Kalau masalah salary kok pasti hangat ya diskusinya? Betul kata mas Kabul. 
Kalau  30jt/bulan itu biasanya konsultancy. Kalau untuk permanen, apa nggak 
melenceng dari standarnya Bapenas?

salam,
fajar wisaksono



Kabul Ahmad <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Itu basic salary....bukan take home 
pay yang ada bonus, tunjangan lapangan, 
meals, transport dll itu....
Masak ada basic salary geoscientist yang30 jt /bln dgn pengalaman 5-7 tahun 
? Bisanya hanya perusahaan jenis konsultan asing dengan fee hourly 
consultancy...( ada yang bayarannya perjam 100 - 200 USD ), tapi itu sedikit 
bahkan jarang.
OK,...aku mau tunggu mas Rovicky mengudel-udel masalah ini di PIT IAGI 
Pekanbaru...tak tunggu...


----- Original Message ----- 
From: "Ferry Bastaman Hakim" 
To: 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 4:35 PM
Subject: RE: [iagi-net-l] Etika rekruitment was: Re: [iagi-net-l] lelang 
budak


Mas Kabul,

Itu angka net atau gross dan tahun berapa mas ?
Setahu saya kalau sekarang angka di Jakarta utk geoscientist 5-7 th sudah 
mulai bermain di sekitar 25 - 30 jt, bahkan ada pula yg berani kasih di atas 
30 jt

Utk >15 th ..gak tau saya, mungkin kakak-kakak & kangmas yg bisa 
menjawabnya. Yang pasti oke punya lah :-)

Salam,
Ferry

-----Original Message-----
From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, November 15, 2006 3:58 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Etika rekruitment was: Re: [iagi-net-l] lelang 
budak

Kami baru pulang dari Middle East.... Saudi, Qatar, EUE.
Ini info yang kami dapat dari TKI kita :

TKI :                    Gaji di Indonesia/Jawa            Gaji di Saudi/
Qatar

Pekerja Konstruksi    Rp.1 - 5 juta/bulan            5000 - 10,000
riyal/bulan
Operator Crane     Rp  2 - 4 juta/bulan               7000 - 12000 riyal/
dinar / 3000-4000 USD/bulan
Pembantu RT        Rp. 200 -400 ribu/bulan        2000 riyal/bulan/ 300 USD
Welder                   Rp. 2 - 4 juta/bulan            5000 - 12000 riyal/
2500 - 4000 USD/bulan
Driver                    Rp. 500 ribu - 2 juta/bln        3000 - 6000
riyal/dinar/vulan
Petroleum Eng > 5 -7th     Rp. 6 - 9 juta/bulan            5000 - 7000
USD/month+medical free/education free/vacation free
Geologist > 5 - 7th            Rp. 5 - 8 juta/bulan            4000 - 7000
USD/month ( same above )
PE /Geologist > 15 th        Rp. 10 - 15 juta/bulan        6000 - 10,000
USD/month + medical free/education free/vacation arround the world free.

Seorang teman dekat yang bekerja di EUA- geologist alumni yogya, pengalaman
di Indonesia sudah > 15 tahun, dihargai sangat tinggi di Middle East, dia
bisa menyekolahkan anak-anaknya di London pada sekolah yang terbaik.
Mengirim bulanan ke ortu nya di Yogya paling tidak 2000 USD/bulan.

Jadi siapa yang MEMPERBUDAK dan siapa MEMBEBASKAN BUDAK ??

Mas Noor menggaji pembantu RT nya apa sudah sesuai UMR ?
Masalah etika ?, waaaaa....ini bukan orang jawa thok...yang pakai etika ewuh
pakewuh sama senior, sama sing sepuh, etika ngono yo ngoni ning ojo
ngono....


----- Original Message ----- 
From: 
To: 
Sent: Wednesday, November 15, 2006 3:25 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Etika rekruitment was: Re: [iagi-net-l] lelang
budak


kalau saya lihat mungkin yang penting adalah network di antara orang dewe
(informasi gaji, benefit dsb).

karena kalau melihat persaingan di luar, kita justru tidak bersaing di
antara orang dewe kok, justru kita bersaing dengan  tenaga kerja dari
negara lain (malaysia, philipina, india, cina, bule  dsb).
saya sendiri sudah melihat beberapa contoh yang baik , di mana begitu ada 1
orang indonesia di suatu tempat / company di luar, maka kemudian banyak
orang indonesia yang menyusul, sehingga makin banyak tkii
yang bekerja  di luar.
Terus terang saya salut dengan teman - teman yang berani jadi pioner -
pioner di company - company yang belum ada orang indonesianya dan bisa
membawa kawan - kawan yang lain.

Nasionalisme ? kalau kita bisa bawa devisa ke indonesia apa enggak bagus
tuh ?


Regards

Kartiko SAMODRO

Telp : (0 )147443540






             Franciscus B
             Sinartio
             
             .com>                     iagi-net@iagi.or.id
                                                                        cc
             15/11/2006 05:11
                                                                     Objet
                                       Re: [iagi-net-l] Etika rekruitment
             Veuillez répondre         was: Re: [iagi-net-l] lelang budak
                     à
             
                   .id>







Noor,  menurun nya bargaining position karena banyak tenaga tersedia juga
merupakan hukum pasar.
yah kita harus bisa meng antisipasi nya juga.
dan agak susah kalau kita mau bersatu untuk menentukan standard kita.
sekali lagi setiap orang punya "standard" dan kepentingan masing2.
Negara2 Opec saja tdk pernah bisa benar2 bersatu menentukan produksi
mereka. pasti ada saja yang menyimpang dari yang sdh disetujui bersama.

fbs


----- Original Message ----
From: noor syarifuddin 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, November 15, 2006 8:32:43 AM
Subject: [iagi-net-l] Etika rekruitment was: Re: [iagi-net-l] lelang budak


Rekans,
Senang sekali membaca tanggapan rekan-rekan atas topik ini. Sengaja saya
sedikit provokasi supaya topik yang mungkin sedikit basi ini menjadi
menarik untuk kita diskusikan lagi.

Kelihatannya banyak tanggapan yang mengharuskan saya meluruskan topik yang
sebenarnya ingin saya diskusikan (supaya jangan salah ditafsirkan bahwa
saya tidak setuju dengan orang yang memilih berkarya di luar, apalagi
dianggap sebagai 'atasan' yang tidak baik seperti kata Ferdi...:-).

Seperti yang saya tulis di email awal, yang ingin saya soroti adalah proses
rekruitment-nya itu sendiri, alias etika suatu perusahaan dalam merekrut
para profesional (yang sudah pengalaman di atas 5 tahun sesuai yang
dipersyaratkan dan bukan orang yang baru lulus).

Saya paham bahwa opportunity di luar sekarang ini jauh lebih bagus
dibanding dengan di negeri sendiri, tapi apa kita harus sampai seperti itu.
Perusahaan-perusahaan itu tahu persis bahwa banyak profesional kita yang
kebelet untuk bekerja di luar, sehingga mereka memanfaatkan dengan
menurunkan sedikit demi sedikit benefit yang ditawarkan. Demikian juga
dengan proses rekruitment, yang dulunya mungkin lewat head hunter sekarang
jadi walk in interview. Jadi kalau kita main sikat saja ya rusaklah pasar
tenaga profesional Indonesia di luar sana. Saya teringat akan keluhan
seorang kawan yang kerja di tanah arab sana: makin hari benefit yang
ditawarkan makin turun saja karena banyak teman-teman baru dari indonesia
yang sering main sambar saja kontrak yang ditawarkan.
Ini sebenarnya yang ingin saya dikusikan dengan teman-teman: bagaimana
menjaga daya tawar atau 'bargaining position' profesional Indonesia baik
dari sisi perlakuan (treatment) maupun kompensasi.

Saya sedih bahwa profesional kita mau dengan sadar disuruh datang
beramai-ramai dengan membawa CVnya untuk antri diwawancarai satu persatu.
Masak sih profesional Indonesia yang sudah diakui kompetensinya di seluruh
pelosok dunia mau diperlakukan seperti itu. Apa tidak ada jalan lain yang
lebih terhormat untuk memperlakukan profesional kita itu: via head hunter,
tele-interview dll.
Saya nggak tahu apa memang itu sudah merupakan kewajaran, tapi dari
pengalaman pribadi pindah-pindah perusahaan belum pernah saya diperlakukan
seperti itu pada proses rekruitmentnya.

Frank juga menyinggung soal gentlement agreement antar perusahaan yang dulu
pernah ada di Indonesia juga: antara Unocal, Vico dan Total. Mereka tidak
akan saling rekrut karena faktor etika perusahaan yang beroperasi di
kawasan yang sama. Nah di sini juga menyangkut etika proses rekruitment.
Dalam artian kalaupun tidak ada perjanjian bukan berarti bisa saling sikat
seenak udele dewe...:-).



salam,
* waktu kuliah etika, saya hanya dapat C

----- Original Message ----
From: Franciscus B Sinartio 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Wednesday, November 15, 2006 2:27:09 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] lelang budak


tambahan lagi untuk uraian Pak TAM, kalau dulu hanya majikan (yg punya
budak yang untung) kalau sekarang majikan dan budaknya juga untung.
eh malah ada majikan yang rugi karena kehilangan budak.

Kerja sebagai manajer pun boleh dianggap sebagai budak pekerjaan. berapa
kali manajer harus melakukan pekerjaan yang tdk sesuai dengan hati nurani
karena disuruh oleh atasan atau supaya menyelamatkan diri.
Pak Iswani juga menyinggung soal halal dan tidak halal, saya pikir yang itu
tidak perlu diperjelas lagi.

jadi ingat ungkapan Pak ADB beberapa tahun lalu soal loyalitas, yaitu
loyalitas profesi. Tapi kalau misalnya jadi VP HRD pun tidak bisa
disalahkan karena tidak loyal sama profesi, kan dia loyal sama perusahaan

Kita memang tidak akan sama semua. . . . . .
setiap orang punya "standard" dan asumsi ttg Nilai ("value")

Nah seperti yang di uraikan oleh Pak TAM  ttg hukum pasar, mestinya
perusahaan2 di Indonesia harus bisa menjawab "challenge"dari pasar.
dan target nya bukan orang2 yang sudah diluar, tetapi lebih kepada orang
yang masih di dalam sebelum keluar
Karena kalau sudah diluar biasanya sudah susah untuk ditarik masuk terutama
kalau sudah dapat/masuk  "comfort zone'. (kalau Sofyi sih lain, dia takut
sama "godaan" anak2 buah nya yang puluhan orang)

kalau gaya Petronas lain, mereka baru saja membuat MOU ttg kerjasama di
bidang downstream dengan Saudi Aramco. dan dampak nya Saudi Aramco tidak
akan mengambil orang Petronas lagi.

Kalau dgn Shell lain lagi, mereka sudah lakukan "gentlemen agreement"
antara CEO Shell dan CEO Petronas sebelumnya, yang menyatakan bahwa Shell
tidak boleh mengambil pegawai Petronas. kecuali ada masa tenggang.  Kalau
tidak salah ini hal ini sengaja di "broadcast" oleh CEO Petronas.

Jadi yang kerja di Petronas harus kerja di service company dulu selama
setahun sebelum ke SA (belajar dulu strategi dari Pak MF yg barusan saja
tdk perpanjang kontrak dgn Petronas).

saya pernah ditanyain sama seseorang, kapan saya berencana balik kerja di
Indonesia, saya jadi bingung jawabnya.  karena menurut pendapat saya
sebenarnya walaupun kerja di LN pun, kita bisa berkarya untuk Indonesia.
"kadar" nya memang bervariasi dari orang ke orang.

saya pikir karya yang mungkin bisa langsung di dapatkan dampaknya adalah
dalam pendidikan.
mempersiapkan lulusan PT untuk bisa masuk jalur cepat di dalam karir dengan
membekali "skill" yang mungkin belum didapatkan di PT.
dan IAGI, HAGI dan IATMI  bisa jadi fasilitatornya.  Nah para expat ini
bisa membantu dalam berbagai segi (tentu saja yang di dalam negeri lebih
flexible untuk melakukan hal ini karena waktu dan tempat)

sebenarnya saya mau usulkan sesuatu tetapi takut dibilangin menjual budak
ke LN lagi.  tapi tidak apalah siapa tahu ada gayung bersambut.
Beberapa minggu lalu ada diskusi ttg kurangnya tenaga kerja kasar di
industri perminyakan terutama di drilling rig, dan production facility.
saya langsung jadi ingat kepada saudara2 kita yang tidak ada pekerjaan atau
kerja serabutan di Indonesia.  Kan banyak yang secara fisik dan mental siap
tetapi skill tidak ada. nah kalau kita mempersiapkan mereka mengenai
pengetahuan dasar ttg perminyakan dan bahasa inggris, saya yakin mereka
bisa bersaing.
Skill yang diperlukan biasanya sangat minim untuk pekerjaan yang paling
kasar.
banyak yang bisa ngajar ttg prosedur operasi di drilling rig, dan fasilitas
produksi, nanti yang expat bisa menggalang dana kalau tidak punya waktu
ngajar. apalagi kalau cuma bahasa inggris. hampir semua bisa ngajar.
memang kita akan mengalami banyak hambatan, baik dari yang akan dididik
atau yang tdk ada hubungan dgn proses ini.  tetapi ini mungkin salah satu
cara untuk menaikkan taraf hidup saudara2 kita.
kalau kita sudah terkenal mengirimkan pembantu2, buruh konstruksi dan buruh
pertanian ke luar negeri.  mungkin sudah saat nya kita kirim buruh
perminyakan juga (walaupun kita sudah berhasil kirim buruh professional
perminyakan)
Penghasilan mereka akan sekitar UD 200 perhari. potong pajak dan lain masih
cukup besar, ini untuk yang "fresh graduate" dari pendidikan
ini.(berdasarkan iklan2 yang tersebar di MY dan internet)

Nah kalau kita memulai ini saya yakin banyak yang akan melihat ini sebagai
peluang bisnis.  yah tidak apa2 silahkan....  asal jangan bohongin calon
TKI tersebut itu saja.

selamat berkarya untuk semuanya dimana pun berada.

fbs

----- Original Message ----
From: Taufik Manan 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, November 14, 2006 9:57:28 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] lelang budak


Sahabat seprofesi ....

Mungkin kasarnya mirip dengan lelang budak tapi kalau dikaji lebih jauh
berbeda interpretasinya (bahasa hukumnya : penafsirannya).

Tapi dijaman sekarang hampir semua kegiatan manusia di dunia berlaku
prinsip pasar, yaitu ada penjual (diri kita sendiri) yang sudah dilengkapi
skill dan eksperience serta ada pembeli (perusahaan) yang akan memakai jasa
pembeli untuk kemajuan usahanya.

Tinggal sekarang adanya "win-win solution" dalam kesepakatam kerja itu
(bukan hanya gaji yang diterima meski ini jadi salah satu faktor yang
menentukan).

Dimana masing-masing secara sadar akan memenuhi hak dan kewajibannya. Kalau
prinsip itu sudah bergeser, hukum alam akan mencari kesetimbangan (kerja)
baru. Logis dan alami.

Jangankan mau kerja, mau jadi Presiden / PILKADAL (PemILihan KepalA DAerah
Langsung) saja
harus ada mekanisme yang mirip seperti proses jual beli di atas yaitu
pemilihan umum langsung. Mayoritas Rakyat sebagai pembeli akan menggunakan
haknya untuk memilih siapa yang menjual program + syarat lainnya (Kandidat
/ Balon) yang lebih berkualitas.

Sekedar urun rembug

TAM
menjadi budak intelektual itu lebih bermanfaat apalagi dengan sekarang
banyak tantangan baru.

----- Original Message ----
From: noor syarifuddin 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, November 14, 2006 4:15:43 PM
Subject: [iagi-net-l] lelang budak


Iya sih, cuman sedih juga karena kita tanpa sadar akhirnya hanya dianggap
sebagai "komoditi" saja ......
Siapa berani bayar saya paling mahal, saya akan ikut dia.
Nah terus apa bedanya dengan "lelang budak" jaman dulu yah.....?

Atau kita memang dengan sadar telah menjadi reinkarnasi para "budak" itu,
toh seperti yang mas Shofi katakan: yang penting bayarannya cocok.


salam,

----- Original Message ----
From: Shofiyuddin 
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Tuesday, November 14, 2006 4:27:41 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Brunei Shell Petroleum Open Days & Walk in
Interview - Jakarta 25 & 26 Nov '0


Bagus dong, makin kompetitif. Siapa pasang harga menarik akan keluar jadi
pemenang.

On 11/14/06, noor syarifuddin  wrote:
>
> Ada yang menarik dari informasi rekruitment ini. Shell Brunei ternyata
> juga memasang iklan di koran Balikpapan (Kaltim Post). Seingat saya tidak
> ada perguruan tinggi kegeologian atau perminyakan di Balikpapan, jadi
> arahnya bisa ditebak siapa yang dituju. Saya tidak tahu apakah Shell
pasang
> iklan di Riau post juga....he  he  he
>
> Kelihatannya dengan meningkatnya permintaan tenaga kerja sekarang ini
> banyak kumpeni yang akhirnya dengan sengaja atau tidak sengaja melakukan
> short cut dalam proses rekrutmen pegawainya : cari yang sudah matang,
jadi
> tinggal pakai.... bahkan prosesnya juga sudah gak pakai "confidential
> treatment" lagi........... bayangin bo, 5 tahun pengalaman kerja disuruh
> "walk-in interview"......
> Jangan-jangan anak buah ketemu bapak buah tuh di Mandarin.....:-(.
>
>
> salam,
>
>
>
> ----- Original Message ----
> From: "[EMAIL PROTECTED]" 
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Sent: Tuesday, November 14, 2006 8:28:10 AM
> Subject: [iagi-net-l] Brunei Shell Petroleum Open Days & Walk in
Interview
> - Jakarta 25 & 26 Nov '06
>
>
> Rekans,
> Ada informasi mengenai walk in interview di Jakarta. Tidak dijelaskan di
> bawah ini, tapi perlu untuk anda ketahui, syarat minimum pengalaman
adalah 5
> tahun dan kami pakai Petrel untuk modelling. Untuk seismic Seiswork @
> Landrmark. Syarat 5 tahun ini adalah screening dari pemerintah, jadi
> un-negotiable.
> Untuk Geophysicist yang di cari bukan interpreter, tapi untuk
quantitative
> evaluation (AVO studies).
>
> Salam,
>
> Herman Darman
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Behalf Of SKCeley
> Sent: 07 November 2006 17:15
> To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
> Subject: kb-seria Brunei Shell Petroleum Open Days & Walk in Interview -
> Jakarta 25 & 26 Nov '06
>
>
> Brunei Shell Petroleum Company Sdn Bhd (BSP) is one of the most
> established companies in Brunei Darussalam. Since the discovery of oil in
> 1929, the oil and gas industry has become the backbone of Brunei
> Darussalam's economy until present.
>
>
> BSP is actively exploring new acreage to further sustain the oil and gas
> industry and investing millions of dollars in capital on technology and
> major project activities targeted over the next five years.
> 
> Champion 7
> To meet the existing challenges ahead of us, we are looking for technical
> professionals, such as subsurface engineers, well engineers and
> geoscientists, to join BSP.
>
> With the various major projects coming in 2007 and beyond, new recruits
> will support the current workforce to achieve the business goals that
have
> been mapped out.
>
>
> 
> Batang Duri National Park, Temburong
> Brunei Darussalam is known for its peaceful and safe environment, which
is
> conducive for new employees and their families to reside. Generally
Brunei
> Darussalam has a tropical climate which will gives you the opportunity to
> enjoy a number of outdoor activities, like kayaking, diving, hiking,
cycling
> and the like.
>
> Brunei Darussalam also has modern infrastructures. Excellent roads
connect
> you from one end of the state to the other as well as to neighbouring
> Malaysian states of Sarawak and Sabah. The Brunei International Airport
is a
> getaway to regional destinations in Asia and international destinations
in
> Europe and Australia.
>
> The oil and gas industry is concentrated in the Belait District, with BSP
> head Office located in an area called Panaga. The Company housing and
Health
> Centre are also in Panaga.
>
> 
> 
> Company Housing
> 
>
> There are three sports and recreation clubs for employees and their
> families - the Panaga   Club,
> the Brunei Shell Recreation Club (BSRC) and the Kuala  <
> http://www.bsp.com.bn/PanagaClub/kbbc/index.htm> Belait Boat Club (KBBC)
.
> They offer a wide variety of activities including indoor and outdoor
sports.
> There are also sections for diving, athletics, photographic and martial
> arts. There is also an 18-hole golf course.
>
>
> 
> Panaga Club
> 
> Brunei Shell Recreation Club
> There is one international school, owned by BSP, for expat staff, which
> follows the Dutch and the International curriculum for Kindergarten and
> Primary students ( Panaga  
> School).  Many expat staff also send their children to the Jerudong
> International School   for secondary education.
>
> Positions advertised include:
> *    Well Engineering
>
> *    Reservoir Engineering
>
> *    Production Geology
>
> *    Petrophysics
>
> *    Geophysics
>
> *    Project Engineering
>
> *    Campaign Engineering
>
> *    and More
> For more information on our opportunities and application process, please
> email
> BSP-recruitment@  shell.com .
>
>
>
> Important Information
>
> Open Days for walk-in interviews will be held in:
> Mandarin Oriental Hotel, Jln M.H. Thamrin, Jakarta, Indonesia
> 8.30am - 5pm
> on 25 & 26 November 2006
> To be considered for our vacant positions, please bring original and
> photocopies of your CV, your educational certificates/diplomas, your
> passport and a passport size photos, OR

=== message truncated ===

                
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Kirim email ke