Barangkali ini salah satu jawabnya Mas. 1. Teori Big bang, teori yang paling di terima kini, sebut semua massa (materi), semula sebesar bola tenis, meledak pada sekitar 15-20 Ga "Giga annum" (Stepen Hawking 1986, NASA 2002), bersesuaian pada 18.617.373.522 BC (Maryanto, 2003), mengembang, menjadi adonan partikel, amat panas, lebih tinggi dari 10 pangkat 40 derajad Celcius, menyebar, temperatur lalu menurun, ada yang berfikir energi berubah sebagiannya menjadi massa, menjadi elementari partikel (muon, lepton, meson, barion, quark, positron, dll. lebih 20'an macam telah di temukan, lalu electron), proton, netron, atom pertama pada 700.000 annum sesudahnya (Origon University physics, 1990'an).
Empat energi utama : atom kuat, atom lemah, elektromagnetik, dan gravitasi. Semua energi lain bisa di turunkan dari empat utama itu. Energi bisa berupa massa, E=m.c^2 (Eistein). Massa mesti energi. Energi bekum tentu berupa massa, bisa berupa medan magnetik, medan gravitasi (yang tak terlihat mata, dan bisa di ukur). Physics, bisa massa, bisa energi itu, atau benda kelihatan, dan benda imaginer tak terlihat. Keempat energi utama tadi ada pada beberapa waktu setelah Big Bang. Amat tinggi temperatur, berarti kecepatan partikel amat besar, tabrakannya amat kuat. Semakin kecil temperatur, semakin kecil tabrakannya. Tabrakan lahirkan sebagian pecah, misal jadi quark itu. Terjadi proses fusi dan fisi yakni pembelahan inti, menjadi beberapa inti atom (nuclei) dan penggabungan atom. Keduanya lahirkan gelombang alpha, beta, gamma. Semua ya energi. Perubahan massa partikel jadikan perubahan gaya gravitasi dan elektromagnetik interaknya antar massa. Makanya ada perubahan tempat, lahirkan peregerakan massa, saya suka sebut mass convection. Di bumi ya arus convection itu. Terus berlangsung perubahan massa, semua dalam kuanta, maka semua massa akan berada pada tingkat jarak tertentu, pereodik, misal atom yang 7 elektron kulit, bumi dengan lapisan yang bpereodik (bisa di nyatakan menjadi 7 lapis), tatasurya yang planetnya jaraknya tertentu, pereodik, 10 planet. Bimasakti dengan 2 ekor berputar 5 kali (ada 10 lengan). Kabut massa tadi menjadi satu, adakan deferensiasi, jadi makin beragam nama atom, yang lebih berat ketengah massa, yang ringan menjadi di bagian luar massa. Crust, dengan 70% ocenaik, sisanya 30 % kontinental. Besi juga terbentuk, jadikan mantel bumi berisi lapisan sial-sima (silisium-alumunium, silisium magnesium). Mantel dominannya besi ini berisi 40 % massa bumi. Dari mana besi itu ? Ya dari langit, wong dulunya semua hanya ada langit. 2. Tujuh lapis bumi: inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, astenosphere, lithosfer bawah, crust. Lithosfer bawah dan atas (crust), semuanya sekitar 70 km, dari semua jari-jari bumi ~7000 km (eh 6370 km). Jadi lithosfer hanya 1 % dari jari-jari bumi, crust hanya 0.1 % dari jari-jari bumi. Lithosfer solid, lainnya mostly liat atawa cair. Lithosfer seakan lembaran amat tipis, numpang diatas cairan. Kami lebih suka sebutan "ribbon plate tectonic", di banding plate tectonic (yang berkecenderungan solid, pejal, tak bisa di lengkungkan"). Arus konveksi lahirkan daerah ekstensi-dan konpresi. Mid oceanic ridge (MOR) adalah ekstensi, magma keluar, ada api di dalam laut. Tak hanya di dalam laut yanga da api, tapi ya di dalam benuapun api, wong semua bumi malah bisa di bilang semua api. Daerah kompresi bisa berupa deretan gunung, circum Pacific-Medeteran, sekitar 60.000 - 70.000 km panjang. Daerah batas megaplate MOR dan lingkaran gunung api ini, banyak sesar, magma keluar keatas isi rekahan. Sesar Semangko-Jawa-Nusatenggra-Laut-banda, Irian, bisa sepanjang sekitar 6.000 - 7.000 km. Sesar bisa lebar 100 m, tinggi 7.000 m itu. Ini di isi magma, sebagi cor (semen bangunan), biar pecahan lempeng tak bergerak. Bayangkan ini bangunan 100 m lebar, 7.000 m tinggi, 70.000 km panjang. Lalu bandingkan dengan Great wall china 10 m lebar, 20 m tinggi, 7.000 km panjang. Daerah rekahan, bagian ekstensi, jadi daerah lubang, makanya gunung-gunung api di Jawa bera jarak pereodik sekitar 70 km dari Slamet, Dieng, Sumbing, ...., Ijen. Pereodik, baris, polanya ada, ada pola tertentu. Mereka sebagai magma, lalu mengeras, jadi batuan beku, keras, sebagai paku yang pas dari bentuk lubang, karena memang semuanya, semula cairan magma yang di cor-kan. Gunung jadikan pecahan plate tidak goyang. Jadi gunung juga sebagai paku. Fungsi gunung tak hanya itu. Amat-sangat banyak sekali gunanya. Gunung-gunung itu baris, ber-saf-saf, juga antiklin, subbasin, basin. Gelombang SALAM, mencari jawab garis besar struktur dan evolusi materi kelas elementer hingga jagadraya. Salam, Maryanto. Cuti dulu ah.... -----Original Message----- From: Tomi Afandi [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 05, 2006 6:37 AM To: iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Mineral Besi dan Gunung2 Dear Geologist, Saya sebenarnya engineer bukan geologist tapi slalu mengikuti mailist ini, Ada 2 pertanyaan OOT yg ingin saya tanyakan, karna pernah baca artikel dr email yg membuat aku tergelitik, 1. Dari manakah asalnya mineral besi, apakah benar dari tabrakan planet2, artinya bukan berasal dari bumi, 2. Apakah fungsinya gunung bt bumi, apakah benar salah satunya sebagai patok bumi, agar tidak goyang, Terimakasih, --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi --------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------- To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id Pembayaran iuran anggota ditujukan ke: Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta No. Rek: 123 0085005314 Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Bank BCA KCP. Manara Mulia No. Rekening: 255-1088580 A/n: Shinta Damayanti IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi ---------------------------------------------------------------------