[iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?

2008-03-14 Terurut Topik mohammad syaiful
abah dan pak awang,

membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua
kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat
dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup
menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali.
semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI,
segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg
lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan
anak2nya).

seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus.
meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan)
sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar.

tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan
maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak
dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek
di mobil induk yg lebih besar).

kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah
muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry
maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan;
kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di
kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di
aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar
regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan
biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan
pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua.

ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke
luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak
luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih
banyak yg 'lebih senior' daripada saya.

tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu,
saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil
company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang
adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau
meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi
lainnya). yaaa, semoga saja ke depan nanti, banyak darah muda yg mau
menyemarakkan organisasi tercinta kita ini.

waduh, kok jadi terlalu panjang ya? maaf deh, uneg2 sih...

salam,
syaiful
* rasanya tidak elok kami minta duit tanpa memberikan secarik
berita-sedimentologi...

2008/3/14 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Ah, ternyata Abah kita, saya pikir IAGI-net dapat e-mail dari CNOOC atau 
 PetroChina he2...

  Biarkan Pak Syaiful yang menjawab pertanyaan Abah, saya pernah main ke rumah 
 Pak Syaiful di Bogor saat sedang sibuk menyiapkan pengiriman Berita 
 Sedimentologi kepada para anggota sampai di LN, semua anggota keluarga Pak 
 Syaiful dilibatkan dalam pengiriman itu, sebuah dedikasi yang luar biasa...

  Saya juga ingat saat Berita Sedimentologi produk pertama Pak Herman Darman 
 keluar pertengahan tahun 1990-an masih dalam bentuk stensilan sederhana 
 dengan kertas putih tetapi, bukan kertas koran macam buku stensilan di Senen 
 he2...Kecintaan Pak Herman Darman kepada sedimentologi sampai membidani 
 jurnal itu luar biasa

  Saya pun ingat pada akhir 1990-an dan awal 2000 saat FOSI mengkristal 
 sehingga anak IAGI ini sangat menonjol di bawah kemampuan organisasi tiga 
 serangkai Herman Darman-F. Hasan Sidi-M. Syaiful dan mampu melaksanakan 
 regional seminar memperingati 50 tahun buku van Bemmelen (1999), menerbitkan 
 buku Outline of Geology of Indonesia (2000), dan menyelenggarakan regional 
 seminar deepwater tahun 2001 termasuk mendatangkan para pakar deepwater 
 berkelas dunia, luar biasa

  Tongkat estafet berjalan tidak mulus barangkali...para senior ini sudah 
 pergi ke LN, Pak Syaiful juga banyak urusannya di IAGI, IPA, ETTI. Barangkali 
 Pak Syaiful bisa memilih rekan2 kawula muda untuk membangkitkan kembali 
 FOSI...?

  salam,
  awang

 Mr. Ching Hsu [EMAIL PROTECTED] wrote:



 
 Awang

 Terima kasih , memori saya di - SEGAR kan
 kembali, tapi ngomong2   SEDIMEN , saya jadi ingat salah satu
 organisasi didalam IAGI yang lagi matisur setelaih ditingal orleh Herman
 Darman  . F Sidi dan kemudian M Syaiful sibuk  ?

 Juga Prof kita Pak Yahdi Zaim dari ITB  .

 Padahal sudah
 menjadi anggota ISA (Int'l Sedimentologist Assoc.  , sering ada
 aktifitas  Afternoon Talk (apa bener namanya ini ya , saking
 lamanya  ndak ada) di Thamnak Thai , murah meriah.

 Apakah
 mau mati suri atau bahkan mau mati  beneran 


 Si
 Abah

  Catatan dibuang sayang, berasal dari jawaban saya
 kepada pertanyaan
  seorang mahasiswa. Barangkali ada gunanya
 untuk komunitas yang lebih luas.
 
  salam,
 
 awang
 
  Awang Satyana

 wrote:
 
  -apakah provenance itu ?
  Saya
 pilihkan definisi sederhana dari Allen dan Allen (1990, 2005),
 
 kebetulan penanya mengaitkannya dengan reservoir migas jadi buku Basin
  Analysis Allen dan Allen (mereka dua kakak dan adik) mungkin
 lebih
  sesuai. Provenance = the likely source areas of 

RE: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?

2008-03-14 Terurut Topik Herman.Darman
Pak Syaiful, Pak Awang dan Pak Abah, dan juga generasi muda yang akan 
membangkitkan FOSI ...

Saya sempat ketemu Prof. Yahdi Zaim waktu beliau datang ke Paris. Kita makan 
bareng dan kami sempat juga bicara soal FOSI. Pak Zaim, mantan pembimbing saya 
(yang kemudian jadi kawan dekat setelah saya lulus), mencetuskan ide 
pembentukan forum sedimentologi ini sebelum saya lulus sarjana. Setelah 
lululus, saya tindak lanjuti niatan ini dengan beberapa langkah sederhana.
1. membuat majalah (yang saya fotokopi di kantor after office hour, jadi bukan 
stensilan...). Hasan Sidi bantu saya mengedit dan cari-cari orang yang mau 
kasih kontribusi artikel.
2. membuat inventory mengenai siapa yang berminat (saya buat semacam database 
dengan excel). Syaiful bantu dalam hal ini kemudian juga dengan keuangannya.
Kegiatan lainnya hanya jadi buah dari komitmen kita di FOSI. 

Istilah Syaiful cat rumah orangtua tidak harus ditiru, membuat saya terpikir 
mengenai generasi penerus. Mungkin mereka pikir kalau menjalankan FOSI harus 
seperti kita dulu. Situasi berbeda, topik berbeda, jadi ada kebebasan untuk 
berkreasi. Hanya dengan fotokopian-pun sebenarnya FOSI bisa jalan. Tapi yang 
perlu ditiru adalah KOMITMEN (lihat contoh kawan saya: Syaiful).

Herman 







-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 14, 2008 7:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?


abah dan pak awang,

membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua
kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat
dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup
menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali.
semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI,
segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg
lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan
anak2nya).

seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus.
meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan)
sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar.

tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan
maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak
dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek
di mobil induk yg lebih besar).

kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah
muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry
maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan;
kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di
kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di
aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar
regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan
biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan
pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua.

ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke
luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak
luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih
banyak yg 'lebih senior' daripada saya.

tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu,
saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil
company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang
adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau
meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi
lainnya). yaaa, semoga saja ke depan nanti, banyak darah muda yg mau
menyemarakkan organisasi tercinta kita ini.

waduh, kok jadi terlalu panjang ya? maaf deh, uneg2 sih...

salam,
syaiful
* rasanya tidak elok kami minta duit tanpa memberikan secarik
berita-sedimentologi...

2008/3/14 Awang Satyana [EMAIL PROTECTED]:
 Ah, ternyata Abah kita, saya pikir IAGI-net dapat e-mail dari CNOOC atau 
 PetroChina he2...

  Biarkan Pak Syaiful yang menjawab pertanyaan Abah, saya pernah main ke rumah 
 Pak Syaiful di Bogor saat sedang sibuk menyiapkan pengiriman Berita 
 Sedimentologi kepada para anggota sampai di LN, semua anggota keluarga Pak 
 Syaiful dilibatkan dalam pengiriman itu, sebuah dedikasi yang luar biasa...

  Saya juga ingat saat Berita Sedimentologi produk pertama Pak Herman Darman 
 keluar pertengahan tahun 1990-an masih dalam bentuk stensilan sederhana 
 dengan kertas putih tetapi, bukan kertas koran macam buku stensilan di Senen 
 he2...Kecintaan Pak Herman Darman kepada sedimentologi sampai membidani 
 jurnal itu luar biasa

  Saya pun ingat pada akhir 1990-an dan awal 2000 saat FOSI mengkristal 
 sehingga anak IAGI ini sangat menonjol di bawah kemampuan organisasi tiga 
 serangkai Herman Darman-F. Hasan Sidi-M. Syaiful dan mampu melaksanakan 
 regional seminar memperingati 50 tahun buku van Bemmelen (1999), menerbitkan 
 buku Outline of Geology of Indonesia (2000), dan

RE: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi? Eksplorasi Geowisata

2008-03-14 Terurut Topik Hendratno Agus
hehe...,sepertinya yang mati suri ini makin banyak saja. Dulu ada Komisi 
Otonomi Daerah, ada Komisi Geowisata, ada Komisi Geologi Kuarter, juga FOSI di 
IAGI. Pelan-pelan namun pasti energi pembangkit untuk Geowisata akan muncul 
dengan wajah yang lain. Kader-kader muda dari Bandung (tebak sendiri...) dan 
Mataram (tebak sendiri...), akan segera mendeklarasikan Forum Geowisata, biar 
geoscience untuk hal-hal seperti ini tidak mati suri dan ada banyak kader 
potensial, di Bandung, Jogja, Surabaya, Mataram yang siap kibarkan bendera. 
Perlu dukungan,kalau ide Geowisata ini bisa masuk di Meja-nya Menteri 
Kebudayaan dan Pariwisata, lalu Geowisata menjadi salah satu ikon Visit 
Indonesia Year 2008. Geodiversity Indonesia sangat cantik dan unik. Di Malaysia 
sudah mendatangkan devisa yang signifikan. Kalau saja BPMIGAS - IAGI - LAPII-TB 
dan 6 Kampus (yang punya prodi Geologi) SEDANG meng update Peta Tektonik 
Indonesia dan Peta Cekungan Indonesia, maka bisa jadi Kantor MenBUDPAR - IAGI
 akan segera membuat PETA POTENSI GEOWISATA INDONESIA. Mengapa 
tidak...; Eksplorasi Geowisata ke depan di Indonesia saya kira mampu 
mendatangkan devisa bagi negara, jadi turut meramaikan kegiatan Eksplorasi 
Migas dan Eksplorasi Tambang di bumi ini
   
  back to natureback to green...and back to geotoursim...
   
  Agus Hendratno
   
  

[EMAIL PROTECTED] wrote:
  Pak Syaiful, Pak Awang dan Pak Abah, dan juga generasi muda yang akan 
membangkitkan FOSI ...

Saya sempat ketemu Prof. Yahdi Zaim waktu beliau datang ke Paris. Kita makan 
bareng dan kami sempat juga bicara soal FOSI. Pak Zaim, mantan pembimbing saya 
(yang kemudian jadi kawan dekat setelah saya lulus), mencetuskan ide 
pembentukan forum sedimentologi ini sebelum saya lulus sarjana. Setelah 
lululus, saya tindak lanjuti niatan ini dengan beberapa langkah sederhana.
1. membuat majalah (yang saya fotokopi di kantor after office hour, jadi bukan 
stensilan...). Hasan Sidi bantu saya mengedit dan cari-cari orang yang mau 
kasih kontribusi artikel.
2. membuat inventory mengenai siapa yang berminat (saya buat semacam database 
dengan excel). Syaiful bantu dalam hal ini kemudian juga dengan keuangannya.
Kegiatan lainnya hanya jadi buah dari komitmen kita di FOSI. 

Istilah Syaiful cat rumah orangtua tidak harus ditiru, membuat saya terpikir 
mengenai generasi penerus. Mungkin mereka pikir kalau menjalankan FOSI harus 
seperti kita dulu. Situasi berbeda, topik berbeda, jadi ada kebebasan untuk 
berkreasi. Hanya dengan fotokopian-pun sebenarnya FOSI bisa jalan. Tapi yang 
perlu ditiru adalah KOMITMEN (lihat contoh kawan saya: Syaiful).

Herman 







-Original Message-
From: mohammad syaiful [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, March 14, 2008 7:53 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [iagi-net-l] 4C: mati suri? kaderisasi?


abah dan pak awang,

membaca imil anggota FOSI berdua, saya menghela napas panjang, dua
kali. sebenarnyalah sudah satu tahun ini ada generasi muda yg berminat
dan mau utk menggerakkan FOSI ini kembali. namun kesibukan yg cukup
menghentak, yg ternyata belum mampu membuat FOSI bangun kembali.
semoga saja semangat generasi muda yg mau membangunkan kembali FOSI,
segera dapat terwujud pada waktu mendatang, meski mungkin dg format yg
lebih baru (cat rumah orangtua tidak harus ditiru oleh cat kesukaan
anak2nya).

seperti kata pak awang, tongkat estafet memang tidak berjalan mulus.
meskipun masalah KADERISASI sudah sering saya lontarkan (dan lakukan)
sejak iagi di bawah pimpinan andang bachtiar.

tentang FOSI, rasanya saya pernah melontarkan uneg2 dan permintaan
maaf lewat media ini sekira 3 tahunan lalu ketika saya merasa tidak
dapat 'mengemudikan' mobil ini sendirian (apalagi disuruh jadi kenek
di mobil induk yg lebih besar).

kaderisasi? sejak tahun 2000-an, kami di FOSI sudah melibatkan darah
muda, seperti deddy sebayang di jakarta (sekarang di brunei), herry
maulana (di jakarta lalu ke balikpapan; kini di kl), tony (balikpapan;
kini di kl), astrid (jakarta; kini di norway), rina (jakarta;kini di
kl), slamet (jakarta), ferry (jakarta), minarwan (jakarta; kini di
aussie) dan banyak lagi. kita kasih kesempatan di semua seminar
regional yg disebutkan pak awang. utk porsi iagi, bersama elan
biantoro, kita bikin seminar 'giant field' yg rasanya hanya saya dan
pak elan sbg yg 'sok senior', lainnya darah muda semua.

ternyata sebagian besar darah muda ini, hampir semuanya hengkang ke
luar negeri. saya juga cukup prihatin, ketika di bawah pimpinan pak
luthfi sekarang, ternyata saya tergolong generasi yg 'yunior'; lebih
banyak yg 'lebih senior' daripada saya.

tapi semangat tetap ada! paling tidak, dalam acara jcb2007 yg lalu,
saya coba galang darah muda lainnya (teman2 muda medco, pertamina, oil
company, service company, juga bpmigas), kira2 sekira 20-an orang
adalah darah muda yg saya harapkan (sambil sering dirayu) utk mau
meluangkan waktu dan tenaganya bagi IAGI (maupun FOSI dalam sisi
lainnya). yaaa, semoga saja