RE: [iagi-net] Berita duka
Innalillahi wainnailaihirajiun, turut berduka sedalam2nya. Pak Budi adalah sosok geologis senior yang sangat santun dan selalu siap membantu saat saya sedang melakukan tugas akhir. Semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan...amin Selamat Jalan Pak Budi.. FT From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ben Sapiie Sent: mardi 21 janvier 2014 14:46 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita duka Innalillahi wainnailaihirajiun, turut berdukacita atas wafatnya Mas Budi, semoga dimudahkan dan mendapat tempat paling mulia di sisi Allah Swt. Saya ingat sekali kebaikan beliau kita sedang melakukan penelitian di Freeport dimana beliau selalu membantu dan support apa saja yang saya perlukan. Selamat jalan Mas Budi. Wass, Ben Sapiie Powered by Telkomsel BlackBerry(r) From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Date: Tue, 21 Jan 2014 20:12:14 +0700 To: iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Berita duka Innalillahi wainnailaihirajiun. Atas nama pribadi dan atas nama PP IAGI, kami turut berdukacita. Semoga almarhum mendapatkan khusnul khatimah,d an keluarga yg ditinggalkan mendapat kesabaran. Amin Rovicky Dwi Putrohari Ketua IAGI On Tuesday, January 21, 2014, noor syarifuddin noorsyarifud...@gmail.commailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote: Innalillahi wainnailaihirajiun.. Dari informasi FB, saya mendengar berita duka meninggalnya Pak Boedijono P Atmodjo... Beliau adalah geologist senior yg dulu pernah menjadi chef geologist di freeport. IAGI dulu sangat terbantu oleh peranserta beliau dan teman2 Freeport lainya yang mensupport fieldtrip ke Tembagapura serta kegiatan2 IAGI lainnya.. Beliau juga dulu termasuk peserta PIT yg rajin... Menikmati pensiunnya beliau tinggal di yogya... Selamat jalan Pak Boedi, semoga Allah memberikan kelapangan dan kemudahan... Salam, NSy Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'iagi-net-subscr...@iagi.or.id'); Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id'); DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -- -- Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti ada satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya. Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013) The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention Exhibition Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/ Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional
Rekan Iagi, Kok agak aneh pernyataannya tersebut dibawah (see quote): suhu lumpur yang disebutkan sangat rendah di kedalaman +/-3000m hanya 140 F (60 C)? Berapa gradient geothermal di daerah sekitarnya? Kalau kita pakai rule of thumb 30 C/1000m saja harusnya sudah 90 C. Apalagi jika ditambah suhu permukaan +/- 30 C. Jadi estimasi temperatur harusnya sudah mencapai 120 C (+/- 250 F). Tentunya ada faktor penurunan suhu pada saat lumpur naik dari subsurface ke surface. Ada yang bisa bantu untuk penjelasannya? Salam Firdaus Quote: Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena blowout. Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F, sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F. Rovicky Dwi Putrohari [EMAIL PROTECTED] To miagi-net@iagi.or.id iagi-net@iagi.or.id, Forum 23/10/2008 09:11 Himpunan Ahli Geofisika Indonesia [EMAIL PROTECTED] cc Please respond to [EMAIL PROTECTED] Subject .id[iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional Mungkin dengan imbuhan international menjadi lebih diperhatikan. RDP - 22/10/08 18:04 Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional Jakarta (ANTARA News) - Para geolog internasional sepakat bahwa semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur adalah mud volcano yang merupakan produk remobilisasi sedimen dan aliran fluida di wilayah cekungan bumi yang lemah, karena itu semburan itu tidak bisa ditutup. Untuk itu, harus segera ada kerja sama dan saling berbagi data agar penyimpulan pemicu semburan lumpur itu menjadi benar, kata Dr. Christopher Jackson, geolog dari Imperial College London, seperti dikutip siaran pers Lapindo Brantas Inc di Jakarta, Rabu. Kesepakatan itu muncul dalam konferensi bertema Subsurface Sediment Remobilization And Fluid Flow in Sedimentary Basins yang diselenggarakan The Geological Society di London, Inggris, Rabu. Dalam siaran pers itu dikatakan, selama ini, beberapa geolog internasional seperti Richard Davies dari University of Durham, Inggris, Mark Tingay dari University of Adelaide, Australia, dan Michael Manga dari University of California, Berkeley, AS, menyimpulkan bahwa semburan lumpur itu dipicu oleh kegiatan pengeboran sumur Banjar Panji I (BJP I) milik Lapindo Brantas Inc. Davies juga yakin bahwa lumpur itu adalah sebuah mud volcano yang merupakan hasil remobilisasi sedimentasi laut jutaan tahun lalu. Dalam konferensi tersebut, geolog PT Energi Mega Persada, Bambang Istadi, yang menjadi pembicara asal Indonesia, menegaskan bahwa semburan lumpur itu bukan disebabkan oleh underground blowout. Ini berdasarkan empat fakta yang ada pada data autentik yang dimiliki Lapindo, kata Bambang. Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena blowout. Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F, sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F. Ini membuktikan bahwa sumur tidak terkoneksi dengan lumpur yang menyembur. Juga berdasarkan tes sonan tidak ada suara bising di dalam sumur, jelas Bambang. Fakta-fakta berikut yang diungkapkan Bambang adalah tidak ada luberan, gas, steam (uap air), ataupun lumpur yang keluar dari sumur BJP ketika dibuka. Kemudian, melalui proses re-entry diketahui bahwa mata bor tidak jatuh, walau semburan yang berjarak 200 meter dari sumut BJP I, itu sudah berlangsung satu setengah bulan. Bila terjadi underground blowout, pasti mata bor itu jatuh karena material lumpur yang keluar sudah jutaan ton, ungkap Bambang seeprti dikutip siaran pers itu. Fakta lain yang diungkap Bambang adalah tidak ditemukan systhetic
Re: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand?
Mas Shofi, Untuk pengertian Pore Pressure, kita harus membedakannya dengan Formation Pressure. Data-data Sonic, Resistivity, Density bisa digunakan untuk meng'estimasi' pore pressure (shale pressure), sehingga kita bisa menentukan Overpressure jika olahan data pore pressure kita terdefleksi (menyimpang). Sedangkan RFT dan MDT bahkan RDT digunakan untuk mengetahui besaran formation pressure pada reservoir dalam satuan PSI atau Bar yang kemudian dikonversikan menjadi Specific Gravity (SG) atau ke PPG. Konversi ini dilakukan untuk memudahkan perancangan mudweight dari lumpur yang akan digunakan dalam pengeboran. Jika data-data tersebut kita olah dan digabungkan, bisa saja Formation pressure memiliki nilai lebih rendah untuk reservoir, terutama yang sudah diproduksi. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu kita dapat saja menemukan pressure belly, dimana Formation pressure lebih tinggi dari Pore Pressure (isolated bar?). Jika pertanyaannya tentang tentang akurasi data, tentunya Formation Testing akan lebih akurat karena pengukuran pressure langsung dilakukan pada formation/reservoir dengan cara mengalirkan fluid dari formation ke dalam chamber / tool flowline, dan kemudian dilakukan pengukuran besaran pressure dari formasi. Sedangkan pengolahan 'estimated pore pressure' dari data-data Density, Resistity dan Sonic menggunakan beberapa formula yang kemudian diterjemahkan ke dalam satuan pressure (psi atau bar). Salam Firdaus On 8/3/05, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: Selama ini yang saya tahu penentuan pore pressure prediction berdasarkan response sonic/resistivity atawa density pada shale atau kalau selama drilling penentuannya berdasarkan shale density atawa bulk density. Trus sekarang kita berhadapan dengan data pressure RFT/MDT. Pertanyaan saya, manakah yang lebih presisi untuk penentuan pore pressure itu? keduanya jelas berbeda dan data dari RFT akan digunakan untuk design besarnya mud weight untuk pengeboran selanjutnya. Terima kasih untuk yang mau sharing. -- Salam hangat Shofi
Re: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand?
Nah...ini dia jawara-nya pressure akhirnya urun rembug.. SIDP, hole caving hanya ada pada saat underbalanced condition between hydrostatic dan pore pressure. Mungkin tambahan data bisa didapat saat LCT (prinsipnya hampir sama dengan connection gas). SIDP saat kick pengalaman pribadi Mir? he..he.. Salam Firdaus On 8/4/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Shofi, PP , yang presisi adalah yang dari pengukuran sebenarnya (pressure test). Tetapi tidak mungkin mengukur pressure shale. Tetapi pada sand yang tipis diharapkan sama/mendekati shale pressure. Kalau menggunakan'response log', hasilnya hanya perhitungan matematis. Problemnya , tidak semua sand di -pt. Dan sand yang mendekati shale pressure, umumnya tipis, isolated (Mahakam). Jika cukup tebal kadang pressure-nya sudah drain. Tetapi di tempat lain (Eglin?), tidak demikian. Data lain yang cukup presisi antara lain SIDP sewaktu kick, MW saat ada CG, Hole filled/caving. Sebaikya mengkombinasikan seluruh data tersebut. Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL EP INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = |-+ | | Shofiyuddin | | | [EMAIL PROTECTED]| | | l.com http://l.com | | | | | | 03/08/2005 06:45 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ --| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand? | --| Selama ini yang saya tahu penentuan pore pressure prediction berdasarkan response sonic/resistivity atawa density pada shale atau kalau selama drilling penentuannya berdasarkan shale density atawa bulk density. Trus sekarang kita berhadapan dengan data pressure RFT/MDT. Pertanyaan saya, manakah yang lebih presisi untuk penentuan pore pressure itu? keduanya jelas berbeda dan data dari RFT akan digunakan untuk design besarnya mud weight untuk pengeboran selanjutnya. Terima kasih untuk yang mau sharing. -- Salam hangat Shofi This e-mail (including any attached documents) is intended only for the recipient(s) named above. It may contain confidential or legally privileged information and should not be copied or disclosed to, or otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient, please contact the sender and delete the e-mail from your system. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id) -
Re: [iagi-net-l] Gaji geologiwan yunior
Pak Eddy, Tahun 2002 saya masuk ke Total dengan range basic salary sekitar 4.5 juta. Tentunya hal itu akan dikalikan faktor daerah penempatan. Kalau di Balikpapan sekitar 1.4 x BS (tunjangan remote area). Seiring tahun, tentunya standar ini sudah naik, mudah-mudahan tidak hanya 2% atau 3% saja. Hal ini juga bergantung dengan bidang (OG atau Mining) dari kumpeninya. Mungkin hal ini (basic salary) sudah saatnya kita share, karena saya juga pernah dapat komplain kok ada kandidat pekerja yang minta gaji terlalu rendah. Dan hal ini jadi 'makanan' buat orang-orang HRD, karena mereka akan bilang: 'lho kita udah overpaid ke geologist, buktinya masih ada yang minta di gaji kurang dari 2 juta. Atau kita sendiri masih menerawang? underpaid? overpaid? Kalo gak salah IAGI dulu pernah bikin survey utk range salary dari geologist, gimana hasilnya? nb: saya dengar udah ada Indonesian Geologist yang kerja dengan bayaran 700 U$D/day di Middle East. Sukur2 rate kita yang di Indo bisa mendekati...jadi gak perlu takut 'brain drain' lagi. Mudah-mudahan membantu. Salam Firdaus Tampilang On 7/20/05, Eddy Subroto [EMAIL PROTECTED] wrote: Teman-teman di IAGI, Sebagai pengajar saya sering ditanya geologiwan yang baru lulus dan sedang mencari pekerjaan. Salah satu pertanyaan yang umum (terutama di perusahaan swasta (nasional/asing) adalah berapa gaji yang diinginkan? Nah jika ada yang bertanya seperti itu, saya sukar menjawab karena saya tidak tahu pasaran gaji bagi geologiwan muda/yunior (fresh graduate). Jika ada teman yang mau menjawab, tetapi tidak enak di milis, silakan ke japri: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih atas perhatian Anda semua. Wasalam, Eddy Subroto Teknik Geologi ITB Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com
Re: [iagi-net-l] Deteksi sealing and conduite fault
Ikutan nimbrung ya...soalnya dulu pernah ikutan ngitung2 pake model sederhana aja. Kalo leak dan seal suatu fault yang mempengaruhinya adalah throw (displacement), lithology (shale ratio), dan logikanya thrust fault akan cenderung seal karena pembentukannnya akan membutuhkan sigma 1 yang lebih besar dari gaya berat (lebih susah bikin thrust daripada normal). Karakteristik hancuran batuan juga akan mempengaruhi sealing/leaking, breksi tentu akan lebih porous dibanding milonit. Distribusi rekahan juga akan membantu pemahaman dari fault sealing/leaking tersebut. Saya jadi inget dulu pernah bikin obrolan warung kopi ama Didit (Geologist Medco, imelnya saya kopikan di bawah dan mungkin ini bisa membantu (ato malah nambah banyak pertanyaan ya?). Dit, ayo nimbrung..tolong dikoreksi kalo salah. Salam Firdaus Tampilang (lumayanbuatrefreshotakdaripadangerjainreportmulu) Jo, gue punya serentetan pertanyaan tentang kemampuan/pengharapan terhadap fault seal analysis,Sorry daftar pertanyaannya pake basa sunda... - Can we calibrate SGR to transmissibility / lateral sealing capacity? --- Lateral sealing capacity bisa aja di transfer dari SGR asal kita punya magnitude dari sesar tersebut, hal ini mengingat sesar punya kemampuan frakturasi yang memiliki hubungan sejajar dengan bidang sesar, alias semakin dekat kita dengan zona sesar, maka semakin besar pula frekuensi dari rekahan yang terbentuk, en semakin jauh dari zona sesar semakin lemah pula rekahan yang kita dapatkan. Oleh karena itu kita kudu punya distribusi rekahan yang terbentuk disekitar zona sesar tersebut, sehingga lateral sealing capacity-nya bisa dianalogikan dari distribusi rekahan itu. Gue rasa Pak bakalan setuju ama gue masalah ini, kalo lu mo ngeliat tentang papernya ada di Steen et al., 1998, Predicting the distribution of small faults in a hydrocarbon reservoir by combining outcrop, seismic, and well data - Can we calibrate fault throw to transmissibility / lateral sealing capacity (minimum threshold for seal...)? Wah kalo yang namanya fault throw dikomparasikan ke lateral sealing capacity ya gak bisa dong mas, lha wong SGR sendiri dianalogikan ama komposisi lithologi/formasi yang terpotong oleh bidang sesar, kecuali emang kita make bidang sesar yang sama, oleh dan itu juga kudu distribusi sepanjang strike sesar dengan catatan sesar tidak mengalami rotasi, nah baru kita bisa aplikasikan si minimum threshold for seal ini. Kalo secara vertikal emang kudu diitung deui. Tapi kudu diinget juga kalo sesar normal itu umumnya memiliki throw terbesar ditengah di bagian tengah dari garis strike. - Can we calibrate juxtaposition to transmissibility/lateral sealing capacity (does sand-sand always leak, or is gouge significant...)?- - Do Allan Maps provide enough resolution to help engineers with heat management / migration pathways in key reservoirs? - Does FS analysis help provide root causes for anomalous patterns in the reservoir/oilfield area? Can it help with finding workable solutions? - In conjunction with GMI, is lateral seal capacity a possible factor in fault failure eruption risk? On 7/7/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: setahu saya juga sama... sand shale ratio dan juxtaposition dari sand shale rationya enggak ada hubungannya dengan jenis faultnya Regards Kartiko-Samodro Telp : 3852 |-+ | | Paulus Tangke | | | Allo | | | [EMAIL PROTECTED]| | | om | | | | | | 07/07/2005 12:54 | | | AM | | | Please respond to| | | iagi-net | | | | |-+ -| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: Re: [iagi-net-l] Deteksi sealing and conduite fault | -| bukankah sealing/leaking itu tergantung dari sand-shale ratio-nya dan bukan dari jenis fault-nya? cmiiw. --pta On 7/6/05, usman jauhari [EMAIL PROTECTED] wrote: Kalau intepretasi apakah fault bersifat cenderung sealing atau leaking dari jenis faultnya, bisa nggak ya (cukup confidence nggak ya)? Misalnya normal fault lebih cenderung untuk leaking daripada sealing, sedangkan reverse fault sebaliknya. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina [at]santos.com) -http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang