Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC

2014-09-13 Terurut Topik Galihwa
Like this "Jempol"

Terima kasih Sharingnya Ibu Shinta

Salam,gwa

Shinta Damayanti Gumelar  wrote:

>
>
>Rekan2 IAGI,
>
>Saya dan beberapa rekan menyempatkan silahturahmi kekediaman pak 
>Koesoemadinata sabtu kemarin. Rumah di elevasi Bandung Utara menyuguhkan 
>pemandangan kota Bandung begitu turun dari mobil. Belum lagi udara segar yg 
>terhirup pada setiap tarikan nafas. Sungguh suasana yg luar biasa sebelum 
>menapaki tangga rumah bergaya modern minimalis.
>
>Tercatat sebagai anggota IAGI no 13, pak Koesoema menyempatkan berbagi sejarah 
>terbentuknya IAGI. "Sejarah pembentukan IAGI dimulai dengan berlangsungnya 
>Pertemuan Ilmiah Geologi yg pertama di Bandung yg berlangsung dari tanggal 7 
>sd 12 Maret 1960", demikian ulasan Sejarah Pembentukan IAGI yg tertulis pada 
>majalahIAGI pertama. "Pantia Persiapan" mempelajari kemungkinan pembentukan 
>perhimpunan ahli geologi dan menentukan "Panitia Lima" yang diserahi tugas 
>mempercepat realisasi pembentukan perhimpunan. Sesuai namanya, "Panitia Lima" 
>teridiri dari 5 orang yaitu:
>- Ismet, dari perusahaan minyak Indonesia
>- J.A. Katili, dari Institut Teknologi Bandung
>- Sartono, dari Institut Teknologi Bandung
>- Djajadi Hadikusumo, dari jawatan geologi
>- S. Sigit, dari jawatan geologi
>
>IAGI adalah asosiasi science dan profesi. Menurut pak Koesoema, IAGI belum 
>berimbang sebagai asosiasi science nya. Profesi geologi sarat dengan evaluasi 
>dan interpretasi. IAGI harus menjadi lembaga yg mengatur kode etik 
>interpretasi dan evaluasi tsb, kaitannya jika akan dipublikasikan. IAGI juga 
>harus berperan terhadap informasi geologi yg tidak benar dan merugikan, bahkan 
>menjurus ke penipuan. Namun IAGI juga harus mampu membela usaha kriminalisasi 
>evaluasi teknis anggotanya.
>
>Pak Koesoema melihat sudah saatnya IAGI memiliki standarisasi operasional 
>untuk Indonesia. SOP penghitungan cadangan salah satu yg dicontohkan. Sehingga 
>sertifikasi dan pendidikan profesi menjadi hal mutlak menjadi program IAGI, 
>mengingat profesi ahli geologi berkaitan langsung dengan savety dan investasi. 
>Mencontohkan seorang apoteker dan notaris, fresh graduate geologi perlu diberi 
>pembekalan mengenai industry yg akan digelutinya. 
>
>Terakhir sebelum berpamitan pulang, pak Koesoema berpesan agar IAGI tidak 
>MEMIHAK namun memberi edukasi.
>
>Demikian sedikit sharing dari silahturahmi dengan salah satu anggota pertama 
>IAGI.
>
>IAGI bagi Negeri, berkarya mendunia!
>
>Salam,
>Shinta Damayanti
>
>
>
>
>Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
>Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
>JAKARTA,15-18 September 2014
>
>Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>
>Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>No. Rek: 123 0085005314
>Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
>Bank BCA KCP. Manara Mulia
>No. Rekening: 255-1088580
>A/n: Shinta Damayanti
>
>Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
>Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
>
>DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
>posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
>In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
>limited
>to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
>from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
>use of 
>any information posted on IAGI mailing list.
>
>


Re: [iagi-net] Apakah MER diberlakukan dalam PSC di Indonesia ?

2013-11-15 Terurut Topik galihwa
Mas Rovicky,

1.Sangat menarik kalau Malay menerapkan WR 2,5%  sebagai constraint peluang utk 
diproduksikannya sebuah lapangan.

2. WR yang disampaikan skk migas, seperti yang dikutip, merupakan nilai WR 
average utk seluruh lapangan di Indonesia (pada 2012 jumlah lapangan yg 
tercatat dalam data cadangan nasional ada sebanyak 1019 lapangan)

3. Besaran nilai WR, merupakan salah satu nilai indikator tingkat kematangan 
suatu lapangan dalam menerapkan teknologi recovery HC. WR=volume produksi 
1thn/volume Reserves Proven yg dimiliki pada tahun produksi tsb.

4.Sedangkan MER dengan definisi uncle google: Maximum Efficient Rate (MER) 
means the maximum sustainable daily oil or gas withdrawal rate from a reservoir 
which will permit economic development and depletion of that reservoir without 
detriment to ultimate recovery. The MER is the maximum rate at which oil or gas 
can be produced without damaging the reservoirs natural energy. If oil is 
extracted from a reservoir at a rate greater than the maximum efficient rate of 
recovery, then the natural pressure of the reservoir will decline resulting in 
a decrease in the amount of oil ultimately recoverable. (Ref: 
http://definitions.uslegal.com/m/maximum-efficient-rate-mer/)

5.Mengacu ke difinisi no 4, menurut saya MER lebih cocok disandingkan dengan 
istilah productivity index (PI) utk minyak atau Absolute open flow (AOF) utk 
gas,  dari pada menyadingkan MER  dengan WR. Kelihatannya MER sebanding dengan 
optimum deliverability.

6. Dalam persetujuan commercial, PI/AOF memegang peranan sangat penting, dan 
ditentukan dari Hasil flowing Test (semisal DST), karena istilah optimum 
rate/deliverability sangat berbeda dgn maximum deliverability dari kinerja  
flowing sebuah sumur. 

7.Optimum rate produksi sangat dipengaruhi ukuran tubing produksi, delta 
pressure, skin effect, permeability, viscosity fluida dan pola alir fluida.

8. Sedangkan maksimum rate hanya ditentukan ukuran tubing produksi dan delta 
pressure.

9. Meskipun akan berbeda satu kinerja sumur dengan lainnya, sebagai rules of 
thumbs yg biasa dilakukan dalam perhitungan point 7 (optimum rate produksi) 
biasanya mengunakan 30%AOF utk sumuran. Namun AOF total suatu lapangan bisa 
berkisar antara 20-40% (fungsi average dari jumlah sumur di lapangan dimaksud). 
Kalau PI biasanya akan mempertimbangkan curva IPR.

10. Fungsi MER kelihatannya tidak akan terlepas dari strategi pengembangan dan 
keekonomian. Semisal dgn data penunjang test (interference test) suatu sumur di 
test memiliki konektivitas dgn sumur lainnya yg berjarak 10km, sehingga dpt 
dibayangkan   berapa besar permeability yg dimiliki. Namun jika akan 
dikembangkan dgn mengunakan tubing produksi yg standar (dgn asumsi AOF yg 
optimum akan diatas 30%) maka  akan menyebabkan rencana pengembangan yg mahal 
(banyak sekali sumur yg diperlukan untuk mendapatkan nilai Recovery Factor yg 
optimum), jika dibandingkan rencana pengembangannya dgn Big Bor (ukuran lubang 
sumur/tubing produksi yg lebih besar dr standad). Pengembangan lapangan tsb 
semisal adalah lapangan Suban, dimana AOF bisa dijaga pada average 30% utk 
masing masing sumur + dengan predisksi keberhasilan RF diatas 70%an + 
keekonomian yg optimum, krn tidak membutuhkan banyak jumlah sumur.

11.Besaran RF optimum didasarkan kepada 2 faktor. Faktor1 = jumlah dan jarak 
radius pengurasan pd setiap sumur + faktor ke2 constraint besaran fasilitas 
produksi yg akan dibangun. Dalam hal ini kedua faktor tersebut bisa di sebut 
faktor teknologi yg digunakan pada saat ini (biasanya teknologi yg dipilih 
sesuai dengan keekonomian lapangannya)

12. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas (point 2-12), kelihatannya MER yang 
kecil (seperti malay 2.5%)  kurang memiliki hubungan yang langsung dengan 
Withdrawal rate (rata2 minyak Indonesia  8%). Namun kelihatannya berhubungan 
dengan nilai PI atau AOF yg digunakan sebagai constraint nilai rate produksi.

13. WR rata2 national utk minyak sebesar 8%, mengambarkan kinerja teknologi yg 
sudah diterapkan di Indonesia sudah sangat sangat baik dan Indonesia telah 
mengelola lapangan2nya hingga sangat optimum (tidak hanya Primary Recovery). 
Ada beberapa KKKS yg  telah memiliki WR diatas 12% (average dr keseluruhan 
lapangan yg dimiliki kkks dimaksud). Hal itu mengambarkan bahwa KKKS dimaksud 
telah mengupayakan produksi yg optimum pada tahun yg telah berjalan dengan 
mengunakan teknologi yg lebih baik, jika dibandingkan pada saat teknologi yg 
digunakan sewaktu menilai reserves yg ada.

14. Sehingga apakah MER adalah suatu indikator keuangan ataukah indikator 
produksi?
Sehingga utk mengetahui berapa MER Indonesia? Kayanya perlu dihitung terlebih 
dahulu dengan mengunakan definisi MER yang sama seperti yg digunakan negara yg 
akan dibandingkan, sehingga bisa baik penyebandingannya.

Mudah2an tidak terlalu membosankan dan membinggungkan utk dibaca.

Mas Rovicky, boleh sekalian bertanya, apakah kita di kegiatan eksplorasi 
memiliki kriteria indikator terkai

Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup

2013-06-24 Terurut Topik galihwa
Mas Eko

Pendapat saya, seharusnya human right yang dijunjung tinggi. Bukan ndoro Right 
seperti yang ditakutkan mas Eko.


Mudah2an Mas Eko tidak memerlukan pengobatan yang membutuhkan perawatan 
intensif yang hanya bisa dilakukan ahlinya di rumah sakit tertentu. 

Mudah2an pemerintah Indonesia masih dan akan selalu mengutamakan Human Right

Salam Hormat
GWA
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Eko Prasetyo 
Sender: 
Date: Tue, 25 Jun 2013 11:47:29 
To: 
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
 Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
Ooh, begitu kah?
Yang approve budget kementrian keuangan juga kah?
Maaf kalau begitu


2013/6/25 

> **
>
> Aneh... !
> Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ?
> Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil
> industri Migas adalah Departemen Keuangan RI.
> Jangan bikin fitnah dong !!
>
>
> Salam,
> Nuning
>
>
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> --
> *From: * Eko Prasetyo 
> *Sender: * 
> *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800
> *To: *
> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
> *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>
> Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan
> para ndoro ke Singapura...
>
>
> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>
>> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau
>> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k
>> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya  lebih percaya
>> kepada RS di Singapura daripada Indonesia.
>>
>> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat
>> lagu ini ndak ?
>>
>> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat
>> lahir MENUTUP MATA.
>>
>> si Abah
>>
>>   --
>>  *From:* Rovicky Dwi Putrohari 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM
>> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
>>
>> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan.
>> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika
>> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya.
>> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur
>> ya ?
>>
>> *(Just rileks jokes ..)*
>>
>> RDP
>> *--
>> "**Control yourself, and you got freedom"*
>>
>>
>> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri 
>>
>> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik ,
>> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar
>> saja , kan nanti bisa "damai".
>>
>> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia
>> dan Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di
>> Indonesia (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya
>> mengecilkan kewibawaan Pemerintah RI.
>>
>> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure "  Singapura mau
>> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan
>> kepentingan
>> kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap sebanyak banyak
>> nya , hehehehe.
>> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya
>> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha.
>>
>> si Abah
>>
>>   --
>>  *From:* Amir Al Amin 
>> *To:* iagi-net@iagi.or.id
>> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM
>> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan
>> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>>
>> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia.
>> Lha dimana wibawa penegak hukum setempat?
>>
>>
>> 2013/6/21 
>>
>> Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita
>> yang rusak tetep di NKRI.
>> Itukah arti lain dari investasi.
>> Salam.
>> Powered by Telkomsel BlackBerry®
>> --
>> *From: * ssoena...@gmail.com
>> *Sender: * 
>> *Date: *Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800
>> *To: *IAGI
>> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id
>> *Subject: *[iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia
>> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>>
>>
>>
>>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>>   *From: *ssoena...@gmail.com
>> *Sent: *Friday, June 21, 2013 03:42
>> *To: *nyoto yahoo soenarwi
>> *Subject: *Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar
>> Lahan di
>> Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>>
>>
>>
>>  Sent from my BlackBerry 10 smartphone.
>>   *From: *ganis supriadi
>> *Sent: *Friday, June 21, 2013 00:09
>> *To: *serba-KL
>> *Reply To: *serba...@googlegroups.com
>> *Subject: *[Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di
>> Riau
>> dan "Ekspor" Asap ke Negaranya
>>
>> Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Laha

Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment

2013-03-11 Terurut Topik galihwa
Mas Nardipta,

Memang berhubungan antara civil dan geologi (jangan dibaca civilist vs 
geologist yah mas, konotasinya kurang baik didengar hehe). Hubungannya sama2 
tertarik dgn sifat sifat fisika Batuan(ROCKPHYSICS), lebih jauh sangat 
berkaitan lg dengan Petroleum Eng, dengan pendekatan petroleum physics 
(Petrophysics, rock+fluida fisika). 

Apa yg dikerjakan teman2 geotec atau geohazard tim, biasanya adalah memprediksi 
hubungan antara kondisi presure, temperature dengan kekaidahan physic (poison 
ratio, rigidity, shear stress, mungkin incompresibility, dll) dari batuan2 yg 
akan digunakan sebagai lokasi tempat, jalur dan atau target pemboran menuju 
reservoir dan lain sebagainya.

Tools2 yg biasa digunakan sudah pasti favoritnya adalah hard data (soil 
sampling, sample cutting, full corring hingga seabed sampling), tapi kembali 
keekonomian membawa peran dominan terhadap kuantitas pengambilan data2 tsb 
(bayangkan kalau harus mengambil sample bawah laut dengan methoda grid interval 
5 meter), sehingga muncul cara2 effective dan efisience  
Dengan mengunakan science sebagai pendekatannya, sehingga muncul
Methode seismic petrofisik, electromagnetic resistivity, pasive seismic, dll 
(dll dapat dibaca dan lalu lupa haha)

Pengunaan FPSO (floating Production Storage offshore) banyak sekali turunan 
pengaplikasiannya, yg tujuannya adalah lebih effesien dan economis jika 
ditinjau dari peluangnya utk mobile operation nantinya. Karena fpso intinya 
terapung dan dapat bergeser2. Di Indonesia sudah sejak thn 1990an dikenal 
pengunaan fpso, fso, mopu, hingga flngpso dll.

Dijaman belanda target2 reservoir tidak terlalu dalam dan sumberdaya material 
masih bisa dibilang melimpah (kayu, ore atau sbgnya). Bisa dilihat di daerah 
mahakam kaltim masih ada peninggalan belanda berupa rig2 kayu. Jadi faktor 
safety masih kadi nomer  sekian. 

Sejak semakin banyak teknologi (sejak jaman belanda gigit besi, sampai saat 
ini) sudah banyak sekali teknologi yg diciptakan, termasuk GPR (ground 
penetrating Radar) utk investigasi shallow di onshore operation. Termasuk 
investigasi environment dan civil.

Saran saya coba belajar kepada pungawa kegiatan offshore oil&gas didunia, kalau 
menurut saya sih masih statoilhydro di norway. Bukti implementasi teknologinya 
bisa dilihat di corporate webnya mas.

Perihal pengunaan data interpretasi image satelit, di Indonesia sudah ada 
beberapa company yg berusaha mengunakan teknologi tersebut (onshore), meskipun 
hasilnya masih belum dapat dilihat. Tek image satelit dibawa dari methode 
matematika fisika oleh ahli2 roket baik rusia maupun amerika. Tapi menurut 
saya, apapun methodanya, tidak akan bisa kalau hanya mengunakan 1 methode dan 
diclaim sebagai methoda pamungkas (harus intergrated methoda). Contoh image 
satelit tanpa mengetahui data spectrum image yg diberikan oleh data sumur, 
apakah lantas bisa di percaya kebenarannya? Kebenaran disini maknanya luas, 
dari kebenaran titik koordinat anomali, hingga kedalaman serta besar anomali yg 
dihasilkan. Shg yg dibutuhkan adalah Kolaborasi, kolaborasi dan kolaborasi.

Maaf jadi panjang sharingnya... Yang tentunya belum tentu benar. 

25%science, 25%art, 25%enginering dan 25%nya lagi Luck = inovation

Salam/gwa
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nardipt...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 18:23:56 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Dear Pak Galih,

Terimakasih untuk sharingnya. Ini sangat membantu saya memahami dunia offshore 
geo dari kedua belah sudut yaitu civil dan geologi.

Karena kedua jurusan ini, pengembangannya cukup luas.

Berbicara tentang FPSO, saya dengar ada perusahaan Malaysia yg mendapat project 
di Mumbay India , menggunakan perusahaan survey kelautan dr indonesia.

Mereka membangun Subsea Structure. Dan surveyornya melakukan penelitian 
underwater positioning.

Apakah FPSO ini banyak digunakan di area indonesia dan apakah ada perusahaan 
Indonesia yg bergerak di bidang FPSO ini?

Walaupun biaya mahal, tapi bisa meminimalisasi resiko Geohazard. Bagaimana cara 
jaman penjajahan dulu Belanda mengantisipasi geohazard?karena saya dengar dr 
kawan kawan, perusahaan Belanda untuk offshore ada beberapa yg lebih raksasa 
dari Saipem, leighton international, etc. Belanda yg kita tahu sangat tangguh 
dalam dunia Dam, water resources engineering dan dunia offshore bawah laut.

Selain FPSO, saya pernah lihat di youtube seperti semisubmersible platform 
giant. Adakah floating structure lainnya untuk exploitation atau storage?

Berhubungan dgn penentuan letak kedalaman kaki spudcan jackup , data geophysic 
dengan penelitian shallow depth bisa mendeteksi geohazard, ada palung atau 
cekungan dalam atau tidak. Sehingga jangan sampai salah menentukan posisi dr 3  
kaki jackup.

Pertanyaan saya lainnya adalah Apakah tujuan dari penelitian geophysics yg 
mendetailkan litologi pada deep water jika dilihat dr sudut geologi or 
geohazard dan maca

Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment

2013-03-11 Terurut Topik galihwa
Mas Nardipta,

Maaf ikutan nimbrung, minta izin P. Bandono.

Menurut saya kok ujung2nya faktor keekonomian projek utama kegiatan itu semua 
yah. Bukan hanya safety atau sophisticated nya sebuah structure di laut.

Kalau projek ekonomicnya masih jalan, tapi strukturnya kena tsunami yah pasti 
dibangun lagi hehe, asal HC nya jgn release tentunya.

Kalau saya melihat, faktor keekonomian pembangunan permanen  struktur akan 
lebih murah, jika dibandingkan  floating structure. Namun yg saya tulis sebagai 
permanen struktur diatas adalah semua struktur yg memiliki gabungan kemampuan 
anjungan landasan pemboran (atau slot pemboran) beserta infrastructure proses 
produksinya loh. 

Nah sekarang ini perusahaan2 besar yg bermain di offshore malah sudah sedikit 
meninggalkan  penggunaan struktur besar dan permanent utk platfom pemboran 
saja. Mereka mulai mencoba mengunakan subsea wellhead yg dikonek ke surface 
dengan flexible host ke FPSOnya mas.

Karena kayanya investasi yg mahal bgt adalah FPSOnya, dibandingkan lubang 
sumurnya.
 
Utk menjawab penentuan titik lokasi sumur, yah selama ini yg masih berlaku 
lazim di industri migas indonesia yah berdasarkan simulasi GGR modeling yg 
didasarkan data seismik 2D/3D.

Utk GeoHazard survey, juga biasanya dilakukan dgn mengunakan data survey 
acoustic geophysics yang dikombinasi dengan data sifat rock fisik batuan. Yang 
ujung2nya adalah evaluasi pore presure. Tingkat penerapannya kembali kepada ke 
scala keekonomian projek.   

Apakah Indonesia sudah bisa melakukannya? Secara teori harusnya bisa karena 
dasar2 ilmunya sama dgn yg dilakukan diluar negeri. Tapi kembali semua data yg 
disampaikan pasti adalah bisa direkayasa untuk menghasilkan interpretasi 
optimum. Masalahnya optimum hari ini dengan data terbatas akan tidak menjadi 
optimum dengan data tambahan baru dikemudian hari. It's part of science and art 
mas

Salam/gwa
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nardipt...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 15:51:45 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Pak Bandono,

Kalau Tsunami macam diaceh thn 2006. Saya dengar, itu ada patahan sesar di 
tengah laut. 

Apakah berpengaruh significant ke progres pemboran diatas jackup or platform di 
sekitar india dan asia tenggara

Adakah contoh case di masa lampau di seluruh dunia, yg berhubungan dgn safety 
offshore structure yg bersinggungan dgn gempa or tsunami or longsoran di tgh 
laut.

Kalau boleh, jika ada link websitenya. Or paper bisa minta dishare.

Salam hormat,

Np



Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 15:41:57 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Biasanya tsunami di pantai yang berbahaya, kalau ditengah laut, tidak terasa. 
Kecuali lautnya dangkal.
Longsoran bwah permukaan. Lihat contoh di utara flores hehe maaf tahunnya lupa.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nardipt...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 15:36:16 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Pak Bandono,

Thanks untuk sharingnya. Really appreciate.

Pertimbangan geologi hazard apa saja didalam menentukan posisi lokasi jackup dn 
platform ( example fault line, earthquake zone,weather or etc)?

Jika suatu zona di tengah laut, ada potensi gempa or tsunami. Tetapi dilokasi 
itu ada rencana pemboran sumur oil and gas.

Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut dan apakah sistem platform floating 
lebih safe untk explorasi or eksploitasi?


Salam hormat,

Np

Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 13:25:19 
To: Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Sebelum ada satelit, juga sdh dpt ditemukan sumur2 minyak.
Pengetahuan dasar dari geologi struktur menjadi dasar penentuan. 
Dari satelit sdh dpt dibaca struktur geologi, diinterpretasi "litologi", 
didetailkan dgn geofisik. Sampai 3D, disusul bor eksplorasi. Dst.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: nardipt...@gmail.com
Sender: 
Date: Mon, 11 Mar 2013 12:45:46 
To: nardipta pratama; Iagi
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: Nardipta
Subject: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Salam Hormat Rekan 2x ,

Mohon maaf, jika ada yg memiliki pengalaman untuk pertanyaan dibawah ini 
seputaran oil and gas.

Bolehkah saya minta sedikit petunjuk dari kawan kawan.

Salam,

Nardipta
--Original Message--
From: nardipta pratama
To: Iagi
Cc: Nardipta
ReplyTo: nardipta pratama
Subject: Geohazard Risk Assesment
Sent: Mar 8, 2013 3:23 AM

Salam hormat rekan 2x IAGI dan MGEI,

Salam sejahtera , semoga rekan 2x sehat selalu.

Saya tertarik dengan topic mengenai urutan or flowchart penentuan lokasi sumur 
oil and gas yg akan dieksploitasi.

Yang saya ketahui ada s