Re: [iagi-net-l] Presentasi Mineral Hidrotermal Batumulia
mungkin lupa di aatch kali Pak .. Zulhelmi U. Iska [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] hina.co.id cc: 09/21/2004 08:30 AM Please respond toSubject: Re: [iagi-net-l] Presentasi Mineral Hidrotermal iagi-net Batumulia Saya juga nggak dapat attachment-nya Helmi - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Central Meridian
Mungkin sedikit ulasan dari Pak Klaas Vilanueva (Bakosurtanal) bisa dijadikan sebagai tambahan .. Meridian sentral (Central Meridian) umumnya terkait proyeksi peta, yang dalam hal ini untuk wilayah Indonesia kiranya terkait proyeksi UTM. Dunia dibagi dalam 60 zona dengan lebar zona adalah 6 derajat selisih bujur. Dengan zona 1 meridian sentralnya 3o bujur timur, zona 2 meridian sentralnya 6o bujur timur dan seterusnya maka dicapai satu zona dengan neridian sentral 105o bujur timur, yaitu pada zona nomor 18. Dapat dikatakan bahwa pada setiap zona kemudian bila diproyeksi ke bidang datar meridian yang lurus utara selatan diambil sebagai sumby Y dan garis katulistiwa yang diproyeksi sebagai garis lurus tegaklurus proyeksi garis meridian itu diambil sebagai sumbu X. Namun secara khusus untuk proyeksi UTM (Universal Transverse Mercator) dipakai untuk harga Y notasi N untuk Northings dan untuk harga X dibpakai notasi E untuk Eastings. Jadi koordinat satu titik tidak dinyatakan dengan simbol (X,Y) tetapi dengan notasi (N, E). tetapi ada modifikasi lain untuk proyeksi UTM. Perpotongan salib-sumbu, yaitu perpotongan antara meridian sentral dan garis ekuator yang diproyeksikan nilai koordinatnya tidak (0,0), karena dengan adanya 4 kuadran maka akan titik-titik di lapangan yang koordinatnya ada yang negatip nilai N atau nilai E nya. Oleh karena itu per definisi untuk titik asal perpotongan salib sumbu itu ditetapkan nilai koordinatnya bukan (0,0), melainkan (E=50 m; N=1000m). Dengan demikian semua titik dalam satu zona koordinatnya selalu positip, walaupun letaknya sebelah barat dari meridian sentral atau sebelah selatan dari ekuator. Perhatikan bahwa satu zona UTM mencakup wilayah yang lebarnya 6o dalam bujur, tetapi ke utara dibatas garis lintang 80o lintang utara dan di selatan dibatasi garis lintang 80o lintang selatan. Indonesia diliputi 9 zona UTM, yang masing-masing meridian sentralnya ialah meridian dengan bujur timur 93o, 99o, 105o, 111o, 117o, 123o, 129o, 135o, 141o. Koordinat UTM adalah satuan meter dan senantiasa harus ditambah berada dalam zona berapa, agar kalau mau ditransformasi ke koordinat geografis (lintang, bujur atau latitude, longitude) dapat dilakukan. Rumus-rumus transformasinya ada dan kiranya mahasiswa Geodesi dapat membuat softwarenya atau dosen Geodesi memiliki software-nya. Umumnya receiver GPS juga dapat mentransformasinya karena ada built-in software dalamnya. Perhatikan penjelasan ini hanya terkait sistem proyeksi UTM. Proyeksi jenis lain memiliki ketentuan lain. Demikian sedikit penjelasan, semoga bermanfaat. Rekan-rekan kalau ada salah mohon cepat dikoreksi Salam, Klaas Villanueva - To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Interesting open job: worldwideworker
Refference yang bagus nih ., terima kasih .. [EMAIL PROTECTED] oilcorp.com To: [EMAIL PROTECTED] 05/17/2004 08:27 cc: AM Please respond to Subject: RE: [iagi-net-l] Interesting open job: iagi-net worldwideworker Menyambung skill yg diperlukan perusahaan berikut survey dari AAPG tahun 2002, masihboleh dibilang recent, kan ? - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Integrated Analysis of Fractured Reservoir
Petroleum Geosciences Study Center and HAGI Jakarta Chapter present: Integrated Analysis of Fractured Reservoir Seminar Lunch (Rp 75,000 / person only) Hotel Sahid Jaya Jakarta, Candi Dieng Room, 29th April 2004, 09:00 ? 14:30 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta 10220 Registration will be done on first come (on registration) first serve basis , limited to 50 (fifty) participants only. Please register to: - Hendrawan Arief ([EMAIL PROTECTED],co.id or [EMAIL PROTECTED]) , 5159407 - Titin Sundari ([EMAIL PROTECTED]) 52900036 ext. 103 About The Seminar. Reflected waves amplitude can significantly change with lithologic variations through which the waves propagate and with increasing offset between the seismic source and the receiver. Hence, the correlation between amplitude change and offset can be utilized to infer the physical characteristics of corresponding rocks. This celebrated Amplitude Versus Offset (AVO) techniques has been used as direct hydrocarbon indicator (DHI) for the last three decades, and proves to be a valuable exploration tool. Moreover, this offset-dependent amplitudes (or strictly speaking, reflectivity) has also been proven as a good approximation in the study of deeper crustal features. Theoretically, the technique has been used to bridge / relate rock characteristics in seismic (global / macro) scale and those in local (micro) scale. Meanwhile, the quest to understand complex reservoir model, such as cracked or fractured reservoir, has recently amplified; especially when there is a lack of conventional seismic amplitude analysis to capture fracture / crack scale dependent anomaly. Critical things ought to be thoroughly observed in the fractured reservoir analysis include: pore-fluid pressure variations and azimuthal seismic amplitude change. By which, the relation between the two is still subject for further study. In practical aspects, when doing the analysis one should focus on surface seismic data processing to ensure the feasibility and reliability of the crack / fracture. Observing the above considerations, the objectives of this workshop are: 1.To discuss the integrated aspect of fractured reservoir from Geology, Geophysical, and Engineering point of view. 2.To discuss necessary steps in seismic data processing / imaging for advanced seismic identification technique on cracked / fractured reservoir. 3.To describe and integrate fracture set models to infer reservoir physical characteristics embedded in the seismic wave. 4.To explore the integration of seismic - rock physical interpretation on fractured reservoir with pore / fluid pressure; in this case, the determination should use surface seismic data. Who Should Attend Geophysicist, geologist, petroleum/reservoir engineers from oil industries or universities or managers who need a strong knowledge on seismic analysis and modeling for fractured reservoir using seismic inversion and AVO techniques. About The Instructors Dardji Noeradi, PhD He is a senior lecturer on Petroleum Geology at ITB and Chief Geologist at PGSC. Darji got his PhD in structural geology and basin modeling in 1994 from University of Savoy, France. He has done projects on stratigraphy, structure, petroleum system, reserve calculation for numerous fields of various oil companies in Indonesia during the last ten years. His fifteen publications during the last ten years on stress analysis, stratigraphy, rock deformation, and basin evolution are widely distributed in Indonesian, Asia, as wells as in European, professional journals. Fathkan, PhD Fathkan got his PhD in 2004 from Geophysics Dept. of Curtin Univ. of Technology, Australia with dissertation entitled: Azimuthal Amplitude Analysis for anisotropic media. Among his publications projects are since year 2001 are: Effects of fracture parameters in azimuthal AVO analysis; Analysis amplitudes for sand/shales for anisotropic media; Physical and Numerical modeling for fractured media; Azimuthal AVO analysis for fractured reservoir; Fluid substitution analysis for anisotropic media. Makky S. Jaya, PhD He is a lecturer on Exploration seismics, at Physics Department ITS. Makky got his PhD in Applied Geophysics from Univ. of Karlsruhe, Germany in 1997 with dissertation entitled: Imaging Reflection Seismic Data using Velocity Continuation Method. Among his postdoc research in German France since year 1999 are: Multidimensional Seismic Modeling and Imaging / Inversion of reflective seismic data; Finite-Volume (FV) solver of conservative equation in arbitrary (hybrid) meshes; Application in seismic wave propagation, Aero gas dynamic computational electromagnetics. Pudji Permadi, Prof, PhD He is a senior lecturer on Advanced Reservoir Mechanics and Special Exploitation Problems at ITB and Chief Reservoir Engineer at PGSC. Pudji got his PhD in wettability and oil recovery in 1990 from New Mexico
[iagi-net-l] Integrated Analysis of Fractured Reservoir - Seminar Lunch
FYI Petroleum Geosciences Study Center and HAGI Jakarta Chapter present: Integrated Analysis of Fractured Reservoir Seminar Lunch (Rp 75,000 / person only) Hotel Sahid Jaya Jakarta, Candi Dieng Room, 29th April 2004, 09:00 ? 14:30 Jl. Jend. Sudirman, Jakarta 10220 Registration will be done on first come (on registration) first serve basis , limited to 50 (fifty) participants only. Please register to: - Hendrawan Arief ([EMAIL PROTECTED],co.id or [EMAIL PROTECTED]) , 5159407 - Titin Sundari ([EMAIL PROTECTED]) 52900036 ext. 103 About The Seminar. Reflected waves amplitude can significantly change with lithologic variations through which the waves propagate and with increasing offset between the seismic source and the receiver. Hence, the correlation between amplitude change and offset can be utilized to infer the physical characteristics of corresponding rocks. This celebrated Amplitude Versus Offset (AVO) techniques has been used as direct hydrocarbon indicator (DHI) for the last three decades, and proves to be a valuable exploration tool. Moreover, this offset-dependent amplitudes (or strictly speaking, reflectivity) has also been proven as a good approximation in the study of deeper crustal features. Theoretically, the technique has been used to bridge / relate rock characteristics in seismic (global / macro) scale and those in local (micro) scale. Meanwhile, the quest to understand complex reservoir model, such as cracked or fractured reservoir, has recently amplified; especially when there is a lack of conventional seismic amplitude analysis to capture fracture / crack scale dependent anomaly. Critical things ought to be thoroughly observed in the fractured reservoir analysis include: pore-fluid pressure variations and azimuthal seismic amplitude change. By which, the relation between the two is still subject for further study. In practical aspects, when doing the analysis one should focus on surface seismic data processing to ensure the feasibility and reliability of the crack / fracture. Observing the above considerations, the objectives of this workshop are: 1.To discuss the integrated aspect of fractured reservoir from Geology, Geophysical, and Engineering point of view. 2.To discuss necessary steps in seismic data processing / imaging for advanced seismic identification technique on cracked / fractured reservoir. 3.To describe and integrate fracture set models to infer reservoir physical characteristics embedded in the seismic wave. 4.To explore the integration of seismic - rock physical interpretation on fractured reservoir with pore / fluid pressure; in this case, the determination should use surface seismic data. Who Should Attend Geophysicist, geologist, petroleum/reservoir engineers from oil industries or universities or managers who need a strong knowledge on seismic analysis and modeling for fractured reservoir using seismic inversion and AVO techniques. About The Instructors Dardji Noeradi, PhD He is a senior lecturer on Petroleum Geology at ITB and Chief Geologist at PGSC. Darji got his PhD in structural geology and basin modeling in 1994 from University of Savoy, France. He has done projects on stratigraphy, structure, petroleum system, reserve calculation for numerous fields of various oil companies in Indonesia during the last ten years. His fifteen publications during the last ten years on stress analysis, stratigraphy, rock deformation, and basin evolution are widely distributed in Indonesian, Asia, as wells as in European, professional journals. Fathkan, PhD Fathkan got his PhD in 2004 from Geophysics Dept. of Curtin Univ. of Technology, Australia with dissertation entitled: Azimuthal Amplitude Analysis for anisotropic media. Among his publications projects are since year 2001 are: Effects of fracture parameters in azimuthal AVO analysis; Analysis amplitudes for sand/shales for anisotropic media; Physical and Numerical modeling for fractured media; Azimuthal AVO analysis for fractured reservoir; Fluid substitution analysis for anisotropic media. Makky S. Jaya, PhD He is a lecturer on Exploration seismics, at Physics Department ITS. Makky got his PhD in Applied Geophysics from Univ. of Karlsruhe, Germany in 1997 with dissertation entitled: Imaging Reflection Seismic Data using Velocity Continuation Method. Among his postdoc research in German France since year 1999 are: Multidimensional Seismic Modeling and Imaging / Inversion of reflective seismic data; Finite-Volume (FV) solver of conservative equation in arbitrary (hybrid) meshes; Application in seismic wave propagation, Aero gas dynamic computational electromagnetics. Pudji Permadi, Prof, PhD He is a senior lecturer on Advanced Reservoir Mechanics and Special Exploitation Problems at ITB and Chief Reservoir Engineer at PGSC. Pudji got his PhD in wettability and oil recovery in 1990 from New Mexico
RE: [iagi-net-l] Integrated Analysis of Fractured Reservoir - Sem inar Lunch
selalu ada kesempatan Pak ..mungkin lain waktu .. Ukat Sukanta at CPI To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Integrated Analysis of Fractured Reservoir - Sem inar Lunch 04/21/2004 08:37 AM Please respond to iagi-net yang diluar jkt rugi juga niih - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Resend - HAGI Luncheon Talk
ikut dua-duanya aja Pak ..hehe.. Witan [EMAIL PROTECTED]To: [EMAIL PROTECTED] m cc: Subject: RE: [iagi-net-l] Resend - HAGI Luncheon Talk 03/15/2004 07:40 AM Please respond to iagi-net Wah tabrakan/bersamaan dgn luncheon talk-nya IAGI sama2 menarik, sulit nih milihnya. Apa bisa kompromi utk digeser salah satu? Usul saja lho Witan -Original Message- From: Allo, Paulus T [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, March 09, 2004 10:32 AM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] Resend - HAGI Luncheon Talk Dear HAGI, IAGI, IPA, and IATMI members, Please join HAGI Luncheon Talk next two weeks, with details are following : Day Date : Tuesday, March 23, 2004 Time: 11:45 am Venue : Candi Dieng Room Hotel Sahid Jaya Jakarta Jl. Jend. Sudirman 86, Jakarta 100220 Subject : New Insights of Tectonics of The Indonesia Region from Seismic Tomography :Implication for New Basin Development Speaker : Sri Widiyantoro Ph. D., Bandung Institute of Technology (ITB) Cost: Rp.130.000,- We are looking forward to see all of you next two weeks. Best Regards, Hary Setyabudi Phone : +62 (021) 515 9300 Email : [EMAIL PROTECTED] - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Seismic Tomography LT ..
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) KOMWIL JAKARTA HAGI (Indonesian Association of Geophysicists) Jakarta Chapter cordially invites you to a luncheon talk as follows: TOPIC : NEW INSIGHTS OF TECTONICS OF THE INDONESIAN REGION FROM SEISMIC TOMOGRAPHY: IMPLICATION FOR NEW BASIN DEVELOPMENT DATE / TIME : Tuesday, March 23, 2004 / 11:45 VENUE : Hotel Sahid Jaya Jakarta, Candi Dieng Room, Jl. Jend. Sudirman 86, Jakarta, 10220 SPEAKER : SRI WIDIYANTORO, Ph. D. (ITB). COST : Rp. 130.000,- ü Reservations and cancellations will be accepted until 15:30 hours on Friday, March 19, 2004 at email: [EMAIL PROTECTED] or fax: 515-9344, or phone 515-9300 (Hary). ü Payment will be done at the Candi Dieng Room, and no show will be charged. ü Members of IAGI, IPA, and IATMI are welcome. ABSTRACT NEW INSIGHTS OF TECTONICS OF THE INDONESIA REGION FROM SEISMIC TOMOGRAPHY : IMPLICATION FOR NEW BASIN DEVELOPMENT The tectonic setting of the Indonesian archipelago is determined by the complex interaction of several major and minor plates. Given this tectonic setting, it can be expected that the junction of island arcs overlies a strongly heterogeneous mantle. This structural complexity is only partly evident from regional seismicity. Therefore, seismic tomography - a powerful tool to produce three-dimensional images of the Earth's mantle - would be useful to investigate the complex mantle structure beneath the Indonesian region. New seismic tomographic models for the Indonesian subduction zone was derived by using a non-linear approach that employs three-dimensional ray tracing. High-quality P and S travel times have been used to construct compressional, shear, Vp/Vs (Poisson's ratio) and bulk-sound speed models. These models confirm previously reported structures e.g. the reversed U-shape structure associated with the two opposing subduction directions of the Molucca Sea plate, and the spoon-shaped feature of descending slab beneath Banda. Moreover, a detailed look at these models has led to new observations e.g. (i) slab detachment beneath Sumatra; (ii) a low compressional anomaly confined in the uppermost mantle below central Java; (iii) a complex backarc structure of Bali; and (iv) a pronounced, fast wavespeed anomaly in the mantle transition zone below the Bird's Head of Papua. These new observations respectively suggest that (i) new basin development may propagate from west to east along the Sunda arc; (ii) seismic gap oceanward of central Java - which may have been manifested by the thinning of the Java island - is related to chemical heterogeneity; (iii) the crust located to the north of Bali is being sucked by the downgoing Indo-Australian plate forming a potential source for tsunamigenic earthquakes; and (iv) eastern Indonesia represents the most actively subsiding area on the planet. Understanding the subsidence history would be very important for basin analysis used in the oil industry. ABOUT THE SPEAKER Sri Widiyantoro, Ph.D. in Geophysics Seismology from Australia National University and Postdoc in Seismic Tomography from Tokyo University. He is now an Associate Professor of Geophysics in Bandung Institute of Technology (ITB). He has been awarded The Doornbos Memorial Prize by the International Union of Geodesy and Geophysics Australia for his work on the delineation of the 3D structure of earth, in 1996 He studied seismic tomography on regional and global scale since 1997, and based on his studies, he has written many articles, papers, and journals on national and international publications. He is now an active member of IASPEI and IUGG, as well as the chairman of the international working group on subduction zones. He has been doing many research projects in several institution such as Massachusetts Institute of Technology (1996 and 2001), Australian National University (1998), Hiroshima Institute of Technology (2000) and Karlsruhe University (2000 and 2002). - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Re: [iagi-net-l] Milis FOSI-NET@yahoogroups.com Telah Dihapus
adakah kemungkinan untuk pindah domain dari yahoogroups, mengingat ada beberapa company yang mem banned domain yahoogroups.. salam, hendra Minarwan [EMAIL PROTECTED]To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] -OIL.comcc: Subject: [iagi-net-l] Milis [EMAIL PROTECTED] Telah 12/11/2003 09:43 Dihapus AM Please respond to iagi-net Rekan-rekan yth, Dengan ini diberitahukan bahwa milis FOSI yang lama, yang beralamat di [EMAIL PROTECTED] telah dihapus oleh Yahoogroups. Selama ini milis tersebut telah menjadi sumber ketidaknyamanan bagi anggotanya karena spammers berhasil masuk ke sana kemudian mengirimkan email-email porno. Mulai saat ini junk email seperti itu tidak akan masuk ke mailbox rekan-rekan lewat milis FOSI lagi. Kami di FOSI sekali lagi mohon maaf, kejadian ini benar-benar tidak diprediksikan sebelumnya, mudah-mudahan kejadian ini tidak membuat Anda semua kapok untuk bergabung kembali di milis FOSI yang baru. Alamat untuk bergabung adalah [EMAIL PROTECTED] (memang masih di yahoogroups namun kali ini dibuat closed list, hanya yang mendapatkan approval dari admin bisa bergabung ke milis). Salam Min *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Milis FOSI-NET@yahoogroups.com Telah Dihapus
setuju deh ..siip Minarwan [EMAIL PROTECTED]To: '[EMAIL PROTECTED]' [EMAIL PROTECTED] -OIL.comcc: Subject: RE: [iagi-net-l] Milis [EMAIL PROTECTED] 12/11/2003 10:01 Telah Dihapus AM Please respond to iagi-net Iya bisa saja dipindahkan dari Yahoogroups. Saya sudah menanggapi tawaran Paulus tadi, jadi kemungkinan besar nginduk ke server IAGI juga. Menang Yahoogroups sudah di banned banyak company, Premier sendiri baru-baru ini sudah ikutan memasukkan Yahoogroups sebagai website 'terlarang' dan segala sesuatu yang berasal dari Yahoogroups akan dimentalkan kembali ke sana. CPI sejak bertahun-tahun lalu telah membanned Yahoogroups. Jadi server IAGI memang bisa menjadi jalan keluar. Oke deh sementara begitu dulu. Min -Original Message- adakah kemungkinan untuk pindah domain dari yahoogroups, mengingat ada beberapa company yang mem banned domain yahoogroups.. salam, hendra *** Private and Confidential *** The information in this email is confidential and is intended only for the person(s) named. Any other distribution, copying or disclosure is prohibited. If you are not the intended recipient, please notify the sender immediately or telephone Premier Oil on +44 (0) 20 7730 - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
Re: [iagi-net-l] test
diterima dengan baik ..tapi kenapa kemaren ada ezmlm warning ya.. mungkin Pak Admin bisa memberitahu ..? Pratiwi Sulanjari [EMAIL PROTECTED] on 08/13/2003 06:31:19 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: IAGI Net [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: HENDRAWAN ARIEF/MAX) Subject: [iagi-net-l] test sorry, just a test pls. ignore. thanks - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
[iagi-net-l] Gempa di Bandung
Kekuatan Gempa Bandung 4,2 SR, Beberapa Bangunan Retak Reporter : Arifin Asydhad detikcom - Jakarta, Kekuatan gempa di wilayah Bandung berkekuatan 4,2 Skala Richter (SR). Gempa dirasakan paling kuat di Bandung Utara. Beberapa bangunan di Lembang, Kabupaten Bandung retak. Informasi ini disampaikan oleh petugas Pusat Gempa Nasional (PGN) Badan Metorologi dan Geofisika (BMG) Nugroho saat dihubungi detikcom, Jumat (11/7/2003) pukul 09.00 WIB. Gempa terjadi pada pukul 07. 19.23 WIB dengan posisi 6.73 derajat LS dan 107.81 derajat BT. Kekuatan gempa 4,2 SR dengan kedalaman pusat gempa 10 km. Menurut Nugroho, pusat gempa terjadi di darat kurang lebih 20 km arah timur laut kota Bandung. Diperkirakan masih berada di wilayah Lembang. Soalnya, kata Nugroho, di Lembang memang dikenal ada patahan Lembang aktif yang terletak di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Perahu. Dengan demikian, gempa yang terjadi adalah gempa tektonik. Gempa yang terjadi sekitar 7 detik ini dirasakan paling kuat di wilayah Lembang dengan kekuatan III-IV MMI. Sedangkan di beberapa tempat di kota Bandung gempa dirasakan I-II MMI. Tetapi, kata Nugroho, di Bandung Selatan getaran gempa tidak dirasakan. Berdasarkan data yang masuk ke PGN, akibat gempa ini beberapa bangunan di Lembang mengalami retak-retak. Antara lain, terjadi di daerah Parongpong, daerah Boscha, dan di kota Lembang. Namun, berapa jumlah bangunan yang retak belum diketahui secara pasti. hendra - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) -
RE: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?
Ji, jangan -jangan pihak kedubas milih lokasi kantor kedubes nya biar deket monas mungkin ada apa-apanya juga ya? [EMAIL PROTECTED] on 06/18/2003 12:32:36 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: HENDRAWAN ARIEF/MAX) Subject: RE: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? jangan-jangan ada kawan kita yang mau kasih titik bor tepat di bawah kedubes AS he he he m.s. ikut usil - Original Message - From: Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 9:34 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? agak berbeda dengan temen-temen yang lain, saya percaya bahwa di bawah permukaan daerah Monas tersimpan cadangan migas andang - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 8:10 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? Saya rasa kabar ini hanya isapan jempol, seperti halnya kabar tentang harta karun di situs purbakala di Bogor tempo hari. Masih ingat kan? Salam, WBS --- Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] wrote: WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003) Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? ..partly deleted. Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno memilih lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat sumber minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun, untuk mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan penambang di kawasan pantai maupun di daerah lainnya. Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui besarnya cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya, kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya. Diperlukan teknologi super modern, ujar pengusaha yang tidak mau disebutkan namanya itu. Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno membangun Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi super modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan dilakukan dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke Balongan, Indramayu atau ke Cirebon, kata pengusaha yang sangat optimis minyak itu bisa digali. Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya, sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat. Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup mulut mengenai hasil penelitiannya. Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia langsung dipecat, kata sumber yang tak mau disebut namanya itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan minyak di bawah Monas itu sangat besar. Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau kawasan Tanah Abang yang kelelap ketika sedang menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga sumber minyak. Atau barangkali, Api Nan Tak Kunjung Padam di Puncak Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api yang tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon Dongoran/PR)*** __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL
RE: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?
ujung-ujungnya ya politik juga ... Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] on 06/17/2003 08:27:59 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: HENDRAWAN ARIEF/MAX) Subject: RE: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? Salah satu cerminan keputusasaan bangsa dan masyarakat Indonesia. Nggak mampu maju dan bangkit dengan cara yang wajar dan rasional, maka mulailah keluar angan-angan harta karun, dana revolusi, sumber minyak sampai ratu adil -Original Message- From: SYARIFUDDIN Noor [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 17 June 2003 07:32 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? he.hehe... bocoran dari stasiun gambir kali yah... Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] 16/06/2003 10:56 PM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003) Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? ..partly deleted. Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno memilih lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat sumber minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun, untuk mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan penambang di kawasan pantai maupun di daerah lainnya. Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui besarnya cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya, kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya. Diperlukan teknologi super modern, ujar pengusaha yang tidak mau disebutkan namanya itu. Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno membangun Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi super modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan dilakukan dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke Balongan, Indramayu atau ke Cirebon, kata pengusaha yang sangat optimis minyak itu bisa digali. Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya, sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat. Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup mulut mengenai hasil penelitiannya. Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia langsung dipecat, kata sumber yang tak mau disebut namanya itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan minyak di bawah Monas itu sangat besar. Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau kawasan Tanah Abang yang kelelap ketika sedang menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga sumber minyak. Atau barangkali, Api Nan Tak Kunjung Padam di Puncak Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api yang tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon Dongoran/PR)*** __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the use of the person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain privileged information. If you are not the
Re: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi?
klo faktor tektonik memberikan kontribusi agar faultnya terus berkembang ke arah selatan gimana ya ..hehe.. [EMAIL PROTECTED] on 06/17/2003 10:33:16 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: HENDRAWAN ARIEF/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? seandainya fault utara-selatan yang ada di SES menerus ke selatan dan menthok di bawahnya monas... ya mungkin ajah ada cadangan.. (mungkin,nggak ya?) salam, dyah Andang Bachtiar [EMAIL PROTECTED] on 06/17/2003 09:34:18 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: Dyah Wulandari/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkah Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? agak berbeda dengan temen-temen yang lain, saya percaya bahwa di bawah permukaan daerah Monas tersimpan cadangan migas andang - Original Message - From: wahyu budi [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, June 17, 2003 8:10 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? Saya rasa kabar ini hanya isapan jempol, seperti halnya kabar tentang harta karun di situs purbakala di Bogor tempo hari. Masih ingat kan? Salam, WBS --- Sena Reksalegora [EMAIL PROTECTED] wrote: WACANA (Pikiran Rakyat Cyber Media, 16 Juni 2003) Benarkan Perut Monas Menyimpan Cadangan Minyak Bumi? ..partly deleted. Belakangan ini, teka-teki keberadaan Monas ini mulai diusik orang. Ada yang mengatakan, Bung Karno memilih lokasi itu, karena di bawah tugu Monas terdapat sumber minyak bumi yang cadangannya cukup besar. Namun, untuk mengeksploitasinya tidak semudah yang dilakukan penambang di kawasan pantai maupun di daerah lainnya. Seorang pengusaha yang bergerak di bidang konsultan perminyakan dalam suatu perbincangan mengakui besarnya cadangan minyak bumi di bawah kawasan Monas itu. Itu sudah ada penelitiannya. Hanya saja, cara mengeksplotiasinya yang sedang dicari. Masalahnya, kawasan Monas tidak mungkin dibongkar, seperti pekerjaan minyak di Riau atau daerah lainnya. Diperlukan teknologi super modern, ujar pengusaha yang tidak mau disebutkan namanya itu. Pengusaha ini pun memperkirakan, Bung Karno membangun Tugu Monas di kawasan itu bukan sembarangan. Sebagai seorang Insinyur, -- apalagi Bung Karno katanya memiliki indera keenam -- tentu ia bisa melihat dan mengetahui apa yang ada di dalam perut bumi itu. Untuk mengeksplotasinya, diperlukan teknonolgi super modern. Penambangannya, harus dilakukan di bawah tanah. Bayangkan, berdasarkan penelitian, sumber minyak bumi itu berada di bawah tiang pancang Tugu Monas. Mungkin 135 meter di bawah baru ditemukan sumber minyaknya. Jadi, penambangannya akan dilakukan dengan cara pengeboran dan kemudian dengan memasang pipa bawah tanah mencapai ratusan kilometer ke Balongan, Indramayu atau ke Cirebon, kata pengusaha yang sangat optimis minyak itu bisa digali. Upaya mengeksploitasi minyak di Monas itu, katanya, sedang dibicarakan dengan perusahaan minyak raksasa Amerika Serikat. Apa yang dikemukakan pengusaha itu, juga dibenarkan oleh sebuah sumber di Lembaga Penelitian Minyak dan Gas (Lemigas). Lembaga yang berada di bawah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral itu telah melakukan penelitian. Hanya saja, lembaga ini diminta tutup mulut mengenai hasil penelitiannya. Ada seorang staf Lemigas yang ingin mencoba membeberkan hasil penelitian ini. Tetapi, ia langsung dipecat, kata sumber yang tak mau disebut namanya itu. Sumber di Lemigas ini juga mengakui, cadangan minyak di bawah Monas itu sangat besar. Sebenarnya, fakta-fakta adanya sumber minyak di kawasan Monas selama ini banyak. Misalnya, seringnya masyarakat di sekitar -- seperti di Setiabudi atau kawasan Tanah Abang yang kelelap ketika sedang menggali sumur. Dan setelah diteliti, sumur yang digali itu mengandung gas -- yang tidak lain juga sumber minyak. Atau barangkali, Api Nan Tak Kunjung Padam di Puncak Tugu Monas itu nantinya menjadi kenyataan, karena kalau minyak dieksploitasi, harus ada buangan api yang tidak padam, seperti di Balongan. (H. Mangarahon Dongoran/PR)*** __ Do you Yahoo!? SBC Yahoo! DSL - Now only $29.95 per month! http://sbc.yahoo.com - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ?
Selain proses geologi, saya rasa ada juga proses kimia nya ... KARTIKO-SAMODRO Ferdinandus [EMAIL PROTECTED] on 01/23/2003 07:00:43 AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] cc:(bcc: HENDRAWAN ARIEF/MAX) Subject: Re: [iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? just logic sederhana ajasapa tahu salah kalau deep water source rock yang berpotensi jadi source rock adalah binatang laut yang mati dan kemudian terawetkan dan melalui proses geologi jadi hc . pertanyaannya berapa banyak binatang laut yang dibutuhkan untuk cukup jadi bahan - baku source rock, kalau memang butuh banyak maka ada kemungkinan daerah yang dapat menjadi source rock adalah daerah di mana terdapat banyak binatang laut (mis ikan ) mis daerah pertemuan arus yang menyebabkan kondisi laut jadi hangat dan jadi banyak ikannya ( saya lupa istilah geologinya...)atau malah mungkin daerah hotspot atau dekat gunung api bawah laut ada kemungkinan akumulasi ikan yang cukup banyak. nah pertanyaannya lagi ada enggak daerah seperti itu yang pernah dibor dan menghasilkan hc.? kalau deep water deposit tapi source rocknya dari darat mungkin ada hubungannya dengan highstand dan low stand seperti di mahakam sourcenya berasal dari hardwood untuk daerah delta plain dan nipah - nipah untuk delta front dan prodeltalalu apa source hc untuk yang deep water.? sama saja dengan delta plain dan delta front karena pada saat lowstand dan terjadi regresi besar maka yang tererosi tidak hanya sandnya tapi juga shale , organic shale dan source rock yang sudah diendapkan lebih dulu sebelum terjadi regresi...lalu berkumpulah semua itu jadi endapan turbidit laut dalam sudah lengkap dengan bakal source rock dan reservoirnya. nah pertanyaan untuk geophisictnya bisa enggak deteksi source rock dari seismic.? just 2 cent Ferdi PUTROHARI Rovicky [EMAIL PROTECTED] 22/01/2003 08:59 AM Please respond to iagi-net To: [EMAIL PROTECTED] cc: Subject:[iagi-net-l] Deep water source rock ... dimana dikau ? Balik ke diskusi ilmiah aah HC Source rock utk deepwater sedimen sangat jarang dijumpai, walopun deepwater HC sudah banyak terbukti. Ada yg tahu tentang deepwater hydrocarbon source rock ? Apa saja kendalanya ? ... adakah relasi dengan hingstand-lowstand period dengan source potential ? oil/gas-pronnes ... bagaimana memprediksikannya .. logicnya saja lah ... trutama kalo ndak ada data sumur, karena dimana-mana paling banyak data seismicnya sajah. namun sebenernya kita bisa juga melihat dari analogi well data dimana udah penetrated deep water deposit namun setting saat ini ada di shallow water (land) misal di East Java Basin). Dari geophysics (seismic) point of view apakah kemungkinan potensial source softshale lebih bagus dari hardshale, atau sebaliknya ? rdp - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED]) - - To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : F. Hasan Sidi([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA :
[iagi-net-l] new commision structure in Remote Sensing and Photogrammetry
FYI .. The UK affiliating body to ISPRS has been asked to comment on the structure and Terms of Reference of the ISPRS Technical Commissions. Further details are shown below. I have agreed to collate the UK response and pull together a consensus that can be submitted to the ISPRS Council. I would therefore be very grateful for comments and feedback, particularly from those who have or have had some involvement with ISPRS affairs. I would ask that you respond direct to me at mailto:kbowden;tiscali.co.uk[EMAIL PROTECTED] before the end of November. I look forward to hearing from you. The Terms of Reference (ToRs) of the Technical Commissions, described in Bylaw XIII of the Statutes and Bylaws (http://www.isprs.orghttp://www.isprs.org), are based on a structure that was developed at the 1948 ISP Congress in The Hague. This structure was based on the then sequence of processes in photogrammetry, which can be generally described as follows: Commission I - data acquisition, Commission II - instrumentation, Commission III study of theory and algorithms, Commissions IV, V mapping and non-topographic applications respectively, Commission VI - profession matters. Commission VII - photo-interpretation, also dealing with applications, was added in 1952. Considerable modifications have been made to the terms of reference of the Commissions since they were originally developed, but the structure is still primarily the same. The current Commissions are named as follows (ToRs of the Commissions is available on www.isprs.org): Commission I: Sensors, Platforms and Imagery Commission II:Systems for Data Processing, Analysis and RepresentationCommission III: Theory and Algorithms Commission IV: Spatial Information Systems and Digital Mapping Commission V:Close-Range Vision Techniques Commission VI: Education and Communications Commission VII: Resource and Environmental Monitoring Clearly, the technologies in ISPRS have developed markedly since the structure was developed more than 50 years ago. While working within the current structure, the distinctions between some of the processes are not always clear. Often the divisions between the Commissions appear to be arbitrary. Hence, problems arise in determining where a new technology should be studied within the Commission structure. ISPRS officers have found many anomalies in the areas of activity of the Commissions. Some examples of these anomalies are: * There appears to be an unwritten understanding (although it is not written in Bylaw XIII) that Commissions I, II, III, IV and VII cover topographic aspects of photogrammetry and remote sensing, while Commission V covers non-topographic aspects. This means that Commission III has tended not to study theory and algorithms of close-range sensing and machine vision. It is questionable whether such a division is appropriate. * Commission II now includes all aspects of mobile mapping, including data acquisition, processing and applications. * there are overlaps between areas of activity of Commission II and several other Commissions * studies of radar and LIDAR are covered in a number of Commissions. * the theory of image classification has normally been studied in Commission VII in an applications context, whereas it should also be studied in the context of image understanding of Commission III.This has led to ISPRS being viewed as primarily covering applications, and not the theory of information extraction and image understanding. * the theory of GIS is now studied exclusively in Commission IV, not Commission III. * Commission IV is primarily associated with applications. Hence Commission IV is now the largest Commission in terms of WGs, and it may be attempting to cover too many topics. As well, ISAC has indicated that Commission IV does not cover some applications areas of GIS adequately. ?xml:namespace prefix = o ns = urn:schemas-microsoft-com:office:office / * * Are these anomalies in the structure of the Technical Commission serious? Would such anomalies always exist no matter what the structure? Can we devise a better structure? * * There have been a number of requests to review the structure of the Commissions prior to the last Congress and subsequently. As well, Council is required to review the terms of reference of the Commissions as part of the actions derived from the Strategic Plan, which were endorsed by the General Assembly in ?xml:namespace prefix = st1 ns = urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags /Amsterdam in 2000. There are a number of possible sub-divisions of the scientific areas of ISPRS. Some individuals in ISPRS say that the current structure has served its purpose well for 50 years and will continue to do so, others say that it is out-of-date. It is interesting that the structure of the Commissions changed a number of times between 1910 and 1948. The Society needs a full and open discussion