Ida Arimurti Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan
Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=478 Jakarta - Banjir membawa penderitaan lanjutan. Setelah isi rumahnya diterjang air, warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai kelaparan. Air menerjang rumah mereka pada pukul 01.00 WIB, Jumat (2/2/2007) antara 2 meter hingga 3,5 meter. Dari 16 RT di RW 03, hanya 1 RT yang aman dari terjangan air. 15 RT lainnya tenggelam. 4.000 Warga dari ratusan rumah yang terendam air itu hingga kini masih dalam proses evakuasi oleh personel TNI AD. Mereka diungsikan ke Masjid Al-Islam, Petamburan. Kawasan yang terendam air lebih dari 3 meter adalah RT 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 dan 16. Selebihnya terendam air hingga 2 meter. Ya ini sejak tadi malam, sekarang warga masih terus dievakusi karena ada yang sakit dan kelaparan dan masih terjebak d rumahnya, ungkap Ketua RW 03 (Agus Surono) kepada Hidayatullah di rumahnya, Jalan Petamburan II, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2007). Namun Surono mengaku kecewa dengan sikap pemda setempat yang ingin memindahkan dapur umum warga ke Kecamatan Tanah Abang. Padahal jarak Kecamatan dengan tempat tinggal mereka cukup jauh. Saya inginnya jangan dipindah, karena akan mempersulit arus distribusi. Tapi mereka tetap ngotot. Kebijakan macam apa ini, cetus Agus. Agus meminta agar pemda menggelontorkan mentahannya saja, biar warganya yang mengelola. Tapi disetujui atau tidak, belum tahu, katanya. Dalam kondisi arus lalu lintas seperti saat ini, Agus khawatir distribusi tersendat. Warga bisa-bisa makin kelaparan, tegasnya. Untuk membantu tetangganya yang terkena musibah, beberapa warga yang tidak kena banjir menyiapkan nasi bungkus dan teh gratis untuk warga yang ingin makan dan minum. Saya iseng saja dari pada bengong, ya bantu tetanggalah, kata Meta (30). Syarif Saat ini Portalinfaq sedang menggalang bantuan untuk membantu korban banjir di ,bberbagai tempat. Salurkan kepedulian anda melalui : - Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 - Bank Mandiri Cab. Kuningan No.Rek.124-0001079798 - BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 Semua atas nama Yayasan Portalinfaq Hari ini juga Jumat (2/2/2007) tim Portalinfaq sedang turun ke lapangan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena banjir di Jakarta. www.portalinfaq.org www.portalinfaq.org.uk http://pondokyatim.multiply.com - Have a burning question? Go to Yahoo! Answers and get answers from real people who know. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan
Rumah Terendam Hingga 3 Meter, Warga Petamburan Kelaparan http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=478 Jakarta - Banjir membawa penderitaan lanjutan. Setelah isi rumahnya diterjang air, warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat mulai kelaparan. Air menerjang rumah mereka pada pukul 01.00 WIB, Jumat (2/2/2007) antara 2 meter hingga 3,5 meter. Dari 16 RT di RW 03, hanya 1 RT yang aman dari terjangan air. 15 RT lainnya tenggelam. 4.000 Warga dari ratusan rumah yang terendam air itu hingga kini masih dalam proses evakuasi oleh personel TNI AD. Mereka diungsikan ke Masjid Al-Islam, Petamburan. Kawasan yang terendam air lebih dari 3 meter adalah RT 5, 6, 7, 8, 9, 10, 15 dan 16. Selebihnya terendam air hingga 2 meter. Ya ini sejak tadi malam, sekarang warga masih terus dievakusi karena ada yang sakit dan kelaparan dan masih terjebak d rumahnya, ungkap Ketua RW 03 (Agus Surono) kepada Hidayatullah di rumahnya, Jalan Petamburan II, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2007). Namun Surono mengaku kecewa dengan sikap pemda setempat yang ingin memindahkan dapur umum warga ke Kecamatan Tanah Abang. Padahal jarak Kecamatan dengan tempat tinggal mereka cukup jauh. Saya inginnya jangan dipindah, karena akan mempersulit arus distribusi. Tapi mereka tetap ngotot. Kebijakan macam apa ini, cetus Agus. Agus meminta agar pemda menggelontorkan mentahannya saja, biar warganya yang mengelola. Tapi disetujui atau tidak, belum tahu, katanya. Dalam kondisi arus lalu lintas seperti saat ini, Agus khawatir distribusi tersendat. Warga bisa-bisa makin kelaparan, tegasnya. Untuk membantu tetangganya yang terkena musibah, beberapa warga yang tidak kena banjir menyiapkan nasi bungkus dan teh gratis untuk warga yang ingin makan dan minum. Saya iseng saja dari pada bengong, ya bantu tetanggalah, kata Meta (30). Syarif Saat ini Portalinfaq sedang menggalang bantuan untuk membantu korban banjir di ,bberbagai tempat. Salurkan kepedulian anda melalui : - Bank Syariah Mandiri Cab. Warung Buncit No.Rek.0030035790 - Bank Mandiri Cab. Kuningan No.Rek.124-0001079798 - BCA Cab. Arteri Pondok Indah No.Rek.291-300-5244 Semua atas nama Yayasan Portalinfaq Hari ini juga Jumat (2/2/2007) tim Portalinfaq sedang turun ke lapangan untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena banjir di Jakarta. Sumber berita : Hidayatullah detik.com - It's here! Your new message! Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Renungan : Malas
Renungan : Malas Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur. Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh sudah harus bekerja lagi. Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan hatinya ketika belum lama berselang dia pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang. Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda. Sederhana. Biasa saja. Tidak terlalu istimewa. Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji oleh teman-temannya. Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya, menggodanya, menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa. Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak terlalu ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. Mau pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan untuk meminjamkan korannya. Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut mengembalikan korannya dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan. Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami. Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke arah Deni dan menjawab:Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu! Ha ha ha... Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan? Temannya yang lain menambahkan: Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos. Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja. Temannya menjawab: Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah berhenti belajar mas. Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah puas. Yah, jelas dia menang lagi tahun ini. Teman yang lain lagi menambahkan: Betul mas. Malah kita semua banyak belajar dari dia. Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh. Deni ikut tersenyum: Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat tinggi. Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha... Bagaimana sih caranya? Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down terus. Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa dikerjakan. Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang akan saya lakukan hari itu. Dia bercerita: Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya. Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak mengerjakan apa-apa dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas membayar gajimu? Pemuda itu melanjutkan, Setelah berkata demikian, beliau pergi. Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji saya, tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan lainnya. Caranya? tanya Deni. Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di tempat. Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya ini, tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat sebentar, maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, maka rasa mengantuk akan lenyap. Pokoknya saya melakukan kebalikan dari setiap perasaan negatif yang saya rasakan. Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya. Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau bermalas-malasan kan? Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi, untuk apa? Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk. Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di kereta. Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi. Manjur juga yah? Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik?
Ida Arimurti Banjir BO...
HAri ini hujan cukup lebat..saking lebatnya jakarta banjir BO tadi sore sekitar abis magrib jam 18.30... saya di telp adik (perempuan) untuk minta dijemput karena dia tidak bisa pulang.. kok bisa tanya saya..?? ternyata setiap bis yang berasal dari arah Komdak sudah penuh terus dan adik saya tidak berani untuk memaksakan masuk atau di pinggir pintu... untuk itu saya berusaha untuk menjemputnya... akhirnya saya berasumsi bahwa dua arah macet total baik dari arah cawang ataupun komdak... makanya saya pun memtuskan untuk naik metromini dari rumah dan turun pancoran... alangkah kagetnya saya ternyata benar apa yang dilaporkan oleh rekan rekan saya via HP... tunggu punya tunggu bis yang menuju arah Komdak tidak kunjung tiba dikarenakan macet.. akhirnya saya coba sambil jalan sambil mencari bis barangkali didepan sekitar arah hanggar mungkin ada... ternyta ada..tapi tidak berjalan alias macet total... akhirnya lagi saya untuk memutuskan untuk jalan kaki... saya berusaha hub adik saya.. sukar sekali jaringan yang ada .. padahal biasanya tidak demikian.. saya beranggapn mungkin terlalu banyak orang yang meenggunakan jaringan itu di BTS sekitarnya.. senandung -punya senandung akhirnya saya sampai juga diperempatan arah kuningan... wah jauh juga saya jalan yah... liat-liat ternyata masih macet total.. yah sudah akhirnya jalan lagi... sampi di depan wisma mulia...jalur menjadi kosong... usut punya usut ternyta jalur arah komdak tepat didepan gedung telkom terendam air hingga sebetis orang dewasa atau sekitar 55cm..kontan saja Polisi mengarahkan semua kendaraan masuk gerbang TOl depan wisma mulia...tanpa terkecuali motor juga... Lucunya ketika orang mengarahkan balik untuk masuk tol dalam kota..ada sebuah patas jurusan grogol nekat menerjang...tak lama kemudian baru saja masuk genangan mesinnya langsung mati..kontan saja penumpang nya ngamuk semua karena si supir tidak mengindahkan pemberitahuan tadi.. heheheehhh saya pun juga tertawa..karena apa ./??? kesal..pasalnya sebelum kejadian tersebut saya sempat berbicara dan hendak berkenalan dengan 2 orang perempuan oriental..karena liat bis itu mereka akhirnya naik.. makanya saya ikut tertawa... anyway saya lanjutkan perjalanan menuju gedung unilever tempat adik saya bekerja... menyebrangi jembatan didepan holiwood KC... setelah bertemu saya menemaninya sebentar..dan menunggu cowoknya menjemput... ketika mereka sudah jalan dengan mengendarai motor... saya akhirnya memutuskan untuk kembali pulang ke arah pasar minggu... tapi jalur masih macet... daripada menjadi hari berkeringat sedunia, saya memutuskan untuk gerak jalan lagi... 1,2,3 jalan...akhirnya saya jalan lagi hingga pancoran... wuihhh...rekor terbaru saya jalan bolak-balik pancoran-pajak-pancoran... rekor yang tidak pernah saya lakukan sejak terakhir kuliah tingkat 2 Jakarta-jakarta...kalo begini terus keadaannya..saya yakin pada tahun tahun berikutnya makin parah...untuk siklus 5 tahunan, 2002 merupakan terburuk, 2007 menjadi sangat yang terburuk, 2012 akan tenggelam.. hehehehhh...capek deh ...ketika mengetik email ini saya masih belum sampai rumah, mampir dulu ke warnet depan jalan kerumah untuk menuangkan unek-unek selama perjalanan... semoga esok-esok hari tidak demikian... hmmm... akhirnya terimakasih yang telah mau membaca email ini... wassalam... Bobby Haryoso Program Operation TRANSTV Jakarta Bored stiff? Loosen up... Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games. http://games.yahoo.com/games/front
Ida Arimurti Jakarta oh... jakarta... nasibmu hari ini ....
Jalan Tol Jadi Lautan, Warga Panen Ikan Siapa bilang banjir hanya musibah melulu? Buktinya Samhuri (37) warga Jombang, Ciputat, Tangerang justru menangguk untung. Ada Kemungkinan Pintu Air Manggarai Siaga I Sekarang kita masih siaga II dan ada kemungkinan akan menjadi siaga I, kata Petugas Pintu Air Manggarai Adi Widodo ketika dihubungi di Jakarta. Banjir Merata, Tim SAR Kewalahan Tim SAR dari Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi Kota Bekasi kewalahan menangani permintaan warga yang terjebak banjir. Jakarta Barat Siaga I Banjir Semua tempat memasuki siaga III kecuali Jakarta Barat seperti Angke yang sudah masuk siaga I karena ketinggiannya lebih dari tiga meter. Tol BSD-Bintaro Km 8.800 Terendam Banjir Hingga Jumat (2/2) siang, jalan tol BSD-Bintaro di Km 8.800 sepanjang 200 meter terendam banjir setinggi lebih dari ban mobil. Perumahan Pondok Payung Ciputat pun Terendam Perumahan Pondok Payung Mas, Cipayung, Ciputat di pinggiran Jakarta yang selama ini tak dikenal sebagai daerah banjir pun terendam banjir. Di Puri Kartika, Ciledug Air Mencapai Plafon Rumah Banjir parah dialami warga perumahan Puri Kartika Ciledug, Tangerang. Hingga, Jumat (2/2) siang ini, genangan air telah mencapai plafon rumah. Sepeda Motor dari Bekasi 'Naik' Gerobak Sejumlah pemilik sepeda motor dari arah Bekasi menuju Jakarta Timur menggunakan jasa gerobak atau becak untuk menyeberangkan sepeda motor mereka. Jadwal Penerbangan di Soekarno-Hatta Tak Terganggu Jadwal penerbangan di Bandar udara Soekarno-Hatta, Cengkareng tidak mengalami gangguan meskipun musibah banjir tengah melanda Jakarta. Tol TB Simatupang Macet 3 Kilometer Kemacetan panjang terjadi di ruas tol TB Simatupang, Jakarta Selatan antara kilometer 31 hingga kilometer 28 dari arah Cilandak ke Cawang. kutipan kompas.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Pergeseran Zodiak Zodiak baru
Pergeseran Zodiak Zodiak baru Ternyata memang dari dulu sudah berubah... kayaknya dari kita lahirpun sudah berubah... karena ini baru disesuaikan thn 2000, sebelumnya thn 1950. Data ini akurat, karena memang dari Astronomi ITB. Sekedar info... (walau nggak ada hubungannya dengan arsitektur). Capricornus : 21 Jan - 16 Feb (26 hari) Aquarius : 16 Feb - 11 Mar (24 hari) Pisces : 11 Mar - 18 Apr (38 hari) Aries- : 18 Apr - 13 Mei (25 hari) Taurus : 13 Mei - 22 Jun (40 hari) Gemini : 22 Jun - 21 Jul (29 hari) Cancer : 21 Jul - 10 Ags (20 hari) Leo : 10 Ags - 16 Sep (37 hari) Virgo : 16 Sep - 31 Okt (45 hari) Libra : 31 Okt - 23 Nov (23 hari) Scorpius : 23 Nov - 29 (Nov 6 hari) Ophiuchus : 29 Nov - 18 (Des 19 hari) Sagitarius : 18 Des - 21 (Jan 34 hari) So... siapa aja yg berubah zodiaknya? Perubahan itu tidak mendadak, sedikit demi sedikit... perubahan akibat berubahnya rotasi bumi dan gerak bumi keliling mataharipun berubah sedikit. Biasanya memang setiap 50 tahun sekali kalender astronomi di koreksi, yang selama ini kita tahu itu jaman Yunani dulu... jadi sudah lama bunget. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti TELAGA KEHIDUPAN
TELAGA KEHIDUPAN Lily Putih Aku tengah berada di sebuah telaga yang menjajikan kedamaian. Dengan Bahtera yang ku tumpangi tak bosannya aku mengayuh dayung. Mengeksplorasi setiap sudut telaga. Beberapa ikan berlompatan, berenang dan berkejaran. Rumput-rumput yang menjulur ke air, bagaikan jemari penari yang meliuk-liuk. Setiap berada di telaga ini, aku selalu merasa nyaman. Mungkin keteduhan dari rimbunnya pepohononan di tepi telaga memberi efek dingin. Dan air telaga itu sendiri yang berwarna campuran hijau dan biru pun memberi kesan adem. Kicau burung di kejauhan dan sinar mentari yang menerangi sekeliling telaga, memberikan kehangatan yang terasa sampai ke dalam jiwa. Setelah lelah seharian beraktivitas, menumpangi bahtera dan berkeliling telaga, selalu mampu mengembalikan ketenangan jiwa dan energi yang sudah tertumpah. Di sekeliling telaga ini, aku bisa menikmati penuh suasana ditengah orang-orang ku cintai dan mencintaiku. Oh.yah, aku lupa bercerita, aku dan keluargaku sudah cukup lama tinggal di telaga ini. Telaga ini bukan telaga alam tapi telaga buatan. Aku dan suami selalu bercita-cita memberikan lingkungan kehidupan yang sehat dan menyenangkan bagi keluarga yang akan kami bangun. Ketika komitmen kami terucap untuk mengisi kehidupan di hari mendatang bersama-sama, maka kami sepakat membangun telaga ini sebagai tempat tinggal kami. Di telaga ini, kami lengkapi taman bermain yang setiap saat, aku, suami dan anakku bisa berinteraksi. Bersenda gurau sekaligus mengeksplorasi fisik dan jiwa anakku. Di saat-saat senggang aku membiasakan bernyanyi bersama-sama. Aku tahu suaraku tak semerdu Mariah Carey atau Ruth Sahanaya . Yang aku tahu, suarku mampu memberikan ketenangan bagi jiwa anakku. Di bawah rindangnya pohon, beralas tikar pandan kami bernyanyi bersahut-sahutan. Ku biarkan anakku bergumam sendiri karena itu dapat mengembangkan daya cipta dan kreasi mereka. Aku dan suami hanya sesekali membetulkan kata atau arti yang pas agar enak di dengar. Suara bening kami menyatu dengan kicau burung yang seakan ingin turut melengkapi kebahagiaan kami. Setiap hari di sekeliling telaga ini dipenuhi suara-suara kami. Ada tawa, tangis, teriakan marah, jeritan kesal atau tangis bahagia. Ada kalanya perang mulut, saling mengolok-olok dan bisanya diakhiri dengan berpelukan, bergulingan di rerumputan. Kaki-kaki kecil anakku tak hentinya berjalan atau berlalri, mengitari telaga ini. Tak sekali atau dua kali mereka pulang dengan kaki atau tangan yang luka. Baik karena jatuh atau kena duri. Aku dan suami secara bergantian membersihkan dan mengobati lukanya. Aku tahu, satu pelajaran kehidupan sudah anakku dapati hari ini. Semoga besok lusa anakku lebih berhati-hati. Bukankah guru yang paling baik adalah pengalaman? Bila aku dan suami merasa lelah dan tertekan karena bekerja seharian, telaga ini menjadi curahan jiwa. Aku bisa berteriak sekeras-kerasnya, paling tidak cara ini, bagiku dapat sedikit melegakan himpitan sesak di dada. Suamiku bisa berlari sepuluh atau dua puluh kali mengeliling telaga ini untuk menuntasan emosinya. Dengan begitu ketika kami berkumpul dengan anak, kami tidak membawa kekesalan dari luar. Kami sangat menyadari tidak semua keinginan kami bisa terwujud tapi mensyukuri apa yang sudah kami peroleh dalam hidup ini, membantu kami menghargai apa yang sudah kami miliki. Salah satunya telaga ini, kami membiarkn bahkan memberikan izin bagi orang-orang yang ingin menikmati telaga ini bahkan kami sangat menyarankan mereka membangun telaga serupa. Kami sudah membuktikan telaga yang kami bangun selalu memanggil kami pulang. Telaga yang menjanjikan air kehidupan yang memberikan ketenangan jiwa bisa dimiliki siapa saja, karena sesungguhnya telaga itu adalah Telaga Kehidupan. Setiap orang bisa memiliki telaga kehidupan yang sesungguhnya yaitu keluarga. Keluarga menanti dan selalu menanti kita pulang. Kemanapun kita pergi Telaga Kehidupan kita tetap milik kita. Penghuni telaga adalah kita sendiri, melestarikan telaga kehidupan bisa kita lakukan dengan senantiasa menghidupkan kesadaran akan perlunya aturan main. Kedisiplinan dapat membantu kita menjaga, Telaga Kehidupan kita. Dengan menghargai, merawat dengan cinta dan kasih sayang, lingkungan kehidupan di sekitar telaga akan tumbuh dan berkembang menjadi satu lingkungan yang sehat dan menyenangkan. Aku percaya dari lingkungan yang sehat dan nyaman, cikal bakal masyarakat yang beradab dan santun dapat dilahirkan. Aku bertekad untuk terus melestarikan Telaga Kehidupanku. Akan kubiarkan anak-anakku belajar tentang kehidupan dari alam karena alam sesungguhnya adalah sumber ilmu yang tak pernah habis. Menghargai alam sama dengan menghargai kehidupan itu sendiri. Dan satu hal yang ku sadari bersikap bijaksana tidak dapat diajarkan tapi bersikap bijaksana hanya dapat dipelajari. Karenanya aku tak dapat mengajarkan anak-anakku untuk bersikap bijaksana, tapi aku yakin mereka mampu
Ida Arimurti DONGENG ANAK : Lutung Kasarung
Lutung Kasarung Prabu Tapa Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta, kata Prabu Tapa. Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya, gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu ! ujar Purbararang. Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri. Terima kasih paman, ujar Purbasari. Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga -bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya. Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum. Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. Apa manfaatnya bagiku ?, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut. Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang. Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, Jadi monyet itu tunanganmu ?. Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana. Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti DONGENG ANAK : Timun Emas
Timun Emas Mbok Sirni namanya, ia seorang janda yang menginginkan seorang anak agar dapat membantunya bekerja. Suatu hari ia didatangi oleh raksasa yang ingin memberi seorang anak dengan syarat apabila anak itu berusia enam tahun harus diserahkan keraksasa itu untuk disantap. Mbok Sirnipun setuju. Raksasa memberinya biji mentimun agar ditanam dan dirawat setelah dua minggu diantara buah ketimun yang ditanamnya ada satu yang paling besar dan berkilau seperti emas. Kemudian Mbok Sirni membelah buah itu dengan hati-hati. Ternyata isinya seorang bayi cantik yang diberi nama timun emas. Semakin hari timun emas tumbuh menjadi gadis jelita. Suatu hari datanglah raksasa untuk menagih janji Mbok sirni amat takut kehilangan timun emas, dia mengulur janji agar raksasa datang 2 tahun lagi, karena semakin dewasa,semakin enak untuk disantap, raksasa pun setuju. Mbok Sirnipun semakin sayang pada timun emas, setiap kali ia teringat akan janinya hatinyapun menjadi cemas dan sedih. Suatu malam mbok sirni bermimpi, agar anaknya selamat ia harus menemui petapa di Gunung Gundul. Paginya ia langsung pergi. Di Gunung Gundul ia bertemu seorang petapa yang memberinya 4 buah bungkusan kecil, yaitu biji mentimun, jarum, garam,dan terasi sebagai penangkal. Sesampainya dirumah diberikannya 4 bungkusan tadi kepada timun emas, dan disuruhnya timun emas berdoa. Paginya raksasa datang lagi untuk menagih janji. Timun emaspun disuruh keluar lewat pintu belakang untuk Mbok sirni. Raksasapun mengejarnya. Timun emaspun teringat akan bungkusannya, maka ditebarnya biji mentimun. Sungguh ajaib, hutan menjadi ladang mentimun yang lebat buahnya. Raksasapun memakannya tapi buah timun itu malah menambah tenaga raksasa. Lalu timun emas menaburkan jarum, dalam sekejap tumbuhlan pohon-pohon banbu yang sangat tinggi dan tajam. Dengan kaki yang berdarah-darah raksasa terus mengejar. Timun emaspun membuka bingkisan garam dan ditaburkannya. Seketika hutanpun menjadi lautan luas. Dengan kesakitannya raksasa dapat melewati. Yang terakhit Timun Emas akhirnya menaburkan terasi, seketika terbentuklah lautan lumpur yang mendidih, akhirnya raksasapun mati. Terimakasih Tuhan, Engkau telah melindungi hambamu ini Timun Emas mengucap syukur. Akhirnya Timun Emas dan Mbok Sirni hidup bahagia dan damai. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Bersahabat dengan Alhamdulillah
Bersahabat dengan Alhamdulillah Salah satu gizi spiritual dalam menghadapi kehidupan adalah bersahabat dengan alhamdulillah yang memiliki arti: segala puji bagi Allah Swt. Orang-orang yang sering bersahabat dengan gizi spiritual ini, insyaAllah hidupnya akan lebih bahagia dibanding yang mereka duga. Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku seorang suami, sebab banyak orang yang ingin bersuami namun belum menemukannya. Suami dengan segala keangkuhannya, menyebabkan hambamu ini mampu belajar sabar. Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku seorang istri, sebab banyak orang yang ingin beristri namun belum menemukannya. Istri dengan segala kesulitannya untuk dididik, menyebabkan hambamu ini harus banyak belajar ilmu Andragogy, yaitu pendidikan untuk orang-orang dewasa. Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan kepadaku beberapa anak, sebab banyak orang yang ingin punya anak namun belum engkau izinkan dan juga banyak yang belum punya anak karena memang belum ketemu jodoh. Anak dengan segala kesulitannya untuk dinasehati, menyebabkan hambamu ini harus banyak menambah ilmu agar sesuai dengan perkembangan zaman anak-anak. Dengan kehadiran anak-anak, justru menyebabkan hambamu malu kalau mau bertengkar dengan istri/suami. Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku seorang atasan pemarah dan sering mengungkit-ngungkit berbagai masalah, sebab banyak orang yang tidak punya atasan, bukan karena dirinya atasan tapi karena dirinya menganggur. Dengan atasan pemarah hambamu berkesempatan untuk mendoakan semoga beliau segera sadar bahwa kemarahan akan menghancurkan siklus kehidupan dirinya sendiri. Alhamdulillah ya Allah, Engkau menitipkan kepadaku banyak karyawan, yang sebagiannya suka demo minta tuntutan gaji dan tunjangan kesejahteraan lainnya, sebab banyak orang tidak punya karyawan karena sudah lima tahun belakangan ini perusahaannya gulung tikar dan bahkan tikarnyapun sampai tidak ada yang bisa digulung. Dengan punya karyawan, semoga hambamu bisa menjadi salah satu jalan rizki bagi mereka dengan seizin Engkau ya Allah. Alhamdulillah ya Allah, Engkau telah menitipkan orang-orang disekelilingku sebagian ada yang menyakiti, walaupun hamba-Mu ini telah berusaha untuk berbuat baik kepada siapapun sekuat kemampuan. Sebab banyak orang yang tidak pernah disakiti orang lain karena dalam hidupnya tidak pernah bergaul dengan masyarakat banyak. Semoga dengan disakiti dan hambamu tetap ingin berbuat baik dengan yang menyakiti menyebabkan Engkau akan mengabulkan doa-doa orang yang terdhzolimi ini. Alhamdulillah ya Allah, Engkau memberi kesempatan kepadaku, kuliah tidak sesuai dengan jurusan pilihan pertama, sebab banyak orang yang tidak pernah menikmati jurusan kuliah karena kekurangan dana untuk memenuhi keinginannya kuliah. Dengan kuliah tidak sesuai jurusan, semoga akan punya lebih dari satu keahlian, keahlian pertama adalah jurusan ketika kuliah dan keahlian lainnya adalah mempelajari sendiri banyak hal yang dulu dicita-citakan. Sahabat, . Banyak hal didunia ini yang bisa kita syukuri dengan mengucapkan Alhamdulillah, dan dengan sering mengucapkan Alhamdulillah, milyaran peluang prestasi akan mengejar-ngejar kita. Banyak hal di dunia ini yang jika kita tidak siap mensyukurinya dengan ucapan Alhamdulillah apalagi sering terasa berat dan bahkan enggan mengucapkan Hamdalah, maka milyaran peluang prestasi akan lari meninggalkan kita. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Belajar, Belajar dan Belajar
Belajar, Belajar dan Belajar (Butet-Texas) Halo pembaca, Seperti keluarga Batak pada umumnya yang mendewakan pendidikan, orangtuakupun tidak terkecuali, mereka mendidik kami sangat keras dan otoriter (Aku punya enam saudara lelaki dan satu saudara perempuan) Ketika anak-anak sepantaran kami sibuk bermain gala asin/benteng/petak umpat dan lain-lainnya, kami hanya bisa mendengar suara kegaduhan yang ditimbulkan. Sangat jarang kami turut perpartisipasi dalam permainan tersebut. Kebanyakan waktu kami habiskan dengan melakukan pekerjaan rumah tangga dan belajar, belajar dan belajar. Orang tua berprinsip sekolah adalah hal yang paling utama, jadi yang namanya bermain itu tidak ada dalam agenda. Kalaupun kami bermain, waktu yang diberikan sangat terbatas. Kadang walau permainan belum usai aku dan adikku yang perempuan harus undur diri, akibatnya permainan terpaksa bubar kalo mereka tidak menemukan pengganti. Akibat lebih lanjut, ketika waktu bermain bagi kami tiba, kadang-kadang anak yang lain tidak mau mengajak kami serta karena takut akan bubaran duluan sebelum permainan usai. Kadang aku harus mencuri-curi waktu tidur siang untuk bisa bermain. Kami melakukannya secara bergantian bila hari ini aku yang bolos tidur siang maka lain waktu giliran adik perempuanku. Kami harus bekerja sama dan saling melindungi bila ketahuan orangtua. Bilang bahwa aku baru saja keluar, padahal sudah kurang lebih dari satu atau dua jam. Bila saudaraku yang lain mengetahui, tak jarang kami berdua harus membayar upeti kepada mereka, seperti mencuci sepatunya, atau ambil alih pekerjaan yang seharusnya menjadi tugas mereka, kalau tidak mereka akan mengadu ke ortu. Aku dan adikku yang perempuan lebih sering jadi bulan-bulanan abang-abangku yang lebih besar. Kali karena merasa senasib dan sepenanggungan waktu masih kecil, sampe kami berdua beranjak dewasa (kalau tidak bisa dibilang tua) kami sangat dekat. Kami berdua selalu pilih sekolah yang sama, masuk universitas pun pilih jurusan yang sama , bahkan ketika bekerjapun pernah memiliki profesi yang sama. Akhir pekan juga bukan hari yang menyenangkan buat kami. Di kala teman lain sibuk merencanakan berbagai hal atau menonton Unyil dan Little House on the Prairie, kami harus ke gereja, setelah ortu pulang gereja juga kami wajib ikut mereka ke arisan se marga nyokap, se marga bokap, satu kakek/nenek, sekampung asal. Pokoknya tak ada hari minggu tanpa acara pertemuan keluarga. Acara ini baru bisa dilewatkan kalo ada kepentingan sekolah. Pada malam hari, waktu kami menyaksikan televisi juga sangat dibatasi, kami harus belajar dari pukul tujuh sampai jam sembilan malam. Pokoknya aku tuch sampe enek banget ama yang namanya belajar. Akibatnya bisa ditebak, biar pun kami duduk manis di meja makan dan buku-buku pelajaran berserakan di atas meja namun kami bukannya belajar, melainkan asyik membaca komik atau cerita silat Kopingho (ejaan benernya udah lupa, kalo tidak salah sich Asmaraman Kho Ping Ho) yang dibaca secara berantai. Kala orangtua melongok, yang mereka lihat adalah anak yang sedang sibuk membaca buku pelajaran alias belajar, padahal mereka tidak tahu di dalamnya adalah buku cerita. Keadaan seperti itu terus berlanjut sampai aku SMA, kali ini aku yang jadi kepala suku karena abangku yang besar sudah kuliah dan tidak di rumah lagi, mereka berdua kos di Medan, karena dapat universitasnya di sono. Dan abang yang satunya lagi sudah mulai sibuk dengan urusannya sendiri, mulai dari kuliah sampe karang taruna. Kali ini yang sering jadi bulan-bulanan adalah ketiga adik laki-laki kami. Pada masa ini tinggat kebohongan ke ortu juga meningkat (habis semakin banyak belajar), belajar bersama teman dan mengikuti kegiatan esktra kurikuler atau ada pelajaran tambahan sering menjadi alasan untuk pulang terlambat ke rumah. Memang betul kadang kegiatan tersebut kami ikuti, namun keseringan itu hanya sekedar alasan. Sebetulnya aku dan adikku (yang satu sekolah denganku) sibuk jalan-jalan atau pergi ke toko Gunung Agung (lumayan jauh lho jaraknya dari kawasan Timur Jakarta sampe ke Senen) yang paling sering sich pergi ke toko Gunung Agung. Di sana kami akan sibuk membaca buku cerita Trio Detektif dan Agatha Christie atau novel karangan Barbara Cartland dan Anne Hampson secara gratis. Tidak jarang kami harus bermain petak umpat dengan penjaga toko. Orangtua tidak pernah ribut dengan alasan tersebut di atas karena prestasi kami di sekolah lumayan cukup bagus, selalu rangking pertama atau paling apes rangking kedua. Bahkan di kemudian hari aku masuk salah satu universitas negeri di Rawamangun yang kemudian pindah ke Depok lewat program PMDK(kepanjangannya udah lupa), begitu pula halnya dengan adik perempuanku dia diterima di perguruan tinggi negeri di Medan mengikuti jejak abangku. Kebandelan lain yang sering kami lalukukan adalah acara lompat jendela di malam hari kala ortu telah lelap. Untuk pergi ke bioskop di kawasan Jatinegara nonton film silat atau pergi ke national theatre
Ida Arimurti Renungan : Malas
Renungan : Malas Deni sedang agak malas bekerja hari ini. Rasanya masih ingin libur. Kok cepat sekali liburan berakhir. Rasanya baru sebentar libur, eh sudah harus bekerja lagi. Tapi, kemudian Deni teringat suatu kejadian yang menggerakkan hatinya ketika belum lama berselang dia pulang kampung untuk merayakan tahun baru bersama orang tua dan saudara-saudaranya. Ketika dalam perjalanan ke kotanya, di kereta api Deni bertemu seseorang. Orang tersebut duduk di kursi sebelah kirinya dan hanya dipisahkan oleh jalan untuk lalu lalang. Seorang pemuda. Sederhana. Biasa saja. Tidak terlalu istimewa. Yang membuatnya istimewa adalah pemuda tersebut terus menerus dipuji-puji oleh teman-temannya. Mereka semua berlima. Teman-temannya tak henti-hentinya memujinya, menggodanya, menepuk-nepuk bahunya, dan menyalaminya berulang-ulang. Sebaliknya pemuda tersebut hanya senyum-senyum dan tertawa. Di tengah perjalanan, setelah teman-teman pemuda tersebut tidak terlalu ribut lagi, tiba-tiba pemuda tersebut menyapa Deni. Mau pinjam koran yang dipegang Deni. Tentu saja Deni tidak keberatan untuk meminjamkan korannya. Apalagi dia sudah selesai membacanya. Tak lama kemudian pemuda tersebut mengembalikan korannya dan mereka berdua terlibat dalam pembicaraan. Karena penasaran, Deni menanyakan mengapa pemuda tersebut disalami. Dia hanya tersenyum saja. Tapi, teman di sebelahnya langsung menengok ke arah Deni dan menjawab:Dia karyawan terbaik tahun ini, mas! Nomor satu! Ha ha ha... Sudah tiga tahun berturut-turut lho mas. Hebat kan? Temannya yang lain menambahkan: Tahun ini dia naik jabatan mas. Jadi bos. Deni memberi salam sambil mengucapkan selamat. Sambil bercakap-cakap, Deni menanyakan kiat-kiat suksesnya dalam bekerja. Temannya menjawab: Dia orangnya selalu ingin lebih baik. Tidak pernah berhenti belajar mas. Tidak pernah menyerah. Kalau dia tidak mengerti, dia bertanya dan belajar. Kalau sudah mengerti, dia akan berusaha melakukan yang terbaik. Kalau sudah terbaik, dia berusaha lebih baik lagi. Pokoknya tidak pernah puas. Yah, jelas dia menang lagi tahun ini. Teman yang lain lagi menambahkan: Betul mas. Malah kita semua banyak belajar dari dia. Dia ini memang superman. Pokoknya hebat deh. Deni ikut tersenyum: Wah, mas, saya juga ingin belajar nih. Saya kok tidak bisa begitu ya? Kalau lagi down, ya kerja jadi malas juga. Tidak bisa selalu bersemangat tinggi. Apalagi kalau lagi bokek. Ha ha... Bagaimana sih caranya? Pemuda tersebut memandangnya, lalu berkata serius: Saya juga sering mengalami up and down kok. Tapi, saya tidak mau down terus. Setiap kali saya malas, ya langsung saya kerja lebih giat. Kalau saya ingin istirahat, saya langsung cari apa saja yang bisa dikerjakan. Kalau saya bosan, saya langsung bikin rencana baru tentang apa saja yang akan saya lakukan hari itu. Dia bercerita: Tiga tahun yang lalu, saya ditegur oleh atasan saya. Soalnya saya lagi malas banget. Beberapa hari di kantor saya hampir tidak mengerjakan apa-apa dan hanya main game. Lalu atasan saya datang. Beliau hanya bertanya, Kalau kamu sedang malas bekerja, bagaimana jika perusahaan juga sedang malas membayar gajimu? Pemuda itu melanjutkan, Setelah berkata demikian, beliau pergi. Saya jadi malu sendiri. Saya tidak ingin perusahaan malas membayar gaji saya, tentunya perusahaan juga tidak ingin saya malas bekerja. Jadi, sejak saat itu saya tidak mau menuruti rasa malas, lelah, bosan dan lainnya. Caranya? tanya Deni. Kalau saya sedang merasa malas, saya langsung berdiri dan lompat-lompat di tempat. Kira-kira 20 kali lompat. Dulu saya sering ditertawakan teman-teman saya ini, tapi sekarang banyak yang mengikuti cara saya. Dengan melompat-lompat sebentar, maka peredaran darah menjadi lebih lancar, rasa malas pun hilang. Begitu juga kalau saya mengantuk, saya langsung melompat-lompat sebentar, maka rasa mengantuk akan lenyap. Pokoknya saya melakukan kebalikan dari setiap perasaan negatif yang saya rasakan. Begitu juga kalau saya sedang pusing dengan masalah pribadi saya. Langsung saya menelepon klien yang membutuhkan bantuan saya, sehingga saya tidak memikirkan masalah saya sendiri. Kadang saya langsung menghadap atasan dan mendiskusikan masalah pekerjaan. Saya tidak mau mengasihani diri sendiri. Masalah saya tidak akan selesai dengan berpusing-pusing atau bermalas-malasan kan? Apa uang saya akan bertambah kalau saya malas bekerja? Tidak kan? Jadi, untuk apa? Waktu mendengar penjelasan pemuda itu, Deni hanya mengangguk-angguk. Tapi kini, ketika dia merasa sedang malas, Deni teringat akan pemuda di kereta. Segera Deni berdiri dan melompat-lompat di tempat sebanyak 20 kali. Eh benar, ternyata badannya terasa lebih segar. Dia pun mulai bekerja lagi. Ternyata dia merasa semangatnya timbul lagi. Manjur juga yah? Semangat Deni timbul. Untuk apa memulai tahun yang baru dengan rasa malas? Apakah rasa malas akan mengubah keadaan menjadi lebih baik?
Ida Arimurti Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras
Seutas Tali Selamatkan Tim ACT dari Arus Deras 2007-02-03 15:26:45 www.aksicepattanggap.com Pagi itu, Jum`at (2/2) pukul 01.50 WIB, empat rescue ACT, Gandi Purnama, Bayu Gawtama, Andika Swasono dan Ading memasuki kawasan banjir di Pondok Jaya, Pela Mampang, Jakarta Selatan. Dengan diantar Pak Dayat, keamanan perumahan tersebut, tim menyusuri banjir setinggi hampir dua meter untuk menunjukkan arah rumah yang penghuninya harus dievakuasi. Sementara dua rescuer lainnya, Zulkifli dan Hadi menunggu di mobil di ujung jalan Pondok Jaya 6. Rumah yang dituju berada di Pondok Jaya 3, seorang balita, Ayah dan ibunya beserta seorang pria lanjut usia, menunggu dievakuasi. Ketika sampai di rumahnya, sekitar pukul 02.05 WIB, tim sempat bertanya-tanya, Apakah masih ada orang di dalam?. Lalu tim pun berteriak memanggil-manggil penghuni rumah tersebut. Lima menit kemudian ada jawaban dari dalam, dan ternyata sejak Kamis (1/2) pukul 23.00 WIB mereka bertahan di salah satu ruang atas yang belum terendam banjir. Padahal, ketinggian banjir sudah mencapai atap rumah. Ading dan Gaw pun terjun ke dalam air untuk mengevakuasi penghuni rumah dari dalam. Pertama, seorang bayi berusia sekitar dua tahun. Kemudian berturut-turut pria lansia, ibu balita tersebut dan Ayahnya. Ading memutuskan untuk tidak naik perahu karet agar laju tidak terlalu berat, ia berenang di belakang perahu karet. Lelaki kecil namun pemberani itu sempat menunjukkan berapa dalam banjir di komplek perumahan tersebut dengan mencoba menjejakkan kakinya ke dasar, ternyata memang cukup dalam, kepala Ading tidak terlihat. Perahu pun melaju, Pak Dayat memberi arah jalan ke kanan, bukan ke kiri seperti jalur yang pertama ditempuh. Lebih singkat pak, tim pun menuruti anjurannya. Sekitar 200 meter kemudian, Pak Dayat meminta tim ke berbelok ke arah kiri, namun ternyata pertiagaan tersebut terdapat putaran air dan arus yang sangat kuat. Rescuer ACT tidak kuasa menahan derasnya air, dayung pun tidak berfungsi. Kami hanya fungsikan dayung sebagai penahan, namun tetap tidak sanggup ujar Gandi dan Andika. Keadaan menjadi panik. Saat itu, sekitar pukul 02. 40 WIB, keadaan sangat gelap tanpa cahaya sedikit pun, kecepatan air sekitar 40 km/jam. Ading yang di belakang perahu sempat terlepas dan terseret arus, namun tangannya masih bisa menangkap tali perahu. Pria lansia, balita dan ibunya menjerit ketakutan. Yang lain boleh panik, sebagai rescuer, tentu saja tidak boleh ikut panik dan harus tenang. Padahal perahu sudah terseret sekitar seratus meter tanpa kendali. Selain terus berupaya mengendalikan perahu, tim pun tidak lupa berteriak menyebut nama Allah, Allaahu Akbar. Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Besar Allah. Dalam hitungan detik, seutas tali mengenai kepala Gandi, Andika dan Gaw, secepat kilat tangan ketiganya menangkap tali tersebut dan menahan laju perahu. Saat itulah, dayung yang dipegang Gandi terlepas dan hanyut. Gaw sempat menengok ke belakang melihat kondisi Ading, rupanya ia sudah sangat kelelahan menahan arus air. Sekuat tenaga rescuer menarik perahu ke tepi dan masuk ke halaman rumah seorang warga. Alhamdulillah tim dan para korban pun terselamatkan oleh Allah melalui seutas tali itu. Padahal, 100 meter lagi adalah sungai/kali Mampang yang tentu saja arusnya jauh lebih deras dan belum tentu tim bisa selamat. Sejenak beristirahat, usai sholat Subuh tim pun berdoa agar Allah memberikan kekuatan. Beruntung ada satu handphone yang dibawa Gaw, sehingga pagi itu bisa berkomunikasi dengan Zulkifli dan Hadi yang menunggu di Pondok Jaya 6. Gaw pun sempat memberi kabar ke Posko Induk di Ciputat, bahwa tim terjebak di arus deras dan sangat sulit untuk keluar, mengingat hanya punya satu dayung. Perjuangan belum usai, tim harus keluar dari arus tersebut karena banyak warga yang harus dievakuasi segera. Andika memberanikan diri menyusuri tepi arus dengan berpegangan pagar-pagar rumah warga. Selang lima menit kemudian, giliran Gaw dan Ading menyusul menyusuri arus sepanjang 200 meter, sementara Gandi menunggu di perahu. Dari ujung jalan Pondok Jaya 3, Andika, Gaw dan Ading melihat beberapa orang mengenakan pelampung yang berenang sambil membawa tali tambang. Rupanya Zulkifli dan Hadi, dua rescuer ACT lainnya dan beberapa pemuda setempat. Luar biasa, sejauh hampir setengah kilo mereka berenang menuju lokasi terjebaknya rescuer dan perahu karet ACT. Akhirnya, berkat tambang sekitar dua ratus meter itu, perahu karet bisa keluar. Selanjutnya, dengan perahu karet dan bantuan tambang itu, ratusan jiwa di Pondok Jaya, Pela Mampang, bisa dievakuasi. Puji syukur kepada Allah. (Gaw) *** informasi ini disebarkan oleh ACT Aksi Cepat Tanggap www.aksicepattanggap.com email: [EMAIL PROTECTED] Komplek Perkantoran Ciputat Indah Permai Jl. Ir. H. Juanda No. 50 Blok B-8 Ciputat 15419 Telp. 021-7414482, fax. 021-742 0664 Rekening Tanggap Bencana: 1. BCA