Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
Lha ini salahnya Pak Maryanto! Suka exxaggerate orang! Apolah awak ini! Hanya sebutir pasir di Gurun Zahara! I am nothing Pak Mar! Nanti ditertawakan seluruh anggota IAGI lho! Sent via BlackBerry from Maxis -Original Message- From: Maryanto Date: Wed, 6 Apr 2011 17:14:19 To: Reply-To: Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Ass wr wb. Alhamdulillah, semua komentarnya amat bagus. semua ExcellenTE. Dari Pak Koesoema, Mas Latif, Mas Habash, Kang Abah, Bang Sanggam, Mas Vicky, dll. Bagus. Qodha-qodhar adalah iman ke-6, dari rukun iman Isalam. Itu rangkuman dari kitab (Qur'an) yang tak ada keraguan di dalamnya. Mungkin Jabariah adalah yang akui semua sudah takdir, tak ada usaha manusia yang bisa merubahnya. Sedang rukun iman itu ada yang takdir dre defined dan ada yang bisa di rubah. Umumnya Indonesia, menurut Imam Safei dan nyatakan rukun iman 6 itu, dan bukan Jabariah. Kami juga aliran Imam Safei. Masuk surga atau neraka adalah atas amalnya masing-masing di dunia. Bahwa Salamology (sekitar 2005), sebut: dua benda, tak akan 100 % sama, tak akan 100 % berbeda, semakin banyak sama maka kedua benda semakin mirip, dan semakin banyak beda maka semakin keduanya berbeda.Contohnya, dua dosen geologi struktur, mesti keduanya ada bedanya, dan ada yang samanya. Bioritmik di sebut salah satu the best startigrapher dunia Mas Habash ini, adalah ritme manusia nadanya. Misal ritmik dengan siklus Salamnya: sehari, dia tidur malam, terjaga siang umumnya, Siklus seminggu: kerja mulai Senin hingga Jumat, lalu libur Sabtu Minggu. Siklus sebulan: Gajian di awal bulan, sedikit uang di akhir bulan. Setahun: Ada awal tahun yang sebagai permulaan kerja, lalu akhir tahun pada habis kerja tahun itu. Nah ada siklus juga 7 th, 70 th, dst. Yah, memang ku suka baca, di rumah saja kini 4000 an buku koleksinya, dan tentu banyak lagi yang di soft file, dulu sejak SD di baca. Hasilkan Salamology ini. Ya memang mau bikin banyak novel. Kalau saja Jurasic Park itu sudah heboh, maka kami niatkan buat yang lebih heboh, cerita tentang Cambrium Park, Ordovisian park, PermianPark, dll, juga Big Bang Park, Early Solarsystem Park, Kiamat Park ketika Andromeda menarik Tatasurya dan menggabungkan dengan Bimasakti. Bintang-bintang berterbangan. Kiamat. Lalu ada Akherat Park. Inilah TimeTunnel di sebut Mas Vicky, dan ini versi dari Salamology. Bisa membuat kita berfikir mundur ketika bing Bang, Cambrium, Permian, Jurasik, atau masa depan. Pak Abah sebut angka 8. Kemungkinan angka bagusnya 8 di China itu dari aliran Hindu-Budha (India). Ini masuk Indonesia sebagai tatatanan tahun, siklus 8 th Jawa. Ada tahun Dal di sana. Tatanan 12 "mangsa" (bulan) dalam setahun di Jawa, adalah tak sama jumlah hari dalam "mangsa"nya. Itu karena di hitung sebagai India adalah Garis Nol Lintangnya. Maka "Mangsa" ketika Matahari di utaranya India akan mempunyai jumlah hari yang sedikit, di banding ketika matahari di selatan India. China sendiri banyak berganti standar penanggalannya. Ada jaman memakai tak hanya Solar (Matahari) system, atau Lunar (moon, bulan) system, tapi LuniSolar. Ini yang kebanyakan masih di pakai. Adalah juga Kalender Hebrew, memakai LuniSolar. Bahwa Bumi akan terpengaruh Solar, dan juga Lunar. Kalender ini yang terus kami perbaiki, dan ternyata menghasilkan yang amat sederhanya Geologi Time scale nya Maryanto sebagai "Salam Calendar" ini. Islam memakai Lunar untuk nyatakan romadhon, Safar, dll., dan memakai Solar untuk waktu-waktu sembahyang lima waktu (terbit, tengah hari, sore hari, terbenanam, dll). Islam mnurutku memakai LuniSolar juga. Mantab-mantab. Semua excellenTE. Kami tunggu komentar lainnya. Wass, Maryanto. From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, April 5, 2011 5:20:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Jadi Salamologi itu termasuk pencetusnya menganut Jabariah RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Wednesday, April 06, 2011 6:09 AM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memili
Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
Ass wr wb. Alhamdulillah, semua komentarnya amat bagus. semua ExcellenTE. Dari Pak Koesoema, Mas Latif, Mas Habash, Kang Abah, Bang Sanggam, Mas Vicky, dll. Bagus. Qodha-qodhar adalah iman ke-6, dari rukun iman Isalam. Itu rangkuman dari kitab (Qur'an) yang tak ada keraguan di dalamnya. Mungkin Jabariah adalah yang akui semua sudah takdir, tak ada usaha manusia yang bisa merubahnya. Sedang rukun iman itu ada yang takdir dre defined dan ada yang bisa di rubah. Umumnya Indonesia, menurut Imam Safei dan nyatakan rukun iman 6 itu, dan bukan Jabariah. Kami juga aliran Imam Safei. Masuk surga atau neraka adalah atas amalnya masing-masing di dunia. Bahwa Salamology (sekitar 2005), sebut: dua benda, tak akan 100 % sama, tak akan 100 % berbeda, semakin banyak sama maka kedua benda semakin mirip, dan semakin banyak beda maka semakin keduanya berbeda.Contohnya, dua dosen geologi struktur, mesti keduanya ada bedanya, dan ada yang samanya. Bioritmik di sebut salah satu the best startigrapher dunia Mas Habash ini, adalah ritme manusia nadanya. Misal ritmik dengan siklus Salamnya: sehari, dia tidur malam, terjaga siang umumnya, Siklus seminggu: kerja mulai Senin hingga Jumat, lalu libur Sabtu Minggu. Siklus sebulan: Gajian di awal bulan, sedikit uang di akhir bulan. Setahun: Ada awal tahun yang sebagai permulaan kerja, lalu akhir tahun pada habis kerja tahun itu. Nah ada siklus juga 7 th, 70 th, dst. Yah, memang ku suka baca, di rumah saja kini 4000 an buku koleksinya, dan tentu banyak lagi yang di soft file, dulu sejak SD di baca. Hasilkan Salamology ini. Ya memang mau bikin banyak novel. Kalau saja Jurasic Park itu sudah heboh, maka kami niatkan buat yang lebih heboh, cerita tentang Cambrium Park, Ordovisian park, PermianPark, dll, juga Big Bang Park, Early Solarsystem Park, Kiamat Park ketika Andromeda menarik Tatasurya dan menggabungkan dengan Bimasakti. Bintang-bintang berterbangan. Kiamat. Lalu ada Akherat Park. Inilah TimeTunnel di sebut Mas Vicky, dan ini versi dari Salamology. Bisa membuat kita berfikir mundur ketika bing Bang, Cambrium, Permian, Jurasik, atau masa depan. Pak Abah sebut angka 8. Kemungkinan angka bagusnya 8 di China itu dari aliran Hindu-Budha (India). Ini masuk Indonesia sebagai tatatanan tahun, siklus 8 th Jawa. Ada tahun Dal di sana. Tatanan 12 "mangsa" (bulan) dalam setahun di Jawa, adalah tak sama jumlah hari dalam "mangsa"nya. Itu karena di hitung sebagai India adalah Garis Nol Lintangnya. Maka "Mangsa" ketika Matahari di utaranya India akan mempunyai jumlah hari yang sedikit, di banding ketika matahari di selatan India. China sendiri banyak berganti standar penanggalannya. Ada jaman memakai tak hanya Solar (Matahari) system, atau Lunar (moon, bulan) system, tapi LuniSolar. Ini yang kebanyakan masih di pakai. Adalah juga Kalender Hebrew, memakai LuniSolar. Bahwa Bumi akan terpengaruh Solar, dan juga Lunar. Kalender ini yang terus kami perbaiki, dan ternyata menghasilkan yang amat sederhanya Geologi Time scale nya Maryanto sebagai "Salam Calendar" ini. Islam memakai Lunar untuk nyatakan romadhon, Safar, dll., dan memakai Solar untuk waktu-waktu sembahyang lima waktu (terbit, tengah hari, sore hari, terbenanam, dll). Islam mnurutku memakai LuniSolar juga. Mantab-mantab. Semua excellenTE. Kami tunggu komentar lainnya. Wass, Maryanto. From: R.P.Koesoemadinata To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, April 5, 2011 5:20:36 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Jadi Salamologi itu termasuk pencetusnya menganut Jabariah RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Wednesday, April 06, 2011 6:09 AM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: > Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan > manu
Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
Mas Latif, Ya, bagus sekali komentar Mas Latif. Saya setuju. Tak semua angka 7 memang bisa di artikan tidak eksak 7. Namun apakah angka 7 harus selalu di artikan bukan eksak 7 ? Redaksi Mas Latif, masih memungkinkan angka 7 di artikan eksak 7. Ini yang selama ini saya pakai. Wass, Maryanto. From: Abdullatif Setyadi To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, April 6, 2011 8:50:31 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Mas Maryanto, Angka 7 dalam tafsir kitab suci samawi (i.e. Al-Qur'an yg saya tahu) tidak selalu berarti eksak 7, itu bisa berarti sangat banyak.. Bahasa aslinya memang demikian, untuk mengungkapkan sesuatu yang banyak biasanya digunakan istilah 7, lebih banyak lagi dengan 70, lebih banyak lagi dengan 7000. Atau bisa juga dengan istilah alf (1000). Lebih banyak lagi dengan 10,000 atau 100,000.. Monggo Mas dibahas lagi, enak juga kadang baca yang diluar adat.. Wass ALS From: Maryanto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, April 6, 2011 7:59:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology ExcellenTE. Amat bagus komentar Mas Rovicky. Qodha-qodhar adalah salah satu simpulan Qur'an-Hadish. Ada yang yang telah pasti, dan ada yang masih bisa di usahakan manusia. Salamology berusaha mencari tahu siklus Alam. Terbentang waktu sejak Big Bang 18,6 Gaa "Giga annum ago" hingga 70 Ga kemudiannya. Galaksi (Bimasaakti) terbentuk 7 Ga sesudah Big Bang (11,6 Gaa), Tatasurya terbentuk 2 kali 7 Ga sesudah Big bang (atau terjadi 4,6 Gaa). Di bagi 700 Ma "Million annum" siklus, maka 4,6 Gaanitu akan 6,6 siklus. Bersesuaian bahwa 7 surat ur'an sebut Langi dan Bumi di bentuk dalam 6 massa. Dan Bible sebut bumi di bentuk dalam 6 hari, dan hari ke 7 Tuhan istirahat. Ini bersesuain juga dengan Geologic Time Scale, bahwa ada siklus 700 Ma: 1 Hadean, 2. ArcheanEalyMid, 3. archean Late, 4. Proterozoic Early, 5. Proterozoic Mid, 6.ProteroEarlyLate, dan 7.Proterol LastLateMezoCenozoic. Prokariot ada pada 3.2 Gaa. Bersamaan dengan 2x700 Ma sesudah terbentunya Bumi 4,6 Gaa. Fushilat yang sebut ad makanan sesudah 2 massa (yang 700 Ma awal). Atau Bible sebut ada air (sebagai awal kehidupan) adalah pada hari ke-3. Paper Mekah sebagai pusat Pangea di blog kami, lebih menjelaskan ini. Siklus 7 th, 70 th masih hingga kini di pakai Hebrew, mungkin di pakai sejak abad ke minus 15 (Nabi Yusuf: 7 th subur-7 th kekeringan). Ini menunjang adanya siklus Salam kami. Wass, Maryanto. From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, April 5, 2011 4:09:33 PM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: > Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan > manusia masih ditentukan oleh cyclus salamologi, seolah olah sudah jadi > takdir. Bahwasanya manusia tidak dapat melawan Hukum Alam, saya bisa terima > itu, tetapi usaha/ikhtiar manusia itu seperti melakukan usaha memperbaiki > iklim investment itu tidak bertentangan dengan hukum alam. > Untuk anggota IAGI net mailing list, saya mohon maaf, karena saya ngelantur > ke filsafat mengenai adanya "free will" bagi manusia > Wassalam > RPK > - Original Message - > From: Maryanto > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 05, 2011 6:47 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > > Ass wr wb. > Pak Koesoema, usaha manusia tidak akan sia-sia. Itu selama manusia yang > bisa di pengaruhinya. Yang di mampui di rubah manusia misalnya adalah ukuran > berat yang lebih kecil dari berat manusia. Manusia mempunyai keterbatasan > kemampuan. Manusia tak bisa mempengaruhi berat misal yang lebih besar dari > ukuran Bumi. Sering faktor Bum
Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
Mas Maryanto, Angka 7 dalam tafsir kitab suci samawi (i.e. Al-Qur'an yg saya tahu) tidak selalu berarti eksak 7, itu bisa berarti sangat banyak.. Bahasa aslinya memang demikian, untuk mengungkapkan sesuatu yang banyak biasanya digunakan istilah 7, lebih banyak lagi dengan 70, lebih banyak lagi dengan 7000. Atau bisa juga dengan istilah alf (1000). Lebih banyak lagi dengan 10,000 atau 100,000.. Monggo Mas dibahas lagi, enak juga kadang baca yang diluar adat.. Wass ALS From: Maryanto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Wed, April 6, 2011 7:59:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology ExcellenTE. Amat bagus komentar Mas Rovicky. Qodha-qodhar adalah salah satu simpulan Qur'an-Hadish. Ada yang yang telah pasti, dan ada yang masih bisa di usahakan manusia. Salamology berusaha mencari tahu siklus Alam. Terbentang waktu sejak Big Bang 18,6 Gaa "Giga annum ago" hingga 70 Ga kemudiannya. Galaksi (Bimasaakti) terbentuk 7 Ga sesudah Big Bang (11,6 Gaa), Tatasurya terbentuk 2 kali 7 Ga sesudah Big bang (atau terjadi 4,6 Gaa). Di bagi 700 Ma "Million annum" siklus, maka 4,6 Gaanitu akan 6,6 siklus. Bersesuaian bahwa 7 surat ur'an sebut Langi dan Bumi di bentuk dalam 6 massa. Dan Bible sebut bumi di bentuk dalam 6 hari, dan hari ke 7 Tuhan istirahat. Ini bersesuain juga dengan Geologic Time Scale, bahwa ada siklus 700 Ma: 1 Hadean, 2. ArcheanEalyMid, 3. archean Late, 4. Proterozoic Early, 5. Proterozoic Mid, 6.ProteroEarlyLate, dan 7.Proterol LastLateMezoCenozoic. Prokariot ada pada 3.2 Gaa. Bersamaan dengan 2x700 Ma sesudah terbentunya Bumi 4,6 Gaa. Fushilat yang sebut ad makanan sesudah 2 massa (yang 700 Ma awal). Atau Bible sebut ada air (sebagai awal kehidupan) adalah pada hari ke-3. Paper Mekah sebagai pusat Pangea di blog kami, lebih menjelaskan ini. Siklus 7 th, 70 th masih hingga kini di pakai Hebrew, mungkin di pakai sejak abad ke minus 15 (Nabi Yusuf: 7 th subur-7 th kekeringan). Ini menunjang adanya siklus Salam kami. Wass, Maryanto. From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, April 5, 2011 4:09:33 PM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: > Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan > manusia masih ditentukan oleh cyclus salamologi, seolah olah sudah jadi > takdir. Bahwasanya manusia tidak dapat melawan Hukum Alam, saya bisa terima > itu, tetapi usaha/ikhtiar manusia itu seperti melakukan usaha memperbaiki > iklim investment itu tidak bertentangan dengan hukum alam. > Untuk anggota IAGI net mailing list, saya mohon maaf, karena saya ngelantur > ke filsafat mengenai adanya "free will" bagi manusia > Wassalam > RPK > - Original Message - > From: Maryanto > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 05, 2011 6:47 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > > Ass wr wb. > Pak Koesoema, usaha manusia tidak akan sia-sia. Itu selama manusia yang > bisa di pengaruhinya. Yang di mampui di rubah manusia misalnya adalah ukuran > berat yang lebih kecil dari berat manusia. Manusia mempunyai keterbatasan > kemampuan. Manusia tak bisa mempengaruhi berat misal yang lebih besar dari > ukuran Bumi. Sering faktor Bumi amat dominan pengaruhnya pada suatu > kebijakan manusia. Secara global, manusia cenderung lebih kecil pengaruhnya > di banding usaha lokal. > > Salamologi bukan penentu nansib manusia. Salamology memprediksi kemauan > Alam, tatanan Sunnatullah. Tentu ada errornya dari prediksi manusia itu. > > Semoga sudah lebih jelas apa yang menjadi pendapat kami. Kami senang > dengan pertannyaan-pertanyaannya. Terimakasih. Kami tunggu pertanyaan > lain
Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
Jadi Salamologi itu termasuk pencetusnya menganut Jabariah RPK - Original Message - From: "Rovicky Dwi Putrohari" To: Sent: Wednesday, April 06, 2011 6:09 AM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan manusia masih ditentukan oleh cyclus salamologi, seolah olah sudah jadi takdir. Bahwasanya manusia tidak dapat melawan Hukum Alam, saya bisa terima itu, tetapi usaha/ikhtiar manusia itu seperti melakukan usaha memperbaiki iklim investment itu tidak bertentangan dengan hukum alam. Untuk anggota IAGI net mailing list, saya mohon maaf, karena saya ngelantur ke filsafat mengenai adanya "free will" bagi manusia Wassalam RPK - Original Message - From: Maryanto To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tuesday, April 05, 2011 6:47 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI TermasukTerburuk di Dunia - Salamology Ass wr wb. Pak Koesoema, usaha manusia tidak akan sia-sia. Itu selama manusia yang bisa di pengaruhinya. Yang di mampui di rubah manusia misalnya adalah ukuran berat yang lebih kecil dari berat manusia. Manusia mempunyai keterbatasan kemampuan. Manusia tak bisa mempengaruhi berat misal yang lebih besar dari ukuran Bumi. Sering faktor Bumi amat dominan pengaruhnya pada suatu kebijakan manusia. Secara global, manusia cenderung lebih kecil pengaruhnya di banding usaha lokal. Salamologi bukan penentu nansib manusia. Salamology memprediksi kemauan Alam, tatanan Sunnatullah. Tentu ada errornya dari prediksi manusia itu. Semoga sudah lebih jelas apa yang menjadi pendapat kami. Kami senang dengan pertannyaan-pertanyaannya. Terimakasih. Kami tunggu pertanyaan lainnya. Semoga bermanfaat. Oh iya, yang benar adalah Mas Agung P. Widodo, bukan Mas Agus Widodo. Terimakasih atas data PSCnya. Wass, Maryanto. -- From: "koeso...@melsa.net.id" To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Mon, April 4, 2011 4:37:29 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI TermasukTerburuk di Dunia - Salamology Jadi nasib manusia itu sdh ditakdirkan cyclus salamologi, usaha apapun manusia akan sia2? Apa demikian? RPK Powered by Telkomsel BlackBerry® -- From: Maryanto Date: Mon, 4 Apr 2011 16:28:50 -0700 (PDT) To: ; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia ReplyTo: Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI TermasukTerburuk di Dunia - Salamology Walaikumus salam Pak Koesoema, Senang dengan pertanyaan Pak Koesoema yang amat excellent ini. Usaha Departement MIGAS-Bpmigas telah menaikkan PSC Awarded sejak 2006 hingga 30 % di banding trend 1960-2005. Salamology bisa dengan baik (excellenTE) memprediksi amat banyak sekali gejala Alam termasuk hasil kebijakan manusia. Gambar dan isi lengkap, bisa di lihat pada link berikut: http://salamology.wordpress.com/2011/04/05/salamology-psc-awarded/ RPK: Apakah Salamology itu berlaku untuk meramalkan kejadian-kejadian yang dilakukan kebijakan manusia juga? Saya kira hanya untuk gejala alam saja. Kalau memang demikian maka manusia itu ditakdirkan mengikuti pola salamologi, apapun usaha/ikhtiar yang dia lakukan akan percuma saja.. MYT (Maryanto): Inti: Salamology adalah ilmu "unified many versions of data all Alam". Ini adalah ilmu se-Alam (semampunya). Alam adalah semua yang ada di Bumi hingga Langit ke-7. Manusia adalah bagian dari Alam. Kebijakan manusia adalah termasuk yang mau di prediksi oleh Salamologist. Manusia di takdirkan bisa memepengaruhi Alam. Manusia mempunyai pengaruh yang terbatas. Usaha manusia akan percuma untuk merubah hal yang tidak di mampui. Manusia amat tidak sia-sia bila mengerjakan yang dalam kemampua
Re: [iagi-net-l] Free will -- Salamology
ExcellenTE. Amat bagus komentar Mas Rovicky. Qodha-qodhar adalah salah satu simpulan Qur'an-Hadish. Ada yang yang telah pasti, dan ada yang masih bisa di usahakan manusia. Salamology berusaha mencari tahu siklus Alam. Terbentang waktu sejak Big Bang 18,6 Gaa "Giga annum ago" hingga 70 Ga kemudiannya. Galaksi (Bimasaakti) terbentuk 7 Ga sesudah Big Bang (11,6 Gaa), Tatasurya terbentuk 2 kali 7 Ga sesudah Big bang (atau terjadi 4,6 Gaa). Di bagi 700 Ma "Million annum" siklus, maka 4,6 Gaanitu akan 6,6 siklus. Bersesuaian bahwa 7 surat ur'an sebut Langi dan Bumi di bentuk dalam 6 massa. Dan Bible sebut bumi di bentuk dalam 6 hari, dan hari ke 7 Tuhan istirahat. Ini bersesuain juga dengan Geologic Time Scale, bahwa ada siklus 700 Ma: 1 Hadean, 2. ArcheanEalyMid, 3. archean Late, 4. Proterozoic Early, 5. Proterozoic Mid, 6.ProteroEarlyLate, dan 7.Proterol LastLateMezoCenozoic. Prokariot ada pada 3.2 Gaa. Bersamaan dengan 2x700 Ma sesudah terbentunya Bumi 4,6 Gaa. Fushilat yang sebut ad makanan sesudah 2 massa (yang 700 Ma awal). Atau Bible sebut ada air (sebagai awal kehidupan) adalah pada hari ke-3. Paper Mekah sebagai pusat Pangea di blog kami, lebih menjelaskan ini. Siklus 7 th, 70 th masih hingga kini di pakai Hebrew, mungkin di pakai sejak abad ke minus 15 (Nabi Yusuf: 7 th subur-7 th kekeringan). Ini menunjang adanya siklus Salam kami. Wass, Maryanto. From: Rovicky Dwi Putrohari To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Tue, April 5, 2011 4:09:33 PM Subject: [iagi-net-l] Free will -- Salamology Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: > Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan > manusia masih ditentukan oleh cyclus salamologi, seolah olah sudah jadi > takdir. Bahwasanya manusia tidak dapat melawan Hukum Alam, saya bisa terima > itu, tetapi usaha/ikhtiar manusia itu seperti melakukan usaha memperbaiki > iklim investment itu tidak bertentangan dengan hukum alam. > Untuk anggota IAGI net mailing list, saya mohon maaf, karena saya ngelantur > ke filsafat mengenai adanya "free will" bagi manusia > Wassalam > RPK > - Original Message - > From: Maryanto > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 05, 2011 6:47 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > > Ass wr wb. > Pak Koesoema, usaha manusia tidak akan sia-sia. Itu selama manusia yang > bisa di pengaruhinya. Yang di mampui di rubah manusia misalnya adalah ukuran > berat yang lebih kecil dari berat manusia. Manusia mempunyai keterbatasan > kemampuan. Manusia tak bisa mempengaruhi berat misal yang lebih besar dari > ukuran Bumi. Sering faktor Bumi amat dominan pengaruhnya pada suatu > kebijakan manusia. Secara global, manusia cenderung lebih kecil pengaruhnya > di banding usaha lokal. > > Salamologi bukan penentu nansib manusia. Salamology memprediksi kemauan > Alam, tatanan Sunnatullah. Tentu ada errornya dari prediksi manusia itu. > > Semoga sudah lebih jelas apa yang menjadi pendapat kami. Kami senang > dengan pertannyaan-pertanyaannya. Terimakasih. Kami tunggu pertanyaan > lainnya. Semoga bermanfaat. > > Oh iya, yang benar adalah Mas Agung P. Widodo, bukan Mas Agus Widodo. > Terimakasih atas data PSCnya. > > Wass, > Maryanto. > > > > > > -- > From: "koeso...@melsa.net.id" > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Mon, April 4, 2011 4:37:29 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > Jadi nasib manusia itu sdh ditakdirkan cyclus salamologi, usaha apapun > manusia akan sia2? Apa demikian? RPK > Powered by
[iagi-net-l] Free will -- Salamology
Bagi yg muslim mungkin mengenal dua pendapat yg satu menganut jabariah yg kedua qodariah. Dimana artinya segala sesuatu sudah "predefined" yg lainnya ada "free will". Barangkali kalau segalanya sudah "predefined" (sudah ditakdirkan) makanya semua mengikuti sunatullah, termasuk manusia. Bahkan ada yg percaya sudah ditakdirkan masuk surga atau neraka. Khusus untuk manusia ada yg mempercayai adanya "free will". Karena manusia punya "kehendak bebas". Menentukan masa depannya sendiri. Btw, dalam Jabariah maupun Qodariah keduanya masih terkungkung dalam dimensi "waktu". Manusia mengatakan dengan menggunakan kata "akan", "nantinya", "masa depan" dsb karena manusia tidak bisa lepas dalam dimensi waktu yg saat ini hanya memiliki satu arah sumbu maju kemasa depan. Kalau nanti kita punya "time tunnel" barangkali kata "akan, nanti, ramalan dsb" dan segala "time attribute" menjadi tidak ada lagi. Ikutan ngelantur :( Rdp On 05/04/2011, R.P.Koesoemadinata wrote: > Tetap bagi saya belum jelas dan mungkin tidak jelas bahwa apapun dilakukan > manusia masih ditentukan oleh cyclus salamologi, seolah olah sudah jadi > takdir. Bahwasanya manusia tidak dapat melawan Hukum Alam, saya bisa terima > itu, tetapi usaha/ikhtiar manusia itu seperti melakukan usaha memperbaiki > iklim investment itu tidak bertentangan dengan hukum alam. > Untuk anggota IAGI net mailing list, saya mohon maaf, karena saya ngelantur > ke filsafat mengenai adanya "free will" bagi manusia > Wassalam > RPK > - Original Message - > From: Maryanto > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Tuesday, April 05, 2011 6:47 AM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > > Ass wr wb. > Pak Koesoema, usaha manusia tidak akan sia-sia. Itu selama manusia yang > bisa di pengaruhinya. Yang di mampui di rubah manusia misalnya adalah ukuran > berat yang lebih kecil dari berat manusia. Manusia mempunyai keterbatasan > kemampuan. Manusia tak bisa mempengaruhi berat misal yang lebih besar dari > ukuran Bumi. Sering faktor Bumi amat dominan pengaruhnya pada suatu > kebijakan manusia. Secara global, manusia cenderung lebih kecil pengaruhnya > di banding usaha lokal. > > Salamologi bukan penentu nansib manusia. Salamology memprediksi kemauan > Alam, tatanan Sunnatullah. Tentu ada errornya dari prediksi manusia itu. > > Semoga sudah lebih jelas apa yang menjadi pendapat kami. Kami senang > dengan pertannyaan-pertanyaannya. Terimakasih. Kami tunggu pertanyaan > lainnya. Semoga bermanfaat. > > Oh iya, yang benar adalah Mas Agung P. Widodo, bukan Mas Agus Widodo. > Terimakasih atas data PSCnya. > > Wass, > Maryanto. > > > > > > -- > From: "koeso...@melsa.net.id" > To: iagi-net@iagi.or.id > Sent: Mon, April 4, 2011 4:37:29 PM > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > Jadi nasib manusia itu sdh ditakdirkan cyclus salamologi, usaha apapun > manusia akan sia2? Apa demikian? RPK > Powered by Telkomsel BlackBerry® > > > -- > > From: Maryanto > Date: Mon, 4 Apr 2011 16:28:50 -0700 (PDT) > To: ; Forum Himpunan Ahli Geofisika > Indonesia > ReplyTo: > Subject: Re: [iagi-net-l] Parah! Kondisi Investasi Migas RI > TermasukTerburuk di Dunia - Salamology > > > Walaikumus salam Pak Koesoema, > Senang dengan pertanyaan Pak Koesoema yang amat excellent ini. > Usaha Departement MIGAS-Bpmigas telah menaikkan PSC Awarded sejak 2006 > hingga 30 % di banding trend 1960-2005. Salamology bisa dengan baik > (excellenTE) memprediksi amat banyak sekali gejala Alam termasuk hasil > kebijakan manusia. > > Gambar dan isi lengkap, bisa di lihat pada link berikut: > http://salamology.wordpress.com/2011/04/05/salamology-psc-awarded/ > > > RPK: > Apakah Salamology itu berlaku untuk meramalkan kejadian-kejadian yang > dilakukan kebijakan manusia juga? Saya kira hanya untuk gejala alam saja. > Kalau memang demikian maka manusia itu ditakdirkan mengikuti pola > salamologi, apapun usaha/ikhtiar yang dia lakukan akan percuma saja.. > > MYT (Maryanto): > Inti: Salamology adalah ilmu "unified many versions of data all Alam". Ini > adalah ilmu se-Alam (semampunya). Alam adalah semua yang ada di Bumi hingga > Langit ke-7. Manusia adalah bagian dari Alam. Kebijakan manusia adalah > termasuk yang mau di prediksi oleh Salamologist. Manusia di takdirkan bisa > memepengaruhi Alam. Manusia mempunyai pengaruh yang terbatas. Usaha manusia > akan percuma untuk merubah hal yang tidak di mampui. Manusia amat tidak > sia-sia bila mengerjakan yang dalam kemampuannya. Setiap suatu ukuran, akan > mempunyai gelombang ukuran lebih kecilnya. Manusia berukuran (0.3-3)x10^0 > meter, atau 30 cm hingga 3 meter. Manusia mengandung ukuran gelombang lebih > kecilnya dari 3 meter. Manusia mampu mengubah ya