Mas Gushend...ulasan program2 yg bagus... saya yakin MAGI bisa (atau malah
sudah) berperan di sebagiannya.
Pak Heryadi dan rekan2 MAGI mangga'
Salam,
Daru
Sent from my mobile device
Sent from my mobile device
> On Nov 24, 2016, at 11:41, Agus Hendratno - gushendra...@yahoo.com
> wrote:
>
> Bagus Pak Herman..lanjutkan.
> Kebetulan saya yang dosen teknik geologi UGM juga mengajar di S2 Magister
> Kajian Pariwisata Sekolah Pasca Sarjana UGM, diluar akademik kepariwisataan
> perlu kontribusi pengetahuan geologi pada stakeholder pariwisata.
> hehehehehe.
> Sekarang, ndelalah kersaning Allah, saya diminta sebagai inisiator/
> pembimbing untuk tim konsultan pengembangan wisata alam di Kementrian
> Pariwisata RI.
> Sedikit bocoran dan dongeng siang hari ini semoga bermanfaat.
> Strategi pengembangan wisata alam dalam RIPPNAS (Rencana Induk Pengembangan
> Pariwisata Nasional) PP no.50 tahun 2011 pasal 4 (ayat 1) dalam penjelasannya
> :
> 1. Daya Tarik Wisata Alam Daratan (bentang alam sungai, gunung, pegunungan,
> perairan danau, goa, daerah perkebunan, daerah pertanian, taman nasional,
> taman wisata alam, wanawisata, kebun raya)
> 2. Daya Tarik Wisata Alam Perairan Laut (bentang alam pesisir dan pantai,
> dasar laut, kolom air laut)
> dengan mengangkat 4 tema besar
> 1. Wisata Ekologi (Ekowisata)
> 2. Wisata Geopark
> 3. Wisata Bahari
> 4. Wisata Petualangan.(Nusa, Tirta, Dirga)
> maka ke depan sangat dibutuhkan berbagai informasi, pengembangan knowledge,
> stakeholder dalam portofolio wisata alam yang subtansinya perlu
> diilustrasikan aspek geologi. Aspek geologi dalam kepariwisataan menggunakan
> mahzab geo-konservasi. IAGI juga menggunakan madzab konservasi, selain
> ekstraksi dan mitigasi. Aspek geologi dalam kepariwisataan nasional saat ini
> didorong menciptakan / membikin portofolio substansi geologi dalam setiap
> destinasi wisata alam (tentu ini diluar portofolio geopark yang memang sudah
> "acting" dari aktivis2 geopark / geowisata yang nggeologist dan badan geologi
> ke kementian pariwisata).
>
>
> Tantangan proyek / new bisnis / new paradigma geologist yang baru atau yang
> beralih profesi ke sektor konservasi :
> 1. proyek digital marketing setiap destinasi wisata alam dengan subtansi
> geologi (DEM, gambar ilustrasi, foto, deskripsi yang "nge-klik" enak dibaca
> dan nyam-nyam lah deskripsi geologinya.)
> 2. proyek digital map dan peta fisik skala operasional yang memasukkan unsur
> keunikan geologi dan mitigasi resiko geologinya, terkait destinasi wisata
> alam se antero nusantara.. Siapa konsumennya? Yaaa wisman dan pelancong2
> itu...
> 3. proyek training profesional untuk pemandu wisata dengan link ke ASITA
> (asosisasi perjalanan wisata) se Nusantara, ada 34 provinsi lho..
> 4. proyek training "safety talk" untuk pengelola jasa wisata alam / pemain
> bisnis operator wisata alam yang didalamnya ada peluang segala resiko
> termasuk resiko geologi. Analog dengan safety talk kalau kita mau ke "rig"
> atau "area tambang". Teori dan aplikasi ini, sedang dijadikan riset mhswa S2
> pariwisata ugm, yang S1 nya dulu teknik geologi dan lebih dari 10 tahun hidup
> di atas "rig pemboran" sebagai basis pengalaman kerja dan sekarang mau jadi
> pengusaha travel dan training saja
> Tentu akselerasi finansialnya tidak secepat (hehehe..) kalau bikin
> portofolio eksplorasi / FS pada IUP logam dan batubara, atau portofolio WK
> migas, atau WK panasbumi. Tapi dalam kepariwisataan ini, cenderung bermain
> enterpreunership dulu..., lalu mahir dalam network analysisnya...untuk
> merangkul semua pihak untuk membangun jaringin bisnis baru bagi geologist ke
> sektor pariwisata secara sistematik...
>
> MAGI PP-IAGI atau IAGI bisa juga menjadi leading untuk training2 profesional
> kepada new geologist yang pengin masuk bisnis pariwisata, sumonggo
> Warisan geologi Indonesia itu luar biasa, dan warisan geologi dan geo-culture
> Indonesia juga sangat luar biasa..., banyak yang menikmati tapi tidak
> teredukasi alias "mlongo saja" karena keunikan geologi menumpuk dalam
> prosiding, jurnal jurnal ilmiah, paper training2 terbatas dan bahasanya hanya
> dimengerti kita sendiri yang geologist (kondisi tertentu memang harus seperti
> itu), tapi pergerakan jutaan orang yang membanjiri destinasi wisata alam
> nusantara tiap akhir pekan / libur panjang, kayaknya tidak butuh prosiding
> dan paper-paper ilmiah dach..., tapi mereka "sangat haus informasi dan
> keunikan yang mudah dimengerti..." Sumonggo...
> Kapan-kapan PP IAGI bikin acara training "Pengajian Geologi untuk
> Pariwisata"
>
> salam, gushend.89
>
>
> From: "herman darman - herman_dar...@yahoo.com"
>
> To: "iagi-net@iagi.or.id"
> Sent: Wednesday, November 23, 2016 7:19 AM
> Subject: Re: [iagi-net] Indogeo Social Enterprise - draft report for end of
> 2016
>
> Pak Daru,
>
> Maaf ada lagi yang ketinggalan, kami punya juga satu proyek yang bertujuan
> mendukung Geo-pariwisata.