[iagi-net-l] Situs baru Marine Hydrothermalism di Laut Flores
Rekan-rekan geologist, Setelah empat setengah hari berlayar dari Muara Baru, akhirnya kapal riset Baruna Jaya delapan (BJ-8) mencapai lokasi penelitian ditengah Laut Flores pada tanggal 19 Agustus 2003. BJ-8 yang milik Lembaga Oceanografi Nasional LIPI ini membawa tim BANDAMIN II ilmuwan geologi dari Free University Berlin (FUB) bersama-sama tim nasional untuk mengeksplorasi kemungkinan mineralisasi hidrotermal bawah laut yang berada diantara Gunung Komba dan Pulau Lomblen. Insiator dari proyek BANDAMIN II ini adalah tim FUB yang dikomandani oleh Prof. Dr. Ing. P. Halbach. Selajutnya "hajat" tim FUB ini didukung oleh Direktorat Ekplorasi Sumber Daya Alam Non Hayati, Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP). Beberapa geologis dari beberbagai universitas diundang oleh DKP untuk berpartisipasi untuk untuk mendukung ekspedisi ilmiah ini. Tim nasional yang "on board" antara lain wakil-wakil dari PP-Geologi Laut (Bandung), USAKTI, UPN-Veteran (Yogya), UNPAD, ITB dan ilmuwan dari DKP. Sebagian besar dari tim nasional sempat mengalami "mabok gratis", maklum pertama kali "napak tilas nenek moyangnya yang pelaut" itu. Alhamdullilah "mabok gratis" hanya dialami selama 2 hari saja sejak mulai pelayaran. Sejak 19 Agustus tim ilmuwan Jerman dan Indonesia, kapten dan awak kapal mulai sibuk melakukan pengambilan data ditengah-tengah Laut Flores. BJ-8 yang "made in Norwegia" yang dilengkapi fasilitas, kaptek dan awak kapal yang canggih benar-benar kesepian di Laut Flores! Jarang sekali kita jumpa dengan kapal-kapal lainnya! Peneltian diawali dengan pemetaan menggunakan Multibeam SIMRAD yang menghasilkan peta topografi dan diagram tiga dimensi detail dan baik. Pemetaan ini menhadirkan tampakan morfologi-morfologi baru bawah laut diantara Gunung Komba dan Pulau Lomblen. Gunung Komba adalah gunung api aktif yang situasinya mirip Gunung Karakatau, kerucut ditengah laut dengan ketinggian +200m dpl. Peta kemudian dianalisis oleh tim untuk menentukan titik "sampling" CTD, Dredging, Van Veen Grab, Box Graber dan Kamera Bawah Air. Program yang paling penting dalam misi ini adalah "Dredging" yang fungsinya adalah menyeret bebatuan dari singkapan didasar laut. Sistim "dredging" ini beratnya 1-1.5 ton, fungsinya seperti gabungan palu geologi dan keranjang penampungnya! Dengan kerja tim secara estafet "24"jam sehari, terkumpul contoh-contoh batuan dari sekitar 30 lokasi dredging! Sebagian besar batuan hasil dredging menunnjukan mineralisasi dan alterasi yang ditampilkan dengan adanya sebaran pirit halus, urat-urat halus kuarsa, pirhotit dan markasit. Bahkan salah satu hasil dredging penuh dengan gossan dan beberapa batuan yang diselimuti oleh kerak mangan! Semua bukti mineralisasi hidrotermal ini di "dredging" dari puncak serta lereng gunung bawah laut " Ibu Komba, Abang Komba dan Baruna Komba! Ibung dan abang Komba ditemukan dari ekspedisi Bandamin I tahun 2001 yang lalu. Sedang Baruna Komba ditemukan pada tanggal 21 Agustus yang lalu. Ketiga gunung bawah laut tersebut berada satu jalur dengan gunung api aktif Komba! Diduga ketiga gunung bawah laut tersebut lahir akibat aktifitas tektonik sesar geser yang menyebabkan naiknya magma hidrortermal. Wasallam wr wb Andri SSM Anggota Tim Bandamin I II Dept. Teknik Geologi FIKTM - ITB Blank Bkgrd.gif
[iagi-net-l] Misteri Batumulia di Geologi ITB
Assallamuallaikum wr wb, Rekan-rekan dosen, dan mahasiswa ITB yth, Konon hampir 90% dari civitas akademika ITB adalah pencinta Batumulia. Hal ini terbukti dari sebagian besar profesor, karyawati, karyawan, mahasiswi dan mahasiswa gemar menggunak "pernik-pernik" alias asesoris dijari, dileher dan ditelinga. Hanya sebagian kecil beraliran "punk-rock" pernik-perniknya digantung di hidung. Yang "bolywood" minded anting-antingnya ada dihidung dan maaf di "udel" juga! Nah para pecinta perhiasan batumulia kini bisa menyimak "misteri akik"-nya dari kuliah yang pertama kali dibuka pada semester I tahun 2003 ini! Kuliah ini akan diadakan dibawah naungan Dept. Teknik Geologi - FIKTM -ITB. Nama matakuliah ini adalah "Geologi endapan batumulia " yang berisi antara lain tentang geologi, sejarah terjadinya batumulia (genesis), metoda eksplorasi, potensi ekonomi dan bisnis dan pengantar teknik pengolahannya. Selain itu akan diberikan ulasan-ulasan "budaya" batumulia dan prospeknya di Indonesia. Kuliah akan dimeriahkan oleh peresntasi-presentasi dari pakar batumulia yang telah kondang di seantero Nusantara dan Manca Negara, yaitu Dipl. Ing. Ir. H. Sujatmiko. Beliau adalah alumni geologi ITB yang menjadi bos bisnis Batumulia Gem Afia di Bandung. Kuliah akan diadakan setiap hari selasa jam 13.00 - 15.00 di ruang 9018 Oktagon dan akan dimulai pada hari selasa yang akan datang tanggal 9 September 2003. Seluruh acara perkuliahan akan berakhir sesuai dengan jadwal dari Biro Rooster. Bagi rekan-rekan dosen dan mahasiswa serta para seniman dan guru seniman di FRSD - ITB yang berminat dapat langsung hadir pada acara perkulihan. Insya Alllah kuliah ini direncanakan dilengkapi dengan kunjungan ke Workshop dan ekskursi akhir minggu ke lokasi endapan batumulia. Wassallam wr wb Dosen Endapan MIneral Batumulia Dept. Geologi FIKTM ITB Dipl. Ing. Ir. Andri S. Subandrio Mubandi Blank Bkgrd.gif
Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB
Ya ngeceng yang cantik-cantik dan indah-indah yang ada dibawah sana - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 01, 2003 1:39 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB sambil ngeceng juga tho tentunya Kang Andri...wong di kampus gajah duduk ini sekarang sudah banyak yang bisa 'dilihat' kok.. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 01/04/2003 10:38 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB Ini juga cuma iseng-iseng, sambil war against high chloresterol dengan mlampah-mlampah keliling kampus ganesha. Baca natural textbook sambil mlaku-mlaku, lesehan lihat bebatuan dilantai-lantai dan dinding kampus. ANSSM - Original Message - From: KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 31, 2003 1:31 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB wah kalau dibukukan bisa jadi salah satu reference obyek wisata bandung nih... wah sayang dulu pas kuliah...enggak ada ekskursi kayak gini ooiii... Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 31/03/2003 11:55 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB Assallamualaikum wr wb, Sementara sebagian besar almamater menikmati liburan akhir minggu, sekitar 20 mahasiswa angkatan 2000-an berkeliling kampus dalam ekskursi pengenalan bebatuan yang tersebar diseantero kampus ganesha. Sabtu 28 Maret sekitar jam 10.00 WIB, kami start dari lapangan parkir utara Dept. Geologi untuk mengamati kelompok kolumnar joint setinggi 1 - 1,5 meteran hadiah dari CV Gunung Batujajar, panambangan Quarry yang teletak di Lagadar - Cimahi Selatan! Apa rekan-rekan netter sudah penah lihat himpunan kolumnar joint menghiasi taman geologi ITB? Hadiah yang spektakular ini kini jadi monumen di ITB sejak 6 bulan yang yang lalu. Disekitar geologi, dongengnya didominasi oleh batuan volkanik, termasuk asal muasal kolumnar joint. Kemudian umat bergerak kehalaman depan perpustakan, sambil tiarap sedikit ndolosor mengamati aneka fragmen sedimen dari berbagai sumber primer: beku, metamorf dan sedimen. Disini dapat dengan mudah maturity fragmen teramati! Mulai dari menyudut hingga membundar sempurna! Textbook is under your foot! Gerilya dilanjutkan ke halaman GM (geofisika Meteorologi, labtek X XI), disini terdapat hamparan mozaik batuan berwarna jingga hingga kehitaman nan mengkilat! Yang jingga tidak lain granit yang kaya akan ortoklas dan biotit serta kuarsa. Tekstur granit ini begitu sempurna, hingga bentuk kristal euhedral, zonasinya teramati dengan sangat baik! Tekstur rapakivi pada beberapa bagian muncul, dimana biotit mengelilingi ortoklas! So, megascopic petrography is ready for you on your foot step! Sedangkan batuan hitam adalah gabro yang kaya akan labradorit dan klipopiroksen! Dari mana asal lantai granit yang lebar ini tanpa rekahan ? Granit ini kemungkinan besar dari negara Skadinavia yang berupa craton yang stabil. Berapa umurnya? Arhaeikum, jelas lebih tua dari busur kepulauan Indonesia! Jadi jangan heran, Arhaeikum ada di Bandung, di kampus ITB. Di Galeri antara V hingga VIII, ada parasasti nan megah dan mewah (yang ada tanda tangan mantan rektor Prof. Wiranto) yang dindingnya diselimuti oleh batuan ultrabasa peridotit, serpentinit dan piroksenit dari ortopiroksen. Kemudian di monumen Bung Karno, prasastinya diselimuti oleh batuan granitoid jenis Syenite, warna merah daging yang dipenuhi oleh megakristal ortoklas yang dikelilingi biotit membentuk tekstur rapakivi! Another natural textbook in the front of your nose! Hamparan batuan impor yang terluas terdapat di Gerbang ITB! Sepintas lalu dari jendela kendaraan sama sekali tidak menarik! Tapi justru disinilah informasi yang cukup lengkap! Anda bisa belajar bagaimana fresh hingga altered granite, semi hingga pervasive alteration, hydrothermal vein, potasic zone, mineral sulfida, urat-urat epidot serta xenolithic fragment! Nah, siapa berani injak lantai di kampus ITB lagi! Segudang info dilantai, didiinding dan tempat duduk kalian! Wassallam wr wb ANDRI SSM - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra
[iagi-net-l] Dari Ultrabasa hingga granitoid : Bebatuan di kampus ITB
Assallamualaikum wr wb, Sementara sebagian besar almamater menikmati liburan akhir minggu, sekitar 20 mahasiswa angkatan 2000-an berkeliling kampus dalam ekskursi pengenalan bebatuan yang tersebar diseantero kampus ganesha. Sabtu 28 Maret sekitar jam 10.00 WIB, kami start dari lapangan parkir utara Dept. Geologi untuk mengamati kelompok kolumnar joint setinggi 1 - 1,5 meteran hadiah dari CV Gunung Batujajar, panambangan Quarry yang teletak di Lagadar - Cimahi Selatan! Apa rekan-rekan netter sudah penah lihat himpunan kolumnar joint menghiasi taman geologi ITB? Hadiah yang spektakular ini kini jadi monumen di ITB sejak 6 bulan yang yang lalu. Disekitar geologi, dongengnya didominasi oleh batuan volkanik, termasuk asal muasal kolumnar joint. Kemudian umat bergerak kehalaman depan perpustakan, sambil tiarap sedikit ndolosor mengamati aneka fragmen sedimen dari berbagai sumber primer: beku, metamorf dan sedimen. Disini dapat dengan mudah maturity fragmen teramati! Mulai dari menyudut hingga membundar sempurna! Textbook is under your foot! Gerilya dilanjutkan ke halaman GM (geofisika Meteorologi, labtek X XI), disini terdapat hamparan mozaik batuan berwarna jingga hingga kehitaman nan mengkilat! Yang jingga tidak lain granit yang kaya akan ortoklas dan biotit serta kuarsa. Tekstur granit ini begitu sempurna, hingga bentuk kristal euhedral, zonasinya teramati dengan sangat baik! Tekstur rapakivi pada beberapa bagian muncul, dimana biotit mengelilingi ortoklas! So, megascopic petrography is ready for you on your foot step! Sedangkan batuan hitam adalah gabro yang kaya akan labradorit dan klipopiroksen! Dari mana asal lantai granit yang lebar ini tanpa rekahan ? Granit ini kemungkinan besar dari negara Skadinavia yang berupa craton yang stabil. Berapa umurnya? Arhaeikum, jelas lebih tua dari busur kepulauan Indonesia! Jadi jangan heran, Arhaeikum ada di Bandung, di kampus ITB. Di Galeri antara V hingga VIII, ada parasasti nan megah dan mewah (yang ada tanda tangan mantan rektor Prof. Wiranto) yang dindingnya diselimuti oleh batuan ultrabasa peridotit, serpentinit dan piroksenit dari ortopiroksen. Kemudian di monumen Bung Karno, prasastinya diselimuti oleh batuan granitoid jenis Syenite, warna merah daging yang dipenuhi oleh megakristal ortoklas yang dikelilingi biotit membentuk tekstur rapakivi! Another natural textbook in the front of your nose! Hamparan batuan impor yang terluas terdapat di Gerbang ITB! Sepintas lalu dari jendela kendaraan sama sekali tidak menarik! Tapi justru disinilah informasi yang cukup lengkap! Anda bisa belajar bagaimana fresh hingga altered granite, semi hingga pervasive alteration, hydrothermal vein, potasic zone, mineral sulfida, urat-urat epidot serta xenolithic fragment! Nah, siapa berani injak lantai di kampus ITB lagi! Segudang info dilantai, didiinding dan tempat duduk kalian! Wassallam wr wb ANDRI SSM
Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion
Cak Noor, wah terlalu glamour semuanya itu! Saya mah biasa-biasa saja! Penggemar Timbul, Tarzan dan Jaya Suprana dengan harapan salah satunya bisa jadi presiden! Bila ketiganya jadi RI-1, 2, dan 3 pasti rakyat Indonesia tidak se stress sekarang..he..he - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 4:43 PM Subject: RE: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Wah mas Didik ini belum tahu ya...Selain berbakat menulis, Kang Andri itu juga terkenal sebagai 'seorang penemu', banyak sekali penemuan-penemuan beliau yang ruar biasabeliau seorang inventor sejati yang tidak pernah berhenti untuk berinovasi. Hal lain tentang mas Andri adalah beliau langganan juara IAGI photo contest (bahkan pernah sempat dilarang ikutan lagi oleh panitia, karena seringnya menang itu..). Ini beberapa penemuan beliau yang pernah saya tahu : - menggabungkan antara mikroskop polarisasi dengan slide projector, sehingga sayatan tipis bisa dilihat di layar waktu presentasi secara langsung (paralel maupun cross nicol).Yang ini dikerjakan sejak jaman asisten bersama-sama dengan kang Harry - pembuatan photo udara dengan sarana layang-layang - pembuatan jam polarisasi (kalau nggak salah sedang diajukan patennya) - dan banyak-banyak lagi Setahu saya tidak banyak orang seperti beliau di Indonesia ini salam, [EMAIL PROTECTED] 28/03/2003 10:47 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:RE: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Pak Andri ini punya bakat menulis essay ... bisa menghubungkan antara Bush Junior, bencana, dan Inul di centerfold majalah time jika dikembangkan terus bisa menyamai Pak Kusuma untuk nulis kolom di koran .. atau bahkan Bung Nirwan Dewanto .. Selamat berperang dalam ekskursi!! salam, didik -Original Message- From: Andri Mubandi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 10:47 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Sebenarnya saya sudah masuk kandidat bersaing dengan Al Gore Bush Junior. Cuma saja apa jadinya kalau Negri kita saya tinggalin. Waktu pergi satu bulan saja ke Australi tahun lalu, Indonesia langsung dilanda bencana hebat, gempa bumi, banjir, longsor dimana-mana. Uniknya waktu saya kembali, Inul dipanggil MUI dan tambah ngetop lagi he..he dan sekarang go international masuk di centerfold majalah time - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 7:44 AM Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Mr. Andri, Coba kalau anda dulu mencalonkan untuk jadi presiden Amerika, pasti saya lebih memilih anda dari pada si Bush gila itu..khan lebih enak perang di kampus Gajah Duduk daripada perang di Irak sono.. salam, Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 27/03/2003 12:40 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Assallamulaikum wr wb., Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang! War against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus! Sambil jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal muasal bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi akan dimulai dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang cukup, simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke Sabuga, ITB Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang ingin tahu geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan diduduki oleh umat ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket pesawat, bis ataupun kereta api bagi partisipan dari luar kota. Wassallam wr wb Andri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe
Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion
Sebenarnya saya sudah masuk kandidat bersaing dengan Al Gore Bush Junior. Cuma saja apa jadinya kalau Negri kita saya tinggalin. Waktu pergi satu bulan saja ke Australi tahun lalu, Indonesia langsung dilanda bencana hebat, gempa bumi, banjir, longsor dimana-mana. Uniknya waktu saya kembali, Inul dipanggil MUI dan tambah ngetop lagi he..he dan sekarang go international masuk di centerfold majalah time - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 28, 2003 7:44 AM Subject: Re: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Mr. Andri, Coba kalau anda dulu mencalonkan untuk jadi presiden Amerika, pasti saya lebih memilih anda dari pada si Bush gila itu..khan lebih enak perang di kampus Gajah Duduk daripada perang di Irak sono.. salam, Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 27/03/2003 12:40 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Assallamulaikum wr wb., Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang! War against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus! Sambil jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal muasal bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi akan dimulai dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang cukup, simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke Sabuga, ITB Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang ingin tahu geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan diduduki oleh umat ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket pesawat, bis ataupun kereta api bagi partisipan dari luar kota. Wassallam wr wb Andri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Fw: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion
- Original Message - From: Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 27, 2003 12:40 PM Subject: [iagi-net-l] War against high chloresterol by geological excursion Assallamulaikum wr wb., Sabtu tanggal 29 Maret 2003 sekitar jam 10.00 akan diadakan perang! War against high chlorestol by geological excursion around ITB Campus! Sambil jalan-jalan, menguatkan dengkul sambil menambah wawasan tentang asal muasal bebatuan yang ada disekitar elephant brand campus Ekskursi akan dimulai dari lapangan parkir utara Dept. Teknik Geologi. Istirahat yang cukup, simpan tenaga sebab jalur ekskursi kemungkinan akan melintas ke Sabuga, ITB Tamansari, dan Bank BCA Dago. Gratis untuk siapa saja yang ingin tahu geologi dan riwayat bebatuan yang setiap saat diinjak dan diduduki oleh umat ITB. Panitia tidak menyediakan ongkos pengganti tiket pesawat, bis ataupun kereta api bagi partisipan dari luar kota. Wassallam wr wb Andri - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Cak Noor, cukup sulit menarik batas aplikasi geologi dilapangan eksplorasi dan medan tempur. Toh seandainya geologist tidak turun kelapangan (medan temur), masukannya untuk militer (topografi, gua, dsb) toh bisa dibaca. Dan satu hal lagi yang tidak atau belum ada di Indonesia adalah WAMIL (wajib militer) yang merupakan keharusan di Amrik sana! Dan pastinya diantara para tentara ada yang berprofesi geologist, geodetic mining engineering, dsb yang tentunya dapat saja diaplikasikan dimedan tempur. Kopasus pernah minta bantuan Kang Tedy untuk lacak GPK di Papua, hal ini mungkin pasukannya Prabowo tidak dibekali pengetahuan medan yang bagi kita cemen lah! Cukup bekal geologi dasar, bisa baca peta topografi, cingcailah! - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 25, 2003 7:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kang Andri, Betul sekali bahwa 'strategic geological mineral/resources' itu bukan barang baru. Yang paling sering disebut yang yang berhubungan dengan persenjataan strategik kayak bom nuklir itu (jadi ya kayak tambang uranium dll itu.). Tapi yang saya tanyakan agak berbeda, di mana seorang geologist menjadi 'guide'dari pasukan yang akan masuk dengan cara memberikan pengetahuannya tentang morphologi, topografi, letak gua dll.dllJadi di sini dia terlibat secara langsung. Kalau dia seornag tentara profesional (e.g. karyawan jan-top AD misalnya), mungkin nggak terlalu masalah kali ya karena itu sudah pilihan karier (hidup). Nah kalau kita-kita yang non-profesional, itu kira-kira gimana ceritanya Atau saya saja ya yang terlalu naif nanya tentang ginian di jaman Bush-war ini. salam, ps, Bush dkk justru belum kebagian rejeki di Iraq karena kebanyakan dipegang sama Rusia dan Perancis, itulah salah satu alasan kenapa dia mau masuk kesana..ada selentingan kabar beberapa perusahaan di group mereka sudah pegang kontrak kalau amerika sampe menang di sana, diantaranya yang ya punya bapak wapres itu. Andri Mubandi [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 06:00 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Negara kita sangat membutuhkan anda, bila tiba diserang oleh AMRIK! Yang bidangnya geologi teknik mungkin bisa membantu kopral jono untuk membuat jebakan longsor! Maklum bencana longsor di Indonesia sulit dikendalikan! Nah, tentunya bisa bermanfaat bila digunakan untuk HANKAM! Supaya bukan rakyat yang digilas The Rolling Stones tapi musuh alias Yankee yang menyerang kita! - Original Message - From: Imam A. Sadisun To: Sent: Monday, March 24, 2003 8:02 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Dalam paper-paper di jurnal engineering geology, banyak saya dapatkan persamaan-persamaan empiris yang dihasilkan oleh para engineers yang bekerja untuk keperluan militer, dan yang paling banyak saya jumpai berasal dari US Army Corps of Engineers. Bahkan ada beberapa textbooks yang ditulis hasil dari modofikasi manual yang biasa mereka pakai, seperti rock foundations, settlement analysis, geophysical exploration, dll., wahyang beginian sih jadinya army for geoscience kayaknya!? Salam, ~imam On Mon, 24 Mar 2003, Andri Mubandi wrote: Geoscience for Army sebenarnya bukan barang baru! Bahan galian industri dan mineral sebagian bisa menjadi aset yang sangat strategis untuk negara. Yang mengeksplorasi aset adalah geologist sedang yang jaga tentunya pemerintah dan Hankam. Kebetulan saya pernah lihat beberapa publikasi NATO, diantaranya tentang geologi endapan platina di Kalimantan Tengah. Juga tentang endapan logam di Mid Oceanic Ridge yang juga diterbitkan oleh NATO. Dengan demikian mungkin dapat disimpulkan bahwa banyak geologist yang secara sadar atau tidak bekerja untuk Dept. HANKAM! Bukan Wamil, atau Menwa dan ndak pakai baju loreng! Kalau minyak dipandang sebagai aset strategis oleh AMRIK walaupun di timur tengah sana, maka publikasi AAPG pasti besar juga sumbangannya untuk NATO! Perang Iraq adalah perang untuk minyak bukan untuk basmi teroris. Bush senior dan konco-konconya disinyalir telah menanam inves miliaran dollar di Gulf untuk explorasi minyak disana! Yang beri masukan ya kaum petroleum geologist kan!? ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 3:24 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army ha...ha...ha... Kang Budi ya tentunya bukan begitu, kita cari minyak ya abis itu tentunya kita nggak tahu buat apa minyaknya toh...tapi tentunya beda kalau kita ikut pake loreng trus ikutan maju ke front buat analisa medan dan cari orang untuk ditembak (seperti nyari Osama itu...) Karena setahu saya di AD/ART IAGI atau di kode etik ada tuh bagian yang menerangkan bahwa sebagai anggota IAGi, seorang geologist harus mendedikasikan pengetahuan geologi yang dimilikinya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.nah kalau dipakai untuk perang kira-kira menyalahi aturan nggak ya...? Kang Andri, kalau doktrinnya 'pertahanan yang paling ampuh adalah dengan menyerbu musuh' jadi gimana dong..(kayak yang terjadi di Iraq sana itu..). Kata defensif dan ofensif itu khan jadi susah membedakannya.:-) salam, Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 01:48 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Wah Noor ini bagaimana, kalau perang ya pasti bunuh-bunuhan membunuh atau terbunuh...nggak ada hubungannya dengan kode etik profesi segala. Kalau geologist menemukan minyak bumi kemudian minyaknya dipake perang dan membunuh orang, kan tidak berarti menyalahi kode etik? Masa ada kode etik: siapa-siapa geologist yang menemukan minyak bumi, minyakbuminya nggak boleh dipake untuk keperluan perang. Kan aneh? Kode etik dalam perang mungkin Konvensi Jenewa, ya? Yang saya tahu, salah satu yang terkenal dalam Konvensi Jenewa tsb: kalau ada tawanan perang yang menyerah kita bunuh, maka hal itu menyalahi Konvensi Jenewa dan bisa dituduh sebagai penjahat perang (nah...kalau tawanan tsb dikemplang kepalanya dengan palu geologi sampai modar, selain menyalahi Konvensi Jenewa, juga menyalahi fungsi palu geologi he-he-he). Salam, BB On 24 Mar 2003, at 10:55, SYARIFUDDIN Noor wrote: Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari
Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army
Mungkin bukan untuk bunuh-bunuhan Cak Noor! Yang rada tepat untuk Hankamnas, alias pertahanan! Topografi dan morfologi juga merupakan basis bagi tentara untuk pengenalan medan! Toh sejak dahulu kala Homosapien sudah menggunakan bukit-bukit dan guha-guha untuk basis pertahanan mereka, dari cuaca, serangan binatang buas, maupun musuh-musuhnya. Wassalam wr wb ANSSM - Original Message - From: SYARIFUDDIN Noor [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, March 24, 2003 10:55 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Hanya sekedar urun rembug urusan mendedikasikan pengetahuan geologi untuk membantu orang saling bunuh-bunuhan. Bagaimana peran kode etik di sini (IAGI, AAPG maupun yang lainnya), ada yang bisa share...? salam, Imam A. Sadisun [EMAIL PROTECTED] 24/03/2003 10:35 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Pak Kusuma benar, USGS memperkirakan lebih dari 1 gua wilayah timur Afghanistan. Dari Geotimes bulan Feb.2002, ada artikel menarik tentang military geologi ini; artikel ini bisa diakses melalui: http://www.agiweb.org/geotimes/feb02/feature_military.html#author Salam, ~imam On Thu, 20 Mar 2003, Koesoema wrote: Mengenai Military Geology, salah seorang geologist kita Teddy Kardin mempunyai pengalaman aktual. Waktu ybs diperbantukan pada Kopasus yang beroperasi di Timtim ybs memecahkan suatu masalah militer dengan pengetahuan geologinya. Kopassus pada waktu itu dipusingkan dengan penyerangan mendadak oleh Fretilin, yang waktu dikejar menghilang begitu saja tanpa jejak. Setelah mempelajari keadaan medan secara geologi dan dibantu peta geologi, ternyata medan itu merupakan daerah karst dengan gua-gua yang tadinya tidak diketahui keberadaanya. Setelah itu pengejaran dapat dilakukan dengan sukses. Saya kira Bora-bora di Afghanistan pun dipelajari secara geologi. - Original Message - From: Awang Satyana [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, March 20, 2003 1:37 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Memang benar yang diceritakan Pak Bambang. Dalam sebuah novel/roman sejarah, kolera tsb. telah dipakai oleh pemerintah Batavia sebagai keterangan resmi untuk meninggalnya J.P. Coen (gubernur jenderal saat itu - 1648 ?). Padahal, yang benar, katanya J.P. Coen mati ditusuk oleh seorang anggota pasukan Sultan Agung Mataram yang menerobos menyelinap masuk ke benteng Batavia. Kalau asal istilah Betawi dari seperti yang diceritakan Pak Bambang, wah...kasihan juga dong... toponim (asal kata nama geografi) nama Betawi dari kotoran...Tapi, kalau Batavia adalah nama dewa leluhur legenda orang Belanda, yang memang suaranya lebih dekat dengan betawi. Salam, Awang H. Satyana Eksplorasi BP Migas Bambang Priadi [EMAIL PROTECTED] wrote:Dalam dokumentasi film ttg volkanologi-nya Maurice Kraff (almarhum) pernah ditunjukkan adanya upaya Sekutu meledakkan (membom) plug (sumbat lava) suatu gunungapi aktif di Eropa Selatan (Italy?) pada PDII, akibatnya lava ndlewer keluar dan menghalangi aktivitas militer Jerman. Hanya tidak terceritakan berapa lama efek tsb berlangsung. Kabarnya saat Sultan Agung menyerang Batavia, mereka sempat memblokir Batavia dan memanfaatkan aliran Ciliwung dgn mensuplai apungan bangkai-bangkai binatang dan kotoran-kotoran lain shg aroma-nya dlm kota jadi aduhai. Harapannya ya akan ada wabah penyakit (kolera?) di kota. Nha dari aroma barang kiriman tadi, keluar istilah 'mambet-tai (bau tahi) yg dlm logat jawa jadi mBetawi (he..he..he..., yg ini keabsahannya masih diragukan). Sayangnya blokade Sultan Agung jadi bubar krn VOC via laut menghajar logistik mereka di Pantura, jadi mambet tahi di Batavia ndak lama ... - Original Message - From: Awang Satyana To: Sent: Thursday, March 20, 2003 11:19 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Geoscience for Army Kalau geografi sih diajarkan di militer, ga tahu geologi, untuk kepentingan perang. Saya punya buku tua (tahun 60-an) berjudul Ilmu Bumi Militer, isinya mengulas geografi untuk kepentingan perang, mengulas juga kekhasan geografi pulau-pulau di Indonesia, sistem pertelukan, pegunungan, dll. baik untuk kepentingan defence maupun offence. Cukup menarik, termasuk juga kalau bertahan atau menyerang Brunei, Singapura, Filipina dan Malaysia (he-he). Kata buku sejarah, dari abad ke-16 kita juga sudah menggunakan minyak untuk bertahan, waktu Portugis ada di Selat Malaka tahun 1511, rakyat Aceh bertahan atau menyerang mereka dengan armada kapal laut yang melemparkan bola-bola api minyak berat (semacam terpentin ?) ke kapal-kapal Portugis. Hebat juga Irak menggelontorkan minyak ke kali-kali dan membakarnya buat barikade, yah.. soalnya katanya harga bensin di sana hanya Rp
[iagi-net-l] Deep sea enviroment vs HC source rock!
Deep water environment tidak selalu terkait secara langsung dengan kekayaan biota laut yang menjadi sumber HC. Sumber HC justru dari timbunan jasad renik yang hidup dipermukaan atau pada kedalaman dimana penetrasi cahaya masih memungkinkan. Pengalaman dengan Shinkai 6500 pada ekspedisi Java Trench 2002 di laut Kidul menunjukakan bahwa pada kedalaman 200 meter saja sudah gelap total dan semakin jarang mahluk hidup! Pada kedalaman 2000 meter, tekanannya sudah tinggi, sekitar 200 bar, dingin dan super gelap! Namun demikian ada kehidupan, walau jarang. Ikan, udang, porifera, koral, kerang, kepiting sering tampak pada sapuan kapal selam Shinkai! Yang kaya biota biasanya didekat cold venting dimana methane dan sulfur menyembur dari dasar laut. Disini bahkan dijumpai kerang raksasa Calyptogena (30 cm)! Konon methane akan jadi sumber energi masa depan! Yang jelas di laut dalam ada kehidupan yang tidak bergantung pada fotosintetis, tetapi chemosyntesis! Dan kalau ada fosilnya pasti ada yang besar-besar, bukan hanya globigerina! Di Palung Mariiana yang dalamnya 11000 meter dan tekanannya 1100 bar ada kehidupan yang terputus dari fotosintesa dan sumber makanannya dari intrusi hidrotermal serpentin! - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, January 23, 2003 12:28 PM Subject: RE: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? Untuk deep water play seperti NW Borneo, Gulf of Mexico, Niger Delta, Brazil dan Deep Water Mahakam, semua source rocknya ditentukan berdasarkan pemodelan. Karena tidak ada mature source rock yang di 'test' dengan well. Mengenai modelnya: 1. Layered: Model berupa lapisan ini adalah model yang pertama dibuat. Jadi yg disebut source rock hanya specific interval saja yang kaya akan MO. 2. Dispersed: karena layered model tidak menjawab akumulasi minyak yang ditemukan, maka dibuat dispersed model, yaitu semua lapisan-lapisan sedimen yang mengandung MO berasal dari darat bisa jadi source rock 3. Enhanced: ternyata 2 model ini masih juga tidak menjawab beberapa kasus, maka dibuat satu model yang berupa gabungan 1 2. Jadi intinya semuanya bisa jadi source rock, apapun bentuknya. Beberapa company tidak banyak memusingkan mengenai deep source rock, dan model yang sudah adapun sering berubah. Tergantung 'siapa' yang menginterpretasikannya, dan bukan berdasarkan 'apa' datanya (data sama interpretasi bisa berbeda). Bicara soal IKAN, Bisa ngobrol sama Nigel Trewin (Aberdeen University) yang ahlinya Shield head fish dari Devonian Old Red Sandstone Fm di North Sea. Formasi ini didominasi sandstone-silt warna merah bata, berupa endapan danau. Herman -Original Message- From: Eddy Subroto [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 23 January 2003 08:57 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? Mas Vicky, Saya tertarik untuk ikut urun-rembug tentang pertanyaan Anda. Hal utama adalah kita harus membatasi berapakah kedalaman yang disebut laut dalam (deep water)? Berikut ini saya berikan beberapa batasannya dan beberapa contoh hubungan antara kedalaman air laut dan kandungan material organik (MO), semoga ada manfaatnya. 1. Secara teori umum, kandungan MO di dalam sedimen bertambah besar dengan semakin mengecilnya ukuran butirnya (faktor pengawetan). Akan tetapi, kandungan MO tersebut mengecil lagi ketika memasuki sedimentasi di sekitar abisal, karena daerah ini mulai termasuk daerah dengan produktivitas plankton yang rendah. 2. Kandungan MO maksimum umumnya (artinya tidak selalu) berkaitan dengan laju penimbunan maksimum. 3. Contoh di Teluk Oman. Batas kritis kedalaman adalah 250 dan 1200 meter. Di antara dua kedalaman itu, kandungan MO batuan sedimennya cukup tinggi (antara 2 dan 10%). Lebih kecil dari 250 m kandungan MO relatif rendah (kurang dari 1%) dan sedimen dengan kedalaman lebih besar dari 1200 m, kandungan MO-nya juga menurun (kurang dari 1%), bahkan di daerah abisal kandungan TOC-nya di bawah 0.5%. 4. Untuk lingkungan delta, aturan umumnya adalah sbb.: kandungan MO cenderung turun dari tepi delta ke arah tengah laut. Hal semacam ini teramati di delta Mahakam, Orinoco, dan Nigeria (Bordenave, 1993). 5. Di delta Mahakam, rata-rata kandungan MO-nya adalah 5,7%. Kandungan tersebut merupakan kontribusi dari lingkungan (daerah) delta plain dan delta front sekitar 5-7%, sedangkan di daerah prodelta, yang lebih dalam, kadar MO-nya sedikit menurun, yaitu berkisar antara 4 dan 5%. Wasalam (Regards), Eddy Subroto (EAS) Dep. Teknik Geologi ITB Jalan Ganesa 10 Bandung 40132, Indonesia - Original Message - From: PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, January 22, 2003 7:59 AM Subject: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? Balik ke diskusi ilmiah aah HC Source rock utk deepwater sedimen sangat jarang dijumpai, walopun deepwater HC sudah banyak terbukti. Ada yg tahu