Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Menarik sekali Pak Yatno;
Pak, kami tunggu kisah sambungan nya.

Salam,
Kamsul h

On Wed, 11/19/14, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

 Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM
 
 Menarik Pak Yatno.
 
 Apakah ada dating
 umur dari lava basaltnya ?
 
 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan
 seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ?
 
 Regards
 
 Kartiko
 
 2014-11-13 17:17 GMT+07:00
 yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:
 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya
 saat eskursi yl.
 
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak
 pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di
 ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar
 jointed.
 
 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan
 residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna
 kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral
 maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
 diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal
 weathering.
 
 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih
 arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang
 terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai
 kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan
 yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak
 terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup
 pada zamannya.
 
 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom
 ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah,
 pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi
 pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau
 yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
 teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah
 karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera
 manusia dibandingkan selera alam.
 
 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi
 sederhana sbb:-) 
 
 G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan
 lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang
 mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti
 pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti
 lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
 membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough
 bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi
 punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun
 oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu
 kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia
 purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada
 sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena
 adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah
 terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi
 sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
 membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2
 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka
 menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka
 menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah
 permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang
 semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang
 tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali
 lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk
 membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
 
 Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini,
 tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu???
 Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain.
 Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah
 menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta
 menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2
 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat
 itu.
 
 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah
 permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di
 atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface.
 
 Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi
 sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam
 Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas
 atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk
 selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak
 diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan
 usia.
 
 Salam,
 
 YSY
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 
 
 
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
 (mahasiswa)
 
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 
 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 
 
 No. Rek: 123 0085005314
 
 
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 
 
 No. Rekening: 255-1088580
 
 
 A/n: Shinta Damayanti
 
 
 

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik yustinus yuwono
Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini.
Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta
tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta
geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk
ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan
saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di
Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit
sebelum berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada,
tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa
mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini?
Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop
pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

kartiko.samo...@gmail.com wrote:

 Menarik Pak Yatno.

 Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?

 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada
mekanisme lain ?

 Regards

 Kartiko

 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:

 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
struktur dominan columnar jointed.
 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti
tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2
yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk
keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya.
Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena
ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan
selera alam.
 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
 G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
 Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki saat itu.
 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
yang afa di sub-surface.
 Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak 

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Halo Pak Yatno,

Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak 
bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom?

Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh 
lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke 
(dekat) permukaan apa?

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 0:25
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang

 

Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi 
pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat 
pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi 
regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data 
kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya 
volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur 
Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum 
berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka 
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak 
perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka 
menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah 
ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? 
Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

kartiko.samo...@gmail.com wrote:

 Menarik Pak Yatno.

 Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?

 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada 
 mekanisme lain ?

 Regards

 Kartiko

 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:

 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g 
 padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan 
 struktur dominan columnar jointed.
 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe 
 lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam 
 secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat 
 diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- 
 selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras 
 yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa 
 pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan 
 adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak 
 mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg 
 hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan 
 ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan 
 teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada 
 keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera 
 alam.
 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) 
 G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik 
 dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat 
 intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti 
 lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan 
 yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan 
 apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan 
 nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu 
 kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk 
 dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? 
 Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom 
 yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. 
 Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 
 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat 
 mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa 
 batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh 
 punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom 
 ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali 
 lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk membentuk situs 
 seperti yang kita lihat sekarang.
 Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi 
 mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut 
 dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat 

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik Bandono Salim
Kadang kita mengira kita paling pnter. Padahal tinggal nuruti jalan/cara
orang dulu.
Pada 21 Nov 2014 16:44, kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com SRS0-8RwU=AL=
yahoo.com=khid2...@iagi.or.id menulis:

 Menarik sekali Pak Yatno;
 Pak, kami tunggu kisah sambungan nya.

 Salam,
 Kamsul h
 
 On Wed, 11/19/14, kartiko samodro kartiko.samo...@gmail.com wrote:

  Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang
  To: iagi-net@iagi.or.id
  Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM

  Menarik Pak Yatno.

  Apakah ada dating
  umur dari lava basaltnya ?

  Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan
  seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ?

  Regards

  Kartiko

  2014-11-13 17:17 GMT+07:00
  yustinus yuwono yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:
  Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya
  saat eskursi yl.

  1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak
  pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di
  ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar
  jointed.

  2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan
  residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna
  kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral
  maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
  diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal
  weathering.

  3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih
  arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang
  terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai
  kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan
  yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak
  terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup
  pada zamannya.

  4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom
  ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah,
  pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi
  pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau
  yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
  teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah
  karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera
  manusia dibandingkan selera alam.

  5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi
  sederhana sbb:-)

  G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan
  lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang
  mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti
  pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti
  lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
  membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough
  bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi
  punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun
  oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu
  kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia
  purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada
  sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena
  adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah
  terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi
  sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
  membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2
  kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka
  menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka
  menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah
  permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang
  semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang
  tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali
  lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk
  membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.

  Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini,
  tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu???
  Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain.
  Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah
  menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta
  menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2
  teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat
  itu.

  6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah
  permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di
  atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface.

  Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi
  sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam
  Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas
  atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk
  selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak
  diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan
  usia.

  Salam,

  YSY


  





  


  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id


  Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact


  


  Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
  (mahasiswa)


  

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik yustinus yuwono
Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan
diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan
sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya
peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa
diminta bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu
berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari.
Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena
dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan
volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab.
Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk
mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam
terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik
oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi
biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak
akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan
megalit itu.
Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai
interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya
atau menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan,
syah2 saja, tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk
menyangkalnya, atau minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat
memberikan hasil hasil yang lebih baik.

Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar
belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?

Salam,
YSY
On Nov 22, 2014 12:04 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com
wrote:

 Halo Pak Yatno,

 Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan
 puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar
 kolom?

 Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh
 lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai
 ke (dekat) permukaan apa?



 Salam,

 DHN



 *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
 *yustinus
 yuwono
 *Sent:* 22 Nopember 2014 0:25
 *To:* iagi-net
 *Subject:* Re: [iagi-net] Megalit g padang



 Rekan2,
 Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini.
 Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta
 tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
 Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta
 geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk
 ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan
 saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di
 Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit
 sebelum berkembang menjadi lebih alkali.

 Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka
 sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada,
 tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa
 mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini?
 Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop
 pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
 Salam,
 YSY

 kartiko.samo...@gmail.com wrote:
 
  Menarik Pak Yatno.
 
  Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?
 
  Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada
 mekanisme lain ?
 
  Regards
 
  Kartiko
 
  2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:
 
  Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
  1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
 padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
 struktur dominan columnar jointed.
  2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
 tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
 beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
 tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
  3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
 selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
 yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
 pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
 adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
  4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti
 tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2
 yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk
 keperluan ritual atau yg lain, 

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Pak Yatno yang budiman,

Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak, khususnya 
dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi dan 
pembelajaran.  Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang. tinggi ya 
tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali oleh mahasiswa 
pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.

Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk 
pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan geologi 
dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri Subandrio. Mas 
Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.  Sudah pernah ngobrol 
dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin untuk studi kestabilan 
lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan.

 

Salam,

Danny

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 14:05
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

 

Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan 
diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan 
sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta 
geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta 
bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani 
memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, 
interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh 
semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier 
saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan 
penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu 
diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik 
oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi 
biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak akan 
pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan megalit 
itu. 
Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai 
interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya atau 
menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan, syah2 saja, 
tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk menyangkalnya, atau 
minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat memberikan hasil hasil 
yang lebih baik.

Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar 
belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?

Salam,
YSY

On Nov 22, 2014 12:04 PM, Danny Hilman Natawidjaja danny.hil...@gmail.com 
wrote:

Halo Pak Yatno,

Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak 
bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom?

Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh 
lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke 
(dekat) permukaan apa?

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 0:25
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang

 

Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi 
pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat 
pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi 
regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data 
kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya 
volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur 
Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum 
berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka 
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak 
perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka 
menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah 
ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? 
Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

kartiko.samo...@gmail.com wrote:

 Menarik Pak Yatno.

 Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?

 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada 
 mekanisme lain ?

 Regards

 Kartiko

 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
 yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com:

 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g 
 padang adalah sisa