Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM
edimen halus seperti karbonat atau lempung. Sebenarnya kita harus membicarakan terminologi dan definisi sedimen-sedimen pra-Ngimbang di Jawa Timur. Sedimen pra-Ngimbang di Kangean yang ditembus beberapa sumur itu adalah sedimen post-collision, sedangkan sedimen2 tua Mesozoic Jurassic-Cretaceous di Kangean itu, kalau penafsiran Dinkelman et al. (2008) betul adalah sedimen2 pre-collision yang merupakan sedimen syn-rifting dan syn-drifting passive margin NW Australian yang belum kita beri nama. salam, Awang --- Pada Sen, 24/1/11, Yanto R.Sumantri menulis: Dari: Yanto R.Sumantri Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM Kepada: "iagi-net" Tanggal: Senin, 24 Januari, 2011, 9:49 AM > Pertanyaa bagus sekali , apa pendapat Anda pak Awang dan para geologist > regional ? si Abah Pak Awang dan Netter Ysh, > > Terimakasih atas pendapat, rujukan dan jawabannya. Setelah Saya membaca > ulang > publikasi dari Phillips dkk. (1991), Bransden dan Matthews (1992) dan > membaca > publikasi dari Hasan (1981), Nagura dkk. (2003) dan Dinkelman dkk. (2008), > ada > beberapa yang pelu saya utarakan > 1. Phillips dkk. (1991) berpendapat bahwa secara stratigrafi economic > basement di daerah Kangean (Northern platform) berumur Kapur dan Formasi > Pra-Ngimbang secara tidak selaras menutupi batuan berumur Kapur tersebut > di > depositional low dan absent di bagian paleohigh-nya. Pada paragraf > sebelumnya > mereka (Phillips dkk.) mengulas sedikit bahwa Formasi Pra-Ngimbang yang > berumur > Paleosen-Eosen. Artinya Formasi Pra-Ngimbang diendapkan setelah terjadinya > collision yang terjadi pada umur Kapur Akhir dan merupakan endapan > Post-Collision (sesuai dengan pernyataan pak Awang). > > 2. Setelah saya membaca Hasan (1991) tentang Formasi Balangbaru, beliau > berpendapat bahwa tektonik setting dari Formasi Balangbaru adalah fore-arc > basin, yang diisi oleh flysch succession yang berumur Kapur Akhir dan > merupakan > klastik sedimen laut. Apabila merunut kepada sedimen yang seumur dengan > Formasi > Pra-Ngimbang berdasarkan Phillips dkk. (1991) maka Formasi Malawa yang > berumur > Paleosen-lah yang sebanding dengan Formasi Pra-Ngimbang. > > Pak Awang dan Purwaningsih (2002) dalam “Geochemistry and Habitat of Oil > and Gas > in the EJB: Regional Evaluation and New Observation� berpendapat bahwa > endapan > pada Tersier dimulai oleh Formasi Pra-Ngimbang yang merupakan sedimen non > marin > yang terutama berkembang di sebelah timur EJB. > > 3. Bransden dan Mathews (1992) berpendapat bahwa sebelum collision > (late > Cretaceous), NEJB adalah fore-arc basin (sama dengan Hasan, 1991), > barangkali > karena kedudukan sebelum Paleogen adalah kerak yang sama. Mereka juga > menulis > dari beberapa sumur ada lapisan berwarna merah dengan posisi stratigrafi > yang > lebih tinggi, tidak terlihat pada penampang seismik dan disebut sebagai > “Formasi > Pra-Ngimbang� yang merupakan pemisah dengan sekuen yang berumur Tersier. > Selain > itu ada beberapa sumur yang menembus komplek akresi di bawah batuan > berumur > Tersier yang disebut sebagai acoustic basement, sedangkan sedimen yang > berlapis > pada umur Kapur akhir merupakan economic basement. Mereka membandingkan > lapisan > yang berumur Kapur akhir dengan Balangbaru Fm di SW Sulawesi yang > diendapkan > secara batimetri pada bathial sampai abisal. > > Pertanyaan saya adalah Formasi Pra-Ngimbang itu sebenarnya berumur apa? > Apakah > Paleosen-Early Eosen menurut Phillips dkk. atau barangkali seumur dengan > Formasi > Balangbaru, namun dalam setting yang berbeda. Formasi Balangbaru > diendapkan pada > fore-arc basin sedangkan Formasi Pra-Ngimbang pada bagian passive > margin-nya > dari mikrokontinen East Java? > > 4. Pada publikasi Nagura dkk. (2003) Abadi field termasuk kedalam > cekungan > Bonaparte yang terbetuk oleh adanya rifting dan continental separation > pada umur > middle Jurassic sampai umur early Cretaceous di sepanjang tepian baratlaut > Australia. Batupasir Formasi Plover yang berumur middle Jurassic merupakan > endapan fluvio-deltaic sampai laut dangkal yang diendapkan pada periode > tektonik pra-rift sampai awal syn-rift. Umur Tersier tersusun dari endapan > drift > phase berupa endapan karbonat paparan yang tebal. > Yang jadi pertanyaan adalah apakah model pengendapan Formasi Pra-Ngimbang > (Paleosen?-Eosen Awal?) sebanding dengan model pengendapan batupasir > Formasi > Plover pada umur middle Jurrasic yang merupakan endapan drift > phase/pre-collision? sedangkan menurut pak Awang Formasi Pra-Ngimbang > adalah > endapan post-collision. > > > Salam, > Jaka > > > > > >
Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM
> Pertanyaa bagus sekali , apa pendapat Anda pak Awang dan para geologist regional ? si Abah Pak Awang dan Netter Ysh, > > Terimakasih atas pendapat, rujukan dan jawabannya. Setelah Saya membaca > ulang > publikasi dari Phillips dkk. (1991), Bransden dan Matthews (1992) dan > membaca > publikasi dari Hasan (1981), Nagura dkk. (2003) dan Dinkelman dkk. (2008), > ada > beberapa yang pelu saya utarakan > 1.Phillips dkk. (1991) berpendapat bahwa secara stratigrafi economic > basement di daerah Kangean (Northern platform) berumur Kapur dan Formasi > Pra-Ngimbang secara tidak selaras menutupi batuan berumur Kapur tersebut > di > depositional low dan absent di bagian paleohigh-nya. Pada paragraf > sebelumnya > mereka (Phillips dkk.) mengulas sedikit bahwa Formasi Pra-Ngimbang yang > berumur > Paleosen-Eosen. Artinya Formasi Pra-Ngimbang diendapkan setelah terjadinya > collision yang terjadi pada umur Kapur Akhir dan merupakan endapan > Post-Collision (sesuai dengan pernyataan pak Awang). > > 2.Setelah saya membaca Hasan (1991) tentang Formasi Balangbaru, beliau > berpendapat bahwa tektonik setting dari Formasi Balangbaru adalah fore-arc > basin, yang diisi oleh flysch succession yang berumur Kapur Akhir dan > merupakan > klastik sedimen laut. Apabila merunut kepada sedimen yang seumur dengan > Formasi > Pra-Ngimbang berdasarkan Phillips dkk. (1991) maka Formasi Malawa yang > berumur > Paleosen-lah yang sebanding dengan Formasi Pra-Ngimbang. > > Pak Awang dan Purwaningsih (2002) dalam “Geochemistry and Habitat of Oil > and Gas > in the EJB: Regional Evaluation and New Observation†berpendapat bahwa > endapan > pada Tersier dimulai oleh Formasi Pra-Ngimbang yang merupakan sedimen non > marin > yang terutama berkembang di sebelah timur EJB. > > 3.Bransden dan Mathews (1992) berpendapat bahwa sebelum collision > (late > Cretaceous), NEJB adalah fore-arc basin (sama dengan Hasan, 1991), > barangkali > karena kedudukan sebelum Paleogen adalah kerak yang sama. Mereka juga > menulis > dari beberapa sumur ada lapisan berwarna merah dengan posisi stratigrafi > yang > lebih tinggi, tidak terlihat pada penampang seismik dan disebut sebagai > “Formasi > Pra-Ngimbang†yang merupakan pemisah dengan sekuen yang berumur Tersier. > Selain > itu ada beberapa sumur yang menembus komplek akresi di bawah batuan > berumur > Tersier yang disebut sebagai acoustic basement, sedangkan sedimen yang > berlapis > pada umur Kapur akhir merupakan economic basement. Mereka membandingkan > lapisan > yang berumur Kapur akhir dengan Balangbaru Fm di SW Sulawesi yang > diendapkan > secara batimetri pada bathial sampai abisal. > > Pertanyaan saya adalah Formasi Pra-Ngimbang itu sebenarnya berumur apa? > Apakah > Paleosen-Early Eosen menurut Phillips dkk. atau barangkali seumur dengan > Formasi > Balangbaru, namun dalam setting yang berbeda. Formasi Balangbaru > diendapkan pada > fore-arc basin sedangkan Formasi Pra-Ngimbang pada bagian passive > margin-nya > dari mikrokontinen East Java? > > 4. Pada publikasi Nagura dkk. (2003) Abadi field termasuk kedalam > cekungan > Bonaparte yang terbetuk oleh adanya rifting dan continental separation > pada umur > middle Jurassic sampai umur early Cretaceous di sepanjang tepian baratlaut > Australia. Batupasir Formasi Plover yang berumur middle Jurassic merupakan > endapan fluvio-deltaic sampai laut dangkal yang diendapkan pada periode > tektonik pra-rift sampai awal syn-rift. Umur Tersier tersusun dari endapan > drift > phase berupa endapan karbonat paparan yang tebal. > Yang jadi pertanyaan adalah apakah model pengendapan Formasi Pra-Ngimbang > (Paleosen?-Eosen Awal?) sebanding dengan model pengendapan batupasir > Formasi > Plover pada umur middle Jurrasic yang merupakan endapan drift > phase/pre-collision? sedangkan menurut pak Awang Formasi Pra-Ngimbang > adalah > endapan post-collision. > > > Salam, > Jaka > > > > > > From: Awang Satyana > To: geo_un...@yahoogroups.com > Cc: Eksplorasi BPMIGAS ; IAGI > ; Forum HAGI > Sent: Thu, January 13, 2011 9:06:07 AM > Subject: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM > > > Jaka, > > Publikasi geologi relatif detail tentang pre-Ngimbang sediments sampai > saat ini > tetap berasal dari Phillips et al. (1991) dan Bransden & Matthews (1992), > keduanya ada di Proceedings IPA, bisa dipahami karena para penulisnya > mengerjakan Blok Bali North termasuk Kangean, tempat pre-Ngimbang > sediments > paling banyak dipelajari dan ditembus sumur. > > > Belakangan (2008-2010, Proceedings IPA) ada publikasi-publikasi seismik > dari Jim > Granath dkk (misal Dinkelman et al., 2008). yang pada prinsipnya ingin > menunjukkan bahwa di area sebelah timur Cekungan Jawa Timur ini terdapat > formasi > sedimen di bawah Ngimbang (berupa bedded horizons) yang diinterpretasikan > Granath dkk sebagai sedimen2 Mesozoik yang berasal dari suatu > mikrokontinen di > utara Australia yang lalu berbenturan dengan ar