Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry Kekar Kolom Lagada

2009-03-17 Terurut Topik Chairul Nas
Rekan2 IAGI yth:
 
Sebelum situs tsb siap untuk dikunjungi oleh mahasiswa atau geologiawan yg 
tertarik pada Coal Geology dan Coal Sedimentology, saya usul Tim IAGI 
menerbitkan Buku Pedoman Ekskursi. Dlm rangka penyiapan buku tsb, kiranya 
geologists Arutmin dan BHP terlebih dahulu membimbing kita meninjau ke 
lapangan, dan berdiskusi di lapangan agar bisa disusun buku yang dapat 
menceritakan gejala-gejala geologi dan sedimentologi lapisan-lapisan batubara 
di lokasi tersebut. Mungkin kita juga bisa minta bantu Dr Tim Moore dan Mike 
Friederich (geologists yg amat familiar dgn lapisan-lapisan batubara Satui dan 
Senakin). Di sana ada Pak Sony Pangestu sendiri, Pak Elino Febriadi, Pak Kus 
Darius dan geologists Arutmin lainnya. Mohon masukan dari teman-temanmlain. 
Tks. Wass.
 
Chairul Nas
Divisi Batubara - IAGI

--- Pada Sen, 16/3/09, mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com menulis:


Dari: mohammad syaiful mohammadsyai...@gmail.com
Topik: Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry  Kekar Kolom Lagada
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Senin, 16 Maret, 2009, 7:06 AM


kang agus, kang andri, berpikir yg nyata saja.

utk rencana konservasi situs geologi di kalsel, tentu IAGI akan dan
sudah tangkap 'kan. karena apa? ya seperti cerita pak agus, karena si
'pengusaha' dalam hal ini arutmin (suwun banget buat mas sonny) telah
berikrar dan pemerintah (ditjen minerbapabum) sangat mendukung (bahkan
hingga dalam angka biaya). semoga saja cita2 bersama ini dapat
terwujud segera.

utk kang andri, ttg quarry andesit di lagadar, cimahi, kelihatannya
juga sangat positip prospeknya, yaitu si 'pemilik' sudah berikrar utk
dijadikan wisata (geowisata) dan pendidikan. nah, yg belum atau tidak
jelas ceritanya adalah apakah pemerintah (entah pemda cimahi, jabar,
atau dinas esdm) juga sudah menangkap atau lebih mendasar tahu ttg hal
ini?

salam,
syaiful

2009/3/14 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com:
 Kang Andri dkk aktivis IAGI,

 Kalau kunci-kunci yang mendorong pentingnya situs geologi akibat quarry, maka 
 asosiasi yang sangat relevan mendorong adalah IAGI dan juga PERHAPI. Nah..., 
 urusan supaya industri pertambangan logam dan batubara, juga non-logam 
 (seperti terlihat setelah ada quarry andesit, batugamping dll), ada di pihak 
 pemerintah. Pemerintah pusat melalui dit.minerba esdm (via Pak Marpaung) 
 sangat OK.. Bola panas sekarang ada di kita-kita di IAGI ini. Begitu IAGI 
 push masalah ini ke Pemerintah, maka Pemerintah (Minerba dan juga Badan 
 Geologi) tentunya akan mendukung untuk mengatur dan menyisakan singkapan 
 geologi yang bernilai di area pertambangan aktiv.(semoga saja...). 
 Berani ndak yaa..., apakah hal ini perlu dan siap untuk dibahas detil dalam 
 PIT IAGI di Smg???

 salam, agus hendratno




 
 From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 12, 2009 11:23:28 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry  Kekar Kolom Lagadar

 Pak Agus  sahabat sekalian IAGI neter,

 Saya senang sekali membaca berita gembira tentang semangat bagi Konversi 
 Situs Geologi, dan ditambah lagi upaya penyelamatan situs untuk pendidikan 
 dan geowisata. Sebenarnya cukup banyak situs yang harus kita selamatkan 
 misalnya Karst Citatah  Gua Pawonnya yang kini berada diambang kehancuran, 
 Cikotok mantan tambang emas jaman Belanda. Bekas lahan penambangan Quarry, 
 juga tambang logam dan batubara sebenarnya bisa ditata apik menjadi tempat 
 pendidikan dan wisata outdoor yang menarik. Di kawasan Ruhr Gebiet, Jerman, 
 ada bekas pabrik baja sekelas Karakatau Steel (KS) yang berada disekitar 
 tambang Batubara, telah disulap sedimian rupa menjadi wisata outdoor yang 
 banyak pengunjungnya. Instalasi pabrik dan tambang dibiarkan seperti apa 
 adanya dengan beberapa perapihan disana sini untuk keamanan dan keselamatan. 
 Menara untuk lift tambang bahkan bisa dinikmati dari mall disekitarnya. 
 Sedangkan cerobong-cerobong  pabrik yang disusun oleh bebatuan yang
  menjulang tinggi dijadikan arena untuk panjat tebing, begitu dinding gawir 
 pabrik. Kini disekitar Lagadar Cimahi, Bandung Barat terdapat Quarry andesit 
 yang menyisakan singkapan kekar-kekar kolom yang luarbiasa! Panjang dinding  
 yang melingkar sekitar 200 meter, tingginya mencapai 30 meteran. Kekar kolom 
 dengan diameter bervariasi antara 30-40 cm, dan tinggi 0.5-2 m, sebagaian 
 tegak, miring hingga rebah berdesakan membentuk gawir nan indah.. Selain itu 
 dibagian dasar terdapat kekar kolom yang berdiameter hingga 1 meteran juga 
 kontak antara lava dan sedimen yang terlipat cukup tersingkap. Kebetulan sang 
 pemilik Quarry berniat untuk menyisakan situs ini untuk areal wisata dan 
 pendidikan, sehingga gawir kekar kolom ini tidak ditambang. Bagi yang yang 
 ingin lihat beberapa situs bebatuan sekitar Bandung, dapat membaca buku 
 Geowisata Bandung yang diterbitkan oleh P3G. Khusus yang berminat kekar kolom 
 foto Lagadar dapat membuka Japri. Mungkin ada

Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry Kekar Kolom Lagada

2009-03-15 Terurut Topik mohammad syaiful
kang agus, kang andri, berpikir yg nyata saja.

utk rencana konservasi situs geologi di kalsel, tentu IAGI akan dan
sudah tangkap 'kan. karena apa? ya seperti cerita pak agus, karena si
'pengusaha' dalam hal ini arutmin (suwun banget buat mas sonny) telah
berikrar dan pemerintah (ditjen minerbapabum) sangat mendukung (bahkan
hingga dalam angka biaya). semoga saja cita2 bersama ini dapat
terwujud segera.

utk kang andri, ttg quarry andesit di lagadar, cimahi, kelihatannya
juga sangat positip prospeknya, yaitu si 'pemilik' sudah berikrar utk
dijadikan wisata (geowisata) dan pendidikan. nah, yg belum atau tidak
jelas ceritanya adalah apakah pemerintah (entah pemda cimahi, jabar,
atau dinas esdm) juga sudah menangkap atau lebih mendasar tahu ttg hal
ini?

salam,
syaiful

2009/3/14 Hendratno Agus agushendra...@yahoo.com:
 Kang Andri dkk aktivis IAGI,

 Kalau kunci-kunci yang mendorong pentingnya situs geologi akibat quarry, maka 
 asosiasi yang sangat relevan mendorong adalah IAGI dan juga PERHAPI. Nah..., 
 urusan supaya industri pertambangan logam dan batubara, juga non-logam 
 (seperti terlihat setelah ada quarry andesit, batugamping dll), ada di pihak 
 pemerintah. Pemerintah pusat melalui dit.minerba esdm (via Pak Marpaung) 
 sangat OK.. Bola panas sekarang ada di kita-kita di IAGI ini. Begitu IAGI 
 push masalah ini ke Pemerintah, maka Pemerintah (Minerba dan juga Badan 
 Geologi) tentunya akan mendukung untuk mengatur dan menyisakan singkapan 
 geologi yang bernilai di area pertambangan aktiv.(semoga saja...). 
 Berani ndak yaa..., apakah hal ini perlu dan siap untuk dibahas detil dalam 
 PIT IAGI di Smg???

 salam, agus hendratno




 
 From: Andri Slamet Subandrio an...@gc.itb.ac.id
 To: iagi-net@iagi.or.id
 Sent: Thursday, March 12, 2009 11:23:28 AM
 Subject: Re: [iagi-net-l] Situs Geologi akibat Quarry  Kekar Kolom Lagadar

 Pak Agus  sahabat sekalian IAGI neter,

 Saya senang sekali membaca berita gembira tentang semangat bagi Konversi 
 Situs Geologi, dan ditambah lagi upaya penyelamatan situs untuk pendidikan 
 dan geowisata. Sebenarnya cukup banyak situs yang harus kita selamatkan 
 misalnya Karst Citatah  Gua Pawonnya yang kini berada diambang kehancuran, 
 Cikotok mantan tambang emas jaman Belanda. Bekas lahan penambangan Quarry, 
 juga tambang logam dan batubara sebenarnya bisa ditata apik menjadi tempat 
 pendidikan dan wisata outdoor yang menarik. Di kawasan Ruhr Gebiet, Jerman, 
 ada bekas pabrik baja sekelas Karakatau Steel (KS) yang berada disekitar 
 tambang Batubara, telah disulap sedimian rupa menjadi wisata outdoor yang 
 banyak pengunjungnya. Instalasi pabrik dan tambang dibiarkan seperti apa 
 adanya dengan beberapa perapihan disana sini untuk keamanan dan keselamatan. 
 Menara untuk lift tambang bahkan bisa dinikmati dari mall disekitarnya. 
 Sedangkan cerobong-cerobong  pabrik yang disusun oleh bebatuan yang
  menjulang tinggi dijadikan arena untuk panjat tebing, begitu dinding gawir 
 pabrik. Kini disekitar Lagadar Cimahi, Bandung Barat terdapat Quarry andesit 
 yang menyisakan singkapan kekar-kekar kolom yang luarbiasa! Panjang dinding  
 yang melingkar sekitar 200 meter, tingginya mencapai 30 meteran. Kekar kolom 
 dengan diameter bervariasi antara 30-40 cm, dan tinggi 0.5-2 m, sebagaian 
 tegak, miring hingga rebah berdesakan membentuk gawir nan indah. Selain itu 
 dibagian dasar terdapat kekar kolom yang berdiameter hingga 1 meteran juga 
 kontak antara lava dan sedimen yang terlipat cukup tersingkap. Kebetulan sang 
 pemilik Quarry berniat untuk menyisakan situs ini untuk areal wisata dan 
 pendidikan, sehingga gawir kekar kolom ini tidak ditambang. Bagi yang yang 
 ingin lihat beberapa situs bebatuan sekitar Bandung, dapat membaca buku 
 Geowisata Bandung yang diterbitkan oleh P3G. Khusus yang berminat kekar kolom 
 foto Lagadar dapat membuka Japri. Mungkin ada beberapa
  lokasi di sekitar Bandung Jakarta yang bisa dipertimbang untuk dijadikan 
 situs atau di konservasi, seperti Quarry disekitar Jatiluhur, tambang emas 
 Ciseuti di Purwakarta dan Bunikasih di Pangalengan (dekat Situ Cileunca). 
 Salut bagi para penggagas dan penggarap konservasi situs geologi! Maju terus 
 pantang mundur!

 Salam

 Andri SSM
 Hendratno Agus wrote:
 Ini hari, 11 Maret 2009 di Dit.Mineraba pabum ESDM berlangsung diskusi 
 tentang Konservasi Situs Geologi Batubara dari site PT Arutmin Indonesia, 
 dengan paparan dari Mas Sonny T.Pangestu (geofotographer, aktivis IAGI juga 
 senior di Arutmin). Diskusi dipimpin pak MS.Marpaung (Direktur Teknik di 
 Minerba, juga juga aktivis dan senior di IAGI atau PERHAPI). Kebanyakan yang 
 hadir adalah akademisi dari Teknik Pertambangan dan Teknik Geologi 
 kampus-kampus di Jawa, serta IAGI. Kebetulan saya hadir, dan berikut laporan 
 pandangan mata :
 1. Ide untuk memproteksi singkapan-singkapan geologi yang bernilai 
 saintifik dan akademik yang tersingkap karena penggalian di wilayah kerja 
 KK, PKP2B sudah mulai