Re: [iagi-net] Pengda IAGI Bali 2015-2018 dan Permasalahan Air Tanah Bali

2015-05-02 Terurut Topik hadiyanto . sapardi
Selamat buat pengurus baru, semoga kedepan lebih sukses. Selamat juga utk Bli 
Ketut Suharta yg telah sukses memimpin IAGI periode 2009-2014. Hom santi tanti 
hom-Hadiyanto.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yanto R. Sumantri - yrs_...@yahoo.com
 SRS0-LPdN=FN=yahoo.com=yrs_...@iagi.or.id
Sender: iagi-net@iagi.or.id
Date: Sat, 2 May 2015 02:18:45 
To: iagi-net@iagi or. idiagi-net@iagi.or.id
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Pengda IAGI Bali 2015-2018 dan Permasalahan Air Tanah
 Bali
Kepada seluruh Pengurus Daerah Bali , Si Abah ucapkan Selamat bekerja ditubggu 
karya baktinya 


si Abah

Sent from Yahoo Mail on Android

From:S. (Daru) Prihatmoko sprihatm...@gmail.com
Date:Fri, 1 May, 2015 at 19:50
Subject:[iagi-net] Pengda IAGI Bali 2015-2018 dan Permasalahan Air Tanah Bali


Sabtu, 25 April 2015 lalu bertempat di Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali – 
Nusra, Denpasar telah dilaksanakan peresmian Pengurus Daerah Ikatan Ahli 
Geologi Indonesia (IAGI) Bali periode 2015-2018 oleh Ketua Umum PP-IAGI. 
Kepengurusan baru ini menggantikan kepengurusan lama yang telah bekerja pada 
periode 2009-2014 di bawah kepemimpinan I Ketut Suharta. Untuk periode 
2015-2018, kepengurusan dipimpin oleh I Ketut Ariantana dengan susunan pengurus 
sbb:

 

Dewan Pertimbangan

Koordinator  : Ir. I Ketut Suharta, MSi. 

Anggota : 

1. Ir. Ida Bagus Putu Widana

2. Ir. Dewa Made Suwirya 

3. Ir. Putu Agus Budiana, MSi.  

 

Ketua  : I Ketut Ariantana, ST. M.Si

Wakil Ketua   : Ida Bagus Ari Chandana, ST.,M.Si.

Sekretaris : I Nyoman Wiratmo, ST. MT.

Bendahara : Ir. I Nyoman Artabudi

Bidang Humas dan Publikasi : Agus Karmadi, ST.,MM

Bidang Geologi Teknik   : Cok. Gede Darmaputra, ST.

Bidang Lingkungan dan Pertambangan  : I Gede Kardiasa, ST.  

Bidang Sumber Daya Air    : I Wayan Sudarmawan, ST.MSi

Bidang Bencana Alam     : Agus Sugiarto, ST.

Bidang Geowisata   : I Putu Sujana, ST.MSi. 

 

Kepada Pengurus Daerah Bali 2015-2018 diucapkan selamat menjalankan tugas 
dengan penuh semangat dan kepada Pengurus 2009-2014 diucapkan terima kasih atas 
dedikasinya menjalankan roda organisasi selama 5 tahun terakhir. 

 



Foto 1: Peresmian Pengurus Daerah Bali 2015-2018 oleh Ketua Umum PP-IAGI

 

Isu dan permasalahan terkait kegeologian di daerah Bali sangat beragam mulai 
dari air tanah (dan air permukaan), mitigasi bencana, geowisata dan juga 
ekstraksi sumberdaya kebumian (panas bumi dan mineral industri/ batuan). Ini 
akan menjadi wilayah dimana Pengda IAGI Bali dapat berperan serta mengelola dan 
memberikan masukan kepada semua pemangku kepentingan di Bali.

 

Setelah acara peresmian kepengrurusan Pengda, dilanjutkan dengan Seminar 
“Pengelolaan Air Tanah di Propinsi Bali” dengan menghadirkan banyak narasumber 
diantaranya:

 

1. Prof. Otto Ongkosongo (mewakili PP IAGI dan Dewan Sumberdaya Air 
Nasional) yang membawakan topik “Air Tanah, Genesa, Eksplorasi dan Pengeboran”

2. I Ketut Ariantana (Pengda Bali) membawakan makalah dari Badan Geologi 
tentang “Permasalahan Regulasi Air Tanah”

3. Novrizal Tahar (Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali-Nusra) berbicara 
tentang “Perlidungan Air Tanah Berbasis Ekoregion”

4. Putu Agus Budiana (Kepala Bidang ESDM, Dinas PU, Prop Bali) mengangkat 
topik “Pemanfaatan Air Tanah – realita dan permasalahan”

5. Lilik Sudiajeng (Politeknik Negeri Bali) berbicara tentang “Program 
Penyelamatan Air Tanah Bali”.

 

Seminar yang dihadiri sekitar 80-an peserta dari berbagai instansi pemerintah 
dan swasta di Bali ini berlangsung hingga sekitar pukul 14.00. Diskusi berjalan 
dinamis dengan tanya jawab dan masukan untuk pengelolaan air tanah Bali yg 
lebih baik.

 

Seperti halnya di daerah lain terutama kota-kota besar, permasalahan air tanah 
Bali dapat diidentifikasi sebagai permasalahan di daerah imbuhan berupa 
penurunan resapan air (penurunan cadangan air tanah – bencana kekeringan dan 
peningkatan limpasan permukaan – bencana banjir), serta permasalahan di daerah 
lepasan berupa penurunan cadangan air tanah dan penurunan muka air tanah. 
Permasalahan yg lebih spesifik Bali adalah meningkatnya kebutuhan air minum 
terkait dengan meningkatnya jumlah wisatawan disamping pertambahan populasi 
residen Bali sendiri. Pertumbuhan populasi sekitar 1,27% dengan jumlah penduduk 
pada 2013 adalah 4.056.300 jiwa dengan tingkat kepadatan 710 jiwa per km2. 
Ditambah fakta bahwa perekonomian Bali sangat ditopang oleh sektor parisiwisata 
(perdagangan 32.14%, pertanian 17,69%, Transport dan komunikasi 11.1% dan jasa 
15.08%), membuat kebutuhan akan air (air minum dan keperluan hidup sehari-hari) 
terus meningkat dari waktu ke waktu. 

 

Data lain yang menarik adalah bahwa produksi air minum (dari ASPADIN – Asosiasi 
Persh Air Minum dan Kemasan Indonesia) mencapai 20,3 miliar

[iagi-net] Pengda IAGI Bali 2015-2018 dan Permasalahan Air Tanah Bali

2015-05-01 Terurut Topik S. (Daru) Prihatmoko
Walau agak terlambatŠŠ


Sabtu, 25 April 2015 lalu bertempat di Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali ­
Nusra, Denpasar telah dilaksanakan peresmian Pengurus Daerah Ikatan Ahli
Geologi Indonesia (IAGI) Bali periode 2015-2018 oleh Ketua Umum PP-IAGI.
Kepengurusan baru ini menggantikan kepengurusan lama yang telah bekerja pada
periode 2009-2014 di bawah kepemimpinan I Ketut Suharta. Untuk periode
2015-2018, kepengurusan dipimpin oleh I Ketut Ariantana dengan susunan
pengurus sbb:
 
Dewan Pertimbangan
Koordinator  : Ir. I Ketut Suharta, MSi.
Anggota : 
1. Ir. Ida Bagus Putu Widana
2. Ir. Dewa Made Suwirya
3. Ir. Putu Agus Budiana, MSi.
 
Ketua  : I Ketut Ariantana, ST. M.Si
Wakil Ketua   : Ida Bagus Ari Chandana, ST.,M.Si.
Sekretaris : I Nyoman Wiratmo, ST. MT.
Bendahara : Ir. I Nyoman Artabudi
Bidang Humas dan Publikasi : Agus Karmadi, ST.,MM
Bidang Geologi Teknik   : Cok. Gede Darmaputra,
ST.
Bidang Lingkungan dan Pertambangan  : I Gede Kardiasa, ST.
Bidang Sumber Daya Air: I Wayan Sudarmawan,
ST.MSi
Bidang Bencana Alam : Agus Sugiarto, ST.
Bidang Geowisata   : I Putu Sujana,
ST.MSi. 
 
Kepada Pengurus Daerah Bali 2015-2018 diucapkan selamat menjalankan tugas
dengan penuh semangat dan kepada Pengurus 2009-2014 diucapkan terima kasih
atas dedikasinya menjalankan roda organisasi selama 5 tahun terakhir.
 
Isu dan permasalahan terkait kegeologian di daerah Bali sangat beragam mulai
dari air tanah (dan air permukaan), mitigasi bencana, geowisata dan juga
ekstraksi sumberdaya kebumian (panas bumi dan mineral industri/ batuan). Ini
akan menjadi wilayah dimana Pengda IAGI Bali dapat berperan serta mengelola
dan memberikan masukan kepada semua pemangku kepentingan di Bali.
 
Setelah acara peresmian kepengrurusan Pengda, dilanjutkan dengan Seminar
³Pengelolaan Air Tanah di Propinsi Bali² dengan menghadirkan banyak
narasumber diantaranya:
 
1. Prof. Otto Ongkosongo (mewakili PP IAGI dan Dewan Sumberdaya Air
Nasional) yang membawakan topik ³Air Tanah, Genesa, Eksplorasi dan
Pengeboran²

2. I Ketut Ariantana (Pengda Bali) membawakan makalah dari Badan Geologi
tentang ³Permasalahan Regulasi Air Tanah²

3. Novrizal Tahar (Kepala Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali-Nusra)
berbicara tentang ³Perlidungan Air Tanah Berbasis Ekoregion²

4. Putu Agus Budiana (Kepala Bidang ESDM, Dinas PU, Prop Bali)
mengangkat topik ³Pemanfaatan Air Tanah ­ realita dan permasalahan²

5. Lilik Sudiajeng (Politeknik Negeri Bali) berbicara tentang ³Program
Penyelamatan Air Tanah Bali².

 
Seminar yang dihadiri sekitar 80-an peserta dari berbagai instansi
pemerintah dan swasta di Bali ini berlangsung hingga sekitar pukul 14.00.
Diskusi berjalan dinamis dengan tanya jawab dan masukan untuk pengelolaan
air tanah Bali yg lebih baik.
 
Seperti halnya di daerah lain terutama kota-kota besar, permasalahan air
tanah Bali dapat diidentifikasi sebagai permasalahan di daerah imbuhan
berupa penurunan resapan air (penurunan cadangan air tanah ­ bencana
kekeringan dan peningkatan limpasan permukaan ­ bencana banjir), serta
permasalahan di daerah lepasan berupa penurunan cadangan air tanah dan
penurunan muka air tanah. Permasalahan yg lebih spesifik Bali adalah
meningkatnya kebutuhan air minum terkait dengan meningkatnya jumlah
wisatawan disamping pertambahan populasi residen Bali sendiri. Pertumbuhan
populasi sekitar 1,27% dengan jumlah penduduk pada 2013 adalah 4.056.300
jiwa dengan tingkat kepadatan 710 jiwa per km2. Ditambah fakta bahwa
perekonomian Bali sangat ditopang oleh sektor parisiwisata (perdagangan
32.14%, pertanian 17,69%, Transport dan komunikasi 11.1% dan jasa 15.08%),
membuat kebutuhan akan air (air minum dan keperluan hidup sehari-hari) terus
meningkat dari waktu ke waktu.
 
Data lain yang menarik adalah bahwa produksi air minum (dari ASPADIN ­
Asosiasi Persh Air Minum dan Kemasan Indonesia) mencapai 20,3 miliar liter
pada 2013 yang meningkat menjadi 23,9 miliar liter pada 2014. Bisa
dibayangkan kenaikkan kebutuhan air minum (kemasan) sekitar 18% per tahun ­
ini sangat signifikan untuk dicarikan sumber pemenuhannya. Pembatalan UU
No.7/ 2004 yg menjadi dasar komoditisasi sumberdaya air (yg telah menjadi
usi nasional) juga mengimbas di Bali. Solusi legal formal perlu terus
didorong agar pemerintah segera mengeluarkan PP dan peraturan lain terkait
dng berlakunya kembali UU No.11/ 1974 (ttg Pengairan).
 
Secara umum permasalahan terkait air tanah Bali yang perlu dicarikan
solusinya (lintas sektor) meliputi
 
1.Pengambilan air tanah yang berlebihan (peningkatan jumlah penduduk dan
wisatawan)

2.Alih fungsi lahan terutama di daerah imbuhan/ resapan

3.Kerusakan DAS

4.Penurunan kualitas air tanah (pencemaran)

5.Sengketa/ konflik penggunaan air

6.Tumpang tindih lembaga pengelola

 
Selamat menjalankan roda organisasi para pengurus Pengda Bali,