Alam memang tidak dapat ditaklukkan, tetapi dalam
batas-batas tertentu dapat dimanfaatkan atau
dikendalikan untuk kepentingan manusia. Pengembangan
prinsip pengendalian dan pemanfaatan inilah yang
membuat kita dapat mendapai kemajuan treknologi dan
dapat hidup dengan lebih "baik".

Contoh sederhana: dengan mengendalikan api dan
memanfaatkan logam-logam kita membuat mesin, dengan
memanfaatkan api dan logam-logam dan angin kita bisa
menerbangakan pesawat terbang. Di pantai, dengan
bangunan teknik tertentu kita bisa mengatur pola arus
dan dapat merubah kondisi erosi menjadi sedimentasi.
Panas bumi dari magma bisa dimanfaatkan sebagai sumber
tenaga pembangkit listrik.

Tentang perubahan lingkungan akibat aktifitas manusia?
Itu suatu pilihan. Bisa diperhitungkan neraca untung
ruginya. Untuk Terusan Suez atau Panama misalnya. Bila
tidak dibuat hanya karena takut lingkungan berubah
atau rusak, sampai sekarang manusia yang berlayar
masih harus berkeliling ujung Afrika dan Amarika
Selatan. Keruskan ada, tapi keuntungan jauh lebih
besar.

Prinsipnya, alam itu harus dipelajari, dikonservasi
dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Ketiga hal
itu harus seimbang.

Tentang menaklukkan Gunung Merapi? Jangan mimpilah!
Mengapa harus ditaklukkan? Saat ini Gunung Merapi
sedang memenuhi kodratnya untuk "mengeluarkan" isi
perutnya yang nanti akan menjadi lahan yang subur bagi
manusia untuk bercocok tanam dan berternak. Toh apapun
yang akan dikeluarkan oleh Gunung Merapi nanti untuk
kepentingan manusia juga. Karena itu, apa salahnya
untuk sementara manusia "menyingkir" dahulu. Sebentar
saja.

Bayangkan, kalau Gunung Merapi mengikuti keinginan
manusia. 

Melantur sedikit ya. Untung manusia hadir setelah
gunung, laut dan segalanya siap untuk dimanfaatkan.
kalau tidak mungkin manusia akan berkeinginan jangan
ada letusan gunung api, jangan ada gempa, jangan ada
erosi, jangan ada banjir, jangan ada badai, dan lain
sebagainya yang oleh manusia sekarang dipandang
sebagai bencana. Padahal semua itu bagian dari
skenario memakmurkan bumi dari yang menciptakannya
untuk kepentingan manusia.

Salam,
WBS



--- "R.P. Koesoemadinata" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Harus disadari bahwa terjadi perubahan "paradigma"
> pada sekitar pertengahan 
> abad ke-20. Sebelumnya para cendekiawan/ilmuwan itu
> begitu arrogant bahwa 
> alam itu dapat ditaklukan oleh manusia dengan sains
> dan teknologinya. 
> Makanya Belanda melakukan reklamasi dan dapat lahan
> di bawah permukaan laut 
> dengan sistim tanggulnya, Suez canal dan Panama
> canal digali, 
> bendungan-bendungan raksasa dibangun untuk
> mengendalikan banjir, irigasi dan 
> tenaga listrik dsb
> Sekarang adalah bahwa manusia harus hidup
> menyesuaikan diri dengan alam, 
> jangan mengganggu alam. Jika Suez canal baru
> dicanangkan sekarang, mungkin 
> tidak akan pernah dibangun, karena mungkin akan
> merusak ecosystem Samudra 
> Hindia dengan tercampurnya ecosystem dari Laut
> Tengah.
> Sekarang membangun bendungan kecil saja sudah harus
> memperhitungkan dampak 
> lingkungan dan banyak ditentang.
> Gn Merapi mau ditaklukan oleh manusia?
> RPK
> ----- Original Message ----- 
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> Cc: <iagi-net@iagi.or.id>
> Sent: Monday, April 24, 2006 8:10 AM
> Subject: Re: [iagi-net-l] ETHO-GEOLOGICAL
> FORECASTING
> 
> 
> > Ga setuju, Lobeck hidupnya kan dulu, udah ngga
> trendi ah.
> >
> > Nature is to be understood, hence to be managed
> for the better world for
> > human beings ( ini menurut Siregar, 2006)
> > Alam itu untuk dimengerti untuk kemudian
> dimanage/diatur/dikontrol untuk
> > kebaikan umat manusia.
> >
> >
> >
> > Jadi bapak2 IAGI yang punya nama ALAM, (Harry
> Alam, Syamsu Alam....) sudah
> > nasib kalianlah dikontrol kalau menunjukkan
> gejala2 keluar jalur, paling
> > ngga sama istri2nya mereka masing2.  :-)
> >
> > Smile, everybody, it's still monday.
> >
> >
> > Parvita H. Siregar
> > Geologist-ENI Indonesia
> > Atrium Mulia 3A floor
> > Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B10-11
> > Jakarta 12910 Indonesia
> > Tel: (62-21) 3000-3200, 5296-2200
> > Fax: (62-21) 3000-3230
> > mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [EMAIL PROTECTED]
> > 04/21/2006 08:52 AM
> > Please respond to iagi-net
> >
> >
> >        To:     <iagi-net@iagi.or.id>
> >        cc:
> >        Subject:        Re: [iagi-net-l]
> ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING
> >
> >
> >
> > alam bukan untuk diatur atau dilawan..tetapi untuk
> dipahami dan dimengerti
> >
> > Ingat tulisan pada halaman depan suatu buku klasik
> geologi (kalau tidak
> > salah karangan Lobeck, cmiiw), tertulis
> > 'Nature, to be commanded, must be obeyed'.
> >
> > Budi Satrio
> >
> >
> >
> >
> >                      "Nataniel
> >                      Mangiwa"                  To:
> iagi-net@iagi.or.id
> >
> >                      <nataniel.mangiwa         cc:
> >                      @gmail.com>              
> Subject: Re: [iagi-net-l]
> > ETHO-GEOLOGICAL FORECASTING
> >
> >                      21/04/2006 09:20
> >                      AM
> >                      Please respond to
> >                      iagi-net
> >
> >
> >
> >
> >
> > betul, setuju!
> >
> > jgn kita merasa dgn pengetahuan dan teknologi yg
> kita punya lalu kita
> > bisa mengatur alam, alam bukan untuk diatur atau
> dilawan..tetapi untuk
> > dipahami dan dimengerti.
> >
> > ::natan::
> >
> > On 4/21/06, Arief Budiman <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >> Jangan, merapi jangan sampe dibor dan dibom pake
> nuklir
> >> sakit nanti dia, kasihan gunung cantik nan
> perkasa itu
> >>
> >> jangan dirusak kampusnya volkanolog itu
> >> Ayo para vokanolog bekerja dan belajar lagi
> memahami dia
> >> Agar komunikasi makin lancar dan hubungan makin
> mesra dengan si cantik
> > itu
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> A R I E F B U D I M A N
> >> Pertamina - Eksplorasi Sumatra
> >> Phone    : (021) 350 2150 ext.1782
> >> Mobile  : 0813 1770 4257 / (021) 70 23 73 63
> >
> >
>
---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> >
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
>
---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
---------------------------------------------------------------------
> > To unsubscribe, send email to:
> iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to:
> iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> >
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> >
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> >
> > IAGI-net Archive 1:
> http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2:
> http://groups.yahoo.com/group/iagi
> >
>
---------------------------------------------------------------------
> >
> >
> 
=== message truncated ===


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

---------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke