Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

2012-02-17 Thread bosman batubara
Ah... tampilan laporan lengkapnya enggak menarik. Tadinya aku pikir attachment 
PDF yang dilay-out bagus, ada ilustrasi, foto2 dan caption yang menarik, 
ternyata cuma body text yang benar2 bikin malas baca. Kok tim yang bekerja di 
bawah koordinasi Stap Khusus Presiden "Laporan Lengkap"-nya enggak menarik ya? 

 
tabik
bosman batubara 



 From: Rovicky Dwi Putrohari 
To: IAGI ; geologi...@googlegroups.com 
Sent: Friday, February 17, 2012 1:09 AM
Subject: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
 

FYI


-- Forwarded message --
From: e_ridzky 
Date: 2012/2/16
Subject: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
To: Ketua IAGI - Rovicky 



*Tujuan tim tidak mencari piramid*


Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

Bermula meneliti data kebencanaan di masa silam, Tim Katastropik Purba menguak 
peradaban di masa silam yang musnah.

Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset 
awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa 
silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini 
terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto 'Didit' 
Oentowirjo, DR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilano, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu 
Ariestika dan Ir. Juniardi. 

Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan dan 
anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga kuat 
karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian alat/teknologi 
yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa tempat lain 
seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang.

Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan Gunung 
Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap pengeboran 
untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa ada 
kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran. 

Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made 
structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek 
riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan 
pada bulan Maret ini. 

Laporan Riset Gunung Padang

1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang 
seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun 
(perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi 
yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi 
apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) 
tidak mendukung interpretasi geologi ini. 

Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing 
elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing 
elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 
3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 
200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi 
magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat 
unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari 
atas 0 - ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters.

Di bawah itu ada lapisan dengan resistivity ribuan Ohm-meters (warna merah) 
dengan tebal sekitar 20-30meter, miring ke Utara tapi anehnya bagian atas 
lapisan miring ini seperti "terpancung rata" (di kedalaman 20 meteran itu) dan 
membaji pas di ujung selatan Situs. Ini mengindikasikan bahwa dari depth 20 
meter ke atas adalah man-made structures. Lapisan merah diduga adalah batuan 
keras massif - batuan andesit-basalt. Di bawah lapisan merah adalah lapisan 
batuan yang low-resistivity - kemungkinan berpori dan ber-air. 

Tapi yang unik adalah adanya bentukan biru besar membulat di bawah situs yang 
sangat rendah resistivitasnya (mendekati 1 atau true conductor). Keunikan tidak 
berhenti di situ, di bawah si biru bulat itu ada lapisan dengan resistivitas 
tinggi (merah) - batuan keras yang berbentuk seperti cekungan atau "cawan 
raksasa" yang posisinya kira-kira sekitar 100 meter dari puncak atau sedikit di 
bawah level tempat parkir di permulaan tangga untuk naik ke situs. Penampakan 
cawan ini sangat konsisten terlihat di lintasan Utara-Selatan dan Barat-Timur. 
Sama sekali tidak terlihat ada indikasi "feeding dukes" atau leher intrusi di 
Penampang geolistrik.

Dugaan lapisan 20 meter ke bawah dari atas situs adalah man-made structures 
ditunjang oleh survei GPR di atas Situs. survei GPR dilakukan berbagai lintasan 
di semua Teras 1-5 dengan memakai antenna MLF 40 MHz dari SIR-20 GSSI yang 
dapat menembus kedalaman sampai sekitar 25-30 meteran. Dari survei GPR terlihat 
ada bidang very high reflector di kedalaman sekitar 3-5 meter dari permukaan di 
semua teras. Bidang ini sangat horizontal dan juga membentuk undak-undak 
seperti situs di

Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

2012-02-18 Thread R.P.Koesoemadinata
Sebaiknya hasil geolistrik itu ditampilkan disini, beserta peta topografi 
detail serta lintasan dari survey geolistrik itu, lengkap dengan peta index 
atau koordinatnya.
Sulit membayangkan apa yang dibahas  Laporan Tim Katastropik Purba. "A picture 
is worth a thousand words"
RPK
  - Original Message - 
  From: bosman batubara 
  To: iagi-net@iagi.or.id 
  Sent: Friday, February 17, 2012 8:31 PM
  Subject: Re: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba


  Ah... tampilan laporan lengkapnya enggak menarik. Tadinya aku pikir 
attachment PDF yang dilay-out bagus, ada ilustrasi, foto2 dan caption yang 
menarik, ternyata cuma body text yang benar2 bikin malas baca. Kok tim yang 
bekerja di bawah koordinasi Stap Khusus Presiden "Laporan Lengkap"-nya enggak 
menarik ya? 


  tabik
  bosman batubara 



--
  From: Rovicky Dwi Putrohari 
  To: IAGI ; geologi...@googlegroups.com 
  Sent: Friday, February 17, 2012 1:09 AM
  Subject: [iagi-net-l] Fwd: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba



  FYI


  -- Forwarded message --
  From: e_ridzky 
  Date: 2012/2/16
  Subject: Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba
  To: Ketua IAGI - Rovicky 



  *Tujuan tim tidak mencari piramid*


  Laporan Lengkap Tim Katastropik Purba

  Bermula meneliti data kebencanaan di masa silam, Tim Katastropik Purba 
menguak peradaban di masa silam yang musnah.

  Tim Katastropik Purba bentukan Staf Khusus Presiden telah merampungkan riset 
awal. Tim ini meneliti apakah ada keterkaitan antara kejadian bencana di masa 
silam dengan peradaban masa lalu untuk dibandingkan di masa kini. Tim ini 
terdiri dari DR. Danny Hilman, DR. Andang Bachtiar, DR. Budianto 'Didit' 
Oentowirjo, DR. Wahyu Triyoso, DR. Irwan Meilano, DR. Hamzah Latief, Ir. Wisnu 
Ariestika dan Ir. Juniardi. 

  Pada awalnya tim ini menjadikan objek utama riset melalui data kebencanaan 
dan anomali Gunung Sadahurip dan beberapa situs yang terkubur karena diduga 
kuat karena bencana. Dengan segala kehati-hatian, serta pengujian 
alat/teknologi yang digunakan, maka tim juga mengembangkan riset di beberapa 
tempat lain seperti Banda Aceh, Trowulan dan situs megalitikum Gunung Padang.

  Karena di Gunung Padang hasil uji teknologi menunjukkan kemiripan dengan 
Gunung Sadahurip, maka tim memutuskan untuk terlebih dahulu melakukan tahap 
pengeboran untuk membuktikan uji teknologi. Hasilnya ternyata membuktikan bahwa 
ada kesesuaian antara uji teknologi dan hasil pengeboran. 

  Di Gunung Padang tim menemukan bangunan yang terpendam berupa man made 
structures. Hasil yang didapat di Gunung Padang sekaligus mengalibrasi obyek 
riset utama yaitu Gunung Sadahurip yang direncanakan pengeborannya dilakukan 
pada bulan Maret ini. 

  Laporan Riset Gunung Padang

  1. Dari analisis morfologi Gunung Padang jelas memperlihatkan Gunung Padang 
seperti sebuah gundukan besar di kaki sebuah punggungan dari Gunung Karuhun 
(perbukitan tinggi di selatan Gunung Padang). Artinya, interpretasi geologi 
yang paling mungkin adalah gunung api purba atau intrusi batuan beku. Tapi 
apakah demikian? Dari hasil survei lintasan Geolistrik (memakai SuperSting R8) 
tidak mendukung interpretasi geologi ini. 

  Ada beberapa lintasan geolistrik yang dibuat: Dua lintasan dengan spasing 
elektroda 3m dan 8m untuk penampang Utara-Selatan, tiga lintasan dengan spasing 
elektroda 1m, 4m, 10m untuk penampang Barat-Timur (catatan: spasing elektroda 
3m dengan jumlah electrode 112 depth of penetrationnya ~ 60m, yang 8m sampai 
200 m-an). Singkatnya, data geolistrik tidak memperlihatkan struktur intrusi 
magma, volcanic plug ataupun gunung purba, melainkan satu geometri yang sangat 
unik dan sepertinya tidak alamiah. Inti gambaran subsurface Gunung Padang. Dari 
atas 0 - ~20m adalah lapisan horizontal dengan resistivity ratusan Ohm-meters.

  Di bawah itu ada lapisan dengan resistivity ribuan Ohm-meters (warna merah) 
dengan tebal sekitar 20-30meter, miring ke Utara tapi anehnya bagian atas 
lapisan miring ini seperti "terpancung rata" (di kedalaman 20 meteran itu) dan 
membaji pas di ujung selatan Situs. Ini mengindikasikan bahwa dari depth 20 
meter ke atas adalah man-made structures. Lapisan merah diduga adalah batuan 
keras massif - batuan andesit-basalt. Di bawah lapisan merah adalah lapisan 
batuan yang low-resistivity - kemungkinan berpori dan ber-air. 

  Tapi yang unik adalah adanya bentukan biru besar membulat di bawah situs yang 
sangat rendah resistivitasnya (mendekati 1 atau true conductor). Keunikan tidak 
berhenti di situ, di bawah si biru bulat itu ada lapisan dengan resistivitas 
tinggi (merah) - batuan keras yang berbentuk seperti cekungan atau "cawan 
raksasa" yang posisinya kira-kira sekitar 100 meter dari puncak atau sedikit di 
bawah level tempat parkir di permulaan tangga untuk naik ke situs. Penampakan 
cawan ini sangat konsisten terliha