Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
ini lah akibat kalo semua serakah, dan penguasa negara maunya duit ke dia semua di Jakarta, ya pada ikutan lah orang-orang kecil yang pengen kecipratan ~ On 2/5/08, H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED] wrote: Justru dari cerita sejarah yang diuraikan terdahulu dari teman yang belajar di Belanda itu lho, Jakarta ngak pernah belajar dari sejarah. Kan katanya maksimum 1 juta di 1960, tapi karena ngak ngerti sejarah sekarang kebablasan 14 juta orang. Kalo ngak ada keberanian yah..begini terus coba kita tunggu 10 tahun y.a.d. tambah parah. Ekosistem pantai mutiara dan ancol sudah lama terganggu, bagian rawa yang landai sudah menjadi tinggi ke arah laut ya ngak heran kalau hujan/pasang air meninggi di bagian2 yang rendah (Pelabuhan, stasiun kereta, cilincing). EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 05 February, 2008 2:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Banyak yang lupa akan sejarah Indonesia, kali. Bahwa Indonesia ini menyatu salah satunya dengan membanggakan masa lalu yaitu Majapahit. Yang kebetulan berpusat di JAWA. Memindahkan pusat pemerintahan keluar Jawa akan menanggung biaya yang berat secara politis, historis, serta psikologis ... Malaysiapun mendekati Melaka sebagai pusat pemerintahan karena Melaka merupakan kerajaan kebanggaan Malesa. Pemindahan pusat pemerintahan tidak harus memindahkan kota. Jakarta itu sudah pasti terkena banjir, aku rasa nenek-nenek juga sudah tahu. Kalau pusat pemerintahan tetap disana, maka ketika ada banjir maka jalannya pemerintahan bisa lumpuh, juga yang membiayai akibat banjir menjadi 100% tanggungan negara. Kalau daerah Jakarta (yang banjir itu) menjadi daerah bisnis, maka sudah akan dengan sendirinya para pelaku bisnis akan berusaha dengan koceknya sendiri ... :P memang bisa jadi buntutnya ke biaya yang ditanggung pembeli tetapi yang memodali si pebisnis. RDP 2008/2/5 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]: Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the Group. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http
[iagi-net-l] RE: Spam:RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Jaman Bung Karno kan pilihannya Palangkaraya di Tengah2 dan di grs KhatulistiwaJuga Kalteng masih tertinggal (he..he.. bahasa kasarnya masih belum Merdeka) kok, dan lahannya masih sangat luas. Merdeka... Abah Anom -Original Message- From: Suryanegara, Yoga [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 05, 2008 1:19 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Spam:RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Setuju..hidup Kalimantan (padahal aku orang Palembang lho...) Yo wis, nyang penting tetep di Indonesia. Tapi kenapa nggk ke Papua aja biar sekalian bisa mempercepat pembangunan di sana YSN -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 5 February 2008 4:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id; paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 04 February, 2008 3:09 PM To: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; iagi-net@iagi.or.id; FPK Subject: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik ... ! Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! *Blaik ... !*http://rovicky.wordpress.com/2008/02/04/jakarta-satu-juta/ *by : Rovicky DP - **4 Februari 2008 at 2:37 pm * [image: dromodelpenghijauan.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/ 05/dromodelpenghijauan.jpgMasih soal banjir Jakarta. Banyak yang sering mengatakan soal tataruang dan penegakan aturan yang ada menjadi sebuah kambing paling item kalau menghadapi kesemrawutan Jakarta. Hmmm ... Aturan sih memang bisa saja ditegakkan. Tetapi aturan yang benar haruslah didasari dengan riset dan penelitian ilmiah yang bener juga. Skali lagi harus didasari dengan penelitian dasar ilmiah. Penelitian ini juga mestinya menyeluruh, walaupun belum detail tetapi penelitian ilmiah harus menyeluruh. Benarkan membuat serapan akan menambah daya serap air permukaan, seberapa besar dampaknya terhadap air permukaan ? Berapa koefisien bangunannya ? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab dng riset, bukan dengan aturan. Gambar diatas merupakan studi dari Atika ahli Higrogeologi dengan simulasi membuat Jakarta Utara sebagai hutan. Dari hasil riset yang dilakukan oleh ahli hidrologi yang tulisannya dapat dibaca disini : Mekanisme Banjir jakartahttp://rovicky.wordpress.com/2007/05/23/takut-hujan-abnormal/. Menyebutkan fakta bahwa penghijauan seluruh permukaan Jakarta utara menjadi hutan sekalipun tidak berdampak banyak terhadap pengurangan debit air limpasan. Artinya memang daya dukung tanah alami Jakarta memang tidak cukup ! [image: Dutch Batavia in the 17th Century, built in what is now North Jakarta] http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Batavia333.jpgSeorang kawan (*psst kakak saya upst )* yang bekerja Bappeda DIY, Ronny Primantohari yang kebetulan pernah sekolah di Enschede, Belanda, dia crita tentang *original design* Jakarta. Yang cukup ngagetin adalah ternyata Jakarta (*Batavia*) ini awalnya didesign oleh Belanda hanya untuk menampung *SATU JUTA JIWA SAJA ! BLAIK !!* Angka penduduk tahun 1960 saja sebenarnya sudah mencapai 1,2 juta jiwa. Artinya target sudah terpenuhi pada tahun 1960. Lantas dengan jumlah penduduk Jakarta saat ini yang sudah mencapai belasan juta mau *dikemanain *itu yang belasan juta jiwa, ya ? Sudah pasti mengatur Jakarta tidak bisa hanya dengan aturan yang dibuat DPRD dan Pemdanya saja. Setiap aturan harus didasari dengan penelitian ilmiah detail dan *terbuka *! Mengapa terbuka ? Ya, selain menjadi sebuah wacana masyarakatnya juga akan timbul peer review diantara ilmuwan-ilmuwan planologi. * [image: :(] Whadduh ! kalau Jakarta hanya nampung sejuta saja yang belasan juta dikemakan Pakdhe ? * * [image: :D] Itulah Thole, kalau pusat pemerintahan tidak dipindahkan, maka proses pemerintahan di Indonesia pasti terganggu* Selain dengan aturan yang didasari dengan penelitian ilmiah, tentusaja rekayasa. Ya tentusaja mirip dengan pemanfaatan dataran banjir di sepanjang Bengawan Solo di dongengan sebelumnya. Rekayasa yang didukung dengan penelitian dasar akan sangat mungkin meningkatkan daya dukung Jakarta dari sejuta menjadi beberapa juta tambahannya. Namun jelas angka jumlah penduduk yang mungkin ditambahkan oleh konstruksi rekayasa (*engineering*), tetap tidak akan mampu. Salah satu kemungkinan yang paling *pas *rasanya *kok *masih harus memindahkan Ibukota pemerintahan ya ? Paling tidak Jonggol sebagai alternatif masih valid. Dari segi biaya. *Bacaan selanjutnya soal banjir Jakarta :* - *Banjir lagi ... Jakarta lagihttp://rovicky.wordpress.com/2008/02/02/banjir-lagi-jakarta
RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Mas Vick dan IAGI netters ysh: Saya beberapa kali mendengar/membaca sejarah yang menyatakan bahwa kerajaan Majapahit pernah menyatukan wilayah yang kita sebut sekarang sbg Indonesia plus wilayah2 lainnya misalnya sebagian malaysia, sebagian filipina (cmiiw). Hal ini sangat membanggakan dan bisa jadi cambuk bagi kita untuk kembali berjaya. Saya jadi penasaran: -Apakah ada buku yg menyebutkan/menunjukkan bukti bahwa pada saat itu majapahit sudah mampu membuat/memiliki kapal laut dan armada laut? Karena menurut saya minimal kedua faktor ini harus dimiliki untuk menguasai (baik secara damai maupun perang) wilayah nusantara yang notabene adalah kepulauan. -Saya tidak melihat banyak peninggalan majapahit (misal candi dls) di wilayah yg pernah disatukannya tersebut. Apa kira-kira alasannya ya? Apakah karena periode waktu yang sangat singkat sehingga tidak sempat membuat sisa peninggalan, atau mungkin sempat ada bukti peninggalan tapi kemudian dihancurkan oleh local people setelah majapahit tidak berkuasa lagi di daerah tsb? Atau mungkin ada alasan lain? Terimakasih sebelumnya buat sharing... Salam Andi -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, February 05, 2008 1:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Banyak yang lupa akan sejarah Indonesia, kali. Bahwa Indonesia ini menyatu salah satunya dengan membanggakan masa lalu yaitu Majapahit. Yang kebetulan berpusat di JAWA. Memindahkan pusat pemerintahan keluar Jawa akan menanggung biaya yang berat secara politis, historis, serta psikologis ... Malaysiapun mendekati Melaka sebagai pusat pemerintahan karena Melaka merupakan kerajaan kebanggaan Malesa. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Setuju..hidup Kalimantan (padahal aku orang Palembang lho...) Yo wis, nyang penting tetep di Indonesia. Tapi kenapa nggk ke Papua aja biar sekalian bisa mempercepat pembangunan di sana YSN -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 5 February 2008 4:12 PM To: iagi-net@iagi.or.id; paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 04 February, 2008 3:09 PM To: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; iagi-net@iagi.or.id; FPK Subject: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik ... ! Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! *Blaik ... !*http://rovicky.wordpress.com/2008/02/04/jakarta-satu-juta/ *by : Rovicky DP - **4 Februari 2008 at 2:37 pm * [image: dromodelpenghijauan.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/ 05/dromodelpenghijauan.jpgMasih soal banjir Jakarta. Banyak yang sering mengatakan soal tataruang dan penegakan aturan yang ada menjadi sebuah kambing paling item kalau menghadapi kesemrawutan Jakarta. Hmmm ... Aturan sih memang bisa saja ditegakkan. Tetapi aturan yang benar haruslah didasari dengan riset dan penelitian ilmiah yang bener juga. Skali lagi harus didasari dengan penelitian dasar ilmiah. Penelitian ini juga mestinya menyeluruh, walaupun belum detail tetapi penelitian ilmiah harus menyeluruh. Benarkan membuat serapan akan menambah daya serap air permukaan, seberapa besar dampaknya terhadap air permukaan ? Berapa koefisien bangunannya ? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab dng riset, bukan dengan aturan. Gambar diatas merupakan studi dari Atika ahli Higrogeologi dengan simulasi membuat Jakarta Utara sebagai hutan. Dari hasil riset yang dilakukan oleh ahli hidrologi yang tulisannya dapat dibaca disini : Mekanisme Banjir jakartahttp://rovicky.wordpress.com/2007/05/23/takut-hujan-abnormal/. Menyebutkan fakta bahwa penghijauan seluruh permukaan Jakarta utara menjadi hutan sekalipun tidak berdampak banyak terhadap pengurangan debit air limpasan. Artinya memang daya dukung tanah alami Jakarta memang tidak cukup ! [image: Dutch Batavia in the 17th Century, built in what is now North Jakarta] http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Batavia333.jpgSeorang kawan (*psst kakak saya upst )* yang bekerja Bappeda DIY, Ronny Primantohari yang kebetulan pernah sekolah di Enschede, Belanda, dia crita tentang *original design* Jakarta. Yang cukup ngagetin adalah ternyata Jakarta (*Batavia*) ini awalnya didesign oleh Belanda hanya untuk menampung *SATU JUTA JIWA SAJA ! BLAIK !!* Angka penduduk tahun 1960 saja sebenarnya sudah mencapai 1,2 juta jiwa. Artinya target sudah terpenuhi pada tahun 1960. Lantas dengan jumlah penduduk Jakarta saat ini yang sudah mencapai belasan juta mau *dikemanain *itu yang belasan juta jiwa, ya ? Sudah pasti mengatur Jakarta tidak bisa hanya dengan aturan yang dibuat DPRD dan Pemdanya saja. Setiap aturan harus didasari dengan penelitian ilmiah detail dan *terbuka *! Mengapa terbuka ? Ya, selain menjadi sebuah wacana masyarakatnya juga akan timbul peer review diantara ilmuwan-ilmuwan planologi. * [image: :(] Whadduh ! kalau Jakarta hanya nampung sejuta saja yang belasan juta dikemakan Pakdhe ? * * [image: :D] Itulah Thole, kalau pusat pemerintahan tidak dipindahkan, maka proses pemerintahan di Indonesia pasti terganggu* Selain dengan aturan yang didasari dengan penelitian ilmiah, tentusaja rekayasa. Ya tentusaja mirip dengan pemanfaatan dataran banjir di sepanjang Bengawan Solo di dongengan sebelumnya. Rekayasa yang didukung dengan penelitian dasar akan sangat mungkin meningkatkan daya dukung Jakarta dari sejuta menjadi beberapa juta tambahannya. Namun jelas angka jumlah penduduk yang mungkin ditambahkan oleh konstruksi rekayasa (*engineering*), tetap tidak akan mampu. Salah satu kemungkinan yang paling *pas *rasanya *kok *masih harus memindahkan Ibukota pemerintahan ya ? Paling tidak Jonggol sebagai alternatif masih valid. Dari segi biaya. *Bacaan selanjutnya soal banjir Jakarta :* - *Banjir lagi ... Jakarta lagihttp://rovicky.wordpress.com/2008/02/02/banjir-lagi-jakarta-lagi/ * - *Whalllah banjir !!http://rovicky.wordpress.com/2007/02/02/whalllah-banjir/ * - *Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?http://rovicky.wordpress.com/2007/02/04/mengapa-20-tahun-aman-kok-seka rang-banjir/ * - *Pindah ibu kota atau geser saja pusat pemerintahan ?http://rovicky.wordpress.com/2007/02/05/pindah-ibu-kota-atau-geser-saj a-pusat-pemerintahan/ * - *Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri !http
RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 04 February, 2008 3:09 PM To: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; iagi-net@iagi.or.id; FPK Subject: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik ... ! Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! *Blaik ... !*http://rovicky.wordpress.com/2008/02/04/jakarta-satu-juta/ *by : Rovicky DP - **4 Februari 2008 at 2:37 pm * [image: dromodelpenghijauan.jpg]http://dongenggeologi.files.wordpress.com/2007/ 05/dromodelpenghijauan.jpgMasih soal banjir Jakarta. Banyak yang sering mengatakan soal tataruang dan penegakan aturan yang ada menjadi sebuah kambing paling item kalau menghadapi kesemrawutan Jakarta. Hmmm ... Aturan sih memang bisa saja ditegakkan. Tetapi aturan yang benar haruslah didasari dengan riset dan penelitian ilmiah yang bener juga. Skali lagi harus didasari dengan penelitian dasar ilmiah. Penelitian ini juga mestinya menyeluruh, walaupun belum detail tetapi penelitian ilmiah harus menyeluruh. Benarkan membuat serapan akan menambah daya serap air permukaan, seberapa besar dampaknya terhadap air permukaan ? Berapa koefisien bangunannya ? Pertanyaan ini hanya bisa dijawab dng riset, bukan dengan aturan. Gambar diatas merupakan studi dari Atika ahli Higrogeologi dengan simulasi membuat Jakarta Utara sebagai hutan. Dari hasil riset yang dilakukan oleh ahli hidrologi yang tulisannya dapat dibaca disini : Mekanisme Banjir jakartahttp://rovicky.wordpress.com/2007/05/23/takut-hujan-abnormal/. Menyebutkan fakta bahwa penghijauan seluruh permukaan Jakarta utara menjadi hutan sekalipun tidak berdampak banyak terhadap pengurangan debit air limpasan. Artinya memang daya dukung tanah alami Jakarta memang tidak cukup ! [image: Dutch Batavia in the 17th Century, built in what is now North Jakarta] http://en.wikipedia.org/wiki/Image:Batavia333.jpgSeorang kawan (*psst kakak saya upst )* yang bekerja Bappeda DIY, Ronny Primantohari yang kebetulan pernah sekolah di Enschede, Belanda, dia crita tentang *original design* Jakarta. Yang cukup ngagetin adalah ternyata Jakarta (*Batavia*) ini awalnya didesign oleh Belanda hanya untuk menampung *SATU JUTA JIWA SAJA ! BLAIK !!* Angka penduduk tahun 1960 saja sebenarnya sudah mencapai 1,2 juta jiwa. Artinya target sudah terpenuhi pada tahun 1960. Lantas dengan jumlah penduduk Jakarta saat ini yang sudah mencapai belasan juta mau *dikemanain *itu yang belasan juta jiwa, ya ? Sudah pasti mengatur Jakarta tidak bisa hanya dengan aturan yang dibuat DPRD dan Pemdanya saja. Setiap aturan harus didasari dengan penelitian ilmiah detail dan *terbuka *! Mengapa terbuka ? Ya, selain menjadi sebuah wacana masyarakatnya juga akan timbul peer review diantara ilmuwan-ilmuwan planologi. * [image: :(] Whadduh ! kalau Jakarta hanya nampung sejuta saja yang belasan juta dikemakan Pakdhe ? * * [image: :D] Itulah Thole, kalau pusat pemerintahan tidak dipindahkan, maka proses pemerintahan di Indonesia pasti terganggu* Selain dengan aturan yang didasari dengan penelitian ilmiah, tentusaja rekayasa. Ya tentusaja mirip dengan pemanfaatan dataran banjir di sepanjang Bengawan Solo di dongengan sebelumnya. Rekayasa yang didukung dengan penelitian dasar akan sangat mungkin meningkatkan daya dukung Jakarta dari sejuta menjadi beberapa juta tambahannya. Namun jelas angka jumlah penduduk yang mungkin ditambahkan oleh konstruksi rekayasa (*engineering*), tetap tidak akan mampu. Salah satu kemungkinan yang paling *pas *rasanya *kok *masih harus memindahkan Ibukota pemerintahan ya ? Paling tidak Jonggol sebagai alternatif masih valid. Dari segi biaya. *Bacaan selanjutnya soal banjir Jakarta :* - *Banjir lagi ... Jakarta lagihttp://rovicky.wordpress.com/2008/02/02/banjir-lagi-jakarta-lagi/ * - *Whalllah banjir !!http://rovicky.wordpress.com/2007/02/02/whalllah-banjir/ * - *Mengapa 20 tahun aman kok sekarang banjir ?http://rovicky.wordpress.com/2007/02/04/mengapa-20-tahun-aman-kok-seka rang-banjir/ * - *Pindah ibu kota atau geser saja pusat pemerintahan ?http://rovicky.wordpress.com/2007/02/05/pindah-ibu-kota-atau-geser-saj a-pusat-pemerintahan/ * - *Menepuk air di dulang terpercik muka sendiri !http://rovicky.wordpress.com/2007/02/07/menepuk-air-di-dulang-terperc ik-muka-sendiri/ * - *Villa Puncak - Takut Rumah Pejabat Atau Takut Hujan Abnormal ?http://rovicky.wordpress.com/2007/05/23/takut-hujan-abnormal/(Mekanis me Banjir Jakarta) * - *Awasi Perigee - Bulan terdekat dengan bumihttp://rovicky.wordpress.com/2007/10/26/awas-perigee/ * - *Mengintip (meramal) gempa dan banjir berikutnya dari peredaran bulan http://rovicky.wordpress.com/2007/11/29/mengintip-gempa
Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Banyak yang lupa akan sejarah Indonesia, kali. Bahwa Indonesia ini menyatu salah satunya dengan membanggakan masa lalu yaitu Majapahit. Yang kebetulan berpusat di JAWA. Memindahkan pusat pemerintahan keluar Jawa akan menanggung biaya yang berat secara politis, historis, serta psikologis ... Malaysiapun mendekati Melaka sebagai pusat pemerintahan karena Melaka merupakan kerajaan kebanggaan Malesa. Pemindahan pusat pemerintahan tidak harus memindahkan kota. Jakarta itu sudah pasti terkena banjir, aku rasa nenek-nenek juga sudah tahu. Kalau pusat pemerintahan tetap disana, maka ketika ada banjir maka jalannya pemerintahan bisa lumpuh, juga yang membiayai akibat banjir menjadi 100% tanggungan negara. Kalau daerah Jakarta (yang banjir itu) menjadi daerah bisnis, maka sudah akan dengan sendirinya para pelaku bisnis akan berusaha dengan koceknya sendiri … :P memang bisa jadi buntutnya ke biaya yang ditanggung pembeli tetapi yang memodali si pebisnis. RDP 2008/2/5 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]: Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Justru dari cerita sejarah yang diuraikan terdahulu dari teman yang belajar di Belanda itu lho, Jakarta ngak pernah belajar dari sejarah. Kan katanya maksimum 1 juta di 1960, tapi karena ngak ngerti sejarah sekarang kebablasan 14 juta orang. Kalo ngak ada keberanian yah..begini terus coba kita tunggu 10 tahun y.a.d. tambah parah. Ekosistem pantai mutiara dan ancol sudah lama terganggu, bagian rawa yang landai sudah menjadi tinggi ke arah laut ya ngak heran kalau hujan/pasang air meninggi di bagian2 yang rendah (Pelabuhan, stasiun kereta, cilincing). EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 05 February, 2008 2:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Banyak yang lupa akan sejarah Indonesia, kali. Bahwa Indonesia ini menyatu salah satunya dengan membanggakan masa lalu yaitu Majapahit. Yang kebetulan berpusat di JAWA. Memindahkan pusat pemerintahan keluar Jawa akan menanggung biaya yang berat secara politis, historis, serta psikologis ... Malaysiapun mendekati Melaka sebagai pusat pemerintahan karena Melaka merupakan kerajaan kebanggaan Malesa. Pemindahan pusat pemerintahan tidak harus memindahkan kota. Jakarta itu sudah pasti terkena banjir, aku rasa nenek-nenek juga sudah tahu. Kalau pusat pemerintahan tetap disana, maka ketika ada banjir maka jalannya pemerintahan bisa lumpuh, juga yang membiayai akibat banjir menjadi 100% tanggungan negara. Kalau daerah Jakarta (yang banjir itu) menjadi daerah bisnis, maka sudah akan dengan sendirinya para pelaku bisnis akan berusaha dengan koceknya sendiri ... :P memang bisa jadi buntutnya ke biaya yang ditanggung pembeli tetapi yang memodali si pebisnis. RDP 2008/2/5 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]: Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed by PETRONAS or any of the companies within the Group. To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including
RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . !
Setuju...setuju Sejarah khan adalah bagian masa lalu saja yang hanya dapat memberikan kita pelajaran untuk bisa menjalani hidup di masa sekarang dan masa depan. So..., adalah baik kita selalu mengetahui sejarah hidup dimasa lalu tapi adalah lebih baik kita belajar bijak dari sejarah itu untuk dapat hidup dimasa sekarang dan masa depan. Marilah kita bertanya pada Langit Kresna, apakah bijak sang satria penerus panglima Gajah Mada tetap membiarkan rakyat-nya menderita hanya karena kita terlalu larut dalam nostalgia sejarah lampau... Silahkan temukan jawabannya dalam edisi Gajah Mada berikutnya(senyum) -Original Message- From: H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 5 February 2008 4:57 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: RE: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Justru dari cerita sejarah yang diuraikan terdahulu dari teman yang belajar di Belanda itu lho, Jakarta ngak pernah belajar dari sejarah. Kan katanya maksimum 1 juta di 1960, tapi karena ngak ngerti sejarah sekarang kebablasan 14 juta orang. Kalo ngak ada keberanian yah..begini terus coba kita tunggu 10 tahun y.a.d. tambah parah. Ekosistem pantai mutiara dan ancol sudah lama terganggu, bagian rawa yang landai sudah menjadi tinggi ke arah laut ya ngak heran kalau hujan/pasang air meninggi di bagian2 yang rendah (Pelabuhan, stasiun kereta, cilincing). EGS -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, 05 February, 2008 2:36 PM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: paduka-3p2; [EMAIL PROTECTED]; mediacare yahoogroups; teladan-3p3-81; FPK Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Jakarta hanya cukup satu juta jiwa ! Blaik . ! Banyak yang lupa akan sejarah Indonesia, kali. Bahwa Indonesia ini menyatu salah satunya dengan membanggakan masa lalu yaitu Majapahit. Yang kebetulan berpusat di JAWA. Memindahkan pusat pemerintahan keluar Jawa akan menanggung biaya yang berat secara politis, historis, serta psikologis ... Malaysiapun mendekati Melaka sebagai pusat pemerintahan karena Melaka merupakan kerajaan kebanggaan Malesa. Pemindahan pusat pemerintahan tidak harus memindahkan kota. Jakarta itu sudah pasti terkena banjir, aku rasa nenek-nenek juga sudah tahu. Kalau pusat pemerintahan tetap disana, maka ketika ada banjir maka jalannya pemerintahan bisa lumpuh, juga yang membiayai akibat banjir menjadi 100% tanggungan negara. Kalau daerah Jakarta (yang banjir itu) menjadi daerah bisnis, maka sudah akan dengan sendirinya para pelaku bisnis akan berusaha dengan koceknya sendiri ... :P memang bisa jadi buntutnya ke biaya yang ditanggung pembeli tetapi yang memodali si pebisnis. RDP 2008/2/5 H. Edison Sirodj (XD/PCSB) [EMAIL PROTECTED]: Kalau mau nyaman harus ada keberanian untuk memindahkan ibukota Negara. Jangan di P.Jawa, karena akan timbul masalah yang sama. Pindahkan administrasi negara dengan segala tetek bengeknya ke Pulau Bangka atau Kalimantan yang secara geologis lebih baik. EGS To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. - DISCLAIMER : This e-mail and any files transmitted with it (Message) is intended only for the use of the recipient(s) named above and may contain confidential information. You are hereby notified that the taking of any action in reliance upon, or any review, retransmission, dissemination, distribution, printing or copying of this Message or any part thereof by anyone other than the intended recipient(s) is strictly prohibited. If you have received this Message in error, you should delete this Message immediately and advise the sender by return e-mail. Opinions, conclusions and other information in this Message that do not relate to the official business of PETRONAS or its Group of Companies shall be understood as neither given nor endorsed