Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-05 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Saya kok masih belum jelas bagaimana mekanisme pembentukan inklusi ini
untuk batuan sedimen.

Kalau inklusi ini terbentuk setelah pengendapan ("post deposition"),
bagaimana fluida (minyak, air atau gas) bisa masuk kedalam butiran
(grain) dan terperangkap disana ? Seandainya inklusi ini berada pada
matrix atau (bekas) pori2 yg terisi oleh mineralisasi semasa diagenesa
saya rasa masih mudah dimengerti.

Sebenernya bagaimana inklusi ini terbentuk untuk batuan sedimen ?

RDP

On 10/6/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  Mungkin kalo ada cairan di dalam mineral dan cukup banyak mineral dengan
> cairan didalamnya, dengan bekerjanya beban diatasnya, mineral tersebut
> akan lebih mudah pecah?
> Kalo itu yang terjadi, mungkin ada kemungkinan mendapatkan porositas lebih
> besar??
>  Ini pikiran ngawur saja,karena belum pernah meneliti kalo mineral yang
> uth dan yang isi cairan ditekan, apakah kekuatannya sama??
> salam.
>
>
> > Sebetulnya FI dalam bidang perminyakan dilakukan pada mineral karbonat
> > (calcite, dolomite dsb) untuk mengenai lingkungan fisika-kimia dari
> > fluida  (biasanya air laut) dari sedimentasi dan diagenesa karbonat.
> > RPK
> > - Original Message -
> > From: <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent: Tuesday, October 04, 2005 11:38 AM
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
> >
> >
> >> Rekan RDP,
> >> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama
> >> sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran.
> >> Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur
> >> pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan
> >> hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang
> >> fluidanya mengandung hidrokarbon.
> >>
> >> Salam,
> >> Yatno
> >>
> >>> Mas Rovicky,
> >>>
> >>> Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
> >>> http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
> >>>
> >>> Salam
> >>> Bronto Sutopo
> >>> /[EMAIL PROTECTED]/
> >>>
> >>>
> >>> Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> >>>
> >>>>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
> >>>>
> >>>>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
> >>>> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
> >>>>perminyakan ...?
> >>>>
> >>>>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
> >>>>"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi,
> >>>> apakah
> >>>> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
> >>>>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau
> >>>> lebih
> >>>> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
> >>>> terjadi.
> >>>>
> >>>>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
> >>>> dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
> >>>> jelek ?
> >>>>
> >>>>RDP
> >>>>
> >>>>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>>>
> >>>>
> >>>>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
> >>>>>>
> >>>>>>
> >>>>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
> >>>>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang
> >>>>> ditunjuk sebagai
> >>>>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
> >>>>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
> >>>>>
> >>>>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
> >>>>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
> >>>>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan
> >>>>> mikro.
> >>>>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
> >>>>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
> >>>>>
> >>>>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara
> >>>>> maju,
> >>>>> FI sudah menjadi standard sep

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-05 Terurut Topik bandono

 Mungkin kalo ada cairan di dalam mineral dan cukup banyak mineral dengan
cairan didalamnya, dengan bekerjanya beban diatasnya, mineral tersebut
akan lebih mudah pecah?
Kalo itu yang terjadi, mungkin ada kemungkinan mendapatkan porositas lebih
besar??
 Ini pikiran ngawur saja,karena belum pernah meneliti kalo mineral yang
uth dan yang isi cairan ditekan, apakah kekuatannya sama??
salam.


> Sebetulnya FI dalam bidang perminyakan dilakukan pada mineral karbonat
> (calcite, dolomite dsb) untuk mengenai lingkungan fisika-kimia dari
> fluida  (biasanya air laut) dari sedimentasi dan diagenesa karbonat.
> RPK
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, October 04, 2005 11:38 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
>
>
>> Rekan RDP,
>> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama
>> sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran.
>> Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur
>> pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan
>> hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang
>> fluidanya mengandung hidrokarbon.
>>
>> Salam,
>> Yatno
>>
>>> Mas Rovicky,
>>>
>>> Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
>>> http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
>>>
>>> Salam
>>> Bronto Sutopo
>>> /[EMAIL PROTECTED]/
>>>
>>>
>>> Rovicky Dwi Putrohari wrote:
>>>
>>>>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
>>>>
>>>>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
>>>> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
>>>>perminyakan ...?
>>>>
>>>>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
>>>>"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi,
>>>> apakah
>>>> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
>>>>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau
>>>> lebih
>>>> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
>>>> terjadi.
>>>>
>>>>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
>>>> dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
>>>> jelek ?
>>>>
>>>>RDP
>>>>
>>>>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>>>
>>>>
>>>>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
>>>>>>
>>>>>>
>>>>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
>>>>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang
>>>>> ditunjuk sebagai
>>>>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
>>>>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
>>>>>
>>>>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
>>>>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
>>>>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan
>>>>> mikro.
>>>>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
>>>>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
>>>>>
>>>>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara
>>>>> maju,
>>>>> FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
>>>>> kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
>>>>> sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir
>>>>> sangat kecil, 5mikron seperti
>>>>> banyak dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit
>>>>> terrain.
>>>>>Sekian info, salam,
>>>>>Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
>>>>>[EMAIL PROTECTED]
>>>>>
>>>>>
>>>>>
>>>>>Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
>>>>> dengan bantuan alat di LIPI Bandung.
>>>>>
>>>>>Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
>>>>> menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba
>>>>> aktifkan lagi.
>>>>>
>>>>>
>>>&g

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-04 Terurut Topik yuwono
Pengamatan yang pernah saya lakukan terhadap butir kwarsa sedimenter,
adalah FI ada di dalam butir kwarsa itu sendiri, pada zona ovwegrowth
selalu jernih bebas dari FI. Pernah saya temukan ada FI pada zona
overgrowth berukuran kecil-2, < 1 mikron, tapi ini justru menunjukkan
kondisi diagenesis sudah mulai terlewati, proses hidrotermal dan mungkin
burial metamorphism sudah mulai dialami oleh batupasir ybs melihat dari
mulai munculnya mineral mineral sekunder temperatur rendah lain misal
zeolit, klorit, kadang-2 prehnit yang menjadi penciri burial metamorphism
ataupun hydrothermal alteration type temp rendah.

Yatno (YSY)

> Pak Yatno,
>
> Apakah fluid inklusi ini terperangkap di dalam butiran2 kwarsa
> (grain), ataukan terperangkap pada quartz overgrowth (matrix, hasil
> proses diagenesa) ?
>
> RDP
>
> On 10/4/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> Rekan RDP,
>> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama
>> sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran.
>> Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur
>> pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan
>> hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang
>> fluidanya mengandung hidrokarbon.
>>
>> Salam,
>> Yatno
>>
>> > Mas Rovicky,
>> >
>> > Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
>> http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
>> >
>> > Salam
>> > Bronto Sutopo
>> > /[EMAIL PROTECTED]/
>> >
>> >
>> > Rovicky Dwi Putrohari wrote:
>> >
>> >>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
>> >>
>> >>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
>> >> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
>> >>perminyakan ...?
>> >>
>> >>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
>> "menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi,
>> apakah
>> >> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
>> >>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau
>> lebih
>> >> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
>> terjadi.
>> >>
>> >>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
>> dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
>> >> jelek ?
>> >>
>> >>RDP
>> >>
>> >>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >>
>> >>
>> >>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
>> >>>>
>> >>>>
>> >>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
>> >>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang
>> ditunjuk sebagai
>> >>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
>> >>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
>> >>>
>> >>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI
>> 1994,
>> >>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan
>> mikro.
>> >>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
>> >>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
>> >>>
>> >>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara
>> maju,
>> >>> FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama
>> untuk kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk
>> hidrocarbon masih sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain
>> pada batupasir sangat kecil, > >5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada geotermal field
>> maupun mineral deposit terrain.
>> >>>Sekian info, salam,
>> >>>Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
>> >>>[EMAIL PROTECTED]
>> >>>
>> >>>
>> >>>
>> >>>Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
>> >>> dengan bantuan alat di LIPI Bandung.
>> >>>
>> >>>Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
>> >>> menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba
>> aktifkan lagi.
>> >>>
>> >>>
>> >>>>Makasih mas Daru atas 

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-04 Terurut Topik yuwono
Nah yang ini baru saya dengar, mungkin Prof Koesoema punya referensi
mengenai FI pada kondisi atmospheric (pengendapan sedimen dan
diagenesis?), karena setahu saya FI banyak dilakukan terhadap mineral
ubahan hidrotermal.

Dan selamat menjalankan ibadah puasa bagi semua rekan moslem.

Salam,
Yatno


> Sebetulnya FI dalam bidang perminyakan dilakukan pada mineral karbonat
> (calcite, dolomite dsb) untuk mengenai lingkungan fisika-kimia dari
> fluida  (biasanya air laut) dari sedimentasi dan diagenesa karbonat.
> RPK
> - Original Message -
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, October 04, 2005 11:38 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
>
>
>> Rekan RDP,
>> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama
>> sekali dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran.
>> Setahu saya, untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur
>> pemerangkapan FI (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan
>> hidrokarbon?) dan komposisi fluida dari FI, soalnya ada FI yang
>> fluidanya mengandung hidrokarbon.
>>
>> Salam,
>> Yatno





-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-04 Terurut Topik R.P. Koesoemadinata
Sebetulnya FI dalam bidang perminyakan dilakukan pada mineral karbonat 
(calcite, dolomite dsb) untuk mengenai lingkungan fisika-kimia dari fluida 
(biasanya air laut) dari sedimentasi dan diagenesa karbonat.

RPK
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, October 04, 2005 11:38 AM
Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion



Rekan RDP,
Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
(mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.

Salam,
Yatno


Mas Rovicky,

Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.

Salam
Bronto Sutopo
/[EMAIL PROTECTED]/


Rovicky Dwi Putrohari wrote:


Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.

Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
perminyakan ...?

Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
terjadi.

Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
jelek ?

RDP

On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:



Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI



Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
sebagai
representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.

Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
untuk minta copy nya, bila tertarik.

Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat
kecil, 5mikron seperti banyak
dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain.
Sekian info, salam,
Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
[EMAIL PROTECTED]



Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
dengan bantuan alat di LIPI Bandung.

Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan
lagi.



Makasih mas Daru atas sharingnya.
Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
kalau bisa berbagi.

Salam,
Hendro HS

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat
bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang
membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam
kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal.
Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi
sifat2 larutan
hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur
pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.

Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan
mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini
mengindikasikan komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan
garam
mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
influence.

Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai
FI menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation
temperature. Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp
pembentukan kuarsa, kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
dilakukan di l

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik mohammad . syaiful

jangan2, ada yg tercampur bayangan pikirannya dg FI (Fluid Inversion), yg
lengkapnya AFI (AVO Fluid Inversion) yg memang biasa digunakan dlm dunia
migas, terutama kalo punya data seismik 3d. apalagi kalo tercampur dg
afi-nya indosiar atau afi-nya tpi...




   
Rovicky Dwi 
   
PutrohariTo: iagi-net@iagi.or.id
   
<[EMAIL PROTECTED]   cc:
   
.com>Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid 
Inclusion 

   
10/04/2005  
   
12:29 PM
   
Please respond  
   
to iagi-net 
   

   

   




Pak Yatno,

Apakah fluid inklusi ini terperangkap di dalam butiran2 kwarsa
(grain), ataukan terperangkap pada quartz overgrowth (matrix, hasil
proses diagenesa) ?

RDP

On 10/4/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan RDP,
> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
> dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
> untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
> (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
> fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.
>
> Salam,
> Yatno
>
> > Mas Rovicky,
> >
> > Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
> > http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
> >
> > Salam
> > Bronto Sutopo
> > /[EMAIL PROTECTED]/
> >
> >
> > Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> >
> >>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
> >>
> >>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
> >> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
> >>perminyakan ...?
> >>
> >>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
> >>"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
> >> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
> >>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
> >> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
> >> terjadi.
> >>
> >>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
> >>dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
> >> jelek ?
> >>
> >>RDP
> >>
> >>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> >>
> >>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
> >>>>
> >>>>
> >>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
> >>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
> >>> sebagai
> >>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
> >>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
> >>>
> >>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
> >>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
> >>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan
mikro.
> >>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
> >>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
> >>>
> >>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
> >>> FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
> >>> kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
> >>> sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sanga

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Pak Yatno,

Apakah fluid inklusi ini terperangkap di dalam butiran2 kwarsa
(grain), ataukan terperangkap pada quartz overgrowth (matrix, hasil
proses diagenesa) ?

RDP

On 10/4/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Rekan RDP,
> Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
> dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
> untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
> (mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
> fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.
>
> Salam,
> Yatno
>
> > Mas Rovicky,
> >
> > Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
> > http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
> >
> > Salam
> > Bronto Sutopo
> > /[EMAIL PROTECTED]/
> >
> >
> > Rovicky Dwi Putrohari wrote:
> >
> >>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
> >>
> >>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
> >> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
> >>perminyakan ...?
> >>
> >>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
> >>"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
> >> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
> >>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
> >> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
> >> terjadi.
> >>
> >>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
> >>dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
> >> jelek ?
> >>
> >>RDP
> >>
> >>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> >>
> >>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
> >>>>
> >>>>
> >>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
> >>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
> >>> sebagai
> >>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
> >>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
> >>>
> >>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
> >>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
> >>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
> >>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
> >>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
> >>>
> >>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
> >>> FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
> >>> kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
> >>> sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat
> >>> kecil, 5mikron seperti banyak
> >>> dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain.
> >>>Sekian info, salam,
> >>>Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
> >>>[EMAIL PROTECTED]
> >>>
> >>>
> >>>
> >>>Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
> >>> dengan bantuan alat di LIPI Bandung.
> >>>
> >>>Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
> >>> menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan
> >>> lagi.
> >>>
> >>>
> >>>>Makasih mas Daru atas sharingnya.
> >>>>Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
> >>>> melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
> >>>> tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
> >>>> kalau bisa berbagi.
> >>>>
> >>>>Salam,
> >>>>Hendro HS
> >>>>
> >>>>-Original Message-
> >>>>From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >>>>Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
> >>>>To: iagi-net@iagi.or.id
> >>>>Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
> >>>>
> >>>>Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat
> >>>> bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang
> >>&g

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik yuwono
Rekan RDP,
Ada/tidaknya FI dalam butir pasir (quartz) tidak ada hubungan sama sekali
dengan porositas batuannya, karena FI ada di dalam butiran. Setahu saya,
untuk hidrokarbon, studi FI untuk mengetahui temperatur pemerangkapan FI
(mungkin ada hub dengan temp utk pematangan hidrokarbon?) dan komposisi
fluida dari FI, soalnya ada FI yang fluidanya mengandung hidrokarbon.

Salam,
Yatno

> Mas Rovicky,
>
> Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs
> http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.
>
> Salam
> Bronto Sutopo
> /[EMAIL PROTECTED]/
>
>
> Rovicky Dwi Putrohari wrote:
>
>>Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.
>>
>>Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
>> utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
>>perminyakan ...?
>>
>>Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
>>"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
>> boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
>>porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
>> sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
>> terjadi.
>>
>>Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
>>dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
>> jelek ?
>>
>>RDP
>>
>>On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>>
>>>>Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
>>>>
>>>>
>>>Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific
>>> International Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk
>>> sebagai
>>>representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini
>>> masih terbatas, kegiatan kami masih vakum.
>>>
>>>Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
>>> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu
>>> memahami proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
>>>Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI
>>> untuk minta copy nya, bila tertarik.
>>>
>>>Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju,
>>> FI sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk
>>> kegiatan di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih
>>> sangat sulit, karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat
>>> kecil, 5mikron seperti banyak
>>> dijumpai di vein pada geotermal field maupun mineral deposit terrain.
>>>Sekian info, salam,
>>>Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
>>>[EMAIL PROTECTED]
>>>
>>>
>>>
>>>Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal
>>> dengan bantuan alat di LIPI Bandung.
>>>
>>>Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat
>>> menjadi anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan
>>> lagi.
>>>
>>>
>>>>Makasih mas Daru atas sharingnya.
>>>>Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
>>>> melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
>>>> tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
>>>> kalau bisa berbagi.
>>>>
>>>>Salam,
>>>>Hendro HS
>>>>
>>>>-Original Message-
>>>>From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
>>>>Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
>>>>To: iagi-net@iagi.or.id
>>>>Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
>>>>
>>>>Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat
>>>> bermanfaat untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang
>>>> membentuk ore deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam
>>>> kuarsa, kalsit, galena dll yag merupakan produk larutan hidrotermal.
>>>> Dengan mempelajari sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi
>>>> sifat2 larutan
>>>>hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur
>>>> pula temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.
>>>>
>>>>Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
>>>> atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan
>>>> mineral lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini
>>>> mengindikasikan ko

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik Bronto Sutopo

Mas Rovicky,

Maaf kalo sudah punya info ini, tapi kalo belum coba kunjungi situs 
http://www.continental-labs.ab.ca/fit3a.htm. Semoga bermanfaat.


Salam
Bronto Sutopo
/[EMAIL PROTECTED]/


Rovicky Dwi Putrohari wrote:


Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.

Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
perminyakan ...?

Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
terjadi.

Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
jelek ?

RDP

On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 


Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
 


Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International
Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai
representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih
terbatas, kegiatan kami masih vakum.

Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu memahami
proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk
minta copy nya, bila tertarik.

Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI
sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan
di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit,
karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada
geotermal field maupun mineral deposit terrain.
Sekian info, salam,
Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
[EMAIL PROTECTED]



Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan
bantuan alat di LIPI Bandung.

Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi
anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi.
   


Makasih mas Daru atas sharingnya.
Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
kalau bisa berbagi.

Salam,
Hendro HS

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.

Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
influence.

Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature.
Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
salah.

Salam - Daru

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
eksplorasinya ? Please share with us.

For introduction what are Fluid Inclusions?
- Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in
rock material
- Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
added to intergranular pore space or microfractures
- Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track
movement of 

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Trimas atas tanggapan rekan2 tentang ilmu yang "langka" ini.

Beberapa catatan sudah didapat, ternyata perkembangan FI tidak hanya
utk perminyakan. Atau malah sepertinya baru masuk di eksplorasi
perminyakan ...?

Kalau benar bahwa FI terjadi akibat diagenesa dari batuan yang
"menjebak" fluida dalam pori-posri ketika terjadi mineralisasi, apakah
boleh disimpulkan bahwa seandainya sudah memiliki banyak FI maka
porositasnya cenderung sudah mengalami reduksi cukup besar. Atau lebih
sederhananya FI menunjukkan seberapa intensif proses diagenesa yang
terjadi.

Apakah dapat ditarik kerelasional bahwa semakin banyak FI justru
dihindari didalam eksplorasi migas karena berarti porositasnya sudah
jelek ?

RDP

On 10/3/05, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI
>
> Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International
> Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai
> representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih
> terbatas, kegiatan kami masih vakum.
>
> Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
> judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu memahami
> proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
> Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk
> minta copy nya, bila tertarik.
>
> Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI
> sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan
> di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit,
> karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil,  yang baik bila ukurannya >5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada
> geotermal field maupun mineral deposit terrain.
> Sekian info, salam,
> Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
> [EMAIL PROTECTED]
>
>
>
> Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan
> bantuan alat di LIPI Bandung.
>
> Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi
> anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi.
> > Makasih mas Daru atas sharingnya.
> > Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
> > melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
> > tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
> > kalau bisa berbagi.
> >
> > Salam,
> > Hendro HS
> >
> > -Original Message-
> > From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
> >
> > Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
> > untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
> > deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
> > dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
> > sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
> > hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
> > temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.
> >
> > Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
> > atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
> > lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
> > komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
> > mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
> > mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
> > patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
> > influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
> > influence.
> >
> > Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
> > menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature.
> > Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
> > kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.
> >
> > Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
> > polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
> > dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
> > komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
> > salah.
> >
> > Salam - Daru
> >
> > - Original Message -
> > From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: 
> > Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
> > Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
> >
&

RE: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-10-03 Terurut Topik yuwono
> Maaf baru bisa gabung lagi dengan milis IAGI

Asosiasi FI internasional namanya APIFIS (Asian and Pacific International
Fluid Inclusion Society), kebetulan saya yang ditunjuk sebagai
representatif untuk Indonesia. Tetapi berhubung riset di bidang ini masih
terbatas, kegiatan kami masih vakum.

Saya pernah presentasi FI dan ada papernya di proceed PIT IAGI 1994,
judulnya: "Fluid Inclusion": Suatu metoda dasar untuk membantu memahami
proses-proses geologi dan Esplorasi, dengan pendekatan mikro.
Isi paper adalah pengenalan FI secara umum. Anda bisa hubungi IAGI untuk
minta copy nya, bila tertarik.

Secara umum, saya menambahkan info dari P Sukmandaru. Di negara maju, FI
sudah menjadi standard seperti analisa petrografi terutama untuk kegiatan
di Mineral Deposit dan Geothermal. Untuk hidrocarbon masih sangat sulit,
karena ukuran FI di quartz grain pada batupasir sangat kecil, 5mikron seperti banyak dijumpai di vein pada
geotermal field maupun mineral deposit terrain.
Sekian info, salam,
Y.S.Yuwono (Yatno), Geologi ITB
[EMAIL PROTECTED]



Saya juga pernah melakukan beberapa kali penelitian untuk Geotermal dengan
bantuan alat di LIPI Bandung.

Saya masih menyimpan file anggota APIFIS Indonesia yang berminat menjadi
anggota, kalau kesempatan baik nanti akan saya coba aktifkan lagi.
> Makasih mas Daru atas sharingnya.
> Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
> melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
> tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
> kalau bisa berbagi.
>
> Salam,
> Hendro HS
>
> -Original Message-
> From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
>
> Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
> untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
> deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
> dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
> sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
> hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
> temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.
>
> Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
> atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
> lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
> komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
> mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
> mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
> patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
> influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
> influence.
>
> Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
> menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature.
> Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
> kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.
>
> Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
> polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
> dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
> komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
> salah.
>
> Salam - Daru
>
> ----- Original Message -
> From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
> Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion
>
>
> Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
> eksplorasinya ? Please share with us.
>
> For introduction what are Fluid Inclusions?
> - Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals in
> rock material
> - Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
> added to intergranular pore space or microfractures
> - Are representative of past or near-present-day pore fluids. They track
> movement of aqueous and petroleum fluids
>
> Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
> "history of hydrocarbon (oil) entrapment". Bagaimana minyak terjebak
> dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.
>
> Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?
>
> Thanks
> RDP
> --
> Education can't stop natural disasters from occurring,
> but it can help people prepare for the possibilities ---
>
>
>
>
> - To
> unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Webs

Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-09-30 Terurut Topik arif idrus
Mas Rovicky and all,
Memang, publikasi aplikasi FI untuk migas masih sangat terbatas (tidak begitu 
applicable kali yah?..), tidak seperti bidang hydrothermal 
alteration-mineralisasi. T, P, dan komposisi dari analisis FI pada migas antara 
lain bisa untuk menentukan lingkungan diagenesis dan timing dari sementasi dan 
migrasi dari petreleum tsb. Pada source rock, kadang-kadang dalam kuarsa juga 
ditemukan PI (petroleum inclusion), yang terdiri dari oil dan gas buble.  Pada 
hydrothermal system selain untuk merekonstruksi thermal hydrothermal evolution, 
seperti yang mas Sukmandaru jelaskan, juga sangat penting untuk detailed 
ekplorasi... terutama pada porphyry system, high T (~500°C), salinity (~45 wt.% 
NaCl equiv.), biasanya berasosiasi dengan central Cu-Au-bearing potassic 
alateration zone. Detailed FI analysis penting untuk membantu modelling 
high-grade ore zone.
 
Nambahkan mas Sukmandaru: 
1). selain V, L, atau LV phases, pada FI juga sering dijumpai CO2 phase, 
terutama pada quartz veins/veinlets pada orogenic lode deposit. Pada porphyry 
dan epithermal system sangat jarang (tidak umum). Komposisi CO2 dalam FI bisa 
dikuantifikasi dengan analisa Raman spectrometry.
2). Petrografi FI bisa dilihat pada thin section biasa, sedangkan untuk 
analisis microthermometry-nya harus pada doubly polished thin section dan 
dianalisa dengan seperangkat Heating-freezing stage. FI-nya didinginkan dulu 
sampai kira2 sampai minus 150°C sehingga liquid phase membeku, setelah itu di 
panaskan perlahan2. T pada saat pertama mencair disebut Te (eutectic T), kalau 
semua mencair Tm (melting T) dan saat gas buble hilang = Th (homogenisation T). 
Te dan Tm untuk menghitung salinity, sedangkan Th berhubungan dengan T 
formation.
 
He..he...jadi kayak kuliah .. , maap pada juragan-juragan FI...:) .
 
Salam-Arif

Sukmandaru Prihatmoko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat 
untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore 
deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll 
yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI 
tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum 
membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan 
hidrotermal tsb.

Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau 
kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain 
biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi 
ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari 
hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya 
pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup 
mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan 
indikasi meteoric water influence.

Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI 
menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. 
Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, 
kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi 
melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab 
(seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di komunitas ini ada 
yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya salah.

Salam - Daru

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" 
To: 
Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
eksplorasinya ? Please share with us.

For introduction what are Fluid Inclusions?
- Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals
in rock material
- Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
added to intergranular pore space or microfractures
- Are representative of past or near-present-day pore fluids. They
track movement of aqueous and petroleum fluids

Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
"history of hydrocarbon (oil) entrapment". Bagaimana minyak terjebak
dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.

Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?

Thanks
RDP
--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]mels

RE: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-09-30 Terurut Topik Santoso, Hendro (hendroh)

Makasih mas Daru atas sharingnya.
Saat di VICO tahun 1993/94 dulu seingatku beberapa kawan di Dept.Expl
melakukan studi FI untuk daerah kerja mereka. Saya ndak ingat siapa,
tapi kalau salah satu dari mereka ada di milist kayaknya asyik juga
kalau bisa berbagi.

Salam,
Hendro HS

-Original Message-
From: Sukmandaru Prihatmoko [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Friday, September 30, 2005 6:54 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat
untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore
deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena
dll yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari
sifat-sifat FI tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan
hidrotermal-nya sebelum membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula
temperatur pembekuan larutan hidrotermal tsb.

Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V),
atau kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral
lain biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan
komposisi ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam
mengindikasikan sumber dari hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam
mengindikasikan banyak sedikitnya pengaruh magmatic fluids). Sebagai
patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup mengindikasikan magmatic fluid
influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan indikasi meteoric water
influence.

Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI
menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. 
Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa,
kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.

Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup
polarisasi melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus
dilakukan di lab (seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di
komunitas ini ada yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya
salah.

Salam - Daru

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
eksplorasinya ? Please share with us.

For introduction what are Fluid Inclusions?
- Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals
in rock material
- Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
added to intergranular pore space or microfractures
- Are representative of past or near-present-day pore fluids. They
track movement of aqueous and petroleum fluids

Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
"history of hydrocarbon (oil) entrapment". Bagaimana minyak terjebak
dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.

Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?

Thanks
RDP
--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



Re: [iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-09-29 Terurut Topik Sukmandaru Prihatmoko
Fluid inclusion (FI) yang kutahu di eksplorasi mineral sangat bermanfaat 
untuk mempelajari sifat-sifat hydrothermal fluid yang membentuk ore 
deposits. FI ini bisa diamati (diketemukan) dalam kuarsa, kalsit, galena dll 
yag merupakan produk larutan hidrotermal. Dengan mempelajari sifat-sifat FI 
tsb kita bisa menginterpretasi sifat2 larutan hidrotermal-nya sebelum 
membeku menjadi mineral, juga bisa diukur pula temperatur pembekuan larutan 
hidrotermal tsb.


Sifat umum FI dalam mineral adalah liquid rich (L), vapour rich (V), atau 
kombinasi keduanya (LV). Di dalam FI tsb sering diketemukan mineral lain 
biasanya garam (halite). Komposisi L dan V ini mengindikasikan komposisi 
ancient hyd fluid-nya. Sedangkan kandungan garam mengindikasikan sumber dari 
hyd fluid-nya (banyak sedikitnyanya garam mengindikasikan banyak sedikitnya 
pengaruh magmatic fluids). Sebagai patokan saja 3 - 5% NaCl sudah cukup 
mengindikasikan magmatic fluid influence, dan NaCl di bawah 1% merupakan 
indikasi meteoric water influence.


Untuk pengukuran tempertature, seingatku FI tsb harus dipanasi sampai FI 
menghilang (melted) yang mengindikasikan homogenesation temperature. 
Temperature inilah yang bisa dianggap sebagai temp pembentukan kuarsa, 
kalsit, galena dll dimana FI ter-trap.


Untuk mempelajari sifat umum FI bisa dilakukan dengan mikroskup polarisasi 
melalui sayatan tipis, sedangkan untuk pengukuran harus dilakukan di lab 
(seingat saya di LIPI Geoteknologi ada). Saya yakin di komunitas ini ada 
yang jago FI di mineral, please koreksi kalau saya salah.


Salam - Daru

- Original Message - 
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>

To: 
Sent: Wednesday, September 28, 2005 12:46 PM
Subject: [iagi-net-l] Fluid Inclusion


Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
eksplorasinya ? Please share with us.

For introduction what are Fluid Inclusions?
- Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals
in rock material
- Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
added to intergranular pore space or microfractures
- Are representative of past or near-present-day pore fluids. They
track movement of aqueous and petroleum fluids

Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
"history of hydrocarbon (oil) entrapment". Bagaimana minyak terjebak
dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.

Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?

Thanks
RDP
--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---




-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-



[iagi-net-l] Fluid Inclusion

2005-09-27 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Adakah yg punya pengalaman menggunakan Fluid inclusion (FI) dalam
eksplorasinya ? Please share with us.

For introduction what are Fluid Inclusions?
- Micron-scale, fluid-filled isolated cavities in or between crystals
in rock material
- Form during subsurface diagenetic process in which mineral cement is
added to intergranular pore space or microfractures
- Are representative of past or near-present-day pore fluids. They
track movement of aqueous and petroleum fluids

Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa FI dapat dipakai dalam melihat
"history of hydrocarbon (oil) entrapment". Bagaimana minyak terjebak
dimasa lalu atau dalam waktu deket yg lalu.

Nah adakah rekan2 IAGI yg pernah menggunakan teknik ini ?

Thanks
RDP
--
Education can't stop natural disasters from occurring,
but it can help people prepare for the possibilities ---

-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
-