Catatan Ramadhan 1 : Tebaran Keshalihan

Segera saya mencari pom bensin ketika kedap-kedip di dashboard seolah
terus memaksa minta diisi. Pom bensin pun terlihat, “isi full mas…”
saya diam, si mas petugas pom bensin hanya diam duduk membelakangi.
Apa mungkin dia mengantuk di tengah terik begini, ketika sepi tidak
ada pelanggan. “Mas, isi penuh ya…” kali ini volume suara saya
perbesar sedikit, dan berhasil. “Eh maaf, pak…” dia meletakkan sesuatu
dari tangannya di atas kotak merah tempat penyimpanan uang. Akhirnya
saya tahu apa yang membuat ia tak mendengar sapaan saya yang pertama,
dan akhirnya saya seperti merasa bersalah dengan tekanan yang lebih
tinggi pada sapaan yang kedua. Karena ternyata ia tak sedang tidur
membelakangi saya, namun tengah khusyuk membaca Alqur’an.

Yang baru saja diletakannya itu alquran kecil ukuran saku, hati-hati
sekali ia menyimpannya masih dalam keadaan terbuka namun posisinya
tertelungkup. Mungkin ia menandakan bacaan yang terbaru untuk
dilanjutkan kembali nanti setelah pelanggannya pergi. Sambil ia
memasukkan selang pompa, saya masih sempat melihat gerakan bibirnya
masih membaca lafaz tersisa, yang mungkin belum sempat ia selesaikan
karena kedatangan saya. Saya segera membayar sejumlah uang untuk
sejumlah bensin yang telah ia berikan, terdengar kata “Alhamdulillah…”
darinya.

Masih di hari yang sama, sebelum pulang ke rumah saya teringat satu
keinginan pangeran kecil di rumah. Mampirlah saya ke toko mainan
setelah mendapat rezeki pagi harinya, saya mulai melihat-lihat dan
menawar harga mobil-mobilan yang bisa ditunggangi anak-anak. Beragam
bentuk dan warnanya, beragam pula harganya, saya sekadar mengukur
harga mainan itu dengan jumlah yang tersedia di kantong. “Silahkan
dilihat-lihat saja dulu pak…” pelayan tokonya seorang perempuan muda
berjilbab, tidak terlalu rapih namun tetap menutup auratnya.

Setelah menimbang, memilih dan akhirnya memutuskan, saya mencari
pelayan toko tadi untuk membayar mainan yang sudah terpilih, yang
tentu harganya terjangkau. Tetapi saya tak menemukan pelayan yang
tadi, “mbak… mbaaak…” tak lama kemudian ia terlihat di sudut toko
tengah asik dengan alquran di tangannya. Saya dekati perlahan, “maaf
mengganggu mbak, saya pilih yang warna merah itu…” pelayan itupun
menutup alqurannya, sambil tersenyum ia menerima sejumlah uang
pembayaran mainan dari saya.

Sehari sebelumnya, siang menjelang sore ketika orang-orang mulai sibuk
mencari penganan untuk berbuka puasa. Saya melintasi sebuah kedai ala
kadarnya yang menjual timun suri, tak sedikitpun sebenarnya tertulis
niat untuk membeli buah itu. Namun pemandangan di belakang tumpukan
timun suri itulah yang menghentikan laju motor saya dan kemudian
memutar balik arah. Saya dekati, matanya terpejam sambil bibirnya
melafazkan beberapa ayat alquran. Alquran digenggamannya, sesekali
matanya terbuka untuk melihat sekilas ke barisan ayat-ayat, kemudian
terpejam lagi. Subhanallah, ternyata ia tengah menghapal alquran.

Saya yang berdiri beberapa saat di hadapan tumpukan timun surinya
seolah tak terlihat lagi olehnya, sampai akhirnya ia kaget sendiri,
“Eh ada orang… mau timun pak?” senyumnya merekah, sejuk terlihat
mungkin karena bacaan-bacaan yang telah menghiasi mulut dan hatinya.
Tanpa dipaksa, terbelilah timun suri yang sebelumnya tak terniat
sedikitpun.

Di banyak perkantoran, sahabat-sahabat muda dan tua berlomba untuk
menghiasi hari-harinya dengan ibadah. Mengganti jam makan siang mereka
dengan menggandakan dzikir dan melafazkan ayat-ayat Allah. Ada yang
duduk, bersandar, menyendiri di sudut, bahkan sambil berbaring,
semuanya serempak dan saling sahut menyahut membunyikan alunan
terindah. Satu-dua dari mereka berbincang, yang dibincangkan pun
adalah makna dari apa yang baru saja mereka baca.

Ramadhan memang indah, keshalihan bertebaran di banyak tempat.
Orang-orang dari berbagai profesi dan latar belakang berlomba menebar
keshalihan yang menyejukkan dunia yang sebelumnya terasa begitu panas.
Tebaran keshalihan sangat mudah kita jumpai di hari-hari Ramadhan,
menjadi hiasan terindah bagi dunia yang sering pula dihiasi
kemaksiatan. Semoga tebaran keshalihan ini berlanjut terus sampai
Ramadhan berakhir, hingga bertemu Ramadhan berikutnya. (Gaw)

Bayu GawtamaLifeSharer
SOL - School of Life
085219068581 - 087878771961twitter:
@bayugawtama
@schoolof_life
__._,_.___

-- 
Sent from my mobile device

-- 
"Indonesian Android Community"  Join: http://forum.android.or.id

===============
Join ID-ANDROID Developers
http://groups.google.com/group/id-android-dev
---------------------
Gunakan Paket Unlimited Data XL Mobile Broadband  
http://www.xl.co.id/XLInternet/BroadbandInternet
--------------------
PING'S Mobile - Plaza Semanggi
E-mail: i...@pings-mobile.com Ph. 021-25536796
--------------------
i-gadget Store - BEC Bandung
E-mail: a...@i-gadgetstore.com Ph. 0812-21111191
--------------------
Toko EceranShop - BEC  Bandung
E-mail: wi...@eceranshop.com  Ph. 0815-56599888
===============

Aturan Jualan dan Kloteran ID-Android http://goo.gl/YBN21

Kirim email ke