Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Betul Pak Kabul, UU 27 Tahun 2003 tentang Geothermal sudah diundangkan sejak tanggal 22 Oktober 2003. yang belum adalah PP serta Permen dan Kepmennya. Kalau bulan Maret 2007 ini akan ada tender Geothermal, bagaimana dengan beberapa pasal dalam UU yang memerlukan peraturan pemerintah sebagai pelaksanaannya? sebagai contoh pasal 10 ayat 6 tentang Pemanfaatan Energi Panas Bumi untuk Non Listrik, Pasal 30 ayat 4 tentang Penerimaan negara bukan Pajak bidang Panas Bumi. serta PP yang mengatur tentang Tatacara Penjualan energi Panas Bumi, Harga Uap dsb. Salam, Asep Kabul Ahmad wrote: Mohon Maaf dari sayaUU Panasbumi sudah terbit( saya kurang informasi saja ) Salam, KA - Original Message - From: Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
RE: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Pak Kabul, Lahendong belum begitu optimal? Pengertian 'optimal' atau 'ekonomi' untuk geothermal itu berapa MW ya? Saat ini Lahendong khan beroperasi 20 MW, dan nanti pertengahan 2007 akan ditingkatkan jadi 40 MW - bahkan tahun depan nambah lagi jadi 60 MW. Cadangannya sementara ini sekitar 80 MW tapi akan meningkat lagi dg adanya temuan-temuan baru? Salam, Slamet Riyadi -Original Message- From: Kabul Ahmad [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, 23 February 2007 6:07 PM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal Mestinya juga dievaluasi sejauh mana lapangan geothermal yang ada bisa difungsikan / diproduksi optimal. Geothernal yang sudah jalan dan cukup optimal : Kamojang, Derajat, Gunung Salak. Yang belum begitu optimal : Dieng; Wayang Windu ; Sibayak, Pengalengan; Lahendong. Yang belum produksi tapi sudah explorasi besar : Sarulla- Sipirok; Lampung; Bali ( Bedugul ); Ambon ( Kep.Maluku ) ; NTB Sumbawa Flores Memang harga jual kwh sudah OK antara PLN dan Produser ? Dulu, akibat krismon, beberapa proyek panas bumi kolaps karena selisih harga US dollar vs rupiah yang jeblok itu. Ingat kasus California Energy ( Dieng ) yang menggugat Pemerintah RI - Pertamina di arbitrase international ?? Kalau sudah pulih dan dengan harga jual Kwh yang wajar, maka saya menyambut gembira bangkitnya Clean Energy ini di Indonesia yang punya potensi 3000 MW. Mas Ismail, geothermal masih dibawah ESDM juga..jadi saudara kandung Migas lhojadi bahu membahu, sebagai energy alternatif yang bagus dikala energy fossil akan semakin lenyap dari perut bumi. Calon lapangan geothermal baru : Porong - Sidoarjo ( ?? ) wallahu'alam Salam, KA - Original Message - From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 24, 2007 6:39 AM Subject: [iagi-net-l] Tender Geothermal Berita di MetroTV siang ini diberitakan Pemerintah akan membuka Tender Geothermal di 7 lokasi Maret 2007. lokasi tsb antara lain : Ungaran , Tampomas , Mataloko , Tangkuban Prahu , NTT... Rupanaya gak mau kalah dg penawaran tender Migas . ISM delete-- This message and any attached files may contain information that is confidential and/or subject of legal privilege intended only for use by the intended recipient. If you are not the intended recipient or the person responsible for delivering the message to the intended recipient, be advised that you have received this message in error and that any dissemination, copying or use of this message or attachment is strictly forbidden, as is the disclosure of the information therein. If you have received this message in error please notify the sender immediately and delete the message. Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
[iagi-net-l] Tender Geothermal
Berita di MetroTV siang ini diberitakan Pemerintah akan membuka Tender Geothermal di 7 lokasi Maret 2007. lokasi tsb antara lain : Ungaran , Tampomas , Mataloko , Tangkuban Prahu , NTT... Rupanaya gak mau kalah dg penawaran tender Migas . ISM Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Mestinya juga dievaluasi sejauh mana lapangan geothermal yang ada bisa difungsikan / diproduksi optimal. Geothernal yang sudah jalan dan cukup optimal : Kamojang, Derajat, Gunung Salak. Yang belum begitu optimal : Dieng; Wayang Windu ; Sibayak, Pengalengan; Lahendong. Yang belum produksi tapi sudah explorasi besar : Sarulla- Sipirok; Lampung; Bali ( Bedugul ); Ambon ( Kep.Maluku ) ; NTB Sumbawa Flores Memang harga jual kwh sudah OK antara PLN dan Produser ? Dulu, akibat krismon, beberapa proyek panas bumi kolaps karena selisih harga US dollar vs rupiah yang jeblok itu. Ingat kasus California Energy ( Dieng ) yang menggugat Pemerintah RI - Pertamina di arbitrase international ?? Kalau sudah pulih dan dengan harga jual Kwh yang wajar, maka saya menyambut gembira bangkitnya Clean Energy ini di Indonesia yang punya potensi 3000 MW. Mas Ismail, geothermal masih dibawah ESDM juga..jadi saudara kandung Migas lhojadi bahu membahu, sebagai energy alternatif yang bagus dikala energy fossil akan semakin lenyap dari perut bumi. Calon lapangan geothermal baru : Porong - Sidoarjo ( ?? ) wallahu'alam Salam, KA - Original Message - From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 24, 2007 6:39 AM Subject: [iagi-net-l] Tender Geothermal Berita di MetroTV siang ini diberitakan Pemerintah akan membuka Tender Geothermal di 7 lokasi Maret 2007. lokasi tsb antara lain : Ungaran , Tampomas , Mataloko , Tangkuban Prahu , NTT... Rupanaya gak mau kalah dg penawaran tender Migas . ISM Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi -
Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
pak kabul, bisa cerita lebih jauh, kenapa wayang windu (star energy?) dan pengalengan (juga star energy?) dikelompokkan sbg 'belum begitu optimal'? info lain, jangan dikira bahwa clean energy ini juga bisa berkesinambungan. kalo tidak dijaga, umurnya juga bisa hanya sekian tahun saja, terus pasokan air/uap juga akan menghilang... terimakasih dan salam, syaiful On 2/23/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Mestinya juga dievaluasi sejauh mana lapangan geothermal yang ada bisa difungsikan / diproduksi optimal. Geothernal yang sudah jalan dan cukup optimal : Kamojang, Derajat, Gunung Salak. Yang belum begitu optimal : Dieng; Wayang Windu ; Sibayak, Pengalengan; Lahendong. Yang belum produksi tapi sudah explorasi besar : Sarulla- Sipirok; Lampung; Bali ( Bedugul ); Ambon ( Kep.Maluku ) ; NTB Sumbawa Flores Memang harga jual kwh sudah OK antara PLN dan Produser ? Dulu, akibat krismon, beberapa proyek panas bumi kolaps karena selisih harga US dollar vs rupiah yang jeblok itu. Ingat kasus California Energy ( Dieng ) yang menggugat Pemerintah RI - Pertamina di arbitrase international ?? Kalau sudah pulih dan dengan harga jual Kwh yang wajar, maka saya menyambut gembira bangkitnya Clean Energy ini di Indonesia yang punya potensi 3000 MW. Mas Ismail, geothermal masih dibawah ESDM juga..jadi saudara kandung Migas lhojadi bahu membahu, sebagai energy alternatif yang bagus dikala energy fossil akan semakin lenyap dari perut bumi. Calon lapangan geothermal baru : Porong - Sidoarjo ( ?? ) wallahu'alam Salam, KA - Original Message - From: Ismail Zaini [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Saturday, February 24, 2007 6:39 AM Subject: [iagi-net-l] Tender Geothermal Berita di MetroTV siang ini diberitakan Pemerintah akan membuka Tender Geothermal di 7 lokasi Maret 2007. lokasi tsb antara lain : Ungaran , Tampomas , Mataloko , Tangkuban Prahu , NTT... Rupanaya gak mau kalah dg penawaran tender Migas . ISM Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi - -- Mohammad Syaiful - Explorationist Mobile: 62-812-9372808 Email: [EMAIL PROTECTED] Exploration Think Tank Indonesia (ETTI) Head Office: Jl. Tebet Barat Dalam III No.2-B Jakarta 12810 Indonesia Phone: 62-21-8356276 Fax: 62-21-83784140 Email: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI the 36th IAGI Annual Convention and Exhibition, Patra Bali, 19 - 22 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail
Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Ini sebenarnya hanya masalah antara biaya investasi dan hasil produksi dibandingkan dengan potensi panas bumi itu sendiri. Wayang Windu ( dikelola oleh Magma Nusantara - Star Energy ) segaris busur api dengan Kamojang dan Derajat. Saat ini sudah berproduksi kalau gak salah sampai 110 MW. Di wayang windu menurut reservoir engineernya mempunyai karakteristik yang unik dan bervariasi, antara kandungan gas ( uap ) dan air. Di Wayang bisa berbeda dengan di Windu. Nah untuk mengoptimalkan produksi dari potensi yang ada itu diperlukan biaya yang sangat tinggi. Sudah puluhan sumur di wayang windu dibor tapi tidak semua berproduksi bagus...entah data sekarang 2007 ini, sudah tambah apa belum saya belum tahu.Tentu Star Energy lebih tahu, wong saya cuma pengamat amatiran dan gadungan saja kokhehehe. Keadaan reservoir - geologi/tekanan reservoir yang bervariasi itu yang menyebabkan biaya tinggi. Nah bila pemerintah memberikan insentif yang menarik untuk investasi panas bumi pada lapangan yang cukup sulit seperti wayang windu, tentunya biaya bisa dikurangi dan produksi bisa lebih optimal.Misal keringanan pajak, selisih biaya produksi dan harga jual yang bagus, dll. Apalagi kondisi lapangan di wayang windu ini, medannya juga cukup sulit. Lalu gimana nanti instalasi power plant nya ya ? pikir saya waktu itu...padahal potensinya gede tuh...perkiraan kasar waktu itu berdasarkan pantauan dari udara ( citra ) bisa sampai 200-300an MW...kata ahli. ( saya bukan ahlinya untuk berkira-kira...). Jadi sekarang sih sudah produksi, cuma ya harus investasi lebih gede lagi maka ya belum optimal gitu ajaSilahkan Star Energy merogoh koceknya lagi atau negosiasi harga jual dengan PLN, atau pengurangan beban pajak; bea masuk barang , royalti dll...wooowww. Saya dengar penambahan produksi akan tetap dilaksanakan dengan pembangunan power plant yang baru nanti ( 110 MW ) dengan penambahan sumur tentunya dan proyek memang belum tuntas. Sibayak juga demikianhanya investasi kurang, padahal potensi besar.. Tak juga kalah penting jaringan listrik itu...jika PLN cekak modalnya untuk jaringan interkoneksi..ya..para produser juga terhambat exploitasinya Sarulla itu potensinya besar sekali, sayang sampai saat ini belum produksi walau sudah dibor banyak sumur yang rata-rata diatas 15 MW - 25 MW/sumur. Kita tunggu Chevron untuk membesarkannya. Lapangan-lapangan yang cukup mudah, dengan cepat bisa mencapai optimal dengan syarat punya modal yang gede juga toh ?? Oya ralat dikit dibawah, estimasi potensi Indonesia untuk panasbumi +/- 30,000 MW.Dan ini raksasa energi di dunia. Yang dimanfaatkan Indonesia baru sekitar 900 an MWnah !Bandingkan dengan Philipina yang sudah hampir 2000 MW. Jika Wayang Windu dioptimalkan maka akan nambah jadi 1300 an MW. Juga potensi lapangan lainnya. Saya merasa pemerintah nggak terlalu antusias dibidang yang satu ini...dibanding Migas ( yang masih banjir subsidi ;cost recovery itu ) atau batubara yang non renewable itu, tanya kenapa..tanya kenapa ?? Wong UU Panasbumi sampai saat ini gak tahu kabarnya.( ada yang tahu ?? ) Geologist pasti mendukung CDM...Clean Development Mechanism Protocol Kyoto. Dan setuju dengan Anda, bahwa geothermal harus dirawat juga...yang penting jangan ada kekeringan bertahun-tahun... Wallahu'alam, bila ada yang salah mohon dikoreksi... Kabul Ahmad K PT. Terralog Teknologi Indonesia Geomenchanic and Waste Management - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 7:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal pak kabul, bisa cerita lebih jauh, kenapa wayang windu (star energy?) dan pengalengan (juga star energy?) dikelompokkan sbg 'belum begitu optimal'? info lain, jangan dikira bahwa clean energy ini juga bisa berkesinambungan. kalo tidak dijaga, umurnya juga bisa hanya sekian tahun saja, terus pasokan air/uap juga akan menghilang... terimakasih dan salam, syaiful On 2/23/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Mestinya juga dievaluasi sejauh mana lapangan geothermal yang ada bisa difungsikan / diproduksi optimal. Geothernal yang sudah jalan dan cukup optimal : Kamojang, Derajat, Gunung Salak. Yang belum begitu optimal : Dieng; Wayang Windu ; Sibayak, Pengalengan; Lahendong. Yang belum produksi tapi sudah explorasi besar : Sarulla- Sipirok; Lampung; Bali ( Bedugul ); Ambon ( Kep.Maluku ) ; NTB Sumbawa Flores Memang harga jual kwh sudah OK antara PLN dan Produser ? Dulu, akibat krismon, beberapa proyek panas bumi kolaps karena selisih harga US dollar vs rupiah yang jeblok itu. Ingat kasus California Energy ( Dieng ) yang menggugat Pemerintah RI - Pertamina di arbitrase international ?? Kalau sudah pulih dan dengan harga jual Kwh yang wajar, maka saya menyambut gembira bangkitnya Clean Energy ini di Indonesia yang punya potensi 3000 MW. Mas Ismail, geothermal masih dibawah ESDM juga..jadi saudara kandung Migas lhojadi bahu
Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Mohon Maaf dari sayaUU Panasbumi sudah terbit( saya kurang informasi saja ) Salam, KA - Original Message - From: Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal Ini sebenarnya hanya masalah antara biaya investasi dan hasil produksi dibandingkan dengan potensi panas bumi itu sendiri. Wayang Windu ( dikelola oleh Magma Nusantara - Star Energy ) segaris busur api dengan Kamojang dan Derajat. Saat ini sudah berproduksi kalau gak salah sampai 110 MW. Di wayang windu menurut reservoir engineernya mempunyai karakteristik yang unik dan bervariasi, antara kandungan gas ( uap ) dan air. Di Wayang bisa berbeda dengan di Windu. Nah untuk mengoptimalkan produksi dari potensi yang ada itu diperlukan biaya yang sangat tinggi. Sudah puluhan sumur di wayang windu dibor tapi tidak semua berproduksi bagus...entah data sekarang 2007 ini, sudah tambah apa belum saya belum tahu.Tentu Star Energy lebih tahu, wong saya cuma pengamat amatiran dan gadungan saja kokhehehe. Keadaan reservoir - geologi/tekanan reservoir yang bervariasi itu yang menyebabkan biaya tinggi. Nah bila pemerintah memberikan insentif yang menarik untuk investasi panas bumi pada lapangan yang cukup sulit seperti wayang windu, tentunya biaya bisa dikurangi dan produksi bisa lebih optimal.Misal keringanan pajak, selisih biaya produksi dan harga jual yang bagus, dll. Apalagi kondisi lapangan di wayang windu ini, medannya juga cukup sulit. Lalu gimana nanti instalasi power plant nya ya ? pikir saya waktu itu...padahal potensinya gede tuh...perkiraan kasar waktu itu berdasarkan pantauan dari udara ( citra ) bisa sampai 200-300an MW...kata ahli. ( saya bukan ahlinya untuk berkira-kira...). Jadi sekarang sih sudah produksi, cuma ya harus investasi lebih gede lagi maka ya belum optimal gitu ajaSilahkan Star Energy merogoh koceknya lagi atau negosiasi harga jual dengan PLN, atau pengurangan beban pajak; bea masuk barang , royalti dll...wooowww. Saya dengar penambahan produksi akan tetap dilaksanakan dengan pembangunan power plant yang baru nanti ( 110 MW ) dengan penambahan sumur tentunya dan proyek memang belum tuntas. Sibayak juga demikianhanya investasi kurang, padahal potensi besar.. Tak juga kalah penting jaringan listrik itu...jika PLN cekak modalnya untuk jaringan interkoneksi..ya..para produser juga terhambat exploitasinya Sarulla itu potensinya besar sekali, sayang sampai saat ini belum produksi walau sudah dibor banyak sumur yang rata-rata diatas 15 MW - 25 MW/sumur. Kita tunggu Chevron untuk membesarkannya. Lapangan-lapangan yang cukup mudah, dengan cepat bisa mencapai optimal dengan syarat punya modal yang gede juga toh ?? Oya ralat dikit dibawah, estimasi potensi Indonesia untuk panasbumi +/- 30,000 MW.Dan ini raksasa energi di dunia. Yang dimanfaatkan Indonesia baru sekitar 900 an MWnah !Bandingkan dengan Philipina yang sudah hampir 2000 MW. Jika Wayang Windu dioptimalkan maka akan nambah jadi 1300 an MW. Juga potensi lapangan lainnya. Saya merasa pemerintah nggak terlalu antusias dibidang yang satu ini...dibanding Migas ( yang masih banjir subsidi ;cost recovery itu ) atau batubara yang non renewable itu, tanya kenapa..tanya kenapa ?? Wong UU Panasbumi sampai saat ini gak tahu kabarnya.( ada yang tahu ?? ) Geologist pasti mendukung CDM...Clean Development Mechanism Protocol Kyoto. Dan setuju dengan Anda, bahwa geothermal harus dirawat juga...yang penting jangan ada kekeringan bertahun-tahun... Wallahu'alam, bila ada yang salah mohon dikoreksi... Kabul Ahmad K PT. Terralog Teknologi Indonesia Geomenchanic and Waste Management - Original Message - From: mohammad syaiful [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 7:05 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal pak kabul, bisa cerita lebih jauh, kenapa wayang windu (star energy?) dan pengalengan (juga star energy?) dikelompokkan sbg 'belum begitu optimal'? info lain, jangan dikira bahwa clean energy ini juga bisa berkesinambungan. kalo tidak dijaga, umurnya juga bisa hanya sekian tahun saja, terus pasokan air/uap juga akan menghilang... terimakasih dan salam, syaiful On 2/23/07, Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] wrote: Mestinya juga dievaluasi sejauh mana lapangan geothermal yang ada bisa difungsikan / diproduksi optimal. Geothernal yang sudah jalan dan cukup optimal : Kamojang, Derajat, Gunung Salak. Yang belum begitu optimal : Dieng; Wayang Windu ; Sibayak, Pengalengan; Lahendong. Yang belum produksi tapi sudah explorasi besar : Sarulla- Sipirok; Lampung; Bali ( Bedugul ); Ambon ( Kep.Maluku ) ; NTB Sumbawa Flores Memang harga jual kwh sudah OK antara PLN dan Produser ? Dulu, akibat krismon, beberapa proyek panas bumi kolaps karena selisih harga US dollar vs rupiah yang jeblok itu. Ingat kasus California Energy ( Dieng ) yang menggugat Pemerintah RI - Pertamina di
Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal
Meskipun Dept ESDM telah mengumumkan pelelangan Blok WKP Geothermal di 14 lokasi , tahap pertama 7 Lokasi yang dimulai Maret ini dg total kira kira 1600 MW seperti di berita berita Media hari ini. namun untuk mewujudkan hal itu masih perlu jalan panjang dan berliku liku. Pertama 1600 MW tsb baru tahap hasil survai pendahuluan dan merupakan cadangan terduga , nelum terbukti , dan perlu diketahui 1600 MW itu baru merupakan satuan energi panas yg ada didalam sana( estimasi) , untuk menjadi energi yang bisa dimanfaatkan harus diubah menjadi energi listrik ( MWe). Sesuai dh UU Panasbumi No.27/2003 , maka untuk Upstreamnya diperlukan Ijin Usaha Panasbumi , disisi lain untuk memproduksi listriknya harus mengacu ke UU Listrik No.15/1985 dimana diperlukan ijin usaha listrik untuk kepentingan Umum / IUKU , ( karena pakai 2 UU maka pakai dua prosedure ). kemudian karean sesuai UU yng berwenang untuk masalah perlistrikan (penyaluran, penjualan) adalah BUMN ( PLN) , maka Produk listrik yang dihasilkan untuk dijual ke umum harus lewat PLN , oleh karena itu si Pengusaha Geothermal tsb harus kontrak jual listriknya ke PLN ( PPA) , Oleh karena itu Market / demand listriknya disuatu daerah harus mengacu kepada Rencana Umum Kleistrikan ( RUKN ) lkalau mau dibeli listriknya.( bisa terjadi potensi Geoth ada tapi pasar tdk ada atau sebaliknaya ). Oleh karena itu si investor itu harus menghitung keekonomian proyeknya mulai dari upstream samapai downstream ( mulai dari biaya eksplorasi sampai jadi listrik ) , biasany auntuk menghitung production costnya ada 4 komponen , a.l Fuell cost , OM , dll ) dimana biaya eksplorasi dan eksploitasi Geothermal ini masuk dalam Fuel costnya. Kalau investasi geothermal ini sebelum berlakunya UU Panasbumi diatur Jelas ( Keppres 91 ) rentang bagian pemerintah , perpakjakan , bonus, royalti, cukai,import evport dan termasuk pengutan lainnya sebesar 34 % NOI , maka dalam UU Pabum , Bagian pemerintah dibedakan menjadi Pajak mengacu ke UU Pajak dan Non Pajak ( PNBP ) ditetapkan dg PP , Yang jadi masalah PP tsb belum ada /terbit , sehingga kesulitan untuk menghitungnya. Seperti diketahui Proyek proyek Panasbumi yang sekarang ada itui semuanya diteken kontraknya ( baik JOC dg Pertamina maupun PPA dg PLN ) sebelum terbitnya UU Pabum, jadi tinggal meneruskan sesuai kontraknya ( install capasity nya ) Ada 11 ab kontrak yang telah diteken sebelum UU ada yang sdh beroperasi ( Wayang Windu , Salak Darajat,Dieng, lahendong , Kamojang ) Jadi meskipun ikutan tender dan menang WKP maka proses untuk merealisasikannya mungkin tidak semudah pemenang seperti di blok Migas ataupun untuk WKP Batubara. ) celakanya lagi pemerintah Lambat sekali menmbuat aturan operasional untuk UU Panasbumi ( PP,Kepres,Kepmen,Perda, satupun belum ada padahal umur UU panasbumi seumuran UU Migas yang telah banyak aturan operasionalnya ) ternyata Langkah Dirjen Migas lebih cepat dibandingkan langkahnya Dirjen Minerbapabum, dimana aturan aturan cepat dikeluarkan termasuk untuk memberikan incentif incentif dalam investasi baru ISM Sent: Friday, February 23, 2007 5:49 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal Mohon Maaf dari sayaUU Panasbumi sudah terbit( saya kurang informasi saja ) Salam, KA - Original Message - From: Kabul Ahmad [EMAIL PROTECTED] To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Friday, February 23, 2007 8:45 PM Subject: Re: [iagi-net-l] Tender Geothermal Ini sebenarnya hanya masalah antara biaya investasi dan hasil produksi dibandingkan dengan potensi panas bumi itu sendiri. Wayang Windu ( dikelola oleh Magma Nusantara - Star Energy ) segaris busur api dengan Kamojang dan Derajat. Saat ini sudah berproduksi kalau gak salah sampai 110 MW. Di wayang windu menurut reservoir engineernya mempunyai karakteristik yang unik dan bervariasi, antara kandungan gas ( uap ) dan air. Di Wayang bisa berbeda dengan di Windu. Nah untuk mengoptimalkan produksi dari potensi yang ada itu diperlukan biaya yang sangat tinggi. Sudah puluhan sumur di wayang windu dibor tapi tidak semua berproduksi bagus...entah data sekarang 2007 ini, sudah tambah apa belum saya belum tahu.Tentu Star Energy lebih tahu, wong saya cuma pengamat amatiran dan gadungan saja kokhehehe. Keadaan reservoir - geologi/tekanan reservoir yang bervariasi itu yang menyebabkan biaya tinggi. Nah bila pemerintah memberikan insentif yang menarik untuk investasi panas bumi pada lapangan yang cukup sulit seperti wayang windu, tentunya biaya bisa dikurangi dan produksi bisa lebih optimal.Misal keringanan pajak, selisih biaya produksi dan harga jual yang bagus, dll. Apalagi kondisi lapangan di wayang windu ini, medannya juga cukup sulit. Lalu gimana nanti instalasi power plant nya ya ? pikir saya waktu itu...padahal potensinya gede tuh...perkiraan kasar waktu itu berdasarkan pantauan dari udara ( citra ) bisa sampai 200-300an MW...kata ahli. ( saya bukan ahlinya untuk berkira-kira...). Jadi sekarang sih