RE: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan

2010-12-23 Thread Anandito, Muh Anung
Pak Rovicky, sepenggal kutipan kisah umar ini menurut saya relevan
dengan yg Pak Rovicky sampaikan
... Juga relevan dengan yg diutarakan Pak Agus tempo hari tentang
manajemen pengelolaan bangunan (makam) di lereng ketinggian...

Saat itu giliran khalifah Umar bin Khattab berkeliling mengunjungi
pasukan pimpinan
Abu ubaid bin Al- jarrah di suatu daerah yang saat itu sedang terserang
wabah penyakit
"awamis' yang merenggut hampir semua nyawa manusia yang terkena. Setelah
melihat
kondisi yang semacam itu khalifah Umar memerintahkan kepada Abu ubaid
bin Al jarrah
agar dirinya dan pasukan segera menyingkir untuk menghindari wabah
tersebut. Abu ubaid
bin Aljarrah bertanya " Apakah Anda lari dari taqdir Allah wahai Amirul
mukminin ?" . Umar
menjawab " Aku lari dari taqdir Allah yang satu menuju taqdir Allah yang
lain ". Akhirnya
Umar segera meninggalkan tempat tersebut dan selamat , sementara Abu
ubaid bin Jarrah
tetap tinggal di daerah tersebut sampai wabah tersebut mengenai nya dan
merenggut
nyawanya.


Terimakasih juga Pak Awang, untuk tulisannya yang menarik
Mohon maaf apabila posting ini kurang berkenan.


-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: Friday, December 24, 2010 10:32 AM
To: iagi-net@iagi.or.id; Geo Unpad; Eksplorasi BPMIGAS; Forum HAGI
Subject: Re: [iagi-net-l] Teologi Kebencanaan

Pernyataan Epikurus sangat intriquing. Bermata dua. Sangat menarik.
Dalam Islam kita mengenal rukun iman dimana salah satunya mengimani
Takdir (takdir baik dan takdir buruk). Kedua takdir (baik-buruk) itu
diimani berasal dari Allah. Namun Islam mengajar untuk selalu
"berprasangka baik" kepada Allah.
Ketika sudah terjadi sangat mudah bagi muslim utk mengatakan itu
adalah takdir. Namun seandainya belum terjadi, Islam mengenal dua
aliran atau pemahaman Jabariyah dan Qodariah, yg seolah bertentangan
namun sebenernya saling mengisi. Bagi yg cenderung mempertentangkan
kedua menjadi terpisah jauh. Tapi bagi saya keduanya seperti dua sisi
mata uang. Satu sisi saja tidak ada artinya.
Melihat kejadian alam memang dapat dilakukan dari dua sisi yg berbeda.

Kedua (Jabariah dan Qodariyah) adalah basis dalam mitigasi bencana.

Sebelum terjadi saya cenderung akan Qodariyah spt dalam QS Ar-Ra'ad 11
"sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kecualai
mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dalam hal ini pendekatan
sains ilmiahnya adalah "Pre-disaster Mitigation".

Setelah terjadi saya cenderung menggunakan pemikiran Jabariah spt
dalam QS Ash Saffat 96 "Allah menciptakan kamu dan apa yg kamu
perbuat". Saat sudah terjadi saya menerima apapun yg terjadi ini
sebagai konsekuensi logis dari peristiwa alam dan upaya manusia. Namun
tentusaja masih dalam koridor "berprasangka baik". Pendekatan sains
ilmiahnya tentusaja "Post disaster Mitigation" sebagai pendekatan
"belajar" (meneliti) utk mengantisipasi kejadian yg akan berulang lagi
karena proses alam itu tidak berhenti.

Pemahaman proses yg berulang dalam Islam dapat didekati secara ritual
dalam prosesi 'thawaf" mengelilingi Kabah sewaktu berhaji. Doa yg
sering saya lantunkan ketika thawafpun doa sederhana yg dikenal
sebahai doa sapu jagad "robanna atina fidunya hasanah, wafilakhiroti
khasanah, waqinna adza bannar " (Ya Allah berikan kami kebaikan di
dunia dan akhirat. Dan selamatkan kami dari siksa neraka).
Pada sepanjang perjalanan perulangan proses alam ini saya (manusia) yg
beriman akan berdoa supaya selamat melangkah dari siklus ke siklus yg
lain.

Disinilah muslim diajarkan untuk "berprasangka baik" pada setiap
peristiwa alam, baik sebelum maupun setelah kejadian fenomena alam
(fenomena geologi). Sehingga penelitian kejadian bencana geologi atau
Mitigasi (pre-post) harus diyakini akan berakibat manusia menjadi
lebih baik.

Trimakasih ilmu sejarah pemahaman manusia yg baru saya ketahui ini, pak
Awang.

Salam.
Rdp

On 24/12/2010, Awang Satyana  wrote:
> Hari Sabtu minggu yang lalu, saya hadir di sebuah gereja di wilayah
Cibubur
> dalam sebuah diskusi panel berjudul "bencana alam: fenomena alam atau
> hukuman Tuhan?". Diskusi dihadiri oleh lima orang pendeta, beberapa
orang
> relawan dan penggiat LSM bencana, dan sekitar 30 orang warga gereja
> setempat.
>
> Diskusi ini diadakan dalam rangka pembahasan "teologi kebencanaan"
oleh PGI
> (persekutuan gereja-gereja di Indonesia) sebagai upaya menjawab
pertanyaan
> di masyarakat yang senantiasa merasa atau bertanya apakah bencana
merupakan
> hukuman Tuhan.
>
> Setelah kebaktian singkat yang dipimpin oleh seorang pendeta, saya
diminta
> mempresentasikan materi yang telah saya siapkan, berjudul sama dengan
tema
> diskusi panel, "bencana alam: fenomena alam atau hukuman Tuhan?".
Materi
> yang saya bawakan terbagi menjadi tiga bagian: hakikat bencana,
geologi dan
> bencana alam di Indonesia, bencana alam: fenomena alam atau hukuman
Tuhan?
> Bencana yang dibahas terutama yang berhubungan dengan proses-proses
geologi
> yang sering terjadi di Indonesia, yaitu gempa, tsunami, erupsi
gu

RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-12 Thread Anandito, Muh Anung
Pak Ismail,
Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena 
mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang dijual 
sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless investasi 
untuk membuat bendungan dsb...).


-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
[Geothermal]

omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin 
biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM > dari
gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih murah 
apabila
dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
melulu.
ismail


>
>
>> Irwandi
>
> Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
> dimaksudkan ?
> Apakah pencabutan subsidi BBM ?
>
> si Abah
>
>    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
> maju di negeri
>> ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
> bukan seperti semut yang mati
>> di tumpukan gula..terus maju
> bangsakuamiiin
>>
>> Powered by Telkomsel
> BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>>
> From: "R.P.Koesoemadinata"
> 
>> Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
>> To: 
>> Reply-To:
> 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
> Indonesia Bisa Jadi "Super Power"
>> [Geothermal]
>> Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
>> terusik
> dan giat
>> mengembangkan Geothermal, jangan bingung dan ragu-ragu
> terus
>> - Original Message -
>>
> From:
> "Rovicky Dwi Putrohari" 
>> To:
> "Indoenergy" ; "Forum
> HAGI"
>> ; "IAGI"
> ;
>>
> 
>> Sent: Monday, January 10,
> 2011 10:48 AM
>> Subject: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi
> "Super Power"
>> [Geothermal]
>>
>>
>> Ini hanya berbicara potensi, masih perlu usaha keras untuk
>> merubah
> kata
>> BISA
>> JADI,  berubah menjadi sebuah fakta atau
> kenyataan yg memang super power.
>>
>> RDP
>>
> =
>> Al Gore: Indonesia
> Bisa Jadi "Super Power"
>>
> AP>>
>  Mantan Wakil Presiden AS, Al Gore
>>  Minggu, 9 Januari 2011
> | 14:04 WIB
>>
>> *JAKARTA, KOMPAS.com *— Penerima
> Nobel Perdamaian 2007, Al Gore,
>> memprediksi
>> Indonesia
> bisa menjadi negara *super power* dalam hal penggunaan
> energi
>>
> panas bumi (geotermal) sebagai sumber tenaga listrik.
>>
>>
> "Indonesia bisa menjadi negara *super power* untuk energi
> listrik
> dari
>> panas
>> bumi dan hal itu bisa menjadi kelebihan
> untuk ekonomi Indonesia," kata Al
>> Gore dalam pidato
> pembukaan "The Climate Project Asia Pacific Summit" di
>>
> Balai Sidang Senayan Jakarta, Minggu (9/1/2011).
>>
>>
> Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat itu melihat Indonesia
> merupakan
>> negara
>> ketiga terbesar yang memproduksi listrik dari
> tenaga panas bumi,
>> sedangkan
>> Filipina sebagai negara
> terbesar kedua di dunia produsen listrik panas
>> bumi.
>>
>
>> "Para ilmuwan dan para ahli terkenal secara luas
> mengatakan bahwa
>> produksi
>> listrik dari panas bumi
> dapat mempresentasikan luasnya sumber tenaga
>> listrik
>>
> yang bebas karbon di dunia saat ini," katanya.
>>
>>
> Al Gore yang juga penerima Oscar melalui film dokumenter *An
> Inconvenient
>> Truth* ini mengatakan, solusi perubahan iklim
> melibatkan berbagai langkah
>> yang bisa diambil untuk menghemat
> uang sekaligus mengurangi emisi karbon
>> dioksida.
>>
>> Al Gore mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan
>> profil emisi
> karbon
>> yang unik karena sebagian besar berasal dari sektor
> kehutanan dan hutan
>> gambut.
>>
>> "Ada
> peluang besar untuk mengambil pendekatan keberlanjutan dari
> raksasa
>> seperti pembakaran batu bara dan minyak atau gas," katanya.
>>
>> Dia men

RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' [Geothermal]

2011-01-17 Thread Anandito, Muh Anung
Terimakasih Pak pencerahannya...

:):)

-Original Message-
From: Ismail Zaini [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Thursday, January 13, 2011 10:36 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power' 
[Geothermal]

Pak Anandito , sebetulnya kontribusi BBM nya itu hanya kira kira 20 % , Gas
dan batubara kira kira 30 % dan 40 % lainnya  Geothermal dan hidro,( kira
kira segitu prosentasi energy mix nya untuk listrik) Cuma karena biaya untuk
BBM berlipat lipat dibandingkan dg gas dan batubara maka , komponen biaya
BBM ( khsusnya HSD dan MFO ) jadi paling tinggi. Apalagi beberapa pembangkit
gas "salah minum" ( karena tidak ada gas dihidupkan dg BBM ) spt di DKI ini
( Muara tawar dan muara karang ) dimana gas yang dari ONWJ tidak cukup ,
pembanguanan receiving LNG di teluk Jakarta belum terwujud shg semua
diminumi dulu dg BBM , begitu juga di tambaklorok semarang masih menunggu
suplai gas dari Kepodang dilaut jawa. Disisi lain geothermal di jateng spt
Ungaran dan Guci belum  bisa nyala  masih "mbulet" .
Memang saat ini biaya produksi listrik dari air (PLTA) yg paling murah
diantara yg ada , kalau masalha keeokonomiannya ,itu saat ini harga jualnya
rata rata 650 Rp/Kwh ( 2010) jadi kalau biaya pembangkitannya dibawah itu
yang ekonomis  dan Hidro itu jauh dibawah itu , sedangkan  gas dan batubara
kayaknya pas pasan ( dg kondisi harga gas dan batubara saat ini )
Yang jadi masalah itu PLN hanya sebagai operator , kalau ingin maju
geothermalnya ya pemerintah harus intervensi ( padahal potensi ada, SDM dan
teknologi ada ). kalau diserahkan PLN spt sekarang ini ya tetep "mbulet",
kan geothermal ini "tidak ada nilai ekonominya" kalau tidak dijadikian
listrik , meskipun potensinya besar., beda dg migas or batubara

Wah di geologi kok ngomongi listrik , jadi ingat pelajaran Geolistrik dulu
.

ISM


-----Original Message-
From: Anandito, Muh Anung [mailto:muhamm...@chevron.com] 
Sent: Thursday, January 13, 2011 7:17 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
[Geothermal]

Pak Ismail,
Apakah prosentase terbesar di biaya bahan baku untuk beli BBM ini karena
mayoritas PLN menggunakan pembangkit listrik tenaga BBM?

informasi yang saya dapat (perlu di cross-cek lagi)  harga listrik yang
dijual sekarang hanya ekonomis jika pembangkitnya tenaga air (regardless
investasi untuk membuat bendungan dsb...).


-Original Message-
From: lia...@indo.net.id [mailto:lia...@indo.net.id] 
Sent: Wednesday, January 12, 2011 6:41 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore: Indonesia Bisa Jadi 'Super Power'
[Geothermal]

omong omong subsidi ini yg kadang banyak menimbulukan pro dan
kontra, ada dua jenis subsidi di bidang energi yaitu subsidi
BBM ( Solar, Minyak tanah dan premium) dan subsidi Listrik.
timbulnya subsidi tsb karena untuk menutup perbedaan biaya
produksi dg harga jualnya, kalau yg dekat dg geothermal subsidi
listrik itu krn geothermal produk akhirnya berupa litsrik.Tahun 2010 kemarin
biaya untuk menyediakan listrik ( BPP :
Biaya Pokok penyediaan listrik) rata rata Rp.1000,- /Kwh ,
disisi lain harga jualnya yang tertuang dalam tarif dasar
litrik(TDL) hanya rata rata sebesar Rp.650,- ( harga listrik
itu ditetapkan bukan sesuai mekanisme pasar) , oleh karena itu
ada subsidi yg diberikan kepada Pabrik listriknya yaitu PLN yg
untuk tahun 2010 sebesar 55,1 Trilyun Rp. Faktor BPP ini yang
paling besar (  lebih 50 %)ada pada pembelian bahan baku
listrik ( energi primer yg berupa gas,batubara,BBM,panasbumi
dan air ), dari total biaya bahan baku tsb yang paling besar
kurang lebih 60 % untuk beli BBM, disisi lain listrik yg
dihasilkan dr BBM ini realtif kecil dibandingkan yang dari gas
dan batubara ( biaya produski listrik dg BBM > dari
gas/batubara/panasbumi).Jadi kalau listrik itu dari panasbumi akan lebih
murah apabila
dibandingkan dg BBM ( MFO,HSD). apalagi BBM itu harganya
fluktuatif sesuai dg harga minyak dunia dan kecendrunganya naik
melulu.
ismail


>
>
>> Irwandi
>
> Tolong dijelaskan kelegowoan apa yang
> dimaksudkan ?
> Apakah pencabutan subsidi BBM ?
>
> si Abah
>
>    Setuju.Dibutuhkan ke'legowo'an agar geothermal bisa
> maju di negeri
>> ini.Memang sudah saatnya,mudah2an bangsa ini
> bukan seperti semut yang mati
>> di tumpukan gula..terus maju
> bangsakuamiiin
>>
>> Powered by Telkomsel
> BlackBerry®
>>
>> -Original Message-
>>
> From: "R.P.Koesoemadinata"
> 
>> Date: Mon, 10 Jan 2011 13:33:38
>> To: 
>> Reply-To:
> 
>> Subject: Re: [iagi-net-l] Al Gore:
> Indonesia Bisa Jadi "Super Power"
>> [Geothermal]
>> Setuju 200% dengan Al Gore, mudah-mudahan Pemerintah bisa
>> terusik
> dan giat
>> mengembangkan Geothermal, janga

RE: [iagi-net-l] Metode "Passive Seismic" ?

2008-11-17 Thread Anandito, Muh Anung
Betul Pak Paulus, 
Apabila ada yg bisa menerangkan tentang "gelombang sekunder" ini, mohon
pencerahannya...

Bagi saya, masih sulit untuk dipahami,
Dan kalo bicara incompresibility, time, frekuensi, semua itu juga
diamati dalam metode seismik aktif dengan frekuensi yg relative lebih
tinggi.



-Original Message-
From: Paulus Tangke Allo [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 17, 2008 10:15 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Metode "Passive Seismic" ?

memang menarik, hanya saja saya masih belum mengerti sifat-sifat dari
"gelombang sekunder" ini.


--pta


2008/11/17 Leonard Lisapaly <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Pak Radig,
>
> Dalam praktek, sinyal gempa mungkin hanya berlangsung sesaat, tetapi 
> "jejak"-nya dalam domain frekuensi bisa dominan.
>
> Setahu saya, seismometer gempa seperti ini bukan merekam getaran dari 
> bawah (vertical), tapi dia merekam komponen vertikal dari gelombang 
> gempa. Jadi gempa mungkin saja datang tidak dari bawah, tapi komponen 
> vertikalnya tetap direkam .
>
> BTW, teknologi ini cukup menarik untuk bahan diskusi. Mungkin kalau 
> ada yang punya data publik bisa kita analisis bersama.
>
> LL



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK
HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...


ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA
JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara
Mulia No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no
event shall IAGI and its members be liable for any, including but not
limited to direct or indirect damages, or damages of any kind
whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of
or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing
list.
-



serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI...

ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38
dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG
* mungkin di semarang
* mungkin pula di solo
* mungkin juga join dg HAGI dll.
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



RE: [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

2007-03-08 Thread Anandito, Muh Anung
Ini alamat blog nya

http://nofieiman.com/2007/02/gaji-di-perusahaan-minyak-dan-gas/#more-320



Salam,
Anung

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, March 09, 2007 7:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan Minyak dan Gas

Pak Taufik,

Tabel dibawah tidak bisa dibaca
Apakah kami bisa mendapatkannya lewat japri ?.
Terima kasih,

salam
yuriza



 

 Muhammad Taufik

 <[EMAIL PROTECTED]

 o.com.my>
To 
   iagi-net@iagi.or.id

 03/08/2007 09:30
cc 
 PM

 
Subject 
   [iagi-net-l] Gaji di Perusahaan

 Please respond to Minyak dan Gas

 <[EMAIL PROTECTED]

   .id>

 

 

 

 




Hot News!!!
CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED]
Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the
29th IATMI Annual Convention and Exhibition,
Bali Convention Center, November 2007

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-