Pak Rovicky Sedikit pembubungan (pop-up)secara topografi mungkin saja, tetapi berbeda dengan mekanisme pop-up yang terjadi di restraining bend strike-slip faulting yang berjalan melalui mekanisme transpression. Dua sistem subduksi yang berlawanan di bawah Sumbawa atau NTB ini lebih mempengaruhi sejarah geologi Lombok-Sumbawa. Dapat kita lihat bahwa di kedua pulau ini (juga hampir semua pulau di busur dalam Nusa Tenggara) terdapat dua mountain land (southern dan northern) yang terbentuk : gunungapi2 Mio-Pliosen yang sekarang tererosi tahap tua membentuk pematang-pematang sempit tertoreh dalam, dan gunungapi2 aktif Kuarter muda yang bentuknya masih kerucut. Ini mencerminkan perkembangan busur volkanik bagian dalam seiring dengan bergeraknya zone subduksi ke utara. Di Lombok dan Sumbawa jalur volkanik tua ada di sebelah selatan. Sisa-sisa gunungapi tua andesitik-basaltik ini misalnya Gunung Mareje (716 m) di dekat Mataram Lombok atau Gunung Sepakat dan Gunung Dinding di Sumbawa selatan.
Maka, di Lombok dan Sumbawa sebenarnya ada dua massif volkanik, di sebelah selatan yang lebih tua (Miosen-Pliosen), dan di sebelah utara yang lebih muda (Pleistosen-Holosen). Kedua masiff ini dipisahkan di bagian tengahnya oleh sebuah jalur laut dangkal yang kemudian terisi oleh endapan volkanik dari kedua gunungapi berbeda generasi ini, dan saat ini telah menjadi lembah di tengah kedua pulau ini yang subur dan menjadi lahan pertanian (di Sumbawa tak kelihatan lembah Central Plain ini karena massif gunungapi tua-nya tebal dan berkembang lebih intensif). Gunungapi terkenal Rinjani (3726 m) di Lombok dan Tambora (2850 m) di Sumbawa adalah produk gunungapi generasi ke dua yang bergerak ke utara di kedua pulau ini. Tetapi harus dicurigai bahwa jalur gunungapi muda di utara Lombok dan Sumbawa bukan berasal dari partial melting kerak samudra Hindia, tetapi dari partial melting kerak sunduksi Banda Barat yang menyusup di bawah NTB dari utara. salam, awang --- On Tue, 8/19/08, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Re: Ulasan Tektonik Gempa Sumba 5, 6 SR 18 Agustus 2008 To: iagi-net@iagi.or.id Cc: "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]>, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Tuesday, August 19, 2008, 8:34 AM Apakah ini berarti pulau Sumbawa merupakan semacam 'pop-up' dari penunjaman itu ? Kalau iya ... Sampai sejauh mana fenomena ini terlihat ? (just note, setiap ada gerhana (konjungsi) sering diikuti gempa) Salam rdp On Tue, Aug 19, 2008 at 9:24 AM, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Pak Rovicky, > > Berbeda Pak, gempa yang 26 Nov 2007 itu gempa di sisi utara Sumbawa akibat Flores Thrust, sedangkan yang Sumba 18 Agustus 2008 ini terjadi di sisi selatan Sumbawa akibat subduksi kerak samudra Hindia di bawah Sumba dan Sumbawa. > > Salam, > awang > > -----Original Message----- > From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, August 18, 2008 9:07 C++ > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Ulasan Tektonik Gempa Sumba 5,6 SR 18 Agustus 2008 > > Pak Awang sepertinya ini zona yang sama dengan yang terjadi tahun lalu, 26 Nov 2007. Waktu itu sangat lebih kuat dengan kedalaman hanya 30 Km (6.7 SR/6.4 MW) info lama disini http://earthquake.usgs.gov/eqcenter/shakemap/global/shake/2007kdbl/ > Ulasan anda masih tercacat disini :) > http://rovicky.wordpress.com/2007/11/26/gempa-sumbawa/ > > MERDEKA ! > RDP > --- On Mon, 8/18/08, Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > From: Awang Satyana <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [Forum-HAGI] Ulasan Tektonik Gempa Sumba 5,6 SR 18 Agustus 2008 > To: "IAGI" <iagi-net@iagi.or.id>, "Geo Unpad" <[EMAIL PROTECTED]>, "Forum HAGI" <[EMAIL PROTECTED]>, "Eksplorasi BPMIGAS" <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Monday, August 18, 2008, 8:56 AM > > > > > > > > Bahwa Nusa Tenggara Barat (NTB) duduk di dua sistem penunjaman aktif kerak samudra yang polaritasnya berlawanan (penunjaman kerak samudra Hindia yang miring ke utara vs. penunjaman kerak samudra Banda barat yang miring ke selatan - Flores Thrust) dibuktikan oleh dua gempa berturut-turut dalam dua minggu ini. Gempa 11 hari yang lalu terjadi 7 Agustus 2008 dan berlokasi di sisi utara Sumbawa dipicu oleh Flores Thrust (lihat ulasan saya di bawah). Gempa subuh tadi (18 Agustus 2008 pukul 04.54 WITA) terjadi di sisi selatan Sumbawa dipicu oleh penunjaman kerak samudra Hindia. > > Berikut detail gempa subuh tadi (data USGS) : > > Magnitude 4.6 Mb (body magnitude) > Date-Time Monday, August 18, 2008 at 04:54:49 AM at epicenter > > Location 9.125°S, 119.146°E > Depth 104.6 km (65.0 miles) > Region SUMBA REGION , INDONESIA > Distances 85 km (55 miles) SSE of Raba, Sumbawa , Indonesia > 280 km (175 miles) W of Ende, Flores , Indonesia > 335 km (210 miles) E of Mataram, Lombok , Indonesia > > Menurut BMG, berdasarkan sms yang saya terima dari seorang kawan di Mataram, Lombok, gempa itu bermagnitude 5.6 SR berkedalaman 10 km (?) dengan lokasi sedikit bergeser (9.24 LS, 119.04 BT), waktu kejadian gempa 04:54:46 WITA. > > Gempa ini terjadi di laut, tetapi tak akan menimbulkan tsunami bila mengacu kepada statistik tsunamigenic earthquake karena bermagnitude kecil, berhiposentrum dalam (104 km) dan kemungkinan pematahannya tidak dip-slip (mengacu kepada data historic moment tensor gempa2 di sekitarnya yang dikeluarkan USGS). > > Perbedaan kedalaman fokus (hiposentrum) gempa antara BMG (10 km) dengan USGS (104.6 km) akan penting secara tektonik. Bila data BMG benar, maka ini adalah gempa yang terjadi di overriding plate kerak akresi di belakang Sumba micro-continent, sementara bila data USGS yang benar maka ini adalah gempa di underthrusting plate kerak samudra di bawah segmen utara Sumba. > > Berdasarkan semua data regional di wilayah ini, saya lebih percaya bahwa ini merupakan gempa yang terjadi di underthrusting Indian oceanic plate yang tertekuk di bawah front Sumba micro-continent. Bisa dicek di peta tektonik Indonesia Hamilton (1979) bahwa lokasi gempa ini tepat dilalalui isoline Wadati-Benioff 100 km. > > Demikian, saya pikir tak terjadi kerusakan berarti sebab gempa terjadi di tengah laut, bukan gempa besar dan dalam. > > salam, > awang > > Lampiran : > > > > [iagi-net-l] Gempa Sumbawa 7 Agustus 2008 6.6 SR > Awang Satyana > Wed, 06 Aug 2008 18:14:38 -0700 > Berita dari radio El Shinta dan sms seorang kawan dari Mataram (Pak Heryadi > Rachmat) melaporkan bahwa telah terjadi gempa pagi ini yang mengguncang wilayah > Sumbawa utara dan sekitarnya. Data detail gempa adalah sbb. : > > waktu kejadian : 06.41 WITA (05.41 WITA) > magnitude 6.6 SR ( 5.7 Mw - regional moment magnitude) > lokasi episentrum : 8.146°S, 117.536°E (210 km TL Lombok) > kedalaman (sementara) : 10 km > > Lokasi episentrum terjadi di pantai Pulau Moyo, sebuah pulau di utara Pulau > Sumbawa, atau lokasi tersebut berjarak 40 km ke sebelah barat dari Gunung > Tambora. > > Dilaporkan oleh Pak Heryadi bahwa sekitar 50 rumah mengalami kerusakan. > Wawancara radio El Shinta dengan seorang penduduk di sekitar lokasi kejadian > mengatakan bahwa beberapa rumah di pantai roboh. Belum ada korban jiwa > dilaporkan. > > Gempa ini berhubungan dengan upblock Flores Thrust di sebelah utara > Sumbawa-Flores. Di jalur sesar besar ini (megathrust) sebenarnya kerak samudera > Laut Banda sebelah barat menyusup masuk ke bawah busur kepulauan Nusa Tenggara > di sektor Sumbawa-Flores-Alor. Ini mirip dengan penunjaman kerak samudera > Hindia di sebelah selatan di bawah Nusa Tenggara. Sehingga, pulau2 Sunda Kecil > ini sesungguhnya duduk di atas dua penunjaman kerak samudera yang polaritasnya > saling berlawanan. Statistik kejadian gempa dan tsunami menunjukkan bahwa > Flores Thrust lebih aktif memicu bencana di wilayah ini daripada tunjaman kerak > samudra Hindia. Tsunami besar di Larantuka, Flores tahun 1990-an adalah dipicu > oleh Flores Thrust juga. > > Dua penunjaman kerak samudera di utara dan selatan Nusa Tenggara ini membangun > evolusi geologi wilayah ini secara bergantian. Saat ini yang sedang aktif > adalah sektor penunjaman sebelah utara atau Flores Thrust (saya pernah ulas di > milis ini saat menulis sejarah geologi Lombok). > > Meskipun dipicu Flores Thrust, gempa Sumbawa pagi tadi mematahkan batuan di > bawah Pulau Moyo secara mendatar berdasarkan body-wave moment tensor solution > USGS. Pematahan mendatar berorientasi BD-TL dengan azimuth 37 NE dan kemiringan > tegak 80 derajat. Tentu, gempa semacam ini tak akan menimbulkan tsunami sebab > tak memenuhi syarat-syarat tsunami-genic earthquake. > > Gempa-gempa susulan masih terjadi, penduduk sekitar dihimbau untuk sementara > tinggal di luar rumah sebab gempa2 susulan dapat merontokkan rumah-rumah yang > sudah rusak berat. > > Semoga tak ada kerusakan rumah/gedung terlalu banyak dan korban jiwa. > > Nuhun Kang Heryadi, parantos ngintun sms. > > salam, > awang > _______________________________________________ > Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 > > "Geohazard : A Challenge for Geophysics" > > 3 - 5 November 2008 > Hyatt Regency Hotel, Bandung, Jawa Barat > _______________________________________________ > The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. > [EMAIL PROTECTED] > www.hagi.or.id > > > -- http://tempe.wordpress.com/ Telling the truth is important Telling the positive is better !!! _______________________________________________ Pertemuan Ilmiah Tahunan HAGI ke-33 "Geohazard : A Challenge for Geophysics" 3 - 5 November 2008 Hyatt Regency Hotel, Bandung, Jawa Barat _______________________________________________ The Indonesian Assosiation Of Geophysicists mailing list. [EMAIL PROTECTED] www.hagi.or.id