Rekan2 IAGI-netter, Mang Okim termasuk penguji ketiga kandidat ca-pres IAGI 2009-2011. Mang Okim rajin menanyai setiap kandidat dengan pertanyaan-pertanyaan yang menukik dan nyata. Penghitungan suara yang ditunggu-tunggu oleh hampir seluruh peserta PIT 37 IAGI digelar pukul 15.15 tadi sore. Acara berlangsung lancar dan sangat seru. Pak Prasiddha dan tim KPU Ca-Pres IAGI menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Para peserta riuh, bertepuk tangan, dll. Tak nampak ada pengkubuan di antara para peserta sesuai calon yang didukunganya. Kandidat mana pun yang tertinggal jumlah suaranya begitu mendapatkan suara langsung ditepuki. Ini praktek demokrasi yang baik sekali, tak seperti pilkada yang banyak ributnya. Berikut rekapitulasi hasil Pemilu Ca-Pres IAGI yang sempat saya catat : jumlah kartu suara masuk : 770 jumlah kartu suara dibatalkan (anulir) : 56 jumlah suara Lambok Hutasoit : 312 jumlah suara Moh. Syaiful : 243 jumlah suara Ridwan Djamaluddin : 159 Menurut KPU, ini adalah jumlah kartu suara masuk terbesar yang pernah tercatat selama era pemilihan Ketua IAGI dengan cara penghitungan suara. Berita baik, artinya partisipasi anggota IAGI meningkat. Dengan demikian, Pak Lambok Hutasoit terpilih menjadi Presiden IAGI periode 2009-2011 dengan rencana serah terima kepengurusan dari pengurus 2006-2008 adalah pada Oktober 2008. Selamat Pak Lambok, semoga makin majulah IAGI. salam, awang
--- On Thu, 8/28/08, miko <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: miko <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [iagi-net-l] PEMILU PRESIDEN IAGI 2008-2011 To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id> Date: Thursday, August 28, 2008, 1:00 PM Rekan-rekan IAGI yang budiman, Sebentar siang , Ikatan Ahli Geologi Indonesia yang sejak dua hari yang lalu melaksanakan Pertemuan Ilmiah Tahunannya yang ke 37 di Hotel Horison Bandung, akan memilih Presidennya untuk periode 2008 - 2011. Jabatan bergengsi ini akan diperebutkan oleh 3 kandidat President yang seluruhnya memiliki bobot yang seimbang yaitu Pak Lambok Hutasoit dari ITB, Pak Ridwan Djamaluddin dari BPPT, dan Pak Mohammad Syaiful dari Industri Migas. Di antara beberapa perbedaan yang mudah ditebak adalah pada umur mereka yang tercermin dari Nomer Anggota di IAGI yaitu masing-masing 0418 untuk Pak Lambok, 1921 untuk Pak Ridwan, dan 1646 untuk Pak Syaiful. Walaupun masa kampanye telah usai dan kartu-kartu pemilihan sudah masuk di kotak suara, kemaren malam dari pukul 19.30 sampai 21.30, mereka masih saja didaulat oleh rekan-rekan peserta PIT untuk hadir di acara dialog di mana mereka didudukkan bersama dan diharuskan menjawab atau mengomentari pertanyaan-rtanyaan yang diajukan oleh hadirin. Acara yang sangat menarik ini disaksikan oleh Pak Johannas, Pendiri IAGI, dan Pak Sukendar Asikin yang bertahan sampai acara berakhir. Di antara banyak pertanyaan dan komentar yang dilontarkan oleh hadirin yang sebagian besar menyangkut program kerja, ada satu program yang diusulkan yaitu keharusan bagi seorang Presiden IAGI untuk mengunjungi Pengurus Daerah yang saat ini berjumlah 18 -19 Pengda. Program kunjungan ini disarankan untuk ditetapkan pada awal-awal kepengurusan sehingga Pengda yang akan dikunjungi dapat mempersiapkan penyambutan yang khas IAGI antara lain seminar, kunjungan ke pejabat setempat atau ke objek-objek geologi yang menarik, meresmikan proyek IAGI, dan lain-lain. Program kunjungan wajib di atas alhamdulilah ditanggapi positif oleh ketiga kandidat Presiden dan bahkan Pak Syaiful kalau terpilih menjanjikan akan melaksanakannya dengan biaya sendiri . Keharusan mengunjungi seluruh Pengda IAGI ini semoga saja dapat memicu Pengda untuk terus mengeksplorasi program-program yang kiranya dapat meningkatkan citra IAGI di wilayah setempat ( untuk dipamerkan ke Presidennya ), dan dapat mendorong Presiden IAGI untuk mengorbankan sebagian waktunya demi kepentingan dan perkembangan positif IAGI di seluruh Indonesia. Gambar di bawah ini memperlihatkan betapa damainya pemilihan Presiden IAGI . Ketiga kandidat saling berpegangan tangan dan tersenyum tulus. Semoga siapapun yang terpilih dapat dapat meningkatkan peranan dan citra IAGI , baik di tingkat regional, nasional, ataupun internasional, Amiiin. Salam batumulia, Mang Okim