Re: [iagi-net] IAGI pemegang kontrol QC
Like this "Jempol" Terima kasih Sharingnya Ibu Shinta Salam,gwa Shinta Damayanti Gumelar wrote: > > >Rekan2 IAGI, > >Saya dan beberapa rekan menyempatkan silahturahmi kekediaman pak >Koesoemadinata sabtu kemarin. Rumah di elevasi Bandung Utara menyuguhkan >pemandangan kota Bandung begitu turun dari mobil. Belum lagi udara segar yg >terhirup pada setiap tarikan nafas. Sungguh suasana yg luar biasa sebelum >menapaki tangga rumah bergaya modern minimalis. > >Tercatat sebagai anggota IAGI no 13, pak Koesoema menyempatkan berbagi sejarah >terbentuknya IAGI. "Sejarah pembentukan IAGI dimulai dengan berlangsungnya >Pertemuan Ilmiah Geologi yg pertama di Bandung yg berlangsung dari tanggal 7 >sd 12 Maret 1960", demikian ulasan Sejarah Pembentukan IAGI yg tertulis pada >majalahIAGI pertama. "Pantia Persiapan" mempelajari kemungkinan pembentukan >perhimpunan ahli geologi dan menentukan "Panitia Lima" yang diserahi tugas >mempercepat realisasi pembentukan perhimpunan. Sesuai namanya, "Panitia Lima" >teridiri dari 5 orang yaitu: >- Ismet, dari perusahaan minyak Indonesia >- J.A. Katili, dari Institut Teknologi Bandung >- Sartono, dari Institut Teknologi Bandung >- Djajadi Hadikusumo, dari jawatan geologi >- S. Sigit, dari jawatan geologi > >IAGI adalah asosiasi science dan profesi. Menurut pak Koesoema, IAGI belum >berimbang sebagai asosiasi science nya. Profesi geologi sarat dengan evaluasi >dan interpretasi. IAGI harus menjadi lembaga yg mengatur kode etik >interpretasi dan evaluasi tsb, kaitannya jika akan dipublikasikan. IAGI juga >harus berperan terhadap informasi geologi yg tidak benar dan merugikan, bahkan >menjurus ke penipuan. Namun IAGI juga harus mampu membela usaha kriminalisasi >evaluasi teknis anggotanya. > >Pak Koesoema melihat sudah saatnya IAGI memiliki standarisasi operasional >untuk Indonesia. SOP penghitungan cadangan salah satu yg dicontohkan. Sehingga >sertifikasi dan pendidikan profesi menjadi hal mutlak menjadi program IAGI, >mengingat profesi ahli geologi berkaitan langsung dengan savety dan investasi. >Mencontohkan seorang apoteker dan notaris, fresh graduate geologi perlu diberi >pembekalan mengenai industry yg akan digelutinya. > >Terakhir sebelum berpamitan pulang, pak Koesoema berpesan agar IAGI tidak >MEMIHAK namun memberi edukasi. > >Demikian sedikit sharing dari silahturahmi dengan salah satu anggota pertama >IAGI. > >IAGI bagi Negeri, berkarya mendunia! > >Salam, >Shinta Damayanti > > > > >Siapkan waktu PIT IAGI ke-43 >Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition >JAKARTA,15-18 September 2014 > >Visit IAGI Website: http://iagi.or.id >Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact > >Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa) >Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: >Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta >No. Rek: 123 0085005314 >Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) >Bank BCA KCP. Manara Mulia >No. Rekening: 255-1088580 >A/n: Shinta Damayanti > >Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id >Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id > >DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information >posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. >In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not >limited >to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting >from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the >use of >any information posted on IAGI mailing list. > >
Re: [iagi-net] Apakah MER diberlakukan dalam PSC di Indonesia ?
Mas Rovicky, 1.Sangat menarik kalau Malay menerapkan WR 2,5% sebagai constraint peluang utk diproduksikannya sebuah lapangan. 2. WR yang disampaikan skk migas, seperti yang dikutip, merupakan nilai WR average utk seluruh lapangan di Indonesia (pada 2012 jumlah lapangan yg tercatat dalam data cadangan nasional ada sebanyak 1019 lapangan) 3. Besaran nilai WR, merupakan salah satu nilai indikator tingkat kematangan suatu lapangan dalam menerapkan teknologi recovery HC. WR=volume produksi 1thn/volume Reserves Proven yg dimiliki pada tahun produksi tsb. 4.Sedangkan MER dengan definisi uncle google: Maximum Efficient Rate (MER) means the maximum sustainable daily oil or gas withdrawal rate from a reservoir which will permit economic development and depletion of that reservoir without detriment to ultimate recovery. The MER is the maximum rate at which oil or gas can be produced without damaging the reservoirs natural energy. If oil is extracted from a reservoir at a rate greater than the maximum efficient rate of recovery, then the natural pressure of the reservoir will decline resulting in a decrease in the amount of oil ultimately recoverable. (Ref: http://definitions.uslegal.com/m/maximum-efficient-rate-mer/) 5.Mengacu ke difinisi no 4, menurut saya MER lebih cocok disandingkan dengan istilah productivity index (PI) utk minyak atau Absolute open flow (AOF) utk gas, dari pada menyadingkan MER dengan WR. Kelihatannya MER sebanding dengan optimum deliverability. 6. Dalam persetujuan commercial, PI/AOF memegang peranan sangat penting, dan ditentukan dari Hasil flowing Test (semisal DST), karena istilah optimum rate/deliverability sangat berbeda dgn maximum deliverability dari kinerja flowing sebuah sumur. 7.Optimum rate produksi sangat dipengaruhi ukuran tubing produksi, delta pressure, skin effect, permeability, viscosity fluida dan pola alir fluida. 8. Sedangkan maksimum rate hanya ditentukan ukuran tubing produksi dan delta pressure. 9. Meskipun akan berbeda satu kinerja sumur dengan lainnya, sebagai rules of thumbs yg biasa dilakukan dalam perhitungan point 7 (optimum rate produksi) biasanya mengunakan 30%AOF utk sumuran. Namun AOF total suatu lapangan bisa berkisar antara 20-40% (fungsi average dari jumlah sumur di lapangan dimaksud). Kalau PI biasanya akan mempertimbangkan curva IPR. 10. Fungsi MER kelihatannya tidak akan terlepas dari strategi pengembangan dan keekonomian. Semisal dgn data penunjang test (interference test) suatu sumur di test memiliki konektivitas dgn sumur lainnya yg berjarak 10km, sehingga dpt dibayangkan berapa besar permeability yg dimiliki. Namun jika akan dikembangkan dgn mengunakan tubing produksi yg standar (dgn asumsi AOF yg optimum akan diatas 30%) maka akan menyebabkan rencana pengembangan yg mahal (banyak sekali sumur yg diperlukan untuk mendapatkan nilai Recovery Factor yg optimum), jika dibandingkan rencana pengembangannya dgn Big Bor (ukuran lubang sumur/tubing produksi yg lebih besar dr standad). Pengembangan lapangan tsb semisal adalah lapangan Suban, dimana AOF bisa dijaga pada average 30% utk masing masing sumur + dengan predisksi keberhasilan RF diatas 70%an + keekonomian yg optimum, krn tidak membutuhkan banyak jumlah sumur. 11.Besaran RF optimum didasarkan kepada 2 faktor. Faktor1 = jumlah dan jarak radius pengurasan pd setiap sumur + faktor ke2 constraint besaran fasilitas produksi yg akan dibangun. Dalam hal ini kedua faktor tersebut bisa di sebut faktor teknologi yg digunakan pada saat ini (biasanya teknologi yg dipilih sesuai dengan keekonomian lapangannya) 12. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas (point 2-12), kelihatannya MER yang kecil (seperti malay 2.5%) kurang memiliki hubungan yang langsung dengan Withdrawal rate (rata2 minyak Indonesia 8%). Namun kelihatannya berhubungan dengan nilai PI atau AOF yg digunakan sebagai constraint nilai rate produksi. 13. WR rata2 national utk minyak sebesar 8%, mengambarkan kinerja teknologi yg sudah diterapkan di Indonesia sudah sangat sangat baik dan Indonesia telah mengelola lapangan2nya hingga sangat optimum (tidak hanya Primary Recovery). Ada beberapa KKKS yg telah memiliki WR diatas 12% (average dr keseluruhan lapangan yg dimiliki kkks dimaksud). Hal itu mengambarkan bahwa KKKS dimaksud telah mengupayakan produksi yg optimum pada tahun yg telah berjalan dengan mengunakan teknologi yg lebih baik, jika dibandingkan pada saat teknologi yg digunakan sewaktu menilai reserves yg ada. 14. Sehingga apakah MER adalah suatu indikator keuangan ataukah indikator produksi? Sehingga utk mengetahui berapa MER Indonesia? Kayanya perlu dihitung terlebih dahulu dengan mengunakan definisi MER yang sama seperti yg digunakan negara yg akan dibandingkan, sehingga bisa baik penyebandingannya. Mudah2an tidak terlalu membosankan dan membinggungkan utk dibaca. Mas Rovicky, boleh sekalian bertanya, apakah kita di kegiatan eksplorasi memiliki kriteria indikator terkai
Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup
Mas Eko Pendapat saya, seharusnya human right yang dijunjung tinggi. Bukan ndoro Right seperti yang ditakutkan mas Eko. Mudah2an Mas Eko tidak memerlukan pengobatan yang membutuhkan perawatan intensif yang hanya bisa dilakukan ahlinya di rumah sakit tertentu. Mudah2an pemerintah Indonesia masih dan akan selalu mengutamakan Human Right Salam Hormat GWA Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Eko Prasetyo Sender: Date: Tue, 25 Jun 2013 11:47:29 To: Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup Ooh, begitu kah? Yang approve budget kementrian keuangan juga kah? Maaf kalau begitu 2013/6/25 > ** > > Aneh... ! > Apa hubungannya SKK Migas dgn pengobatan para ndoro ke Singapore ? > Kan kita gak pernah pegang duit apapun - yg pegang semua uang hasil > industri Migas adalah Departemen Keuangan RI. > Jangan bikin fitnah dong !! > > > Salam, > Nuning > > > Powered by Telkomsel BlackBerry® > -- > *From: * Eko Prasetyo > *Sender: * > *Date: *Tue, 25 Jun 2013 11:14:15 +0800 > *To: * > *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id > *Subject: *Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia > Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup > > Iya nih, sampai2 SKK MIGAS rela aja duit negara dipake buat pengobatan > para ndoro ke Singapura... > > > 2013/6/25 Yanto R. Sumantri > >> Hahahaha , betah soalnya Pemerintahnya kasih keju , steak dll , kalau >> sakit juga ada Elis Abeth hehehe.a k >> Dan yang lebih menyedihkan , oran Indon ,para elitenya lebih percaya >> kepada RS di Singapura daripada Indonesia. >> >> Hebatnya Pak Harto , nggak pernah mau e LN untuk pengobatannya , ingat >> lagu ini ndak ? >> >> Indonesia tanagh air Beta ...dst. tempat >> lahir MENUTUP MATA. >> >> si Abah >> >> -- >> *From:* Rovicky Dwi Putrohari >> *To:* iagi-net@iagi.or.id >> *Sent:* Tuesday, June 25, 2013 8:27 AM >> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan >> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya walaup >> >> Dalam kegiatan persawahan di jawa (di kampung) ada istilah gropyokan. >> Yaitu mengasapi lubang-lubang tikus yang ada disawah atau kebon. Ketika >> tikus berlarian dipukulin rame-rame. Seru rasanya. >> Nah tikus-tikus yang bersembunyi di Singapore diasapi kok ngga pada kabur >> ya ? >> >> *(Just rileks jokes ..)* >> >> RDP >> *-- >> "**Control yourself, and you got freedom"* >> >> >> 2013/6/25 Yanto R. Sumantri >> >> Artinya pengusaha itu akan berbuat baik kalau Pemerintahnya juga baik , >> kalau dia bisa untung walaupun agak (???) melanggar aturan , ya langgar >> saja , kan nanti bisa "damai". >> >> Jadi kalau kita mau menyalahkan mereka dan meminta Pemerintah Malaysia >> dan Singapura menghukum mereka , ya kan aneh kok perbuatan mereka di >> Indonesia (yang berlaku tentunya hukum Indonesia) , kan dengan sendirinya >> mengecilkan kewibawaan Pemerintah RI. >> >> Tapi kalau ini mau dijadikan satu " political Pressure " Singapura mau >> mendengarkan permintaan kita dalam banyak hal sehubungan dengan >> kepentingan >> kita a.l soal ekstradisi ..ya kirim saja asap sebanyak banyak >> nya , hehehehe. >> Dikrimi uang hasil korupsi dan disimpan di Bank mereka kok mau , ya >> dikirim asap harus mau juga ya hahahahaha. >> >> si Abah >> >> -- >> *From:* Amir Al Amin >> *To:* iagi-net@iagi.or.id >> *Sent:* Friday, June 21, 2013 11:41 AM >> *Subject:* Re: [iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan >> Malaysia Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya >> >> betul perusahaan Asing (Malay-Sing) tapi yang berkuasa kan Indonesia. >> Lha dimana wibawa penegak hukum setempat? >> >> >> 2013/6/21 >> >> Hehehe maling teriak maling yaaa. Tapi tetep saja kita yang menderita >> yang rusak tetep di NKRI. >> Itukah arti lain dari investasi. >> Salam. >> Powered by Telkomsel BlackBerry® >> -- >> *From: * ssoena...@gmail.com >> *Sender: * >> *Date: *Fri, 21 Jun 2013 03:43:07 +0800 >> *To: *IAGI >> *ReplyTo: * iagi-net@iagi.or.id >> *Subject: *[iagi-net] Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia >> Pembakar Lahan di Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya >> >> >> >> Sent from my BlackBerry 10 smartphone. >> *From: *ssoena...@gmail.com >> *Sent: *Friday, June 21, 2013 03:42 >> *To: *nyoto yahoo soenarwi >> *Subject: *Fw: [Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar >> Lahan di >> Riau dan "Ekspor" Asap ke Negaranya >> >> >> >> Sent from my BlackBerry 10 smartphone. >> *From: *ganis supriadi >> *Sent: *Friday, June 21, 2013 00:09 >> *To: *serba-KL >> *Reply To: *serba...@googlegroups.com >> *Subject: *[Serba.Serbi-KL] Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Lahan di >> Riau >> dan "Ekspor" Asap ke Negaranya >> >> Inilah Perusahaan Malaysia Pembakar Laha
Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Mas Nardipta, Memang berhubungan antara civil dan geologi (jangan dibaca civilist vs geologist yah mas, konotasinya kurang baik didengar hehe). Hubungannya sama2 tertarik dgn sifat sifat fisika Batuan(ROCKPHYSICS), lebih jauh sangat berkaitan lg dengan Petroleum Eng, dengan pendekatan petroleum physics (Petrophysics, rock+fluida fisika). Apa yg dikerjakan teman2 geotec atau geohazard tim, biasanya adalah memprediksi hubungan antara kondisi presure, temperature dengan kekaidahan physic (poison ratio, rigidity, shear stress, mungkin incompresibility, dll) dari batuan2 yg akan digunakan sebagai lokasi tempat, jalur dan atau target pemboran menuju reservoir dan lain sebagainya. Tools2 yg biasa digunakan sudah pasti favoritnya adalah hard data (soil sampling, sample cutting, full corring hingga seabed sampling), tapi kembali keekonomian membawa peran dominan terhadap kuantitas pengambilan data2 tsb (bayangkan kalau harus mengambil sample bawah laut dengan methoda grid interval 5 meter), sehingga muncul cara2 effective dan efisience Dengan mengunakan science sebagai pendekatannya, sehingga muncul Methode seismic petrofisik, electromagnetic resistivity, pasive seismic, dll (dll dapat dibaca dan lalu lupa haha) Pengunaan FPSO (floating Production Storage offshore) banyak sekali turunan pengaplikasiannya, yg tujuannya adalah lebih effesien dan economis jika ditinjau dari peluangnya utk mobile operation nantinya. Karena fpso intinya terapung dan dapat bergeser2. Di Indonesia sudah sejak thn 1990an dikenal pengunaan fpso, fso, mopu, hingga flngpso dll. Dijaman belanda target2 reservoir tidak terlalu dalam dan sumberdaya material masih bisa dibilang melimpah (kayu, ore atau sbgnya). Bisa dilihat di daerah mahakam kaltim masih ada peninggalan belanda berupa rig2 kayu. Jadi faktor safety masih kadi nomer sekian. Sejak semakin banyak teknologi (sejak jaman belanda gigit besi, sampai saat ini) sudah banyak sekali teknologi yg diciptakan, termasuk GPR (ground penetrating Radar) utk investigasi shallow di onshore operation. Termasuk investigasi environment dan civil. Saran saya coba belajar kepada pungawa kegiatan offshore oil&gas didunia, kalau menurut saya sih masih statoilhydro di norway. Bukti implementasi teknologinya bisa dilihat di corporate webnya mas. Perihal pengunaan data interpretasi image satelit, di Indonesia sudah ada beberapa company yg berusaha mengunakan teknologi tersebut (onshore), meskipun hasilnya masih belum dapat dilihat. Tek image satelit dibawa dari methode matematika fisika oleh ahli2 roket baik rusia maupun amerika. Tapi menurut saya, apapun methodanya, tidak akan bisa kalau hanya mengunakan 1 methode dan diclaim sebagai methoda pamungkas (harus intergrated methoda). Contoh image satelit tanpa mengetahui data spectrum image yg diberikan oleh data sumur, apakah lantas bisa di percaya kebenarannya? Kebenaran disini maknanya luas, dari kebenaran titik koordinat anomali, hingga kedalaman serta besar anomali yg dihasilkan. Shg yg dibutuhkan adalah Kolaborasi, kolaborasi dan kolaborasi. Maaf jadi panjang sharingnya... Yang tentunya belum tentu benar. 25%science, 25%art, 25%enginering dan 25%nya lagi Luck = inovation Salam/gwa Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nardipt...@gmail.com Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 18:23:56 To: Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Dear Pak Galih, Terimakasih untuk sharingnya. Ini sangat membantu saya memahami dunia offshore geo dari kedua belah sudut yaitu civil dan geologi. Karena kedua jurusan ini, pengembangannya cukup luas. Berbicara tentang FPSO, saya dengar ada perusahaan Malaysia yg mendapat project di Mumbay India , menggunakan perusahaan survey kelautan dr indonesia. Mereka membangun Subsea Structure. Dan surveyornya melakukan penelitian underwater positioning. Apakah FPSO ini banyak digunakan di area indonesia dan apakah ada perusahaan Indonesia yg bergerak di bidang FPSO ini? Walaupun biaya mahal, tapi bisa meminimalisasi resiko Geohazard. Bagaimana cara jaman penjajahan dulu Belanda mengantisipasi geohazard?karena saya dengar dr kawan kawan, perusahaan Belanda untuk offshore ada beberapa yg lebih raksasa dari Saipem, leighton international, etc. Belanda yg kita tahu sangat tangguh dalam dunia Dam, water resources engineering dan dunia offshore bawah laut. Selain FPSO, saya pernah lihat di youtube seperti semisubmersible platform giant. Adakah floating structure lainnya untuk exploitation atau storage? Berhubungan dgn penentuan letak kedalaman kaki spudcan jackup , data geophysic dengan penelitian shallow depth bisa mendeteksi geohazard, ada palung atau cekungan dalam atau tidak. Sehingga jangan sampai salah menentukan posisi dr 3 kaki jackup. Pertanyaan saya lainnya adalah Apakah tujuan dari penelitian geophysics yg mendetailkan litologi pada deep water jika dilihat dr sudut geologi or geohazard dan maca
Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment
Mas Nardipta, Maaf ikutan nimbrung, minta izin P. Bandono. Menurut saya kok ujung2nya faktor keekonomian projek utama kegiatan itu semua yah. Bukan hanya safety atau sophisticated nya sebuah structure di laut. Kalau projek ekonomicnya masih jalan, tapi strukturnya kena tsunami yah pasti dibangun lagi hehe, asal HC nya jgn release tentunya. Kalau saya melihat, faktor keekonomian pembangunan permanen struktur akan lebih murah, jika dibandingkan floating structure. Namun yg saya tulis sebagai permanen struktur diatas adalah semua struktur yg memiliki gabungan kemampuan anjungan landasan pemboran (atau slot pemboran) beserta infrastructure proses produksinya loh. Nah sekarang ini perusahaan2 besar yg bermain di offshore malah sudah sedikit meninggalkan penggunaan struktur besar dan permanent utk platfom pemboran saja. Mereka mulai mencoba mengunakan subsea wellhead yg dikonek ke surface dengan flexible host ke FPSOnya mas. Karena kayanya investasi yg mahal bgt adalah FPSOnya, dibandingkan lubang sumurnya. Utk menjawab penentuan titik lokasi sumur, yah selama ini yg masih berlaku lazim di industri migas indonesia yah berdasarkan simulasi GGR modeling yg didasarkan data seismik 2D/3D. Utk GeoHazard survey, juga biasanya dilakukan dgn mengunakan data survey acoustic geophysics yang dikombinasi dengan data sifat rock fisik batuan. Yang ujung2nya adalah evaluasi pore presure. Tingkat penerapannya kembali kepada ke scala keekonomian projek. Apakah Indonesia sudah bisa melakukannya? Secara teori harusnya bisa karena dasar2 ilmunya sama dgn yg dilakukan diluar negeri. Tapi kembali semua data yg disampaikan pasti adalah bisa direkayasa untuk menghasilkan interpretasi optimum. Masalahnya optimum hari ini dengan data terbatas akan tidak menjadi optimum dengan data tambahan baru dikemudian hari. It's part of science and art mas Salam/gwa Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nardipt...@gmail.com Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 15:51:45 To: Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Pak Bandono, Kalau Tsunami macam diaceh thn 2006. Saya dengar, itu ada patahan sesar di tengah laut. Apakah berpengaruh significant ke progres pemboran diatas jackup or platform di sekitar india dan asia tenggara Adakah contoh case di masa lampau di seluruh dunia, yg berhubungan dgn safety offshore structure yg bersinggungan dgn gempa or tsunami or longsoran di tgh laut. Kalau boleh, jika ada link websitenya. Or paper bisa minta dishare. Salam hormat, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 15:41:57 To: Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Biasanya tsunami di pantai yang berbahaya, kalau ditengah laut, tidak terasa. Kecuali lautnya dangkal. Longsoran bwah permukaan. Lihat contoh di utara flores hehe maaf tahunnya lupa. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nardipt...@gmail.com Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 15:36:16 To: Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Pak Bandono, Thanks untuk sharingnya. Really appreciate. Pertimbangan geologi hazard apa saja didalam menentukan posisi lokasi jackup dn platform ( example fault line, earthquake zone,weather or etc)? Jika suatu zona di tengah laut, ada potensi gempa or tsunami. Tetapi dilokasi itu ada rencana pemboran sumur oil and gas. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut dan apakah sistem platform floating lebih safe untk explorasi or eksploitasi? Salam hormat, Np Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: "Bandono Salim" Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 13:25:19 To: Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Sebelum ada satelit, juga sdh dpt ditemukan sumur2 minyak. Pengetahuan dasar dari geologi struktur menjadi dasar penentuan. Dari satelit sdh dpt dibaca struktur geologi, diinterpretasi "litologi", didetailkan dgn geofisik. Sampai 3D, disusul bor eksplorasi. Dst. Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: nardipt...@gmail.com Sender: Date: Mon, 11 Mar 2013 12:45:46 To: nardipta pratama; Iagi Reply-To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Nardipta Subject: [iagi-net] Re: Geohazard Risk Assesment Salam Hormat Rekan 2x , Mohon maaf, jika ada yg memiliki pengalaman untuk pertanyaan dibawah ini seputaran oil and gas. Bolehkah saya minta sedikit petunjuk dari kawan kawan. Salam, Nardipta --Original Message-- From: nardipta pratama To: Iagi Cc: Nardipta ReplyTo: nardipta pratama Subject: Geohazard Risk Assesment Sent: Mar 8, 2013 3:23 AM Salam hormat rekan 2x IAGI dan MGEI, Salam sejahtera , semoga rekan 2x sehat selalu. Saya tertarik dengan topic mengenai urutan or flowchart penentuan lokasi sumur oil and gas yg akan dieksploitasi. Yang saya ketahui ada s