Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-05 Terurut Topik yrsnki

  Rekan rekan

  Sebagaimana yang saya sampaikan beberapa bulan lalu Medco Inergi
Indonesia memang telah melakukan kerja sama dengan Lemigas .
Kalau Wimpy telah mengatakan telah melakukan pemboran percobaan di
Lapangan Rambutan (tentunnya dengan objektif MEF) itu baik sekali.

Pertanyaannya adalah : Apkah pilot project ini sangat raahasia sehingga
Lemigas (dan Medco Energy Indonesia) tidak atau belum melakukan suatu
rilis mengenai hal hal tyeknis yang berhubungan dengan proyek.
Pertanyan lainnya adalah apakah dasar perhitungan cadngan gasalam CBM yang
dirilis oleh Wimpy ?

Kalau melihat angkanya US 5 juat kayaknya cukuyp untuk melakukan riset dar
mulai studi geologi,  geohydrologi dan melakukan beberapa pemboran sampai
dengan kl. 1000 meter dilanjutkan dengan test produksi dalam jangka
paanjang.

Hal ini tentunya sangat penting dan kita sebagai stake holder  dan APALAGI
sebagai ahli kebumian untuk mengetahuinya.

Nah siapa yang bisa menjawab ?

 Si - Abah.

  Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB
 INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA

 Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor
 gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini
 yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar.

 Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
 Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini
 menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi
 untuk mengetahui besaran cadangan pastinya.

 Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan
 Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat
 sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006.

 Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat
 membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik
 (TCF).

 Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa
 sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran
 dengan baik, katanya.

 Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM
 yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi
 Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi
 Indonesia (MEPI).

 Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini
 merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM.

 Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan
 adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera
 Selatan pada akhir 2007 nanti.

 Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan
 menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan
 untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber
 daya harapan CBM di Indonesia.

 CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama
 pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera,
 Kalimantan, ataupun di Jawa.

 CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia
 diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF,
 ungkapnya.

 Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial
 untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah
 lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari.

 Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit
 listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan
 sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti
 yang dilakukan Amerika Serikat.

 Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah
 industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi
 alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik.

 Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar,
 tegasnya.

 Dukungan Jepang

 Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan
 penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini
 yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup
 kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam
 pendanaan proyek tersebut.

 CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada
 Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak
 tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team
 Leader Business Development Team Energy  Mineral Resources Division
 Sojitz Corporation.

 Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada
 pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan
 pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM.

 Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi
 Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima
 juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan
 pengeboran lima sumur sampai tahun 2008.

 Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan
 cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat
 terwujud, tukasnya.
 

Re: [iagi-net-l] CBM di Indonesia

2005-04-04 Terurut Topik Rovicky Dwi Putrohari
Minggu, 03 April 2005, 20:18 WIB
INDONESIA BERHASIL MENGEBOR SUMUR GAS METANA BATUBARA PERTAMA

Jakarta--RRI-Online, Indonesia berhasil melakukan pengeboran sumur bor
gas metana batubara (CBM - Coalbed Methane) yang pertama di negeri ini
yang diperkirakan memiliki kandungan gas yang cukup besar.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral (Balitbang ESDM), Wimpy S Tjetjep pada akhir pekan ini
menjelaskan pihaknya masih akan melakukan beberapa pengeboran lagi
untuk mengetahui besaran cadangan pastinya.

Pemboran sumur CBM Pertama dengan kedalaman 600 meter di Lapangan
Rambutan, Pendopo, Sumatera Selatan akan dilanjutkan lagi dengan empat
sumur berikutnya yang akan dilakukan hingga akhir tahun 2006.

Diharapkan dari pemboran sebanyak lima sumur tersebut dapat
membuktikan adanya cadangan gas sebesar 1 hingga 2 triliun kaki kubik
(TCF).

Pengemboran masih akan dilanjutkan lagi. Tapi yang terpenting bahwa
sumur pertama ini menunjukkan kita telah berhasil melakukan pengeboran
dengan baik, katanya.

Pemboran ini, ungkapnya sebagai kelanjutan kerjasama Balitbang ESDM
yang diwakili oleh Lembaga Penelitian dan dan Pengembangan Teknnologi
Minyak dan Gas (Lemigas) dengan Medco Eksplorasi dan Produksi
Indonesia (MEPI).

Wimpy menambahkan bahwa proyek pengembangan Coalbed Methane (CBM) ini
merupakan proyek Merah-Putih di lingkungan ESDM.

Melalui proyek ini diharapkan kami bisa menemukan dan membuktikan
adanya cadangan energi alternatif komersial di Cekungan Sumatera
Selatan pada akhir 2007 nanti.

Dengan dimanfaatkannya CBM dalam skala luas maka tidak hanya akan
menguntungkan para penambang batubara, namun juga dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan perekonomian negara, karena besarnya jumlah sumber
daya harapan CBM di Indonesia.

CBM ini dapat dikembangkan di beberapa wilayah di Indonesia terutama
pada daerah yang memiliki lapisan batubara seperti di Sumatera,
Kalimantan, ataupun di Jawa.

CBM Bisa dikembangkan di banyak tempat di Indonesia. Bahkan Indonesia
diperkirakan memiliki sumber daya harapan lebih dari 450 TCF,
ungkapnya.

Dengan demikian, CBM ini akan menjadi energi alternatif yang potensial
untuk dikembangkan selain cadangannya besar juga sangat ramah
lingkungan sehingga alam tetap terjaga lestari.

Pada umumnya, CBM digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit
listrik seperti di Amerika Serikat, Australia, China dan Rusia, dan
sebagian yang lainnya dapat dijual langsung sebagai gas alam seperti
yang dilakukan Amerika Serikat.

Keberadaannya sangat tepat sekali mengingat sekarang ini sejumlah
industri ataupun pembangkit di dalam negeri sangat membutuhkan energi
alternatif pengganti BBM yang harganya terus bergerak naik.

Jadi saya optimis prospek pasarnya ke depan sangat terbuka lebar, tegasnya.

Dukungan Jepang

Sementara itu, pihak Jepang dalam hal ini akan memberikan dukungan
penuh kepada Indonesia sehubungan dengan pengembangan energi CBM ini
yakni dengan menawarkan teknologinya, bahkan ke depan tidak tertutup
kemungkinan para investor negara tersebut turut menyediakan dalam
pendanaan proyek tersebut.

CBM ini sangat bagus. Jepang akan memberikan dukungan kepada
Indonesia baik itu dalam bentuk alih teknologinya bahkan tidak
tertutup kemungkinan dalam pendanaannya, kata Eiichiro Makino, Team
Leader Business Development Team Energy  Mineral Resources Division
Sojitz Corporation.

Menurut dia, pihaknya saat ini sedang melakukan pendekatan kepada
pemerintah Jepang untuk mendukung program ini dan memberikan bantuan
pendanaan dalam pengerjaan pemboran sumur CBM.

Sedangkan General Manager Sumatera Asset Medco Eksplorasi dan Produksi
Indonesia Pudjo Suwarno mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan dana lima
juta dolar AS untuk pilot project CBM ini dengan memprogramkan
pengeboran lima sumur sampai tahun 2008.

Dengan pengeboran lima sumur ini kami berharap dapat menemukan
cadangan gas yang akurat. Sehingga proses komersialisasi gas cepat
terwujud, tukasnya.
(ant-Im) 

On Apr 5, 2005 9:09 AM, Musakti, Oki [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Kemarin di warta berita pagi RRI saya dengar bahwa sudah ada sumur CBM
 (Coal Bed Methane) yang sukses di bor di Indonesia. Sayang saya hanya
 dengar sepintas (ditengah2 hiruk pikuk lalulintas Jakarta) jadi tidak
 menangkap info dimana dan siapa yang membor sumur tersebut.
 
 Ada yang punya informasi tambahan...?
 
 Santos Ltd A.B.N. 80 007 550 923
 Disclaimer: The information contained in this email is intended only for the 
 use of the
 person(s) to whom it is addressed and may be confidential or contain
 privileged information. If you are not the intended recipient you are hereby
 notified that any perusal, use, distribution, copying or disclosure is 
 strictly
 prohibited.  If you have received this email in error please immediately
 advise us by return email and delete the email without making a copy.
 
 -
 To unsubscribe, send email to: [EMAIL PROTECTED]
 To subscribe, send email to: