mumpung lagi banjir jadi paling enak 'cuci tangan'....hujan jadi 'kambing hitam'..... mungkin suatu saat kalo gempa atau erupsi gn api pasti yang disalahkan gempanya atau gn apinya kali....(ckckckckck....negeri yang hebat diisi oleh orang2 yang hebat) kalo kata prof. kovetlhycenko dari negeri antah berantah,...."jangan pernah dengar atau jangan pernah belajar sebelum kejadian.."
negeriku sayang, negeriku malang... ----- Pesan yang Diteruskan ----- Dari: amien widodo <amienwid...@yahoo.com> Kepada: "iagi-net@iagi.or.id" <iagi-net@iagi.or.id> Dikirim: Minggu, 27 Januari 2013 12:00 Judul: [iagi-net] Kita Bangsa Tidak Pernah Salah KITA BANGSA YANG HEBAT TIDAK PERNAH SALAH Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jl. Latuharhary selebar 30 meter pada Kamis (17/1) menyebabkan banjir menggenangi kawasan sebagian Jl. Sudirman, Bunderan HI, Jl Thamrin dan sekitarnya serta masuk ke Sungai Cideng .Waduk Pluit menerima aliran dari Kali Cideng dan beberapa sungai di sekitarnya, sehingga menenggelamkan pompa air yang ada di waduk yang semestinya dipakai saat waduk Pluit penuh Pada saat itu selama seminggu mulai hari Sabtu (19/1) terjadi pasang laut tertinggi. Pada Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1) pasang tertinggi mencapai 1 meter antara 09.09 – 09.46. Akibatnya Waduk Pluit meluap dan menenggelamkan kelurahan yang ada di sekitarnya. Jebolnya tanggul ini juga menenggelamkan basemen UOB yang menyebabkan meninggalnya beberapa orang. Gubernur Joko Widodo menyebutkan kerugian mencapai 20 triliun (amazing – diucapkan seperti logat Tukul). Siapa yang salah? Lagi lagi yang disalahkan HUJAN (aaaaaaaaneh diucapkan seperti Patrick Spongbob). Berikut wawancara Tribunnews dengan pihak Kementrian PU Jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary pihak Kementerian PU tidak mau disalahkan. Kementerian PU justru menyalahkan tingginya intensitas hujan yang turun. "Bukan karena kesalahan material. Tapi ini kan tanggul lama, sudah lama sekali. Ini gara-gara curah hujan tinggi saja, kan curah hujan tinggi di mana-mana banjir. Kalau kami melawan alam tidak bisa apa-apa," kata Kepala BBWS Imam Santoso, saat ditemui Tribunnews.com di lokasi jebolnya tanggul, Jalan Laturharhary, Menteng, Jakpus, Jumat (18/1/2013) siang. Selain masalah hujan, Imam mengungkapkan sebenarnya pengerjaan proyek BKB belum selesai dilakukan. Adapun sisi tanggul yang jebol hanyalah tanggul yang dibangun dengan gundukan tanah. Beberapa tempat memang masih belum selesai dibeton, katanya. Andai sudah selesai dibeton, air tidak akan melimpah. "Kalau tanggul tanah ini melimpah karena air, dia akan larut. Makanya akan dibuat seperti di seberang itu tetap aman," kata Imam sambil menunjuk deretan beton di sisi seberang BKB. Dari wawancara ini terungkap Kementrian PU tahu bahwa : 1. Tanggul masih gundukan tanah 2. Tanggul tanah akan larut oleh air (ingat Situ Gintung) 3. Tidak ada upaya pemantauan tanggul walau revitalisasi(pembetonan) sudah tahun 2009 4. Seperti biasa setelah jebol pemerintah bilang ”akan dibeton seperti tanggul diseblahnya” ”kita memang bangsa TIDAK PERNAH SALAH, dan TIDAK AKAN PERNAH BELAJAR DARI KESALAHAN, sehingga kita akan mengalami TERANTUK masalah yang sama dan berulang tanpa melakukan apa apa”