Re: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?

2005-03-16 Thread Noor Syarifuddin
Dengan musti bayar segitu aja, masih banyak KPS-KPS an yang cuman berperan
cari blok abis itu dijual lagi alias cuman jadi makelar doang

Tidak dapat dipungkiri industri Migas memang padat modal, jadi mimpi kali
yee punya KPS sendirikecuali ya kalau memang berniat jadi makelar
itu
Jadi tidak perlu menyalahkan sistem, tapi bertindak realistis saja lah

Mungkin model TAC lapangan kecil yang produksinya di bawah 1000 barel per
hari akan lebih realistisjadi buka kran sumur langsung masuk tangki dan
jual ke kilang.2-3 sumur sudah cukup buat hidup seperti kata mas Bambang
Seto...

salam,

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, March 16, 2005 10:58 AM
Subject: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?


> === quote==
> per blok eksplorasi membutuhkan biaya signing bonus US$ 1.8 juta dan
> komitmen eksplorasi US$ 23 juta.
> 
>
> Dibawah sana hasil ngobrol diskusi dengan temen di milist migas, yang
> ternyata signing bonus saja sudah menutup kemungkinan impian memiliki
> PSC atau TAC terwujud. Kapan ya South Sumatra menyaingi Guf of Mexico
> ?
>
> Wah kalo liat angka2 dari Mas Dicky begini aku mesti buru2 bangun
> dari mimpi. Howgh !
> Tapi kalau lihat angka Mas Bambang Seto yg seharga 100 juta rups
> saja sudah bisa mengelola dua tiga sumur tua, aku rasa masih bisa
> lah agak ngelindur2 dikit. Mungkin deal-nya dengan pemda setempat
> saja. Dan kalau yg diinginkan "South Sumatra as an Energy Province",
> tentunya harus ada local investor yg diharapkan bermain seperti di
> Texas itu.
>
> Kalau bener bahwa untuk memiliki sebuah konsesi (PSC) harus dengan
> modal segitu banyak seperti yg ditulis Mas Dicky (signature bonus
> dll) aku rasa kondisi ini kurang mendukung berkembangnya local
> investor di tempat lain juga. Mestinya UU Migas juga bisa membuat
> lokal investor maju di sisi hulu (E-P).
>
> Apakah ini yg menjadikan munculnya protes kenapa UU Migas mesti
> direvisi ?
> Atau pemerintah hanya menginginkan "signing bonus" ketimbang
> migasnya sendiri ya, tentunya tidak lah yaw. Namun, bisa jadi jumlah
> signing bonus itu sebenernya "menutupi" potensi asli yg tersembunyi
> dibawah sana.
>
> RDP
> "terpaksa bangun sore-sore"
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Suriakusumah, Dicky D"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Untuk blok baru PSC, biaya upfront (beberapa tahun pertama) yang
> signifikan adalah untuk Signing Bonus (non-recoverable) (sekitar US$
> 2 juta ?) dan untuk komitmen biaya ekplorasi untuk beberapa well
> (besarnya biaya bervariasi bergantung dari lokasi: mature/remote,
> onshore/offshore, shallow/deepwater). Belum lagi biaya study/seismik
> sebelum pengeboran eksplorasi, dll.
> >
> > Dari yang pernah dilaporkan berdasarkan data tahun 2003, ada 15
> blok yang berhasil dibeli oleh kontraktor dengan jumlah total
> signing bonus sebesar total US$ 26.7 juta, dan komitmen eksplorasi
> sebesar total US$ 343.5.
> > Jadi, kalau diambil rata-rata, secara kasar per blok eksplorasi
> membutuhkan biaya signing bonus US$ 1.8 juta dan komitmen eksplorasi
> US$ 23 juta.
> >
> >
> >
>
> --
> my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> -
>
>



-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



Re: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?

2005-03-16 Thread Rovicky Dwi Putrohari
> Dengan musti bayar segitu aja, masih banyak KPS-KPS an yang cuman berperan
> cari blok abis itu dijual lagi alias cuman jadi makelar doang
> 
> Tidak dapat dipungkiri industri Migas memang padat modal, jadi mimpi kali
> yee punya KPS sendirikecuali ya kalau memang berniat jadi makelar
> itu
> Jadi tidak perlu menyalahkan sistem, tapi bertindak realistis saja lah
> 
> Mungkin model TAC lapangan kecil yang produksinya di bawah 1000 barel per
> hari akan lebih realistisjadi buka kran sumur langsung masuk tangki dan
> jual ke kilang.2-3 sumur sudah cukup buat hidup seperti kata mas Bambang
> Seto...
> 
> salam,

Aku rasa kau bener Noor,
Kayaknya PSC di Indonesia hanya ditujukan ke pemain besar saja. Bahkan
juga banyak yg "terpaksa" menjadi makelar.
Ataukah ini karena UU Migasnya mengaharuskan begitu ?

Mungkin ngga ya membeli data di Pertamina, dianalisa sendiri jadi buku
trus kemudian dijual ?

Kalau mengelola 2-3 sumur2 tua itu bisa lewat Pemda atau lewat BP Migas juga ?
Lah kalo harga sekarang 56 $/bbl gitu apa ngga glek nyem-nyem :)

RDP
Kalo dirumah sih sumurku pakai sanyo :), 
tapi masih mau tidur lagi ... eh ngimpi lagi ah

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-



RE: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?

2005-03-16 Thread O.K Taufik
Setelah UU migas bergulir, model TAC itu mungkin tak ada lagi, TAC yg
ada sekarang hanya sebatas menjalan kontrak yg sudah di keluarkan semasa
Pertamina dulu. Beberapa pemegang izin TAC mungkin berkeinginan untuk
melepas atau mengalihkan ke perusahaan lain, hanya peluang itu yg
menjadi incaran perusahaan lain. Kalau masa kontrak TAC
habis..daerah-daerah itu akan dipulangkan kemana, pertamina atau
bpmigas?

-Original Message-
From: Noor Syarifuddin [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 17, 2005 2:28 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?

Dengan musti bayar segitu aja, masih banyak KPS-KPS an yang cuman
berperan
cari blok abis itu dijual lagi alias cuman jadi makelar doang

Tidak dapat dipungkiri industri Migas memang padat modal, jadi mimpi
kali
yee punya KPS sendirikecuali ya kalau memang berniat jadi
makelar
itu
Jadi tidak perlu menyalahkan sistem, tapi bertindak realistis saja
lah

Mungkin model TAC lapangan kecil yang produksinya di bawah 1000 barel
per
hari akan lebih realistisjadi buka kran sumur langsung masuk tangki
dan
jual ke kilang.2-3 sumur sudah cukup buat hidup seperti kata mas
Bambang
Seto...

salam,

- Original Message -
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
To: ; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, March 16, 2005 10:58 AM
Subject: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?


> === quote==
> per blok eksplorasi membutuhkan biaya signing bonus US$ 1.8 juta dan
> komitmen eksplorasi US$ 23 juta.
> 
>
> Dibawah sana hasil ngobrol diskusi dengan temen di milist migas, yang
> ternyata signing bonus saja sudah menutup kemungkinan impian memiliki
> PSC atau TAC terwujud. Kapan ya South Sumatra menyaingi Guf of Mexico
> ?
>
> Wah kalo liat angka2 dari Mas Dicky begini aku mesti buru2 bangun
> dari mimpi. Howgh !
> Tapi kalau lihat angka Mas Bambang Seto yg seharga 100 juta rups
> saja sudah bisa mengelola dua tiga sumur tua, aku rasa masih bisa
> lah agak ngelindur2 dikit. Mungkin deal-nya dengan pemda setempat
> saja. Dan kalau yg diinginkan "South Sumatra as an Energy Province",
> tentunya harus ada local investor yg diharapkan bermain seperti di
> Texas itu.
>
> Kalau bener bahwa untuk memiliki sebuah konsesi (PSC) harus dengan
> modal segitu banyak seperti yg ditulis Mas Dicky (signature bonus
> dll) aku rasa kondisi ini kurang mendukung berkembangnya local
> investor di tempat lain juga. Mestinya UU Migas juga bisa membuat
> lokal investor maju di sisi hulu (E-P).
>
> Apakah ini yg menjadikan munculnya protes kenapa UU Migas mesti
> direvisi ?
> Atau pemerintah hanya menginginkan "signing bonus" ketimbang
> migasnya sendiri ya, tentunya tidak lah yaw. Namun, bisa jadi jumlah
> signing bonus itu sebenernya "menutupi" potensi asli yg tersembunyi
> dibawah sana.
>
> RDP
> "terpaksa bangun sore-sore"
> --- In [EMAIL PROTECTED], "Suriakusumah, Dicky D"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > Untuk blok baru PSC, biaya upfront (beberapa tahun pertama) yang
> signifikan adalah untuk Signing Bonus (non-recoverable) (sekitar US$
> 2 juta ?) dan untuk komitmen biaya ekplorasi untuk beberapa well
> (besarnya biaya bervariasi bergantung dari lokasi: mature/remote,
> onshore/offshore, shallow/deepwater). Belum lagi biaya study/seismik
> sebelum pengeboran eksplorasi, dll.
> >
> > Dari yang pernah dilaporkan berdasarkan data tahun 2003, ada 15
> blok yang berhasil dibeli oleh kontraktor dengan jumlah total
> signing bonus sebesar total US$ 26.7 juta, dan komitmen eksplorasi
> sebesar total US$ 343.5.
> > Jadi, kalau diambil rata-rata, secara kasar per blok eksplorasi
> membutuhkan biaya signing bonus US$ 1.8 juta dan komitmen eksplorasi
> US$ 23 juta.
> >
> >
> >
>
> --
> my blog :
> http://putrohari.tripod.com/Putrohari/
>
> -
> To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
> Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
> Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau
[EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
> Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
> --

RE: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?

2005-03-17 Thread Santoso, Hendro (hendroh)

Gimana kalau iagi bikin koperasi dan mengumpulkan dana dari anggota
sebagai para investornya? Trus dalam jangka pendek iagi beli 2-3 sumur
sebagai usaha awal dengan misi jangka menengah membeli 1-2 blok untuk
mensejajarkan diri dengan Medco. Semantara misi jangka panjangnya
menjadi partner of choice BPMIGAS dalam mengeksplore dan mengeksploit MB
di Indonesia.

Kapan lagi kita mo jadi tuan minyak di negeri sendiri kalau hanya berani
bermimpi? BPMIGAS lagi mendapat misi serius dari Pemerintah untuk segera
mengembalikan produksi minyak Indonesia ke angka diatas 1 juta
bbls/hari. Momen yang bagus untuk mengajukan berbagai alternatif solusi
atas tantangan yang dihadapi kepada instansi2x terkait.

Salam,
Hendro HS

-Original Message-
From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, March 17, 2005 11:29 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Berapa modal untuk memiliki satu PSC migas ?


> Dengan musti bayar segitu aja, masih banyak KPS-KPS an yang cuman 
> berperan cari blok abis itu dijual lagi alias cuman jadi makelar 
> doang
> 
> Tidak dapat dipungkiri industri Migas memang padat modal, jadi mimpi 
> kali yee punya KPS sendirikecuali ya kalau memang berniat jadi

> makelar itu Jadi tidak perlu menyalahkan sistem, tapi bertindak 
> realistis saja lah
> 
> Mungkin model TAC lapangan kecil yang produksinya di bawah 1000 barel 
> per hari akan lebih realistisjadi buka kran sumur langsung masuk 
> tangki dan jual ke kilang.2-3 sumur sudah cukup buat hidup seperti

> kata mas Bambang Seto...
> 
> salam,

Aku rasa kau bener Noor,
Kayaknya PSC di Indonesia hanya ditujukan ke pemain besar saja. Bahkan
juga banyak yg "terpaksa" menjadi makelar. Ataukah ini karena UU
Migasnya mengaharuskan begitu ?

Mungkin ngga ya membeli data di Pertamina, dianalisa sendiri jadi buku
trus kemudian dijual ?

Kalau mengelola 2-3 sumur2 tua itu bisa lewat Pemda atau lewat BP Migas
juga ? Lah kalo harga sekarang 56 $/bbl gitu apa ngga glek nyem-nyem :)

RDP
Kalo dirumah sih sumurku pakai sanyo :), 
tapi masih mau tidur lagi ... eh ngimpi lagi ah

-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] To
subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED] Visit IAGI
Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1:
http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy
Sebayang([EMAIL PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED]) Komisi Karst :
Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED]) Komisi Sertifikasi : M.
Suryowibowo([EMAIL PROTECTED]) Komisi OTODA : Ridwan
Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), Arif Zardi
Dahlius([EMAIL PROTECTED]) Komisi Database Geologi : Aria A.
Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-




-
To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
To subscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
Komisi Sedimentologi (FOSI) : Deddy Sebayang([EMAIL 
PROTECTED])-http://fosi.iagi.or.id
Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi([EMAIL PROTECTED])
Komisi Karst : Hanang Samodra([EMAIL PROTECTED])
Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo([EMAIL PROTECTED])
Komisi OTODA : Ridwan Djamaluddin([EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]), 
Arif Zardi Dahlius([EMAIL PROTECTED])
Komisi Database Geologi : Aria A. Mulhadiono([EMAIL PROTECTED])
-