RE: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?

2015-01-20 Terurut Topik Danny Hilman Natawidjaja
Pak Yatno,

Hydrofracturing itu fracturing atau faulting yang terjadi atau terpicu karena 
ada penambahan tekanan air pori.  Saya pikir yang dimaksud dengan topik di sini 
adalah yang berasosiasi dengan kegiatan manusia seperti pemboran atau pembuatan 
bendungan misalnya.  Hydrofacturing yang terjadi secara alamiah tentu juga 
banyak.

 

Salam,

Danny

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 21 Januari 2015 1:54
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?

 

Rekan Danny n yg lain, mohon pencerahan.

Yg dimaksud hydrofracturing, fracture induce earthquake itu yg bagaimana ya, 
just courious. Saya hanya tahu induced fracture dalam drilling, yaitu fracture 
pada batuan yg terlihat pada inti bor yang diakibatkan oleh drilling process. 
Trimakasih sebelumnya.
Salam,
YSY

On Jan 8, 2015 3:26 PM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
wrote:

Dalam hydrofracturing dalam kaitannya dengan earthquake triiger:  Tekanan air 
pori pada bidang fracture/fault akan menurunkan “normal stress” sehingga gaya 
friksi (=normal stress x coeficient friction) akan turun.  Hal ini yang bisa 
menyebabkan gaya tektonik (field stress) pada sekitar fracture/fault yang 
tadinya di bawah gaya friksi-nya bisa menjadi relatif lebih besar dari gaya 
friksi fracture/fault sehingga menyebabkan “faulting” atau pergesaran -à gempa.

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of 
surah...@ymail.com
Sent: 07 Januari 2015 11:24
To: IAGI
Subject: Re: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?

 

Terimakasih pakdhe, penjelasannya.

Personally, kalo boleh saya simpulkan sementara terkait‎ risk/hazard potential, 
seperti dalam article USGS: 'unknowns & questions moving forward'...

 

Salam,

Rahmat 

 

Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.


From: Rovicky Dwi Putrohari

Sent: Rabu, 7 Januari 2015 07.18

To: IAGI

Reply To: iagi-net@iagi.or.id

Subject: Re: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?

 

Mas Eko bener soal website "terkenal" tersebut. 

Tetapi saya ingin sedikit menjelaskan tentang Micro Seismic (MS), yang dalam 
bahasa awam sama saja dengan micro earthquake. 

Untuk memonitor efektifitas dan efisiensi proses hidrofracturing menggunakan 
teori atau cara yang dipakai dalam earthquake monitoring. Alatnya sama saja 
berupa geophone utk merekam "gemeretak"-nya batuan ketika direkahkan. Pada 
dasarnya earthquake besar yang kita rasakah juga berup rekah dan atau akibat 
bergesernya batuan. Identifikasi dan mengenali titik-titik episenter (pusat 
gempa) ini, sejatinya sama dengan titik-titik rekahnya batuan saat dilakukan 
hydrofracture. Dan MS ini dimanfaatkan untuk alat monitoring kegiatan 
hydrofracture.


HESS sebagai perusahaan operator shale gas/shale oil juga memonitor hal ini 
seperti dilansir dalam websitenya :
http://www.hess.com/technology/finding-oil-and-gas/microseismic-monitoring
USGS juga mencatat "man made" earthquake ini :
http://www.usgs.gov/blogs/features/usgs_top_story/man-made-earthquakes/

"Trigger" (pemicu dari sebuah gempa besar memang menjadi menarik. Walaupun 
seringkali masih diabaikan. Daerah-daerah matang (seismic gap) bisa diketahui 
dari sejarah kegempaan zona gempa. Namun kapan "potensi" gempa ini akan 
tertrigger masih menjadi kajian. Danny Hilman lebih tahu soal ini. Dan 
khususnya untuk Indonesia yang sedang mengalami "stress" tentunya 
perubahan-perubahan kecil memang wajar kalau dikhawatirkan mampu men"trigger" 
gempa besar. 

"Fracture induce earthquake" ini memang menjadi konsen terutama di Eropa yang 
secara tektonik lebih banyak "stress" ketimbang Amerika (kecuali sekitar San 
Andreas tentusaja). Sehingga penolakan unconventional shale oil/shale gas 
dengan hydro-fracturing ini lebih kuat di eropa.

Artikel sederhana ada dalam First Break Vol 29, July 2011 "Identifying faults 
and fractures in unconventional reservoirs through microseismic monitoring" 

Silahkan lihat lampiran gambar ini. Fracture itu dapat mencapai jangkauan 
hingga 600-800 meter dari lubang sumur. jarak ini akan menentukan seberapa 
sering spasi antar sumur horizontal nantinya. 

Salam

RDP

 

 




--
"Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".

 

On Tue, Jan 6, 2015 at 1:15 PM, Eko Prasetyo  wrote:

Wkwkwwk, The VERGE :P

Kalo saran saya sih, untuk yang hal-hal sains berat atau hal-hal teknologi 
berat, jauh2lah dari The VERGE. Ini situs sangat komersial, setali tiga uang 
lah dengan Engadget, Tom's Hardware, atau Gadgt, rentan artikel "berbayar" dan 
jauh dari jurnalisme, kebanyakan hanya artikel berat di opini.

 

On Tue, Jan 6, 2015 at 2:00 PM,  wrote:

Dear fellow IAGI-netters,

 

Tulisan Menarik dari The Verge.com, one of the well established gadget, tech & 
science‎ web: 
www.theverge.com/2015/1/5/7495823/fracking-felt-earthquake-ohio-hydraulic-fracturing

 

- 'A magnitude 3 earthquake in 2014 was "‎one of the largest earthquake ever 
induced by hydraulic fracturing" 

RE: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?

2015-01-20 Terurut Topik yustinus yuwono
Rekan Danny n yg lain, mohon pencerahan.

Yg dimaksud hydrofracturing, fracture induce earthquake itu yg bagaimana
ya, just courious. Saya hanya tahu induced fracture dalam drilling, yaitu
fracture pada batuan yg terlihat pada inti bor yang diakibatkan oleh
drilling process. Trimakasih sebelumnya.
Salam,
YSY
On Jan 8, 2015 3:26 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
wrote:

> Dalam hydrofracturing dalam kaitannya dengan earthquake triiger:  Tekanan
> air pori pada bidang fracture/fault akan menurunkan “normal stress”
> sehingga gaya friksi (=normal stress x coeficient friction) akan turun.
> Hal ini yang bisa menyebabkan gaya tektonik (field stress) pada sekitar
> fracture/fault yang tadinya di bawah gaya friksi-nya bisa menjadi relatif
> lebih besar dari gaya friksi fracture/fault sehingga menyebabkan “faulting”
> atau pergesaran -à gempa.
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of *
> surah...@ymail.com
> *Sent:* 07 Januari 2015 11:24
> *To:* IAGI
> *Subject:* Re: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?
>
>
>
> Terimakasih pakdhe, penjelasannya.
>
> Personally, kalo boleh saya simpulkan sementara terkait‎ risk/hazard
> potential, seperti dalam article USGS: 'unknowns & questions moving
> forward'...
>
>
>
> Salam,
>
> Rahmat
>
>
>
> Sent from my BlackBerry 10 smartphone on the Telkomsel network.
>
> *From: *Rovicky Dwi Putrohari
>
> *Sent: *Rabu, 7 Januari 2015 07.18
>
> *To: *IAGI
>
> *Reply To: *iagi-net@iagi.or.id
>
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fracturing-induced Earthquake?
>
>
>
> Mas Eko bener soal website "terkenal" tersebut.
>
> Tetapi saya ingin sedikit menjelaskan tentang Micro Seismic (MS), yang
> dalam bahasa awam sama saja dengan micro earthquake.
>
> Untuk memonitor efektifitas dan efisiensi proses hidrofracturing
> menggunakan teori atau cara yang dipakai dalam earthquake monitoring.
> Alatnya sama saja berupa geophone utk merekam "gemeretak"-nya batuan ketika
> direkahkan. Pada dasarnya earthquake besar yang kita rasakah juga berup
> rekah dan atau akibat bergesernya batuan. Identifikasi dan mengenali
> titik-titik episenter (pusat gempa) ini, sejatinya sama dengan titik-titik
> rekahnya batuan saat dilakukan hydrofracture. Dan MS ini dimanfaatkan untuk
> alat monitoring kegiatan hydrofracture.
>
>
> HESS sebagai perusahaan operator shale gas/shale oil juga memonitor hal
> ini seperti dilansir dalam websitenya :
> http://www.hess.com/technology/finding-oil-and-gas/microseismic-monitoring
> USGS juga mencatat "man made" earthquake ini :
> http://www.usgs.gov/blogs/features/usgs_top_story/man-made-earthquakes/
>
> "Trigger" (pemicu dari sebuah gempa besar memang menjadi menarik. Walaupun
> seringkali masih diabaikan. Daerah-daerah matang (seismic gap) bisa
> diketahui dari sejarah kegempaan zona gempa. Namun kapan "potensi" gempa
> ini akan tertrigger masih menjadi kajian. Danny Hilman lebih tahu soal ini.
> Dan khususnya untuk Indonesia yang sedang mengalami "stress" tentunya
> perubahan-perubahan kecil memang wajar kalau dikhawatirkan mampu
> men"trigger" gempa besar.
>
> "Fracture induce earthquake" ini memang menjadi konsen terutama di Eropa
> yang secara tektonik lebih banyak "stress" ketimbang Amerika (kecuali
> sekitar San Andreas tentusaja). Sehingga penolakan unconventional shale
> oil/shale gas dengan hydro-fracturing ini lebih kuat di eropa.
>
> Artikel sederhana ada dalam First Break Vol 29, July 2011 "Identifying
> faults and fractures in unconventional reservoirs through microseismic
> monitoring"
>
> Silahkan lihat lampiran gambar ini. Fracture itu dapat mencapai jangkauan
> hingga 600-800 meter dari lubang sumur. jarak ini akan menentukan seberapa
> sering spasi antar sumur horizontal nantinya.
>
> Salam
>
> RDP
>
>
>
>
>
>
> --
> "Kebanggaan sejati muncul dari kontribusi anda yang positip".
>
>
>
> On Tue, Jan 6, 2015 at 1:15 PM, Eko Prasetyo  wrote:
>
> Wkwkwwk, The VERGE :P
>
> Kalo saran saya sih, untuk yang hal-hal sains berat atau hal-hal teknologi
> berat, jauh2lah dari The VERGE. Ini situs sangat komersial, setali tiga
> uang lah dengan Engadget, Tom's Hardware, atau Gadgt, rentan artikel
> "berbayar" dan jauh dari jurnalisme, kebanyakan hanya artikel berat di
> opini.
>
>
>
> On Tue, Jan 6, 2015 at 2:00 PM,  wrote:
>
> Dear fellow IAGI-netters,
>
>
>
> Tulisan Menarik dari The Verge.com, one of the well established gadget,
> tech & science‎ web:
> www.theverge.com/2015/1/5/7495823/fracking-felt-earthquake-ohio-hydraulic-fracturing
>
>
>
> - 'A magnitude 3 earthquake in 2014 was "‎one of the largest earthquake
> ever induced by hydraulic fracturing" in the US'
>
> - 'Hydraulic fracturing could potentially trigger larger magnitude
> earthquakes'
>
> - 'May have been felt by only a few people & likely cause little or no
> damage'
>
>
>
> Mohon sharing pencerahannya dari rekan rekan yang berkecimpung di Migas
> khususnya fracturing activities.
>
>
>
> Salam,
>
> Rahmat
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ---