[iagi-net-l] EMail Address Alit
Maaf numpang jalur umum, tolong ada yang bisa beri informasi email address-nya Alit. terimakasih, mandhiri The information contained in this communication is intended solely for the use of the individual or entity to whom it is addressed and others authorized to receive it. It may contain confidential or legally privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby notified that any disclosure, copying, distribution or taking any action in reliance on the contents of this information is strictly prohibited and may be unlawful. If you have received this communication in error, please notify us immediately by responding to this email and then delete it from your system. CNOOC is neither liable for the proper and complete transmission of the information contained in this communication nor for any delay in its receipt. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi Geologi dan Geomantik
Ini bukan sulap bukan sihir, saya belum pernah mempelajarinya, tapi cerita ini masuk akal juga. Pertanyaan pembuatan candi itu juga diajukan anak saya pada liburan bulan lalu pada saat melihat candi Singosari. Pada saat itu Pak pemandu wisata menerangkan dan saya ikut mendengarkan, terus terang saya juga ikut kaget, karena sebelumnya saya punya bayangan yang high tech. Penyusunan batu dengan teknik saling mengikat dimulai dari bawah, kemudian ditimbun dng tanah hingga pinggirnya rata dengan tanah, dng demikian batu dengan mudah didorong dari samping ke atas, sampai selesai tumpukan kedua, berikutnya tumpukan batu ditimbun tanah lagi, demikian selanjutnya, sampai jadilah bukit tanah yang didalamnya ada tumpukan batu. Tahap berikutnya ada mengukir batu dari atas, begitu selesai ukiran batu paling atas tanah dibongkar, batu berikut diukir, demikian selanjutnya. Nah ... makanya candi Singosari yang diukir baru atasnya, konon kabarnya, tukang ukir kabur karena ada gunjang-ganjing perang Kediri, sehinnga Candi belum terukir semua kecuali pada puncaknya. Itulah oleh-oleh cerita dari kaki Gn. Bromo. regards, mandhiri Harry Kusna <[EMAIL PROTECTED]To: iagi-net@iagi.or.id .com> cc: 08/01/2005 01:16 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Borobudur : Posisi Geologi dan Please respond to Geomantik iagi-net Pak Awang ysh., 3 candi di atas adalah candi Budha yg dibangun di masa pemerintahan wangsa Syailendra. Candi Hindu yg kira2 seumur kalau nggak salah adalah candi Prambanan, yg juga mempunyai ruang di dalamnya. Dari hitungan mekanika tekniknya (kesetimbagan), bangunan yg ada ruangnya dng tumpukan batu saja membentuk pelataran tentu berbeda. Juga dari mekanika tanah, pondasi, atau kalau skrg ada lagi geologi teknik-nya (daya dukung, kekerasan, stabilitas lereng, dsb). Belum lagi sewaktu bikin site plannya, ilmu ukur tanahnya, stake out di lapangan, kan dulu belum ada theodolite, waterpas. Pertanyaan saya, apakah ada buku ttg ilmu2 tsb pd masa itu? Ilmunya dari mana? Bgmn mereka menaikan batu yg besar2 dari elevasi nol bangunan tsb ke puncak, apakah sudah ada kran cantilever/derek? Mohon penjelasannya kalau mungkin. Terimakasih. Wassalam HK Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Candi Borobudur, Jawa Tengah, mesti mempunyai kesan yang sangat kuat dalam diri Daoed Joesoef, mantan menteri P & K 1978-1983. Daoed muda tahun 1953 pernah mengunjungi candi ini dan menemukan bagunan kuno yang seram, tak terurus, kotor, penuh sampah, dan tempat berpacaran saja. Sejak saat itu, bayangan ngeri tentang Borobudur yang semrawut menghantui pikirannya. Waktu kuliah di Prancis awal 1970-an, Daoed menemukan bahwa Unesco, badan PBB yang bermarkas besar di Paris, punya dana bagi rehabilitasi bangunan2 kuno yang punya nilai sejarah yang tinggi. Maka mulailah perjuangan Daoed menegosiasikan pentingnya rehabilitasi Borobudur. Dan, akhirnya Borobudur berhasil mendapatkan dana tersebut, memenangkan persaingan dengan kota air Venesia dan Mohenjodaro di Pakistan. Maka, dipugarlah Candi Borobudur 10 tahun lamanya, 1973-1983 (dana Pemerintah 2/3-nya, 1/3-nya sumbangan Unesco). Dan sebagai seorang menteri, Pak Daoed Joesoef rutin mengunjungi restorasi tersebut dan sebagai seoran g pelukis, dia mengabadikan peristiwa itu. Tahun 2004, setelah lama pensiun dari kegiatan di badan2 Pemerintah RI, Pak Daoed menerbitkan sebuah buku tentang sebuah candi yang menyita perhatiannya setengah umur hidupnya itu, "Borobudur" (Gramedia, 2004) - sebuah catatan tentang perenungan, perjuangan pemugaran, dan nilai seni, budaya, keilmuan sebuah candi Budha terbesar di dunia. Juga, catatan hitam tentang pengeboman candi ini oleh orang-orang tak berbudaya dan biadab dua tahun sesudah candi selesai dipugar (Januari, 1985). Sebagai bangsa di mana candi itu berada, tentu sebaiknya kita tahu sisik-melik candi ini, masa orang asing lebih tahu dari kita ? Nah, tulisan ini hanya akan mengemukakan posisi geologis candi ini. Semua bangunan yang "dimuliakan" tentu tidak asa
Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM.
Saya setuju pak. Dimulai dari kita, marilah kita STOP sesuatu yang TIDAK PERLU meskipun kita suka, dan kita MULAI sesuatu yang PERLU meskipun tidak suka. Indonesia parti akan lebih baik. regards, mandhiri "R.P. Koesoemadinata" To: <[EMAIL PROTECTED] et.id> cc: 07/11/2005 07:40 Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM. AM Please respond to iagi-net Sebetulnya yang harus dipadamkan itu penerangan Iklan yang banyak makan listrik, dan juga tidak ada gunanya, tetapi perusahaan iklan yang protes. - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Monday, July 11, 2005 7:17 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM. > > kebijaksanaan permerintah kita bisanya cuma slogan - slogan yang enggak > jelas > coba yang dikurangi kok ac di tempat umum...berapa sih di tempat umum > yang > pake ac...? kenapa enggak rumah - rumah besar yang acnya banyak? > kenapa > kok enggak dinaikin aja pajak / tarif listrik mis yang di atas 3500 watt > yang bukan industri > kemarin katanya mobil diatas 1800 cc yang harus pake pertamax (saya setuju > batas 1800 karena angkot kijang kan rata - rata 1800 ke bawah)sekarang > jadi 2500 cc yang paka pertamax ...berapa banyak sih mobil yang diatas > 2500 > cc...? > > Sudah beberapa minggu ini ada penggiliran pemadaman listrik di balikpapan > ..dalam 1 minggu bisa 2-3 kali mati listrik untuk waktu yang > lamakatanya karena salah satu pembangkitnya mati... > sementara pembangunan mall, apartement, ruko dsb masih tetap berjalan dan > malah makin cepatpemasangan listrik lewat "jalur khusus" masih terus > berlangsung walaupun ada keterbatasan pasokan listrik . > > salam > Ferdi > > kemarin lihat di tv ..kok boleh ya fasilitas negara digunakan untuk pesta > pribadi pejabat? > > > > |-+> > | | "ismail" | > | | <[EMAIL PROTECTED]| > | | id> | > | || > | | 08/07/2005 08:23 | > | | PM | > | | Please respond to| > | | iagi-net | > | || > |-+> > > >-| > | > | > | To: > | > | cc: > | > | Subject: Re: [iagi-net-l] Mekanisme kelangk BBM. > | > > >-| > > > > > Kabarnya akan dibuat kepres ttg penghematan energi , al untuk > transportasi > mobil diatas 2500 CC tidak boleh pakai premium, AC ditempat tempat umum > dikurangi , Lift hanya dioperasikan mulai lantai 3, dll. > Kayaknya masalah energi ini akan selalu bergejolak, pemakaian yg terus > meningkat , disisi lain diversifikasinya belum jalan. Pada waktu harga > minyak masih disekitar 20 an dollar, banyak penelitian - pemelitian energi > alternatif yang belum ekonomis dikembangkanm karena masih selalu kalah dg > BBM apalagi dg subsidi, namun setelah harga minyak mencapai 3 kali > lipatnya, > kayaknya belum ada tanda tanda energi alternatif tersebut akan > berjalan.Salah satunya Geothermal misalnya, meskipun sudah jelas dapat > menggantikan BBM pada pembangkit listrik secara significan dg cadangan > berlimpah namun infra strukturnya ( termasuk regukasinya ) belum siap, > padahal untuk membangun suatu pembangkit bisanya dibutuhkan waktu minimal > 2 > tahunan ( belum waktu eksplorasi dan eksploitasinya)., Akibatnya sekarang > PLN kalang kabut dg melonjaknya BBM untuk pembangkitnya yg sudah melebihi > kuotanya 8,35 juta KL menjadi 11,44 juta KL ( harga BBM untuk listrik kira > kira 2200 Rp/l dg harga dalam negeri/perta
RE: [iagi-net-l] virtual team
Di SLB Houston punya yang namanya iCenter, dimana ada suatu ruangan dilengkapi dengan workstation, PC dan screen melengkung seukuran 3 layar. Sangat cocok untuk teleconference, karena selain kelihatan orang yang diajak diskusi, gambar/tulisan presentasinya juga ada, dapat juga untuk real time monitoring sumur. Untuk internal web-site, technology bisa di run dengan menggunakan internet explorer, system manager bisa ngeset account siapa yang punya previlage untuk read/write ataupun hanya read saja. mandhiri "Darman, Herman H BSP-TSX/4" To: <[EMAIL PROTECTED] ell.com> cc: 06/07/2005 02:38 Subject: RE: [iagi-net-l] virtual team PM Please respond to iagi-net Frank, Tergantung, kalau bisa diatur, bisa sangat baik. Memang perlu bertemu juga, tapi Video conference sangat menolong. Bayangkan, kalau pagi saya kerja, sebelum pulang kantor, saya kasih tau rekan saya di Belanda untuk melanjutkan. Sebelum dia pulang kantor, dia hand-over kepada saya lagi. Pada saat ini, sudah pagi lagi buat saya. Jadi project bisa berjalan terus. Kita juga pakai internal web-site, jadi kerjaan kita bisa dilihat oleh orang lain. Tapi project2 tertentu perlu teamwork yang baik. Herman -Original Message- From: Franciscus Sinartio [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 04 June 2005 12:49 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] virtual team beberapa tahun lalu dimulai suatu era dimana di buat virtual team. maksudnya dikumpulin beberapa orang yang masuk dalam satu team tetapi komunikasi nya antar anggota team melalui internet. nah kalau ikutan yang itu bisa saja kerja di pegunungan, di pinggir pantai, atau dimana saja. tetapi kata nya virtual team ini tidak terlalu berhasil karena tidak ada team work yang baik. kalau tidak salah Schlumberger, Shell dan beberapa perusahaan lain punya pengalaman dalam hal ini. best regards, fbs >From: [EMAIL PROTECTED] >Reply-To: >To: >CC: iagi-net@iagi.or.id >Subject: Re: [iagi-net-l] HC migrasi - Re: [iagi-net-l] apa selalu >limestone di bawah sand >Date: Thu, 2 Jun 2005 11:02:28 +0800 > >he..he.. >bukan masalah pressure kerjanya... > >kotanya udah mulai sumpek...sering macetsemrawut > >kok enggak ada ya perusahaan minyak yang beroperasi di pegunungan ?...kan >enak pulang pergi kerja lihat sawah dan kebo mandi > >Regards > >Kartiko-Samodro >Telp : 3852 > > > > > >Prasiddha Hestu Narendra <[EMAIL PROTECTED]> >02/06/2005 09:53 AM >Please respond to iagi-net > > > To: > cc: > Subject:Re: [iagi-net-l] HC migrasi - Re: [iagi-net-l] apa >selalu limestone di >bawah sand > > > >kalo balikpapan udah ruwet dgn pressure kerjaan yg tinggi pindah aja ke >Pacitan buka usaha batu akik.siapa tau bisa jadi presiden kayak SBY yg > >asli Pacitan.. > >salam, >pr > > > > > > > > > >- >To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ >IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi >Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy >Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id >Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) >Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), >Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) >Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) >- > _ FREE pop-up blocking with the new MSN Toolbar - get it now! http://toolbar.msn.click-url.com/go/onm00200415ave/direct/01/ -
RE: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up
Ada kemungkinan lain, bahwa perbedaan 150' itu tidak hanya diakibatkan oleh paleosoil, tetapi adanya perbedaan interval velocity secara lateral dari karbonat (plateau/shelf) yang lebih muda, dan disebutkan juga ada build-up dibeberapa tempat. Dengan velocity modeling yang detail tentunya dengan beberapa asumsi velocity di shelf ataupun buildup, akan mengirungi resiko kesalahan time-depth conversi horizon2 dibawahnya. Kalau yang ini pengalaman pribadi. regards, mandhiri "Bambang Murti" <[EMAIL PROTECTED]> To: 06/03/2005 02:46 cc: PM Please respond toSubject: RE: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up iagi-net Wah, ya itu tadi, kedalaman (time) objektifnya sekitar 3 - 3.2 second, dan diatasnya ada karbonat (plateau/shelf) yang lebih muda, dibeberapa tempat juga ada build-upnya. Ini yang membuat energi yang sampai kebawah sudah berkurang jauh. Karbonatnya sendiri ketebalannya sampai 300 ms-an. Kalau melihat vertical sectionnya, sebenarnya ada beberapa fenomena yang dapat dijadikan alasan adanya "sesuatu", mirip acquisition foot print, Cuma terlalu dalam, jadi aku agak ragu untuk declare sebagai acquisition foot print. bsm -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 03, 2005 10:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: RE: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up Mas Bambang, Apa dari seismic section gak kelihatan sinkhole-nya ? 150 ft kan lumayan ... -sw- "Bambang Murti" <[EMAIL PROTECTED]> To: 06/03/2005 10:11 cc: AM Please respond toSubject: RE: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up iagi-net Q, Depth discrepancy-nya justru terukur dari log-nya, jadi mestinya valid. BSM -Original Message- From: o - musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 03, 2005 9:50 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up Mbang, Just curious, berapa tebal sih si paleosoil yang mengisi paleo-dolina dan paleo-sinkhole serta berapa besar velocity differences nya dengan si host carbonate sampai bisa menghasilkan depth discrepancy sampai 150 kaki itu? Oki --- Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Just to share. > > Salah satu client-nya kantorku (Landmark) pernah > meminta bantuan untuk > memeriksa ulang velocity model yang dipergunakan > oleh geophysicistnya > untuk melakukan time-depth conversion pada reservoir > yang berupa > carbonate build-up. Beberapa well yang dijadikan > acuan menunjukkan pick > top carbonate envelope yang konsisten tetapi begitu > dipergunakan sebagai > model velocity justru menunjukkan discrepancy hingga > 150 kaki, terlalu > banyak. > > Ketika dipetakan lebih lanjut, ternyata keduanya > sama-sama betul. > > Geophysicistnya memetakan top dari carbonate > envelope > > Geologistnya melakukan pick pada top carbonate dari > log yang dicirikan > oleh perubahan drastic baik di GR, resistivity, > travel time maupun > density-neutron-nya), jadi betul-betul pick top > carbonate envelope at > the well. > > Bermain-main dengan atribut yang diturunkan dari > picking si geophysicist > (ndak usah lah disebutkan, nanti dikata dagangan > lagi), kita melihat > adanya pola-pola ellipsoid atupun rounded yang > terorientasi dengan baik, > yang ternyata searah dengan tegasan-tegasan tektonik > setempat. > > Ternyata, sumur-sumur yang menimbulkan discrepancy > time-depth tersebut > berada pada pada zona-zona yang dibatasi oleh > ellipsoid tersebut, dan > ketika dilakukan cross check (ini kebetulan ada > sidewallcore-nya), > sample yang berada diatas carbonate envelope > tersebut (dideskripsi > sebagai calcareous shale) lebih tepat jika > dideskripsi sebagai paleo > soil. > > Jadi, besar kemungkinan zone-zone yang berupa > ellipsoid tersebut adalah > paleo doline / sinkhole, hal yang sangat lumrah > dijumpai pada karst > topography. > > Kadang-kadang kalau sudah kecanggihan memang suka > lupa back to basic
Re: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up
Itulah menariknya limestone. Adanya karsifikasi atau informasi kemungkinan adanya karsifikasi juga membuat driller untuk menyiapkan mud lebih banyak. Salam, mandhiri "Indra Sumbodo" <[EMAIL PROTECTED]To: hina.co.id> cc: 06/03/2005 11:10 AM Please respond toSubject: Re: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up iagi-net Tergantung kedalaman dan data dari seismic-nya. 150 ft ranging dari 30-50 ms dan kalau bukan High Res Seismic sangat susah untuk dilihat. Seperti Disebutkan Kars Topographic limestone sangat umum terjadi, yang gampang dilihat seperti di Maros Sulawesi, Jawa Tengah dan Timur dll. Untuk reefal carbonate (ataupun Carbonate) Velocity sangat variatif berbeda dengan clastic yang lebih homogen dan predictable. dd - Original Message - From: <[EMAIL PROTECTED]> To: Sent: Friday, June 03, 2005 10:49 AM Subject: RE: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up > > Mas Bambang, > Apa dari seismic section gak kelihatan sinkhole-nya ? > 150 ft kan lumayan ... > > -sw- > > > > "Bambang Murti" > <[EMAIL PROTECTED]> To: > > > 06/03/2005 10:11 cc: > AM > Please respond toSubject: RE: [iagi-net-l] > Paleo soil di carbonate build-up > iagi-net > > > > > > > Q, > Depth discrepancy-nya justru terukur dari log-nya, jadi mestinya valid. > BSM > > -Original Message- > From: o - musakti [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, June 03, 2005 9:50 AM > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Paleo soil di carbonate build-up > > Mbang, > Just curious, berapa tebal sih si paleosoil yang > mengisi paleo-dolina dan paleo-sinkhole serta berapa > besar velocity differences nya dengan si host > carbonate sampai bisa menghasilkan depth discrepancy > sampai 150 kaki itu? > > Oki > --- Bambang Murti <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > >> Just to share. >> >> Salah satu client-nya kantorku (Landmark) pernah >> meminta bantuan untuk >> memeriksa ulang velocity model yang dipergunakan >> oleh geophysicistnya >> untuk melakukan time-depth conversion pada reservoir >> yang berupa >> carbonate build-up. Beberapa well yang dijadikan >> acuan menunjukkan pick >> top carbonate envelope yang konsisten tetapi begitu >> dipergunakan sebagai >> model velocity justru menunjukkan discrepancy hingga >> 150 kaki, terlalu >> banyak. >> >> Ketika dipetakan lebih lanjut, ternyata keduanya >> sama-sama betul. >> >> Geophysicistnya memetakan top dari carbonate >> envelope >> >> Geologistnya melakukan pick pada top carbonate dari >> log yang dicirikan >> oleh perubahan drastic baik di GR, resistivity, >> travel time maupun >> density-neutron-nya), jadi betul-betul pick top >> carbonate envelope at >> the well. >> >> Bermain-main dengan atribut yang diturunkan dari >> picking si geophysicist >> (ndak usah lah disebutkan, nanti dikata dagangan >> lagi), kita melihat >> adanya pola-pola ellipsoid atupun rounded yang >> terorientasi dengan baik, >> yang ternyata searah dengan tegasan-tegasan tektonik >> setempat. >> >> Ternyata, sumur-sumur yang menimbulkan discrepancy >> time-depth tersebut >> berada pada pada zona-zona yang dibatasi oleh >> ellipsoid tersebut, dan >> ketika dilakukan cross check (ini kebetulan ada >> sidewallcore-nya), >> sample yang berada diatas carbonate envelope >> tersebut (dideskripsi >> sebagai calcareous shale) lebih tepat jika >> dideskripsi sebagai paleo >> soil. >> >> Jadi, besar kemungkinan zone-zone yang berupa >> ellipsoid tersebut adalah >> paleo doline / sinkhole, hal yang sangat lumrah >> dijumpai pada karst >> topography. >> >> Kadang-kadang kalau sudah kecanggihan memang suka >> lupa back to basic. >> >> Bambang >> >> > > Send instant messages to your online friends > http://au.messenger.yahoo.com > > - > To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] > Visit IAGI Website: http: