Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-11-02 Terurut Topik R.P.Koesoemadinata
Mungkin maksud saya kurang difahami. Saya tekankan bahwa pembuatan istilah 
ilmiah teknik ini bukan hanya masalah bahasa dan ditangani 1 orang saja dan 
kemudian selesai. Selain memerlukan waktu untuk dipikirkan,  konsep dan 
istilah ilmiah akan bertambah dan berkembang terus selama ilmu itu sendiri 
berkembang.
Maka saya usulkan adanya suatu standing committee yang terdiri dari banyak 
pakar/spesialist selain ahli bahasa yang paling tidak bersidang 1 kali 
setiap tahunnya, membahas munculnya istilah ilmiah/teknik baru setiap 
tahunnya.
Komisi ini para anggotanya harus bersifat tetap, minimal untuk jangka waktu 
5 tahun, dan hasilnya disosialisasikan untuk didiskusikan di forum IAGI 
mailing list (misalnya), sebelum ditetapkan.
Ini yang saya maksud, yang tidak akan selesai2 itu dialog mengenai bagaimana 
menterjemahkan istilah-istilah itu. Kalau ada komisi tetap kan komisi bisa 
mengambil kesimpulan dan kalau perlu dilakukan voting, sehingga tidak 
terjadi dialog yang bertele-tele yang tidak ada habisnya.

Wassalam
- Original Message - 
From: Kuntadi, Nugrahanto kuntadi.nugraha...@se1.bp.com

To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Monday, November 02, 2009 2:22 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] 
Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda



Maturnuwun Pak Brahmantyo...

Wah berarti Bahasa Indonesia sudah setengah matang nih menuju
peng'Indonesiaan di segala aspek poleksushukbudsains.  Kenapa tidak bisa
ya? Jwb: karena api tungkunya terlalu kecil (=usahanya kurang besar).
Memang repot, tetapi repot di awal bukankah hal yang biasa di dalam
memulai suatu pekerjaan besar? Contoh:
- mengurus persiapan kontrak utk suatu proyek besar bukan main repotnya,
namun ketika sudah berjalan umumnya lancar saja.
- mendaki gunung / bukit baik berjalan kaki maupun bersepeda, awalnya
beraaat sekali, tapi ketika sudah melihat batas vegetasi rasanya capek
kaki terpompa semangat menuju puncak walaupun naik 2 langkah melorot 1-2
langkah lagi.
- belajar nyupir buat orang yang mampu membayar supir pribadi, wah repot
dan muwalesnya minta ampun padahal nyuruh supir udah gampang...tapi
ketika sudah bisa nyupir sendiri, si supir pribadi makan gaji buta
akhirnya...:-(
- dll, dll...

Mungkin betul kata Pak Mino dan Pak Koesoema, terkesan membuang2 waktu
dan lama sekali belum ketahuan ujungnya. Tapi kan kalau hanya sebagian
geolog saja yang serius di dalam menekuni hal ini dgn bantuan segenap
komunitas, perlahan-lahan bisa disepakati mana yang bisa
diIndonesiakan mana yang ditunda, atau bahkan kelak gak perlu
diIndonesiakan sama sekali.

Salam,
Kuntadi

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id]
Sent: Monday, November 02, 2009 9:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l]
Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

Betul semuanya dikanjikan (mungkin juga diambil dari bahasa asalnya
yaitu
China), kecuali istilah-istilah yang relatif baru biasanya ditulis
sesuai
cara pengucapan dalam bahasa Inggeris dan ditulis dengan huruf katakana.
Nama-nama batuan klasik/standar hampir seluruhnya sudah dikanjikan.

BB







Betul Pak Muharram,

Inti dari pertanyaan saya kepada iaginetters yg mgkn pernah/sudah lama
tinggal di Jepun dll itu mengethui apakah istilah2 asing yg dipakai
mereka dlm bahasa sains pun diterjemahkan sekaligus ditulis dlm kanji
juga?

Jika iya, berarti mereka bangsa kuning itu repotnya 2x lipat ketimbang
Bahasa Indonesia yg alhamdulillah sudah memakai huruf Latin

(universal)

- artinya usaha kita tinggal mencari terjemahan padanannya saja.

Saya terus terang di Jepang feel like at no where karena semua sudut
kota dan barang2 dari elektronik, makanan/minuman coin, menu resto,

dll

you name it - semuanya pakai huruf kanji, dan susah cari orang utk
diajak ngobrol bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia;-(

Salam.

-Original Message-
From: Muharram Jaya Panguriseng [mailto:muhar...@pertamina-ep.com]
Sent: Monday, November 02, 2009 9:08 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
Sumpah Pemuda

3 serangkai bangsa kuning ini patut dicontoh patriotismenya. Khusus
untuk China, seingat saya beberapa perusahaan oil services harus

membuat

website dalam bahasa setempat. Namun saya juga gak tahu, apakah karena
diharuskan oleh UU China atau karena daya saing negeri ini yang tinggi
sehingga perusahaan manapun yang masuk harus mengalah untuk
menggunakan Bahasa China.

Salam,
--mjp--

-Original Message-
From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
Sent: Monday, November 02, 2009 8:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
Sumpah Pemuda

Kalau bangsa Jepun, Korea, atu China itu gimana yah?

Apakah dalam bahasa ilmiah nasional mereka yang bertulisan kanji dll

itu

terselip juga istilah2 asing?

Atau semua bahasa science nya telah diterjemahkan

Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-11-01 Terurut Topik Budi Brahmantyo
Betul semuanya dikanjikan (mungkin juga diambil dari bahasa asalnya yaitu
China), kecuali istilah-istilah yang relatif baru biasanya ditulis sesuai
cara pengucapan dalam bahasa Inggeris dan ditulis dengan huruf katakana.
Nama-nama batuan klasik/standar hampir seluruhnya sudah dikanjikan.

BB






 Betul Pak Muharram,

 Inti dari pertanyaan saya kepada iaginetters yg mgkn pernah/sudah lama
 tinggal di Jepun dll itu mengethui apakah istilah2 asing yg dipakai
 mereka dlm bahasa sains pun diterjemahkan sekaligus ditulis dlm kanji
 juga?

 Jika iya, berarti mereka bangsa kuning itu repotnya 2x lipat ketimbang
 Bahasa Indonesia yg alhamdulillah sudah memakai huruf Latin (universal)
 - artinya usaha kita tinggal mencari terjemahan padanannya saja.

 Saya terus terang di Jepang feel like at no where karena semua sudut
 kota dan barang2 dari elektronik, makanan/minuman coin, menu resto, dll
 you name it - semuanya pakai huruf kanji, dan susah cari orang utk
 diajak ngobrol bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia;-(

 Salam.

 -Original Message-
 From: Muharram Jaya Panguriseng [mailto:muhar...@pertamina-ep.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 9:08 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 3 serangkai bangsa kuning ini patut dicontoh patriotismenya. Khusus
 untuk China, seingat saya beberapa perusahaan oil services harus membuat
 website dalam bahasa setempat. Namun saya juga gak tahu, apakah karena
 diharuskan oleh UU China atau karena daya saing negeri ini yang tinggi
 sehingga perusahaan manapun yang masuk harus mengalah untuk
 menggunakan Bahasa China.

 Salam,
 --mjp--

 -Original Message-
 From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 8:54 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Kalau bangsa Jepun, Korea, atu China itu gimana yah?

 Apakah dalam bahasa ilmiah nasional mereka yang bertulisan kanji dll itu
 terselip juga istilah2 asing?

 Atau semua bahasa science nya telah diterjemahkan dalam bahasa mereka
 dlm tulisan kanjinya?

 Salam,
 Kuntadi

 -Original Message-
 From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@bdg.centrin.net.id]
 Sent: Friday, October 30, 2009 10:42 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Saya setuju sekali dengan Pak Koesoema dan ini juga sudah pernah
 didiskusikan panjang lebar.

 Bagi saya menterjemahkan atau membuat padanan kata untuk istilah2 ilmiah
 dalam science dan engineering akan sangat membingungkan dan buang waktu,
 bahkan bisa2 memperlambat kemajuan karena tidak mau membaca buku2 asing.
 Sukur kalau kebalikan yaitu baca buku asing baru cari terjemahaannya.
 Pengalaman saya saat ini, kebanyakan mahasiswa sekarang bacanya diktat
 dalam bahasa Indonesia, baru kemudian apabila harus mencoba baca paper
 atau text book dalam bahasa asing. Begitu start baca sudah pasti akan
 susah dan bulak-balik kamus istilah, hal in menyebabkan patah negatif
 energi dalam minat membaca. Selain itu saya tidak bisa kebayang kalau
 istilah/jargon tectonic dan struktur geologi yang kamus peristilahannya
 sudah sangat tebal harus dibuat padanan bahasa Indonesianya.Kebalikannya
 adalah peristilahan yang memang datang dari Indonesia seperti Lahar
 misalnya seringkali digunakan oleh banyak volkanologist dunia.

 Memang benar kebiasaan bisa merubah semuanya, seandai semua buku
 penting, text book dan buku ilmiah populer diterjemahkan dalam bahasa
 Indonesia dan perkenalkan peritilahan yang digunakan sedini mungkin
 hasilnya pasti akan berbeda. Menurut saya ..lho...bukan ahli bahasa..

 Salam,

 Ben Sapiie



 Saya kira untuk masalah bahasa di PIT Iagi (Konvensi) adalah menggunakan
 2 bahasa, Pada yang bersifat tulisan harus dilengkapi dengan abstract
 dalam bahasa Inggris, tetapi pada presentasi slides (ppt) di berikan
 dalam bahasa Inggris, tetapi pembicara bisa mengutarakannya dalam bahasa
 Indonesia.
 Jika
 ada peserta yang tidak mengerti bahasa Indonesia, dia masih bisa
 mengikutinya lewat slides. Jadi seperti orang asing nonton film
 Indonesia dengan membaca text (subtitles) dalam bahasa Inggris, dan
 masih bisa bertanya dengan bahasa Inggris.

 Mengenai istilah geologi dalam Bahasa Indonesia, memang Mas Mulyono
 Purbowidjojo adalah resmi ditunjuk pemerintah (paling tidak Departemen
 Pertambangan dulu) sebagai seorang ahli dalam pengindonesian istilah2
 geologi, dan buku-nya mengenai istilah geologi Indonesia diterbitkan
 sebagai dokumen resmi sehingga istilah-istialah yang tercantum di
 dalamnya adalah resmi untuk dipakai. Hal ini tercermin pada publikasi
 dari Direktorat Geologi (sekarang PSG) dan juga saya lihat Lemigas dan
 instansi2 Departemen ESDM lainnya. Itulah sebabnya Pak Sukamto mengikuti
 peraturan istilah dari Departemen Pertambangan sebagai pejabat
 Direktorat Geologi dulu.

 Mas Moel ini adalah 

RE: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-11-01 Terurut Topik Kuntadi, Nugrahanto
Maturnuwun Pak Brahmantyo...

Wah berarti Bahasa Indonesia sudah setengah matang nih menuju
peng'Indonesiaan di segala aspek poleksushukbudsains.  Kenapa tidak bisa
ya? Jwb: karena api tungkunya terlalu kecil (=usahanya kurang besar).
Memang repot, tetapi repot di awal bukankah hal yang biasa di dalam
memulai suatu pekerjaan besar? Contoh:
- mengurus persiapan kontrak utk suatu proyek besar bukan main repotnya,
namun ketika sudah berjalan umumnya lancar saja.
- mendaki gunung / bukit baik berjalan kaki maupun bersepeda, awalnya
beraaat sekali, tapi ketika sudah melihat batas vegetasi rasanya capek
kaki terpompa semangat menuju puncak walaupun naik 2 langkah melorot 1-2
langkah lagi.
- belajar nyupir buat orang yang mampu membayar supir pribadi, wah repot
dan muwalesnya minta ampun padahal nyuruh supir udah gampang...tapi
ketika sudah bisa nyupir sendiri, si supir pribadi makan gaji buta
akhirnya...:-(
- dll, dll...

Mungkin betul kata Pak Mino dan Pak Koesoema, terkesan membuang2 waktu
dan lama sekali belum ketahuan ujungnya. Tapi kan kalau hanya sebagian
geolog saja yang serius di dalam menekuni hal ini dgn bantuan segenap
komunitas, perlahan-lahan bisa disepakati mana yang bisa
diIndonesiakan mana yang ditunda, atau bahkan kelak gak perlu
diIndonesiakan sama sekali.

Salam,
Kuntadi

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, November 02, 2009 9:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l]
Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

Betul semuanya dikanjikan (mungkin juga diambil dari bahasa asalnya
yaitu
China), kecuali istilah-istilah yang relatif baru biasanya ditulis
sesuai
cara pengucapan dalam bahasa Inggeris dan ditulis dengan huruf katakana.
Nama-nama batuan klasik/standar hampir seluruhnya sudah dikanjikan.

BB






 Betul Pak Muharram,

 Inti dari pertanyaan saya kepada iaginetters yg mgkn pernah/sudah lama
 tinggal di Jepun dll itu mengethui apakah istilah2 asing yg dipakai
 mereka dlm bahasa sains pun diterjemahkan sekaligus ditulis dlm kanji
 juga?

 Jika iya, berarti mereka bangsa kuning itu repotnya 2x lipat ketimbang
 Bahasa Indonesia yg alhamdulillah sudah memakai huruf Latin
(universal)
 - artinya usaha kita tinggal mencari terjemahan padanannya saja.

 Saya terus terang di Jepang feel like at no where karena semua sudut
 kota dan barang2 dari elektronik, makanan/minuman coin, menu resto,
dll
 you name it - semuanya pakai huruf kanji, dan susah cari orang utk
 diajak ngobrol bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia;-(

 Salam.

 -Original Message-
 From: Muharram Jaya Panguriseng [mailto:muhar...@pertamina-ep.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 9:08 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 3 serangkai bangsa kuning ini patut dicontoh patriotismenya. Khusus
 untuk China, seingat saya beberapa perusahaan oil services harus
membuat
 website dalam bahasa setempat. Namun saya juga gak tahu, apakah karena
 diharuskan oleh UU China atau karena daya saing negeri ini yang tinggi
 sehingga perusahaan manapun yang masuk harus mengalah untuk
 menggunakan Bahasa China.

 Salam,
 --mjp--

 -Original Message-
 From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 8:54 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Kalau bangsa Jepun, Korea, atu China itu gimana yah?

 Apakah dalam bahasa ilmiah nasional mereka yang bertulisan kanji dll
itu
 terselip juga istilah2 asing?

 Atau semua bahasa science nya telah diterjemahkan dalam bahasa mereka
 dlm tulisan kanjinya?

 Salam,
 Kuntadi

 -Original Message-
 From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@bdg.centrin.net.id]
 Sent: Friday, October 30, 2009 10:42 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Saya setuju sekali dengan Pak Koesoema dan ini juga sudah pernah
 didiskusikan panjang lebar.

 Bagi saya menterjemahkan atau membuat padanan kata untuk istilah2
ilmiah
 dalam science dan engineering akan sangat membingungkan dan buang
waktu,
 bahkan bisa2 memperlambat kemajuan karena tidak mau membaca buku2
asing.
 Sukur kalau kebalikan yaitu baca buku asing baru cari terjemahaannya.
 Pengalaman saya saat ini, kebanyakan mahasiswa sekarang bacanya diktat
 dalam bahasa Indonesia, baru kemudian apabila harus mencoba baca paper
 atau text book dalam bahasa asing. Begitu start baca sudah pasti akan
 susah dan bulak-balik kamus istilah, hal in menyebabkan patah negatif
 energi dalam minat membaca. Selain itu saya tidak bisa kebayang kalau
 istilah/jargon tectonic dan struktur geologi yang kamus
peristilahannya
 sudah sangat tebal harus dibuat padanan bahasa
Indonesianya.Kebalikannya
 adalah peristilahan yang memang datang dari Indonesia seperti Lahar
 misalnya seringkali

RE: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

2009-11-01 Terurut Topik Muharram Jaya Panguriseng
Dari cerita Mas BB, berarti nasionalisme Jepang sama sekali tidak menghambat
kemajuan bangsanya ya?
Di kita westernisasi = kemajuan (?), sedangkan meng-indonesia-kan =
kemunduran (?)

Salut dengan Harian Kompas, walaupun Presiden dan para menterinya sampai
parau teriak-teriak National Summit, kompas dalam ulasannya tetap menulis
Rembuk National (National Summit), memang sih masih ada dalam kurungnya,
tapi ... cukuplah untuk bangsa yang belum PD dengan keakuannya.

--mjp--

-Original Message-
From: Budi Brahmantyo [mailto:bud...@gc.itb.ac.id] 
Sent: Monday, November 02, 2009 9:19 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Bahasa Jepun+Huruf Kanjinya RE: [iagi-net-l]
Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati Sumpah Pemuda

Betul semuanya dikanjikan (mungkin juga diambil dari bahasa asalnya yaitu
China), kecuali istilah-istilah yang relatif baru biasanya ditulis sesuai
cara pengucapan dalam bahasa Inggeris dan ditulis dengan huruf katakana.
Nama-nama batuan klasik/standar hampir seluruhnya sudah dikanjikan.

BB






 Betul Pak Muharram,

 Inti dari pertanyaan saya kepada iaginetters yg mgkn pernah/sudah lama
 tinggal di Jepun dll itu mengethui apakah istilah2 asing yg dipakai
 mereka dlm bahasa sains pun diterjemahkan sekaligus ditulis dlm kanji
 juga?

 Jika iya, berarti mereka bangsa kuning itu repotnya 2x lipat ketimbang
 Bahasa Indonesia yg alhamdulillah sudah memakai huruf Latin (universal)
 - artinya usaha kita tinggal mencari terjemahan padanannya saja.

 Saya terus terang di Jepang feel like at no where karena semua sudut
 kota dan barang2 dari elektronik, makanan/minuman coin, menu resto, dll
 you name it - semuanya pakai huruf kanji, dan susah cari orang utk
 diajak ngobrol bahasa Inggris, apalagi Bahasa Indonesia;-(

 Salam.

 -Original Message-
 From: Muharram Jaya Panguriseng [mailto:muhar...@pertamina-ep.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 9:08 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 3 serangkai bangsa kuning ini patut dicontoh patriotismenya. Khusus
 untuk China, seingat saya beberapa perusahaan oil services harus membuat
 website dalam bahasa setempat. Namun saya juga gak tahu, apakah karena
 diharuskan oleh UU China atau karena daya saing negeri ini yang tinggi
 sehingga perusahaan manapun yang masuk harus mengalah untuk
 menggunakan Bahasa China.

 Salam,
 --mjp--

 -Original Message-
 From: Kuntadi, Nugrahanto [mailto:kuntadi.nugraha...@se1.bp.com]
 Sent: Monday, November 02, 2009 8:54 AM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: RE: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Kalau bangsa Jepun, Korea, atu China itu gimana yah?

 Apakah dalam bahasa ilmiah nasional mereka yang bertulisan kanji dll itu
 terselip juga istilah2 asing?

 Atau semua bahasa science nya telah diterjemahkan dalam bahasa mereka
 dlm tulisan kanjinya?

 Salam,
 Kuntadi

 -Original Message-
 From: Benyamin Sapiie [mailto:bsap...@bdg.centrin.net.id]
 Sent: Friday, October 30, 2009 10:42 PM
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Subject: Re: [iagi-net-l] Legalitas Bahasa Indonesia : Memperingati
 Sumpah Pemuda

 Saya setuju sekali dengan Pak Koesoema dan ini juga sudah pernah
 didiskusikan panjang lebar.

 Bagi saya menterjemahkan atau membuat padanan kata untuk istilah2 ilmiah
 dalam science dan engineering akan sangat membingungkan dan buang waktu,
 bahkan bisa2 memperlambat kemajuan karena tidak mau membaca buku2 asing.
 Sukur kalau kebalikan yaitu baca buku asing baru cari terjemahaannya.
 Pengalaman saya saat ini, kebanyakan mahasiswa sekarang bacanya diktat
 dalam bahasa Indonesia, baru kemudian apabila harus mencoba baca paper
 atau text book dalam bahasa asing. Begitu start baca sudah pasti akan
 susah dan bulak-balik kamus istilah, hal in menyebabkan patah negatif
 energi dalam minat membaca. Selain itu saya tidak bisa kebayang kalau
 istilah/jargon tectonic dan struktur geologi yang kamus peristilahannya
 sudah sangat tebal harus dibuat padanan bahasa Indonesianya.Kebalikannya
 adalah peristilahan yang memang datang dari Indonesia seperti Lahar
 misalnya seringkali digunakan oleh banyak volkanologist dunia.

 Memang benar kebiasaan bisa merubah semuanya, seandai semua buku
 penting, text book dan buku ilmiah populer diterjemahkan dalam bahasa
 Indonesia dan perkenalkan peritilahan yang digunakan sedini mungkin
 hasilnya pasti akan berbeda. Menurut saya ..lho...bukan ahli bahasa..

 Salam,

 Ben Sapiie



 Saya kira untuk masalah bahasa di PIT Iagi (Konvensi) adalah menggunakan
 2 bahasa, Pada yang bersifat tulisan harus dilengkapi dengan abstract
 dalam bahasa Inggris, tetapi pada presentasi slides (ppt) di berikan
 dalam bahasa Inggris, tetapi pembicara bisa mengutarakannya dalam bahasa
 Indonesia.
 Jika
 ada peserta yang tidak mengerti bahasa Indonesia, dia masih bisa
 mengikutinya lewat slides. Jadi seperti orang asing nonton film
 Indonesia dengan membaca text (subtitles