Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-13 Thread Bandono Salim
Pak Yatno; bapak belum cerita tentang semen yang tersingkap di sisi barat.
Juga semen yang  terletak diantara kolom di dinding utara teras dua.
Apakah itu spheroidal weathering atau semen yang diproduksi oleh manusia
purba?
Salam .bdn.
Pada 13 Nov 2014 17:18, "yustinus yuwono" 
menulis:

> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
> struktur dominan columnar jointed.
> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak
> mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg
> hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan
> ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
> teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada
> keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera
> alam.
> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
> basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
> kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
> permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
> membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
> mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
> smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
> banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
> oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
> batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
> menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
> yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
> membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
> terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
> teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
> bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
> batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
> permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
> keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
> lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
> diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
> hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
> batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
> kemampuan yang mereka miliki saat itu.
> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
> akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
> yang afa di sub-surface.
> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
> lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
> sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
> 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan
> krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia.
> Salam,
> YSY
>
> 
>
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or 

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-13 Thread makkawaru jassin
sy jadi sangat tertarik melihat pemaparan ttg terbentuk gn.padang scara
geologi dan bagaimana prilaku nenek moyang dlm menyusun punden berundak hsl
interpretasi bpk.yatno, sungguh mencerminkan kehebatan pola pikir nenek
moyang kita dlm perspektif pemanfaatan benda2 alam dlm konteks ke
prasejarahan ini menggambarkan bhw otak manusia sdh dpt membedakan bentuk2
geometris, pemanfaatan columnar joint sbg bentuk bangunan punden berundak
jg menunjukkan pikiran maju (socio scientific) ttg hubungan  keberadaan
prima causa dan pembentukan cosmic shg manusia tdk sendiri dlm alam
semesta. ini adalah pencapaian yg maju dlm hal pradaban dan pola pikir.
field trips ke gn.padang memang suatu perjalanan bkn hanya bersifat earth
science tapi jg social science jd ini merupakan  pencapaian maju terkait
pengembangan ilmu kebumian ke depannya yg smakin menunjukkan bahwa tdk
hanya  semata pendekatan science tp mesti terintegrasi dgn ilmu2 lainnya.
amazing journey

salam salut,
Pada 14 Nov 2014 06:51, "Bandono Salim"  menulis:

> Pak Yatno; bapak belum cerita tentang semen yang tersingkap di sisi barat.
> Juga semen yang  terletak diantara kolom di dinding utara teras dua.
> Apakah itu spheroidal weathering atau semen yang diproduksi oleh manusia
> purba?
> Salam .bdn.
> Pada 13 Nov 2014 17:18, "yustinus yuwono" <
> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> menulis:
>
>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
>> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
>> struktur dominan columnar jointed.
>> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
>> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
>> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
>> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
>> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
>> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
>> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
>> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
>> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
>> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak
>> mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg
>> hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan
>> ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
>> teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada
>> keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera
>> alam.
>> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
>> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
>> basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
>> kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
>> permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
>> membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
>> mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
>> smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
>> banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
>> oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
>> batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
>> menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
>> yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
>> membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
>> terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
>> teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
>> bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
>> batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
>> permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
>> keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
>> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
>> lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
>> diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
>> hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
>> batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
>> kemampuan yang mereka miliki saat itu.
>> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
>> akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
>> yang afa di sub-surface.
>> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
>> lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-13 Thread sonny t pangestu
lance
-Original Message-
From: yustinus yuwono 
Sender: 
Date: Thu, 13 Nov 2014 17:17:54 
To: iagi-net
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net] Megalit g padang

Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
struktur dominan columnar jointed.
2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe
lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam
secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak
mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg
hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan
ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada
keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera
alam.
5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu lagi
mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki saat itu.
6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
yang afa di sub-surface.
Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga lancar
smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya sangat
berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs
utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan krn
kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia.
Salam,
YSY




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any in

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-15 Thread yustinus yuwono
Mas Dony,
Nanti interpretasi subsurface akan saya berikan catatannya juga, sabar ya,
dah mulai tua yo alon2, kemarin pulang dr g padang kakiku sakit pegal2
seminggu baru sembuh, maklum sejak kecelakaan th 1999 belum pernah lagi ke
lapangan/ naik gunung.
Salam,
Yatno
On Nov 14, 2014 5:50 AM, "Bandono Salim"  wrote:

> Pak Yatno; bapak belum cerita tentang semen yang tersingkap di sisi barat.
> Juga semen yang  terletak diantara kolom di dinding utara teras dua.
> Apakah itu spheroidal weathering atau semen yang diproduksi oleh manusia
> purba?
> Salam .bdn.
> Pada 13 Nov 2014 17:18, "yustinus yuwono" <
> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> menulis:
>
>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
>> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
>> struktur dominan columnar jointed.
>> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
>> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
>> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
>> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
>> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
>> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
>> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
>> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
>> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
>> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak
>> mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg
>> hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan
>> ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
>> teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada
>> keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera
>> alam.
>> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
>> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
>> basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
>> kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
>> permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
>> membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
>> mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
>> smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
>> banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
>> oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
>> batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
>> menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
>> yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
>> membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
>> terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
>> teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
>> bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
>> batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
>> permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
>> keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
>> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
>> lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
>> diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
>> hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
>> batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
>> kemampuan yang mereka miliki saat itu.
>> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
>> akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
>> yang afa di sub-surface.
>> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
>> lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
>> sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
>> 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan
>> krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia.
>> Salam,
>> YSY
>>
>> 
>>
>> 
>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>> 
>> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
>> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
>> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
>> No. Rek: 123 0085005314
>> Atas nama: Ikatan Ahl

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-15 Thread Bandono Salim
Iyo.
Lho jln kaki saja tiap hari.palingtidak yyya  3 km.
Pada 15 Nov 2014 21:07, "yustinus yuwono" 
menulis:

> Mas Dony,
> Nanti interpretasi subsurface akan saya berikan catatannya juga, sabar ya,
> dah mulai tua yo alon2, kemarin pulang dr g padang kakiku sakit pegal2
> seminggu baru sembuh, maklum sejak kecelakaan th 1999 belum pernah lagi ke
> lapangan/ naik gunung.
> Salam,
> Yatno
> On Nov 14, 2014 5:50 AM, "Bandono Salim"  wrote:
>
>> Pak Yatno; bapak belum cerita tentang semen yang tersingkap di sisi
>> barat.
>> Juga semen yang  terletak diantara kolom di dinding utara teras dua.
>> Apakah itu spheroidal weathering atau semen yang diproduksi oleh manusia
>> purba?
>> Salam .bdn.
>> Pada 13 Nov 2014 17:18, "yustinus yuwono" <
>> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com> menulis:
>>
>>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
>>> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
>>> struktur dominan columnar jointed.
>>> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
>>> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
>>> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
>>> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
>>> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
>>> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
>>> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
>>> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
>>> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
>>> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti
>>> tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2
>>> yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk
>>> keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya.
>>> Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena
>>> ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan
>>> selera alam.
>>> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
>>> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
>>> basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
>>> kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
>>> permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
>>> membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
>>> mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
>>> smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
>>> banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
>>> oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
>>> batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
>>> menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
>>> yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
>>> membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
>>> terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
>>> teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
>>> bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
>>> batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
>>> permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
>>> keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
>>> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
>>> lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
>>> diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
>>> hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
>>> batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
>>> kemampuan yang mereka miliki saat itu.
>>> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
>>> akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
>>> yang afa di sub-surface.
>>> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
>>> lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
>>> sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
>>> 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan
>>> krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia.
>>> Salam,
>>> YSY
>>>
>>> 
>>>
>>> 
>>> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
>>> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
>>> 
>>> I

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-19 Thread kartiko samodro
Menarik Pak Yatno.

Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?

Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada
mekanisme lain ?

Regards

Kartiko

2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono <
yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>:

> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
> struktur dominan columnar jointed.
> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak
> mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg
> hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan
> ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
> teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada
> keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera
> alam.
> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
> basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
> kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
> permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
> membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
> mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
> smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
> banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
> oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
> batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
> menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
> yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
> membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
> terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
> teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
> bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
> batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
> permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
> keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
> lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
> diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
> hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
> batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
> kemampuan yang mereka miliki saat itu.
> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
> akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
> yang afa di sub-surface.
> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
> lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
> sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
> 3 mhs utk selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak diinginkan
> krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan usia.
> Salam,
> YSY
>
> 
>
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI o

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com
Menarik sekali Pak Yatno;
Pak, kami tunggu kisah sambungan nya.

Salam,
Kamsul h

On Wed, 11/19/14, kartiko samodro  wrote:

 Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM
 
 Menarik Pak Yatno.
 
 Apakah ada dating
 umur dari lava basaltnya ?
 
 Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan
 seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ?
 
 Regards
 
 Kartiko
 
 2014-11-13 17:17 GMT+07:00
 yustinus yuwono :
 Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya
 saat eskursi yl.
 
 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak
 pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di
 ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar
 jointed.
 
 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan
 residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna
 kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral
 maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
 diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal
 weathering.
 
 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih
 arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang
 terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai
 kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan
 yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak
 terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup
 pada zamannya.
 
 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom
 ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah,
 pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi
 pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau
 yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
 teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah
 karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera
 manusia dibandingkan selera alam.
 
 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi
 sederhana sbb:-) 
 
 G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan
 lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang
 mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti
 pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti
 lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
 membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough
 bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi
 punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun
 oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu
 kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia
 purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada
 sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena
 adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah
 terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi
 sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
 membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2
 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka
 menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka
 menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah
 permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang
 semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang
 tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali
 lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk
 membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
 
 Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini,
 tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu???
 Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain.
 Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah
 menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta
 menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2
 teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat
 itu.
 
 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah
 permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di
 atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface.
 
 Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi
 sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam
 Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas
 atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk
 selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak
 diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan
 usia.
 
 Salam,
 
 YSY
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
 
 
 Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
 
 
 
 
 
 Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,-
 (mahasiswa)
 
 
 Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
 
 
 Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
 
 
 No. Rek: 123 0085005314
 
 
 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
 
 
 Bank BCA KCP. Manara Mulia
 
 
 No. Rekening: 255-1088580
 
 
 A/n: Shinta Damayanti
 
 
 
 
 
 Subscribe

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread yustinus yuwono
Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini.
Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta
tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta
geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk
ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan
saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di
Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit
sebelum berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada,
tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa
mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini?
Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop
pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

 wrote:
>
> Menarik Pak Yatno.
>
> Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?
>
> Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada
mekanisme lain ?
>
> Regards
>
> Kartiko
>
> 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono <
yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>:
>>
>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
struktur dominan columnar jointed.
>> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
>> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan
adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
>> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti
tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2
yg hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk
keperluan ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya.
Bentukan teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena
ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan
selera alam.
>> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-)
>> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava
basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan
kimiawi sangat intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian
permukaan. Seperti lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah
mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang
smooth ini yang permukaan nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan
banyak sisa bongkah batu kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih
oleh manusia purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa
batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga
menyisakan batu2 kolom yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan
yang terjadi sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya
terserak tidak teratur. Pada saat mereka menggali tanah untuk membuat
teras2 itu pasti mereka menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di
bawah permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang semuanya
batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang tadinya sudah ada di
permukaan maupun temuan saat menggali lalu disusun dikelompokkan menurut
keperluannya untuk membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
>> Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini, tidak perlu
lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu??? Jadi batu2 ini tidak perlu
diangkut dari tempat lain. Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs
hanyalah menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta menyusun
batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2 teras, sesuai dengan
kemampuan yang mereka miliki saat itu.
>> 6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah permukaan saya
akan ulas lain kesempatan supaya cerita di atas permukasn nyambung dengan
yang afa di sub-surface.
>> Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi sehingga
lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam Sudisun dan Ketum Daru saya
sangat berterimakasih atas atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh
3 mhs utk selalu mendampingi saya

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread Danny Hilman Natawidjaja
Halo Pak Yatno,

Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak 
bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom?

Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh 
lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke 
(dekat) permukaan apa?

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 0:25
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang

 

Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi 
pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat 
pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi 
regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data 
kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya 
volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur 
Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum 
berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka 
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak 
perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka 
menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah 
ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? 
Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

 wrote:
>
> Menarik Pak Yatno.
>
> Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?
>
> Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada 
> mekanisme lain ?
>
> Regards
>
> Kartiko
>
> 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
> :
>>
>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g 
>> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan 
>> struktur dominan columnar jointed.
>> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil tipe 
>> lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan beragam 
>> secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat 
>> diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
>> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara- 
>> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras 
>> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa 
>> pelapukan yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak terbantahkan 
>> adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup pada zamannya.
>> 4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom ini pasti tidak 
>> mengelompok sedemikian rupa secara alamiah, pasti disusun oleh orang2 yg 
>> hidup pada waktu itu, jadi pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan 
>> ritual atau yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan 
>> teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah karena ada 
>> keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera manusia dibandingkan selera 
>> alam.
>> 5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi sederhana sbb:-) 
>> G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan lidah lava basaltik 
>> dengan ciri berstruktur kekar kolom yang mengalami pelapukan kimiawi sangat 
>> intensif diikuti pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti 
>> lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan membentuk permukaan 
>> yang smooth bukan morfologi yang rough bila telah mengalami pelapukan 
>> apalagi cukup intensif. Jadi punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan 
>> nya tersusun oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu 
>> kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia purba untuk 
>> dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada sisa batu kolom bersembulan? 
>> Itu mudah dijelaskan karena adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom 
>> yang sudah terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi sebelumnya. 
>> Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah membentuk 5 buah teras di masing2 
>> teras disusunlah batu2 kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat 
>> mereka menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka menemukan sisa 
>> batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah permukaan tanah karena seluruh 
>> punggungan gunung ini memang semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom 
>> ini baik yang tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali 
>> lalu d

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread Bandono Salim
Kadang kita mengira kita paling pnter. Padahal tinggal nuruti jalan/cara
orang dulu.
Pada 21 Nov 2014 16:44, "kamsul hidayat - khid2...@yahoo.com"  menulis:

> Menarik sekali Pak Yatno;
> Pak, kami tunggu kisah sambungan nya.
>
> Salam,
> Kamsul h
> 
> On Wed, 11/19/14, kartiko samodro  wrote:
>
>  Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang
>  To: iagi-net@iagi.or.id
>  Date: Wednesday, November 19, 2014, 5:06 PM
>
>  Menarik Pak Yatno.
>
>  Apakah ada dating
>  umur dari lava basaltnya ?
>
>  Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan
>  seamount atau mor ? atau ada mekanisme lain ?
>
>  Regards
>
>  Kartiko
>
>  2014-11-13 17:17 GMT+07:00
>  yustinus yuwono :
>  Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya
>  saat eskursi yl.
>
>  1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak
>  pelak lagi g padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di
>  ekstrusikan in situ, dengan struktur dominan columnar
>  jointed.
>
>  2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan
>  residual soil tipe lateritik yang cukup tebal berwarna
>  kemerahan. Intensitas pelapukan beragam secara lateral
>  maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa tempat
>  diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal
>  weathering.
>
>  3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih
>  arah utara- selatan inilah dijumpai punden berundak yang
>  terdiri dari 5 tingkatan teras yang di atasnya dijumpai
>  kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa pelapukan
>  yang membentuk situs megalitik, sebagai bukti tak
>  terbantahkan adanya sisa kebudayaan manusia purba yg hidup
>  pada zamannya.
>
>  4. Dari pengamatan geologi permukaan, kelompok batu kolom
>  ini pasti tidak mengelompok sedemikian rupa secara alamiah,
>  pasti disusun oleh orang2 yg hidup pada waktu itu, jadi
>  pasti ada campur tangan manusia untuk keperluan ritual atau
>  yg lain, teman2 arkeologi pasti lebih memahaminya. Bentukan
>  teras berundak juga jelas bukan terbentuk secara alamiah
>  karena ada keteraturan yg sangat tinggi mengikuti selera
>  manusia dibandingkan selera alam.
>
>  5. Dari deskripsi di atas, dapatlah dibuat rekonstruksi
>  sederhana sbb:-)
>
>  G Padang sebelum dibentuk situs, adalah sebuah singkapan
>  lidah lava basaltik dengan ciri berstruktur kekar kolom yang
>  mengalami pelapukan kimiawi sangat intensif diikuti
>  pelapukan mekanik di beberapa bagian permukaan. Seperti
>  lazimnya singkapan batuan aliran lava secara umum akan
>  membentuk permukaan yang smooth bukan morfologi yang rough
>  bila telah mengalami pelapukan apalagi cukup intensif. Jadi
>  punggungan bukit yang smooth ini yang permukaan nya tersusun
>  oleh residual soil lateritik dengan banyak sisa bongkah batu
>  kolom bersembulan dari permukaan tanah dipilih oleh manusia
>  purba untuk dibangun sebagai tempat pemujaan? Kenapa ada
>  sisa batu kolom bersembulan? Itu mudah dijelaskan karena
>  adanya erosi sehingga menyisakan batu2 kolom yang sudah
>  terlepas satu sama lain karena pelapukan yang terjadi
>  sebelumnya. Orang2 pada zaman itu lalu meratakan tanah
>  membentuk 5 buah teras di masing2 teras disusunlah batu2
>  kolom yang tadinya terserak tidak teratur. Pada saat mereka
>  menggali tanah untuk membuat teras2 itu pasti mereka
>  menemukan sisa batu kolom yang lebih banyak lagi di bawah
>  permukaan tanah karena seluruh punggungan gunung ini memang
>  semuanya batuan lava basalt. Semua batu2 kolom ini baik yang
>  tadinya sudah ada di permukaan maupun temuan saat menggali
>  lalu disusun dikelompokkan menurut keperluannya untuk
>  membentuk situs seperti yang kita lihat sekarang.
>
>  Dengan penjelasan yang mudah2an logis secara geologis ini,
>  tidak perlu lagi mencari darimana asal batu2 kolom itu???
>  Jadi batu2 ini tidak perlu diangkut dari tempat lain.
>  Teknologi yang mereka pakai utk membuat situs hanyalah
>  menggali dan meratakan tanah untuk membuat 5 teras serta
>  menyusun batu2 kolom yang mereka temukan di situ di masing2
>  teras, sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki saat
>  itu.
>
>  6. Untuk komentar mengenai struktur budaya yang di bawah
>  permukaan saya akan ulas lain kesempatan supaya cerita di
>  atas permukasn nyambung dengan yang afa di sub-surface.
>
>  Trimakasih kepada semua yg terlibat dlm kepanitiaan eskursi
>  sehingga lancar smua n slamat. Kepada rekan saya Imam
>  Sudisun dan Ketum Daru saya sangat berterimakasih atas
>  atensinya atas keselamatan daya, bahkan menyuruh 3 mhs utk
>  selalu mendampingi saya spy tidak ada hal2 yg tidak
>  diinginkan krn kondisi fisik saya yg mulai menurun dimakan
>  usia.
>
>  Salam,
>
>  

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread yustinus yuwono
Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan
diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan
sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya
peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa
diminta bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu
berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari.
Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena
dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan
volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab.
Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk
mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam
terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik
oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi
biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak
akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan
megalit itu.
Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai
interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya
atau menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan,
syah2 saja, tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk
menyangkalnya, atau minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat
memberikan hasil hasil yang lebih baik.

Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar
belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?

Salam,
YSY
On Nov 22, 2014 12:04 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
wrote:

> Halo Pak Yatno,
>
> Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan
> puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar
> kolom?
>
> Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh
> lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai
> ke (dekat) permukaan apa?
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *yustinus
> yuwono
> *Sent:* 22 Nopember 2014 0:25
> *To:* iagi-net
> *Subject:* Re: [iagi-net] Megalit g padang
>
>
>
> Rekan2,
> Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini.
> Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta
> tingkat pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
> Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta
> geologi regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk
> ada data kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan
> saya volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di
> Busur Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit
> sebelum berkembang menjadi lebih alkali.
>
> Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka
> sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada,
> tidak perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa
> mereka menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini?
> Apakah sudah ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop
> pada zamannya? Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
> Salam,
> YSY
>
>  wrote:
> >
> > Menarik Pak Yatno.
> >
> > Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?
> >
> > Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada
> mekanisme lain ?
> >
> > Regards
> >
> > Kartiko
> >
> > 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono <
> yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>:
> >>
> >> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
> >> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g
> padang adalah sisa lidah lava basaltis yg di ekstrusikan in situ, dengan
> struktur dominan columnar jointed.
> >> 2. Pelapukan kimia terlihat sangat intensif menghasilkan residual soil
> tipe lateritik yang cukup tebal berwarna kemerahan. Intensitas pelapukan
> beragam secara lateral maupun vertikal. Pelapukan kimia ini di beberapa
> tempat diikuti pelapukan mekanik membentuk fenomena spheroidal weathering.
> >> 3. Di atas punggungan g padang yang membujur kurang lebih arah utara-
> selatan inilah dijumpai punden berundak yang terdiri dari 5 tingkatan teras
> yang di atasnya dijumpai kumpulan2 yang berkelompok dari batu kolom sisa
> pelapukan yang memben

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-21 Thread Danny Hilman Natawidjaja
Pak Yatno yang budiman,

Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak, khususnya 
dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi dan 
pembelajaran.  Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang. tinggi ya 
tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali oleh mahasiswa 
pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.

Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk 
pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan geologi 
dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri Subandrio. Mas 
Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.  Sudah pernah ngobrol 
dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin untuk studi kestabilan 
lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan.

 

Salam,

Danny

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 14:05
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

 

Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan 
diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan 
sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta 
geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta 
bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani 
memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, 
interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh 
semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier 
saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan 
penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu 
diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik 
oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi 
biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak akan 
pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan megalit 
itu. 
Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai 
interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya atau 
menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan, syah2 saja, 
tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk menyangkalnya, atau 
minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat memberikan hasil hasil 
yang lebih baik.

Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar 
belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?

Salam,
YSY

On Nov 22, 2014 12:04 PM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
wrote:

Halo Pak Yatno,

Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak 
bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar kolom?

Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh 
lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai ke 
(dekat) permukaan apa?

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 0:25
To: iagi-net
Subject: Re: [iagi-net] Megalit g padang

 

Rekan2,
Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini. Tapi 
pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta tingkat 
pelapukan saya perkirakan umurnya Pliosen atau lebih tua.
Saya juga perkirakan bssalt bukan dari seamont ataupun mor, dari peta geologi 
regional lebih cenderung subduction related. Meskipun saya juga gk ada data 
kimianya, perkiraan saya cenderung berafinitas toleit. Perkiraan saya 
volkanisme yang bertanggung jwb adalah awal dari volkanisme Tersier di Busur 
Sunda ini. Suatu busur volkanik biasanya diawali produk toleit sebelum 
berkembang menjadi lebih alkali.

Memang pembuat situs ini adalah nenek moyang kita yg sangat cerdas, mereka 
sudah memahami prinsip engineering, yaitu memanfaatkan material yang ada, tidak 
perlu mengangkut jauh dr tempat lain. Hebatnya lagi dengan alat apa mereka 
menggali dan meratakan puncak bukit untuk membentuk 5 teras ini? Apakah sudah 
ada peralatan dari besi atau logam semacam cangkul atau sekop pada zamannya? 
Mohon pencerahan dr rekan2 arkeologi yg lebih berkompeten.
Salam,
YSY

 wrote:
>
> Menarik Pak Yatno.
>
> Apakah ada dating umur dari lava basaltnya ?
>
> Apakah lava basalt itu berasosiasi dengan seamount atau mor ? atau ada 
> mekanisme lain ?
>
> Regards
>
> Kartiko
>
> 2014-11-13 17:17 GMT+07:00 yustinus yuwono 
> :
>>
>> Rekans, berikut catatan singkat pengamatan saya saat eskursi yl.
>> 1. Melihat morfologi dan surface appearance g padang, tak pelak lagi g 
>&

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-22 Thread yustinus yuwono
Danny yg baik,
Anda menyinggung perasaan saya lagi, tanyakan sama mhs saya apakah saya
punya sifat yg seperti anda tuduhkan itu meskipun anda menambahkan dengan
nada bergurau, yaitu meluluskan mhs berdasar selera pribadi? Ok lah kalo
anda sifatnya demikian ya saya maklum aja lah. Tapi ini kan ranah publik,
tulisan anda bisa -memberikan penilaian buruk dari follower terhadap
pribadi anda.
Untuk pertanyaan anda, kan saya janji mau memberi catatan subsurface yg
belum saya berikan.
Sementara ini saya baru membahas surface dulu, nanti akan saya penuhi janji
saya sekali gus menjawab pertanyaan anda.
Oh ya kalo dah dipetakan seperti itu ditemukan enggak singkapan basalt
berstruktur kekar kolom yg batuannya mirip di situs itu, klo ditemukan di
mana lokasinya?, sebagai jawaban kemungkinan adanya quarry site dari situs?
Salam,
Yatno
On Nov 22, 2014 2:48 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
wrote:

> Pak Yatno yang budiman,
>
> Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak,
> khususnya dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi
> dan pembelajaran.  Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang.
> tinggi ya tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali
> oleh mahasiswa pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.
>
> Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk
> pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan
> geologi dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri
> Subandrio. Mas Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.
> Sudah pernah ngobrol dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin
> untuk studi kestabilan lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan.
>
>
>
> Salam,
>
> Danny
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *yustinus
> yuwono
> *Sent:* 22 Nopember 2014 14:05
> *To:* iagi-net
> *Subject:* RE: [iagi-net] Megalit g padang
>
>
>
> Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
> Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan
> diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
> Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan
> sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya
> peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa
> diminta bantuannya.
> Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu
> berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari.
> Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena
> dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan
> volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab.
> Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk
> mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam
> terbang yang cukup.
> Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi
> teknik oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta
> geologi biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang
> tidak akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti
> tumpukan megalit itu.
> Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai
> interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya
> atau menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan,
> syah2 saja, tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk
> menyangkalnya, atau minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat
> memberikan hasil hasil yang lebih baik.
>
> Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan
> berlatar belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?
>
> Salam,
> YSY
>
> On Nov 22, 2014 12:04 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" <
> danny.hil...@gmail.com> wrote:
>
> Halo Pak Yatno,
>
> Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan
> puncak bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur kekar
> kolom?
>
> Apakah bapak melihat bukti ada singkapan kekar kolom alamiah dari tubuh
> lava-nya di (dekat) permukaan?  Data yang menunjang tubuh lava-nya sampai
> ke (dekat) permukaan apa?
>
>
>
> Salam,
>
> DHN
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *yustinus
> yuwono
> *Sent:* 22 Nopember 2014 0:25
> *To:* iagi-net
> *Subject:* Re: [iagi-net] Megalit g padang
>
>
>
> Rekan2,
> Saya belum punya data absolut dating juga blm ada referensi tentang ini.
> Tapi pengalaman saya memberikan perkiraan berdasar kondisi morfologi serta
> tingkat pelapukan 

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-22 Thread Danny Hilman Natawidjaja
Mohon maaf Pak Yatno, saya memang punya sifat jelek suka ngeledek ... wah saya 
udah engga berani ngasih tanda senyum lagi nih sekarang, takut disangka lebih 
meledek. Kok jadi sensi pak, sepengetahuan saya dari info para bekas  
mahasiswa, bapak ini senang nge-banyol katanya.

Tapi pertanyaan saya serius dan sincere lho, saya memang curious ingin memahami 
 analisa bapak.  Mohon juga maklum, sering kebiasaan sehari-hari, seperti 
terbiasa mengajar,  terbawa keluar.  Tapi tidak ada maksud menuduh bapak 
bersikap yang selalu benar kalo mengajar lho.

Okay pak, ditunggu analisa/catatan subsurface dan singkapannya.  Habis bapak 
ini ngeluarin kesimpulannya duluan sih J

Setahu saya Pak Andri dan Mahasiswanya, juga Pak Andang dan Timnya tidak 
menemukan singkapan columnar joint rocks (alamiah) di sekitar Gunung Padang.

 

Salam,

DHN

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 15:45
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

 

Danny yg baik,
Anda menyinggung perasaan saya lagi, tanyakan sama mhs saya apakah saya punya 
sifat yg seperti anda tuduhkan itu meskipun anda menambahkan dengan nada 
bergurau, yaitu meluluskan mhs berdasar selera pribadi? Ok lah kalo anda 
sifatnya demikian ya saya maklum aja lah. Tapi ini kan ranah publik, tulisan 
anda bisa -memberikan penilaian buruk dari follower terhadap pribadi anda.
Untuk pertanyaan anda, kan saya janji mau memberi catatan subsurface yg belum 
saya berikan. 
Sementara ini saya baru membahas surface dulu, nanti akan saya penuhi janji 
saya sekali gus menjawab pertanyaan anda.
Oh ya kalo dah dipetakan seperti itu ditemukan enggak singkapan basalt 
berstruktur kekar kolom yg batuannya mirip di situs itu, klo ditemukan di mana 
lokasinya?, sebagai jawaban kemungkinan adanya quarry site dari situs?
Salam,
Yatno

On Nov 22, 2014 2:48 PM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
wrote:

Pak Yatno yang budiman,

Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak, khususnya 
dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi dan 
pembelajaran.  Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang. tinggi ya 
tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali oleh mahasiswa 
pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.

Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk 
pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan geologi 
dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri Subandrio. Mas 
Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.  Sudah pernah ngobrol 
dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin untuk studi kestabilan 
lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan.

 

Salam,

Danny

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 14:05
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

 

Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan 
diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan 
sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta 
geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta 
bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani 
memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, 
interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh 
semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier 
saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan 
penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu 
diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik 
oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta geologi 
biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang tidak akan 
pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti tumpukan megalit 
itu. 
Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai 
interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya atau 
menganggap interpretasi saya tidak logis secara ilmiah ya silahkan, syah2 saja, 
tapi harus mampu memberikan argumen yang lebih logis untuk menyangkalnya, atau 
minimum mengajukan usul metoda lain yang lebih dapat memberikan hasil hasil 
yang lebih baik.

Saya mohon komentar dr rekan2 lain terutama pak ketum yg kebetulan berlatar 
belakang ilmu minersl deposit yg termasuk mazab hard rocker?

Salam,
YSY

On Nov 22, 2014 12:04 PM, "Danny Hilman Natawidjaja"  
wrote:

Halo Pak Yatno,

Kenapa beranggapan bahwa pembuat situs megalit (dipermukaan) meratakan puncak 
bukit dari batuan alamiah berupa bukit lidah lava berstruktur 

RE: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-22 Thread Eiqia Iiq
@kang Dany

mohon kang Dany lebih bisa menjaga skalasi konten humornya 😊 | jgn sampai 
membuat derivasi lain pihak di luar lawan bicara, khawatir pernyataan kang Dany 
bisa menimbulkan interpretasi minor yg dapat membuat ketersinggungan di lain 
pihak | mohon pula agar tegur pengingat ini tidak ditafsirkan negatif pula :) |
sebagai warga milist yg tidak dalam kepakaran namun dalam ketertarikan akan 
topik ini, meskipun hanya sebatas menyimak ; ada harapan saya paparan 
hipotesis/analisis pak Yatno dijawab juga dgn paparan analitik dari kang Dany 
berdasarkan konten "update" yg sedang dibicarakan.  Sehingga tidak sekedar 
respon terbatas atau tanya belaka dari paparan pak Yatno.  Dengan itu saya 
harap kami dan khususnya saya yg awam dapat memperoleh pengetahuan yg lebih 
dari perbincangan para pakar ini.

begitu kira-kira harapan saya, mohon maaf atas kekurangan saya dalam 
menyampaikan perihal ini.

hormat saya
"Mahasiswa bandelnya pak Yatno, Pak Agus, dan pak Bandono", yg tentu tidak 
menolak dikatakan membela para dosen/guru yg saya muliakan tsb, namun pula 
tidak dalam posisi yg ingin mendiskreditkan kang Dany :)

salam

Sent from my Windows Phone

From: yustinus yuwono<mailto:yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>
Sent: ‎22/‎11/‎2014 15:45
To: iagi-net<mailto:iagi-net@iagi.or.id>
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

Danny yg baik,
Anda menyinggung perasaan saya lagi, tanyakan sama mhs saya apakah saya
punya sifat yg seperti anda tuduhkan itu meskipun anda menambahkan dengan
nada bergurau, yaitu meluluskan mhs berdasar selera pribadi? Ok lah kalo
anda sifatnya demikian ya saya maklum aja lah. Tapi ini kan ranah publik,
tulisan anda bisa -memberikan penilaian buruk dari follower terhadap
pribadi anda.
Untuk pertanyaan anda, kan saya janji mau memberi catatan subsurface yg
belum saya berikan.
Sementara ini saya baru membahas surface dulu, nanti akan saya penuhi janji
saya sekali gus menjawab pertanyaan anda.
Oh ya kalo dah dipetakan seperti itu ditemukan enggak singkapan basalt
berstruktur kekar kolom yg batuannya mirip di situs itu, klo ditemukan di
mana lokasinya?, sebagai jawaban kemungkinan adanya quarry site dari situs?
Salam,
Yatno
On Nov 22, 2014 2:48 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" 
wrote:

> Pak Yatno yang budiman,
>
> Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak,
> khususnya dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi
> dan pembelajaran.  Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang.
> tinggi ya tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali
> oleh mahasiswa pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.
>
> Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk
> pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan
> geologi dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri
> Subandrio. Mas Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.
> Sudah pernah ngobrol dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin
> untuk studi kestabilan lereng, bukan untuk masalah yang didiskusikan.
>
>
>
> Salam,
>
> Danny
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *yustinus
> yuwono
> *Sent:* 22 Nopember 2014 14:05
> *To:* iagi-net
> *Subject:* RE: [iagi-net] Megalit g padang
>
>
>
> Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
> Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan
> diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
> Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan
> sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya
> peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa
> diminta bantuannya.
> Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu
> berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari.
> Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena
> dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah bergelut dengan batuan
> volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab.
> Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk
> mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam
> terbang yang cukup.
> Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi
> teknik oleh orang yang kompeten, karena memetanya agak berbeda dengan peta
> geologi biasa. Saya jamin sejauh 6 atau 10 km sekeliling dari gunung padang
> tidak akan pernah ditemukan singkapan basalt berstruktur kolom seperti
> tumpukan megalit itu.
> Kalau gak ada yang mau melakukan pemetaan itu ya sementara boleh memakai
> interpretasi saya itu. Itupun kalo rekan2 percaya saya. Kalau gak percaya
> atau mengangg

Re: [iagi-net] Megalit g padang

2014-11-22 Thread Danny Hilman Natawidjaja
Terimakasih nasehatnya.Sudah sy respon kan analisa beliau.    Sent from my BlackBerry 10 smartphone. From: Eiqia IiqSent: Minggu, 23 November 2014 10:39To: iagi-net@iagi.or.idReply To: iagi-net@iagi.or.idSubject: RE: [iagi-net] Megalit g padang





@kang Dany

mohon kang Dany lebih bisa menjaga skalasi konten humornya 😊 | jgn sampai membuat derivasi lain pihak di luar lawan bicara, khawatir pernyataan kang Dany bisa menimbulkan interpretasi minor yg dapat membuat ketersinggungan di lain pihak | mohon pula agar tegur
 pengingat ini tidak ditafsirkan negatif pula :) |
sebagai warga milist yg tidak dalam kepakaran namun dalam ketertarikan akan topik ini, meskipun hanya sebatas menyimak ; ada harapan saya paparan hipotesis/analisis pak Yatno dijawab juga dgn paparan analitik dari kang Dany berdasarkan konten "update" yg sedang
 dibicarakan.  Sehingga tidak sekedar respon terbatas atau tanya belaka dari paparan pak Yatno.  Dengan itu saya harap kami dan khususnya saya yg awam dapat memperoleh pengetahuan yg lebih dari perbincangan para pakar ini.

begitu kira-kira harapan saya, mohon maaf atas kekurangan saya dalam menyampaikan perihal ini. 


hormat saya
"Mahasiswa bandelnya pak Yatno, Pak Agus, dan pak Bandono", yg tentu tidak menolak dikatakan membela para dosen/guru yg saya muliakan tsb, namun pula tidak dalam posisi yg ingin mendiskreditkan kang Dany :)

salam

Sent from my Windows Phone



From:
yustinus yuwono
Sent:
‎22/‎11/‎2014 15:45
To:
iagi-net
Subject:
RE: [iagi-net] Megalit g padang



Danny yg baik,
Anda menyinggung perasaan saya lagi, tanyakan sama mhs saya apakah saya punya sifat yg seperti anda tuduhkan itu meskipun anda menambahkan dengan nada bergurau, yaitu meluluskan mhs berdasar selera pribadi? Ok lah kalo anda sifatnya demikian ya saya maklum
 aja lah. Tapi ini kan ranah publik, tulisan anda bisa -memberikan penilaian buruk dari follower terhadap pribadi anda.
Untuk pertanyaan anda, kan saya janji mau memberi catatan subsurface yg belum saya berikan.

Sementara ini saya baru membahas surface dulu, nanti akan saya penuhi janji saya sekali gus menjawab pertanyaan anda.
Oh ya kalo dah dipetakan seperti itu ditemukan enggak singkapan basalt berstruktur kekar kolom yg batuannya mirip di situs itu, klo ditemukan di mana lokasinya?, sebagai jawaban kemungkinan adanya quarry site dari situs?
Salam,
Yatno
On Nov 22, 2014 2:48 PM, "Danny Hilman Natawidjaja" <danny.hil...@gmail.com> wrote:



Pak Yatno yang budiman,
Justru saya menanyakan argumentasi logisnya dari pengamatan bapak, khususnya dari deskripsi singkapan di kotak-kotak gali  supaya ada diskusi dan pembelajaran. 
 Kalau sekedar kesimpulan dari intuisi dan jam terbang. tinggi ya tidak bisa disangkal dan mungkin susah juga diterima.. kecuali oleh mahasiswa pak Yatno karena bisa engga lulus lulus he he he.
Sebagai info, pemetaan yang sudah dilakukan sudah cukup intensif, termasuk pemetaan geodetic detil memakai total station, data IFSAR 5m, pemetaan geologi
 dari mahasiswa geologi ITB (sudah lulus)  bimbingan Mas Andri Subandrio. Mas Andang dan Tim GDA-nya pun  melakukan pemetaan geologi.  Sudah pernah ngobrol dengan Andri? Kalau pemetaan geologi teknik mungkin untuk studi kestabilan lereng, bukan untuk masalah
 yang didiskusikan.
 
Salam,
Danny
 

From:
iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id]
On Behalf Of yustinus yuwono
Sent: 22 Nopember 2014 14:05
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang

 
Danny yg baik dan jg rekan yg lain.
Interpretasi saya itu hanya pengamatan saat eskursi itu dan mendengarkan diskusi rekan yang lain termasuk data yg anda paparkan.
Untuk membuat sintesa yg lebih pasti hrs dilakukan pemetaan rinci dan sistimatis ke daerah sekitarnya juga, peta yang layak untuk ini misalnya peta geologi teknik skala 5000 atau 10 000. Rekan Iman Sudisun mungkin bisa diminta bantuannya.
Kembali ke interpretasi saya sebelumnya. Mungkin saya dianggap terlalu berani memberikan interpretasi seperti itu, padahal hanya melihat sehari. Begini, interpretasi itu saya berani sharingkan ke rekan2 itu karena dibantu juga oleh semacam intuisi saya yg telah
 bergelut dengan batuan volkanik sepanjang karier saya mulai dari lapangan sampai analisa lab. Karena seringnya melakukan penelitian di daersh volkanic terrain. Untuk mempunyai intuisi seperti itu diperlukan konsistensi penelitian dan jam terbang yang cukup.
Menjawab pertanyaan Danny itu saya anjurkan utk membuat peta geologi teknik oleh orang yang kom

RE: [iagi-net] Megalit g padang: Intuisi dan Data

2014-11-24 Thread yustinus yuwono
Rekan DHN yg baik,
Saya lagi coba nyusun kata2 yg baik menganai geologi subsurfce nya, surface
geology note saya saja sudah heboh apalagi nanti subsurface nya? Makanya
mohon maaf sebelumnya kalo catatan saya nanti tidak sesuai dengan harapan
rekan- rekan terutama rekan Danny. Di dalam earth science yg kita geluti
ini saya selalu berpegang untuk mencari atau mendekati kebenaran bukan
pembenaran dari apa yang kita yakini. Oleh karena itu data hrs benar,
interpretasi boleh berbeda. Bukti baru yg diperoleh nanti akan memperkuat
intepretasi mana yg lebih baik.

Laporan mhs bahwa kalo saya suka mbanyol klo kuliah itu memang betul, krn
jam kul saya selalu jatuh pada jam 15.00, setengah mhs pada ketiduran
apalagi kul nya nyebelin yaitu min optik dll yg ilmunya tidak mudah nanti
klo krj bidang ini kering, maklum ilmu dasar umumnya kurang disenangi.
Supaya mhs terbangun kadang2 saya selingi banyolan. Berarti mhs yg lapor
anda itu mhs yg baik, tidak tertidur saat ikut kul saya.
Salam.
Yatno.




Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


RE: [iagi-net] Megalit g padang: Intuisi dan Data

2014-11-25 Thread Danny Hilman Natawidjaja
Pak Yatno ysh,

Untung saya tidak sensi dianggap peneliti yang suka mencari pembenaran dari apa 
yang diyakini pak. Tapi tidak masalah, kami sudah terbiasa disangka dan 
dikatain macam-macam jadi tidak diambil hati J  Setuju 100%, yang penting data 
yang dipakai harus benar, termasuk deskripsinya bisa dipahami bersama.  
Interpretasi bisa saja berbeda kalau sama-sama bisa menjadi solusi bagi datanya 
dan tidak bertentangan dengan prinsip geologi yang dipahami bersama.  Itulah 
kenapa saya menanyakan  dasar-analisa bapak bukan sekedar 
kesimpulan/interpretasi.  Jadi silahkan pak... menarik juga kalau benar catatan 
(data?) lapangan geologist itu bisa jauh berbeda... seharusnya sih kurang lebih 
sama... 

Silahkan  pake bahasa lugas saja, yang penting  ada argumentasi ilmiahnya 
sehingga bisa didiskusikan dan berguna untuk semua.  Di ekskursi kemarin yang 
kita lihat bersama dan bisa menjadi fokus adalah data singkapan/kotak gali dan 
permukaan situs serta morfologi.  Jadi apapun interpretasinya saya kira harus 
menerangkan apa yang dilihat bersama itu.  Tentu bagi kami tim peneliti bukan 
hanya data singkapan/kotak gali saja yang dianalisa tapi banyak data lainnya 
yang harus juga dipikirkan, termasuk puluhan lintasan geolistrik dan georadar 
berbagai resolusi, beberapa seismik tomografi , 7 data bor kedalaman 15 – 
35m-termasuk analisa petrologi/petrografi sampel bor, data arkeologi, analisa 
morphologi dari IFSAR 5m grid dan foto udara 3D.Tapi kita fokus kepada data 
yang kita lihat bersama saja, sehingga diskusinya akan menarik juga paling 
tidak bagi rekan-rekan yang ikut ekskursi.  Hari Minggu kemarin  saya kirim 
email ke IAGI-net  menguraikan opini Pak Yatno yang heboh , entah masuk atau 
tidak ya ke IAGI-net?  Mungkin mental karena saya selipkan foto lapangan 
...padahal filenya tidak lebih dari ½ Mb...

 

Salam,

Danny

 

From: iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] On Behalf Of yustinus 
yuwono
Sent: 25 Nopember 2014 13:49
To: iagi-net
Subject: RE: [iagi-net] Megalit g padang: Intuisi dan Data

 

Rekan DHN yg baik,
Saya lagi coba nyusun kata2 yg baik menganai geologi subsurfce nya, surface 
geology note saya saja sudah heboh apalagi nanti subsurface nya? Makanya mohon 
maaf sebelumnya kalo catatan saya nanti tidak sesuai dengan harapan rekan- 
rekan terutama rekan Danny. Di dalam earth science yg kita geluti ini saya 
selalu berpegang untuk mencari atau mendekati kebenaran bukan pembenaran dari 
apa yang kita yakini. Oleh karena itu data hrs benar, interpretasi boleh 
berbeda. Bukti baru yg diperoleh nanti akan memperkuat intepretasi mana yg 
lebih baik.

Laporan mhs bahwa kalo saya suka mbanyol klo kuliah itu memang betul, krn jam 
kul saya selalu jatuh pada jam 15.00, setengah mhs pada ketiduran apalagi kul 
nya nyebelin yaitu min optik dll yg ilmunya tidak mudah nanti klo krj bidang 
ini kering, maklum ilmu dasar umumnya kurang disenangi. Supaya mhs terbangun 
kadang2 saya selingi banyolan. Berarti mhs yg lapor anda itu mhs yg baik, tidak 
tertidur saat ikut kul saya.
Salam.
Yatno.





Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited
to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 
any information posted on IAGI mailing list.


=








Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact



Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti



Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

RE: [iagi-net] Megalit g padang: Intuisi dan Data

2014-11-25 Thread Bandono Salim
Dany yth.
gambar-gambar yang beredar di u-tube maupun sosmed itu berasal dari TTRM?
salam
Pada 25 Nov 2014 19:12, "Danny Hilman Natawidjaja" 
menulis:

> Pak Yatno ysh,
>
> Untung saya tidak sensi dianggap peneliti yang suka mencari pembenaran
> dari apa yang diyakini pak. Tapi tidak masalah, kami sudah terbiasa
> disangka dan dikatain macam-macam jadi tidak diambil hati J  Setuju 100%,
> yang penting data yang dipakai harus benar, termasuk deskripsinya bisa
> dipahami bersama.  Interpretasi bisa saja berbeda kalau sama-sama bisa
> menjadi solusi bagi datanya dan tidak bertentangan dengan prinsip geologi
> yang dipahami bersama.  Itulah kenapa saya menanyakan  dasar-analisa bapak
> bukan sekedar kesimpulan/interpretasi.  Jadi silahkan pak... menarik juga
> kalau benar catatan (data?) lapangan geologist itu bisa jauh berbeda...
> seharusnya sih kurang lebih sama...
>
> Silahkan  pake bahasa lugas saja, yang penting  ada argumentasi ilmiahnya
> sehingga bisa didiskusikan dan berguna untuk semua.  Di ekskursi kemarin
> yang kita lihat bersama dan bisa menjadi fokus adalah data singkapan/kotak
> gali dan permukaan situs serta morfologi.  Jadi apapun interpretasinya saya
> kira harus menerangkan apa yang dilihat bersama itu.  Tentu bagi kami tim
> peneliti bukan hanya data singkapan/kotak gali saja yang dianalisa tapi
> banyak data lainnya yang harus juga dipikirkan, termasuk puluhan lintasan
> geolistrik dan georadar berbagai resolusi, beberapa seismik tomografi , 7
> data bor kedalaman 15 – 35m-termasuk analisa petrologi/petrografi sampel
> bor, data arkeologi, analisa morphologi dari IFSAR 5m grid dan foto udara
> 3D.Tapi kita fokus kepada data yang kita lihat bersama saja, sehingga
> diskusinya akan menarik juga paling tidak bagi rekan-rekan yang ikut
> ekskursi.  Hari Minggu kemarin  saya kirim email ke IAGI-net  menguraikan
> opini Pak Yatno yang heboh , entah masuk atau tidak ya ke IAGI-net?
> Mungkin mental karena saya selipkan foto lapangan ...padahal filenya tidak
> lebih dari ½ Mb...
>
>
>
> Salam,
>
> Danny
>
>
>
> *From:* iagi-net@iagi.or.id [mailto:iagi-net@iagi.or.id] *On Behalf Of 
> *yustinus
> yuwono
> *Sent:* 25 Nopember 2014 13:49
> *To:* iagi-net
> *Subject:* RE: [iagi-net] Megalit g padang: Intuisi dan Data
>
>
>
> Rekan DHN yg baik,
> Saya lagi coba nyusun kata2 yg baik menganai geologi subsurfce nya,
> surface geology note saya saja sudah heboh apalagi nanti subsurface nya?
> Makanya mohon maaf sebelumnya kalo catatan saya nanti tidak sesuai dengan
> harapan rekan- rekan terutama rekan Danny. Di dalam earth science yg kita
> geluti ini saya selalu berpegang untuk mencari atau mendekati kebenaran
> bukan pembenaran dari apa yang kita yakini. Oleh karena itu data hrs benar,
> interpretasi boleh berbeda. Bukti baru yg diperoleh nanti akan memperkuat
> intepretasi mana yg lebih baik.
>
> Laporan mhs bahwa kalo saya suka mbanyol klo kuliah itu memang betul, krn
> jam kul saya selalu jatuh pada jam 15.00, setengah mhs pada ketiduran
> apalagi kul nya nyebelin yaitu min optik dll yg ilmunya tidak mudah nanti
> klo krj bidang ini kering, maklum ilmu dasar umumnya kurang disenangi.
> Supaya mhs terbangun kadang2 saya selingi banyolan. Berarti mhs yg lapor
> anda itu mhs yg baik, tidak tertidur saat ikut kul saya.
> Salam.
> Yatno.
>
>
> 
>
> 
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> 
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> 
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> 
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others.
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever,
> resulting
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with
> the use of
> any information posted on IAGI mailing list.
> 
>
> =
>
> 
>
> ---