Re: [iagi-net] Megalit g padang
Menarik sekali Pak Yatno; Pak, kami tunggu kisah sambungan nya. Salam, Kamsul h On Wed, 11/19/14, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar jointed. 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering. 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya. 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera alam. 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang. Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat itu. 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface. Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia. Salam, YSY Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti
Re: [iagi-net] Megalit g padang
Rekan2, Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua. Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum berkembang menjadi lebih alkali. Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten. Salam, YSY kartiko.samo...@gmail.com wrote: Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar jointed. 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering. 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya. 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera alam. 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang. Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat itu. 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface. Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak
RE: [iagi-net] Megalit g padang
Halo Pak Yatno, Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom? Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh lava-nya di (dekat) permukaan? Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke (dekat) permukaan apa? Salam, DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: 22 Nopember 2014 0:25 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang Rekan2, Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua. Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum berkembang menjadi lebih alkali. Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten. Salam, YSY kartiko.samo...@gmail.com wrote: Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar jointed. 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering. 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya. 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera alam. 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang. Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat
Re: [iagi-net] Megalit g padang
Kadang kita mengira kita paling pnter. Padahal tinggal nuruti jalan/cara orang dulu. Pada 21 Nov 2014 16:44, kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com SRS0-8RwU=AL= yahoo.com=khid2...@iagi.or.id menulis: Menarik sekali Pak Yatno; Pak, kami tunggu kisah sambungan nya. Salam, Kamsul h On Wed, 11/19/14, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote: Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang To: iagi-net@iagi.or.id Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar jointed. 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering. 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya. 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera alam. 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang. Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat itu. 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface. Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia. Salam, YSY Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
RE: [iagi-net] Megalit g padang
Danny yg baik dan jg rekan yg lain. Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan. Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta bantuannya. Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup. Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan megalit itu. Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya atau menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan, syah2 saja, tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk menyangkalnya, atau minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat memberikan hasil hasil yang lebih baik. Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker? Salam, YSY On Nov 22, 2014 12:04 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Halo Pak Yatno, Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom? Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh lava-nya di (dekat) permukaan? Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke (dekat) permukaan apa? Salam, DHN *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *yustinus yuwono *Sent:* 22 Nopember 2014 0:25 *To:* iagi-net *Subject:* Re: [iagi-net] Megalit g padang Rekan2, Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua. Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum berkembang menjadi lebih alkali. Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten. Salam, YSY kartiko.samo...@gmail.com wrote: Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar jointed. 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering. 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya. 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau yg lain,
RE: [iagi-net] Megalit g padang
Pak Yatno yang budiman, Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak, khususnya dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali supaya ada diskusi dan pembelajaran. Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang. tinggi ya tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali oleh mahasiswa pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he. Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan geologi dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus) bimbingan Mas Andri Subandrio. Mas Andang dan Tim GDA-nya pun melakukan pemetaan geologi. Sudah pernah ngobrol dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin untuk studi kestabilan lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan. Salam, Danny From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: 22 Nopember 2014 14:05 To: iagi-net Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang Danny yg baik dan jg rekan yg lain. Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan. Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta bantuannya. Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup. Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan megalit itu. Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya atau menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan, syah2 saja, tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk menyangkalnya, atau minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat memberikan hasil hasil yang lebih baik. Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker? Salam, YSY On Nov 22, 2014 12:04 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com wrote: Halo Pak Yatno, Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom? Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh lava-nya di (dekat) permukaan? Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke (dekat) permukaan apa? Salam, DHN From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus yuwono Sent: 22 Nopember 2014 0:25 To: iagi-net Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang Rekan2, Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua. Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum berkembang menjadi lebih alkali. Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten. Salam, YSY kartiko.samo...@gmail.com wrote: Menarik Pak Yatno. Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ? Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ? Regards Kartiko 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com: Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl. 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g padang adalah sisa