RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale
sedikit komentar tentang organic shale (suka dibilang hot shale) di Mahakam delta. organic shale yang GR tinggi itu kalau di lihat di core, sebenarnya adalah detrital coal/plants yang brittle (very high gr, low density, high neutron). umumnya diatasnya ditemukan prodelta shale yang keras (high gr, high density, high neutron). Beberapa orang menganngap organic shale itu keras, (low rop saat drilling), padahal yang keras adalah prodelta shale (marine). Yang pernah kerja di Delta lain mungkin bisa kometar, apakah juga ditemukan hot shale? Regards, = AMIR AL AMIN - DKS/OPG/WGO TOTAL E&P INDONESIE BALIKPAPAN (62-542)-534283 - (62)-811592277 = |-+> | | Bambang Gumilar | | | <[EMAIL PROTECTED]| | | o.com> | | || | | 08/09/2005 02:26 | | | PM | | | Please respond to| | | iagi-net | | || |-+> >--| | | | To: iagi-net@iagi.or.id | | cc: | | Subject: RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale | >--| Serpih Serpih kaya bahan organik (organic rich shale) mungkin istilah yang lebih tepat dipakai untuk mewakili organic shale yang tengah didiskusikan. Karena hampir sukar menemui shale yang benar-benar tersusun atas bahan organik murni. Gamma Ray 'Organic rich shale', ORS, sebenarnya mudah dibedakan dari serpih biasa (common shale, CS )dari respon Spectral GR-nya. Kandungan Thorium dan Kalium di kedua jenis serpih hampir sama jika kaolinit mendominasi jenis lempung di CS. Jika ilit (illite) yang dominan, maka Kalium (Potassium) di CS akan terbaca tinggi. Setuju dengan mas Gantok, kita harus punya data xrd untuk memverifikasinya lagi. Perbedaannya nyata terletak pada konsentrasi Uranium yang jauh lebih tinggi di ORS. Jika rata-rata CS mempunyai kandungan U circa 2 ? 4 ppm saja. ORS rata-rata memiliki 9-11 ppm yang memberi kontribusi tingginya pembacaan GR (Total Gamma Ray). Resistivitas Resistivitas yang rendah selain disebabkan oleh tingginya salinitas 'connate water' di 'pori-pori' atau inter-lattice di serpih tersebut, seperti yang disebutkan oleh pak Awang, bisa juga disebabkan oleh komposisi litologi (tidak 100% serpih) dan mineraloginya. Seperti umumnya 'nature of the shaly sands'. Serpih (ORS atau CS) juga mempunyai karakteristik 'shaly sand', seperti: lempungan, interlaminasi, dan sering 'abundantly pyritiferous'. Pirit hadir sebagai mineral sekunder, banyak atau sedikitnya bergantung pada pasokan dari sumber sedimen dan kondisi reduksi/oksidasi pada saat pembentukannya. Kehadiran pirit (FeS2) di serpih juga memberi kontribusi tambahan konduktivitas. Mas Gantok, menurut saya, kehadiran Glaukonit lebih mungkin di CS daripada ORS. Glaukonit merupakan mineral sekunder juga, tapi ia menerangkan adanya pengaruh dari kondisi laut lepas. Sementara ORS biasanya diendapkan lebih dekat ke sumber dan tertutup ( lagoonal ?). Ada sedimentologist yang bisa beri pencerahan? Salinitas Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa sifat konduktif ORS lebih disebabkan oleh fluida daripada mineral sekunder (Kreis et.al, 2005) dan Worthington (2000). Pengalaman di Sumatra memperlihatkan bahwa Brown Shale di Central Sumatra Basin (CBS) dan Lahat Formation South Sumatra Basin (SSB) yang dipercaya sebagai source rocks yang mensuplai Pematang Group endapan danau air tawar (Lacustrine) dan sebagian berupa Terrigenous facies, memiliki Resistivitas yang lebih tinggi daripada 'marine shale' dan CS lainnya. Dengan salinitas di bawah 2000 ppm NaCl ekivalen, efek dari 'spent source rock' atau 'un-spent source rock' menjadi interpretatif. Saya belum pernah bekerja di kawasan Delta Mahakam (kalau memang ini daerah yang di diskusikan). Jadi masih terbatas informasi tentang konduktif ORS di sana. Salam, -bg "Subiyantoro, Gantok (gantoks)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Secara petrografi shale masih mempunyai kandungan +/- 60 % clay. Kalau dari log aja, antara
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale
Serpih Serpih kaya bahan organik (organic rich shale) mungkin istilah yang lebih tepat dipakai untuk mewakili organic shale yang tengah didiskusikan. Karena hampir sukar menemui shale yang benar-benar tersusun atas bahan organik murni. Gamma Ray Organic rich shale, ORS, sebenarnya mudah dibedakan dari serpih biasa (common shale, CS )dari respon Spectral GR-nya. Kandungan Thorium dan Kalium di kedua jenis serpih hampir sama jika kaolinit mendominasi jenis lempung di CS. Jika ilit (illite) yang dominan, maka Kalium (Potassium) di CS akan terbaca tinggi. Setuju dengan mas Gantok, kita harus punya data xrd untuk memverifikasinya lagi. Perbedaannya nyata terletak pada konsentrasi Uranium yang jauh lebih tinggi di ORS. Jika rata-rata CS mempunyai kandungan U circa 2 4 ppm saja. ORS rata-rata memiliki 9-11 ppm yang memberi kontribusi tingginya pembacaan GR (Total Gamma Ray). Resistivitas Resistivitas yang rendah selain disebabkan oleh tingginya salinitas connate water di pori-pori atau inter-lattice di serpih tersebut, seperti yang disebutkan oleh pak Awang, bisa juga disebabkan oleh komposisi litologi (tidak 100% serpih) dan mineraloginya. Seperti umumnya nature of the shaly sands. Serpih (ORS atau CS) juga mempunyai karakteristik shaly sand, seperti: lempungan, interlaminasi, dan sering abundantly pyritiferous. Pirit hadir sebagai mineral sekunder, banyak atau sedikitnya bergantung pada pasokan dari sumber sedimen dan kondisi reduksi/oksidasi pada saat pembentukannya. Kehadiran pirit (FeS2) di serpih juga memberi kontribusi tambahan konduktivitas. Mas Gantok, menurut saya, kehadiran Glaukonit lebih mungkin di CS daripada ORS. Glaukonit merupakan mineral sekunder juga, tapi ia menerangkan adanya pengaruh dari kondisi laut lepas. Sementara ORS biasanya diendapkan lebih dekat ke sumber dan tertutup ( lagoonal ?). Ada sedimentologist yang bisa beri pencerahan? Salinitas Namun, beberapa penelitian membuktikan bahwa sifat konduktif ORS lebih disebabkan oleh fluida daripada mineral sekunder (Kreis et.al, 2005) dan Worthington (2000). Pengalaman di Sumatra memperlihatkan bahwa Brown Shale di Central Sumatra Basin (CBS) dan Lahat Formation South Sumatra Basin (SSB) yang dipercaya sebagai source rocks yang mensuplai Pematang Group endapan danau air tawar (Lacustrine) dan sebagian berupa Terrigenous facies, memiliki Resistivitas yang lebih tinggi daripada marine shale dan CS lainnya. Dengan salinitas di bawah 2000 ppm NaCl ekivalen, efek dari spent source rock atau un-spent source rock menjadi interpretatif. Saya belum pernah bekerja di kawasan Delta Mahakam (kalau memang ini daerah yang di diskusikan). Jadi masih terbatas informasi tentang konduktif ORS di sana. Salam, -bg "Subiyantoro, Gantok (gantoks)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Secara petrografi shale masih mempunyai kandungan +/- 60 % clay. Kalau dari log aja, antara shale dan clay sulit dibedakan karena kita tidak tahu jenis clay yang terkandung di shale. Oleh karena itu perlu diketahui jenis claynya dari analisa XRD. Berapa GAPI nilai GRnya?. Kalau dihubungkan dengan log resistivitas yang drop, kemungkinan shale tersebut banyak sudah tidak banyak HC, seperti kata pak Awang, sebaliknya mengandung unsur hidroksida. Kalau GRnya besar dan resistivitasnya sangat kecil, kemungkinan shale tersebut mengandung clay jenis montmorilonite. Bisa juga banyak glaukonitnya (mengandung Fe). >Gantok Subiyantoro, > -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 07, 2005 10:39 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale Organic shales (maksudnya di siklus Delta Mahakam kan ?) diendapkan saat tubuh delta mengalami penenggelaman (flooding events, kita mengenalnya sekarang). Maka, organic shales adalah batas-batas flooding surface, atau maximum flooding surface, atau juga transgressive surface (TS). Pengalaman saya saat mempelajarinya dulu (Total, 1990) menunjukkan bahwa organic shales lebih baik sebagai marker untuk korelasi, dibandingkan sebagai batuan induk. Setelah mempelajari geokimia lapangan2 migas di Delta Mahakam, terbukti bahwa batubara asosiasi delta yang menjadi batuan induk utama migas di wilayah ini, dibandingkan kontribusi dari organic shales. Pertanyaannya lebih mengarah ke karakteristik petrofisika batuan induk, khususnya log resistivitas. Karena shale, tentu GR-nya tinggi, terutama karena kontribusi mineral radioaktif uranium yang tinggi di dalam shale, dan moderate K dan thorium. Dalam hal resistivitas, maka perlu dibedakan antara batuan induk matang dan tidak matang. Batuan induk matang dan sudah selesai menggenerasikan migas (spent source rocks) akan punya GR tinggi dan resistivitas tinggi. Batuan induk matang yang sedang aktif menggenerasikan migas (saat ini ada di HC window) akan punya GR tinggi dan resistivitas tinggi (tetapi resistivitasnya
RE: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale
Secara petrografi shale masih mempunyai kandungan +/- 60 % clay. Kalau dari log aja, antara shale dan clay sulit dibedakan karena kita tidak tahu jenis clay yang terkandung di shale. Oleh karena itu perlu diketahui jenis claynya dari analisa XRD. Berapa GAPI nilai GRnya?. Kalau dihubungkan dengan log resistivitas yang drop, kemungkinan shale tersebut banyak sudah tidak banyak HC, seperti kata pak Awang, sebaliknya mengandung unsur hidroksida. Kalau GRnya besar dan resistivitasnya sangat kecil, kemungkinan shale tersebut mengandung clay jenis montmorilonite. Bisa juga banyak glaukonitnya (mengandung Fe). >Gantok Subiyantoro, > -Original Message- From: Awang Satyana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, September 07, 2005 10:39 AM To: [EMAIL PROTECTED]; iagi-net@iagi.or.id Subject: [iagi-net-l] Re: [Geo_unpad] Mohon Pencerahan Mengenai Organic Shale Organic shales (maksudnya di siklus Delta Mahakam kan ?) diendapkan saat tubuh delta mengalami penenggelaman (flooding events, kita mengenalnya sekarang). Maka, organic shales adalah batas-batas flooding surface, atau maximum flooding surface, atau juga transgressive surface (TS). Pengalaman saya saat mempelajarinya dulu (Total, 1990) menunjukkan bahwa organic shales lebih baik sebagai marker untuk korelasi, dibandingkan sebagai batuan induk. Setelah mempelajari geokimia lapangan2 migas di Delta Mahakam, terbukti bahwa batubara asosiasi delta yang menjadi batuan induk utama migas di wilayah ini, dibandingkan kontribusi dari organic shales. Pertanyaannya lebih mengarah ke karakteristik petrofisika batuan induk, khususnya log resistivitas. Karena shale, tentu GR-nya tinggi, terutama karena kontribusi mineral radioaktif uranium yang tinggi di dalam shale, dan moderate K dan thorium. Dalam hal resistivitas, maka perlu dibedakan antara batuan induk matang dan tidak matang. Batuan induk matang dan sudah selesai menggenerasikan migas (spent source rocks) akan punya GR tinggi dan resistivitas tinggi. Batuan induk matang yang sedang aktif menggenerasikan migas (saat ini ada di HC window) akan punya GR tinggi dan resistivitas tinggi (tetapi resistivitasnya lebih kecil dari spent source rocks). Dan, batuan induk shale yang belum matang (immature) akan punya GR tinggi dan RESISTIVITAS YANG RENDAH. Secara logis, ini mudah diterima karena minyak dan gas yang tergenerasi di batuan induk matang akan bersifat isolator sehingga menghasilkan resistivitas tinggi. Tetapi, shale yang immature di daerah delta fluida di dalamnya hampir semuanya air laut yang kita tahu bersifat elektrolit karena banyak garam terlarut di dalamnya sehingga resistivitasnya rendah. Dan, harus juga dibedakan dengan coal yang punya resistivitas tinggi, yang semata-mata karena terkandung fluida bukan air laut. Coal yang telah menggenerasikan migas akan punya resistivitas yang maksimum. Semoga cukup memberikan keterangan dalam hal logika. salam, awang wanasherpa <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Rekan-rekans dan teman-temans, saya minta penjelasan mengenai genesa organic shale, secara kasat mata terlihat menarik pada log respon dimana harga GR begitu tinggi yang di ikuti oleh dropnya harga Resistivity, dan anggapan saya GR yang tinggi disebabkan oleh sifat shale nya (walaupun harga GR nya lebih tinggi dari clean shale) namun mengapa harga resistivitinya juga drop (lebih rendah dari clean shale) dengan asumsi adanya organic matter seharusnya menambah nilai resistiviy (seperti coal). mohon pencerahannya.siapa tau saya salah wanasherpa Moderators: Budhi Setiawan '91 <[EMAIL PROTECTED]> Edi Suwandi Utoro '92 <[EMAIL PROTECTED]> Sandiaji '94 <[EMAIL PROTECTED]> Wanasherpa '97 <[EMAIL PROTECTED]> Satya '2000 <[EMAIL PROTECTED]> SPONSORED LINKS College and university search School education Colleges and universities College and university search engine Colleges and universities in College and university information - YAHOO! GROUPS LINKS Visit your group "Geo_Unpad" on the web. To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. - __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id Visit IAGI Website: http://iagi.or.id IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/ IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi Komisi Sedimentologi (FOSI) : Ratna Asharina (Ratna.Asharina[at]santos.com)-http://fosi.iagi.or.id Komisi SDM/Pendidikan : Edy Sunardi(sunardi[at]melsa.net.id) Komisi Karst : Hanang Samodra(hanang[at]grdc.dpe.go.id) Komisi Sertifikasi : M. Suryowibowo(soeryo[at]bp.com) K