Ida Arimurti Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan

2007-02-03 Terurut Topik Epri Tsaqib
Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan

   http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=478
  

  Jakarta - Banjir  membawa penderitaan lanjutan. Setelah isi rumahnya 
diterjang air, warga  Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai kelaparan. 
Air menerjang rumah mereka pada pukul 01.00 WIB, Jum’at (2/2/2007) antara 2 
meter hingga 3,5 meter.
  


  
  Dari 16 RT di RW 03, hanya 1 RT yang aman dari terjangan air. 15 RT 
lainnya tenggelam.
  
  
  4.000  Warga dari ratusan rumah yang terendam air itu hingga kini masih dalam 
 proses evakuasi oleh personel TNI AD. Mereka diungsikan ke Masjid  Al-Islam, 
Petamburan.
  

  Kawasan yang terendam air lebih dari 3 meter adalah RT 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 
dan 16. Selebihnya terendam air hingga 2 meter.
  
  
  Ya  ini sejak tadi malam, sekarang warga masih terus dievakusi karena ada  
yang sakit dan kelaparan dan masih terjebak d rumahnya, ungkap Ketua  RW 03 
(Agus Surono) kepada Hidayatullah di rumahnya, Jalan Petamburan  II, Tanah 
Abang, Jakarta Pusat, Jum’at (2/2/2007).
  

  Namun  Surono mengaku kecewa dengan sikap pemda setempat yang ingin  
memindahkan dapur umum warga ke Kecamatan Tanah Abang. Padahal jarak  Kecamatan 
dengan tempat tinggal mereka cukup jauh.
  

  Saya  inginnya jangan dipindah, karena akan mempersulit arus distribusi. 
Tapi  mereka tetap ngotot. Kebijakan macam apa ini, cetus Agus.
  

  Agus meminta agar pemda menggelontorkan mentahannya saja, biar  warganya yang 
mengelola. Tapi disetujui atau tidak, belum   tahu,  katanya.
  
   
  Dalam  kondisi arus lalu lintas seperti saat ini, Agus khawatir distribusi  
tersendat. Warga bisa-bisa makin kelaparan, tegasnya.
  

  Untuk  membantu tetangganya yang terkena musibah, beberapa warga yang tidak  
kena banjir menyiapkan nasi bungkus dan teh gratis untuk warga yang  ingin 
makan dan minum. Saya iseng saja dari pada bengong, ya bantu  tetanggalah, 
kata Meta (30). Syarif
  
   
  Saat ini  Portalinfaq sedang menggalang bantuan untuk membantu korban banjir 
di  ,bberbagai tempat. Salurkan kepedulian anda melalui :
  - Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 
  - Bank Mandiri Cab. Kuningan No.Rek.124-0001079798 
  - BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244
  

Semua atas nama Yayasan Portalinfaq
  
 
Hari ini juga Jum’at (2/2/2007) tim Portalinfaq sedang turun ke  lapangan 
untuk membantu   saudara-saudara kita yang terkena banjir di  Jakarta.
  
  www.portalinfaq.org 
  www.portalinfaq.org.uk 
  http://pondokyatim.multiply.com 
  
  
 
-
Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people 
who know.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan

2007-02-03 Terurut Topik Epri Tsaqib
Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan
  
 http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=478

  Jakarta - Banjir  membawa penderitaan lanjutan. Setelah isi rumahnya 
diterjang air, warga  Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai kelaparan. 
Air menerjang rumah mereka pada pukul 01.00 WIB, Jum’at (2/2/2007) antara 2 
meter hingga 3,5 meter.
  


  
  Dari 16 RT di RW 03, hanya 1 RT yang aman dari terjangan air. 15 RT lainnya 
tenggelam.
  
  
4.000 Warga dari ratusan rumah yang terendam air itu hingga kini  masih dalam 
proses evakuasi oleh personel TNI AD. Mereka diungsikan ke  Masjid Al-Islam, 
Petamburan.
  

Kawasan yang terendam air lebih dari 3 meter adalah RT 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 
dan 16. Selebihnya terendam air hingga 2 meter.
  
  
Ya ini sejak tadi malam, sekarang warga masih terus dievakusi  karena ada yang 
sakit dan kelaparan dan masih terjebak d rumahnya,  ungkap Ketua RW 03 (Agus 
Surono) kepada Hidayatullah di rumahnya, Jalan  Petamburan II, Tanah Abang, 
Jakarta Pusat, Jum’at (2/2/2007).
  

Namun Surono mengaku kecewa dengan sikap pemda setempat yang  ingin memindahkan 
dapur umum warga ke Kecamatan Tanah Abang. Padahal  jarak Kecamatan dengan 
tempat tinggal mereka cukup jauh.
  

Saya inginnya jangan dipindah, karena akan mempersulit arus  distribusi. Tapi 
mereka tetap ngotot. Kebijakan macam apa ini, cetus  Agus.
  

Agus meminta agar pemda menggelontorkan mentahannya saja, biar  warganya yang 
mengelola. Tapi disetujui atau tidak, belum tahu,  katanya.
  
   
Dalam kondisi arus lalu lintas seperti saat ini, Agus khawatir  distribusi 
tersendat. Warga bisa-bisa makin kelaparan, tegasnya.
  

Untuk membantu tetangganya yang terkena musibah, beberapa warga  yang tidak 
kena banjir menyiapkan nasi bungkus dan teh gratis untuk  warga yang ingin 
makan dan minum. Saya iseng saja dari pada bengong,  ya bantu tetanggalah, 
kata Meta (30). Syarif
  
   
Saat ini Portalinfaq sedang menggalang bantuan untuk membantu  korban banjir di 
,bberbagai tempat. Salurkan kepedulian anda melalui :
  - Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 
  - Bank Mandiri Cab. Kuningan No.Rek.124-0001079798 
  - BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244
  

Semua atas nama Yayasan Portalinfaq
  
 
  Hari ini juga Jum’at (2/2/2007) tim Portalinfaq sedang turun ke  lapangan 
untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena banjir di  Jakarta.  
  

  
  
  Sumber berita : Hidayatullah – detik.com
 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Renungan : Malas

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Renungan : Malas 

Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur. 
Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh sudah
harus bekerja lagi. 

Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan hatinya ketika


belum lama berselang dia pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama
orang tua dan saudara-saudaranya. 
Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang.
Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya 

dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda.
Sederhana. 
Biasa saja. Tidak terlalu istimewa. 

Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji
oleh teman-temannya. 

Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya,
menggodanya, 

menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. 

Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa. 

Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak terlalu
ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. 

Mau pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan untuk
meminjamkan korannya. 

Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut
mengembalikan korannya 

dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan. 

Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami. 
Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke
arah Deni 

dan menjawab:Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu! Ha ha ha... 

Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan? 

Temannya yang lain menambahkan: Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos. 

Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. 

Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja. 

Temannya menjawab: Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah
berhenti belajar mas. 

Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. 

Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. 

Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah
puas. 

Yah, jelas dia menang lagi tahun ini. 

Teman yang lain lagi menambahkan: Betul mas. Malah kita semua banyak
belajar dari dia. 

Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh. Deni ikut tersenyum: 

Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? 

Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat
tinggi. 

Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha... Bagaimana sih caranya? 

Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: 

Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down
terus. 

Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. 

Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa
dikerjakan. 

Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang
akan saya lakukan hari itu. 

Dia bercerita: Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya. 
Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak
mengerjakan apa-apa 

dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, 

Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas
membayar gajimu? 

Pemuda itu melanjutkan, Setelah berkata demikian, beliau pergi. 
Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji
saya, 

tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. 
Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan
lainnya. 

Caranya? tanya Deni. 

Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di
tempat. 

Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya
ini, 

tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat
sebentar, 

maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. 

Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, 

maka rasa mengantuk akan lenyap. Pokoknya saya melakukan kebalikan dari
setiap perasaan negatif yang saya rasakan. 

Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya. 
Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, 

sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. 

Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. 

Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. 

Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau
bermalas-malasan kan? 

Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi,
untuk apa? 

Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk. 
Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di
kereta. 

Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. 

Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. 
Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi.
Manjur juga yah? 

Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? 

Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik? 

Ida Arimurti Banjir BO...

2007-02-03 Terurut Topik bobby haryoso
HAri ini hujan cukup lebat..saking lebatnya jakarta
banjir BO
tadi sore sekitar abis magrib jam 18.30...
saya di telp adik (perempuan) untuk minta dijemput
karena dia tidak bisa pulang..
kok bisa tanya saya..??
ternyata setiap bis yang berasal dari arah Komdak
sudah penuh terus dan adik saya tidak berani untuk
memaksakan masuk atau di pinggir pintu...
untuk itu saya berusaha untuk menjemputnya...
akhirnya saya berasumsi bahwa dua arah macet total
baik dari arah cawang ataupun komdak...
makanya saya pun memtuskan untuk naik metromini dari
rumah dan turun pancoran...
alangkah kagetnya saya ternyata benar apa yang
dilaporkan oleh rekan rekan saya via HP...
tunggu punya tunggu bis yang menuju arah Komdak tidak
kunjung tiba dikarenakan macet..
akhirnya saya coba sambil jalan sambil mencari bis
barangkali didepan sekitar arah hanggar mungkin ada...
ternyta ada..tapi tidak berjalan alias macet total...
akhirnya lagi saya untuk memutuskan untuk jalan
kaki...
saya berusaha hub adik saya..
sukar sekali jaringan yang ada ..
padahal biasanya tidak demikian..
saya beranggapn mungkin terlalu banyak orang yang
meenggunakan jaringan itu di BTS sekitarnya..
senandung -punya senandung akhirnya saya sampai juga
diperempatan arah kuningan...
wah jauh juga saya jalan yah...
liat-liat ternyata masih macet total..
yah sudah akhirnya jalan lagi...
sampi di depan wisma mulia...jalur menjadi kosong...
usut punya usut ternyta jalur arah komdak tepat
didepan gedung telkom terendam air hingga sebetis
orang dewasa atau sekitar 55cm..kontan saja Polisi
mengarahkan semua kendaraan masuk gerbang TOl depan
wisma mulia...tanpa terkecuali motor juga...
Lucunya ketika orang mengarahkan balik untuk masuk tol
dalam kota..ada sebuah patas jurusan grogol nekat
menerjang...tak lama kemudian baru saja masuk genangan
mesinnya langsung mati..kontan saja penumpang nya
ngamuk semua karena si supir tidak mengindahkan
pemberitahuan tadi..
heheheehhh
saya pun juga tertawa..karena apa ./???
kesal..pasalnya sebelum kejadian tersebut saya sempat
berbicara dan hendak berkenalan dengan 2 orang
perempuan oriental..karena liat bis itu mereka
akhirnya naik..
makanya saya ikut tertawa...
anyway saya lanjutkan perjalanan menuju gedung
unilever tempat adik saya bekerja...
menyebrangi jembatan didepan holiwood KC...
setelah bertemu saya menemaninya sebentar..dan
menunggu cowoknya menjemput...
ketika mereka sudah jalan dengan mengendarai motor...
saya akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke arah
pasar minggu...
tapi jalur masih macet...
daripada menjadi hari berkeringat sedunia, saya
memutuskan untuk gerak jalan lagi...
1,2,3 jalan...akhirnya saya jalan lagi hingga
pancoran...
wuihhh...rekor terbaru saya jalan bolak-balik
pancoran-pajak-pancoran...
rekor yang tidak pernah saya lakukan sejak terakhir
kuliah tingkat 2
Jakarta-jakarta...kalo begini terus keadaannya..saya
yakin pada tahun tahun berikutnya makin parah...untuk
siklus 5 tahunan, 2002 merupakan terburuk, 2007
menjadi sangat yang terburuk, 2012 akan
tenggelam..

hehehehhh...capek deh ...ketika mengetik email ini
saya masih belum sampai rumah, mampir dulu ke warnet
depan jalan kerumah untuk menuangkan unek-unek selama
perjalanan...

semoga esok-esok hari tidak demikian...
hmmm...
akhirnya terimakasih yang telah mau membaca email
ini...
wassalam...

Bobby Haryoso
Program Operation
TRANSTV Jakarta
 


 

Bored stiff? Loosen up... 
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.
http://games.yahoo.com/games/front


Ida Arimurti Jakarta oh... jakarta... nasibmu hari ini ....

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Jalan Tol Jadi Lautan, Warga Panen Ikan
Siapa bilang banjir hanya musibah melulu? Buktinya Samhuri (37) warga
Jombang, Ciputat, Tangerang justru menangguk untung.

 

Ada Kemungkinan Pintu Air Manggarai Siaga I
Sekarang kita masih siaga II dan ada kemungkinan akan menjadi siaga I,
kata Petugas Pintu Air Manggarai Adi Widodo ketika dihubungi di Jakarta. 

 

Banjir Merata, Tim SAR Kewalahan
Tim SAR dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kota
Bekasi kewalahan menangani permintaan warga yang terjebak banjir. 

 

Jakarta Barat Siaga I Banjir
Semua tempat memasuki siaga III kecuali Jakarta Barat seperti Angke yang
sudah masuk siaga I karena ketinggiannya lebih dari tiga meter.

 

Tol BSD-Bintaro Km 8.800 Terendam Banjir
Hingga Jumat (2/2) siang, jalan tol BSD-Bintaro di Km 8.800 sepanjang 200
meter terendam banjir setinggi lebih dari ban mobil.

 

Perumahan Pondok Payung Ciputat pun Terendam 
Perumahan Pondok Payung Mas, Cipayung, Ciputat di pinggiran Jakarta yang
selama ini tak dikenal sebagai daerah banjir pun terendam banjir. 

 

Di Puri Kartika, Ciledug Air Mencapai Plafon Rumah
Banjir parah dialami warga perumahan Puri Kartika Ciledug, Tangerang.
Hingga, Jumat (2/2) siang ini, genangan air telah mencapai plafon rumah.

 

Sepeda Motor dari Bekasi 'Naik' Gerobak 
Sejumlah pemilik sepeda motor dari arah Bekasi menuju Jakarta Timur
menggunakan jasa gerobak atau becak untuk menyeberangkan sepeda motor
mereka. 

 

Jadwal Penerbangan di Soekarno-Hatta Tak Terganggu
Jadwal penerbangan di Bandar udara Soekarno-Hatta, Cengkareng tidak
mengalami gangguan meskipun musibah banjir tengah melanda Jakarta.

 

Tol TB Simatupang Macet 3 Kilometer
Kemacetan panjang terjadi di ruas tol TB Simatupang, Jakarta Selatan antara
kilometer 31 hingga kilometer 28 dari arah Cilandak ke Cawang.

 

 

kutipan kompas.com

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Pergeseran Zodiak Zodiak baru

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Pergeseran Zodiak  Zodiak baru

 

Ternyata memang dari dulu sudah berubah... kayaknya dari kita lahirpun sudah
berubah... 

karena ini baru disesuaikan thn 2000, sebelumnya thn 1950.

Data ini akurat, karena memang dari Astronomi ITB.

Sekedar info... (walau nggak ada hubungannya dengan arsitektur).

 

Capricornus : 21 Jan - 16 Feb (26 hari)

Aquarius : 16 Feb - 11 Mar (24 hari)

Pisces : 11 Mar - 18 Apr (38 hari)

Aries- : 18 Apr - 13 Mei (25 hari)

Taurus : 13 Mei - 22 Jun (40 hari)

Gemini : 22 Jun - 21 Jul (29 hari)

Cancer : 21 Jul - 10 Ags (20 hari)

Leo : 10 Ags - 16 Sep (37 hari)

Virgo : 16 Sep - 31 Okt (45 hari)

Libra : 31 Okt - 23 Nov (23 hari)

Scorpius : 23 Nov - 29 (Nov 6 hari)

Ophiuchus : 29 Nov - 18 (Des 19 hari)

Sagitarius : 18 Des - 21 (Jan 34 hari)

 

So... siapa aja yg berubah zodiaknya?

Perubahan itu tidak mendadak, sedikit demi sedikit... 

perubahan  akibat berubahnya rotasi bumi dan gerak bumi 

keliling mataharipun  berubah sedikit. 

Biasanya memang setiap 50 tahun sekali kalender  astronomi di koreksi, 

yang selama ini kita tahu itu jaman Yunani  dulu... jadi sudah lama
bunget.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti TELAGA KEHIDUPAN

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
TELAGA KEHIDUPAN

Lily Putih

   

Aku tengah berada di sebuah telaga yang menjajikan kedamaian. Dengan Bahtera
yang ku tumpangi tak bosannya aku mengayuh dayung. Mengeksplorasi setiap
sudut telaga. Beberapa ikan berlompatan, berenang dan berkejaran.
Rumput-rumput yang menjulur ke air, bagaikan jemari penari yang meliuk-liuk.

   

Setiap berada di telaga ini, aku selalu merasa nyaman. Mungkin keteduhan
dari rimbunnya pepohononan di tepi telaga memberi efek dingin. Dan air
telaga itu sendiri yang berwarna campuran hijau dan biru pun memberi kesan
adem.

   

Kicau burung di kejauhan dan sinar mentari yang menerangi sekeliling telaga,
memberikan kehangatan yang terasa sampai ke dalam jiwa. Setelah lelah
seharian beraktivitas, menumpangi bahtera dan berkeliling telaga, selalu
mampu mengembalikan ketenangan jiwa dan energi yang sudah tertumpah.

   

Di sekeliling telaga ini, aku bisa menikmati penuh suasana ditengah
orang-orang ku cintai dan mencintaiku. Oh.yah, aku lupa bercerita, aku dan
keluargaku sudah  cukup lama tinggal di telaga ini. Telaga ini bukan telaga
alam tapi telaga buatan. Aku dan suami selalu bercita-cita memberikan
lingkungan kehidupan yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga yang akan
kami bangun.

   

Ketika komitmen kami terucap untuk mengisi kehidupan di hari mendatang
bersama-sama, maka kami sepakat membangun telaga ini sebagai tempat tinggal
kami. Di telaga ini, kami lengkapi taman bermain yang setiap saat, aku,
suami dan anakku bisa berinteraksi. Bersenda gurau sekaligus mengeksplorasi
fisik dan jiwa anakku.

   

Di saat-saat senggang aku membiasakan bernyanyi bersama-sama. Aku tahu
suaraku tak semerdu Mariah Carey atau Ruth Sahanaya . Yang aku tahu, suarku
mampu memberikan ketenangan bagi jiwa anakku. Di bawah rindangnya pohon,
beralas tikar pandan kami bernyanyi bersahut-sahutan.

   

Ku biarkan  anakku bergumam sendiri karena itu dapat mengembangkan daya
cipta dan kreasi mereka. Aku dan suami hanya sesekali membetulkan kata atau
arti yang pas agar enak di dengar. Suara bening kami menyatu dengan kicau
burung yang seakan ingin turut melengkapi kebahagiaan kami.

   

Setiap hari di sekeliling telaga ini dipenuhi suara-suara kami. Ada tawa,
tangis, teriakan marah, jeritan kesal atau tangis bahagia. Ada kalanya
perang mulut, saling mengolok-olok dan bisanya diakhiri dengan berpelukan,
bergulingan di rerumputan. Kaki-kaki kecil anakku tak hentinya berjalan atau
berlalri, mengitari telaga ini. Tak sekali atau dua kali mereka pulang
dengan kaki atau tangan yang luka. Baik karena jatuh atau kena duri.

   

Aku dan suami secara bergantian membersihkan dan mengobati lukanya. Aku
tahu, satu pelajaran kehidupan sudah anakku dapati hari ini. Semoga besok
lusa anakku lebih berhati-hati. Bukankah guru yang paling baik adalah
pengalaman?

   

Bila aku dan suami merasa lelah dan tertekan karena bekerja seharian, telaga
ini menjadi curahan jiwa. Aku bisa berteriak sekeras-kerasnya, paling tidak
cara ini, bagiku dapat sedikit melegakan himpitan sesak di dada. Suamiku
bisa berlari sepuluh atau dua puluh kali mengeliling telaga ini untuk
menuntasan emosinya. Dengan begitu ketika kami berkumpul dengan anak, kami
tidak membawa kekesalan dari luar.

   

Kami sangat menyadari tidak semua keinginan kami bisa terwujud tapi
mensyukuri apa yang sudah kami peroleh dalam hidup ini, membantu kami
menghargai apa yang sudah kami miliki. Salah satunya telaga ini, kami
membiarkn bahkan memberikan izin bagi orang-orang yang ingin menikmati
telaga ini bahkan kami sangat menyarankan mereka membangun telaga serupa.

   

Kami sudah membuktikan telaga yang kami bangun selalu memanggil kami pulang.
Telaga yang menjanjikan air kehidupan yang memberikan ketenangan jiwa bisa
dimiliki siapa saja, karena sesungguhnya telaga itu adalah Telaga Kehidupan.
Setiap orang bisa memiliki telaga kehidupan yang sesungguhnya yaitu
keluarga. Keluarga menanti dan selalu menanti  kita pulang. Kemanapun kita
pergi Telaga Kehidupan kita tetap milik kita.

   

Penghuni telaga adalah kita sendiri, melestarikan telaga kehidupan bisa kita
lakukan dengan senantiasa menghidupkan kesadaran akan perlunya aturan main.
Kedisiplinan dapat membantu kita menjaga, Telaga Kehidupan kita. Dengan
menghargai, merawat dengan cinta dan kasih sayang, lingkungan kehidupan di
sekitar telaga akan tumbuh dan berkembang menjadi satu lingkungan yang sehat
dan menyenangkan. Aku percaya dari lingkungan yang sehat dan nyaman, cikal
bakal masyarakat yang beradab dan santun dapat dilahirkan. Aku bertekad
untuk terus melestarikan Telaga Kehidupanku.

   

Akan kubiarkan anak-anakku belajar tentang kehidupan dari alam karena alam
sesungguhnya adalah sumber ilmu yang tak pernah habis. Menghargai alam sama
dengan menghargai kehidupan itu sendiri. Dan satu hal yang ku sadari
bersikap bijaksana tidak dapat diajarkan tapi bersikap bijaksana hanya dapat
dipelajari. 

   

Karenanya aku tak dapat mengajarkan anak-anakku untuk bersikap bijaksana,
tapi aku yakin mereka mampu 

Ida Arimurti DONGENG ANAK : Lutung Kasarung

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Lutung Kasarung 


Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. Aku
sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta, kata Prabu Tapa. 

Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya
diangkat menggantikan Ayah mereka. Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda
memilih aku sebagai penggantinya, gerutu Purbararang pada tunangannya yang
bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai
niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai
Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga
tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi
punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. Orang yang dikutuk seperti
dia tidak pantas menjadi seorang Ratu ! ujar Purbararang. 

Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan.
Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah
pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, Tabahlah Tuan Putri.
Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama
Putri. Terima kasih paman, ujar Purbasari. 

Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik
kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang
misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari.
Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga
-bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya. 

Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke
tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata.
Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama
kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil,
airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum. 

Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk
mandi di telaga tersebut. Apa manfaatnya bagiku ?, pikir Purbasari. Tapi
ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi
pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik
kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga
tersebut. 

Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi
bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya
bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya
melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan
muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. Siapa yang paling panjang
rambutnya dialah yang menang !, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak
mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut
Purbasari lebih panjang. 

Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini
tunanganku, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari
mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan
Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan
Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, Jadi monyet itu tunanganmu
?. 

Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu
keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah
sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu
seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan
kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk
tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian
itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana. 

Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya.
Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud
seekor lutung.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti DONGENG ANAK : Timun Emas

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Timun Emas 

Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar
dapat membantunya bekerja. 
Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan
syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu
untuk disantap. 
Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan
dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu
yang paling besar dan berkilau seperti emas. 
Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya
seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas. 

Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah
raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia
mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin
dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. 
Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan
janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih. 
Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui
petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia
bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji
mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah
diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas
berdoa. 

Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh
keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni. 
Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka
ditebarnya biji mentimun. 
Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun
memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. 
Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu
yang sangat tinggi dan tajam. 
Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun
membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. 
Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat
melewati. 

Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah
lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati. 
 Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini  Timun Emas
mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai.



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Bersahabat dengan Alhamdulillah

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Bersahabat dengan Alhamdulillah

 

Salah satu gizi spiritual dalam menghadapi kehidupan adalah

 

bersahabat dengan alhamdulillah yang memiliki arti: segala puji bagi
Allah Swt.

 

Orang-orang yang sering bersahabat dengan gizi spiritual ini, insyaAllah
hidupnya akan lebih bahagia dibanding yang mereka duga.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau telah menitipkan kepadaku seorang suami, sebab banyak orang yang
ingin bersuami namun belum menemukannya.

Suami dengan segala keangkuhannya, menyebabkan hambamu ini mampu belajar
sabar.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau telah menitipkan kepadaku seorang istri, sebab banyak orang yang
ingin beristri namun belum menemukannya.

Istri dengan segala kesulitannya untuk dididik, menyebabkan hambamu ini
harus banyak belajar ilmu Andragogy, yaitu pendidikan untuk orang-orang
dewasa.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau telah menitipkan kepadaku beberapa anak, sebab banyak orang yang
ingin punya anak namun belum engkau izinkan dan juga banyak yang belum punya
anak karena memang belum ketemu jodoh.

Anak dengan segala kesulitannya untuk dinasehati, menyebabkan hambamu ini
harus banyak menambah ilmu agar sesuai dengan perkembangan zaman anak-anak.
Dengan kehadiran anak-anak, justru menyebabkan hambamu malu kalau mau
bertengkar dengan istri/suami.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau menitipkan kepadaku seorang atasan pemarah dan sering
mengungkit-ngungkit berbagai masalah, sebab banyak orang yang tidak punya
atasan, bukan karena dirinya atasan tapi karena dirinya menganggur.

Dengan atasan pemarah hambamu berkesempatan untuk mendoakan semoga beliau
segera sadar bahwa kemarahan akan menghancurkan siklus kehidupan dirinya
sendiri.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau menitipkan kepadaku banyak karyawan, yang sebagiannya suka demo minta
tuntutan gaji dan tunjangan kesejahteraan lainnya, sebab banyak orang tidak
punya karyawan karena sudah lima tahun belakangan ini perusahaannya gulung
tikar dan bahkan tikarnyapun sampai tidak ada yang bisa digulung.

Dengan punya karyawan, semoga hambamu bisa menjadi salah satu jalan rizki
bagi mereka dengan seizin Engkau ya Allah.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau telah menitipkan orang-orang disekelilingku sebagian ada yang
menyakiti, walaupun hamba-Mu ini telah berusaha untuk berbuat baik kepada
siapapun sekuat kemampuan.

Sebab banyak orang yang tidak pernah disakiti orang lain karena dalam
hidupnya tidak pernah bergaul dengan masyarakat banyak.

Semoga dengan disakiti dan hambamu tetap ingin berbuat baik dengan yang
menyakiti menyebabkan Engkau akan mengabulkan doa-doa orang yang terdhzolimi
ini.

 

Alhamdulillah ya Allah,

Engkau memberi kesempatan kepadaku, kuliah tidak sesuai dengan jurusan
pilihan pertama, sebab banyak orang yang tidak pernah menikmati jurusan
kuliah karena kekurangan dana untuk memenuhi keinginannya kuliah. Dengan
kuliah tidak sesuai jurusan, semoga akan punya lebih dari satu keahlian,
keahlian pertama adalah jurusan ketika kuliah dan keahlian lainnya adalah
mempelajari sendiri banyak hal yang dulu dicita-citakan.

 

Sahabat, .

 

Banyak hal didunia ini yang bisa kita syukuri dengan mengucapkan
Alhamdulillah, dan dengan sering mengucapkan Alhamdulillah, milyaran
peluang prestasi akan mengejar-ngejar kita.

 

Banyak hal di dunia ini yang jika kita tidak siap mensyukurinya dengan
ucapan Alhamdulillah apalagi sering terasa berat dan bahkan enggan
mengucapkan Hamdalah, maka milyaran peluang prestasi akan lari meninggalkan
kita.

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Belajar, Belajar dan Belajar

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Belajar, Belajar dan Belajar 
(Butet-Texas)

Halo pembaca,

Seperti keluarga Batak pada umumnya yang mendewakan pendidikan,
orangtuakupun tidak terkecuali, mereka mendidik kami sangat keras dan
otoriter (Aku punya enam saudara lelaki dan satu saudara perempuan) Ketika
anak-anak sepantaran kami sibuk bermain gala asin/benteng/petak umpat dan
lain-lainnya, kami hanya bisa mendengar suara kegaduhan yang ditimbulkan.

Sangat jarang kami turut perpartisipasi dalam permainan tersebut. Kebanyakan
waktu kami habiskan dengan melakukan pekerjaan rumah tangga dan belajar,
belajar dan belajar. Orang tua berprinsip sekolah adalah hal yang paling
utama, jadi yang namanya
bermain itu tidak ada dalam agenda. Kalaupun kami bermain, waktu yang
diberikan sangat terbatas. Kadang walau permainan belum usai  aku dan adikku
yang perempuan harus undur diri,  akibatnya permainan terpaksa bubar kalo
mereka tidak menemukan pengganti. Akibat lebih lanjut,   ketika waktu
bermain bagi kami tiba, kadang-kadang anak yang lain tidak mau mengajak kami
serta karena  takut  akan bubaran duluan sebelum permainan usai. 

Kadang aku  harus mencuri-curi waktu tidur siang untuk bisa bermain.  Kami
melakukannya secara bergantian bila hari ini aku yang bolos tidur siang maka
lain waktu giliran adik perempuanku. Kami harus bekerja sama dan saling
melindungi bila ketahuan orangtua. Bilang bahwa aku baru saja keluar,
padahal sudah kurang lebih dari satu atau dua jam. Bila saudaraku yang lain
mengetahui, tak jarang kami berdua harus membayar upeti kepada mereka,
seperti mencuci sepatunya, atau ambil alih pekerjaan yang seharusnya menjadi
tugas mereka, kalau tidak mereka akan mengadu ke ortu. Aku dan adikku yang
perempuan lebih sering jadi bulan-bulanan abang-abangku yang lebih besar.
Kali karena merasa senasib dan sepenanggungan waktu masih kecil, sampe kami
berdua beranjak dewasa (kalau tidak bisa dibilang tua) kami sangat dekat.
Kami berdua selalu pilih sekolah yang sama, masuk universitas pun pilih
jurusan yang sama , bahkan ketika bekerjapun pernah memiliki profesi yang
sama. 

Akhir pekan juga bukan hari yang menyenangkan buat kami. Di kala teman lain
sibuk merencanakan berbagai hal atau menonton Unyil dan Little House on
the Prairie, kami harus ke gereja, setelah ortu pulang gereja juga kami
wajib ikut mereka ke arisan se marga nyokap, se marga  bokap,  satu
kakek/nenek,  sekampung asal. Pokoknya tak ada hari minggu tanpa acara
pertemuan keluarga. Acara ini baru bisa dilewatkan kalo ada kepentingan
sekolah.

Pada malam hari, waktu kami menyaksikan televisi juga sangat dibatasi, kami
harus belajar dari pukul tujuh sampai jam sembilan malam. Pokoknya aku tuch
sampe enek banget ama yang namanya belajar. Akibatnya bisa ditebak, biar pun
kami duduk manis di meja makan dan buku-buku pelajaran berserakan di atas
meja namun kami bukannya belajar, melainkan asyik membaca komik atau cerita
silat  Kopingho (ejaan benernya udah lupa, kalo tidak salah sich Asmaraman
Kho Ping Ho)  yang dibaca secara berantai. Kala orangtua melongok, yang
mereka lihat adalah anak yang sedang sibuk membaca buku pelajaran alias
belajar, padahal mereka tidak tahu di dalamnya adalah buku cerita.

Keadaan seperti itu terus berlanjut sampai aku SMA, kali ini aku yang jadi
kepala suku karena abangku yang besar sudah kuliah dan tidak di rumah lagi,
mereka berdua kos di Medan, karena dapat universitasnya di sono. Dan abang
yang satunya lagi sudah mulai sibuk dengan urusannya sendiri, mulai dari
kuliah sampe karang taruna. Kali ini yang sering jadi bulan-bulanan adalah
ketiga adik laki-laki kami.

Pada masa ini tinggat kebohongan ke ortu juga meningkat (habis semakin
banyak belajar), belajar bersama teman dan mengikuti kegiatan esktra
kurikuler atau ada pelajaran tambahan sering menjadi alasan untuk pulang
terlambat ke rumah. Memang betul kadang kegiatan tersebut kami ikuti, namun
keseringan itu hanya sekedar alasan. Sebetulnya aku dan adikku (yang satu
sekolah denganku) sibuk jalan-jalan atau pergi ke toko Gunung Agung (lumayan
jauh lho jaraknya dari kawasan Timur Jakarta sampe ke Senen) yang paling
sering sich pergi ke toko Gunung Agung. Di sana kami akan sibuk membaca buku
cerita Trio Detektif dan Agatha Christie  atau novel karangan Barbara
Cartland dan Anne Hampson secara gratis. Tidak jarang kami harus bermain
petak umpat dengan penjaga toko. 

Orangtua tidak pernah ribut dengan alasan tersebut di atas karena prestasi
kami di sekolah lumayan cukup bagus, selalu rangking pertama atau paling
apes rangking kedua. Bahkan di kemudian hari aku masuk salah satu
universitas negeri di Rawamangun yang kemudian pindah ke Depok lewat program
PMDK(kepanjangannya udah lupa), begitu pula halnya dengan adik perempuanku
dia diterima di perguruan tinggi negeri di Medan mengikuti jejak abangku.

Kebandelan lain yang sering kami lalukukan adalah acara lompat jendela di
malam hari kala ortu telah lelap. Untuk pergi ke bioskop di kawasan
Jatinegara nonton film silat atau pergi ke national theatre 

Ida Arimurti Renungan : Malas

2007-02-03 Terurut Topik Ida arimurti
Renungan : Malas 

Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur. 
Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh sudah
harus bekerja lagi. 

Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan hatinya ketika


belum lama berselang dia pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama
orang tua dan saudara-saudaranya. 
Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang.
Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya 

dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda.
Sederhana. 
Biasa saja. Tidak terlalu istimewa. 

Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji
oleh teman-temannya. 

Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya,
menggodanya, 

menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. 

Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa. 

Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak terlalu
ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. 

Mau pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan untuk
meminjamkan korannya. 

Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut
mengembalikan korannya 

dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan. 

Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami. 
Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke
arah Deni 

dan menjawab:Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu! Ha ha ha... 

Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan? 

Temannya yang lain menambahkan: Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos. 

Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. 

Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja. 

Temannya menjawab: Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah
berhenti belajar mas. 

Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. 

Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. 

Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah
puas. 

Yah, jelas dia menang lagi tahun ini. 

Teman yang lain lagi menambahkan: Betul mas. Malah kita semua banyak
belajar dari dia. 

Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh. Deni ikut tersenyum: 

Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? 

Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat
tinggi. 

Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha... Bagaimana sih caranya? 

Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: 

Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down
terus. 

Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. 

Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa
dikerjakan. 

Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang
akan saya lakukan hari itu. 

Dia bercerita: Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya. 
Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak
mengerjakan apa-apa 

dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, 

Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas
membayar gajimu? 

Pemuda itu melanjutkan, Setelah berkata demikian, beliau pergi. 
Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji
saya, 

tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. 
Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan
lainnya. 

Caranya? tanya Deni. 

Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di
tempat. 

Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya
ini, 

tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat
sebentar, 

maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. 

Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, 

maka rasa mengantuk akan lenyap. Pokoknya saya melakukan kebalikan dari
setiap perasaan negatif yang saya rasakan. 

Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya. 
Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, 

sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. 

Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. 

Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. 

Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau
bermalas-malasan kan? 

Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi,
untuk apa? 

Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk. 
Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di
kereta. 

Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. 

Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. 
Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi.
Manjur juga yah? 

Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? 

Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik? 

Ida Arimurti Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras

2007-02-03 Terurut Topik Bayu Gautama
Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras
2007-02-03 15:26:45
www.aksicepattanggap.com

Pagi itu, Jum`at (2/2) pukul 01.50 WIB, empat rescue ACT, Gandi 
Purnama, Bayu Gawtama, Andika Swasono dan Ading memasuki kawasan banjir di 
Pondok Jaya, Pela Mampang, Jakarta Selatan. Dengan diantar Pak Dayat, keamanan 
perumahan tersebut, tim menyusuri banjir setinggi hampir dua meter untuk 
menunjukkan arah rumah yang penghuninya harus dievakuasi. Sementara dua rescuer 
lainnya, Zulkifli dan Hadi menunggu di mobil di ujung jalan Pondok Jaya 6. 
 
 Rumah yang dituju berada di Pondok Jaya 3, seorang balita, Ayah dan ibunya 
beserta seorang pria lanjut usia, menunggu dievakuasi. Ketika sampai di 
rumahnya, sekitar pukul 02.05 WIB, tim sempat bertanya-tanya, Apakah masih ada 
orang di dalam?. Lalu tim pun berteriak memanggil-manggil penghuni rumah 
tersebut. Lima menit kemudian ada jawaban dari dalam, dan ternyata sejak Kamis 
(1/2) pukul 23.00 WIB mereka bertahan di salah satu ruang atas yang belum 
terendam banjir. Padahal, ketinggian banjir sudah mencapai atap rumah. 
 
 Ading dan Gaw pun terjun ke dalam air untuk mengevakuasi penghuni rumah dari 
dalam. Pertama, seorang bayi berusia sekitar dua tahun. Kemudian berturut-turut 
pria lansia, ibu balita tersebut dan Ayahnya. Ading memutuskan untuk tidak naik 
perahu karet agar laju tidak terlalu berat, ia berenang di belakang perahu 
karet. Lelaki kecil namun pemberani itu sempat menunjukkan berapa dalam banjir 
di komplek perumahan tersebut dengan mencoba menjejakkan kakinya ke dasar, 
ternyata memang cukup dalam, kepala Ading tidak terlihat. 
 
 Perahu pun melaju, Pak Dayat memberi arah jalan ke kanan, bukan ke kiri 
seperti jalur yang pertama ditempuh. Lebih singkat pak, tim pun menuruti 
anjurannya. Sekitar 200 meter kemudian, Pak Dayat meminta tim ke berbelok ke 
arah kiri, namun ternyata pertiagaan tersebut terdapat putaran air dan arus 
yang sangat kuat. Rescuer ACT tidak kuasa menahan derasnya air, dayung pun 
tidak berfungsi. Kami hanya fungsikan dayung sebagai penahan, namun tetap 
tidak sanggup ujar Gandi dan Andika. 
 
 Keadaan menjadi panik. Saat itu, sekitar pukul 02. 40 WIB, keadaan sangat 
gelap tanpa cahaya sedikit pun, kecepatan air sekitar 40 km/jam. Ading yang di 
belakang perahu sempat terlepas dan terseret arus, namun tangannya masih bisa 
menangkap tali perahu. Pria lansia, balita dan ibunya menjerit ketakutan. Yang 
lain boleh panik, sebagai rescuer, tentu saja tidak boleh ikut panik dan harus 
tenang. Padahal perahu sudah terseret sekitar seratus meter tanpa kendali. 
Selain terus berupaya mengendalikan perahu, tim pun tidak lupa berteriak 
menyebut nama Allah, Allaahu Akbar. 
 
 Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Besar Allah. Dalam hitungan detik, seutas 
tali mengenai kepala Gandi, Andika dan Gaw, secepat kilat tangan ketiganya 
menangkap tali tersebut dan menahan laju perahu. Saat itulah, dayung yang 
dipegang Gandi terlepas dan hanyut. Gaw sempat menengok ke belakang melihat 
kondisi Ading, rupanya ia sudah sangat kelelahan menahan arus air. Sekuat 
tenaga rescuer menarik perahu ke tepi dan masuk ke halaman rumah seorang warga. 
Alhamdulillah tim dan para korban pun terselamatkan oleh Allah melalui seutas 
tali itu. Padahal, 100 meter lagi adalah sungai/kali Mampang yang tentu saja 
arusnya jauh lebih deras dan belum tentu tim bisa selamat. 
 
 Sejenak beristirahat, usai sholat Subuh tim pun berdoa agar Allah memberikan 
kekuatan. Beruntung ada satu handphone yang dibawa Gaw, sehingga pagi itu bisa 
berkomunikasi dengan Zulkifli dan Hadi yang menunggu di Pondok Jaya 6. Gaw pun 
sempat memberi kabar ke Posko Induk di Ciputat, bahwa tim terjebak di arus 
deras dan sangat sulit untuk keluar, mengingat hanya punya satu dayung. 
 
 Perjuangan belum usai, tim harus keluar dari arus tersebut karena banyak warga 
yang harus dievakuasi segera. Andika memberanikan diri menyusuri tepi arus 
dengan berpegangan pagar-pagar rumah warga. Selang lima menit kemudian, giliran 
Gaw dan Ading menyusul menyusuri arus sepanjang 200 meter, sementara Gandi 
menunggu di perahu. 
 
 Dari ujung jalan Pondok Jaya 3, Andika, Gaw dan Ading melihat beberapa orang 
mengenakan pelampung yang berenang sambil membawa tali tambang. Rupanya 
Zulkifli dan Hadi, dua rescuer ACT lainnya dan beberapa pemuda setempat. Luar 
biasa, sejauh hampir setengah kilo mereka berenang menuju lokasi terjebaknya 
rescuer dan perahu karet ACT. Akhirnya, berkat tambang sekitar dua ratus meter 
itu, perahu karet bisa keluar. Selanjutnya, dengan perahu karet dan bantuan 
tambang itu, ratusan jiwa di Pondok Jaya, Pela Mampang, bisa dievakuasi. Puji 
syukur kepada Allah. (Gaw)
***
informasi ini disebarkan oleh ACT – Aksi Cepat Tanggap 
www.aksicepattanggap.com
 email: [EMAIL PROTECTED] 
 Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai
 Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8
 Ciputat 15419
 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 


 Rekening Tanggap Bencana: 
 
1. 
  BCA