RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

2011-12-08 Thread Herman.Darman
Rekan2,

 

Saya coba link:

INDONESIA - Geological Agency, MEMR URL: 
http://www.djgsm.esdm.go.id/home/index-en.html 
<http://www.djgsm.esdm.go.id/home/index-en.html>  

 

Ternyata alamatnya salah. Ada yang tau alamat yang benarnya?

 

Salam,

 

Herman

 

From: Awang Harun Satyana [mailto:aha...@bpmigas.go.id] 
Sent: Thursday, December 01, 2011 2:59 AM
To: 'iagi-net@iagi.or.id'
Subject: RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience 
Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

 

Pak Rovicky,

 

Terima kasih atas laporan/informasinya, sangat bermanfaat.

 

Keberadaan internet, seperti teknologi lainnya juga, relatif membawa dua muka: 
positif dan negatif. Positif, sebab internet juga telah mendorong orang-orang 
lebih banyak menulis, baik iseng-iseng saja maupun yang serius melalui milis, 
blog, FB, twitter, dll. Negatif, sebab internet juga bisa menghilangkan 
kemampuan menulis seseorang bila dia membiasakan ‘copy & paste’ begitu saja 
tanpa melakukan pengujian bahan yang diunduhnya, menganalisisnya, dan 
pekerjaan2 kritis lainnya, lebih-lebih lagi bila ia tak menyebutkan sumber 
beritanya, maka jelaslah ia melakukan plagiarisme. Internet juga telah 
mempermudah orang mencari referensi melalui search engine seperti google yang 
powefull, membuat orang meninggalkan perpustakaan klasik (bagaimana lagi, itu 
dampak kemajuan zaman). Sekarang di sekolah2 menengah, murid2nya lebih suka 
mencari referensi di ruang komputer sekolah atau rental, dibandingkan dengan 
mencari referensi di perpustakaan sekolah.

 

Mencari penulis yang mau membuat artikel memang sulit, lebih-lebih lagi kalau 
si penulis berharap sesuatu dari publikasinya, yaitu penambahan credit point 
yang bisa meningkatkan karier pekerjaannya sebagai peneliti atau dosen, 
misalnya. Dia akan memilih-milih jurnal yang lebih bergengsi, jurnal2 yang 
sudah terakreditasi, dll. Juga pertemuan2 geosains yang rutin diadakan setiap 
tahun, misalnya paling tidak tiga kali di Indonesia seperti PIT-PIT IAGI, HAGI, 
IPA, membuat orang mengkonsentrasikan penelitiannya/publikasinya kepada PIT2 
tersebut, sehingga tak ada lagi waktu atau ide tersedia buat menulis artikel 
untuk jurnal. 

 

Bagaimanapun, harus terus diupayakan bagaimana agar publikasi itu berkelanjutan 
dan dapat dihadirkan secara rutin, paling tidak untuk Berita/Majalah IAGI yang 
akan Pak Rovicky dkk kawal mulai tahun depan yang akan segera datang.

 

Verba volans scripta manen...

 

Salam,
Awang

 

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com] 
Sent: 30 Nopember 2011 5:21
To: IAGI; geologi...@googlegroups.com
Subject: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals 
in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

 

Rekan-rekan geologi,

 

Awal pekan lalu (Senin 21 November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya sendiri 
serta Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara diatas yang 
diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari berbagai negara 
termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Hari pertama berisi 
acara sharing atau berbagi pengalaman dalam hal editing atau penyusunan 
penerbitan di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara. Pada hari berikutnya ada 
workshop diantara peserta serta juga ada fieldtrip. Kagiatan ini juga merupakan 
bagian dari CCOP yang beranggotakan Cambodia, China, Indonesia, Japan, Korea, 
Lao PDR, Malaysia, Papua New Guinea,  Philippines, Singapore, Thailand,  
Timor-Leste, Vietnam

 

Beberapa catatan yang dapat diambil disini antara lain bahwa penerbitan artikel 
kebumian (kegeologian) di Indonesia terutama oleh Badan Geologi memiliki jumlah 
penerbitan yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga lain 
kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal penerbitan ini. 

Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa terbitan ilmiah murni 
kegeologian namun juga sudah memulai menerbitkan majalah populer yang dinamakan 
GeoMagz. Majalah atau terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini tentunya sudah 
banyak dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa kelompok Geoscientific 
Journal, Semi Popular Scientific Magazine, Geological Album, Special 
Publication, Popular Geoscience Book.

 

Sumber bahan bacaan di internet

CCOP (  Coordinating Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan 
badan atau lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah negara 
bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar dari Badan 
Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar sangat mendukung publikasi dan 
penyebaran ilmu serta data-data yang diambil dari state budget (APBN) masing2 
negara. Karena itu dana dari rakyat mestilah dikembalikan ke rakyat. Dan memang 
diBG saat ini sudah banyak publikasi serta usaha membuka data-data ini. Ini 
juga di'amini' oleh peserta yang lain (dari hasil ngobrol dengan delegasi 
negara-negara ini. Bahkan Dari Vietnam memberikan satu CD t

RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

2011-11-30 Thread Yanto R.Sumantri




> Verba volans scripta manen...
> 
>
Salam,
> Awang

Yang diata situ kalau tidak salah
artinya itu " SESAMA BIS KOTA TIDAK BOLEH SALING MENDAHULUI'  ,
leres henteu  Awang .

si Abah 
(nu teu pati ngartos
basa Latin)
> 
>
From: Rovicky Dwi Putrohari
[mailto:rovi...@gmail.com]
> Sent: 30 Nopember 2011 5:21
>
To: IAGI; geologi...@googlegroups.com
> Subject: [iagi-net-l]
Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience
> Journals in
East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.
> 
>
Rekan-rekan geologi,
> 
> Awal pekan lalu (Senin 21
November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya
> sendiri serta
Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara
>
diatas yang diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari
> berbagai negara termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan
> Indonesia. Hari pertama berisi acara sharing atau berbagi
pengalaman dalam
> hal editing atau penyusunan penerbitan di
kawasan Asia Timur dan Asia
> tenggara. Pada hari berikutnya ada
workshop diantara peserta serta juga
> ada fieldtrip. Kagiatan ini
juga merupakan bagian dari CCOP yang
> beranggotakan Cambodia,
China, Indonesia, Japan, Korea, Lao PDR, Malaysia,
> Papua New
Guinea,  Philippines, Singapore, Thailand,  Timor-Leste,
>
Vietnam
> 
> Beberapa catatan yang dapat diambil disini
antara lain bahwa penerbitan
> artikel kebumian (kegeologian) di
Indonesia terutama oleh Badan Geologi
> memiliki jumlah penerbitan
yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara
> tetangga lain
kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal
> penerbitan
ini.
> Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa
terbitan ilmiah murni
> kegeologian namun juga sudah memulai
menerbitkan majalah populer yang
> dinamakan GeoMagz. Majalah atau
terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini
> tentunya sudah banyak
dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa
> kelompok
Geoscientific Journal, Semi Popular Scientific Magazine,
>
Geological Album, Special Publication, Popular Geoscience Book.
>

> Sumber bahan bacaan di internet
> CCOP (  Coordinating
Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan
> badan atau
lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah
>
negara bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar
> dari Badan Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar
sangat
> mendukung publikasi dan penyebaran ilmu serta data-data
yang diambil dari
> state budget (APBN) masing2 negara. Karena itu
dana dari rakyat mestilah
> dikembalikan ke rakyat. Dan memang
diBG saat ini sudah banyak publikasi
> serta usaha membuka
data-data ini. Ini juga di'amini' oleh peserta yang
> lain (dari
hasil ngobrol dengan delegasi negara-negara ini. Bahkan Dari
>
Vietnam memberikan satu CD tentang kajian geologi Vietnam
> Dalam
hal penyebaran informasinya, Jepang tentulah yang paling juara.
>
Mereka mempublikasikan banyak artikel dan juga paper serta journal.
> (sayangnya banyak dalam bahasa Jepun, smoga bisa dibaca dg
google
> translate). Dan yang tidak kalah menarik tentang program
dijitasi ini
> adalah, "Mulai tahun 2012 Jepang akan
memprioritaskan publikasi dijital
> ketimbang publikasi cetak
!". Wah ini merupakan trend baru. Karena selama
> ini program
akreditasi di Indonesia untuk makalah dijital masih dihargai
>
lebih rendah ketimbang publikasi cetak. Ini perlu digagas lebih lanjut
di
> lembaga akreditasi tentunya.
> 
> Karena
sudah mulai banyak yang dijitalkan, publikasi-publikasi yang
>
dibiayai oleh negara ini dibuka bebas dan gratis di dunia maya
internet.
> Berbeda dengan publikasi bayaran sprti Springer
Verlaag, maupun publikasi
> organisasi profesi AAPG, SEG, IUGE dll
yang kebanyakan harus membayar
> kalau mengambil paper/artikel
publikasinya.
> Berikut beberapa website yg sempat saya rekam yg
menyediakan publikasi
> gratis:
> - CCOP
http://www.ccop.or.th/
> Salah satu buku ttg geoheritage di
Asia
>
http://www.ccop.or.th/download/pub/CCOP-geoheritage-book.pdf
> Dan
ini yang perlu dimiliki bagi yang suka kamus istilah geologi
>
http://www.ccop.or.th/download/pub/AMTG_2006.pdf Asian Multilingual
> Thesaurus of Geoscience
> (siapa tahu anda dapet proyek ke
Vietnam atau Phillipines perlu
> penerjemahan istilah geologi yang
sulit dicari di kamus biasa) Karena
> berupa digital file tentunya
mudah dibawa di IPad atau Tablet Galaxy dll.
> 
> Website
Anggota CCOP
>   CAMBODIA - General Department of Mineral
Resources, MIME URL:
> http://www.gdmr.gov.kh/
>  
CHINA - China Geological SurveyURL: http://www.cgs.gov.cn/
>  
CHINA - Ministry of Land and Resources URL:
>
http://www.mlr.gov.cn
>   INDONESIA - Geological Agency, MEMR 
   URL:
> http://www.djgsm.esdm.go.id/home/index-en.html
>
  JAPAN - Geological Survey of Japan, AIST URL:
>
http://www.aist.go.jp/
>   KOREA - Korea Institute of
Geoscience and Mineral Resources (KIGAM) 
>URL:
http://www.kigam.re.kr/
>   MALAYSIA - Minerals and Geoscience
Department Malaysia (JMG)
> URL: http://jmg.gov.my/
> 
 PHILIPPINES 

RE: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

2011-11-30 Thread Awang Harun Satyana
Pak Rovicky,

Terima kasih atas laporan/informasinya, sangat bermanfaat.

Keberadaan internet, seperti teknologi lainnya juga, relatif membawa dua muka: 
positif dan negatif. Positif, sebab internet juga telah mendorong orang-orang 
lebih banyak menulis, baik iseng-iseng saja maupun yang serius melalui milis, 
blog, FB, twitter, dll. Negatif, sebab internet juga bisa menghilangkan 
kemampuan menulis seseorang bila dia membiasakan ‘copy & paste’ begitu saja 
tanpa melakukan pengujian bahan yang diunduhnya, menganalisisnya, dan 
pekerjaan2 kritis lainnya, lebih-lebih lagi bila ia tak menyebutkan sumber 
beritanya, maka jelaslah ia melakukan plagiarisme. Internet juga telah 
mempermudah orang mencari referensi melalui search engine seperti google yang 
powefull, membuat orang meninggalkan perpustakaan klasik (bagaimana lagi, itu 
dampak kemajuan zaman). Sekarang di sekolah2 menengah, murid2nya lebih suka 
mencari referensi di ruang komputer sekolah atau rental, dibandingkan dengan 
mencari referensi di perpustakaan sekolah.

Mencari penulis yang mau membuat artikel memang sulit, lebih-lebih lagi kalau 
si penulis berharap sesuatu dari publikasinya, yaitu penambahan credit point 
yang bisa meningkatkan karier pekerjaannya sebagai peneliti atau dosen, 
misalnya. Dia akan memilih-milih jurnal yang lebih bergengsi, jurnal2 yang 
sudah terakreditasi, dll. Juga pertemuan2 geosains yang rutin diadakan setiap 
tahun, misalnya paling tidak tiga kali di Indonesia seperti PIT-PIT IAGI, HAGI, 
IPA, membuat orang mengkonsentrasikan penelitiannya/publikasinya kepada PIT2 
tersebut, sehingga tak ada lagi waktu atau ide tersedia buat menulis artikel 
untuk jurnal.

Bagaimanapun, harus terus diupayakan bagaimana agar publikasi itu berkelanjutan 
dan dapat dihadirkan secara rutin, paling tidak untuk Berita/Majalah IAGI yang 
akan Pak Rovicky dkk kawal mulai tahun depan yang akan segera datang.

Verba volans scripta manen...

Salam,
Awang

From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:rovi...@gmail.com]
Sent: 30 Nopember 2011 5:21
To: IAGI; geologi...@googlegroups.com
Subject: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals 
in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

Rekan-rekan geologi,

Awal pekan lalu (Senin 21 November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya sendiri 
serta Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara diatas yang 
diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari berbagai negara 
termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Hari pertama berisi 
acara sharing atau berbagi pengalaman dalam hal editing atau penyusunan 
penerbitan di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara. Pada hari berikutnya ada 
workshop diantara peserta serta juga ada fieldtrip. Kagiatan ini juga merupakan 
bagian dari CCOP yang beranggotakan Cambodia, China, Indonesia, Japan, Korea, 
Lao PDR, Malaysia, Papua New Guinea,  Philippines, Singapore, Thailand,  
Timor-Leste, Vietnam

Beberapa catatan yang dapat diambil disini antara lain bahwa penerbitan artikel 
kebumian (kegeologian) di Indonesia terutama oleh Badan Geologi memiliki jumlah 
penerbitan yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga lain 
kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal penerbitan ini.
Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa terbitan ilmiah murni 
kegeologian namun juga sudah memulai menerbitkan majalah populer yang dinamakan 
GeoMagz. Majalah atau terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini tentunya sudah 
banyak dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa kelompok Geoscientific 
Journal, Semi Popular Scientific Magazine, Geological Album, Special 
Publication, Popular Geoscience Book.

Sumber bahan bacaan di internet
CCOP (  Coordinating Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan 
badan atau lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah negara 
bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar dari Badan 
Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar sangat mendukung publikasi dan 
penyebaran ilmu serta data-data yang diambil dari state budget (APBN) masing2 
negara. Karena itu dana dari rakyat mestilah dikembalikan ke rakyat. Dan memang 
diBG saat ini sudah banyak publikasi serta usaha membuka data-data ini. Ini 
juga di'amini' oleh peserta yang lain (dari hasil ngobrol dengan delegasi 
negara-negara ini. Bahkan Dari Vietnam memberikan satu CD tentang kajian 
geologi Vietnam
Dalam hal penyebaran informasinya, Jepang tentulah yang paling juara. Mereka 
mempublikasikan banyak artikel dan juga paper serta journal. (sayangnya banyak 
dalam bahasa Jepun, smoga bisa dibaca dg google translate). Dan yang tidak 
kalah menarik tentang program dijitasi ini adalah, "Mulai tahun 2012 Jepang 
akan memprioritaskan publikasi dijital ketimbang publikasi cetak !". Wah ini 
merupakan trend baru. Karena selama ini program akreditasi di Indonesia untuk 
makalah dijital masih dihargai lebih rendah ketimbang publikasi cetak. Ini 
perlu digagas lebih lanjut di l

Re: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.

2011-11-30 Thread yogi alwendra
Ada tools berbayar yang namanya turnitin.com. Ini banyak digunakan di 
kampus-kampus Australia. Para dosen di kampus tersebut menggunakannya untuk 
mengetahui apakah suatu tulisan yang di-submit oleh mahasiswa/i hasil 
plagiarism atau bukan. 


Salam
Yogi Alwendra



 From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: IAGI ; geologi...@googlegroups.com 
Sent: Wednesday, November 30, 2011 5:20 PM
Subject: [iagi-net-l] Catatan dari Workshop on Editorial of Geoscience Journals 
in East and Southeast Asia Bandung 21-23 Nov 2011.
 

Rekan-rekan geologi,
 
Awal pekan lalu (Senin 21 November 2011) Ketua IAGI Pak Lambok, Saya sendiri 
serta Muhammad Syaiful mendapatkan undangan untuk menghadiri acara diatas yang 
diadakan oleh Badan Geologi. Dalam acara ini dihadiri dari berbagai negara 
termasuk Jepang, Malaysia, Thailand, Vietnam dan Indonesia. Hari pertama berisi 
acara sharing atau berbagi pengalaman dalam hal editing atau penyusunan 
penerbitan di kawasan Asia Timur dan Asia tenggara. Pada hari berikutnya ada 
workshop diantara peserta serta juga ada fieldtrip. Kagiatan ini juga merupakan 
bagian dari CCOP yang beranggotakan Cambodia, China, Indonesia, Japan, Korea, 
Lao PDR, Malaysia, Papua New Guinea,  Philippines, Singapore, Thailand,  
Timor-Leste, Vietnam
 
Beberapa catatan yang dapat diambil disini antara lain bahwa penerbitan artikel 
kebumian (kegeologian) di Indonesia terutama oleh Badan Geologi memiliki jumlah 
penerbitan yang jauh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangga lain 
kecuali dari Jepang yang memang juaranya dalam hal penerbitan ini. 
Badan Geologi selama ini telah menerbitkan beberapa terbitan ilmiah murni 
kegeologian namun juga sudah memulai menerbitkan majalah populer yang dinamakan 
GeoMagz. Majalah atau terbitan Jurnal dalam dual bahasa ini tentunya sudah 
banyak dikenal dan kalau dikelompokkan terdapat beberapa kelompok Geoscientific 
Journal, Semi Popular Scientific Magazine, Geological Album, Special 
Publication, Popular Geoscience Book.
 
Sumber bahan bacaan di internet
CCOP (  Coordinating Committee for Geoscience Programmes ) adalah kumpulan 
badan atau lembaga geologi di negara anggota. Jadi keanggotaannya adalah negara 
bukan personal. Untuk periode saat ini dipimpin oleh Pak Sukhyar dari Badan 
Geologi (Indonesia). Dalam pidatonya Pak Sukhyar sangat mendukung publikasi dan 
penyebaran ilmu serta data-data yang diambil dari state budget (APBN) masing2 
negara. Karena itu dana dari rakyat mestilah dikembalikan ke rakyat. Dan memang 
diBG saat ini sudah banyak publikasi serta usaha membuka data-data ini. Ini 
juga di'amini' oleh peserta yang lain (dari hasil ngobrol dengan delegasi 
negara-negara ini. Bahkan Dari Vietnam memberikan satu CD tentang kajian 
geologi Vietnam 
Dalam hal penyebaran informasinya, Jepang tentulah yang paling juara. Mereka 
mempublikasikan banyak artikel dan juga paper serta journal. (sayangnya banyak 
dalam bahasa Jepun, smoga bisa dibaca dg google translate). Dan yang tidak 
kalah menarik tentang program dijitasi ini adalah, "Mulai tahun 2012 Jepang 
akan memprioritaskan publikasi dijital ketimbang publikasi cetak !". Wah ini 
merupakan trend baru. Karena selama ini program akreditasi di Indonesia untuk 
makalah dijital masih dihargai lebih rendah ketimbang publikasi cetak. Ini 
perlu digagas lebih lanjut di lembaga akreditasi tentunya.
 
Karena sudah mulai banyak yang dijitalkan, publikasi-publikasi yang dibiayai 
oleh negara ini dibuka bebas dan gratis di dunia maya internet. Berbeda dengan 
publikasi bayaran sprti Springer Verlaag, maupun publikasi organisasi profesi 
AAPG, SEG, IUGE dll yang kebanyakan harus membayar kalau mengambil 
paper/artikel publikasinya.
Berikut beberapa website yg sempat saya rekam yg menyediakan publikasi gratis:
- CCOP http://www.ccop.or.th/
Salah satu buku ttg geoheritage di Asia 
http://www.ccop.or.th/download/pub/CCOP-geoheritage-book.pdf
Dan ini yang perlu dimiliki bagi yang suka kamus istilah geologi
http://www.ccop.or.th/download/pub/AMTG_2006.pdf Asian Multilingual Thesaurus 
of Geoscience 
(siapa tahu anda dapet proyek ke Vietnam atau Phillipines perlu penerjemahan 
istilah geologi yang sulit dicari di kamus biasa) Karena berupa digital file 
tentunya mudah dibawa di IPad atau Tablet Galaxy dll.
 
Website Anggota CCOP 
      CAMBODIA - General Department of Mineral Resources, MIME     URL: 
http://www.gdmr.gov.kh/
      CHINA - China Geological Survey    URL: http://www.cgs.gov.cn/
      CHINA - Ministry of Land and Resources     URL: http://www.mlr.gov.cn
      INDONESIA - Geological Agency, MEMR     URL: 
http://www.djgsm.esdm.go.id/home/index-en.html 
      JAPAN - Geological Survey of Japan, AIST     URL: http://www.aist.go.jp/
      KOREA - Korea Institute of Geoscience and Mineral Resources (KIGAM)     
URL: http://www.kigam.re.kr/
      MALAYSIA - Minerals and Geoscience Department Malaysia (JMG)     URL: 
http://jmg.gov.my/
      PHILIPPINES - Mines and Geosciences Bureau (MGB), DENR