RE: [iagi-net] Berita duka

2014-01-21 Terurut Topik Firdaus TAMPILANG
Innalillahi wainnailaihirajiun, turut berduka sedalam2nya.
Pak Budi adalah sosok geologis senior yang sangat santun dan selalu siap 
membantu saat saya sedang melakukan tugas akhir.
Semoga amal ibadah beliau diterima disisi-Nya  keluarga yang ditinggalkan 
diberi ketabahan...amin

Selamat Jalan Pak Budi..

FT
From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of Ben Sapiie
Sent: mardi 21 janvier 2014 14:46
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Berita duka

Innalillahi wainnailaihirajiun, turut berdukacita atas wafatnya Mas Budi, 
semoga dimudahkan dan mendapat tempat paling mulia di sisi Allah Swt. Saya 
ingat sekali kebaikan beliau kita sedang melakukan penelitian di Freeport 
dimana beliau selalu membantu dan support apa saja yang saya perlukan. Selamat 
jalan Mas Budi.

Wass, Ben Sapiie
Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

From: Rovicky Dwi Putrohari rovi...@gmail.commailto:rovi...@gmail.com
Sender: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Date: Tue, 21 Jan 2014 20:12:14 +0700
To: 
iagi-net@iagi.or.idiagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id%3ciagi-...@iagi.or.id
ReplyTo: iagi-net@iagi.or.idmailto:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Berita duka

Innalillahi wainnailaihirajiun.
Atas nama pribadi dan atas nama PP IAGI, kami turut berdukacita.
Semoga almarhum mendapatkan khusnul khatimah,d an keluarga yg ditinggalkan 
mendapat kesabaran.

Amin

Rovicky Dwi Putrohari
Ketua IAGI

On Tuesday, January 21, 2014, noor syarifuddin 
noorsyarifud...@gmail.commailto:noorsyarifud...@gmail.com wrote:
Innalillahi wainnailaihirajiun..

Dari informasi FB, saya mendengar berita duka meninggalnya Pak Boedijono P 
Atmodjo...
Beliau adalah geologist senior yg dulu pernah menjadi chef geologist di 
freeport. IAGI dulu sangat terbantu oleh peranserta beliau dan teman2 Freeport 
lainya yang mensupport fieldtrip ke Tembagapura serta kegiatan2 IAGI lainnya.. 
Beliau juga dulu termasuk peserta PIT yg rajin...
Menikmati pensiunnya beliau tinggal di yogya...

Selamat jalan Pak Boedi, semoga Allah memberikan kelapangan dan kemudahan...


Salam,
NSy


Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: 
iagi-net-subscr...@iagi.or.idjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'iagi-net-subscr...@iagi.or.id');
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idjavascript:_e(%7b%7d,%20'cvml',%20'iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id');

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of
any information posted on IAGI mailing list.



--
--
Tidak ada satu cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bangsa. Tapi pasti ada 
satu langkah kemajuan bila anda ikut serta memperbaikinya.



Joint Convention Medan 2013 (JCM 2013)
The 38th HAGI and 42nd IAGI Annual Convention  Exhibition
Register Now! http://www.jcm2013.com/registration/

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: 
iagi-net-unsubscr...@iagi.or.idmailto:iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, 

Re: [iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional

2008-10-23 Terurut Topik Firdaus . TAMPILANG
Rekan Iagi,

Kok agak aneh pernyataannya tersebut dibawah (see quote):
suhu lumpur yang disebutkan sangat rendah di kedalaman +/-3000m hanya 140 F
(60 C)?

Berapa gradient geothermal di daerah sekitarnya?
Kalau kita pakai rule of thumb 30 C/1000m saja harusnya sudah 90 C. Apalagi
jika ditambah suhu permukaan +/- 30 C.
Jadi estimasi temperatur harusnya sudah mencapai 120 C (+/- 250 F).

Tentunya ada faktor penurunan suhu pada saat lumpur naik dari subsurface ke
surface.
 Ada yang bisa bantu untuk penjelasannya?

Salam

Firdaus

Quote:
Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari
terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena blowout.
Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F,
sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F.




   
 Rovicky Dwi  
 Putrohari
 [EMAIL PROTECTED]  To 
 miagi-net@iagi.or.id   
   iagi-net@iagi.or.id, Forum   
 23/10/2008 09:11  Himpunan Ahli Geofisika Indonesia  
   [EMAIL PROTECTED]  
cc 
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] Subject 
   .id[iagi-net-l] Lumpur Lapindo Tidak   
   Dapat Ditutup, Kata Geolog  
   Internasional   
   
   
   
   
   
   




Mungkin dengan imbuhan international menjadi lebih diperhatikan.

RDP
-
22/10/08 18:04
Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional


Jakarta (ANTARA News) - Para geolog internasional sepakat bahwa
semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur adalah mud volcano
yang merupakan produk remobilisasi sedimen dan aliran fluida di
wilayah cekungan bumi yang lemah, karena itu semburan itu tidak bisa
ditutup.

Untuk itu, harus segera ada kerja sama dan saling berbagi data agar
penyimpulan pemicu semburan lumpur itu menjadi benar, kata Dr.
Christopher Jackson, geolog dari Imperial College London, seperti
dikutip siaran pers Lapindo Brantas Inc di Jakarta, Rabu.

Kesepakatan itu muncul dalam konferensi bertema Subsurface Sediment
Remobilization And Fluid Flow in Sedimentary Basins yang
diselenggarakan The Geological Society di London, Inggris, Rabu.

Dalam siaran pers itu dikatakan, selama ini, beberapa geolog
internasional seperti Richard Davies dari University of Durham,
Inggris, Mark Tingay dari University of Adelaide, Australia, dan
Michael Manga dari University of California, Berkeley, AS,
menyimpulkan bahwa semburan lumpur itu dipicu oleh kegiatan pengeboran
sumur Banjar Panji I (BJP I) milik Lapindo Brantas Inc.

Davies juga yakin bahwa lumpur itu adalah sebuah mud volcano yang
merupakan hasil remobilisasi sedimentasi laut jutaan tahun lalu.

Dalam konferensi tersebut, geolog PT Energi Mega Persada, Bambang
Istadi, yang menjadi pembicara asal Indonesia, menegaskan bahwa
semburan lumpur itu bukan disebabkan oleh underground blowout.

Ini berdasarkan empat fakta yang ada pada data autentik yang dimiliki
Lapindo, kata Bambang.

Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari
terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena blowout.
Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F,
sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F.

Ini membuktikan bahwa sumur tidak terkoneksi dengan lumpur yang
menyembur. Juga berdasarkan tes sonan tidak ada suara bising di dalam
sumur, jelas Bambang.

Fakta-fakta berikut yang diungkapkan Bambang adalah tidak ada luberan,
gas, steam (uap air), ataupun lumpur yang keluar dari sumur BJP
ketika dibuka. Kemudian, melalui proses re-entry diketahui bahwa
mata bor tidak jatuh, walau semburan yang berjarak 200 meter dari
sumut BJP I, itu sudah berlangsung satu setengah bulan.

Bila terjadi underground blowout, pasti mata bor itu jatuh karena
material lumpur yang keluar sudah jutaan ton, ungkap Bambang seeprti
dikutip siaran pers itu.

Fakta lain yang diungkap Bambang adalah tidak ditemukan systhetic 

Re: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand?

2005-08-03 Terurut Topik Firdaus Tampilang
Mas Shofi,
Untuk pengertian Pore Pressure, kita harus membedakannya dengan Formation 
Pressure. Data-data Sonic, Resistivity, Density bisa digunakan untuk 
meng'estimasi' pore pressure (shale pressure), sehingga kita bisa menentukan 
Overpressure jika olahan data pore pressure kita terdefleksi (menyimpang).
 Sedangkan RFT dan MDT bahkan RDT digunakan untuk mengetahui besaran 
formation pressure pada reservoir dalam satuan PSI atau Bar yang kemudian 
dikonversikan menjadi Specific Gravity (SG) atau ke PPG. Konversi ini 
dilakukan untuk memudahkan perancangan mudweight dari lumpur yang akan 
digunakan dalam pengeboran.
 Jika data-data tersebut kita olah dan digabungkan, bisa saja Formation 
pressure memiliki nilai lebih rendah untuk reservoir, terutama yang sudah 
diproduksi. Sedangkan pada kasus-kasus tertentu kita dapat saja menemukan 
pressure belly, dimana Formation pressure lebih tinggi dari Pore Pressure 
(isolated bar?).

Jika pertanyaannya tentang tentang akurasi data, tentunya Formation Testing 
akan lebih akurat karena pengukuran pressure langsung dilakukan pada 
formation/reservoir dengan cara mengalirkan fluid dari formation ke dalam 
chamber / tool flowline, dan kemudian dilakukan pengukuran besaran pressure 
dari formasi. Sedangkan pengolahan 'estimated pore pressure' dari data-data 
Density, Resistity dan Sonic menggunakan beberapa formula yang kemudian 
diterjemahkan ke dalam satuan pressure (psi atau bar).
 Salam
 Firdaus
 On 8/3/05, Shofiyuddin [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 
 Selama ini yang saya tahu penentuan pore pressure prediction berdasarkan
 response sonic/resistivity atawa density pada shale atau kalau selama
 drilling penentuannya berdasarkan shale density atawa bulk density. Trus
 sekarang kita berhadapan dengan data pressure RFT/MDT. Pertanyaan saya,
 manakah yang lebih presisi untuk penentuan pore pressure itu? keduanya 
 jelas
 berbeda dan data dari RFT akan digunakan untuk design besarnya mud weight
 untuk pengeboran selanjutnya.
 Terima kasih untuk yang mau sharing.
 
 
 --
 Salam hangat
 
 Shofi
 



Re: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand?

2005-08-03 Terurut Topik Firdaus Tampilang
Nah...ini dia jawara-nya pressure akhirnya urun rembug..
 SIDP, hole caving hanya ada pada saat underbalanced condition between 
hydrostatic dan pore pressure.
Mungkin tambahan data bisa didapat saat LCT (prinsipnya hampir sama dengan 
connection gas).
 SIDP saat kick pengalaman pribadi Mir? he..he..

Salam
 Firdaus
 On 8/4/05, [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 
 
 Pak Shofi,
 
 PP , yang presisi adalah yang dari pengukuran sebenarnya (pressure test).
 Tetapi tidak mungkin mengukur pressure shale. Tetapi pada sand yang tipis
 diharapkan sama/mendekati shale pressure.
 
 Kalau menggunakan'response log', hasilnya hanya perhitungan matematis.
 
 Problemnya , tidak semua sand di -pt. Dan sand yang mendekati shale
 pressure,
 umumnya tipis, isolated (Mahakam). Jika cukup tebal kadang pressure-nya
 sudah drain.
 Tetapi di tempat lain (Eglin?), tidak demikian.
 
 Data lain yang cukup presisi antara lain SIDP sewaktu kick, MW saat ada 
 CG,
 Hole filled/caving.
 
 Sebaikya mengkombinasikan seluruh data tersebut.
 
 Regards,
 
 =
 AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO
 TOTAL EP INDONESIE
 BALIKPAPAN
 (62-542)-534283 - (62)-811592277
 =
 
 
 
 |-+
 | | Shofiyuddin |
 | | [EMAIL PROTECTED]|
 | | l.com http://l.com |
 | | |
 | | 03/08/2005 06:45 |
 | | PM |
 | | Please respond to|
 | | iagi-net |
 | | |
 |-+
 
 --|
 | |
 | To: iagi-net@iagi.or.id |
 | cc: |
 | Subject: [iagi-net-l] Shale Pore Pressure Prediction - Sand? |
 
 --|
 
 
 
 
 Selama ini yang saya tahu penentuan pore pressure prediction berdasarkan
 response sonic/resistivity atawa density pada shale atau kalau selama
 drilling penentuannya berdasarkan shale density atawa bulk density. Trus
 sekarang kita berhadapan dengan data pressure RFT/MDT. Pertanyaan saya,
 manakah yang lebih presisi untuk penentuan pore pressure itu? keduanya
 jelas
 berbeda dan data dari RFT akan digunakan untuk design besarnya mud weight
 untuk pengeboran selanjutnya.
 Terima kasih untuk yang mau sharing.
 
 
 --
 Salam hangat
 
 Shofi
 
 
 
 
 
 This e-mail (including any attached documents) is intended only for the
 recipient(s) named above. It may contain confidential or legally
 privileged information and should not be copied or disclosed to, or
 otherwise used by, any other person. If you are not a named recipient,
 please contact the sender and delete the e-mail from your system.
 
 
 
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina
 [at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
 Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
 Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau 
 [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
 Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
 -
 



Re: [iagi-net-l] Gaji geologiwan yunior

2005-07-20 Terurut Topik Firdaus Tampilang
Pak Eddy,
 Tahun 2002 saya masuk ke Total dengan range basic salary sekitar 4.5 juta. 
Tentunya hal itu akan dikalikan faktor daerah penempatan. Kalau di 
Balikpapan sekitar 1.4 x BS (tunjangan remote area). 
 Seiring tahun, tentunya standar ini sudah naik, mudah-mudahan tidak hanya 
2% atau 3% saja. Hal ini juga bergantung dengan bidang (OG atau Mining) 
dari kumpeninya.
 Mungkin hal ini (basic salary) sudah saatnya kita share, karena saya juga 
pernah dapat komplain kok ada kandidat pekerja yang minta gaji terlalu 
rendah. Dan hal ini jadi 'makanan' buat orang-orang HRD, karena mereka akan 
bilang: 'lho kita udah overpaid ke geologist, buktinya masih ada yang minta 
di gaji kurang dari 2 juta. 
 Atau kita sendiri masih menerawang? underpaid? overpaid? Kalo gak salah 
IAGI dulu pernah bikin survey utk range salary dari geologist, gimana 
hasilnya?
 nb: saya dengar udah ada Indonesian Geologist yang kerja dengan bayaran 700 
U$D/day di Middle East. Sukur2 rate kita yang di Indo bisa mendekati...jadi 
gak perlu takut 'brain drain' lagi.
 Mudah-mudahan membantu.
 Salam
 Firdaus Tampilang

 On 7/20/05, Eddy Subroto [EMAIL PROTECTED] wrote: 
 
 
 Teman-teman di IAGI,
 
 Sebagai pengajar saya sering ditanya geologiwan yang baru lulus dan sedang 
 mencari pekerjaan. Salah satu pertanyaan yang umum (terutama di perusahaan 
 swasta (nasional/asing) adalah berapa gaji yang diinginkan? Nah jika ada 
 yang bertanya seperti itu, saya sukar menjawab karena saya tidak tahu 
 pasaran gaji bagi geologiwan muda/yunior (fresh graduate). 
 
 Jika ada teman yang mau menjawab, tetapi tidak enak di milis, silakan ke 
 japri: [EMAIL PROTECTED]
 
 Terima kasih atas perhatian Anda semua.
 
 Wasalam,
 Eddy Subroto 
 Teknik Geologi ITB
 
 Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com



Re: [iagi-net-l] Deteksi sealing and conduite fault

2005-07-06 Terurut Topik Firdaus Tampilang
Ikutan nimbrung ya...soalnya dulu pernah ikutan ngitung2 pake model 
sederhana aja.
 Kalo leak dan seal suatu fault yang mempengaruhinya adalah throw 
(displacement), lithology (shale ratio), dan logikanya thrust fault akan 
cenderung seal karena pembentukannnya akan membutuhkan sigma 1 yang lebih 
besar dari gaya berat (lebih susah bikin thrust daripada normal). 
Karakteristik hancuran batuan juga akan mempengaruhi sealing/leaking, breksi 
tentu akan lebih porous dibanding milonit. Distribusi rekahan juga akan 
membantu pemahaman dari fault sealing/leaking tersebut. 
 Saya jadi inget dulu pernah bikin obrolan warung kopi ama Didit (Geologist 
Medco, imelnya saya kopikan di bawah dan mungkin ini bisa membantu (ato 
malah nambah banyak pertanyaan ya?). Dit, ayo nimbrung..tolong dikoreksi 
kalo salah.
 Salam
 Firdaus Tampilang
(lumayanbuatrefreshotakdaripadangerjainreportmulu)
  
Jo, gue punya serentetan pertanyaan tentang kemampuan/pengharapan terhadap 
fault seal analysis,Sorry daftar pertanyaannya pake basa sunda...

- Can we calibrate SGR to transmissibility / lateral sealing capacity?

--- Lateral sealing capacity bisa aja di transfer dari SGR asal kita punya 
magnitude dari sesar tersebut, hal ini mengingat sesar punya

kemampuan frakturasi yang memiliki hubungan sejajar dengan bidang sesar, 
alias semakin dekat kita dengan zona sesar, maka semakin besar pula 
frekuensi dari rekahan yang terbentuk, en semakin jauh dari zona sesar 
semakin lemah pula rekahan yang kita dapatkan. Oleh karena itu kita kudu 
punya distribusi rekahan yang terbentuk disekitar zona sesar tersebut, 
sehingga lateral sealing capacity-nya bisa dianalogikan dari distribusi 
rekahan itu. Gue rasa Pak  bakalan setuju ama gue masalah ini, kalo lu 
mo ngeliat tentang papernya ada di Steen et al., 1998, Predicting the 
distribution of small faults in a hydrocarbon reservoir by combining 
outcrop, seismic, and well data

- Can we calibrate fault throw to transmissibility / lateral sealing 
capacity (minimum threshold for seal...)? 

Wah kalo yang namanya fault throw dikomparasikan ke lateral sealing 
capacity ya gak bisa dong mas, lha wong SGR sendiri dianalogikan ama 
komposisi lithologi/formasi yang terpotong oleh bidang sesar, kecuali emang 
kita make bidang sesar yang sama, oleh dan itu juga kudu distribusi 
sepanjang strike sesar dengan catatan sesar tidak mengalami rotasi, nah baru 
kita bisa aplikasikan si minimum threshold for seal ini. Kalo secara 
vertikal emang kudu diitung deui. Tapi kudu diinget juga kalo sesar normal 
itu umumnya memiliki throw terbesar ditengah di bagian tengah dari garis 
strike.

- Can we calibrate juxtaposition to transmissibility/lateral sealing 
capacity (does sand-sand always leak, or is gouge significant...)?-

- Do Allan Maps provide enough resolution to help engineers with heat 
management / migration pathways in key reservoirs? 

- Does FS analysis help provide root causes for anomalous patterns in the 
reservoir/oilfield area? 

Can it help with finding workable solutions?

- In conjunction with GMI, is lateral seal capacity a possible factor in 
fault failure eruption risk?

On 7/7/05, [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 setahu saya juga sama...
 sand shale ratio dan juxtaposition dari sand shale rationya
 enggak ada hubungannya dengan jenis faultnya
 
 Regards
 
 Kartiko-Samodro
 Telp : 3852
 
 
 
 |-+
 | | Paulus Tangke |
 | | Allo |
 | | [EMAIL PROTECTED]|
 | | om |
 | | |
 | | 07/07/2005 12:54 |
 | | AM |
 | | Please respond to|
 | | iagi-net |
 | | |
 |-+
 
 -|
 | |
 | To: iagi-net@iagi.or.id |
 | cc: |
 | Subject: Re: [iagi-net-l] Deteksi sealing and conduite fault |
 
 -|
 
 
 
 
 bukankah sealing/leaking itu tergantung dari sand-shale ratio-nya dan
 bukan dari jenis fault-nya?
 
 
 cmiiw.
 
 
 --pta
 
 
 On 7/6/05, usman jauhari [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Kalau intepretasi apakah fault bersifat cenderung sealing atau leaking
 dari jenis faultnya, bisa nggak ya (cukup confidence nggak ya)? Misalnya
 normal fault lebih cenderung untuk leaking daripada sealing, sedangkan
 reverse fault sebaliknya.
 
 -
 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
 To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
 IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
 Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina
 [at]santos.com)
 -http://fosi.iagi.or.id
 Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
 Komisi Karst : Hanang