Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

2012-02-25 Thread strivearth
lama2 saya mau mengusulkan komisi penjamin jalannya pemerintahan...saking 
absurdnya pemerintah sekarang bikin komisi ini itu cuman buat jadi kandang emas 
orang2 bergelar sarjana
visit strivearth.com and be entertained


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

2012-02-25 Thread strivearth
Yang paling bertanggung jawab ya presiden, dibawahnya gubernur dki jakarta, 
gubernur jabar, gubernur banten, menko kesra. Gak perlu komisi2an. Paling 
tempat calo bikin proposal ke lembaga rentenir.

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: bosman batubara 
Date: Sat, 25 Feb 2012 01:29:30 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
ya, saya sepakat soal itu. tapi pertanyaan utama saya, siapa yang bertanggung 
jawab terhadap manajemen banjir jakarta? 

 
tabik
bosman batubara 


 From: "strivea...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 25, 2012 10:16 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
 
lama2 saya mau mengusulkan komisi penjamin jalannya pemerintahan...saking 
absurdnya pemerintah sekarang bikin komisi ini itu cuman buat jadi kandang emas 
orang2 bergelar sarjana
visit strivearth.com and be entertained


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-


Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

2012-02-25 Thread strivearth
Akar masalahnya adalah adanya banjir. Banjir terjadi karena adanya debit yang 
tidak tertampung. 
Debit tidak tertampung karena jalur aliran berkurang. Ini masalah yang harus 
dipecahkan oleh penerima di hilir. Dalam hal ini DKI Jakarta. General 
responsibility di Gubernur DKI Jakarta. Mau tidak mau dia harus 
menyelesaikannya (adakah mandat atas gubernur dki yang resmi? Mungkin kalo ada 
banjir salah satunya?). 
Debit besar terjadi salah satunya penggundulan hutan dan pendangkalan sungai di 
hulu. Ini masalah kelestarian lingkungan. Tanggung jawab gubernur jabar dan 
banten. 
Sudah lintas wilayah? Presiden RI harus ikut campur memberi instruksi jelas. 
Dan Bappenas bisa dijadikan koordinator. Gak perlu komisi2 pemoles muka 
presiden. Cukup bappenas ato malah kementrian PU dilebarkan wewenangnya. Tapi 
karena mentri adalah tempelan mafia calo, oh well gak bisa diharapkan. (Seluruh 
pemerintahan adalah tempelan mafia calo...jadi memang tak bisa diharapkan 
sih...) 

Oh well, boleh ngomong panjang lebar, tapi kalo responsible person mindsetnya 
adalah calo, yasudah, takkan berhasil.

Karena itulah: #indonesiatanpaparpol, #politiktanpajendral, #demokrasitanpacalo

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: bosman batubara 
Date: Sat, 25 Feb 2012 01:50:37 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
Secara hierarkis memang begitu, tetapi kok banjir tetap saja terjadi? Menjadi 
rutinitas? Kalau logika struktural itu jalan, tidak akan keluar istilah "banjir 
kiriman". Ini bahkan di laporan BAPPENAS ada istilah "banjir kiriman". Yang 
maksudnya, Bogor sebagai "pengirim" dan DKI sebagai "penerima". Ini artinya 
saling melempar bola. Ini terjadi karena masalah dasar yang saya angkat dalam 
tulisan ini: batas administrasi tidak sesuai dengan batas catchment. BAPPENAS 
itu sudah lembaga pusat lho (pembantu Presiden). 


Lantas siapa yang bisa menjembatani Provinsi DKI dengan Jabar? Presiden? Lantas 
kenapa yang jadi sasaran tembak selalu Gubernur DKI? Kenapa tidak secara 
eksplisit Presiden mengambil alih tanggung jawab? Apakah banjir Jakarta itu 
dianggap bencana nasional atau urusan daerah? 


tabik
bosman batubara 




 From: "strivea...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 25, 2012 10:35 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
 

Yang paling bertanggung jawab ya presiden, dibawahnya gubernur dki jakarta, 
gubernur jabar, gubernur banten, menko kesra. Gak perlu komisi2an. Paling 
tempat calo bikin proposal ke lembaga rentenir.

visit strivearth.com and be entertained


From:  bosman batubara  
Date: Sat, 25 Feb 2012 01:29:30 -0800 (PST)
To: iagi-net@iagi.or.id
ReplyTo:   
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir

ya, saya sepakat soal itu. tapi pertanyaan utama saya, siapa yang bertanggung 
jawab terhadap manajemen banjir jakarta? 

 
tabik
bosman batubara 


 From: "strivea...@gmail.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Saturday, February 25, 2012 10:16 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Indonesia Membutuhkan Komisi Pemberantasan Banjir
 
lama2 saya mau mengusulkan komisi penjamin jalannya pemerintahan...saking 
absurdnya pemerintah sekarang bikin komisi ini itu cuman buat jadi kandang emas 
orang2 bergelar sarjana
visit strivearth.com and be entertained


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to:
 iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI
 or its members be liable for any, including but not limited to direct or 
indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulti

Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-03 Thread strivearth
Aah, proses percaloan memang hanya menghasilkan calo2. Negara sudah dijajah 
calo hampir 70 tahun, tapi tetep saja gak ada yang mau nolak calo. Karena semua 
calo? Wallahu'alam.
visit strivearth.com and be entertained


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-04 Thread strivearth
Mau ngikut busuk jadi calo, Pak Bandono?

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Mon, 5 Mar 2012 02:47:48 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
Harus masuk partai kelihatannya. Kalau non partai yaa bikin revolusi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: "Yanto R. Sumantri" 
Date: Sun, 4 Mar 2012 18:44:44 
To: iagi-net@iagi.or.id
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
Mino

Memperkaya diri dengan mengikuti apa yng terjadi disekeliling kita mah wajib 
atuh .
Tapi kalau menurut si Abah , perihal kebijakan tiga menteri yang ini kalau 
tidak dikritisi dari sekarang mobnas tidaka akan bisa lahir.
Ingat apa yang terjadi dengan PT DI ?? N 250 yang sudah tinggal selangkah lagi 
menjadi komersil dijegal !!!
Apakah ada gerakan nasional berupa Pembelaan yang membahana ??? Ndak ada kan 
,apalgi keberpihakan , sepii !!!

Ini soal penyelamatan ekonomi nasional 

Ingat bahwa salah satu lasan mengapa Indonesia selalu menaril idustrialis dari 
negara lain adalah Indonesia merupakan pasar dengan jumlah konsumen sekitar 200 
juta , dan dalam kondisi ekonomi yang memaik (walaupun terus2an dicolong). 
Emangnya kita akan ikhlsd kalau potensi ini dinikmati orang lain ??? 


si Abah




 From: "a_baiq...@yahoo.com" 
To: iagi-net@iagi.or.id 
Sent: Sunday, March 4, 2012 9:04 PM
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
 
Pak Mino,

Mungkin sudah waktunya di kampus ada mata kuliah pilihan geopolitik.
Atau jangan-jangan memang sudah ada?

Jika tidak salah di beberapa kampus sudah ada mata kuliah tersebut tetapi 
mungkin lebih cenderung mengenai politik LN semisal batas landas kontinen dll. 
Bukan politik DN :)

Salam hormat,
Andi.
Sent from Andi AB Salahuddin's Cell Phone

-Original Message-
From: bsap...@geodin.net
Date: Sun, 4 Mar 2012 11:50:26 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

Hemm...Hebat juga nih para geologist dari diskusi piramida, arkeologi, sejarah, 
budaya dan mobil dilibas semuanya...

Mungkin politik dan pajak menyusul..

BS
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: 
Date: Sun, 4 Mar 2012 18:42:32 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk
Sebetulnya masalah belum lulus tes itu hal yg biasa saja bukan
merupakan Hil yang Mustahal, suatu produk untuk dipakai umum
/dilepas ke pasar harus melalui bermacam tes tes untuk memenuhi
standar minimal yg ditentukan setiap komponennya ( salah
satunya emasi ), dan selanjutnya pasar yg akan menentukan
apakah laris manis atau tidak.Biasanya orang beli mobil itu
selain karena harganya juga Bagaimana after saleservicenya
serta Bagaimana harga jualnya kemudian ( harga second handnya
), oleh karena itu membangun suatu industri otomotif itu
memerlukan jalan dan proses yg panjang . Proses ini bisa
dipercepat dg memberikan kemudahan / incentif incentif , namun
kepercayaan masyarakat / pasar terhadap suatu produk itu yang
lebih penting.
Penjualan kendaraan roda empat saat ini sudah mendekati 1 juta
pertahun sedangkan roda dua malah sudah melampuinya sampai 1,5
jutaan , kalau dalam satu hari roda empat butuh 10 liter BBM
dan Motor 1 liter BBM maka akan ada penambahan kira kira lebih
dari 70 ribu barel perhari , disisi lain produksi minyak
cenderung malah mengalami penurunan terus , saat ini dipatok
950 rb barel .Tidak ada jalan lain untuk mengurangi konsumsi BBM dan
meningkatkan kelancaran jalan raya harus mengoptimalkan sistem
trasportasi masal secara terpadu dan bersama sama dalam kondisi
kota yg sdh semrawut ini, yg sdh ada manfaatnya kereta api
disamping busway , setelah diberlakukannya sitem komuter kereta
jabotabek sejak 1 Des lalu , tiap pagi dan sore di stasiun
Dukuh Atas/Thamrin salah satunya penumpang sdh banyak memakai
kereta yg biasanya pakai kendaran pribadi, bayangin jarak Dukuh
Atas/ Jl.Thamrin- Depok dg KA hanya 30 menit dibandingkan dg
mobil bisa 2 jam disore/pagi hari  bahkan lebih kalau
hujan.Optimalisasi angkutan masal ini bisa menghambat kebutuhan
subsidi BBM , subsidi BBM yg tahun 2010 baru kira kira 36 juta
KL , pada tahun 2012 ini diperkirakan sudah melebihi 40 juta KL
kalau tidak ada pembatasan. BBM bersubsidi ini terdiri dari
Premeum , karosen dan solar , ternyata yang paling cepet habis
nya premium. Kalau subsidi BBM sulit mengendalikannya
dibandingkan dg subsidi listrik masih bisa dikendalikan , tarif
listrik yg disubsidi hanya pada gol tarif tertentu saja yaitu
terutama hanya pada rumah tangga kecil dibawah 900 VA. lha
kalau BBM sasarannya kurang tepat misalnya orang punya mobil 2
perhari mengkonsumsi BBM 20 liter dg subsidi 2000Rp/l maka akan
menikmati subsidi 40.000 Rp perhari , disisi lain orang yg
tidak punya mobil bahkan motor tidak dapat apa apa.( tidak
merasakan subsidinya ).. Permasalaan ngatur negara ini memang 
rumi

Re: [iagi-net-l] Baru nongol sudah mau digebuk

2012-03-05 Thread strivearth
Swiss gak punya AB lo, dan normal2 saja. Jepang juga gak punya AB, hanya 
policional force. 

Semua tergantung niatan rakyat dan pengatur negara.
visit strivearth.com and be entertained


PP-IAGI 2011-2014:
Ketua Umum: Rovicky Dwi Putrohari, rovicky[at]gmail.com
Sekjen: Senoaji, ajiseno[at]ymail.com

Jangan lupa PIT IAGI 2012 di Jogjakarta tanggal 17-20 September 2012.
Kirim abstrak ke email: pit.iagi.2012[at]gmail.com. Batas akhir pengiriman 
abstrak 28 Februari 2012.

To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Geopolitik : Cari gas di teluk

2012-03-20 Thread strivearth
Saya mah mikirnya: paradigma kita sudah berubah dari ekspor minyak belajar di 
luar ke impor minyak ngajar orang luar? 
Tangible resource nya sudah kerasa kepepet kayaknya ya...
visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: "Bandono Salim" 
Date: Wed, 21 Mar 2012 00:45:53 
To: Iagi
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Geopolitik : Cari gas di teluk
Lah yang cadangannya besar sAja masih beli kok. Minyak punya sendiri disimpan, 
sedot minyak negara lain sampai habis. 
Yang disedot abisa yaa punya kita.

Tadi malam kok nggak jelas yaa, ada yang mau bubarkan bpmigas. (Maaf pak 
Kurtubi itu tokoh dunia minyak yaa, krn faham sekali akan bp migas) 
Ahli dari teknik perminyakan itb, bener2 belain yang menggaji ya.
Apa ada geologi tadi malam? 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Wed, 21 Mar 2012 07:29:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Geopolitik : Cari gas di teluk
On Wed, Mar 21, 2012 at 12:43 AM, o - musakti wrote:

>   Ini cerita geopolitik beneran.
> Diambil dari koran the Guardian.
>
> Menakjubkan, Bahrain yang bertetangga dengan North Field (the biggest gas
> field in the world, kebetulan tempat saya jadi buruh cangkul) kudu cari gas
> sampai ke Russia segala. Sementara negara teluk tetangga lain beli gas asal
> Qatar di Eropa.
>

Apakah Indonesia tidak mencari minyak di luar negeri ?
Jawab saya iya, hanya saja dilakukan oleh "orang" Indonesia, termasuk Pak
OQ ini, tetapi bukan "perusahaan" Indonesia. Kalau pun ada volumenya masih
kecil.

Yang dilakukan ini sebenernya memanfaatkan pengalaman serta keilmuan atau
pengetahuan yang telah diperoleh di dalam negeri yang diaplikasikan ke luar
negeri. Sayangnya di Indonesia yang belajar lebih banyak "orang"nya
ketimbang perusahaannya.

Kalau memang tidak ada perusahaan yang melakukan eksplorasi di LN ya
mungkin pengalaman Negara Indonesia (rakyat, pemerintah, dan pengusaha) ini
bisa "dijual ke LN". Contohnya bagaimana kalau pemerintah menjual kemampuan
"AKAMIGAS CEPU" ke LN. mengundang orang-orang di Afrika, di Myanmar dll utk
belajar bagaimana mencari minyak, termasuk mengelola industri migas.
(walaupun kita juga keteteran) tetapi pengalaman lebih dari 100 tahun
mengeksplorasi migas bukan pengalaman yang kecil. Ini bisa dijual. Walaupun
bukan melakukan eksplorai sebagai perusahaan tetapi sebagai GURU !

RDP

-- 
*"Sejarah itu tidak pernah usang untuk terus dipelajari"*
.



Re: [iagi-net-l] Andang Protes

2011-05-26 Thread strivearth
Penanganan dampak dan penentuan penyebab bisa jalan paralel toh? 
visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: Chairul Nas 
Date: Fri, 27 May 2011 10:44:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Betul sekali Pak Amir. Tapi perdebatan soal penyebab atau pemicu bisa memakan 
waktu yang cukup lama, sementara lumpurnya harus diurus dengan cepat - jika tak 
ingin desa-desa tenggelam di dalam lumpur.
CN

--- Pada Jum, 27/5/11, Amir Al Amin  menulis:

Dari: Amir Al Amin 
Judul: Re: [iagi-net-l] Andang Protes
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 27 Mei, 2011, 9:12 AM

Saya kurang setuju pendapat "Lupakan soal pemicu"
 
Justru "apa yang memicu itu" yang bisa menjustifikasi, siapa yang 
bertanggung-jawab.
Alias siapa yang harus membayar dampak bencana ini.
 
Kalau karena murni kesalahan pemboran-->Bakrie grup, bayar semua ganti rugi. 
Kalau karena gempa -->Pemerintah+Bakrie.


2011/5/27 Leonard Lisapaly 




Kalau judul simposiumnya “Humanitus Symposium” tapi masih membahas penyebab 
terjadinya bencana ini, ya agak aneh juga sih.

 
Mari kita garis bawahi quote di bawah ini:
 
Lupakanlah soal pemicu, jauh lebih penting saat ini menangani para korban," 
kata Direktur Eksekutif Humanitus, Jeffrey Richards.




LL
 
 




From: Sasongko, Yogi [mailto:yogi_sason...@fmi.com] 

Sent: Friday, May 27, 2011 6:47 AM 

To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Andang Protes 




 
Mungkin pepatahnya bisa begini untuk kasus LUSI  : WES, SENG WARAS NGALAH WAE 
…..

 


From: R.P.Koesoemadinata [mailto:koeso...@melsa.net.id] 

Sent: Friday, May 27, 2011 2:20 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes

 

Yang 'pro-kesalahan pemboran' tidak punya vested interest apa2 dalam  masalah 
Lumpur Lapindo ini, mengapa harus melakukan apa2?, dan  mengapa harus ngotot 
soal pendapatnya? 


 

Biarkan lah  pihak yang mempunyai vested interest  untuk berjuang untuk 
melindungi kepentingannya. 


Kalau untuk saya pribadi masalah ini sudah selesai. Jika masih ada pihak yang 
belum merasa berhasil meyakinkan masyarakat (ilmiah), dan masih merasa terancam 
kepentingannya ya silahkan saja , melakukan research dan mencari data 
baru,  menyelenggarakan  seminar untuk menunjang pendapatnya sampai yakin bahwa 
kepentingannya tidak lagi terancam.


Wassalam

RPK



- Original Message - 

From: Nataniel Mangiwa 


To: iagi-net@iagi.or.id 


Sent: Thursday, May 26, 2011 9:47 PM


Subject: Re: [iagi-net-l] Andang Protes


 

Saya sampai detik ini tidak bisa melihat, cara apa yang bisa dilakukan oleh 
kaum 'pro pemboran' untuk melawan pendapat dari 'pro gempa/sesar'. Pak Koesoema 
sudah pernah membuat protes terbuka, Pak Andang juga sudah di artikel ini, tapi 
tidak ada yang berubah.


 

Pada titik seperti ini mungkin sebagai manusia yang punya banyak sekali 
keterbatasan, yang bisa dilakukan cuma berdoa, semoga suatu saat IAGI bisa 
netral. Karena yang paling menyedihkan adalah IAGI belum melakukan revisi 
pendapat terhadap keputusan yang lalu jaman Pak Ahmad Lutfi, yang kalau bahasa 
kasarnya IAGI pendapatnya lebih pro gempa/sesar.


 

Pandangan wartawan dll sebenarnya tidak merisaukan tetapi pendapat IAGI itu 
adalah bottom line dari keprihatinan ini, dan saya lebih respect ke IAGI lebih 
baik abstain (tidak pro gempa/pro pemboran) daripada mendukung Lusi karena 
gempa/sesar/reaktivasi dll.


 

Dari lubuk hati terdalam, cuma bisa merasakan dan menyampaikan salam prihatin.

 

Salam,

Natan

2011/5/26 R.P.Koesoemadinata 



Apakah betul mengirimkan surat protes atas terselenggaranya Symposium on 
Indonesia's mud volcano yang berlangsung pada 25-26 Mei 2011 di Sidoarjo 
sebagai mana dikutip Wartawan Tempo di Tempo Online hari ini? 
http://www.tempointeraktif.com/hg/iptek/2011/05/26/brk,20110526-336947,id.html


 

Wassalam

RPK
 


-- 
***

Amir Al Amin
Operations/ Wellsite Geologist
(62)811592902
amir13120[at]yahoo.com
amir.al.amin[at]gmail.com





Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

2011-07-05 Thread strivearth
Dari teori ke teori, saya semakin yakin kalo evolusi ini hoax

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Wed, 6 Jul 2011 07:42:29 
To: IAGI; 
geologi...@googlegroups.com
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
Mnarik.
Untungnya nenek moyangku orang pelaut :)

Rdp
--

Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia


» Homo erectus, nenek moyang homo sapiens

Muhammad Firman | Rabu, 6 Juli 2011, 05:29 WIB

VIVAnews - Sebuah studi yang diketuai oleh Etty Indriati, peneliti
dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia melakukan investigasi dari dua
situs di sungai Bengawan Solo. Dari penelitian, disimpulkan bahwa Homo
erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang sama dengan manusia
modern.

Temuan ini memunculkan keraguan pada teori evolusi manusia sebelumnya
dan mengindikasikan bahwa nenek moyang manusia modern itu punah jauh
lebih awal dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Seperti diketahui, Homo erectus, yang meninggalkan Afrika sekitar 1,8
juta tahun lalu, disepakati sebagai nenek moyang langsung spesies kita
yakni Homo sapiens. Kedua spesies ini sebelumnya diyakini pernah hidup
berdampingan. Setidaknya sampai muncul teori baru yang membantah itu.

Selama ini, ilmuwan memperkirakan, sekitar 500 ribu tahun lalu Homo
erectus lenyap dari Afrika dan sebagian besar Afrika dan diperkirakan,
bertahan hidup di Indonesia hingga 35 ribu tahun lalu. Adapun Homo
sapiens awal tinggal di kawasan Indonesia sejak 40 ribu tahun lalu dan
tinggal bersama dengan nenek moyangnya tersebut.

Penelitian yang dilakukan Etty dan timnya menunjukkan bahwa asumsi
selama ini tidak benar dan Homo erectus lenyap jauh sebelum kedatangan
Homo sapiens di Asia.

“Homo erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang sama dengan
manusia modern,” kata Etty, seperti dikutip dari DailyMail, 5 Juli
2011.

Dari ekskavasi dan analisa waktu, hasilnya mengindikasikan bahwa Homo
erectus punah setidaknya 143 ribu tahun lalu, dan bahkan mungkin lebih
dari 550 ribu tahun lalu.

Jika demikian yang terjadi, maka temuan ini membantah teori ‘Out of
Africa’ yang sudah disepakati sebelumnya yakni hipotesis seputar
manusia modern telah berevolusi sepenuhnya di Afrika sebelum
bermigrasi ke belahan lain di Bumi.

Teori itu memperkirakan terjadinya overlap antara Homo sapiens dan
spesies lebih tuah yang mereka gantikan di luar Afrika. Homo erectus
yang ditemukan masih bertahan hidup di Indonesia pada masa itu
dianggap sebagai bukti pendukung teori tersebut.

Dengan temuan terbaru, peneliti menawarkan hipotesis baru bahwa
manusia modern berevolusi dari spesies terdahulu di Afrika, Asia, dan
Eropa. Hasil temuan ini sendiri dipublikasikan di jurnal Public
Library of Science ONE. (sj

-- 
Sent from my mobile device

*"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"*


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

2011-07-06 Thread strivearth
Tanpa evolusi pun ilmu2 itu bisa ada

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: o - musakti 
Date: Wed, 6 Jul 2011 15:36:47 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
Koq bisa geologist tidak percaya sama teori evolusi ya...?
Lha cabang-cabang utama geologi seperti paleontology, stratigrafy , 
sedimentology, geology sejarah, geologi minyak bumi dan batubara kalau bukan 
didasarkan pada   teori evolusi terus dari mana ? 

Atau jangan-jangan rekaman fosil yang kita pakai untuk penentuan umur geology, 
lingkungan pengendapan, source rock analysis dll., Sak dek sak nyet terbentuk 3 
abad yang lalu ? 



Lam-salam...
O'

--- On Wed, 6/7/11, strivea...@gmail.com  wrote:

> From: strivea...@gmail.com 
> Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Received: Wednesday, 6 July, 2011, 7:53 AM
> Dari teori ke teori, saya semakin
> yakin kalo evolusi ini hoax
> 
> visit strivearth.com and be entertained
> 
> -Original Message-
> From: Rovicky Dwi Putrohari 
> Date: Wed, 6 Jul 2011 07:42:29 
> To: IAGI;
> geologi...@googlegroups.com
> Reply-To: 
> Subject: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang
> Manusia
> Mnarik.
> Untungnya nenek moyangku orang pelaut :)
> 
> Rdp
> --
> 
> Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
> 
> 
> » Homo erectus, nenek moyang homo sapiens
> 
> Muhammad Firman | Rabu, 6 Juli 2011, 05:29 WIB
> 
> VIVAnews - Sebuah studi yang diketuai oleh Etty Indriati,
> peneliti
> dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia melakukan
> investigasi dari dua
> situs di sungai Bengawan Solo. Dari penelitian, disimpulkan
> bahwa Homo
> erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang sama
> dengan manusia
> modern.
> 
> Temuan ini memunculkan keraguan pada teori evolusi manusia
> sebelumnya
> dan mengindikasikan bahwa nenek moyang manusia modern itu
> punah jauh
> lebih awal dibandingkan perkiraan sebelumnya.
> 
> Seperti diketahui, Homo erectus, yang meninggalkan Afrika
> sekitar 1,8
> juta tahun lalu, disepakati sebagai nenek moyang langsung
> spesies kita
> yakni Homo sapiens. Kedua spesies ini sebelumnya diyakini
> pernah hidup
> berdampingan. Setidaknya sampai muncul teori baru yang
> membantah itu.
> 
> Selama ini, ilmuwan memperkirakan, sekitar 500 ribu tahun
> lalu Homo
> erectus lenyap dari Afrika dan sebagian besar Afrika dan
> diperkirakan,
> bertahan hidup di Indonesia hingga 35 ribu tahun lalu.
> Adapun Homo
> sapiens awal tinggal di kawasan Indonesia sejak 40 ribu
> tahun lalu dan
> tinggal bersama dengan nenek moyangnya tersebut.
> 
> Penelitian yang dilakukan Etty dan timnya menunjukkan bahwa
> asumsi
> selama ini tidak benar dan Homo erectus lenyap jauh sebelum
> kedatangan
> Homo sapiens di Asia.
> 
> “Homo erectus kemungkinan tidak tinggal di habitat yang
> sama dengan
> manusia modern,” kata Etty, seperti dikutip dari
> DailyMail, 5 Juli
> 2011.
> 
> Dari ekskavasi dan analisa waktu, hasilnya mengindikasikan
> bahwa Homo
> erectus punah setidaknya 143 ribu tahun lalu, dan bahkan
> mungkin lebih
> dari 550 ribu tahun lalu.
> 
> Jika demikian yang terjadi, maka temuan ini membantah teori
> ‘Out of
> Africa’ yang sudah disepakati sebelumnya yakni hipotesis
> seputar
> manusia modern telah berevolusi sepenuhnya di Afrika
> sebelum
> bermigrasi ke belahan lain di Bumi.
> 
> Teori itu memperkirakan terjadinya overlap antara Homo
> sapiens dan
> spesies lebih tuah yang mereka gantikan di luar Afrika.
> Homo erectus
> yang ditemukan masih bertahan hidup di Indonesia pada masa
> itu
> dianggap sebagai bukti pendukung teori tersebut.
> 
> Dengan temuan terbaru, peneliti menawarkan hipotesis baru
> bahwa
> manusia modern berevolusi dari spesies terdahulu di Afrika,
> Asia, dan
> Eropa. Hasil temuan ini sendiri dipublikasikan di jurnal
> Public
> Library of Science ONE. (sj
> 
> -- 
> Sent from my mobile device
> 
> *"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe
> operation !"*
> 
> 
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak
> biro...
> 
> Ayo siapkan diri!
> Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI,
> Sulawesi, 26-29
> September 2011
> -
> To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: htt

Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia

2011-07-17 Thread strivearth
Terima kasih Pak,
Tapi saya berpikir bahwa sains dan agama itu tidak bisa dipisahkan, agama yang 
tidak bisa dikonfrontir dengan sains sama saja hoax. Agama meyakini adanya 
Great Organizer, sains meyakini adanya greatly organized things, jadi orang 
berilmu yang beragama wajib mengklopkan keduanya dan bukan separated.

Ntahlah kalau agama hanya dianggap heredited rituals

visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: "Yustinus Suyatno Yuwono" 
Date: Mon, 18 Jul 2011 13:35:17 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia
Mas Eko yang amat bijak.
Saya mohon maaf sebesar-besarnya kalo anda tersinggung berat dengan pernyataan 
saya, karena sama sekali tidak ada niatan mengusir anda dari scientific 
society. Saya tidak meremehkan para Ustadz, karena saya sendiri adalah seorang 
ustadz pada agama/keyakinan/iman saya sendiri. Maksud saya, kalo berbicara 
ilmiah ya dasarnya dan rule of the game nya ilmiah, bicara agama ya rule of the 
game nya iman. Begitu dua hal itu dicampur aduk, maka yang terjadi adalah mala 
petaka. Saya tahu banyak juga ustadz yang ilmu pengetahuannya melebihi saya, 
ataupun Prof Koesoema, meskipun saya sudah menggeluti ilmu geologi lebih dari 
35 th, ambil Master dan doktor di Perancis selama 4,5 th. dan th depan pensiun 
dari dosen ITB. Tetapi sekali lagi harus didudukkan perkaranya menurut 
porsinya. Ustadz itu urusannya yg resmi adalah kerohanian. Sedangkan ilmuwan 
urusannya adalah fenomiena fisik, biologi, kimia. Sukur seseorang bisa ahli 
dalam dua-duanya, nah itu baru sempurna, tak iyo?Seperti Prof Koesoema juga, 
saya juga nyaman hidup sebagai scientist yang juga taat beragama, karena saya 
dapat mendudukkan permasalahan di tempatnya masing-2.
Terima kasih rekan-2 yang mensuport, menengahi, dan ambil bagian dalam diskusi 
yang cukup panas(?) ini, terutama kepada Prof Koesoema yang adalah mantan dosen 
saya yang sangat saya hormati.
Untuk Mas Eko jangan berkecil hati, marilah kita bersama-sama belajar dalam 
bidang apapun, karena segala macam ilmu pasti ada gunanya.
Salam,
YSY (baru balas sekarang karena baru sehat dari operasi sebulan yl di rumah 
sakit).
  - Original Message - 
  From: Eko Prasetyo 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Thursday, July 07, 2011 12:24 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia


  perkataan anda seperti seorang otoritas ilmuwan dan merendahkan level ustadz. 
Banyak doktor-doktor ilmu yang lebih tinggi dari anda yang menganggap evolusi 
itu sampah. Banyak ustadz-ustadz yang level keilmuan eksaknya mungkin lebih 
tinggi dari anda. 

  Newton sendiri mungkin jauh lebih religius dari para saintis-saintis atheis 
norak yang memaksakan kalau Tuhan itu imajinari tapi kalau ditanya kenapa Alam 
Semesta itu ada dia berkata "ya ada aja" Sebuah jawaban yang tidak ilmiah dan 
munafik.

  sudah baca bahwa penemu homo erectus solo menyembunyikan tulang tengkorak 
yang bisa membantah teori homo erectus di bawah kasurnya selama berpuluh tahun? 
sudah membaca bahwa homo erectus solo itu direkonstruksi dari dua tulang yang 
jauhnya berbelas kaki dan mempunyai kemungkinan perbedaan individu tapi 
dipaksakan sebagai satu kejadian?

  Atau fosil sebuah "nenek moyang manusia" yang ditentukan hanya dari sebuah 
fosil. gigi.

  Atau fosil kadal-burung dari china yang ternyata hoax.

  Atau kenyataan bahwa banyak manusia sekarang yang tinggi besar berdahi rata 
mirip Neanderthal tapi ternyata homo sapiens.

  Atau fosil tengkorak anak berkelainan megacephalus yang diklaim sebagai fosil 
alien.


  Lalu apa anda sudah mempelajari bahwa di alam tidak ada yang random, random 
itu hanyalah simplifikasi dari kompleksitas yang tidak dipahami manusia? Bahkan 
ilmu "eksak" geosaintis pun hanya bisa berkata "kemungkinan minyak di sini 
90%". Sebuah ketidakeksakan. 

  Sekarang pikirkan: apa kemungkinan dua spesimen jantan dan betina dari  
spesies berkelamin ganda yang akan menggantikan spesies sebelumnya lahir pada 
waktu yang sama, dengan tingkat kecocokan tinggi, dan dilahirkan dari spesies 
yang lama?

  Limit mendekati nol.

  Mempercayai evolusi itu nyata sama saja mempercayai bahwa logam mentah bisa 
menjadi mobil yang fungsional hanya dengan terjadinya badai besar-besaran.

  Sekarang siapa yang harus melepaskan diri dari keilmuwan? Saya yang sudah 
membaca dua sisi dari evolusi atau anda yang gak punya landasan kuat tapi 
mengusir saya dari keilmiahan?


  2011/7/7 Yustinus Suyatno Yuwono 

Kalo anda menganggap teori evolusi adalah hoax, berhenti saja sebagai 
ilmuwan, lalu menjadi ustadz saja.
Salam,
YSY
- Original Message - From: 

To: 

Sent: Wednesday, July 06, 2011 7:53 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Teori Baru Punahnya Nenek Moyang Manusia




  Dari teori ke teori, saya semakin yakin kalo evolusi ini hoax

  visit strivearth.com and be entertained

  -Original Message-
  From: Rovicky Dwi Putrohari 

Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

2011-09-24 Thread strivearth
Jadi inget pernyataan salah satu manajer dari grup bakrie: core kita bukan oil 
and gas, core kita procurement, wkwkwkwkwkwkwkwk


visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: madon_gea...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 00:39:42 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Atau pernyataan tersebut hanya sekadar Indikasi bahwa mungkin Hatta dan 
beberapa politisi lain.. Baru saja mulai masuk (testing the water) Industri 
migas Indonesia mengikuti jejak (yang katanya sukses) dari senior politisi 
mereka seperti Bakrie groups dan bekas temannya Bakrie groups :) . Info gaib 
per new venture an memperlihatkan selain Hatta ada beberapa senior politician 
jg yg involve baru2 ini Amien, Muladi salah satunya. AOI nya ? Seputaran 
offshore East Java dan di suatu tempat di sumatera mungkin ya ? hayooo iagi 
netters yang bantuin mereka acungin tangann... :)

Salam
 
Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS

-Original Message-
From: andangbacht...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 00:15:33 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Saya coba kaitkan pernyataan Hatta Radjasa yg samar2 itu dg trend mutakhir yg 
saya tangkap dr sebagian politisi di Senayan yg sedikit mengerti struktur biaya 
dan karakter eksplorasi migas sbb: "cost recovery boleh naik, produksi boleh 
datar atau turun, tapi new discovery harus naik".

Ada hubungannya nggak ya?

ADB 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: koeso...@melsa.net.id
Date: Sat, 24 Sep 2011 22:21:52 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Memang sangat aneh. Mungkin utk pemerintah baik penerimaan negara naik. Tetapi 
kan kalau kontraktor ingin segala di-cost-recovery-kan supaya uang segera 
kembali, dan kalau dijadikan dalam bentuk investasi kembali sebagai 
depreciation yg lama. Apakah ini akan mendorong peningkatan produksi? Belum 
lagi dianggap pelanggaran kontrak. Sebetulnya yg menarik dari sistim PSC 
Indonesia itu cost-recovery-nya. RPK
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari 
Date: Sun, 25 Sep 2011 00:21:15 
To: IAGI; ; 

Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Menurut rekan-rekan paradigma ini bener apa salah ?
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1776357/paradigma-cost-recovery-diubah-jadi-investasi

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menilai, paradigma biaya operasi
kontraktor minyak (cost recovery) harus diubah dari beban, menjadi
investasi untuk mendongkrak produksi (lifting) minyak dan gas bumi.
Cuman agak heran kenapa biaya menjadi sebuah investasi ?

RDP
-- 
"Everybody is safety leader, You can stop any unsafe operation !"


PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah Joint Convention Makassar (JCM), HAGI-IAGI, Sulawesi, 26-29
September 2011
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

For topics not directly related to Geology, users are advised to post the email 
to: o...@iagi.or.id

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

2011-09-24 Thread strivearth
Lah "pemerintah" nya kumpulan makelar and bukan industrialis manufacturer, 
selalu menekan teknokrat yg "mbalelo", n lebih seneng miara preman daripada 
enterpreneur (kecuali yg bayar upeti), mau gimana lagi?
visit strivearth.com and be entertained

-Original Message-
From: "Bowo Pangarso" 
Date: Sun, 25 Sep 2011 04:40:08 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Iagi'ers
Seandainya gas (atau minyak bumi) tersebut "diolah" dulu saja di indonesia, 
terus baru hasilnya diekspor gimana ya?
 
Kayak misalnya gas yang ada di alirkan dulu ke pembangkit punya kita sendiri 
baru kalau udah jadi listrik diekspor. Mestinya laku juga sih dan lebih mahal 
juga. Dan listriknya bisa dipakai juga didalam negeri buat bikin sesuatu. 
Lah gas yang diekspor ke china, jepang, korea, malaysia, singapura, disana buat 
menghidupkan listrik balik ke indonesia dalam bentuk mobil, motor, 
gadget-gadget elektronik yang pasti laku banget di jakarta dan kota kota besar 
lainnya di indonesia, dan pastinya lebih mahal dari harga jual mentahnya 
(gasnya itu lho). 

Rasanya gelo kerjaan nyari titik sumur, begitu dibor ketemu gas buanyak, 
langsung diekspor (murah pulak). Sementara sebagian besar kepulauan di 
indonesia masih gelap dan banyak yang nganggur. 

Entahlah, pertanyaan di minggu siang aja..

Bowo Pangarso
IAGI NPnya lali...
-Original Message-
From: madon_gea...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 03:54:43 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Setuju pak Stratigrafi_mania.. Domain Oil ke Gas itu mungkin bisa saja bergerak 
hanya kalau 3.5 USD per unit gas price di well head (harga rata2 GSA di 
indonesia 6 tahun belakangan? Mungkin om Jon yg lebih tahu mah) itu bisa di 
buat se menarik di stasiun transit nya di Singapore?... misal nih sekedar usul 
bagaimana kalo ditetapkan harga pembelian minimum 6-7 USD per unit gas price di 
well head mungkin? (Bisa di timpukin kali saya sama Domain usaha energi listrik 
pengguna gas kali ya ? Hehehe .. Yah namanya juga usul emangnya daku ini siapa 
yak lempar usul sembarangan padahal MasJun juga.. Yakin lah saya mah bapak2 
penentu kebijakan itu sudah punya keputusan ke arah sana) bisa jadi "economic 
reason stranded gas fields" itu bisa fly sampai tahap produksi ya...(Sebenarnya 
topik serupa sudah di ulas oleh pak Aris Setiawan, pak Rovicky, pak Yudie 
Iskandar.. tulisan tersebut cukup lama ngendon di meja redaksi karena cukup 
lama pula ga ada artikel lain yang masuk meja redaksi untuk bisa penuh naik 
cetak dan akhirnya terbit di Berita IAGI edisi JCM 2011 dan terbukti topik 
tersebut masih belum expired untuk di dengungkan saat ini)

Salam Hormat dari Warga Negara Indonesia Juga

Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS

-Original Message-
From: stratigrafi_ma...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 02:36:10 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Selain tax dan tetek bengek CR, "oil minded" sepertinya harus "ditambah juga 
dengan "gas minded".paling tidak 10 tahun terakhir produksi gas kita 
meningkat dan banyak gas discovery yang belum dioptimalkan. Bukankah 
perhitungan keekonomian juga perlu melihat produk awal hidrokarbonnya ?

Salam
JAP 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: madon_gea...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 02:25:16 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Berarti sesuai dengan topic yang di majukan oleh pak Rovicky kan ? Cost 
Recovery = Investasi (from citizens of Indonesia to Agriculture, Forestry, 
Retailers Tycoon) Hihihihihi


Maradona Mansyur Sent via BlackBerry® from AIS

-Original Message-
From: abacht...@cbn.net.id
Date: Sun, 25 Sep 2011 01:36:12 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?

Nah, khan, bener juga; Madon mengusulkan "oil (tax) for agriculture"!  Berarti 
memang sdh on-track! Perusahaan2 yg dulunya core-nya perkebunan kmudian main di 
oil&gas (procurement) untuk kembali menguatkan agriculture base-nya! Wkwkwkwk. 
Brilliant bener usulan-mu Don!

Salam
ADB
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: madon_gea...@yahoo.com
Date: Sun, 25 Sep 2011 01:27:24 
To: 
Reply-To: 
Subject: Re: [iagi-net-l] Cost Recovery = Investasi ?
Yang artinya sebener nya regulatory of the beloved republic tahu pasti bahwa 
mayoritas lapangan migas yang discovered dan mulai diproduksi antara tahun 70 
an sampai 90 an awal yang produksinya sudah 90 persenan lebih adalah air.. 
Merupakan lahan basah yang diperebutkan oleh pelaku bisnis procurement.. Tapi 
entah karena tutup mata dan ga mau perduli atau karena alasan kerahasiaan dan 
loyalitas kepada profesi terkesan seakan ga ada langkah atau kebijakan aturan 
yang diberlakukan terhadap kondisi serba salah tersebut (produksi minim.. Tapi 
operasional dan lifting cost tetap di recover bahkan Pph 10 persen nya pun di 
bayarkan). Coba 10 persen recovery pajak nya itu di bayarkan ke pengem