RE: [iagi-net-l] Darimana asalnya air ?
Sampai tahun 60-an para ahli masih memperdebatkan apakah air tawar berasal dari dalam bumi (mata air, air hasil dari pembentukan batuan dsb) ataukah dari hujan. Pada dasawarsa 70-an hampir semua ahli sumberdaya air sepakat bahwa 90% air tawar berasal dari siklus hujan (siklus hidrologi). Ini yang menerangkan kenapa hampir semua model ketersediaan air dihitung dengan konsep berdasarkan ketersediaan air hujan di wilayah tersebut. 10 % yang bukan berasal dari hujan dikalsifikasikan sebagai air juvenil (berasal dari inti bumi), air metamorfik (berasal dari proses pembentukan batuan metamorf), air magmatik, air fosil dll. Mengingat komposisi kimianya yang kaya dengan mineral, maka sulit untuk dikatakan sebagai sumber air tawar yang layak dikonsumsi secara langsung. Sepakat dengan Pak Awang ... Memang perkembangan dalam ilmu penentuan umur secara umum membawa para ahli kepada kesimpulan bahwa air berasal dari `extra terestial` yang dibawa oleh meteor dan komet 3,8 milyard tahun yang lalu. Pertanyaan yang menarik adalah fenomena tabrakan meteor/komet/planetisimal ini tentu saja akan berlangsung di planet-planet yang lain. Lalu mengapa hanya di Bumi fenomena ini dapat berkondensasi menjadi lautan yang akhirnya memicu terjadinya siklus hidrologi? Salahsatu jawaban yang ada saat ini adalah akibat proses tektonik bumi yang memicu letusan gunungapi yang pada akhirnya membentuk lapisan atmosfer. Tentu saja masih banyak jawaban lain yang menunggu pembuktian dari para ahli kebumian. Apapun jawaban yang benar ... Tampaknya alam Bumi ini adalah satu kesatuan yang saling kait mengkait Keep on search Selamat Iedul Fithri 1428 H Mohon Maaf Lahir Batin, Fajar (1141) == Hystory of Water Cycle (from many sources) : Water was delivered to primitive Earth by planetesimals, meteors and comets during its accretionary phase, which was largely complete by 3.8 billion years ago (bya). Water was released from Earths crust in volcanic eruptions (degassing), but remained in the atmosphere as long as Earths surface temperature was 100°C. Once Earth cooled below 100°C, most water condensed to form the oceans. Enough water vapor and CO2 remained in the atmpsohere to keep the temperature of Earths surface above freezing; without this Greenhouse effect the Earth might have remained frozen, like Mars. There is good evidence of liquid water on Earth at 3.8 bya, and the volume of water has not changed appreciably since then. Throughout Earths history, changes in relative sea level have occurred during times of tectonic activity that increases (or decreases) the volume of submarine mountains, and/or global temperature changes that lead to glaciation/deglaciation. The geologic record shows large changes in ocean volume, as evidenced by del-18O of marine carbonates, that accompanied repeated glaciation during the Pleistocene Epoch (2 mya). During the last peak glaciation (18,000 ybp) 42,000,000 km3 of seawater was trapped in polar ice caps, or 3% of oceans volume, and this lowered sealevel by 120 m relative to the present day. Continental glaciations thus represent a major disruption in the Earths hydrologic cycle, or a loss of steady state conditions. Some examples of perturbations in the hydrologic cycle due to glacial / interglacials and the accompanying global cooling include: - lower rates of evaporation - reduced circulation of moisture through the atmosphere - reduced precipitation One model suggests that 18,000 ybp total ppt was 14% lower than at present, deserts expanded, NPP and terrestrial biomass were lower, greater erosion increased dust flux to the deep sea as recorded in deep sea sediments and ice caps, and loess deposits on land. In contrast, the SW US climate ameliorated during this time period. ... - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
Re: [iagi-net-l] Darimana asalnya air ?
menarik apa memang proses tektonik lempeng hanya ada di bumi ? On 10/11/07, Fajar Lubis [EMAIL PROTECTED] wrote: Sampai tahun 60-an para ahli masih memperdebatkan apakah air tawar berasal dari dalam bumi (mata air, air hasil dari pembentukan batuan dsb) ataukah dari hujan. Pada dasawarsa 70-an hampir semua ahli sumberdaya air sepakat bahwa 90% air tawar berasal dari siklus hujan (siklus hidrologi). Ini yang menerangkan kenapa hampir semua model ketersediaan air dihitung dengan konsep berdasarkan ketersediaan air hujan di wilayah tersebut. 10 % yang bukan berasal dari hujan dikalsifikasikan sebagai air juvenil (berasal dari inti bumi), air metamorfik (berasal dari proses pembentukan batuan metamorf), air magmatik, air fosil dll. Mengingat komposisi kimianya yang kaya dengan mineral, maka sulit untuk dikatakan sebagai sumber air tawar yang layak dikonsumsi secara langsung. Sepakat dengan Pak Awang ... Memang perkembangan dalam ilmu penentuan umur secara umum membawa para ahli kepada kesimpulan bahwa air berasal dari `extra terestial` yang dibawa oleh meteor dan komet 3,8 milyard tahun yang lalu. Pertanyaan yang menarik adalah fenomena tabrakan meteor/komet/planetisimal ini tentu saja akan berlangsung di planet-planet yang lain. Lalu mengapa hanya di Bumi fenomena ini dapat berkondensasi menjadi lautan yang akhirnya memicu terjadinya siklus hidrologi? Salahsatu jawaban yang ada saat ini adalah akibat proses tektonik bumi yang memicu letusan gunungapi yang pada akhirnya membentuk lapisan atmosfer. Tentu saja masih banyak jawaban lain yang menunggu pembuktian dari para ahli kebumian. Apapun jawaban yang benar ... Tampaknya alam Bumi ini adalah satu kesatuan yang saling kait mengkait Keep on search Selamat Iedul Fithri 1428 H Mohon Maaf Lahir Batin, Fajar (1141) == Hystory of Water Cycle (from many sources) : • Water was delivered to primitive Earth by planetesimals, meteors and comets during its accretionary phase, which was largely complete by 3.8billion years ago (bya). • Water was released from Earth's crust in volcanic eruptions (degassing), but remained in the atmosphere as long as Earth's surface temperature was 100°C. • Once Earth cooled below 100°C, most water condensed to form the oceans. • Enough water vapor and CO2 remained in the atmpsohere to keep the temperature of Earth's surface above freezing; without this Greenhouse effect the Earth might have remained frozen, like Mars. • There is good evidence of liquid water on Earth at 3.8 bya, and the volume of water has not changed appreciably since then. • Throughout Earth's history, changes in relative sea level have occurred during times of tectonic activity that increases (or decreases) the volume of submarine mountains, and/or global temperature changes that lead to glaciation/deglaciation. • The geologic record shows large changes in ocean volume, as evidenced by del-18O of marine carbonates, that accompanied repeated glaciation during the Pleistocene Epoch (2 mya). • During the last peak glaciation (18,000 ybp) 42,000,000 km3 of seawater was trapped in polar ice caps, or 3% of oceans volume, and this lowered sealevel by 120 m relative to the present day. • Continental glaciations thus represent a major disruption in the Earth's hydrologic cycle, or a loss of steady state conditions. • Some examples of perturbations in the hydrologic cycle due to glacial / interglacials and the accompanying global cooling include: - lower rates of evaporation - reduced circulation of moisture through the atmosphere - reduced precipitation • One model suggests that 18,000 ybp total ppt was 14% lower than at present, deserts expanded, NPP and terrestrial biomass were lower, greater erosion increased dust flux to the deep sea as recorded in deep sea sediments and ice caps, and loess deposits on land. In contrast, the SW US climate ameliorated during this time period. ... - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
RE: [iagi-net-l] Darimana asalnya air ?
Air adalah ciri planet kita, Bumi. Sebenarnya, planet kita lebih cocok disebut Air, bukan Bumi, sebab air menyusun 70 % permukaannya. Bumi kita adalah planet biru karena lautan ada di mana-mana. Atau, planet kehidupan karena di mana ada air di situ ada kehidupan. Seperti yang Pak Rovicky tulis, memang air bukan produk asli Bumi. Kemajuan2 terakhir dalam astrofisika menemukan bahwa air adalah produk yang dibawa dari tepi Tata Surya kita. Kehidupan di Bumi berasal dari air. Buktinya gampang saja, semua organisme disusun 50-70 % tubuhnya oleh air. Maka, tanpa air kita akan mati. Tak ada air tak ada kehidupan. Dari mana asal air dan bagaimana kehidupan berevolusi daripadanya adalah cerita sains yang sangat menarik. Carl Sagan (alm), astronom terkenal yang pernah menulis buku2 dengan bahasa puitis tentang Jagat Raya dan Bumi, pernah menulis we are made of star-stuff. Begitulah, sebab menurut astronomi memang Bumi kita terbentuk dari puing2 kosmik sisa ledakan bintang. Bumi terbentuk dengan sedikit sekali air, atau tanpa air sama sekali. Air di Bumi berasal dari komet yang terkenal punya es beku di kepalanya dan dari beberapa asteroid yang mengandung air (hydrous asteroids). Kuiper Belt di sebelah luar orbit Neptunus, atau Awan Oort di tepi Tata Surya terkenal sebagai rumah para komet dan benda angkasa lainnya yang mengandung air yang rajin mengunjungi Bumi pada saat2 awal pembentukannya. Air dibawa ke Bumi diperkirakan 4 milyar tahun yang lalu melalui intense bombardment of the inner solar system. Semua planet dalam Tata surya mengalami bombardemen seru di periode ini. Antara lain, peristiwa yang di astronomi disebut lunar cataclysm, periode ketika Bulan begitu di-bombardemen sehingga permukaannya penuh impact craters seperti sekarang. Bumi menurut perhitungan punya rasio 13-500 kali untuk di-bombardemen daripada Bulan. Bumi juga punya critical mass yang lebih besar yang dapat menahan air (es sebenarnya) dari menguap. Bulan, karena gravitasinya lebih kecil, sebagian besar air bekunya menguap ke angkasa raya. Komet2 ini juga mem-bombardemen planet2 raksasa gas macam Yupiter, Saturnus Uranus, dan Neptunus. Diperkirakan di planet2 ini air beku tadi mengalami semacam inkubasi dan kemudian berubah secara kimiawi menjadi kaya akan gas mulia (helium, neon, argon, krypton, xenon dan radon). Dengan menggunakan spekstroskopi, para ahli fisika menemukan bahwa semua komet yang dapat diamati mengandung tanda2 air. Di Alam Semesta, air terbentuk ketika isotop hidrogen, deuterium, berikatan dengan ion oksigen, membentuk apa yang kita sebut heavy water. Air berat ini (10 % lebih berat dari air yang sehari2 kita kenal) terlihat dan terasa seperti air normal, tetapi punya titik didih lebih tinggi (101,4 C) dan titik beku lebih tinggi (3,8 C). Es di dalam komet memerangkap gas2 mulia juga zat2 kimia lain semacam silikat, karbon, dan debu antarplanet. Satu molekul menarik yang terikat kepada komet adalah asam amino. Ini adalah building blocks of biogenic activity. Komet2 ini berlomba mem-bombardemen Bumi dengan kecepatan 120.000 km per jam bagai peluru Jagat Raya, membom Bumi sekaligus memberikan chemical gifts berupa air dan unsur2 kehidupan di dalamnya yang dalam semilyar tahun berikutnya setelah Bumi mengalami diferensiasi magmatik hadiah kimiawi ini berubah menjadi lautan dengan tanda-tanda kehidupan mulai muncul di dalamnya. Dalam pandangan ini, memang komet adalah agen the miracle of seeding water and biological life on Earth. Salam, awang -Original Message- From: Rovicky Dwi Putrohari [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, October 11, 2007 9:00 C++ To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Darimana asalnya air ? Darimana asalnya air ? hmmm turun dari air hujan ... Whallah itu kan wektu kecil ... segala sesuatu yg sulit trus dipikirin turun dari langit ... Barangkali artinya lebih kurang aku ga tau tanya yang diatas saja ! Asal usul air ini juga cukup rumit. Sejak kapan air ada di bumi ini ? Hipotesa yang sering saya baca adalah kisah air dari langit ... alias air dibawa oleh sebuah meteor yang menghunjam bumi dengan membawa bongkahan es! Halllah ini lagi, kali mikir mudah bahwa bumi dahulunya panas perlu dikompres supaya dingin. Namun ada penemuan baru ketika dijumpai uap air di matahari ! iya niih matahari (sun) bukan toko matahari yang sedang penuh sesak hari ini. Penemuan ini menumbuhkan hipotesa bahwa air telah ada bersama-sama dengan pembentukan bumi dan alam semesta. hmmm jadi kapan mulai ada air trus kapan mulai ada kehidupan ya ? Pak Awang pasti punya crita .. :) rdp JOINT CONVENTION BALI 2007 The 32nd HAGI, the 36th IAGI, and the 29th IATMI Annual Convention and Exhibition, Bali Convention Center, 13-16 November 2007 To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: