RE: [iagi-net-l] Gagal Visa !!

2007-11-18 Terurut Topik Retno Widya
Pak Awang,
  setahu saya, visa Yunani lebih ketat prosedur surat suratnya, dan sistem 
administrasi nya kurang teratur seperti negara negara eropa lainnya .
   
  Retno

Awang Harun Satyana [EMAIL PROTECTED] wrote:
  He..he..Pak Setiabudi aya-aya wae, sama Harun-nya, sama suka menulisnya, 
tapi beda pandangannya tentang evolusi. 

Salam,
awang

-Original Message-
From: Setiabudi Djaelani [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 19, 2007 1:39 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] Gagal Visa !!

Barangkali nama Awang Harun dikira ada hubungan dengan Tokoh Islam Harun Yahya 
??? kan sama-sama rajin menulis !!

Setiabudi

-Original Message-
From: Awang Harun Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 19, 2007 12:55 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)

Abah,

Orang2 Kedubes Yunani juga bingung (apalagi saya) sebab sampai Jumat siang 
minggu lalu aplikasi visa masih di Kementerian LN mereka di Athena. Sampai 
siang ini pun visa belum keluar. Ya sudah, sayang saja tiga paper dari BPMIGAS 
tentang Sumatera dan Indonesia Timur batal dipresentasikan.

Salam,
awang

-Original Message-
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Monday, November 19, 2007 12:20 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006)



Awang
Aneh juga ya , padahal Ente kan ndak mirip arab , tidakmirip
teroris koq dapat visa Yunani susah ??? Ada apa gerangan ?

Si-Abah.

_

 Abah, 
 
 Ya memang mahal, dijual di
Gramedia. Kalau Abah sempat ke pameran buku 
 IKAPI minggu lalu
di Balai Sidang Senayan ada discount 10 %. Atau, kalau 
 Abah
punya kartu keanggotaan National Geographic Indonesia, atau pemegang 
 kartu BNI, juga berhak atas discount 10 % membeli buku itu (tetap
mahal 
 sih Rp 180.000). Tetapi tak akan rugi 'Bah memilikinya,
isinya 
 komprehensif, cetakannya bagus, kualitas gambarnya tak
kalah dengan 
 gambar2 naturalists dunia barat, padahal para
pelukisnya adalah orang2 
 Sunda asli Bogor. 
 
 Visa saya ke Yunani untuk AAPG Conference tak keluar sampai Jumat
kemarin, 
 padahal saya sudah menggunakan paspor biru dengan
rekomendasi dari 
 Departemen LN dan Sekretaris Kabinet. Hari ini
pun kabarnya belum jelas. 
 Tiket pesawat terbang ke sana Sabtu
kemarin terpaksa dibatalkan. Hari Rabu 
 lusa pertemuannya akan
berakhir. Padahal, demi mengurus Visa Yunani, saya 
 hanya sehari
di acara2 di JCB 07 - datang terlambat, pulang cepat 

(seperti pejabat kata Abah), hasil mengurus visa ternyata :
nihil. Tahu 
 mau nihil, tentu saya santay dulu di Bali menikmati
Nusa Dua, tidak hanya 
 datang-presentasi-pulang. 
 
 Salam, 
 awang 
 
 -Original
Message- 
 
From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] 
 Sent: Monday, November 19, 2007
11:25 C++ 
 To: iagi-net@iagi.or.id 
 Subject: Re:
[iagi-net-l] Flora Pegunungan Jawa (van Steenis, 1972, 2006) 


 
 
 Awang 
 
 Rp 200.000,-
? mahal ya , terutam buat pangsiunan, tapi 
 pengen sih punya ,
dimana dijual ?  Apa di Gramedia ? Mohon info-nya 
 .. (jadi
ke Greek ?) 
 
 Si-Abah 
 



 
 Buat rekan-rekan yang gemar mendaki
gunung-gunung di Jawa dan 
 suka 
 mengamati flora
pegunungan, buku klasik van Steenis ini 
 merupakan panduan 
 yang baik. Buku ini kini mudah didapatkan di 

toko-toko buku besar. Saya 
 melihatnya mulai dipajang
sekitar 
 dua bulan yang lalu. 
 
 Buku
ini diterbitkan pertama 
 kali dalam bahasa Inggris (The Mountain

 Flora of Java) oleh 
 E.J. Brill, Leiden, Belanda
35 tahun yang lalu 
 (1972). Sampai 
 diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia, penyebaran buku 
 ini 

tentu terbatas, kebanyakan di kalangan ilmuwan yang menekuni biologi 
 dan botani saja. Penerbitannya di luar negeri membuat buku ini

 sulit 
 ditemukan. Suatu hal yang cukup
menyedihkan, isi buku 
 membahas flora 
 pegunungan
Jawa, tetapi masyarakat yang tinggal 
 di Jawa sendiri susah 
 mengaksesnya. Maka, inisiatif dan usaha 

menerjemahkan buku tersebut dan 
 menjualnya di took-toko
buku 
 umum patut diacungi jempol. 
 

Adalah Pusat Penelitian 
 Biologi LIPI yang berinisiatif
menerjemahkan dan 
 menerbitan 
 buku ini ke dalam
bahasa Indonesia. Mereka bekerja sama 
 dengan 

World Bank, John D  CatherineT. MacArthur Foundation, Penerbit 
 EJ Brill Leiden, dan Unesco Jakarta office. Buku terjemahannya

 setebal 
 259 halaman, lebar, kira-kira seukuran
kertas A4, 
 dicetak pada kertas 
 yang bagus,
memuat 57 halaman penuh warna 
 456 spesies tumbuhan berbunga 
 asli pegunungan Jawa. Karena 
 dicetak deluxe dan
banyak warnanya, maka 
 harganya jauh di atas 

rata-rata kebanyakan buku (rata2 harga buku 
 sekarang Rp
40.000, 
 buku van Steenis ini Rp 200.000), tetapi dijamin tak

 akan rugi 
 memilikinya buat penggemar flora
pegunungan Jawa. 
 
 
 Gambar-gambar
456 spesies 

[iagi-net-l] Three reactors at a nuclear power plant shut down after a powerful earthquake

2007-07-15 Terurut Topik Retno Widya

 News














Fire breaks out, reactors shut down at nuclear power plant after huge quake




Three reactors at a nuclear power plant in Niigata Prefecture
automatically shut down and a power transformer caught fire immediately
after a powerful earthquake jolted the area on Monday, Tokyo Electric
Power Co. (TEPCO) officials said.


The fire broke out in the transformer that supplies electricity to the
facility. Firefighters have the blaze under control, while the reactors
remain shut down. TEPCO officials said no radiation leaked from the
reactors.


The Kashiwazaki-Kariwa Nuclear Power Plant is located in the Niigata
Prefecture city of Kashiwazaki, where the temblor registered upper 6 on
the 7-point Japanese intensity scale.


All bullet trains on the Joetsu Shinkansen Line between Tokyo and
Niigata have been cancelled due to the quake, while services on the
Tohoku and Nagano Shinkansen have been temporarily suspended, East
Japan Railway Co. officials said. (Mainichi)



July 16, 2007












  

Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect.  Join Yahoo!'s user panel 
and lay it on us. http://surveylink.yahoo.com/gmrs/yahoo_panel_invite.asp?a=7 


Re: [iagi-net-l] PLTN , Peringatan Dini dari Sesar Muria

2007-04-18 Terurut Topik Retno Widya
Pak Rovicky,
Kebetulan tahun lalu, September 2006, saya field trip ke sana, Kashiwazaki, di 
sana kita bisa melihat dr reaktor2nya sampai limbahnya...yang jadi masalah di 
sana, limbahnya ini mo di olah ke mana...(kata teman Swiss saya, di Swiss juga 
sama masalahnya..) , dan orang umum boleh koq berkunjung (keareal tertentu 
tentunya (bagaimana jenis reaktornya,material pembuat reaktornya yang 
berlapis2, dll seperti piknik deh) tapi masuk bagian2 dalam yang tingkat 
kerawanan tinggi hanya orang2 tertentu aja (kami kebetulan bisa masuk di semua 
reaktor , tapi gak boleh ambil foto)...seperti yang dikatakan Pak Budi, memang 
tahan gempa
link ttg nuklir Jepang di sini
http://www.japannuclear.com/gettingstarted/gettingstarted.html

dan gak jauh dari situ berdiri Rig nya Teikoku oil...

kebetulan saya ambil foto di luar area reaktornya..kalo boleh nanti saya 
forward japri ke Bapak Rovicky...

Retno

Budi Brahmantyo [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Roviky,
ketika saya sekolah di Jepang, di Niigata University, reaktor nuklir di
suatu daerah yang namanya Kashiwazaki, hanya kurang dari 40 km dari
kampus.
Lokasinya pada pesisir Laut Jepang. Profesor Shibasaki alm (pfofesor saya)
sangat anti nuklir. (Ketika saya di sana, Prof Teuku Yakob -- yang anti
nuklir juga -- sempat pula mengunjungi reaktor ini). Apalgi di Kashiwazaki
itu merupakan jalur sesar aktif. Tapi toh engineer Jepang membangun juga
reaktor di sana. Mungkin teknologi bangunan reaktornya yang direkayasa
sedemikian rupa hingga siap dan tetap layak walau berada di jalur sesar
aktif. Umumnya, kode bangunan tertentu di Jepang diuji dengan goncangan 8
- 9 SR, apalagi mungkin untuk reaktor nuklir akan lebih ketat. Yang
ditakutkan mereka, katanya bukannya sesar dan gempa, tetapi kebocoran dari
reaktornya itu sendiri.

Jadi kalau teknologi reaktor nuklir telah berkembang menjadi semakin aman,
mengapa kita tidak coba teknologi nuklir?


Salam,
BB


 Adakah yang tahu ?
 Bagaimana Jepang memanfaatkan Nuklir di negara yang merupakan
 Earthquake-prone area ini.
 Irwan Meilano atau Pak Fajar yg sedang di Jepun, mungkin bisa
 membrikan ulasan, bagaimana Jepang mengatasi bahaya kegempaan di
 reaktor-reaktornya. Setahuku Jepang memanfaatkan pembangkit listrik
 nuklir sepertiga dari kebutuhannya.

 Aku pikir kita masih terlalu phobia dengan Nuklir dan Gempa. Belum lagi
 limbahnya :(
 Impian PLTNuklir kok masih zaauh :(

 Dahulu ketika negara2 eropa memanfaatkan hutannya untuk mmebangun kota
 dan menjual produk kayu, Indonesia masih belum apa-apa.
 Ketika hutan habis kita diminta menjaganya.

 Dahulu ketika batubara dipakai untuk sumber energi kita juga belum
 apa-apa Ketika batubara dianggap encemari, kita tidak bisa menjualnya

 Dahulu ketika minyak menjadi sumber energi, kita menjualnya tanpa
 memanfaatkan dengan optimum.
 Ketika sekarang ribut emisi karbon, kita ngga tahu mau pakai apa lagi

 Sekarang, memanfaatkan energi nuklir kita juga ga berani. memanfaatkan
 geothermal juga nga pernah ada solusi ...

 Lah trus piye ... ?


 rdp

 On 4/18/07, [EMAIL PROTECTED] 
 wrote:

 Kenapa dulu  Semenanjung Muria Jepara ditetapkan sebagai lokasi
 PLTN , karena salah satunya aman dari Gempa, sekarang ditemukan
 bukti baru ternyta ada Sesar, seberapa jauh sesar ini
 berpengaruh thd keamanan suatu PLTN ? soalnya menurut
 Pemerintah sebentar lagi pembangunannya sudah akan dimulai,apa
 ya harus direlokasi , sayangnya kadang kadang bisa terjadi
 macam macam interpretasi thd sesar sesar baru ini , kalau
 memang ada ( lha kok baru muncul sekarang )
 ISM
 ===
 Pembangunan PLTN, Aman atau Membahayakan (1)
 Peringatan Dini dari Patahan Muria

 SM/Muhammadun Sanomae KAWASAN LEMAH ABANG: Calon lokasi PLTN di
 kawasan Lemah Abang, Desa Balong, Kecamatan Kembang,
 Jepara.(30)
 Sejak awal April lalu, ada penelitian geologi Semenanjung
 Muria. Kegiatan itu dikaitkan dengan rencana pembangunan
 megaproyek pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Berikut
 laporan wartawan Suara Merdeka Muhammadun Sanomae dan Sukardi .
 APAKAH kawasan semenanjung Muria sangat aman untuk lokasi
 pembangunan PLTN? Pertanyaan itu selalu muncul pada setiap
 kegiatan sosialisasi atau diskusi tentang PLTN.
 Kampanye massal ''perlunya'' PLTN dibangun di kawasan Jepara
 sudah dilaksanakan badan tenaga atom nasional (Batan) sejak
 awal 1990-an. Bahkan, di Jepara pernah diadakan penataran juru
 penerang PLTN kerja sama Kantor Departemen Penerangan dan Pemda
 setempat.
 Para tokoh masyarakat dan agama dikumpulkan untuk diberi
 pembekalan seputar manfaat teknologi nuklir bagi manusia. Salah
 satunya manfaat nuklir bisa menjadi alternatif bagi penyediaan
 energi listrik.
 Pada kesempatan lain, para juru penerang dan pejabat serta
 anggota legislatif juga diajak melihat langsung reaktor nuklir
 milik Batan di Serpong, Tangerang.
 Namanya juga orang awam dalam bidang teknologi nuklir, ketika
 sudah diberi penjelasan bahwa PLTN sangat aman dibangun di
 Jepara, sebagian