[iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?
abah dan pak awang, membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali. semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI, segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan anak2nya). seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus. meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan) sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar. tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek di mobil induk yg lebih besar). kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan; kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua. ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih banyak yg 'lebih senior' daripada saya. tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu, saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi lainnya). yaaa, semoga saja ke depan nanti, banyak darah muda yg mau menyemarakkan organisasi tercinta kita ini. waduh, kok jadi terlalu panjang ya? maaf deh, uneg2 sih... salam, syaiful * rasanya tidak elok kami minta duit tanpa memberikan secarik berita-sedimentologi... 2008/3/14 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]: Ah, ternyata Abah kita, saya pikir IAGI-net dapat e-mail dari CNOOC atau PetroChina he2... Biarkan Pak Syaiful yang menjawab pertanyaan Abah, saya pernah main ke rumah Pak Syaiful di Bogor saat sedang sibuk menyiapkan pengiriman Berita Sedimentologi kepada para anggota sampai di LN, semua anggota keluarga Pak Syaiful dilibatkan dalam pengiriman itu, sebuah dedikasi yang luar biasa... Saya juga ingat saat Berita Sedimentologi produk pertama Pak Herman Darman keluar pertengahan tahun 1990-an masih dalam bentuk stensilan sederhana dengan kertas putih tetapi, bukan kertas koran macam buku stensilan di Senen he2...Kecintaan Pak Herman Darman kepada sedimentologi sampai membidani jurnal itu luar biasa Saya pun ingat pada akhir 1990-an dan awal 2000 saat FOSI mengkristal sehingga anak IAGI ini sangat menonjol di bawah kemampuan organisasi tiga serangkai Herman Darman-F. Hasan Sidi-M. Syaiful dan mampu melaksanakan regional seminar memperingati 50 tahun buku van Bemmelen (1999), menerbitkan buku Outline of Geology of Indonesia (2000), dan menyelenggarakan regional seminar deepwater tahun 2001 termasuk mendatangkan para pakar deepwater berkelas dunia, luar biasa Tongkat estafet berjalan tidak mulus barangkali...para senior ini sudah pergi ke LN, Pak Syaiful juga banyak urusannya di IAGI, IPA, ETTI. Barangkali Pak Syaiful bisa memilih rekan2 kawula muda untuk membangkitkan kembali FOSI...? salam, awang Mr. Ching Hsu [EMAIL PROTECTED] wrote: Awang Terima kasih , memori saya di - SEGAR kan kembali, tapi ngomong2 SEDIMEN , saya jadi ingat salah satu organisasi didalam IAGI yang lagi matisur setelaih ditingal orleh Herman Darman . F Sidi dan kemudian M Syaiful sibuk ? Juga Prof kita Pak Yahdi Zaim dari ITB . Padahal sudah menjadi anggota ISA (Int'l Sedimentologist Assoc. , sering ada aktifitas Afternoon Talk (apa bener namanya ini ya , saking lamanya ndak ada) di Thamnak Thai , murah meriah. Apakah mau mati suri atau bahkan mau mati beneran Si Abah Catatan dibuang sayang, berasal dari jawaban saya kepada pertanyaan seorang mahasiswa. Barangkali ada gunanya untuk komunitas yang lebih luas. salam, awang Awang Satyana wrote: -apakah provenance itu ? Saya pilihkan definisi sederhana dari Allen dan Allen (1990, 2005), kebetulan penanya mengaitkannya dengan reservoir migas jadi buku Basin Analysis Allen dan Allen (mereka dua kakak dan adik) mungkin lebih sesuai. Provenance = the likely source areas of
RE: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?
Pak Syaiful, Pak Awang dan Pak Abah, dan juga generasi muda yang akan membangkitkan FOSI ... Saya sempat ketemu Prof. Yahdi Zaim waktu beliau datang ke Paris. Kita makan bareng dan kami sempat juga bicara soal FOSI. Pak Zaim, mantan pembimbing saya (yang kemudian jadi kawan dekat setelah saya lulus), mencetuskan ide pembentukan forum sedimentologi ini sebelum saya lulus sarjana. Setelah lululus, saya tindak lanjuti niatan ini dengan beberapa langkah sederhana. 1. membuat majalah (yang saya fotokopi di kantor after office hour, jadi bukan stensilan...). Hasan Sidi bantu saya mengedit dan cari-cari orang yang mau kasih kontribusi artikel. 2. membuat inventory mengenai siapa yang berminat (saya buat semacam database dengan excel). Syaiful bantu dalam hal ini kemudian juga dengan keuangannya. Kegiatan lainnya hanya jadi buah dari komitmen kita di FOSI. Istilah Syaiful cat rumah orangtua tidak harus ditiru, membuat saya terpikir mengenai generasi penerus. Mungkin mereka pikir kalau menjalankan FOSI harus seperti kita dulu. Situasi berbeda, topik berbeda, jadi ada kebebasan untuk berkreasi. Hanya dengan fotokopian-pun sebenarnya FOSI bisa jalan. Tapi yang perlu ditiru adalah KOMITMEN (lihat contoh kawan saya: Syaiful). Herman -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2008 7:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi? abah dan pak awang, membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali. semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI, segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan anak2nya). seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus. meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan) sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar. tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek di mobil induk yg lebih besar). kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan; kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua. ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih banyak yg 'lebih senior' daripada saya. tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu, saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi lainnya). yaaa, semoga saja ke depan nanti, banyak darah muda yg mau menyemarakkan organisasi tercinta kita ini. waduh, kok jadi terlalu panjang ya? maaf deh, uneg2 sih... salam, syaiful * rasanya tidak elok kami minta duit tanpa memberikan secarik berita-sedimentologi... 2008/3/14 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]: Ah, ternyata Abah kita, saya pikir IAGI-net dapat e-mail dari CNOOC atau PetroChina he2... Biarkan Pak Syaiful yang menjawab pertanyaan Abah, saya pernah main ke rumah Pak Syaiful di Bogor saat sedang sibuk menyiapkan pengiriman Berita Sedimentologi kepada para anggota sampai di LN, semua anggota keluarga Pak Syaiful dilibatkan dalam pengiriman itu, sebuah dedikasi yang luar biasa... Saya juga ingat saat Berita Sedimentologi produk pertama Pak Herman Darman keluar pertengahan tahun 1990-an masih dalam bentuk stensilan sederhana dengan kertas putih tetapi, bukan kertas koran macam buku stensilan di Senen he2...Kecintaan Pak Herman Darman kepada sedimentologi sampai membidani jurnal itu luar biasa Saya pun ingat pada akhir 1990-an dan awal 2000 saat FOSI mengkristal sehingga anak IAGI ini sangat menonjol di bawah kemampuan organisasi tiga serangkai Herman Darman-F. Hasan Sidi-M. Syaiful dan mampu melaksanakan regional seminar memperingati 50 tahun buku van Bemmelen (1999), menerbitkan buku Outline of Geology of Indonesia (2000), dan
RE: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi? Eksplorasi Geowisata
hehe...,sepertinya yang mati suri ini makin banyak saja. Dulu ada Komisi Otonomi Daerah, ada Komisi Geowisata, ada Komisi Geologi Kuarter, juga FOSI di IAGI. Pelan-pelan namun pasti energi pembangkit untuk Geowisata akan muncul dengan wajah yang lain. Kader-kader muda dari Bandung (tebak sendiri...) dan Mataram (tebak sendiri...), akan segera mendeklarasikan Forum Geowisata, biar geoscience untuk hal-hal seperti ini tidak mati suri dan ada banyak kader potensial, di Bandung, Jogja, Surabaya, Mataram yang siap kibarkan bendera. Perlu dukungan,kalau ide Geowisata ini bisa masuk di Meja-nya Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, lalu Geowisata menjadi salah satu ikon Visit Indonesia Year 2008. Geodiversity Indonesia sangat cantik dan unik. Di Malaysia sudah mendatangkan devisa yang signifikan. Kalau saja BPMIGAS - IAGI - LAPII-TB dan 6 Kampus (yang punya prodi Geologi) SEDANG meng update Peta Tektonik Indonesia dan Peta Cekungan Indonesia, maka bisa jadi Kantor MenBUDPAR - IAGI akan segera membuat PETA POTENSI GEOWISATA INDONESIA. Mengapa tidak...; Eksplorasi Geowisata ke depan di Indonesia saya kira mampu mendatangkan devisa bagi negara, jadi turut meramaikan kegiatan Eksplorasi Migas dan Eksplorasi Tambang di bumi ini back to natureback to green...and back to geotoursim... Agus Hendratno [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Syaiful, Pak Awang dan Pak Abah, dan juga generasi muda yang akan membangkitkan FOSI ... Saya sempat ketemu Prof. Yahdi Zaim waktu beliau datang ke Paris. Kita makan bareng dan kami sempat juga bicara soal FOSI. Pak Zaim, mantan pembimbing saya (yang kemudian jadi kawan dekat setelah saya lulus), mencetuskan ide pembentukan forum sedimentologi ini sebelum saya lulus sarjana. Setelah lululus, saya tindak lanjuti niatan ini dengan beberapa langkah sederhana. 1. membuat majalah (yang saya fotokopi di kantor after office hour, jadi bukan stensilan...). Hasan Sidi bantu saya mengedit dan cari-cari orang yang mau kasih kontribusi artikel. 2. membuat inventory mengenai siapa yang berminat (saya buat semacam database dengan excel). Syaiful bantu dalam hal ini kemudian juga dengan keuangannya. Kegiatan lainnya hanya jadi buah dari komitmen kita di FOSI. Istilah Syaiful cat rumah orangtua tidak harus ditiru, membuat saya terpikir mengenai generasi penerus. Mungkin mereka pikir kalau menjalankan FOSI harus seperti kita dulu. Situasi berbeda, topik berbeda, jadi ada kebebasan untuk berkreasi. Hanya dengan fotokopian-pun sebenarnya FOSI bisa jalan. Tapi yang perlu ditiru adalah KOMITMEN (lihat contoh kawan saya: Syaiful). Herman -Original Message- From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, March 14, 2008 7:53 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi? abah dan pak awang, membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali. semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI, segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan anak2nya). seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus. meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan) sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar. tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek di mobil induk yg lebih besar). kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan; kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua. ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih banyak yg 'lebih senior' daripada saya. tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu, saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi lainnya). yaaa, semoga saja