RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-12 Terurut Topik batu gamping

1 Kekecualian Abah
 
West Seno ditemukan tahun 1998 di produksi 5 Agustus 2003 (5 tahun)

From: yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



      



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
-
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
-



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-10 Terurut Topik Herman.Darman
Dari Wood Mac:
REPORT OVERVIEW - New discoveries in South East Asia have dwindled in size by 
over 80% in the last ten years.  The average oil or gas find is now smaller 
than in Europe, and new discoveries have replaced only 54% of the 10.2 billion 
barrels of oil equivalent produced between 2005 and 2009.  This proportion has 
fallen to 30% and less, in some key provinces such as Thailand and Indonesia.
Between 50 and 60 discoveries are still being made each year across the region, 
but these finds are getting dramatically smaller.  Few fields of any scale or 
importance have been discovered in the last decade, and most new developments 
are of discoveries which were made more than ten years ago. There is no doubt 
that it has been a disappointing decade for the exploration drill-bit in South 
East Asia.
Ironically, the exploration outlook still appears positive, and poised for a 
period of intense activity.  Over the last five years, there has been an 
unprecedented surge in industry interest.  Active licenses have doubled, and 
the number of participating companies has rocketed, particularly in Indonesia.  
By such measures, the exploration provinces of South East Asia have never been 
so popular.
Nevertheless, the next few years will go a long way in determining the 
long-term scale and shape of the more prominent oil and gas industries in the 
region.  Many of the most prospective areas are already licensed and the 
current suite of drilling commitments will test many of the larger and more 
attractive prospects, particularly in frontier areas.

Salam,

Herman

-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Thursday, December 09, 2010 8:36 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Mas Doddy,

Short term:
- aggressive infill: untuk tipe light oil dengan konektifitas reservoir sangat 
baik dan strong water drive serta acre spacing <60 acre, biasanya secara umum 
reservoirnya sudah depleted. Tapi kalau bisa dibuat 3D model stratigraphy 
detail yang memisahkan penyebaran main channel (yang sudah depleted) serta area 
yang memiliki kualitas reservoir lebih buruk (facies shally sand di bagian 
channel margin atau tidal bar) maka bisa dikembangkan terlebih dahulu infill 
untuk bypassed oil di bagian yang shally sand tersebut. Kalau perlu dengan 
sumur horizontal.

Untuk langsung ke WF (water flood / injeksi air), bisa saja asal ada modal dan 
memenuhi kriteria (baik subsurface maupun surface) - terutama kalau memang 
diperlukan untuk mendukung reservoir drive dan diprediksi porsi incremental 
recovery-nya menjanjikan. Sekarang juga direkomendasikan satu paket WF+EOR 
dalam arti sikuen penerapan EOR sudah direncanakan di awal agar lebih efektif 
melanjutkan performa WF. Cuma yang satu paket ini kami juga belum pernah 
mencoba, maklum dari dulu yang terpikir cuma langsung WF saja, sedangkan 
EOR-nya belakangan.

Long term:
- Unconventional oil dan gas --> Kalau di North America, yang jagoan 
mengembangkan unconventional oil/gas justru mid-size kumpeni, sedangkan kumpeni 
besar lebih jagoan untuk mengakuisisi mid-size kumpeni yang sudah berhasil. 
Kalau di Indonesia sepertinya akan terbalik, yang kumpeni besar yang sepertinya 
memulai meskipun pelan-pelan. At least sampai 1-3 tahun mendatang komitmennya 
masih dalam rangkaian kegiatan eksplorasi-appraisal program di wilayah operasi 
kerjanya masing-masing, terutama untuk tes play concept dan penguasaan 
teknologi eksploitasi. Tapi siapa tahu ada mid-size kumpeni yang lebih berani?

Terima kasih juga atas partisipasinya dalam Harau Field Trip. Selain tight 
sandstone dari Formasi Brani di Harau, juga akan menarik untuk mengamati 
potensi source rock gas/oil shale di Formasi Sangkarewang (yang ini ada di 
tempat yang lain di Sumatra Barat, perlu field trip juga lagimaaf harus 
dicicil paket field tripnya :)

Salam,
Wikan


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Thursday, December 09, 2010 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Mas Wikan,
Dua term yang sampeyan kemukakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti.

Short term,
- aggressive infill program di mature area > andai saja konektifitas dari 
reservoir cukup baik, apakah spacing 100m menjadi salah satu solusi? Apakah 
bisa di bypass ke long term dgn melakukan WF atau EOR? Terutama untuk sumur2 
dalam yang biayanya tidak kecil. Untuk sumur2 onshore yang dangkal spt di CVX 
mungkin bisa dilakukan karena dgn biaya yang kecil pay off juga tidak perlu 
reserves besar.
- POD secepatnya > setuju sekalicontoh di lapangan saya apabila sumur 
explorasi berhasil, perlu sekitar 3 bulan untuk mendapatkan production area dan 
sekitar 3 bulan utk production facility construction sehingga bisa dicapai long 
term production. Kalau dilakukan pararel perlu waktu sekitar 4-5 bulan untuk 
mendapatkan produksi yang menerus. Ini untuk kasus minyak. Ga

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Mas Doddy,

Short term:
- aggressive infill: untuk tipe light oil dengan konektifitas reservoir sangat 
baik dan strong water drive serta acre spacing <60 acre, biasanya secara umum 
reservoirnya sudah depleted. Tapi kalau bisa dibuat 3D model stratigraphy 
detail yang memisahkan penyebaran main channel (yang sudah depleted) serta area 
yang memiliki kualitas reservoir lebih buruk (facies shally sand di bagian 
channel margin atau tidal bar) maka bisa dikembangkan terlebih dahulu infill 
untuk bypassed oil di bagian yang shally sand tersebut. Kalau perlu dengan 
sumur horizontal.

Untuk langsung ke WF (water flood / injeksi air), bisa saja asal ada modal dan 
memenuhi kriteria (baik subsurface maupun surface) - terutama kalau memang 
diperlukan untuk mendukung reservoir drive dan diprediksi porsi incremental 
recovery-nya menjanjikan. Sekarang juga direkomendasikan satu paket WF+EOR 
dalam arti sikuen penerapan EOR sudah direncanakan di awal agar lebih efektif 
melanjutkan performa WF. Cuma yang satu paket ini kami juga belum pernah 
mencoba, maklum dari dulu yang terpikir cuma langsung WF saja, sedangkan 
EOR-nya belakangan.

Long term:
- Unconventional oil dan gas --> Kalau di North America, yang jagoan 
mengembangkan unconventional oil/gas justru mid-size kumpeni, sedangkan kumpeni 
besar lebih jagoan untuk mengakuisisi mid-size kumpeni yang sudah berhasil. 
Kalau di Indonesia sepertinya akan terbalik, yang kumpeni besar yang sepertinya 
memulai meskipun pelan-pelan. At least sampai 1-3 tahun mendatang komitmennya 
masih dalam rangkaian kegiatan eksplorasi-appraisal program di wilayah operasi 
kerjanya masing-masing, terutama untuk tes play concept dan penguasaan 
teknologi eksploitasi. Tapi siapa tahu ada mid-size kumpeni yang lebih berani?

Terima kasih juga atas partisipasinya dalam Harau Field Trip. Selain tight 
sandstone dari Formasi Brani di Harau, juga akan menarik untuk mengamati 
potensi source rock gas/oil shale di Formasi Sangkarewang (yang ini ada di 
tempat yang lain di Sumatra Barat, perlu field trip juga lagimaaf harus 
dicicil paket field tripnya :)

Salam,
Wikan


-Original Message-
From: Doddy Suryanto [mailto:dod...@pttep.com] 
Sent: Thursday, December 09, 2010 8:13 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Mas Wikan,
Dua term yang sampeyan kemukakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti.

Short term,
- aggressive infill program di mature area > andai saja konektifitas dari 
reservoir cukup baik, apakah spacing 100m menjadi salah satu solusi? Apakah 
bisa di bypass ke long term dgn melakukan WF atau EOR? Terutama untuk sumur2 
dalam yang biayanya tidak kecil. Untuk sumur2 onshore yang dangkal spt di CVX 
mungkin bisa dilakukan karena dgn biaya yang kecil pay off juga tidak perlu 
reserves besar.
- POD secepatnya > setuju sekalicontoh di lapangan saya apabila sumur 
explorasi berhasil, perlu sekitar 3 bulan untuk mendapatkan production area dan 
sekitar 3 bulan utk production facility construction sehingga bisa dicapai long 
term production. Kalau dilakukan pararel perlu waktu sekitar 4-5 bulan untuk 
mendapatkan produksi yang menerus. Ini untuk kasus minyak. Gas tentu saja perlu 
waktu lebih seperti Mas Noor kemukakan alasannya.

Long term,
- EOR > setuju sekali tetapi ya kembali case by case seperti di atas.
- Unconventional oil dan gas > melakukan pemboran di play ini tidak susah 
tetapi exploitasinya yang menjadi pertanyaan. Mungkin teknik ini perlu 
dilakukan kumpeni2 yang mempunyai portfolio besar sehingga teknologi yang 
dimiliki bisa memungkinkan untuk melakukan exploitasi play ini. Hanya saja, 
berapa dari kumpeni besar yang mau menuju play ini di Indonesia? Mereka umumnya 
masih berfikir di conventional play. Di US kumpeni2 besar ini telah lama 
mengexplotasi play ini terutama di daerah mid continent.
- New play/frontier exploration > ini wajib.hanya saja seperti diskusi2 
sebelumnya. Kebanyakan kumpeni2 menunggu hasil pemboran kumpeni lain. 

Field trip? Sangat setuju. Kemarin Harau Field Trip sangat berkesan buat saya. 
Ternyata alluvial fan play di CSB sangat menarik untuk ditindak lanjuti. Play 
ini merupakan analog dari play yang ada di Phitsanulok Basin di Central Plains 
of Thailand. Disini saya rasa spacing merupakan isu yang menarik untuk dibahas 
selain fracturing di reservoirnya sendiri karena sifat dari reservoirnya yang 
sangat tight.

Salam,
-doddy-



-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Thursday, 09 December, 2010 7:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru 

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Doddy Suryanto
Mas Wikan,
Dua term yang sampeyan kemukakan cukup menarik untuk ditindaklanjuti.

Short term,
- aggressive infill program di mature area > andai saja konektifitas dari 
reservoir cukup baik, apakah spacing 100m menjadi salah satu solusi? Apakah 
bisa di bypass ke long term dgn melakukan WF atau EOR? Terutama untuk sumur2 
dalam yang biayanya tidak kecil. Untuk sumur2 onshore yang dangkal spt di CVX 
mungkin bisa dilakukan karena dgn biaya yang kecil pay off juga tidak perlu 
reserves besar.
- POD secepatnya > setuju sekalicontoh di lapangan saya apabila sumur 
explorasi berhasil, perlu sekitar 3 bulan untuk mendapatkan production area dan 
sekitar 3 bulan utk production facility construction sehingga bisa dicapai long 
term production. Kalau dilakukan pararel perlu waktu sekitar 4-5 bulan untuk 
mendapatkan produksi yang menerus. Ini untuk kasus minyak. Gas tentu saja perlu 
waktu lebih seperti Mas Noor kemukakan alasannya.

Long term,
- EOR > setuju sekali tetapi ya kembali case by case seperti di atas.
- Unconventional oil dan gas > melakukan pemboran di play ini tidak susah 
tetapi exploitasinya yang menjadi pertanyaan. Mungkin teknik ini perlu 
dilakukan kumpeni2 yang mempunyai portfolio besar sehingga teknologi yang 
dimiliki bisa memungkinkan untuk melakukan exploitasi play ini. Hanya saja, 
berapa dari kumpeni besar yang mau menuju play ini di Indonesia? Mereka umumnya 
masih berfikir di conventional play. Di US kumpeni2 besar ini telah lama 
mengexplotasi play ini terutama di daerah mid continent.
- New play/frontier exploration > ini wajib.hanya saja seperti diskusi2 
sebelumnya. Kebanyakan kumpeni2 menunggu hasil pemboran kumpeni lain. 

Field trip? Sangat setuju. Kemarin Harau Field Trip sangat berkesan buat saya. 
Ternyata alluvial fan play di CSB sangat menarik untuk ditindak lanjuti. Play 
ini merupakan analog dari play yang ada di Phitsanulok Basin di Central Plains 
of Thailand. Disini saya rasa spacing merupakan isu yang menarik untuk dibahas 
selain fracturing di reservoirnya sendiri karena sifat dari reservoirnya yang 
sangat tight.

Salam,
-doddy-



-Original Message-
From: Winderasta, Wikan (wikanw) [mailto:wik...@chevron.com] 
Sent: Thursday, 09 December, 2010 7:42 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru secepatnya

Long term sustainability dari target 990.000-1.000.000 bopd (hingga 2030)
Resepnya:
- Penerapan EOR (enhance oil recovery) untuk meningkatkan field recovery 
- Pengusahaan Unconventional oil/gas
- Pengusahaan new play/frontier exploration

Workshop mengenai Kedua topik di bawah sangat menarik terkait masa depan 
industri migas di Indonesia. Kalau bisa ada acara field tripnya.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 6:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
"new play" di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditemp

RE: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA

2010-12-08 Terurut Topik Winderasta, Wikan (wikanw)
Dari acara simposium tetangga (IATMI) dikemukakan 2 hal menyangkut produksi 
minyak ke depan di negara Indonesia.

Short term: mencapai produksi 990.000 bopd 2013 (GOI-BPMIGAS) dan 1 jt bopd 
2012 (IATMI).
Resepnya: 
- Aggressive infill program di mature area ~100-200 pemboran sumur baru di 
blok/lapangan mature.
- POD/POP lapangan baru secepatnya

Long term sustainability dari target 990.000-1.000.000 bopd (hingga 2030)
Resepnya:
- Penerapan EOR (enhance oil recovery) untuk meningkatkan field recovery 
- Pengusahaan Unconventional oil/gas
- Pengusahaan new play/frontier exploration

Workshop mengenai Kedua topik di bawah sangat menarik terkait masa depan 
industri migas di Indonesia. Kalau bisa ada acara field tripnya.

Salam,
Wikan

-Original Message-
From: herman.dar...@shell.com [mailto:herman.dar...@shell.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 6:02 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
"new play" di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam "Mesozoikum PS" di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang "Fractured reservoir" atau "Tight Gas"...


salam,



From: yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...

Ayo siapkan diri!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 22-25 November 2010
-
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
I

Re: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - Migas S.O.S ?]

2010-12-08 Terurut Topik yudieiskandar
Signature bonus... Topik ini cukup lama di diskusikan di JSC, termasuk ϑëπƍάπ 
rekans di MIGAS ϑäπ BPMIGAS. Sekarang ini signature bonus sepertinya menjadi 
semacam "setoran wajib" dari KESDM ke GOI. Dalam press release pengumuman 
pemenang tender blok, selalu disebut jumlah SB Чά‎​πƍ didapat.Däπ Чά‎​πƍ paling 
critical, menjadi salah satu parameter utama dalam penentuan pemenang.  
Sehingga untuk perusahaan Чά‎​πƍ memang serius ingin menggarap suatu blok, ini 
bisa menjadi batu sandungan Чά‎​πƍ bisa mengakibatkan blok tsb lepas dari 
genggaman, walaupun 3-yr commitmentnya bagus. Di area Semai, sekarang ini ada 
satu blok yg telah berpindah tangan ke tangan investment company ϑäπ rasanya 
blok tsb belum di apa apakan sampai sekarang (CMIIR).
Satu hal lagi, rupanya besaran SB îτϋ ditentukan dalam rapat komite yg juga 
dihadiri oleh PT (ITB,Unpad,UPN, UGM,Trisakti),salah satu parameternya adalah 
besaran potential reserves (pak Mino, mas Agus Guntoro mohon koreksinya jika 
salah). Sehingga тiϑά‎ќ heran jika tahun lalu blok di wilayah Tomini bay, 
minimum sig bonusnya 5 jt USD (di tender sekarang sudah turun lagi).
Pertanyaannya, apakah KESDM ini mau mengumpulkan setoran "fresh money" sebanyak 
banyaknya atau mau meningkatkan produksi. Tentu jika boleh sih milih kedua 
duanya, tapi jika harus memilih? 

Wass


YI
(Maaf тiϑά‎ќ bisa menghapus tail dibawah)


Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: 
Date: Wed, 8 Dec 2010 12:01:54 
To: 
Reply-To: 
Subject: [iagi-net-l] NEW VENTURE INDONESIA was [iagi-net-l] Pemenang Regular 
Tender 2010 hanya 3 blok -  Migas S.O.S ?]
Menyambung tulisan Noor, saya juga sempat terpikir mengenai ide baru mengenai 
"new play" di Indonesia. Mungkin kita bisa dikelompokkan sbb . 

1. New Play di mature area: Temanya sekitar Fractured Reservoir, Tight Gas, Oil 
Shale, CBM dll yang berhubungan dengan Unconventional Play, Deeper Play. Topik 
Unconventional Oil tentunya menjadi semarak di dunia international. Untuk Asia 
Tenggara yang relative punya sejarah migas yang cukup lama, topic 
unconventional ini juga sudah perlu dipikirkan lebih jauh. 
2. New Play di area baru: Daerah-daerah yang masih relatif sedikit data dan 
perlu lebih banyak model geologi. Yang paling mudah adalah daerah yang sudah 
ada data seismiknya, misalnya Gorontalo Basin, Andaman Sea (India), Fore-arc 
Sumatra, Fore-arc Jawa, Arafura Sea.

HD



-Original Message-
From: noor syarifuddin [mailto:noorsyarifud...@yahoo.com] 
Sent: Wednesday, December 08, 2010 7:24 AM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]

IMHO, mungkin harus dibedakan pengembangan lapangan gas dan minyak. Kalau 
melihat contoh di bawah ini, maka sebagian besar adalah lapangan gas yang 
memang 
proses pengembangannya sangat tergantung tersedianya pihak pembeli. Kalau untuk 
lapangan di area yang sudah bagus sarana pendukungnya (infrastruktur maupun 
pasarnya), maka saya kira akan lebih cepat lagi.
Untuk kasus Cepu, saya tidak berkomentar deh...soalnya kemungkinan tidak hanya 
soal teknis belaka.

Namun saya setuju bahwa sekarang ini semakin sulit untuk menemukan gajah-gajah 
lagi. Salah satu jalan yang bisa ditempuh ya mungkin harus masuk daerah baru, 
diantaranya Indonesia Timur dengan target yang baru dan berbeda. Hal ini yang 
membuat symposium semacam "Mesozoikum PS" di Bandung kemarin menjadi semakin 
menarik dan diperlukan untuk diteruskan dari waktu ke waktu. Mungkin yang juga 
bisa juga diadakan seminar tentang "Fractured reservoir" atau "Tight Gas"...


salam,



From: yanto R.Sumantri 
To: iagi-net 
Sent: Wed, December 8, 2010 10:21:44 AM
Subject: [Fwd: RE: [iagi-net-l] Pemenang Regular Tender 2010 hanya 3 blok - 
Migas S.O.S ?]





-
Kelima, sedikitnya penemuan lapangan dengan katagori
giant, kalaupun ada
penemuan besar, butuh waktu yang sangat lama
untuk bisa mulai
berproduksi, bahkan mencapai belasan tahun. Coba
saja kita lihat,
lapangan Cepu (Banyu Urip dibor Humpuss tahun 1998,
saat ini sudah
berproduksi tapi belum full capacity), Tangguh
(Roabiba ditemukan tahun
1990, Wiriagar Deep dan Vorwata tahun
1995&96, baru berproduski 2009!)
dan Masela (ditemukan tahun
2000, baru akan produksi tahun 2016). Senoro
Toili (Senoro ditemuan
tahun 1999, entah kapan akan mulai berproduksi).

Mbang .dan
Rekan rekan 

Yang Anda tuliskan diatas sangat menarik , apakah
Anda tahu alasan alasan apa saja yang menyebabkan keterlambatan dari
pengembangan masig masong penemuan ???
Saya kira setiap lapangan
tersebut diatas mempunyai alasan yang ber-beda 2.
Terima kasigh atas
pencerahannya..

si Abah.



  



PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
---