[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
Iman dan rekan-rekan milis, Selamat bergabung di milis HAGI untuk Iman, ditunggu posting dan diskusi2-nya. Seperti yang saya tuliskan, granite wash berdasarkan literatur2 klasik di Cekungan Sumatra Selatan didefinisikan sebagai, "The basal unit of the Lemat, which is often very feldspathic, derived from the erosion of nearby granite and diorite hills. These rocks are probably a part of the cycle of continental sedimentation, volcanism, and erosion that accompanied the Late Cretaceous – Early Tertiary tectonism in the South Sumatra Basin" Definisi itu merupakan definisi gabungan berdasarkan Adiwidaja and De Coster (1973) dan De Coster (1974) - Proceedings IPA. Melihat definisi di atas, dan analisis petrografi SWC suatu sumur yang Iman sebutkan sebagai conglomeratic sandstones yang kaya akan fragmen granitik dan secara stratigrafi berposisi antara Basement dan BRF (tentu sumur ini berposisi di tinggian Basement sehingga TAF tidak berkembang), maka conglomeratic sandstones itu adalah granite wash. Sejatinya, "wash" adalah suatu istilah pertambangan untuk "loose, surface deposits of sand, gravel and boulders" atau "coarse alluvium" (American Geological Institute, 1962) -jelas merupakan produk erosi. Dalam hal ini, provenance-nya adalah suatu tinggian batuan dasar granitik, sehingga disebut granite wash, juga endapannya kaya akan fragmen granit. Bisa dibayangkan bahwa lokasi sumur itu dulunya merupakan tinggian granitik pada pra-BRF,suatu paleo-high; melapuk bagian atasnya, tererosi, kemudian rombakannya diendapkan di sekitarnya bercampur mineral2 silisiklastik, lalu pada BRF time tertutup sea transgression yang menghasilkan karbonat BRF. Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang Akar-Lemat-granite wash-dan insitu granite (fresh granite) Basement - dan dengan jelas bisa didefinisikan batas-batas batuan itu, kebetulan sumur ini adalah sumur penelitian untuk memahami masalah granite wash dan endapan pre-TAF, sehingga punya analisis yang lengkap baik petrografinya, umur absolutnya, bahkan geomagnetismenya. salam, awang --- On Tue, 1/20/09, Iman Firman Sjamsuddin wrote: From: Iman Firman Sjamsuddin Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat To: "'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'" , iagi-net@iagi.or.id Cc: "'Eksplorasi BPMIGAS'" , "'Geo Unpad'" Date: Tuesday, January 20, 2009, 11:39 AM Email pertama saya di Forum HAGI setelah mendaftar menjadi anggota HAGI J Menarik melihat tulisan pak Awang mengenai perbedaan Talangakar dengan Lahat/ Lemat, jadi berdasarkan lito, krono dan tektono dapat dipisahkan kedua formasi tersebut dapat dipisahkan. Yang menarik perhatian saya adalah mengenai granite wash. Pertama saya ingin bertanya mengenai definisi dari granite wash sendiri itu apa termasuk dari deskripsi litologinya seperti apa? Apakah endapan konglomerat yang komponen2 berjenis sama dengan basement dapat dikatakan granite wash juga? Pertanyaan ini muncul setelah saya melihat hasil evaluasi petrografi di daerah Musi, dimana secara umum di daerah tsb, setelah basement langsung diendapkan BRF. Namun di salah satu sumur, berdasarkan analisis petrografi SWC, didapatkan suatu endapan conglomeratic sandstone di antara BRF dan basement. Conglomeratic sandstone tsb memiliki abundant granitic rock fragment dengan range ukuran 0.01 – 1.5 cm. Mohon penjelasan dari rekan2 semua. Salam hangat, Iman Firman S. From: forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of Awang Satyana Sent: Tuesday, January 20, 2009 10:16 AM To: iagi-net@iagi.or.id Cc: Eksplorasi BPMIGAS; Geo Unpad; Forum HAGI Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat Pak Bambang dan rekan2 milis, Betul, ini sesungguhnya pertanyaan untuk para stratigrapher, saya juga menunggu penjelasan mereka, tetapi karena belum ada yang menjawab, saya "pancing" dulu dengan beberapa pemikiran saya. Semoga ada yang "terpancing". Teman saya di Pertamina, Pak Rudy Ryacudu, tentu bisa menjawab masalah ini dengan memuaskan sebab di dalam disertasinya salah satunya adalah menjawab hal ini, dengan pendekatan tektonostratigrafi pula. Saya pikir Pak Prof. Koesoemadinata pun tentu dapat berkomentar sebab selain banyak pengalamannya, beliau adalah pembimbing Pak Rudy, kalau saya tidak salah. Tahun 2005, IAGI Pengda Riau mengundang saya sebagai pembicara kunci dalam lokakarya dua hari berjudul SSW (Sumatra Stratigraphy Workshop). Ada dua makalah yang saya sampaikan : (1) regional tectonics and stratigraphy of Sumatra, dan satu lagi yang mungkin berhubungan dengan pertanyaan Pak Bambang yang saya beri judul, "Granite wash of Lemat Fm. or in-situ granite of basement ? : the problem of South Sumatra Stratigraphy and new approaches for its solution". Pertama-pertama mesti dikemukakan adalah benar sinyalemen Pak Bambang bahwa issue ini telah menjadi problem klasik di stratigrafi Sumatra, operator2 perminyakan jelas menyadari
[iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
Persoalan sekarang bergeser ke hubungan Lemat dan Lahat, sebuah persoalan yang lebih rumit daripada persoalan antara Talangakar dan Lemat. Para operator klasik di wilayah ini (Medco dan Pertamina) dan kalangan akademik tak punya kesepakatan tentang Lemat dan Lahat. Suatu hari saya mengikuti dua presentasi tentang Cekungan Sumatra Selatan, stratigrafi Paleogen adalah bagian daripadanya. Presentasinya berurutan dan kedua presentasi membahas benda yang sama tetapi dengan penafsiran berbeda. Yang satu berkata Lahat lebih tua dari Lemat, keduanya berstatus formasi. Yang lain berkata Lahat adalah nama kelompok dengan anggotanya ada dua : Formasi Lemat dan Formasi Benakat -jadi yang dikenal sebagai Lemat ya Lahat juga. Untuk "mengadili: siapa yang benar tak cukup bukti lapangan, keduanya kelompok batuan nonmarin yang miskin fosil, posisi stratigrafi hanya ditempatkan berdasarkan kelompok batuan sebelumnya dan sesudahnya yang peneraan umur dengan metode absolut maupun fosil palinologi ada. Maka, kalau mau membereskan hubungan yang runyam antara Lemat dan Lahat sebaiknya kita lengkapi dulu analisis-anaisisnya agar tak hanya menjadi asumsi atau spekulasi. Baik Lahat maupun Lemat mengandung batuan volkanik terutama tuf dan breksi. keduanya kita sudah tahu kisaran umurnya, yaitu Paleogen. Tuf-nya sendiri, berdasarkan petrografinya bisa dibedakan antara piroklastik yang in-situ dan epiklastik yang transported. Yang epiklastik menuntut harus ada endapan volkanoklastik yang lebih tua. Menjawab pertanyaan teman2 Pertamina tentang provenance endapan volkanik Lahat (Sdr. Arief dan Dimas) tak terlalu sulit, kembali gali buku van Bemmelen (1949, 1972), sampai ke Sumatra Selatan (dari Jawa) yang namanya jalur Old Andesite masih menerus, dan tuf, breksi serta beberapa batuan magmatik/volkanik Paleogen di wilayah ini adalah bagian busur volkanik bernama Old Andesite, juga buat Kikim (Tuffs). Saya pernah meneliti Old Andesite di Jampang (skripsi saya) dan Bayah (paper saya di PIT IAGI 2003, dan PIT IPA 2005 untuk Old Andesite seluruh Jawa) menunjukkan bahwa Old Andesite cenderung bertambah tua ke arah Sumatra. Sehingga, semua volkanik di Kikim (yang pernah diukur umur absolutnya 54-30 Ma dengan K-Ar oleh Pak Rudy Riacudu), maupun volkanik di Lahat/Lemat adalah bagian jalur Old Andesite volcanic arc yang rentang umurnya dari Early-Eocene sampai mid-Early Miocene. Di lokasi2 yang lebih lokal, kemudian volkanik ini tersebar baik sebagai in-situ maupun ex-situ alias transported. salam, awang --- On Tue, 1/20/09, Dimas hendrawan patra wrote: From: Dimas hendrawan patra Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat To: "'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'" , iagi-net@iagi.or.id Cc: "'Eksplorasi BPMIGAS'" , "'Geo Unpad'" Date: Tuesday, January 20, 2009, 2:57 PM Dear rekan2 milis, Lahat Formation memang menjadi bahan diskusi yang menarik, kebetulan saya sedang mencoba mempelajari laporan sumur-sumur tua peninggalan Belanda (NKPM) kisaran tahun 1920-1950-an di area Musi dan sekitarnya. Dari segi Petrolum system memang terbukti bahwa Lahat Formation menjadi reservoir yang cukup baik dibuktikan dengan temuan hidrokarbon dengan jumlah yang cukup signifikan di beberapa sumur yang sedang saya coba pelajari. Senada dengan saudara Iman, di beberapa sumur yang berada di daerah tinggian atau biasa digunakan istilah Paleo-high Basement, Lahat Formation ini praktis tidak ada, alias absent. Kemudian diderah pinggiran atau tepi dari paleo-high basement tersebut, terdapat endapan synrift yang sangat tebal termasuk Talang Akar dan Lahat (dilihat dari Package dari reflector seismic dan sumur yang berada di sekitarnya). Menanggapi pertanyaan dari saudara Yoga, saya sependapat apabila kita perlu mempelajari asal-muasal dari endapan LAF dan bagaimana penyebarannya . Jika endapan Lahat ini dianggap sebagai Granite wash, maka problem ini dapat terjawab. Namun jika Lahat merupakan produk Vulkanik (tuff, tuffaceous shale-sand, siltstone dll), maka kita perlu me-rekonstruksi “Gunung Purba” saat material-material vulkanik eksplosif ini hadir dikaitkan dengan proses pembentukan cekungan di Sumatera Selatan. Salam, Dimas Hendrawan From: forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of Arief Yoga Sent: Tuesday, January 20, 2009 2:01 PM To: 'Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia'; iagi-net@iagi.or.id Cc: 'Eksplorasi BPMIGAS'; 'Geo Unpad' Subject: Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat Selamat Siang rekan2 di milist HAGI, Ini juga email pertama saya di milist ini, kebetulan saya dan Iman bergabung dalam waktu yang sama J Menyambung topik mengenai Lahat Fm di bawah, saya kebetulan masih belajar mengenai stratigrafi dari cekungan Sumatra selatan dan memilki bbrp pertanyaan tentang topik ini.Dari literatur yang saya miliki, Lahat merupakan suatu formasi yang terdiri dari shale. Siltstone, dan juga sedimen volkanik
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
On Tue, Jan 20, 2009 at 1:55 PM, Awang Satyana wrote: > > Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang Akar-Lemat-granite > wash-dan insitu granite (fresh granite) Basement - dan dengan jelas bisa > didefinisikan batas-batas batuan itu, kebetulan sumur ini adalah sumur > penelitian untuk memahami masalah granite wash dan endapan pre-TAF, sehingga > punya analisis yang lengkap baik petrografinya, umur absolutnya, bahkan > geomagnetismenya. > > salam, > awang Pak Awang, Apakah ada public data (publikasi) sehubungan dengan sumur "penelitian" diatas ? Sangat menarik tentunya. Bisa menjadi kunci untuk membuka pintu2 gudang minyak di sumatra selatan. RDP "masih mimpi open file data policy" serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL pasukan sedang disusun, hanya satu IAGI... ayo, segera pula siapkan utk PIT IAGI ke-38 dg tuan-rumah adalah PENGDA JATENG * mungkin di semarang * mungkin pula di solo * mungkin juga join dg HAGI dll. - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI and its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of any information posted on IAGI mailing list. -
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
Pak Rovicky, Data yang berhubungan dengan masalah Lemat-granite wash dari sumur penelitian itu saya publikasi secara terbatas pada pertemuan Sumatra Stratigraphy Workshop (SSW) di Duri pada September 2005. Presentasi2 dalam pertemuan ini kemudian dimintakan makalah lengkapnya dan dibukukan di bawah komando Pak Yarmanto (Chevron) dan dilepas ke publik pada PIT IAGI yang lalu (2008) di Bandung -ini adalah tradisi workshop stratigrafi, seperti juga workshop stratigrafi Jawa sebelumnya. Sayang, saya tak sempat membuat makalah lengkapnya untuk publikasi SSW -meskipun telah ditagih beberapa kali oleh Pak Yarmanto - maaf Pak Yarmanto, di buku itu saya hanya memberikan abstraknya dan di ex Panitia Workshop ada bahan presentasinya. Sumur tersebut sampai sekarang masih berada di blok aktif. Datanya (raw data & interpretation) bila sudah terbuka kalau mengikuti aturan data terbuka sejak data diperoleh, bisa diakses. Hanya untuk mendapatkannya mesti menghubungi Operator terkait (karena blok aktif) secara business to business di bawah fasilitasi dan pengawasan BPMIGAS. Di bawah ada abstrak makalah tersebut. Salam, awang INDONESIAN ASSOCIATION OF GEOLOGISTS – RIAU CHAPTER SUMATRA STRATIGRAPHY WORKSHOP DURI, RIAU 12 – 13 SEPTEMBER 2005 “GRANITE WASH” OF LEMAT FORMATION OR IN-SITU GRANITE OF BASEMENT ? : THE PROBLEM OF SOUTH SUMATRA STRATIGRAPHY AND NEW APPROACHES FOR ITS SOLUTION Awang Harun Satyana (BPMIGAS - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) Basement of the South Sumatra Basin is a complex of Mesozoic igneous rocks and of Paleozoic and Mesozoic metamorphics and carbonates intruded by Mesozoic igneous rocks. Structural relationships of rocks composing of the basement are complex as can be seen at outcrops in the Barisan Mountains. This complexity extends into the subcrops of the South Sumatra Basin. In some places, strata of Late Cretaceous to Early Eocene are also grouped as the basement. This has caused a problem of identifying the basement. The problem is more complicated when the strata composed of “granite wash” – a unit of re-deposited granite in the lower part Lemat Formation (Early Eocene-mid Oligocene) overlie the basement which also composed of in-situ granite. ”Granite wash” can be difficult to distinguish from in-situ granite, even in outcrop, let alone down hole. Additional complication by alteration may obscure original fabric of the rock. Several approaches have been used to determine whether or not the upper parts of several granite plutons have been eroded and re-deposited as “granite wash”. The approaches include : petrography of granite, absolute dating of granite and its veins, and paleomagnetics of granite. Petrographic analysis can reveal sedimentary origin of “granite wash” like the presence of fine grained matrix material or showing hydrothermal origin of in-situ granite. Absolute dating of veins is done to constraint the age of fabric present at the time of veining. If the rock is considered to be re-deposited, the re-deposition would have to be older than the vein formation. The vein age would provide a minimum age for granite/”granite wash” fabric. As for paleomagnetics, it is hypothesized that in-situ granite should give a relatively strong uni-directional signal of paleomagnetics whereas granite broken into constituent sand grains and then randomly rearranged in a sedimentary rock is less likely to give a uni-directional signal. Some wells in South Sumatra Basin penetrated either “granite wash” of Lemat Formation or in-situ granite of the Basement, and/or both of them. Identification of top Basement is problematic when it is not known precisely which granite constitutes the lithology. This study shows how the above approaches were applied to solve the problem. --- On Tue, 1/20/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: From: Rovicky Dwi Putrohari Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat To: iagi-net@iagi.or.id Date: Tuesday, January 20, 2009, 1:13 PM On Tue, Jan 20, 2009 at 1:55 PM, Awang Satyana wrote: > > Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang Akar-Lemat-granite wash-dan insitu granite (fresh granite) Basement - dan dengan jelas bisa didefinisikan batas-batas batuan itu, kebetulan sumur ini adalah sumur penelitian untuk memahami masalah granite wash dan endapan pre-TAF, sehingga punya analisis yang lengkap baik petrografinya, umur absolutnya, bahkan geomagnetismenya. > > salam, > awang Pak Awang, Apakah ada public data (publikasi) sehubungan dengan sumur "penelitian" diatas ? Sangat menarik tentunya. Bisa menjadi kunci untuk membuka pintu2 gudang minyak di sumatra selatan. RDP "masih mimpi open file data policy" serah-terima pp-iagi: senin sore, 13 oktober 2008 ketua umum: LAMBOK HUTASOIT sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL
Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan Lemat
Awang , Vicky Setelah mengikuti diskusi Anda anda , saya bertambah yakin betapa pentingnya kita mengikuti Sandi Startigrafi . Sehingga tidak akan pabaliut antara Kikim Tuff , Lahat , Lemat , Talang Akar . Formasi Vulkanik Jatibarang dst.. Mungkin Awang dalam posisi yang tepat untuk meng"arah"kan para operator ini. Si Abah > Pako Rovicky, > > Data yvang berhubungan dengan masalahLemat-grite wash dari sumur >penelitian itu saya publikasi secara terbatas pada pertemuan Sumatra > Stratigraphy Workshop (SSW) di Duri pada September 2005. Presentasi2 dalam > pertemuan ini kemudian dimintakan makalah lengkapnya dan dibukukan di > bawah komando Pak Yarmanto (Chevron) dan dilepas ke publik pada PIT IAGI > yang lalu (2008) di Bandung -ini adalah tradisi workshop stratigrafi, > seperti juga workshop stratigrafi Jawa sebelumnya. Sayang, saya tak sempat > membuat makalah lengkapnya untuk publikasi SSW -meskipun telah ditagih > beberapa kali oleh Pak Yarmanto - maaf Pak Yarmanto, di buku itu saya > hanya memberikan abstraknya dan di ex Panitia Workshop ada bahan > presentasinya. > > Sumur tersebut sampai sekarang masih berada di blok aktif. Datanya (raw > data & interpretation) bila sudah terbuka kalau mengikuti aturan data > terbuka sejak data diperoleh, bisa diakses. Hanya untuk mendapatkannya > mesti menghubungi Operator terkait (karena blok aktif) secara business to > business di bawah fasilitasi dan pengawasan BPMIGAS. > > Di bawah ada abstrak makalah tersebut. > > Salam, > awang > > INDONESIAN ASSOCIATION OF GEOLOGISTS – RIAU CHAPTER > SUMATRA STRATIGRAPHY WORKSHOP > DURI, RIAU 12 – 13 SEPTEMBER 2005 > > “GRANITE WASH” OF LEMAT FORMATION OR IN-SITU GRANITE OF BASEMENT ? : THE > PROBLEM OF SOUTH SUMATRA STRATIGRAPHY AND NEW APPROACHES FOR ITS SOLUTION > > Awang Harun Satyana > > (BPMIGAS - Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi) > > Basement of the South Sumatra Basin is a complex of Mesozoic igneous rocks > and of Paleozoic and Mesozoic metamorphics and carbonates intruded by > Mesozoic igneous rocks. Structural relationships of rocks composing of the > basement are complex as can be seen at outcrops in the Barisan Mountains. > This complexity extends into the subcrops of the South Sumatra Basin. > > In some places, strata of Late Cretaceous to Early Eocene are also grouped > as the basement. This has caused a problem of identifying the basement. > The problem is more complicated when the strata composed of “granite > wash” – a unit of re-deposited granite in the lower part Lemat Formation > (Early Eocene-mid Oligocene) overlie the basement which also composed of > in-situ granite. > > ”Granite wash” can be difficult to distinguish from in-situ granite, even > in outcrop, let alone down hole. Additional complication by alteration may > obscure original fabric of the rock. Several approaches have been used to > determine whether or not the upper parts of several granite plutons have > been eroded and re-deposited as “granite wash”. The approaches include : > petrography of granite, absolute dating of granite and its veins, and > paleomagnetics of granite. > > Petrographic analysis can reveal sedimentary origin of “granite wash” like > the presence of fine grained matrix material or showing hydrothermal > origin of in-situ granite. Absolute dating of veins is done to constraint > the age of fabric present at the time of veining. If the rock is > considered to be re-deposited, the re-deposition would have to be older > than the vein formation. The vein age would provide a minimum age for > granite/”granite wash” fabric. As for paleomagnetics, it is hypothesized > that in-situ granite should give a relatively strong uni-directional > signal of paleomagnetics whereas granite broken into constituent sand > grains and then randomly rearranged in a sedimentary rock is less likely > to give a uni-directional signal. > > Some wells in South Sumatra Basin penetrated either “granite wash” of > Lemat Formation or in-situ granite of the Basement, and/or both of them. > Identification of top Basement is problematic when it is not known > precisely which granite constitutes the lithology. This study shows how > the above approaches were applied to solve the problem. > > --- On Tue, 1/20/09, Rovicky Dwi Putrohari wrote: > > From: Rovicky Dwi Putrohari > Subject: Re: [iagi-net-l] Re: [Forum-HAGI] [iagi-net-l] Talangakar dan > Lemat > To: iagi-net@iagi.or.id > Date: Tuesday, January 20, 2009, 1:13 PM > > On Tue, Jan 20, 2009 at 1:55 PM, Awang Satyana > wrote: >> >> Saya punya data sebuah sumur yang menembus baik Talang >> Akar-Lemat-granite > wash-dan insitu granite (fres