[iagi-net] Data room preparation course

2016-11-24 Terurut Topik herman darman - herman_dar...@yahoo.com
Rekan-rekan IAGI,
Di dunia perminyakan banyak sekali transaksi jual beli blok / konsesi. Biasanya 
semua proses ini melibatkan apa yang dinamakan 'data room'. Proses evaluasi 
'data room' merupakan sesuatu yang biasanya tidak diajarkan di kampus. Untuk 
itu Indogeo akan mengadakan kursus 'data room' untuk jumlah peserta terbatas. 
Materi akan diberikan oleh orang-orang yang sudah biasa keluar masuk data room, 
baik untuk jual maupun untuk beli blok.
Seperti misi kami di Indogeo, kami mengundang para profesional yang ingin 
mendapat pencerahan mengenai 'tips and tricks' dalam evaluasi data room, dan 
kami menyediakan tempat bagi fresh graduate yang tergabung dalam Indogeo.
Untuk flyer dari kegiatan ini silahkan buka:Flyer.jpg

  
|  
|   
|   
|   ||

   |

  |
|  
||  
Flyer.jpg
   |   |

  |

  |

 

Herman Darman



Geosea XIV and 45TH IAGI Annual Convention 2016
Bandung , October 10-13 2016
for further information please visit our website at 
http://geosea2016.iagi.or.id or email to secretar...@geosea2016.iagi.or.id



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta (a/n IAGI)
No. Rek: 123 0085005314
Bank BCA KCP. Manara Mulia (A/n: Shinta Damayanti)
No. Rekening: 255-1088580


Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.

Re: [iagi-net] Indogeo Social Enterprise - draft report for end of 2016

2016-11-24 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Mas Gushend...ulasan program2 yg bagus... saya yakin MAGI bisa (atau malah 
sudah) berperan di sebagiannya. 

Pak Heryadi dan rekan2 MAGI mangga'

Salam,
Daru
Sent from my mobile device



Sent from my mobile device
> On Nov 24, 2016, at 11:41, Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com 
>  wrote:
> 
> Bagus Pak Herman..lanjutkan. 
> Kebetulan saya yang dosen teknik geologi UGM juga mengajar di S2 Magister 
> Kajian Pariwisata Sekolah Pasca Sarjana UGM, diluar akademik kepariwisataan 
> perlu kontribusi pengetahuan geologi pada stakeholder pariwisata. 
> hehehehehe.
> Sekarang, ndelalah kersaning Allah, saya diminta sebagai inisiator/ 
> pembimbing untuk tim konsultan pengembangan wisata alam di Kementrian 
> Pariwisata RI. 
> Sedikit bocoran dan dongeng siang hari ini semoga bermanfaat.
> Strategi pengembangan wisata alam dalam RIPPNAS (Rencana Induk Pengembangan 
> Pariwisata Nasional) PP no.50 tahun 2011 pasal 4 (ayat 1) dalam penjelasannya 
> : 
> 1. Daya Tarik Wisata Alam Daratan (bentang alam sungai, gunung, pegunungan, 
> perairan danau, goa, daerah perkebunan, daerah pertanian, taman nasional, 
> taman wisata alam, wanawisata, kebun raya)
> 2. Daya Tarik Wisata Alam Perairan Laut (bentang alam pesisir dan pantai, 
> dasar laut, kolom air laut)
> dengan mengangkat 4 tema besar 
> 1. Wisata Ekologi (Ekowisata) 
> 2. Wisata Geopark
> 3. Wisata Bahari
> 4. Wisata Petualangan.(Nusa, Tirta, Dirga) 
> maka ke depan sangat dibutuhkan berbagai informasi, pengembangan knowledge, 
> stakeholder dalam portofolio wisata alam yang subtansinya perlu 
> diilustrasikan aspek geologi. Aspek geologi dalam kepariwisataan menggunakan 
> mahzab geo-konservasi. IAGI juga menggunakan madzab konservasi, selain 
> ekstraksi dan mitigasi. Aspek geologi dalam kepariwisataan nasional saat ini 
> didorong menciptakan / membikin portofolio substansi geologi dalam setiap 
> destinasi wisata alam (tentu ini diluar portofolio geopark yang memang sudah 
> "acting" dari aktivis2 geopark / geowisata yang nggeologist dan badan geologi 
> ke kementian pariwisata). 
> 
> 
> Tantangan proyek / new bisnis / new paradigma geologist yang baru atau yang 
> beralih profesi ke sektor konservasi :
> 1. proyek digital marketing setiap destinasi wisata alam dengan subtansi 
> geologi (DEM, gambar ilustrasi, foto, deskripsi yang "nge-klik" enak dibaca 
> dan nyam-nyam lah deskripsi geologinya.) 
> 2. proyek digital map dan peta fisik skala operasional yang memasukkan unsur 
> keunikan geologi dan mitigasi resiko geologinya, terkait destinasi wisata 
> alam se antero nusantara.. Siapa konsumennya? Yaaa wisman dan pelancong2 
> itu...
> 3. proyek training profesional untuk pemandu wisata dengan link ke ASITA 
> (asosisasi perjalanan wisata) se Nusantara, ada 34 provinsi lho..
> 4. proyek training "safety talk" untuk pengelola jasa wisata alam / pemain 
> bisnis operator wisata alam yang didalamnya ada peluang segala resiko 
> termasuk resiko geologi. Analog dengan safety talk kalau kita mau ke "rig" 
> atau "area tambang". Teori dan aplikasi ini, sedang dijadikan riset mhswa S2 
> pariwisata ugm, yang S1 nya dulu teknik geologi dan lebih dari 10 tahun hidup 
> di atas "rig pemboran" sebagai basis pengalaman kerja dan sekarang mau jadi 
> pengusaha travel dan training saja 
> Tentu akselerasi finansialnya tidak secepat (hehehe..) kalau bikin 
> portofolio eksplorasi / FS pada IUP logam dan batubara, atau portofolio WK 
> migas, atau WK panasbumi. Tapi dalam kepariwisataan ini, cenderung bermain 
> enterpreunership dulu..., lalu mahir dalam network analysisnya...untuk 
> merangkul semua pihak untuk membangun jaringin bisnis baru bagi geologist ke 
> sektor pariwisata secara sistematik...
> 
> MAGI PP-IAGI atau IAGI bisa juga menjadi leading untuk training2 profesional 
> kepada new geologist yang pengin masuk bisnis pariwisata, sumonggo
> Warisan geologi Indonesia itu luar biasa, dan warisan geologi dan geo-culture 
> Indonesia juga sangat luar biasa..., banyak yang menikmati tapi tidak 
> teredukasi alias "mlongo saja" karena keunikan geologi menumpuk dalam 
> prosiding, jurnal jurnal ilmiah, paper training2 terbatas dan bahasanya hanya 
> dimengerti kita sendiri yang geologist (kondisi tertentu memang harus seperti 
> itu), tapi pergerakan jutaan orang yang membanjiri destinasi wisata alam 
> nusantara tiap akhir pekan / libur panjang, kayaknya tidak butuh prosiding 
> dan paper-paper ilmiah dach..., tapi mereka "sangat haus informasi dan 
> keunikan yang mudah dimengerti..." Sumonggo...
> Kapan-kapan PP IAGI bikin acara training "Pengajian Geologi untuk 
> Pariwisata"
> 
> salam, gushend.89
> 
> 
> From: "herman darman - herman_dar...@yahoo.com" 
> 
> To: "iagi-net@iagi.or.id"  
> Sent: Wednesday, November 23, 2016 7:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Indogeo Social Enterprise - draft report for end of 
> 2016
> 
> Pak Daru,
> 
> Maaf ada lagi yang ketinggalan, kami punya juga satu proyek yang bertujuan 
> mendukung Geo-pariwisata.