Rekan rekan ( terutama di BP Migas) 

    Saya mendapatkan e-mail dibawah ini , apakah
ini 
    benar ? 

   
Rasanya sih ndak mungkin ya ? Atau apakah dalam PSC Contract prihal CO2

    tidak diatur ?


  
Si-Abah 

   
_______________________________________________________________________


---------------------------- Original Message 
---------------------------- 
Subject: 
>From D-Alpha We will
not 
get nothing 
From: "rus_budiyanto" 
<[EMAIL PROTECTED]> 
Date: Fri, December 15, 2006

2:21 pm 
To: [EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] 
[EMAIL PROTECTED] 
--------------------------------------------------------------------------





Assalamualakum Wr. Wb. 

Setelah
sekian 
lama Exxon Mobil akhirnya mengambil keputusan untuk 
mengembangkan 
Blok D-Alpha, tapi sayangnya kita tidak akan
mendapat bagian 
dari 
blok yang di PSC kan dengan Exxon Mobil
ini. Ini merupakan buah hasil 
dari kunjungan Si Bush beberapa minggu
yang lalu ke Bogor, dimana Blok 

D-Alpha Natuna menjadi bagian
dari agenda kunjungan tersebut. 
Seperti kita 
ketahui
sebelumnya, keputusan pengembangan Blok Cepu 
setelah kunjunagan 
Condoliza Rice, dari blok PSC tersebut RI tidak 
mendapatkan porsi,
yang 
akhirnya dirubah menjadi Pola Join 
Operation, hal ini
akibat antara 
Pertamina dan ExxonMobil sama2 
ngotot ingin
menjadi operator pada blok 
tersebut. 

Alasan 
Exxon
Mobil utuk menghilangkan jatah RI dari Blok D-Alpha, karena 
kandungan CO2 yang terdapat diblok tesebut cukup besar, dari 1 MMSCF gas


yang dihasilkan hanya 1/3 MMSCF gas alam yang bisa direcover
untuk 
diolah, 
sementara 2/3 MMSCF adalah CO2 yang harus
dire-injeksikan 
kembali kedalam 
reservoir. Untuk
me-reinjeksikan CO2 kembali 
diperlukan peralatan dengan 
capital yang cukup besar, ExxonMobil 
mungin takut cost recovernya
teralu 
besar, sehingga dianggap Blok D 
Alpha tidak economic
untuk dikembangkan, 
dengan menghilangkan jatah 
RI, pengelolaan
& pengembangan lapangan tersebut 
menjadi lebih 
economic,
(kasih aja free, no charge ha.. ha..) 

Alangkah 
bodohnya,
jika dari 45 TCF recoverable reserve yang terdapat di 
Blok-D Alpha
kita tidak mendapat apa2. Saya bukan ingin menghujat 
pemerintah,
tapi kenapa pemerintah mau ditekan, dan mengirim orang2 yang 

unqualified serta bukan orang yang berpengalaman di Migas terutama 
di 
Explorasi/Upstream, yang paham betul permasalahannya serta 
pemecahannya. 

Memang CO2 yang ada dalam Natural Gas, setelah

melalui proses pemisahan 
(separasi) tidak bisa dilepaskan
seluruhnya 
ke atmosphere, hal ini bukan 
hanya CO2 merupakan
sebagai polutan, 
tapi akan berdampak pemanasan global 
untuk
jangka panjang dari 
Ratusan juta kaki kubik per hari CO2 telah 
dilepaskan bersama 
pembakaran residual gas dan gas2 yang sudah
tidak econic 
melalui 
Pembakaran pada Flare, dari setiap unit
pengolahan minyak dan gas 
alam. 

CO2 sendiri sebenarnya
masih diperlukan sebagai produk 
Gas Industri, dan 
contohnya
Singapore bersedia menampung CO2 untuk 
diolah menjadi gas 
Industri. Supply CO2 ke Singapore kini telah 
terealisasi dari
Lapangan di 
Blok Natuna Barat melalui jaringan West 
Natuna
Transportation System Subsea 
Pipeline ke Sakra Gas Receiving 
Terminal di Jurong. Terus terang ini 
sebenarnya sangat rahasia,

seperti yang diutarakan sahabat saya yang kini 
bekerja pada
WNTS 
sebagai Company Site Representative. Kita tahu bahwa Block 
Natuna 
Barat dikelola oleh beberapa Major Oil Company seperti
Conoco 
Philips, dan Premier Oil. Konon supply CO2 ini lebih
menguntungkan pihak 

Company, karena BP-Migas/Pemerintah tidak
mengetahui atau pura2 
tidah tahu, 
menjadikan CO2 yang
disupplay menjadi free of tax, dan 
tidak usah membayar 
bagi
hasil PSC ke Pemerintah untuk CO2. Dalam 
pengawasannya pun jangan

sampai orang BP-Migas sampai tahu, cukup 
hanya mengetahui
jumlah pasokan 
natural gas atau condenstenya saja. 
Tolong hal
ini jangan disebarluaskan. 

Tahun ini saja nilai BTU 
dari
natural gas yang dikirim ke Singapore, 
mencapai 1 Milyar BTU 
per harinya. Apabila kita konversikan dari 1 hari gas 
yang
dikirim, 
mungkin sudah lebih dari cukup untuk membiayai operasional

company 
mereka selam 1 bulan. 

Banyak contoh
lainya, seperti Chevron 
Pacific Indonesia (Caltex), juga 
menerima pasokan CO2 yang di 
hasilkan dari lapangan di daerah
Grissik, 
jambi. Dimana CO2 tersebut 
digunakan untuk keperluan
Gas Lift untuk lapangan 
mereka Duri dan 
Minas,dimana
Hydrocarbon yang dihasilkan memilik Deg. API 
gravity 
yang
rendah, dan mulai menurunnya tekanan dari reservoirnya. Hal ini 
juga
diberlakukan bagi lapangan lapangan Brownfield milik Caltex. 

Saya sangat menyayangkan kenapa pemerintah kita mau dibohongi 
terus, dan 
terus membohongi bangsanya sendiri....... 

Saya mohon maaf bila ada yang tersinggung, hanya ingin menyampaikan 
opini. 
Semoga bermanfaat, Allahualam bi Shawab. 

Sebagian 
artikel Dikutip dari : 

Asian Oil & Gas
Journal, World Oil 
Magazines, and E&P Magazines 



Rus Budiyanto 



--9437fsu_trap_63538_11413191216002_=---- 
Content-Type: text/html;
charset="iso-8859-1" 
Content-Transfer-Encoding: 8bit 

<br />&nbsp;&nbsp;&nbsp; Rekan rekan ( terutama
di BP Migas)<br /><br 
/>&nbsp;&nbsp;&nbsp;
Saya mendapatkan e-mail dibawah ini , apakah ini 
benar ?<br
/><br />&nbsp;&nbsp;&nbsp; Rasanya sih ndak mungkin
ya ? Atau 
apakah dalam PSC Contract prihal CO2<br
/>&nbsp;&nbsp;&nbsp; tidak diatur 
?<br /><br
/>&nbsp;&nbsp; Si-Abah<br /><br
/>&nbsp;&nbsp; 
_______________________________________________________________________<br

/><br />---------------------------- Original Message 
---------------------------- <br />Subject: <br />From
D-Alpha We will not 
get nothing <br />From:
&quot;rus_budiyanto&quot; 
&lt;[EMAIL PROTECTED]&gt; <br />Date: Fri,
December 15, 2006 
2:21 pm <br />To:
[EMAIL PROTECTED] <br 
/>[EMAIL PROTECTED]
<br />[EMAIL PROTECTED] <br 
/>[EMAIL PROTECTED]
<br />[EMAIL PROTECTED] <br 
/>--------------------------------------------------------------------------

<br /><br /><br /><br />Assalamualakum Wr.
Wb. <br /><br />Setelah sekian 
lama Exxon Mobil akhirnya
mengambil keputusan untuk <br />mengembangkan 
Blok D-Alpha,
tapi sayangnya kita tidak akan mendapat bagian <br />dari 
blok
yang di PSC kan dengan Exxon Mobil ini. Ini merupakan buah hasil <br

/>dari kunjungan Si Bush beberapa minggu yang lalu ke Bogor,
dimana Blok 
<br />D-Alpha Natuna menjadi bagian dari agenda
kunjungan tersebut. 
Seperti kita <br />ketahui sebelumnya,
keputusan pengembangan Blok Cepu 
setelah kunjunagan <br
/>Condoliza Rice, dari blok PSC tersebut RI tidak 
mendapatkan
porsi, yang <br />akhirnya dirubah menjadi Pola Join 
Operation, hal ini akibat antara <br />Pertamina dan ExxonMobil
sama2 
ngotot ingin menjadi operator pada blok <br />tersebut.
<br /><br />Alasan 
Exxon Mobil utuk menghilangkan jatah
RI dari Blok D-Alpha, karena <br 
/>kandungan CO2 yang terdapat
diblok tesebut cukup besar, dari 1 MMSCF gas 
<br />yang
dihasilkan hanya 1/3 MMSCF gas alam yang bisa direcover untuk 
diolah, <br />sementara 2/3 MMSCF adalah CO2 yang harus
dire-injeksikan 
kembali kedalam <br />reservoir. Untuk
me-reinjeksikan CO2 kembali 
diperlukan peralatan dengan <br
/>capital yang cukup besar, ExxonMobil 
mungin takut cost
recovernya teralu <br />besar, sehingga dianggap Blok D 
Alpha
tidak economic untuk dikembangkan, <br />dengan menghilangkan jatah

RI, pengelolaan &amp; pengembangan lapangan tersebut <br
/>menjadi lebih 
economic, (kasih aja free, no charge ha.. ha..)
<br /><br />Alangkah 
bodohnya, jika dari 45 TCF
recoverable reserve yang terdapat di <br 
/>Blok-D Alpha kita
tidak mendapat apa2. Saya bukan ingin menghujat <br 
/>pemerintah, tapi kenapa pemerintah mau ditekan, dan mengirim orang2
yang 
<br />unqualified serta bukan orang yang berpengalaman di
Migas terutama 
di <br />Explorasi/Upstream, yang paham betul
permasalahannya serta 
pemecahannya. <br /><br />Memang
CO2 yang ada dalam Natural Gas, setelah 
melalui proses pemisahan
<br />(separasi) tidak bisa dilepaskan seluruhnya 
ke
atmosphere, hal ini bukan <br />hanya CO2 merupakan sebagai polutan,

tapi akan berdampak pemanasan global <br />untuk jangka
panjang dari 
Ratusan juta kaki kubik per hari CO2 telah <br
/>dilepaskan bersama 
pembakaran residual gas dan gas2 yang sudah
tidak econic <br />melalui 
Pembakaran pada Flare, dari setiap
unit pengolahan minyak dan gas <br 
/>alam. <br /><br
/>CO2 sendiri sebenarnya masih diperlukan sebagai produk 
Gas
Industri, dan <br />contohnya Singapore bersedia menampung CO2 untuk

diolah menjadi gas <br />Industri. Supply CO2 ke Singapore
kini telah 
terealisasi dari Lapangan di <br />Blok Natuna
Barat melalui jaringan West 
Natuna Transportation System Subsea
<br />Pipeline ke Sakra Gas Receiving 
Terminal di Jurong.
Terus terang ini <br />sebenarnya sangat rahasia, 
seperti yang
diutarakan sahabat saya yang kini <br />bekerja pada WNTS 
sebagai Company Site Representative. Kita tahu bahwa Block <br
/>Natuna 
Barat dikelola oleh beberapa Major Oil Company seperti
Conoco <br 
/>Philips, dan Premier Oil. Konon supply CO2 ini
lebih menguntungkan pihak 
<br />Company, karena
BP-Migas/Pemerintah tidak mengetahui atau pura2 
tidah tahu, <br
/>menjadikan CO2 yang disupplay menjadi free of tax, dan 
tidak
usah membayar <br />bagi hasil PSC ke Pemerintah untuk CO2. Dalam

pengawasannya pun jangan <br />sampai orang BP-Migas sampai
tahu, cukup 
hanya mengetahui jumlah pasokan <br />natural gas
atau condenstenya saja. 
Tolong hal ini jangan disebarluaskan. <br
/><br />Tahun ini saja nilai BTU 
dari natural gas yang
dikirim ke Singapore, <br />mencapai 1 Milyar BTU 
per harinya.
Apabila kita konversikan dari 1 hari gas <br />yang dikirim, 
mungkin sudah lebih dari cukup untuk membiayai operasional <br
/>company 
mereka selam 1 bulan. <br /><br />Banyak
contoh lainya, seperti Chevron 
Pacific Indonesia (Caltex), juga
<br />menerima pasokan CO2 yang di 
hasilkan dari lapangan di
daerah Grissik, <br />jambi. Dimana CO2 tersebut 
digunakan
untuk keperluan Gas Lift untuk lapangan <br />mereka Duri dan 
Minas,dimana Hydrocarbon yang dihasilkan memilik Deg. API <br
/>gravity 
yang rendah, dan mulai menurunnya tekanan dari
reservoirnya. Hal ini <br 
/>juga diberlakukan bagi lapangan
lapangan Brownfield milik Caltex. <br 
/><br />Saya
sangat menyayangkan kenapa pemerintah kita mau dibohongi 
terus, dan
<br />terus membohongi bangsanya sendiri....... <br /><br

/>Saya mohon maaf bila ada yang tersinggung, hanya ingin
menyampaikan 
opini. <br />Semoga bermanfaat, Allahualam bi
Shawab. <br /><br />Sebagian 
artikel Dikutip dari :
<br /><br />Asian Oil &amp; Gas Journal, World Oil 
Magazines, and E&amp;P Magazines <br /><br /><br
/><br />Rus Budiyanto <br 
/><br /> 
--9437fsu_trap_63538_11413191216002_=------ 

------=_20061219131411_83536 
Content-Type: text/html;
name="untitled-1.2" 
Content-Transfer-Encoding: 8bit 
Content-Disposition: attachment; filename="untitled-1.2" 

<html xmlns:v="urn:schemas-microsoft-com:vml"
xmlns:o="urn:schemas-microsoft-com:office:office"
xmlns:w="urn:schemas-microsoft-com:office:word"
xmlns:st1="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"
xmlns="http://www.w3.org/TR/REC-html40";> 

<head> 
<meta http-equiv=Content-Type
content="text/html; charset=us-ascii"> 
<meta
name=Generator content="Microsoft Word 11 (filtered medium)">

<o:SmartTagType
namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" 
name="State"/> 
<o:SmartTagType
namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" 
name="country-region"/> 
<o:SmartTagType
namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" 
name="City"/> 
<o:SmartTagType
namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" 
name="place"/> 
<!--[if !mso]> 
<style> 
st1\:*{behavior:url(#default#ieooui) } 
</style> 
<![endif]--> 
<style> 
<!-- 
/* Style Definitions */ 
p.MsoNormal, li.MsoNormal,
div.MsoNormal 
{mso-margin-top-alt:auto; 
margin-right:0pt; 
mso-margin-bottom-alt:auto; 
margin-left:0pt; 
font-size:12.0pt; 
font-family:"Times New Roman"; 
mso-believe-normal-left:yes;} 
a:link, span.MsoHyperlink 
{color:blue; 
text-decoration:underline;} 
a:visited,
span.MsoHyperlinkFollowed 
{color:purple; 
text-decoration:underline;} 
p 
{mso-margin-top-alt:auto; 
margin-right:0pt; 
mso-margin-bottom-alt:auto; 
margin-left:0pt; 
font-size:12.0pt; 
font-family:"Times
New Roman";} 
span.EmailStyle18 
{mso-style-type:personal-compose; 
color:black;} 
@page
Section1 
{size:612.0pt 792.0pt; 
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt
90.0pt;} 
div.Section1 
{page:Section1;} 
--> 
</style> 
<![if mso 9]> 
<style> 
p.MsoNormal 
{margin-left:7.5pt;} 
</style> 
<![endif]><!--[if gte mso 9]><xml> 
<o:shapedefaults v:ext="edit" spidmax="1026"
/> 
</xml><![endif]--><!--[if gte mso
9]><xml> 
<o:shapelayout v:ext="edit"> 
<o:idmap v:ext="edit" data="1" /> 
</o:shapelayout></xml><![endif]--> 
</head>


<body bgcolor=white
background="cid:image001.jpg@01C72054.541E1DB0" lang=EN-US 
link=blue vlink=purple style='margin-left:7.5pt;margin-top:18.75pt'>

<img src="cid:image001.jpg@01C72054.541E1DB0" 
v:src="cid:image001.jpg@01C72054.541E1DB0"
v:shapes="_x0000_Mail" width=0 
height=0 class=shape
style='display:none;width:0;height:0'> 

<div
class=Section1> 

<p class=MsoNormal
style='text-align:justify'><font size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Assalamualakum

Wr. Wb.<o:p></o:p></span></font></p>


<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Setelah 
sekian lama Exxon Mobil akhirnya mengambil keputusan untuk mengembangkan
Blok 
D-Alpha, tapi sayangnya kita tidak akan mendapat bagian dari
blok yang di PSC <st1:place 
w:st="on"><st1:State
w:st="on">kan</st1:State></st1:place> dengan
Exxon Mobil 
ini. Ini merupakan buah hasil dari kunjungan Si Bush
beberapa minggu yang lalu 
ke <st1:City
w:st="on"><st1:place
w:st="on">Bogor</st1:place></st1:City>, 
dimana Blok D-Alpha Natuna menjadi bagian dari agenda kunjungan
tersebut. 
Seperti kita ketahui sebelumnya, keputusan pengembangan
Blok Cepu setelah 
kunjunagan Condoliza Rice, dari blok PSC tersebut
RI tidak mendapatkan porsi, 
yang akhirnya dirubah menjadi Pola Join
Operation, hal ini akibat antara 
Pertamina dan ExxonMobil sama2
ngotot ingin menjadi operator pada blok 
tersebut.<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Alasan 
Exxon Mobil utuk menghilangkan jatah RI dari Blok D-Alpha, karena
kandungan CO2 
yang terdapat diblok tesebut cukup besar,
dari&nbsp;&nbsp;&nbsp; 1 MMSCF gas 
yang dihasilkan hanya
1/3 MMSCF gas alam yang bisa direcover untuk diolah, 
sementara 2/3
MMSCF adalah CO2 yang harus dire-injeksikan kembali kedalam 
reservoir. Untuk me-reinjeksikan CO2 kembali diperlukan peralatan dengan

capital yang cukup besar, ExxonMobil mungin takut cost recovernya
teralu besar, 
sehingga dianggap Blok D Alpha tidak economic untuk
dikembangkan, <b><u><span 
style='font-weight:bold'>dengan menghilangkan jatah
RI</span></u></b>, 
pengelolaan &amp;
pengembangan lapangan tersebut menjadi lebih economic, (kasih 
aja
free, no charge&nbsp; ha..
ha..)<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font size=3
color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Alangkah 
bodohnya, jika dari 45 TCF recoverable reserve yang terdapat di Blok-D
Alpha 
kita tidak mendapat apa2. Saya bukan ingin menghujat
pemerintah, tapi kenapa 
pemerintah mau ditekan, dan mengirim orang2
yang unqualified serta bukan orang 
yang berpengalaman&nbsp; di
Migas terutama di Explorasi/Upstream, yang paham 
betul
permasalahannya serta
pemecahannya.<o:p></o:p></span></font></p>


<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Memang 
CO2
yang ada dalam Natural Gas, setelah melalui proses pemisahan (separasi)

tidak bisa dilepaskan seluruhnya ke atmosphere, hal ini bukan hanya
CO2 
merupakan sebagai polutan, tapi akan berdampak pemanasan global
untuk jangka 
panjang dari Ratusan juta kaki kubik per hari CO2 telah
dilepaskan bersama pembakaran 
residual gas dan gas2 yang sudah tidak
econic melalui Pembakaran pada Flare, 
dari setiap unit pengolahan
minyak dan gas
alam.<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font size=3
color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>CO2 
sendiri sebenarnya masih diperlukan sebagai produk Gas Industri, dan
contohnya <st1:country-region 
w:st="on"><st1:place
w:st="on">Singapore</st1:place></st1:country-region>

bersedia menampung CO2 untuk diolah menjadi gas Industri. Supply CO2
ke <st1:country-region 
w:st="on"><st1:place
w:st="on">Singapore</st1:place></st1:country-region>
kini 
telah terealisasi dari Lapangan di Blok Natuna Barat melalui
jaringan West 
Natuna Transportation System Subsea Pipeline ke Sakra
Gas Receiving Terminal di 
Jurong. Terus terang ini sebenarnya sangat
rahasia, seperti yang diutarakan 
sahabat saya yang kini bekerja pada
WNTS sebagai Company Site Representative. Kita 
tahu bahwa Block
Natuna Barat dikelola oleh beberapa Major Oil Company seperti 
Conoco
Philips, dan Premier Oil. Konon supply CO2 ini lebih menguntungkan pihak

Company, karena BP-Migas/Pemerintah tidak mengetahui atau pura2
tidah tahu, menjadikan 
CO2 yang disupplay menjadi free of tax, dan
tidak usah membayar bagi hasil PSC 
ke Pemerintah untuk CO2. Dalam
pengawasannya pun jangan sampai orang BP-Migas 
sampai tahu, cukup
hanya mengetahui jumlah pasokan natural gas atau 
condenstenya saja.
Tolong hal ini jangan
disebarluaskan.<o:p></o:p></span></font></p>


<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Tahun 
ini
saja nilai BTU dari natural gas yang dikirim ke <st1:country-region
w:st="on"><st1:place 
w:st="on">Singapore</st1:place></st1:country-region>,
mencapai 1 Milyar BTU 
per harinya. Apabila kita konversikan dari 1
hari gas yang dikirim, mungkin 
sudah lebih dari cukup untuk
membiayai operasional company mereka selam 1 
bulan.<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Banyak 
contoh lainya, seperti Chevron Pacific Indonesia (Caltex), juga menerima

pasokan CO2 yang di hasilkan dari lapangan di daerah Grissik, jambi.
Dimana CO2 
tersebut digunakan untuk keperluan Gas Lift untuk
lapangan mereka Duri dan 
Minas,dimana Hydrocarbon yang dihasilkan
memilik Deg. API gravity yang rendah, 
dan mulai menurunnya tekanan
dari reservoirnya. Hal ini juga diberlakukan bagi 
lapangan lapangan
Brownfield milik
Caltex.<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Saya 
sangat menyayangkan kenapa pemerintah kita mau dibohongi terus, dan
terus 
membohongi bangsanya
sendiri&#8230;&#8230;&#8230;&#8230;&#8230;..<o:p></o:p></span></font></p>


<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Saya 
mohon
maaf bila ada yang tersinggung, hanya ingin menyampaikan opini. Semoga 
bermanfaat, Allahualam bi
Shawab.<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Sebagian 
artikel Dikutip dari
:<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font size=3
color=black 
face=Arial><span
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:black'>Asian 
Oil
&amp; Gas Journal, World Oil Magazines, and E&amp;P
Magazines<o:p></o:p></span></font></p> 

<p class=MsoNormal style='text-align:justify'><font
size=3 color=black 
face="Times New Roman"><span
style='font-size:12.0pt;color:black'><o:p>&nbsp;</o:p></span></font></p>


<div> 

<p
class=MsoNormal><b><font size=3 color=navy
face=Arial><span 
style='font-size:12.0pt;font-family:Arial;color:navy;font-weight:bold'>Rus

Budiyanto<o:p></o:p></span></font></b></p>


</div> 

</div> 

</body> 

</html> 
------=_20061219131411_83536 
Content-Type: image/jpeg;
name="image001.jpg" 
Content-Transfer-Encoding: base64 
Content-Disposition: attachment; filename="image001.jpg" 

/9j/4AAQSkZJRgABAgEASABIAAD/7QVoUGhvdG9zaG9wIDMuMAA4QklNA+0AAAAAABAASAAAAAEA

AQBIAAAAAQABOEJJTQPzAAAAAAAIAAAAAAAAAAA4QklNBAoAAAAAAAEAADhCSU0nEAAAAAAACgAB

AAAAAAAAAAI4QklNA/UAAAAAAEgAL2ZmAAEAbGZmAAYAAAAAAAEAL2ZmAAEAoZmaAAYAAAAAAAEA

MgAAAAEAWgAAAAYAAAAAAAEANQAAAAEALQAAAAYAAAAAAAE4QklNA/gAAAAAAHAAAP//////////

//////////////////8D6AAAAAD/////////////////////////////A+gAAAAA////////////

/////////////////wPoAAAAAP////////////////////////////8D6AAAOEJJTQQIAAAAAAAQ

AAAAAQAAAkAAAAJAAAAAADhCSU0ECQAAAAAD9wAAAAEAAACAAAAAgAAAAYAAAMAAAAAD2wAYAAH/

2P/gABBKRklGAAECAQBIAEgAAP/+ACdGaWxlIHdyaXR0ZW4gYnkgQWRvYmUgUGhvdG9zaG9wqCA0

LjAA/+4ADkFkb2JlAGSAAAAAAf/bAIQADAgICAkIDAkJDBELCgsRFQ8MDA8VGBMTFRMTGBEMDAwM

DAwRDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAENCwsNDg0QDg4QFA4ODhQUDg4ODhQRDAwM

DAwREQwMDAwMDBEMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwM/8AAEQgAgACAAwEiAAIRAQMR

Af/dAAQACP/EAT8AAAEFAQEBAQEBAAAAAAAAAAMAAQIEBQYHCAkKCwEAAQUBAQEBAQEAAAAAAAAA

AQACAwQFBgcICQoLEAABBAEDAgQCBQcGCAUDDDMBAAIRAwQhEjEFQVFhEyJxgTIGFJGhsUIjJBVS

wWIzNHKC0UMHJZJT8OHxY3M1FqKygyZEk1RkRcKjdDYX0lXiZfKzhMPTdePzRieUpIW0lcTU5PSl

tcXV5fVWZnaGlqa2xtbm9jdHV2d3h5ent8fX5/cRAAICAQIEBAMEBQYHBwYFNQEAAhEDITESBEFR

YXEiEwUygZEUobFCI8FS0fAzJGLhcoKSQ1MVY3M08SUGFqKygwcmNcLSRJNUoxdkRVU2dGXi8rOE

w9N14/NGlKSFtJXE1OT0pbXF1eX1VmZ2hpamtsbW5vYnN0dXZ3eHl6e3x//aAAwDAQACEQMRAD8A

9LSS7JlWLMolMkkmpXSTpIqUnCinCQQySTSknWilJkpSQtKxSlJJBKk6ZOkFP//Q9LlJMnVZmVCY

qRUUCpSRKUpkErSpBRhOkClkCkmCcJ1rVQmUk0JKUm7p0kEqSTSkUrU//9H0kKQUU8qoCzlclRTy

opEqC6SSSSVwlokkihScJAJwEgEKCRTpiE6lLJJJkFLJJJJq5//S9JTJ0ypthcJJkpSUukklqipS

kmhSARAQVBJOE6ctWCdJIooYlRKkSok6ppXBSRSCcodEv//T9JSSThVGwxITKZTQhSrUE6QCdOCC

uEkySKF5Ugop0QgrpikSokokqCxTKSaEwrlBP8Eyfskh/9T0lSUSkCVUZ2SSYKSKFkkkgipSSdMU

lLpFMmJStVLykmlOhaVJJAJ4RQslKSZBL//V9JTwkkqjOunUU4KchSQTpJKWJSTEppQtNLkpkk8I

bqUAnSTIqZJSmSRQsmUlEoFIf//W9KCSSdVWdZIJQkkplKZNKSNopc6qMKSZBKycFOkB4pUq1JJ4

CUI0i1kydMUClUpkkkEv/9kAOEJJTQQGAAAAAAAHAAMAAAABAQD//gAnRmlsZSB3cml0dGVuIGJ5

IEFkb2JlIFBob3Rvc2hvcKggNC4wAP/uAA5BZG9iZQBkAAAAAAH/2wCEAAoHBwcIBwoICAoPCggK

DxINCgoNEhQQEBIQEBQRDAwMDAwMEQwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwBCwwMFRMV

IhgYIhQODg4UFA4ODg4UEQwMDAwMEREMDAwMDAwRDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwMDAwM

DP/AABEIASwBLAMBEQACEQEDEQH/3QAEACb/xAGiAAAABwEBAQEBAAAAAAAAAAAEBQMCBgEABwgJ

CgsBAAICAwEBAQEBAAAAAAAAAAEAAgMEBQYHCAkKCxAAAgEDAwIEAgYHAwQCBgJzAQIDEQQABSES

MUFRBhNhInGBFDKRoQcVsUIjwVLR4TMWYvAkcoLxJUM0U5KismNzwjVEJ5OjszYXVGR0w9LiCCaD

CQoYGYSURUaktFbTVSga8uPzxNTk9GV1hZWltcXV5fVmdoaWprbG1ub2N0dXZ3eHl6e3x9fn9zhI

WGh4iJiouMjY6PgpOUlZaXmJmam5ydnp+So6SlpqeoqaqrrK2ur6EQACAgECAwUFBAUGBAgDA20B

AAIRAwQhEjFBBVETYSIGcYGRMqGx8BTB0eEjQhVSYnLxMyQ0Q4IWklMlomOywgdz0jXiRIMXVJMI

CQoYGSY2RRonZHRVN/Kjs8MoKdPj84SUpLTE1OT0ZXWFlaW1xdXl9UZWZnaGlqa2xtbm9kdXZ3eH

l6e3x9fn9zhIWGh4iJiouMjY6Pg5SVlpeYmZqbnJ2en5KjpKWmp6ipqqusra6vr/2gAMAwEAAhED

EQA/AOoZluG1hQ3TArqYpaxQ7fCrROKGtsVcadsVdthVvamBXYpcBgQ3TFk7FW8Vdtirgu+BV6rQ

1xSuGRZN0GKtU3+WFFOpirVBiq04UNYUOxVo4q49cVawoaritt1xVo4q7FDqHFLqHFW+ONpbpgta

f//Q6jmU4bRGFXVxQ1XFXVxVquFDVcVawq7FXYq3gVvFXDFK4YEuOKrcKG8VXLgKQvGRZN4Eurir

VcNIdXFXVxVrFDRwq7FWsULcKGjhQ1irWFXDFVwwJbxV2KXDArfbFX//0eo5lOI44ULcKHYqtOKH

YVaxV2KHYpbwK3irhilvFXYEuOKGsKt4quGBK4HAluuBLWFXYENYVdXFWq4obrilrFDROFWsKGiM

VawodTArsKuwKuGBLeKXYq3ir//S6kMynEaOKFuSQ7FVpxQ1hV2KHYpbwKuAxS7FXYq7FXYq1ire

KuxVsYEt1wJbrirsVarih2KtHCrVcUN1xS6uKtE4UNVxV1cVbxVrFXYq7FDhilcMCW8Vdir/AP/T

6l2zKcRo4oaOFWsKHUwKtIwodhV1MCt0xS2MCuwq7FXYq0cUNVxVuuKXVxVsHFW8CXDFW8CXYodi

rRwq1hQ7FXYq1ihrFWxilvFWsVdih2KtjAlvFLsVXYEv/9TqNcynDaJwq1hVvArqYq7FDVMVdhVr

FXYq3irsVccCrckhrFWq4otuuK2uU4GTeBLYxVdgS1ih2KuphVxGKVuFi7FWqYq6mKt4q7FVuKGx

ilumBXYVdgS4nCh1dq4rb//V6hXMtw2sKuxVsYFbwK6mKXEYoaOFVuFDWKG8Ut4q0Tiq3ChaThYt

YVbGBV4OBkurkUtg4pdXFXVxVcMCXYq44qtOFDWFDsUuxV2KuxQ1TFWwMVbGBLsVaOKHYUNUHjil

/9bp+Zjht4FdTFXYq2MCt4paOKrThQ1hQ7FDsUuJxVbhQ0ThQtwodireBV2BLsUrgcCW8VdilsHA

q7Al2KtHFDVMKupirqYq1hQ7FXYq7FXYq7FXHAq3Ch1Ril//1+nVzMcJvFW8CXYq2MCt4paOKrTh

YtYVdXFWq4odirWFWiMLFqmKupirsVbxS3gVvFK6uRS7CrYwJbwK3til2KupirWKGsKtYq6mKHYV

dirVcVdXFDsVaxVrCr//0OmVzNcFcMCW8VXDAlumBLsVaJwqsJwsWsKGsVdirsVdirsUOxV1MUup

irqYq7FW8CtnFXDFK4HAlvFXYFXDFLsCrTkkNYq7FXYq1hVo4oaxQ7FXYq7CrWKv/9HpmZrgNg4E

rsUrhkWTZxVrFC0nChbkkNYodirsUupirsVdireKtgYFbxS1ihrFXDFW8UuGKrhgS3irYGBLeBXH

Cqw4UNYq7CrsVdirsULcKGsVdirsVawof//S6Xmc69sYGS8ZFK7Al2FWq4qtOFC3ChrChvArsUt4

FdirsVdireKXYq7FWjihwxVvFLeKrsCW6YEtjFXYEtHChacKHUxV1MVdTFWsKuxQtwoW4UOrirsV

bwK//9PpWZzr2wcCVwOBK6uBLq4q0ThVrChbXChquKGwcUt4FcMUt4FdireKt4pdirWKupirdMCu

pirdMUrhgS3gV2KW6Yq1TChaRirsUOxV2FVuKGicKrThQ7FDVMKt4Fdil//U6Xmc69rFW64Et1xW

3VxS6uKuOKFuFDsVdiq4YEuxV1cVcMUrsCWxgV2KtYVbxVsYEt0wK3TFLeBXYpbGKt4pdTAq0jJI

apihxxVZhQ7ChacUNYVdireKuxVrFX//1el5nOvdilo4odXFXVxVsHFLeBWqYVdih2KXYq7FXUxV

vAlvFWwcCW64FdhVsDAlsDAldgV2KXYq7FWxirYwJbxVojFWqYULSMKFpwoaOKFuFDsKuwK2Bilx

xVb3wsX/1ulkZnOA1ihxxVrCrsVbwK2MUt4EupirsVdihqmFW8CXYq7FDsUtjAq7FK4YEtjAlvAl

vFXYq6mKtgYFbxS7FXYq0cVWnChaRkkLTixW4UOxVwGKrsUtHFVtMLF//9fphzNcBrCho4q1hQ4Y

q3XAlsYpbwK6uKXYq7FDsUuxQ7FXYq7FVwwMlwwJbAwJXAYEt0xVumBXUxS6mKuGKt4q7FXYq0cV

W4ULTkmKwnChrCh1cCrhgS7Cl2KGu+KH/9DpmZrgOOKrDhQ1hQ3irhgS3irq4q6uKt1xVsYEuxS7

FXYq3irYGBK4DAlumBVwxS2MCW8VdgS3irsVaxVvFXYq1XFWicKFhOFitOFC0nJIaxQ7FK8YEhdT

Alo4qt74WL//0emZmuC7FC0jChrCrsVbwK1XFXYVdihwwJXDFLeBLeKuxVcBgS3TAlvAlvFW8Cux

S2DirYwJbxV2KuxV2KuOKrScKFpOFC0nChaThQtwodireKrgMCV2RS474VW8TXrhtFP/0umHM1wG

jhV2KupirqYq0RihrCrWKHYq3ileMilsDAlcMCXYpbAxVdgS6mKuGKt4Fdirq4VXA5FLeKXYq3gV

2KWjhQsyTEqZOSYra4ocThVrFW8Ct0xSuGBLeBWiaYVW8sNIt//T6YRma4LsUOxV2KXYq0cUNEYU

NYVaxQuGBK7AyXDAlvAlvFW8VbGBLsVdirq4q1ihsYpXDAldgS7FXYq7FWicKrGwsSsOFitySGsV

bwK7FVwwJbril1cVccVW079sNof/1OmGtMzXAarhVvAlcBgV1MVawq1TFDVMK07jja06mKtjAlcM

CW8CW8Vdirq4q3XFXYFdirsVbxSuGBK7AlwxVxxVquKrSckxWnChbhVo4oapih2KuxVvFWxgS3TF

LqYFaoOnbwySH//V6Z45muA0BhVcBgSuGRS7CrRxVrCh2KuwK7CrgMCrsUuxV2KuxV1cCuxVdgS3

il2KuxVcMCW8Ut1wK0Tiq2uFDRwoW4UNYVdih2KtUxQ6mKupirYwJXDAlvFKygrXvhYP/9bpmw+e

ZrguxVcMCW8VdirsVdTArVMKHYq7FW8UuxV2KuxVrFW6YFdhVdgS3gS7FW8CuxS6uKt1xVquFDVc

VW1woawodirsVdirsVdirhgV2KrhgS2TQVxSs2rywsX/1+m5muC1iq4YEt4q7FXYpdih2KupgV1M

VdhV2KuxV2KuxV2KW6YFbxV2BW8Ut4FdirRwq1XFDq4VarirWFDsVdTArsKt0wJdirWFDsVdilvA

rm3FBiFLu+Kv/9DpprXMxwGsKVwwK7FW8UuxV2Kt0wJbpirsVW4q7Ch2BLYxVumKtUxVvFXYFdhV

1cCt4pdirROKtYUNYUOxV2KuxV2KXYFXYq7ArVMKuxV2Ku7Yq1irt6e+KH//0emnrma4LWKuxVvF

W64FdilcMCVwwJccVawoaxVrFW8VbwK2MUuxV1MVaxQ1hVvFXVwK6uFVtcUNVwq1XFDYxS3irsCt

0xS3TFXUwK3ilrFDRwq1hQ7FXYq7FX//0um9zma4LsVaxV2Kt4FbGKVwwJbwK3ilo4oawq1hQ2MC

VwGBLsVdirsVaOFDWKt4q0cVW1woaJwoaxQ7FK4YEt4q3gS3irYwJbwK7FWjhVacKGsKGsVdXFXV

xV//0+m5muA1ilvArsVbxVvFLYwJXYEuxVo4oW5JXYobGBK4YEuxV1cVaxQ44VW4q3XFWicKFuFD

WKHYpdiq4YEt4q2MCW8Vb6YEt4EuOFC04oW4UOwq1irWKHdsVf/U6bma4LsVbwK6mKXAYq3irYwJ

XYEuxVo4oaphV1MVdTFVwwJcTiq2uFDq4q7FWsUNE4VawoaxV2Kt4FbAxS3irYwJdTFW8Ct1xS1X

FDq4pdhQtwoaxVonCh2Kt4Ff/9XpmZrgtjArYxS3irsVdirYwJbrirq4FbxS4jFWsUNjFLsVaOKF

pwoarhVuuBWicKtYUNYq7FW8VbpgS3irsVcDgVuuKW8VaxV1cVbrirWKupirVMULSMkhrFW8Vf/W

6Zma4LYwK3il2Kt4q7FXYq6uBWxilcMCW8CtEYVaxVvFWjhQsJwsVuFW8VdirsVdgVumKXUxV2Kt

4q7FWsVbxVvAlrFXYq7CrsUN1wJaxVo4ULcKHYof/9fpmZrgtjpgVvFLeKuxVrFXYq1ihcMCVwwJ

XYGTsUNYVdiq04QhZkmLWKHYpdirsVbwKuGBLsKuxV2KuxV2KtYq3irsUuxV2KHYq7FXYq1XFWsK

GsVf/9DpoGZjgt4q7FLq4odil2Kt4qtxQ2MUrxgSuyKXYqtrhV2KHHCq0jChbhQ7FWsVbxV2KuxV

sHAreKXYq7FXYq7FXYq7FLsCuwoaxVxOKGsKuxVrFXYq/wD/0emjpmY4LeKuxV2KuxS7FXVxVrFD

YxSuGBK6uBLVcUOwq7FWicVawoaOKtUxQ3TFWqYq7CrWKt4quGRS7ClsDArqYq7FWsKuwK3irRxQ

1hQtOFXYodirsUuxV//S6dmY4LsVdTFW6YEtHCrWKHYq7CrYwK3iybrgV1cVawq3gVrCh2KuxV2K

uxV2KtHFDWFXAYFXDAluhGLJvAh2KtHCrWFWxgVxxVaSMKGsKGsVdTFXHFDsVdil/9Pp1MzHCbAx

V2BXYVaOKtYodirsVcMVXVxS6uKuqMVdUYq7FXYq1irq4q7FWxgV2FLsUNEV2xQuQb79sBLIBcSS

SCMCW9sCt7YpawoWmlcVcAK4UNbYqtNKYUNbYodirsKuxV1MCXYUOxV//9TqG2ZbhuxV2BXYVccV

LWFDRxVrfFDsKtYq2OuKuHfFWx0wK75YpbFMCu2xV2KtbYVbxVv4cCW9sVb22wJbwJdhVoVxQ3ir

RxVw98Vawq12xQ44q0cKtHFDWKGsKt4EtiuKt4q//9k= 
------=_20061219131411_83536-- 



Kirim email ke