On 12/19/05, Syaiful Jazan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yth.RDP
>
> Sangat terenyuh rasanya saya kalau mendapat informasi dari anda,bukannya 
> tidak menerima kemajuan yang ditunjukkan oleh negara2 tetangga kita,akan 
> tetapi apakah tidak ada dari G&G kita baik junior atau senior untuk mulai 
> secara konseptual untuk memajukan generasi2 penerus ? atau cukup kita2 yg 
> pernah mengenyamnya dan ngak peduli dengan yang lain.Mungkin ini salah satu 
> PR buat organisasi2 profesional yg ada sekarang ini untuk mencoba menata 
> kembali,apakah mungkin...?
>
>
> Salam
> SJN
>

Dear, Syaiful Jazan.
Jangan hanya trenyuh.

Kita harus tegar menghadapinya. Menghadapi kenyataan pahit memang
harus tegar. Saya sih juga prihatin tapi jangan sampai menurunkan
semangat. Bangga menjadi Warga Indonesia harus selalu dibawa. Walopun
ada TKI yg menyesal lahir di Indonesia. Lihatlah secarajujur dengan
nalar dan logic. Bahwa jumlah TKI yg mengalami hal buruk secara
statistik masih lebih sedikit. Tetapi jangan diartikan bahwa saya
tidak peduli dengan jumlah perlakuan buruk yg sedikit tsb looh.

Kadangkala kelemahan kita adalah berbicara konseptual atau system utk
memajukan bangsa. Kita selalu saja mencari-cari konsep-konsep baru
serta mencari dan ingin merubah system. Konsep2 yg dikembangkan
Indonesia itu tidak perlu diperdebatkan. Lah jelas konsepnya
sangat-sangat bagus dan dipakai di Malaysia dan jalan kok. Hanya
implementasi atau pelaksanaannya saja yg tidak seperti konsep yg sudah
dibuat. Kita kurang mengoptimumkan penerapan konsep yg "sudah ada".
Aku jadi inget ada yg bilang "baru aja dateng udah mau merubah system
!".

OK contoh konsep Indonesia yg canggih dan "ditiru dan
diimplementasikan sukses di Malaysia
- PSC Term (Production Sharing Contract).
- Membeli peswat dengan CPO (crude Palm Oil). Masih inget ketika kita
ribut membeli pswt Sukhoi dengan CPO ? Waktu itu di Indonesia ribut2
gimana cara membelinya. Eh, Malaysia sudah mendapatkan satu pesawat
lebih dahulu dengan cara pembelian yang sama. Pesawat dituler CPO.
Padahal dulu kita meledek PTDI (IPTN) ketika menjual pesawat dituker
beras ketan. Kita meledek IPTN habis-habisan, dan akhirnya PTDI (IPTN)
setengah lumpuh. Padahal proses barter itu menguntungkan.
- Juga konsep kota administratif mandiri Jonggol sudah terbengkalai.
Dahulu Jonggol yg ada diluar kota Jakarta akan dipakai sebagai pusat
administratif pemerintahan, tetapi gagal. Namun Malaysia menerapkan
konsep kota satelit Putra Jaya, yg juga diluar Kuala Lumpur sebagai
pusat pemerintahan sudah berjalan maju. Itu jelas meniru ide dan
konsep dari Indonesia.
- Yang paling seru adalah ide membuat Kilang Minyak. Mereka (Malaysia)
telah membuat kilang minyak (refinery) sebesar dan setipe dengan
konsep atau design Kilang Balongan. Namun kilang di Malaysia ini
dibangun dengan harga dan biaya pembuatan yg jauuuuh lebih murah dari
kita.

Jadi jangan lagi menghabiskan waktu utk membicarakan konsep yg
terbaru. Orang lain menjalankan ide dan konsep yg telah "sudah ada" di
Indonesia. Jadi hasil dari yang kita godok dahulu saja sudah bisa OK
kok.
Yg kita cari itu implementor seperti Mas Syaiful ENI-LASMO.


RDP
--
--Writer need 10 steps faster than readeR --

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina 
(Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id)
Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id)
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com)
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin(ridwan[at]bppt.go.id atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius(zardi[at]bdg.centrin.net.id)
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono(anugraha[at]centrin.net.id)
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke