[iagi-net-l] Situs baru Marine Hydrothermalism di Laut Flores

2003-09-10 Terurut Topik Andri Mubandi



Rekan-rekan geologist,

Setelah empat setengah hari berlayar dari Muara Baru, akhirnya kapal riset 
Baruna Jaya delapan (BJ-8) mencapai lokasi penelitian ditengah Laut Flores pada 
tanggal 19 Agustus 2003. BJ-8 yang milik Lembaga Oceanografi Nasional LIPI ini 
membawa tim BANDAMIN II ilmuwan geologi dari Free University Berlin (FUB) 
bersama-sama tim nasional untuk mengeksplorasi kemungkinan mineralisasi 
hidrotermal bawah laut yang berada diantara Gunung Komba dan Pulau Lomblen. 
Insiator dari proyek BANDAMIN II ini adalah tim FUB yang dikomandani oleh Prof. 
Dr. Ing. P. Halbach. Selajutnya "hajat" tim FUB ini didukung oleh Direktorat 
Ekplorasi Sumber Daya Alam Non Hayati, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). 
Beberapa geologis dari beberbagai universitas diundang oleh DKP untuk 
berpartisipasi untuk untuk mendukung ekspedisi ilmiah ini. Tim nasional yang "on 
board" antara lain wakil-wakil dari PP-Geologi Laut (Bandung), USAKTI, 
UPN-Veteran (Yogya), UNPAD, ITB dan ilmuwan dari DKP. Sebagian besar dari 
tim nasional sempat mengalami "mabok gratis", maklum pertama kali "napak tilas 
nenek moyangnya yang pelaut" itu. Alhamdullilah "mabok gratis" hanya dialami 
selama 2 hari saja sejak mulai pelayaran. 

Sejak 19 Agustus tim ilmuwan Jerman dan Indonesia, kapten dan awak kapal 
mulai sibuk melakukan pengambilan data ditengah-tengah Laut Flores. BJ-8 yang 
"made in Norwegia" yang dilengkapi fasilitas, kaptek dan awak kapal yang canggih 
benar-benar kesepian di Laut Flores! Jarang sekali kita jumpa dengan kapal-kapal 
lainnya! Peneltian diawali dengan pemetaan menggunakan Multibeam SIMRAD yang 
menghasilkan peta topografi dan diagram tiga dimensi detail dan baik. Pemetaan 
ini menhadirkan tampakan morfologi-morfologi baru bawah laut diantara Gunung 
Komba dan Pulau Lomblen. Gunung Komba adalah gunung api aktif yang situasinya 
mirip Gunung Karakatau, kerucut ditengah laut dengan ketinggian +200m dpl. Peta 
kemudian dianalisis oleh tim untuk menentukan titik "sampling" CTD, Dredging, 
Van Veen Grab, Box Graber dan Kamera Bawah Air. Program yang paling penting 
dalam misi ini adalah "Dredging" yang fungsinya adalah menyeret bebatuan dari 
singkapan didasar laut. Sistim "dredging" ini beratnya 1-1.5 ton, fungsinya 
seperti gabungan palu geologi dan keranjang penampungnya! Dengan kerja tim 
secara estafet "24"jam sehari, terkumpul contoh-contoh batuan dari sekitar 30 
lokasi dredging! Sebagian besar batuan hasil dredging menunnjukan mineralisasi 
dan alterasi yang ditampilkan dengan adanya sebaran pirit halus, urat-urat halus 
kuarsa, pirhotit dan markasit. Bahkan salah satu hasil dredging penuh dengan 
gossan dan beberapa batuan yang diselimuti oleh kerak mangan! Semua bukti 
mineralisasi hidrotermal ini di "dredging" dari puncak serta lereng gunung bawah 
laut " Ibu Komba, Abang Komba dan Baruna Komba! Ibung dan abang Komba ditemukan 
dari ekspedisi Bandamin I tahun 2001 yang lalu. Sedang Baruna Komba ditemukan 
pada tanggal 21 Agustus yang lalu. Ketiga gunung bawah laut tersebut berada satu 
jalur dengan gunung api aktif Komba! Diduga ketiga gunung bawah laut tersebut 
lahir akibat aktifitas tektonik sesar geser yang menyebabkan naiknya magma 
hidrortermal.

Wasallam wr wb
Andri SSM
Anggota Tim Bandamin I  II
Dept. Teknik Geologi FIKTM - ITB

Blank Bkgrd.gif

[iagi-net-l] Misteri Batumulia di Geologi ITB

2003-09-02 Terurut Topik Andri Mubandi



Assallamuallaikum wr wb,

Rekan-rekan dosen, dan mahasiswa ITB yth,

Konon hampir 90% dari civitas akademika ITB adalah pencinta Batumulia. Hal 
ini terbukti dari sebagian besar profesor, karyawati, karyawan, mahasiswi dan 
mahasiswa gemar menggunak "pernik-pernik" alias asesoris dijari, dileher dan 
ditelinga. Hanya sebagian kecil beraliran "punk-rock" pernik-perniknya digantung 
di hidung. Yang "bolywood" minded anting-antingnya ada dihidung dan maaf di 
"udel" juga! Nah para pecinta perhiasan batumulia kini bisa menyimak "misteri 
akik"-nya dari kuliah yang pertama kali dibuka pada semester I tahun 2003 ini! 
Kuliah ini akan diadakan dibawah naungan Dept. Teknik Geologi - FIKTM -ITB. Nama 
matakuliah ini adalah "Geologi endapan batumulia " yang berisi antara lain 
tentang geologi, sejarah terjadinya batumulia (genesis), metoda eksplorasi, 
potensi ekonomi dan bisnis dan pengantar teknik pengolahannya. Selain itu akan 
diberikan ulasan-ulasan "budaya" batumulia dan prospeknya di Indonesia. Kuliah 
akan dimeriahkan oleh peresntasi-presentasi dari pakar batumulia yang telah 
kondang di seantero Nusantara dan Manca Negara, yaitu Dipl. Ing. Ir. H. 
Sujatmiko. Beliau adalah alumni geologi ITB yang menjadi bos bisnis Batumulia 
Gem Afia di Bandung. Kuliah akan diadakan setiap hari selasa jam 13.00 - 15.00 
di ruang 9018 Oktagon dan akan dimulai pada hari selasa yang akan datang tanggal 
9 September 2003. Seluruh acara perkuliahan akan berakhir sesuai dengan jadwal 
dari Biro Rooster. Bagi rekan-rekan dosen dan mahasiswa serta para seniman dan 
guru seniman di FRSD - ITB yang berminat dapat langsung hadir pada acara 
perkulihan. Insya Alllah kuliah ini direncanakan dilengkapi dengan kunjungan ke 
Workshop dan ekskursi akhir minggu ke lokasi endapan batumulia. 


Wassallam wr wb
Dosen Endapan MIneral  Batumulia
Dept. Geologi FIKTM ITB

Dipl. Ing. Ir. Andri S. Subandrio Mubandi
Blank Bkgrd.gif

Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB

2003-04-02 Terurut Topik Andri Mubandi
Ya ngeceng yang cantik-cantik dan indah-indah yang ada dibawah sana

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, April 01, 2003 1:39 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di
kampus ITB


 sambil ngeceng juga tho tentunya Kang Andri...wong di kampus gajah duduk
 ini sekarang sudah banyak yang bisa 'dilihat' kok..







 Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 01/04/2003 10:38 AM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid :
Bebatuan di kampus ITB


 Ini juga cuma iseng-iseng, sambil war against high chloresterol dengan
 mlampah-mlampah keliling kampus ganesha. Baca natural textbook sambil
 mlaku-mlaku, lesehan lihat bebatuan dilantai-lantai dan dinding kampus.

 ANSSM

 - Original Message -
 From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus
 [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 31, 2003 1:31 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di
 kampus ITB


  wah kalau dibukukan bisa jadi salah satu reference obyek wisata bandung
  nih...
  wah sayang dulu pas kuliah...enggak ada ekskursi kayak gini ooiii...
 
 
 
 
 
  Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
  31/03/2003 11:55 AM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:[iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid :
 Bebatuan di kampus ITB
 
 
  Assallamualaikum wr wb,
 
  Sementara sebagian besar almamater menikmati liburan akhir minggu,
 sekitar
  20 mahasiswa angkatan 2000-an berkeliling kampus dalam ekskursi
 pengenalan
  bebatuan yang tersebar diseantero kampus ganesha. Sabtu 28 Maret sekitar
  jam 10.00 WIB, kami start dari lapangan parkir utara Dept. Geologi untuk
  mengamati kelompok kolumnar joint setinggi 1 - 1,5 meteran hadiah dari
 CV
  Gunung Batujajar, panambangan Quarry yang teletak di Lagadar - Cimahi
  Selatan! Apa rekan-rekan netter sudah penah lihat himpunan kolumnar
 joint
  menghiasi taman geologi ITB? Hadiah yang spektakular ini kini jadi
 monumen
  di ITB sejak 6 bulan yang yang lalu.  Disekitar geologi, dongengnya
  didominasi oleh batuan volkanik, termasuk asal muasal kolumnar joint.
  Kemudian umat bergerak kehalaman depan perpustakan, sambil tiarap
  sedikit ndolosor mengamati aneka fragmen sedimen dari berbagai sumber
  primer: beku, metamorf dan sedimen. Disini dapat dengan mudah
 maturity
  fragmen teramati! Mulai dari menyudut hingga membundar sempurna!
 Textbook
  is under your foot! Gerilya dilanjutkan ke halaman GM (geofisika 
  Meteorologi, labtek X  XI), disini terdapat hamparan mozaik batuan
  berwarna jingga hingga kehitaman nan mengkilat! Yang jingga tidak lain
  granit yang kaya akan ortoklas dan biotit serta kuarsa. Tekstur granit
 ini
  begitu sempurna, hingga bentuk kristal euhedral, zonasinya teramati
 dengan
  sangat baik! Tekstur rapakivi pada beberapa bagian muncul, dimana biotit
  mengelilingi ortoklas! So, megascopic petrography is ready for you on
 your
  foot step! Sedangkan batuan hitam adalah gabro yang kaya akan labradorit
  dan klipopiroksen! Dari mana asal lantai granit yang lebar ini tanpa
  rekahan ? Granit ini kemungkinan besar dari negara Skadinavia yang
 berupa
  craton yang stabil. Berapa umurnya? Arhaeikum, jelas lebih tua dari
  busur kepulauan Indonesia! Jadi jangan heran, Arhaeikum ada di Bandung,
 di
  kampus ITB. Di Galeri antara V hingga VIII, ada parasasti nan megah dan
  mewah (yang ada tanda tangan mantan rektor Prof. Wiranto) yang
 dindingnya
  diselimuti oleh batuan ultrabasa peridotit, serpentinit dan piroksenit
  dari ortopiroksen. Kemudian di monumen Bung Karno, prasastinya
 diselimuti
  oleh batuan granitoid jenis Syenite, warna merah daging yang dipenuhi
 oleh
  megakristal ortoklas yang dikelilingi biotit membentuk tekstur rapakivi!
  Another natural textbook in the front of your nose! Hamparan batuan
 impor
  yang terluas terdapat di Gerbang ITB! Sepintas lalu dari jendela
 kendaraan
  sama sekali tidak menarik! Tapi justru disinilah informasi yang cukup
  lengkap! Anda bisa belajar bagaimana fresh hingga altered granite, semi
  hingga pervasive alteration, hydrothermal vein, potasic zone, mineral
  sulfida, urat-urat epidot serta xenolithic fragment! Nah, siapa berani
  injak lantai di kampus ITB lagi! Segudang info dilantai, didiinding dan
  tempat duduk kalian!
 
  Wassallam wr wb
  ANDRI SSM
 
 
 
 
  -
  To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
  Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
  IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
  IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 
  Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
  Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
  Komisi Karst : Hanang Samodra

[iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB

2003-03-30 Terurut Topik Andri Mubandi
Assallamualaikum wr wb, 

Sementara sebagian besar almamater menikmati liburan akhir minggu, sekitar 20 
mahasiswa angkatan 2000-an berkeliling kampus dalam ekskursi pengenalan bebatuan yang 
tersebar diseantero kampus ganesha. Sabtu 28 Maret sekitar jam 10.00 WIB, kami start 
dari lapangan parkir utara Dept. Geologi untuk mengamati kelompok kolumnar joint 
setinggi 1 - 1,5 meteran hadiah dari CV Gunung Batujajar, panambangan Quarry yang 
teletak di Lagadar - Cimahi Selatan! Apa rekan-rekan netter sudah penah lihat himpunan 
kolumnar joint menghiasi taman geologi ITB? Hadiah yang spektakular ini kini jadi 
monumen di ITB sejak 6 bulan yang yang lalu.  Disekitar geologi, dongengnya didominasi 
oleh batuan volkanik, termasuk asal muasal kolumnar joint. Kemudian umat bergerak 
kehalaman depan perpustakan, sambil tiarap sedikit ndolosor mengamati aneka fragmen 
sedimen dari berbagai sumber primer: beku, metamorf dan sedimen. Disini dapat dengan 
mudah maturity fragmen teramati! Mulai dari menyudut hingga membundar sempurna! 
Textbook is under your foot! Gerilya dilanjutkan ke halaman GM (geofisika  
Meteorologi, labtek X  XI), disini terdapat hamparan mozaik batuan berwarna jingga 
hingga kehitaman nan mengkilat! Yang jingga tidak lain granit yang kaya akan ortoklas 
dan biotit serta kuarsa. Tekstur granit ini begitu sempurna, hingga bentuk kristal 
euhedral, zonasinya teramati dengan sangat baik! Tekstur rapakivi pada beberapa bagian 
muncul, dimana biotit mengelilingi ortoklas! So, megascopic petrography is ready for 
you on your foot step! Sedangkan batuan hitam adalah gabro yang kaya akan labradorit 
dan klipopiroksen! Dari mana asal lantai granit yang lebar ini tanpa rekahan ? Granit 
ini kemungkinan besar dari negara Skadinavia yang berupa craton yang stabil. Berapa 
umurnya? Arhaeikum, jelas lebih tua dari busur kepulauan Indonesia! Jadi jangan heran, 
Arhaeikum ada di Bandung, di kampus ITB. Di Galeri antara V hingga VIII, ada parasasti 
nan megah dan mewah (yang ada tanda tangan mantan rektor Prof. Wiranto) yang 
dindingnya diselimuti oleh batuan ultrabasa peridotit, serpentinit dan piroksenit dari 
ortopiroksen. Kemudian di monumen Bung Karno, prasastinya diselimuti oleh batuan 
granitoid jenis Syenite, warna merah daging yang dipenuhi oleh megakristal ortoklas 
yang dikelilingi biotit membentuk tekstur rapakivi! Another natural textbook in the 
front of your nose! Hamparan batuan impor yang terluas terdapat di Gerbang ITB! 
Sepintas lalu dari jendela kendaraan sama sekali tidak menarik! Tapi justru disinilah 
informasi yang cukup lengkap! Anda bisa belajar bagaimana fresh hingga altered 
granite, semi hingga pervasive alteration, hydrothermal vein, potasic zone, mineral 
sulfida, urat-urat epidot serta xenolithic fragment! Nah, siapa berani injak lantai di 
kampus ITB lagi! Segudang info dilantai, didiinding dan tempat duduk kalian!

Wassallam wr wb
ANDRI SSM


Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion

2003-03-28 Terurut Topik Andri Mubandi
Cak Noor, wah terlalu glamour semuanya itu! Saya mah biasa-biasa saja!
Penggemar Timbul, Tarzan dan Jaya Suprana dengan harapan salah satunya bisa
jadi presiden! Bila ketiganya jadi RI-1, 2, dan 3 pasti rakyat Indonesia
tidak se stress sekarang..he..he

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 28, 2003 4:43 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological
excursion


 Wah mas Didik ini belum tahu ya...Selain berbakat menulis, Kang Andri
 itu juga terkenal sebagai 'seorang penemu',  banyak sekali
 penemuan-penemuan beliau yang ruar biasabeliau seorang inventor sejati
 yang tidak pernah berhenti untuk berinovasi. Hal lain tentang mas Andri
 adalah beliau langganan juara IAGI photo contest (bahkan pernah sempat
 dilarang ikutan lagi oleh panitia, karena seringnya menang itu..).

 Ini beberapa penemuan beliau yang pernah saya tahu :

 - menggabungkan antara mikroskop polarisasi dengan slide projector,
 sehingga sayatan tipis bisa dilihat di layar waktu presentasi secara
 langsung (paralel maupun cross nicol).Yang ini dikerjakan sejak jaman
 asisten bersama-sama dengan kang Harry

 - pembuatan photo udara dengan sarana layang-layang

 - pembuatan jam polarisasi (kalau nggak salah sedang diajukan patennya)

 - dan banyak-banyak lagi

 Setahu saya tidak banyak orang seperti beliau di Indonesia ini


 salam,






 [EMAIL PROTECTED]
 28/03/2003 10:47 AM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:RE: [iagi-net-l] War against high chloresterol by
geological excursion


 Pak Andri ini punya bakat menulis essay ...
 bisa menghubungkan antara Bush Junior, bencana, dan Inul di centerfold
 majalah time
 jika dikembangkan terus bisa menyamai Pak Kusuma untuk nulis kolom di
 koran
 ..
 atau bahkan Bung Nirwan Dewanto ..
 Selamat berperang dalam ekskursi!!
 salam,
 didik



 -Original Message-
 From: Andri Mubandi [mailto:[EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 28, 2003 10:47 AM
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological
 excursion


 Sebenarnya saya sudah masuk kandidat bersaing dengan Al Gore  Bush
 Junior.
 Cuma saja apa jadinya kalau Negri kita saya tinggalin. Waktu pergi satu
 bulan saja ke Australi tahun lalu, Indonesia langsung dilanda bencana
 hebat,
 gempa bumi, banjir, longsor dimana-mana. Uniknya waktu saya kembali,  Inul
 dipanggil MUI dan tambah ngetop lagi he..he dan sekarang go international
 masuk di centerfold majalah time

 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Friday, March 28, 2003 7:44 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological
 excursion


  Mr. Andri,
  Coba kalau anda dulu mencalonkan untuk jadi presiden Amerika, pasti saya
  lebih memilih anda dari pada si Bush gila itu..khan lebih enak
 perang
  di kampus Gajah Duduk daripada perang di Irak sono..
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
  Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
  27/03/2003 12:40 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:[iagi-net-l] War against high chloresterol by
 geological excursion
 
 
  Assallamulaikum wr wb.,
 
  Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang!
 War
  against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus!
 Sambil
  jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal
  muasal bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi
 akan
  dimulai dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang
  cukup, simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke
  Sabuga, ITB Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang
  ingin tahu geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan
  diduduki oleh umat ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket
  pesawat, bis ataupun kereta api bagi partisipan dari luar kota.
 
  Wassallam wr wb
 
  Andri
 
 
 


 -
 To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

 Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan
 Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
 [EMAIL PROTECTED]),
 Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
 -











-
To unsubscribe

Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion

2003-03-27 Terurut Topik Andri Mubandi
Sebenarnya saya sudah masuk kandidat bersaing dengan Al Gore  Bush Junior.
Cuma saja apa jadinya kalau Negri kita saya tinggalin. Waktu pergi satu
bulan saja ke Australi tahun lalu, Indonesia langsung dilanda bencana hebat,
gempa bumi, banjir, longsor dimana-mana. Uniknya waktu saya kembali,  Inul
dipanggil MUI dan tambah ngetop lagi he..he dan sekarang go international
masuk di centerfold majalah time

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 28, 2003 7:44 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological
excursion


 Mr. Andri,
 Coba kalau anda dulu mencalonkan untuk jadi presiden Amerika, pasti saya
 lebih memilih anda dari pada si Bush gila itu..khan lebih enak perang
 di kampus Gajah Duduk daripada perang di Irak sono..

 salam,






 Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 27/03/2003 12:40 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:[iagi-net-l] War against high chloresterol by
geological excursion


 Assallamulaikum wr wb.,

 Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang! War
 against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus! Sambil
 jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal
 muasal bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi akan
 dimulai dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang
 cukup, simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke
 Sabuga, ITB Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang
 ingin tahu geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan
 diduduki oleh umat ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket
 pesawat, bis ataupun kereta api bagi partisipan dari luar kota.

 Wassallam wr wb

 Andri





-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Fw: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion

2003-03-26 Terurut Topik Andri Mubandi

- Original Message -
From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, March 27, 2003 12:40 PM
Subject: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion


Assallamulaikum wr wb.,

Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang! War
against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus! Sambil
jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal muasal
bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi akan dimulai
dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang cukup,
simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke Sabuga, ITB
Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang ingin tahu
geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan diduduki oleh umat
ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket pesawat, bis ataupun
kereta api bagi partisipan dari luar kota.

Wassallam wr wb

Andri



-
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi

Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif 
Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan
mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang
mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya
tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian
mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan untuk
basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves
miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya
kaum petroleum geologist kan!?

ANSSM

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
 abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
 toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus
 ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak
 (seperti nyari Osama itu...)

 Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
 menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
 mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
 kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
 kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?

 Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
 menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
 itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
 membedakannya.:-)



 salam,







 Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 01:48 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
 membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
 profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
 minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
 menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
 menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
 keperluan perang. Kan aneh?

 Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
 Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
 kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
 menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
 (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
 sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
 fungsi palu geologi he-he-he).

 Salam,
 BB
 


 On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:

  Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
 untuk
  membantu orang saling bunuh-bunuhan.
  Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
  yang bisa share...?
 
  salam,
 
 
 
 
 
  Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 10:35 AM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
  Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
  military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:
 
  http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author
 
  Salam,
  ~imam
 
  On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:
 
   Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
   mempunyai pengalaman aktual.
   Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
   memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya.
 Kopassus
   pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
  yang
   waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
   keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan
  itu
   merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
   keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses.
 Saya
   kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
  
   - Original Message -
   From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   
Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
   sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
   

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi
dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan
temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan
satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib
militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para
tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic  mining engineering, dsb
yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta
bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya
Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup
bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah!


- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Kang Andri,
 Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan
 barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan
 persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium
 dll itu.).  Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang
 geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara
 memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua
 dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag
 tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak
 terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau
 kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya

 Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war
  ini.

 salam,

 ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan
 dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau
 masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group
 mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana,
 diantaranya yang ya punya bapak wapres itu.







 Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 06:00 PM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
 dan
 mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
 Yang
 mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah
 dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
 diantaranya
 tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan
 logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
 demikian
 mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
 tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
 baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
 walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
 sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
 untuk
 basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
 inves
 miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
 ya
 kaum petroleum geologist kan!?

 ANSSM

 - Original Message -
 From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


  ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya
  abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
  toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
 trus
  ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
 ditembak
  (seperti nyari Osama itu...)
 
  Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang
  menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
  mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan
  kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
  kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
 
  Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan
  menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
  itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
  membedakannya.:-)
 
 
 
  salam,
 
 
 
 
 
 
 
  Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
  24/03/2003 01:48 PM
  Please respond to iagi-net
 
 
  To: [EMAIL PROTECTED]
  cc:
  Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
  membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
  profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
  minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
  menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
  menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
  keperluan

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-24 Terurut Topik Andri Mubandi
Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang
bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat
jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan!
Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan
rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang
menyerang kita!

- Original Message -
From: Imam A. Sadisun 
To: 
Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan
 persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang
 bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai
 berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks
 yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti
 rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll.,
 wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!?

 Salam,
 ~imam


 On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote:

  Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri
dan
  mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara.
Yang
  mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya
pemerintah
  dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO,
diantaranya
  tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang
endapan
  logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan
demikian
  mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau
  tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai
  baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK
  walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga
  sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah  perang untuk minyak bukan
untuk
  basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam
inves
  miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan
ya
  kaum petroleum geologist kan!?
 
  ANSSM
 
  - Original Message -
  From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
   ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak
ya
   abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya
   toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng
trus
   ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk
ditembak
   (seperti nyari Osama itu...)
  
   Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian
yang
   menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus
   mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran
dan
   kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang
   kira-kira menyalahi aturan nggak ya...?
  
   Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah
dengan
   menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana
   itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah
   membedakannya.:-)
  
  
  
   salam,
  
  
  
  
  
  
  
   Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED]
   24/03/2003 01:48 PM
   Please respond to iagi-net
  
  
   To: [EMAIL PROTECTED]
   cc:
   Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan
   membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik
   profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian
   minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti
   menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang
   menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk
   keperluan perang. Kan aneh?
  
   Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya?
   Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb:
   kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu
   menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang
   (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi
   sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi
   fungsi palu geologi he-he-he).
  
   Salam,
   BB
   
  
  
   On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote:
  
Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi
   untuk
membantu orang saling bunuh-bunuhan.
Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya),
ada
yang bisa share...?
   
salam,
   
   
   
   
   
Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
24/03/2003 10:35 AM
Please respond to iagi-net
   
   
To: [EMAIL PROTECTED]
cc:
Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
   
   
Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah
timur
Afghanistan. Dari

Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army

2003-03-23 Terurut Topik Andri Mubandi
Mungkin bukan untuk bunuh-bunuhan Cak Noor! Yang rada tepat untuk Hankamnas,
alias pertahanan! Topografi dan morfologi juga merupakan basis bagi tentara
untuk pengenalan medan! Toh sejak dahulu kala Homosapien sudah menggunakan
bukit-bukit dan guha-guha untuk basis pertahanan mereka, dari cuaca,
serangan binatang buas, maupun musuh-musuhnya.

Wassalam wr wb
ANSSM

- Original Message -
From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, March 24, 2003 10:55 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk
 membantu orang saling bunuh-bunuhan.
 Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada
 yang bisa share...?

 salam,





 Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED]
 24/03/2003 10:35 AM
 Please respond to iagi-net


 To: [EMAIL PROTECTED]
 cc:
 Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army


 Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur
 Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang
 military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui:

 http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author

 Salam,
 ~imam

 On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote:

  Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin
  mempunyai pengalaman aktual.
  Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs
  memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus
  pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin,
 yang
  waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari
  keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan
 itu
  merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui
  keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya
  kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi.
 
  - Original Message -
  From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]
  To: [EMAIL PROTECTED]
  Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
 
 
  
   Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman
  sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
  keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat
 itu -
  1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh
 seorang
  anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke
  benteng Batavia.
   Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang,
  wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi
  dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda
 orang
  Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi.
   Salam,
   Awang H. Satyana
   Eksplorasi BP Migas
Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film
 ttg
  volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah
   ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava)
  suatu
   gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava
  ndlewer
   keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak
 terceritakan
   berapa lama efek tsb berlangsung.
  
   Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir
   Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan
   bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm
 kota
   jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota.
 Nha
   dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai (bau tahi)
 yg
   dlm logat jawa jadi mBetawi (he..he..he..., yg ini keabsahannya
 masih
   diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut
   menghajar logistik mereka di Pantura, jadi mambet tahi di Batavia
 ndak
   lama ...
  
  
   - Original Message -
   From: Awang Satyana
   To:
   Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM
   Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
  
  
   
Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk
   kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul Ilmu
 Bumi
   Militer, isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas
 juga
   kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan,
 pegunungan,
   dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik,
  termasuk
   juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan
  Malaysia
   (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah
 menggunakan
   minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511,
  rakyat
   Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang
   melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke
  kapal-kapal
   Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan
   membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana
  hanya
   Rp 

[iagi-net-l] Deep sea enviroment vs HC source rock!

2003-01-23 Terurut Topik Andri Mubandi
Deep water environment tidak selalu terkait secara langsung dengan kekayaan
biota laut yang menjadi sumber HC. Sumber HC justru dari timbunan jasad
renik yang hidup dipermukaan atau pada kedalaman dimana penetrasi cahaya
masih memungkinkan. Pengalaman dengan Shinkai 6500 pada ekspedisi Java
Trench 2002 di laut Kidul menunjukakan bahwa pada kedalaman 200 meter saja
sudah gelap total dan semakin jarang mahluk hidup! Pada kedalaman 2000
meter, tekanannya sudah tinggi, sekitar 200 bar, dingin dan super gelap!
Namun demikian ada kehidupan, walau jarang. Ikan, udang, porifera, koral,
kerang, kepiting sering tampak pada sapuan kapal selam Shinkai! Yang kaya
biota biasanya didekat cold venting dimana methane dan sulfur menyembur dari
dasar laut. Disini bahkan dijumpai kerang raksasa Calyptogena (30 cm)! Konon
methane akan jadi sumber energi masa depan! Yang jelas di laut dalam ada
kehidupan yang tidak bergantung pada fotosintetis, tetapi chemosyntesis! Dan
kalau ada fosilnya pasti ada yang besar-besar, bukan hanya globigerina! Di
Palung Mariiana yang dalamnya 11000 meter dan tekanannya 1100 bar ada
kehidupan yang terputus dari fotosintesa dan sumber makanannya dari intrusi
hidrotermal serpentin!




- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, January 23, 2003 12:28 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


 Untuk deep water play seperti NW Borneo, Gulf of Mexico, Niger Delta,
Brazil
 dan Deep Water Mahakam, semua source rocknya ditentukan berdasarkan
 pemodelan. Karena tidak ada mature source rock yang di 'test' dengan well.

 Mengenai modelnya:
 1. Layered: Model berupa lapisan ini adalah model yang pertama dibuat.
Jadi
 yg disebut source rock hanya specific interval saja yang kaya akan MO.
 2. Dispersed: karena layered model tidak menjawab akumulasi minyak yang
 ditemukan, maka dibuat dispersed model, yaitu semua lapisan-lapisan
sedimen
 yang mengandung MO berasal dari darat bisa jadi source rock
 3. Enhanced: ternyata 2 model ini masih juga tidak menjawab beberapa
kasus,
 maka dibuat satu model yang berupa gabungan 1  2. Jadi intinya semuanya
 bisa jadi source rock, apapun bentuknya.
 Beberapa company tidak banyak memusingkan mengenai deep source rock, dan
 model yang sudah adapun sering berubah. Tergantung 'siapa' yang
 menginterpretasikannya, dan bukan berdasarkan 'apa' datanya (data sama
 interpretasi bisa berbeda).

 Bicara soal IKAN,
 Bisa ngobrol sama Nigel Trewin (Aberdeen University) yang ahlinya Shield
 head fish dari Devonian Old Red Sandstone Fm di North Sea. Formasi ini
 didominasi sandstone-silt warna merah bata, berupa endapan danau.

 Herman

 -Original Message-
 From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
 Sent: 23 January 2003 08:57
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


 Mas Vicky,

 Saya tertarik untuk ikut urun-rembug tentang pertanyaan Anda. Hal utama
 adalah kita harus membatasi berapakah kedalaman yang disebut laut dalam
 (deep water)? Berikut ini saya berikan beberapa batasannya dan beberapa
 contoh hubungan antara kedalaman air laut dan kandungan material organik
 (MO), semoga ada manfaatnya.

 1. Secara teori umum, kandungan MO di dalam sedimen bertambah besar dengan
 semakin mengecilnya ukuran butirnya (faktor pengawetan). Akan tetapi,
 kandungan MO tersebut mengecil lagi ketika memasuki sedimentasi di sekitar
 abisal, karena daerah ini mulai termasuk daerah dengan produktivitas
 plankton yang rendah.
 2. Kandungan MO maksimum umumnya (artinya tidak selalu) berkaitan dengan
 laju penimbunan maksimum.
 3. Contoh di Teluk Oman. Batas kritis kedalaman adalah 250 dan 1200 meter.
 Di antara dua kedalaman itu, kandungan MO batuan sedimennya cukup tinggi
 (antara 2 dan 10%). Lebih kecil dari 250 m kandungan MO relatif rendah
 (kurang dari 1%) dan sedimen dengan kedalaman lebih besar dari 1200 m,
 kandungan MO-nya juga menurun (kurang dari 1%), bahkan di daerah abisal
 kandungan TOC-nya di bawah 0.5%.
 4. Untuk lingkungan delta, aturan umumnya adalah sbb.: kandungan MO
 cenderung turun dari tepi delta ke arah tengah laut. Hal semacam ini
 teramati di delta Mahakam, Orinoco, dan Nigeria (Bordenave, 1993).
 5. Di delta Mahakam, rata-rata kandungan MO-nya adalah 5,7%. Kandungan
 tersebut merupakan kontribusi dari lingkungan (daerah) delta plain dan
delta
 front sekitar 5-7%, sedangkan di daerah prodelta, yang lebih dalam, kadar
 MO-nya sedikit menurun, yaitu berkisar antara 4 dan 5%.

 Wasalam (Regards),

 Eddy Subroto (EAS)
 Dep. Teknik Geologi ITB
 Jalan Ganesa 10
 Bandung 40132, Indonesia

 - Original Message -
 From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Sent: Wednesday, January 22, 2003 7:59 AM
 Subject: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?


  Balik ke diskusi ilmiah aah 
 
  HC Source rock utk deepwater sedimen sangat jarang dijumpai, walopun
  deepwater HC sudah banyak terbukti.
  Ada yg tahu