Mas Bambang, Saturation Height Function itu banyak metodenya. Salah satunya adalah dengan Lambda Function yang boleh ada atau tidak ada data permeabilitas.
Pseudo Capcurve (i.e. pakai Lambda) dapat direkontruksi berdasarkan Sw dari resistivitas. Korelasi sekaligus kalibrasi Swirr juga dari Sw ini (cari reservoir yang jauh dari pengaruh kapileritas atau paling tinggi HAFWL-nya, misal di sumur2 yang ada di puncak struktur), asumsikan Sw ini adalah Swirr. Buat korelasi Swirr dengan porositas dan atau Vsh. Sehingga kita bisa buat pseudo Swirr dari logs tersebut. Mohon maaf kalau kurang jelas... dari Bambang (juga) -bg ----- Pesan Asli ---- Dari: Bambang Satya Murti <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: iagi-net@iagi.or.id Terkirim: Selasa, 17 April, 2007 7:33:38 Topik: Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP Mas Puji & mas Herry, Setuju, secara geologis, rasanya saya juga lebih "convenient" mempergunakan HAFWL, karena komponen-komponen yang disebutkan mas Puji dibawah. Metode yang saya pergunakan adalah deterministic, jadi, ya, memang dipengaruhi oleh model. Kembali mengenai Swe Irr tersebut, menurut yang empunya gawe, metode ini dipergunakan karena locus-nya di mature field, maka untuk meng-capture data-data dari sumur yang lebih baru (di area depletion), maka metode ini lebih bisa mewakili. Sayangnya di lapangan yang ini tidak punya SCAL, jadi ndak bisa dikalibrasi. Juga, persis seperti sinyalemen mas Puji, permeability nya merupakan transform. Lha kalau pakai Swe Irr (Coates-Hire transform), digathuk-gathukke karo model facies-nya tetep ndak gathuk je..akhirnya, ya, di grid saja. Barangkali ada juga yang sudah pernah "otak-atik" antara Swe Irr di sumur-sumur yang di virgin zone dibanding dengan sumur-sumur yang di depletion zone? Kendala yang saya miliki adalah sumur-sumur kelompok pertama (virgin zone) di drill tahun 70an awal, jamannya masih pakai teknologi "ja-dul", vertical resolutionnya masih ehm...ehmm, dan sumur-sumur kelompok kedua, pakai yang Hi-Res, jadi, ya sulit untuk membicarakan apple to apple. Barangkalai temen-temen petrophysicist punya pengalaman disini? Om Nyoto ? Om Gumilar? Bli Gde? Kang Shofi? Helppp.... :) Bambang ---------[ Received Mail Content ]---------- Subject : Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP Date : Sun, 15 Apr 2007 17:58:05 -0700 (PDT) >From : Herry Maulana <[EMAIL PROTECTED]> To : iagi-net@iagi.or.id Mas Bambang, Sekedar menambahkan keterangan pakde Puji, ada beberapa pilihan lain untuk penentuan saturation height, yg paling umum Leverett J seperti yg disebut Puji, di kumpeni yg lama ada juga yg pake Skelt-Harrison Function, dimana kedua-duanya sama-sama SCAL-based function. Ini ada paper yg membahas berbagai metoda saturation height function dan efeknya terhadap perhitungan STOOIP: http://www.ux.uis.no/~s-skj/Svalex2004/prelim/00071326.pdf Satu yg jelas seperti kata mas Puji di bawah, metode Swe irreducible akan lebih optimis karena tidak memasukkan transitional Sw di dalam transition zone.. Salam, Herry ----- Original Message ---- From: Pujiyono Yolanda To: iagi-net@iagi.or.id Sent: Sunday, 15 April, 2007 6:29:37 AM Subject: Re: [iagi-net-l] Volumetric - HIIP Mas Bambang yang ngganteng, Apa khabar mas? - Model porosity (ini masih diperdebatkan, mau PHIT atau PHIE) Kalau keperluannya untuk perhitungan Volume, PHIT atau PHIE bisa saja digunakan asalkan penggunaanya tepat. PHIT harus berpasangan dengan SWT sementara PHIE tentu harus berpasangan dengan SWE. Coba saya ngitung PORE VOLUME di well.... pasti hasilnya akan sama untuk keduanya (kalau nggak sama tanyaain petrophysisnya.... kok iso yo?) tetapi hati2 kalau modelnya akan digunakan untuk simulasi... karena kalau pake PHIT, POREVOLUME nya akan gadang bana (besar banget). Ini tentu akan merepotkan si RE karena simulator akan berangkat dari POREVOLUME. Walaupun nanti SWT-nya 100 % (walaupun sebenarnya Irreducable)... tetap saja merepotkan. Sementara PC-SW table yang digunakan tentu berdasarkan SCAL yang notabene SWE. Belum lagi kalau Permeability transformnya diderive dari Porosity (porosity selalu dipake dalam transform permeability baik sendiirian maupun dikawani VCLAY dkk.) Jadi mendingan pake PHIE dan SWE saja mas biar nggak repot... 1. Model saturasi air berdasarkan model saturation height function, ini biasanya disederhanakan dg pendekatan capillary pressure 2. Model saturasi air berdasarkan model Swe Irreducible (populasi lateral model ini sebagian besar dipengaruhi oleh model fasies, jadi, petrophysicistnya juga musti hati2). Nah, beberapa kali mencoba, koq kelihatannya dg metode Swe Irreducible ini koq hasilnya lebih optimis ya? Bisa sekitar 10 -15%. Untuk model saturation, biasanya memang RE pake Pc-Sw table yang didapatkan dari SCAL. Pc-Sw table ini tentu akan beda2 untuk Rock Type yang beda2 (biasanya dibagi sekitar 5an Rock Type). Alternatif lain bisa pake Laverett J Function (fungsi dari Pc ( di Model bisa dihitung dengan "Height above FWL" time "Different gradien antara wetting dan non wetting"), Interfacial Tension, Permeability dan Porosity). Idenya adalah untuk menyederhanakan Pc-Sw curve yang banyak itu (masing2 rock type punya satu),menjadi satu curve saja. Ini saya yang paling suka. Kelebihan techniq ini tentu selain mempertimbangkan adanya zona transisi antara HC dan Water , harga SW akan jive dengan Permeability dan Porositinya. Untuk yang techniqnya yang kedua (stochastic based)... maaf saya kurang setuju... karena harga saturasinya sama sekali tidak melihat efek dari Pc dan tentu tidak akan jive 100% dengan Porosity dan Permeability walaupun di CoKrig. Most likely dia akan optimis... karena saturasi di semua tempat (vertically) akan sama untuk facies yang sama walaupun dekat dengan Contact ataupun FWL sekalipun karena tidak melihat effect dari Pc. Jadi pake Laverett J Function saja mas.... Salam Pujiyono On 4/14/07, Bambang Satya Murti wrote: Rekans, Kalau kita mau meng-estimasi berapa sih Hydrocarbon Initially In Place (HIIP) di suatu struktur, misalnya dengan cara pemetaan konvensional, kita akan memerlukan komponen2: - Gross Rock Volume - Model Net to Gross - Model porosity (ini masih diperdebatkan, mau PHIT atau PHIE) - Model saturasi air dan resiprokal-nya saturasi HC. OK, point yang mau dishare adalah pembuatan model saturasi air, karena disini ada dua mahzab yang keduanya memiliki argimen tersendiri: 1. Model saturasi air berdasarkan model saturation height function, ini biasanya disederhanakan dg pendekatan capillary pressure 2. Model saturasi air berdasarkan model Swe Irreducible (populasi lateral model ini sebagian besar dipengaruhi oleh model fasies, jadi, petrophysicistnya juga musti hati2). Nah, beberapa kali mencoba, koq kelihatannya dg metode Swe Irreducible ini koq hasilnya lebih optimis ya? Bisa sekitar 10 -15%. Barangkali rekan-rekan ada yang pernah mencobanya? Bambang Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com ) ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ___________________________________________________________ Yahoo! Answers - Got a question? Someone out there knows the answer. Try it now. http://uk.answers.yahoo.com/ Create and Share your own Video Clip Playlist in minutes at Lycos MIX (http://mix.lycos.com) ---------------------------------------------------------------------------- Hot News!!! CALL FOR PAPERS: send your abstract by 30 March 2007 to [EMAIL PROTECTED] Joint Convention Bali 2007 - The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 ---------------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- ________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/