Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM

2011-01-23 Terurut Topik Awang Satyana
edimen halus seperti karbonat 
atau lempung. 

Sebenarnya kita harus membicarakan terminologi dan definisi sedimen-sedimen 
pra-Ngimbang di Jawa Timur. Sedimen pra-Ngimbang di Kangean yang ditembus 
beberapa sumur itu adalah sedimen post-collision, sedangkan sedimen2 tua 
Mesozoic Jurassic-Cretaceous di Kangean itu, kalau penafsiran Dinkelman et al. 
(2008) betul adalah sedimen2 pre-collision yang merupakan sedimen syn-rifting 
dan syn-drifting passive margin NW Australian yang belum kita beri nama.

salam,
Awang

--- Pada Sen, 24/1/11, Yanto R.Sumantri  menulis:


Dari: Yanto R.Sumantri 
Judul: Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM
Kepada: "iagi-net" 
Tanggal: Senin, 24 Januari, 2011, 9:49 AM



> Pertanyaa bagus sekali , apa pendapat Anda pak Awang dan para geologist 
> regional ?

si Abah

   Pak Awang dan Netter Ysh,
> 
> Terimakasih atas pendapat, rujukan dan jawabannya. Setelah Saya membaca
> ulang
> publikasi dari Phillips dkk. (1991), Bransden dan Matthews (1992) dan
> membaca
> publikasi dari Hasan (1981), Nagura dkk. (2003) dan Dinkelman dkk. (2008),
> ada
> beberapa yang pelu saya utarakan
> 1. Phillips dkk. (1991) berpendapat bahwa secara stratigrafi economic
> basement di daerah Kangean (Northern platform) berumur Kapur dan Formasi
> Pra-Ngimbang secara tidak selaras menutupi batuan berumur Kapur tersebut
> di
> depositional low dan absent di bagian paleohigh-nya. Pada paragraf
> sebelumnya
> mereka (Phillips dkk.) mengulas sedikit bahwa Formasi Pra-Ngimbang yang
> berumur
> Paleosen-Eosen. Artinya Formasi Pra-Ngimbang diendapkan setelah terjadinya
> collision yang terjadi pada umur Kapur Akhir dan merupakan endapan
> Post-Collision (sesuai dengan pernyataan pak Awang).
> 
> 2. Setelah saya membaca Hasan (1991) tentang Formasi Balangbaru, beliau
> berpendapat bahwa tektonik setting dari Formasi Balangbaru adalah fore-arc
> basin, yang diisi oleh flysch succession yang berumur Kapur Akhir dan
> merupakan
> klastik sedimen laut. Apabila merunut kepada sedimen yang seumur dengan
> Formasi
> Pra-Ngimbang berdasarkan Phillips dkk. (1991) maka Formasi Malawa yang
> berumur
> Paleosen-lah yang sebanding dengan Formasi Pra-Ngimbang.
> 
> Pak Awang dan Purwaningsih (2002) dalam “Geochemistry and Habitat of Oil
> and Gas
> in the EJB: Regional Evaluation and New Observation� berpendapat bahwa
> endapan
> pada Tersier dimulai oleh Formasi Pra-Ngimbang yang merupakan sedimen non
> marin
> yang terutama berkembang di sebelah timur EJB.
> 
> 3. Bransden dan Mathews (1992) berpendapat bahwa sebelum collision
> (late
> Cretaceous), NEJB adalah fore-arc basin (sama dengan Hasan, 1991),
> barangkali
> karena kedudukan sebelum Paleogen adalah kerak yang sama. Mereka juga
> menulis
> dari beberapa sumur ada lapisan berwarna merah dengan posisi stratigrafi
> yang
> lebih tinggi, tidak terlihat pada penampang seismik dan disebut sebagai
> “Formasi
> Pra-Ngimbang� yang merupakan pemisah dengan sekuen yang berumur Tersier.
> Selain
> itu ada beberapa sumur yang menembus komplek akresi di bawah batuan
> berumur
> Tersier yang disebut sebagai acoustic basement, sedangkan sedimen yang
> berlapis
> pada umur Kapur akhir merupakan economic basement. Mereka membandingkan
> lapisan
> yang berumur Kapur akhir dengan Balangbaru Fm di SW Sulawesi yang
> diendapkan
> secara batimetri pada bathial sampai abisal.
> 
> Pertanyaan saya adalah Formasi Pra-Ngimbang itu sebenarnya berumur apa?
> Apakah
> Paleosen-Early Eosen menurut Phillips dkk. atau barangkali seumur dengan
> Formasi
> Balangbaru, namun dalam setting yang berbeda. Formasi Balangbaru
> diendapkan pada
> fore-arc basin sedangkan Formasi Pra-Ngimbang pada bagian passive
> margin-nya
> dari mikrokontinen East Java?
> 
> 4. Pada publikasi Nagura dkk. (2003) Abadi field termasuk kedalam
> cekungan
> Bonaparte yang terbetuk oleh adanya rifting dan continental separation
> pada umur
> middle Jurassic sampai umur early Cretaceous di sepanjang tepian baratlaut
> Australia. Batupasir Formasi Plover yang berumur middle Jurassic merupakan
> endapan fluvio-deltaic sampai laut dangkal yang diendapkan pada periode
> tektonik pra-rift sampai awal syn-rift. Umur Tersier tersusun dari endapan
> drift
> phase berupa endapan karbonat paparan yang tebal.
> Yang jadi pertanyaan adalah apakah model pengendapan Formasi Pra-Ngimbang
> (Paleosen?-Eosen Awal?) sebanding dengan model pengendapan batupasir
> Formasi
> Plover pada umur middle Jurrasic yang merupakan endapan drift
> phase/pre-collision? sedangkan menurut pak Awang Formasi Pra-Ngimbang
> adalah
> endapan post-collision.
> 
> 
> Salam,
> Jaka
> 
> 
> 
> 
> 
>

Re: [iagi-net-l] Re: Bls: [Geo_unpad] Mohon Info Pra-Ngimbang FM

2011-01-23 Terurut Topik Yanto R.Sumantri



> Pertanyaa bagus sekali , apa pendapat Anda pak Awang dan para
geologist regional ?

si Abah

   Pak Awang
dan Netter Ysh,
> 
> Terimakasih atas pendapat, rujukan 
dan jawabannya. Setelah Saya membaca
> ulang
> publikasi
dari Phillips dkk. (1991), Bransden dan Matthews (1992) dan
>
membaca
> publikasi dari Hasan (1981), Nagura dkk. (2003) dan
Dinkelman dkk. (2008),
> ada
> beberapa yang pelu saya
utarakan
> 1.Phillips dkk. (1991) berpendapat bahwa secara
stratigrafi economic
> basement di daerah Kangean (Northern
platform) berumur Kapur dan Formasi
> Pra-Ngimbang secara tidak
selaras menutupi batuan berumur Kapur tersebut
> di
>
depositional low dan absent di bagian paleohigh-nya.  Pada paragraf
> sebelumnya
> mereka (Phillips dkk.) mengulas sedikit bahwa
Formasi Pra-Ngimbang yang
> berumur
> Paleosen-Eosen.
Artinya Formasi Pra-Ngimbang diendapkan setelah terjadinya
>
collision yang terjadi pada umur Kapur Akhir dan merupakan endapan
> Post-Collision (sesuai dengan pernyataan pak Awang).
> 
> 2.Setelah saya membaca Hasan (1991) tentang Formasi Balangbaru,
beliau
> berpendapat bahwa tektonik setting dari Formasi
Balangbaru adalah fore-arc
> basin, yang diisi oleh flysch
succession yang berumur Kapur Akhir dan
> merupakan
>
klastik sedimen laut. Apabila merunut kepada sedimen yang seumur dengan
> Formasi
> Pra-Ngimbang berdasarkan Phillips dkk. (1991)
maka Formasi Malawa yang
> berumur
> Paleosen-lah yang
sebanding dengan Formasi Pra-Ngimbang.
> 
> Pak Awang dan
Purwaningsih (2002) dalam “Geochemistry and Habitat of
Oil
> and Gas
> in the EJB: Regional Evaluation and New
Observation” berpendapat bahwa
> endapan
>
pada Tersier dimulai oleh Formasi Pra-Ngimbang yang merupakan sedimen
non
> marin
> yang terutama berkembang di sebelah timur
EJB.
> 
> 3.Bransden dan Mathews (1992) berpendapat
bahwa sebelum collision
> (late
> Cretaceous), NEJB adalah
fore-arc basin (sama dengan Hasan, 1991),
> barangkali
>
karena kedudukan sebelum Paleogen adalah kerak yang sama. Mereka juga
> menulis
> dari beberapa sumur ada lapisan berwarna merah
dengan posisi stratigrafi
> yang
> lebih tinggi, tidak
terlihat pada penampang seismik dan disebut sebagai
>
“Formasi
> Pra-Ngimbang” yang
merupakan pemisah dengan sekuen yang berumur Tersier.
> Selain
> itu ada beberapa sumur yang menembus komplek akresi di bawah
batuan
> berumur
> Tersier yang disebut sebagai acoustic
basement, sedangkan sedimen yang
> berlapis
> pada umur
Kapur akhir merupakan economic basement. Mereka membandingkan
>
lapisan
> yang berumur Kapur akhir dengan Balangbaru Fm di SW
Sulawesi yang
> diendapkan
> secara batimetri pada bathial
sampai abisal.
> 
> Pertanyaan saya adalah Formasi
Pra-Ngimbang itu sebenarnya berumur apa?
> Apakah
>
Paleosen-Early Eosen menurut Phillips dkk. atau barangkali seumur
dengan
> Formasi
> Balangbaru, namun dalam setting yang
berbeda. Formasi Balangbaru
> diendapkan pada
> fore-arc
basin sedangkan Formasi Pra-Ngimbang pada bagian passive
>
margin-nya
> dari mikrokontinen East Java?
> 
> 4.
   Pada publikasi Nagura dkk. (2003) Abadi field termasuk kedalam
> cekungan
> Bonaparte yang terbetuk oleh adanya rifting dan
continental separation
> pada umur
> middle Jurassic
sampai umur early Cretaceous di sepanjang tepian baratlaut
>
Australia. Batupasir Formasi Plover yang berumur middle Jurassic
merupakan
> endapan fluvio-deltaic sampai  laut dangkal yang
diendapkan pada periode
> tektonik pra-rift sampai awal syn-rift.
Umur Tersier tersusun dari endapan
> drift
> phase berupa
endapan karbonat paparan yang tebal.
> Yang jadi pertanyaan adalah
apakah model pengendapan Formasi Pra-Ngimbang
> (Paleosen?-Eosen
Awal?) sebanding dengan model pengendapan batupasir
> Formasi
> Plover pada umur middle Jurrasic yang merupakan endapan drift
> phase/pre-collision? sedangkan menurut pak Awang Formasi
Pra-Ngimbang
> adalah
> endapan post-collision.
>

> 
>  Salam,
> Jaka
> 
> 
> 
> 
> 
>
From: Awang Satyana 
> To:
geo_un...@yahoogroups.com
> Cc: Eksplorasi BPMIGAS
; IAGI
>
; Forum HAGI 
>
Sent: Thu, January 13, 2011 9:06:07 AM
> Subject: Bls: [Geo_unpad]
Mohon Info Pra-Ngimbang FM
> 
> 
> Jaka,
>

> Publikasi geologi relatif detail tentang pre-Ngimbang sediments
sampai
> saat ini
> tetap berasal dari Phillips et al.
(1991) dan Bransden & Matthews (1992),
> keduanya ada di
Proceedings IPA, bisa dipahami karena para penulisnya
>
mengerjakan Blok Bali North termasuk Kangean, tempat pre-Ngimbang
> sediments
> paling banyak dipelajari dan ditembus sumur.
> 
> 
> Belakangan (2008-2010, Proceedings IPA) ada
publikasi-publikasi seismik
> dari Jim
> Granath dkk
(misal Dinkelman et al., 2008). yang pada prinsipnya ingin
>
menunjukkan bahwa di area sebelah timur Cekungan Jawa Timur ini
terdapat
> formasi
> sedimen di bawah Ngimbang (berupa
bedded horizons) yang diinterpretasikan
> Granath dkk sebagai
sedimen2 Mesozoik yang berasal dari suatu
> mikrokontinen di
> utara Australia yang lalu berbenturan dengan ar