RE: [iagi-net-l] Semburan baru
Kayaknya sekarang berita Lusi sdh sepi ketutup berita Kapal tenggelam diteruskan dg Adam yang Ical dan ditemukan oleh Bakrie ( sayap belakangnya ), Pagi ini ditutup lagi dg berita Kereta Api kecemplung kali, bahkan berita berita tanah longsor juga sudah tidak begitu bergaung ,apalagi Gempa Jogya dll mungkin sdh dianggap biasa... yang jelas kurban kurban mulai dari Jogya- Porong, dst semakin terlenakan... saking banyaknya yang diurusi ISM > Pengin sharing opinion saja, tentang kemungkinan akan > semakin meluasnya subsidence, berarti rekahan baru juga akan > bertambah, baik yang > shallow-detached maupun yang deep-detached, dan sebagian > rekahan itu bisa connect ke mud flow-line. Dengan semakin > tingginya kawah dipusat semburan, flowing pressure juga akan > sedikit naik, maka sebagian dari lumpur bisa saja mencari > celah baru ditempat yang sedikit lebih rendah disekeliling > pusat semburan..Mungkin itu yang sedang terjadi. Kalau > memang demikian akan semakin banyak semburan-semburan baru, > dan dalam radius yang makin luas, seiring dengan semakin > luasnya kawasan yang terkena subsidence... > > Ahmiyul Rauf > > -Original Message- > From: Supardan [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: Monday, January 15, 2007 14:57 > To: iagi-net@iagi.or.id > Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan baru > > Mohon maaf pak... sedikit koreksi, saya pada tanggal 9 > Januari lalu ke lokasi bubble dimaksud. Ternyata desanya > bukan Pejarakan, tapi > Kedungcangkring, Kecamatan Jabon (mudah-mudahan saya gak > salah). Jumlah bubble aktif di sekitar LUSI memang cukup > banyak, sekitar 46 titik, sedangkan yang deaktif kurang > lebih 22 titik (tertutup lumpur atau tanggul). Mungkin yang > terakhir ini yang banyak diekspos media, utamanya televisi > dan koran. > > Wassalam. > Pardan. > > On 1/8/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: >> >> Gejala apa ini , apa juga masih berhubungan dg BP / Lusi >> atau >> fenomene alam / bancana alam biasa. >> >> ISM >> >> Semburan Lumpur Baru Bermunculan >> SIDOARJO- Semburan baru yang diduga sebagai semburan gas di >> sekitar luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc terus >> bermunculan. Sejak Minggu (7/1) pagi, semburan liar kembali >> muncul di area persawahan Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. >> Lokasi semburan berada di tepi jalan desa di sekitar >> saluran >> pelimpah lumpur (Spillway) dan berjarak sekitar 1,5 km arah >> selatan dari pusat semburan lumpur. >> Ketua Tim Monitoring dan Analisis Gas Berbahaya Fergaco >> Indonesia, Sutrisno, di lokasi semburan, Senin (8/1) >> menyatakan, semburan itu tergolong biasa. Sebab, tidak >> disertai >> asap seperti semburan lumpur utama yang berada di Desa >> Renokenongo. >> Selain itu, air yang keluar dari dalam tanah juga tak >> terasa >> asin, bahkan bau gas yang sebelumnya diisukan keluar dari >> dalam >> semburan juga tidak ada. >> "Ini semburan biasa, selain tidak ada gas, airnya juga >> tawar >> tidak asin seperti semburan utama," ungkapnya. Ia mengaku, >> semburan yang keluar ini mirip dengan sumber air sumur yang >> biasanya keluar dari dalam tanah. >> Tetap Diwaspadai >> >> Meski tidak berbahaya, Fergaco memasang garis polisi serta >> rambu-rambu peringatan untuk menghalau warga mendekati >> lokasi >> kejadian. "Untuk sementara, kami belum menemukan gas >> berbahaya >> seperti H2S, hanya saja semburan ini harus tetap >> diwaspadai," >> imbuhnya. >> Meski tidak berbahaya, munculnya semburan baru ini sempat >> membuat warga sekitar panik, apalagi semburan berada tak >> jauh >> dari pemukiman warga. Warga hingga siang masih terlihat >> berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat bahkan >> mencoba merasakan keasinan air. "Kami takut kalau semburan >> ini >> terus keluar dan bisa-bisa rumah kami akan terancam," ujar >> Muslimin, warga Desa Pejarakan. >> Ia berharap, Lapindo segera mengambil langkah antisipasi >> agar >> semburan itu tidak semakin meluas. Jika tidak bisa >> dihentikan, >> warga meminta agar segera dibuatkan kanal untuk mengalirkan >> air >> dari dalam tanah menuju saluran pelimpah yang tak jauh dari >> lokasi semburan. >> Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas >> Lapindo >> (PSLS), Rudi Novrianto dikonfirmasi mengaku, beberapa >> semburan >> baru sering muncul. Saat ini, semburan ada di Desa Siring, >> Desa >> Pejarakan dan Desa Mindi. >> Namun demikian, kata dia, semua itu bersifat kecil serta >> tidak >> berbahaya. Hingga kini masih terus dalam t
RE: [iagi-net-l] Semburan baru
Di sebelah kiri jalan sebelah timur jembatan kayu Desa Pejarakan (pertigaan kearah tanggul) tanggal 30 Des saya melihat adanya gelembung-gelembung udara. Satu lokasi dan tidak luas memang, tapi saya yakin pasti akan "menular" ke daerah sekitarnya. Ewa Rappe -Original Message- From: Supardan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, 15 January 2007 4:57 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan baru Mohon maaf pak... sedikit koreksi, saya pada tanggal 9 Januari lalu ke lokasi bubble dimaksud. Ternyata desanya bukan Pejarakan, tapi Kedungcangkring, Kecamatan Jabon (mudah-mudahan saya gak salah). Jumlah bubble aktif di sekitar LUSI memang cukup banyak, sekitar 46 titik, sedangkan yang deaktif kurang lebih 22 titik (tertutup lumpur atau tanggul). Mungkin yang terakhir ini yang banyak diekspos media, utamanya televisi dan koran. Wassalam. Pardan. On 1/8/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Gejala apa ini , apa juga masih berhubungan dg BP / Lusi atau > fenomene alam / bancana alam biasa. > > ISM > > Semburan Lumpur Baru Bermunculan > SIDOARJO- Semburan baru yang diduga sebagai semburan gas di > sekitar luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc terus > bermunculan. Sejak Minggu (7/1) pagi, semburan liar kembali > muncul di area persawahan Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. > Lokasi semburan berada di tepi jalan desa di sekitar saluran > pelimpah lumpur (Spillway) dan berjarak sekitar 1,5 km arah > selatan dari pusat semburan lumpur. > Ketua Tim Monitoring dan Analisis Gas Berbahaya Fergaco > Indonesia, Sutrisno, di lokasi semburan, Senin (8/1) > menyatakan, semburan itu tergolong biasa. Sebab, tidak disertai > asap seperti semburan lumpur utama yang berada di Desa > Renokenongo. > Selain itu, air yang keluar dari dalam tanah juga tak terasa > asin, bahkan bau gas yang sebelumnya diisukan keluar dari dalam > semburan juga tidak ada. > "Ini semburan biasa, selain tidak ada gas, airnya juga tawar > tidak asin seperti semburan utama," ungkapnya. Ia mengaku, > semburan yang keluar ini mirip dengan sumber air sumur yang > biasanya keluar dari dalam tanah. > Tetap Diwaspadai > > Meski tidak berbahaya, Fergaco memasang garis polisi serta > rambu-rambu peringatan untuk menghalau warga mendekati lokasi > kejadian. "Untuk sementara, kami belum menemukan gas berbahaya > seperti H2S, hanya saja semburan ini harus tetap diwaspadai," > imbuhnya. > Meski tidak berbahaya, munculnya semburan baru ini sempat > membuat warga sekitar panik, apalagi semburan berada tak jauh > dari pemukiman warga. Warga hingga siang masih terlihat > berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat bahkan > mencoba merasakan keasinan air. "Kami takut kalau semburan ini > terus keluar dan bisa-bisa rumah kami akan terancam," ujar > Muslimin, warga Desa Pejarakan. > Ia berharap, Lapindo segera mengambil langkah antisipasi agar > semburan itu tidak semakin meluas. Jika tidak bisa dihentikan, > warga meminta agar segera dibuatkan kanal untuk mengalirkan air > dari dalam tanah menuju saluran pelimpah yang tak jauh dari > lokasi semburan. > Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas Lapindo > (PSLS), Rudi Novrianto dikonfirmasi mengaku, beberapa semburan > baru sering muncul. Saat ini, semburan ada di Desa Siring, Desa > Pejarakan dan Desa Mindi. > Namun demikian, kata dia, semua itu bersifat kecil serta tidak > berbahaya. Hingga kini masih terus dalam tahap pemantauan dari > Timnas PSLS. (ant-60) > > > > > ___ > indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id > > > > - > ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!! > semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... > - > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi > - > > - ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional...
RE: [iagi-net-l] Semburan baru
Pengin sharing opinion saja, tentang kemungkinan akan semakin meluasnya subsidence, berarti rekahan baru juga akan bertambah, baik yang shallow-detached maupun yang deep-detached, dan sebagian rekahan itu bisa connect ke mud flow-line. Dengan semakin tingginya kawah dipusat semburan, flowing pressure juga akan sedikit naik, maka sebagian dari lumpur bisa saja mencari celah baru ditempat yang sedikit lebih rendah disekeliling pusat semburan..Mungkin itu yang sedang terjadi. Kalau memang demikian akan semakin banyak semburan-semburan baru, dan dalam radius yang makin luas, seiring dengan semakin luasnya kawasan yang terkena subsidence... Ahmiyul Rauf -Original Message- From: Supardan [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, January 15, 2007 14:57 To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Semburan baru Mohon maaf pak... sedikit koreksi, saya pada tanggal 9 Januari lalu ke lokasi bubble dimaksud. Ternyata desanya bukan Pejarakan, tapi Kedungcangkring, Kecamatan Jabon (mudah-mudahan saya gak salah). Jumlah bubble aktif di sekitar LUSI memang cukup banyak, sekitar 46 titik, sedangkan yang deaktif kurang lebih 22 titik (tertutup lumpur atau tanggul). Mungkin yang terakhir ini yang banyak diekspos media, utamanya televisi dan koran. Wassalam. Pardan. On 1/8/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Gejala apa ini , apa juga masih berhubungan dg BP / Lusi atau > fenomene alam / bancana alam biasa. > > ISM > > Semburan Lumpur Baru Bermunculan > SIDOARJO- Semburan baru yang diduga sebagai semburan gas di > sekitar luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc terus > bermunculan. Sejak Minggu (7/1) pagi, semburan liar kembali > muncul di area persawahan Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. > Lokasi semburan berada di tepi jalan desa di sekitar saluran > pelimpah lumpur (Spillway) dan berjarak sekitar 1,5 km arah > selatan dari pusat semburan lumpur. > Ketua Tim Monitoring dan Analisis Gas Berbahaya Fergaco > Indonesia, Sutrisno, di lokasi semburan, Senin (8/1) > menyatakan, semburan itu tergolong biasa. Sebab, tidak disertai > asap seperti semburan lumpur utama yang berada di Desa > Renokenongo. > Selain itu, air yang keluar dari dalam tanah juga tak terasa > asin, bahkan bau gas yang sebelumnya diisukan keluar dari dalam > semburan juga tidak ada. > "Ini semburan biasa, selain tidak ada gas, airnya juga tawar > tidak asin seperti semburan utama," ungkapnya. Ia mengaku, > semburan yang keluar ini mirip dengan sumber air sumur yang > biasanya keluar dari dalam tanah. > Tetap Diwaspadai > > Meski tidak berbahaya, Fergaco memasang garis polisi serta > rambu-rambu peringatan untuk menghalau warga mendekati lokasi > kejadian. "Untuk sementara, kami belum menemukan gas berbahaya > seperti H2S, hanya saja semburan ini harus tetap diwaspadai," > imbuhnya. > Meski tidak berbahaya, munculnya semburan baru ini sempat > membuat warga sekitar panik, apalagi semburan berada tak jauh > dari pemukiman warga. Warga hingga siang masih terlihat > berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat bahkan > mencoba merasakan keasinan air. "Kami takut kalau semburan ini > terus keluar dan bisa-bisa rumah kami akan terancam," ujar > Muslimin, warga Desa Pejarakan. > Ia berharap, Lapindo segera mengambil langkah antisipasi agar > semburan itu tidak semakin meluas. Jika tidak bisa dihentikan, > warga meminta agar segera dibuatkan kanal untuk mengalirkan air > dari dalam tanah menuju saluran pelimpah yang tak jauh dari > lokasi semburan. > Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas Lapindo > (PSLS), Rudi Novrianto dikonfirmasi mengaku, beberapa semburan > baru sering muncul. Saat ini, semburan ada di Desa Siring, Desa > Pejarakan dan Desa Mindi. > Namun demikian, kata dia, semua itu bersifat kecil serta tidak > berbahaya. Hingga kini masih terus dalam tahap pemantauan dari > Timnas PSLS. (ant-60) > > > > > ___ > indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id > > > > - > ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!! > semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... > - > > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta > No. Rek: 123 0085005314 > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) > Bank BCA KCP. Manara Mulia > No. Rekening: 255-1088580 > A/n: Shinta Damayanti > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com
Re: [iagi-net-l] Semburan baru
Mohon maaf pak... sedikit koreksi, saya pada tanggal 9 Januari lalu ke lokasi bubble dimaksud. Ternyata desanya bukan Pejarakan, tapi Kedungcangkring, Kecamatan Jabon (mudah-mudahan saya gak salah). Jumlah bubble aktif di sekitar LUSI memang cukup banyak, sekitar 46 titik, sedangkan yang deaktif kurang lebih 22 titik (tertutup lumpur atau tanggul). Mungkin yang terakhir ini yang banyak diekspos media, utamanya televisi dan koran. Wassalam. Pardan. On 1/8/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Gejala apa ini , apa juga masih berhubungan dg BP / Lusi atau fenomene alam / bancana alam biasa. ISM Semburan Lumpur Baru Bermunculan SIDOARJO- Semburan baru yang diduga sebagai semburan gas di sekitar luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc terus bermunculan. Sejak Minggu (7/1) pagi, semburan liar kembali muncul di area persawahan Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. Lokasi semburan berada di tepi jalan desa di sekitar saluran pelimpah lumpur (Spillway) dan berjarak sekitar 1,5 km arah selatan dari pusat semburan lumpur. Ketua Tim Monitoring dan Analisis Gas Berbahaya Fergaco Indonesia, Sutrisno, di lokasi semburan, Senin (8/1) menyatakan, semburan itu tergolong biasa. Sebab, tidak disertai asap seperti semburan lumpur utama yang berada di Desa Renokenongo. Selain itu, air yang keluar dari dalam tanah juga tak terasa asin, bahkan bau gas yang sebelumnya diisukan keluar dari dalam semburan juga tidak ada. "Ini semburan biasa, selain tidak ada gas, airnya juga tawar tidak asin seperti semburan utama," ungkapnya. Ia mengaku, semburan yang keluar ini mirip dengan sumber air sumur yang biasanya keluar dari dalam tanah. Tetap Diwaspadai Meski tidak berbahaya, Fergaco memasang garis polisi serta rambu-rambu peringatan untuk menghalau warga mendekati lokasi kejadian. "Untuk sementara, kami belum menemukan gas berbahaya seperti H2S, hanya saja semburan ini harus tetap diwaspadai," imbuhnya. Meski tidak berbahaya, munculnya semburan baru ini sempat membuat warga sekitar panik, apalagi semburan berada tak jauh dari pemukiman warga. Warga hingga siang masih terlihat berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat bahkan mencoba merasakan keasinan air. "Kami takut kalau semburan ini terus keluar dan bisa-bisa rumah kami akan terancam," ujar Muslimin, warga Desa Pejarakan. Ia berharap, Lapindo segera mengambil langkah antisipasi agar semburan itu tidak semakin meluas. Jika tidak bisa dihentikan, warga meminta agar segera dibuatkan kanal untuk mengalirkan air dari dalam tanah menuju saluran pelimpah yang tak jauh dari lokasi semburan. Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas Lapindo (PSLS), Rudi Novrianto dikonfirmasi mengaku, beberapa semburan baru sering muncul. Saat ini, semburan ada di Desa Siring, Desa Pejarakan dan Desa Mindi. Namun demikian, kata dia, semua itu bersifat kecil serta tidak berbahaya. Hingga kini masih terus dalam tahap pemantauan dari Timnas PSLS. (ant-60) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id - ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Semburan baru
Gejala apa ini , apa juga masih berhubungan dg BP / Lusi atau fenomene alam / bancana alam biasa. ISM Semburan Lumpur Baru Bermunculan SIDOARJO- Semburan baru yang diduga sebagai semburan gas di sekitar luapan lumpur panas Lapindo Brantas Inc terus bermunculan. Sejak Minggu (7/1) pagi, semburan liar kembali muncul di area persawahan Desa Pajarakan, Kecamatan Jabon. Lokasi semburan berada di tepi jalan desa di sekitar saluran pelimpah lumpur (Spillway) dan berjarak sekitar 1,5 km arah selatan dari pusat semburan lumpur. Ketua Tim Monitoring dan Analisis Gas Berbahaya Fergaco Indonesia, Sutrisno, di lokasi semburan, Senin (8/1) menyatakan, semburan itu tergolong biasa. Sebab, tidak disertai asap seperti semburan lumpur utama yang berada di Desa Renokenongo. Selain itu, air yang keluar dari dalam tanah juga tak terasa asin, bahkan bau gas yang sebelumnya diisukan keluar dari dalam semburan juga tidak ada. "Ini semburan biasa, selain tidak ada gas, airnya juga tawar tidak asin seperti semburan utama," ungkapnya. Ia mengaku, semburan yang keluar ini mirip dengan sumber air sumur yang biasanya keluar dari dalam tanah. Tetap Diwaspadai Meski tidak berbahaya, Fergaco memasang garis polisi serta rambu-rambu peringatan untuk menghalau warga mendekati lokasi kejadian. "Untuk sementara, kami belum menemukan gas berbahaya seperti H2S, hanya saja semburan ini harus tetap diwaspadai," imbuhnya. Meski tidak berbahaya, munculnya semburan baru ini sempat membuat warga sekitar panik, apalagi semburan berada tak jauh dari pemukiman warga. Warga hingga siang masih terlihat berbondong-bondong mendekati lokasi untuk melihat bahkan mencoba merasakan keasinan air. "Kami takut kalau semburan ini terus keluar dan bisa-bisa rumah kami akan terancam," ujar Muslimin, warga Desa Pejarakan. Ia berharap, Lapindo segera mengambil langkah antisipasi agar semburan itu tidak semakin meluas. Jika tidak bisa dihentikan, warga meminta agar segera dibuatkan kanal untuk mengalirkan air dari dalam tanah menuju saluran pelimpah yang tak jauh dari lokasi semburan. Juru bicara Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur Panas Lapindo (PSLS), Rudi Novrianto dikonfirmasi mengaku, beberapa semburan baru sering muncul. Saat ini, semburan ada di Desa Siring, Desa Pejarakan dan Desa Mindi. Namun demikian, kata dia, semua itu bersifat kecil serta tidak berbahaya. Hingga kini masih terus dalam tahap pemantauan dari Timnas PSLS. (ant-60) ___ indomail - Your everyday mail - http://indomail.indo.net.id - ayo bersiap untuk PIT IAGI ke-36 tahun 2007!!! semarakkan dengan makalah-makalah yang berkualitas internasional... - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -