Re: Ida Arimurti Tukulisme dan Pendangkalan Ruang Publik
Memang, dalam kehidupan ini, selalu saja ada orang yang pingin beda. Kan..Thukul banyak penggemarnya, jadi perlu ada orang yang cari hal yang membuat orang tersebut beda. Motivasinya macam-macam. Ada yang iri hari sampai dengan yang penting tidak suka. Jadi biarkanlah. Memang dunia membutuhkan orang-orang seperti itu. Jamsir - Original Message From: aciel isman [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Friday, April 27, 2007 7:40:13 PM Subject: Re: Ida Arimurti Tukulisme dan Pendangkalan Ruang Publik hanya orang bodoh yg menganggap serius acara empat mata.. Yandri Djahar [EMAIL PROTECTED] com wrote: Dalam tulisannya, Pendidikan Anti-Tukulisme (Media Indonesia, 1 Februari 2007), Paulus Mujiran mengajak kita merefleksikan satu jenis talkshow yang hari-hari ini menyedot perhatian khalayak: Empat Mata. Melalui kacamata pendidikan, tulisan Mujiran berhenti pada kesimpulan bahwa ada kekeliruan dalam pendidikan di negeri ini sehingga masyarakat begitu menggemari acara olok-olokan , lontaran penuh seronok, dan tertawaan yang mengeksploitasi fisik a la Tukul Arwana. Mujiran menyebut penggemar talkshow yang dibawakan secara ngawur oleh Tukul tersebut sebagai Tukulisme. Tukulisme inilah yang dipandang Mujiran sebagai cermin dari buah pendidikan yang anti-pluralis, yang mengesampingkan penghargaan terhadap keragaman, baik agama, status sosial, cara hidup dan sebagainya. Satu jenis pendidikan yang memang masih sangat jarang kita dengar, apalagi kita temui, dalam masyarakat yang serba multi; etnis, agama, ras, bahkan kelas sosial. Olok-olokan seperti wong ndeso, katrok, kutu kupret dan sederet sumpah serapah lainnya menegaskan bekerjanya kekerasan psikologis terhadap mereka yang lekat dengan istilah-istilah tersebut. Dari sudut pandang pendidikan apapun; keagamaan, etika, apalagi psikologi, Tukulisme jelas tidak mengajak pemirsa dalam berjuang meraih kualitas kehidupan. Justru yang terjadi adalah mewabahnya olok-olokan dan tertawaan tersebut di tengah-tengah masyarakat, tak hanya Jawa, ruang kultural produsen beragam istilah yang meluncur dari mulut Tukul. Bahkan temen-temen di Lampung, Medan, Samarinda, dan Palu, yang sering berkomunikasi dengan saya juga turut merayakan olok-olokan khas Tukul. Hal sama saya jumpai pada obrolan anak-anak remaja yang begitu suka pada kosakata tersebut. Perayaan inilah yang saya kira baru mewabah di seputar masyarakat sebagai ekspresi penerimaan pada satu tren komedi yang sebetulnya tidak baru dalam dunia hiburan kita. Tren olok-olok-an dalam dunia lawakan telah diawali oleh para komedian seniornya Tukul, misalnya yang paling populer adalah Srimulat. Banyak pula komedian mutakhir yang menyontek gaya Srimulat dengan melestarikan tradisi olok-olokan melalui gaya dan bahasa berbeda. Begitu pula dengan Tukul (dan segenap kru). Mereka secara cerdas mengemas acara lawakan dalam bentuk talkshow hancur-hancuran , sehingga begitu populer. Dari sisi industri entertainmen, acara ini tak lain hanyalah inovasi dari beragam tanyangan hiburan tak berbobot yang menjejali ruang publik kita. Untuk melengkapi pemaparan Mujiran, amatan akan hadirnya proses pendangkalan cita rasa masyarakat akibat ruang publik yang tak lagi menyajikan aneka program yang reflektif dan edukatif, patut diketengahkan. *** Pemaknaan ruang publik sendiri tidak selalu dirujukkan pada kerangka spatial di mana masyarakat dapat berinteraksi dan berkomunikasi secara face to face. Arena dan ruang sosial, sejauh ia mampu menampung beragam entitas sosial; individu, komunitas atau perkumpulan, dengan keragaman interes, ia bisa dikategorikan sebagai ruang publik. Ruang publik bisa mewujud secara abstrak seperti media massa dan internet, bisa juga material seperti tata kota, ruang-ruang diskusi, dan seterusnya. Konsepsi ruang publik (public sphere) kali pertama digagas oleh Habermas (1989). Konsep ini merujuk pada pentas atau arena di mana warganegara mampu melempar opini, kepentingan dan kebutuhan mereka secara diskursif dan bebas dari tekanan siapapun. Yang terpenting dalam arena tersebut mewujud komunikasi yang memungkinkan para warganya membentuk wacana dan kehendak bersama secara diskursif. Jika ruang publik dimaknai sebagai bejana yang di dalamnya aneka kelompok sosial mampu mengomunikasikan dan mewujudkan ragam kepentingannya, maka dalam rentang waktu tertentu akan mengkristal satu budaya, dalam pengertian seluas-luasnya. Selanjutnya, akan ada kontestasi budaya di dalam tubuh ruang publik. Tugas ruang publik adalah menampung dan memberi tempat secara fair pada semua kebudayaan tersebut.Persoalann ya adalah, pada masyarakat yang kompleks sekarang ini di mana masyarakat di susun oleh tiga pilar utama; negara, pasar dan masyarakat, apakah ada ruang publik yang benar-benar otonom dari kepentingan politik atau pebisnis? Budaya yang meruyak ke tengah masyarakat pun adalah budaya yang telah ditentukan oleh, baik kekutan negara ataupun pasar. Kalaupun ada yang otonom, ruang akan sangat payah untuk
Re: Ida Arimurti Mas Miskun, Rasa Restoran Harga Kaki Lima
Nasi Uduk yang di Tanah Abang apa ya namanya?? JS - Original Message From: Ida arimurti [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Tuesday, April 10, 2007 7:03:43 AM Subject: Ida Arimurti Mas Miskun, Rasa Restoran Harga Kaki Lima Mas Miskun, Rasa Restoran Harga Kaki Lima Pernah mampir di Warung Nasi Uduk Mas Miskun di bilangan Jakarta Pusat? Atau barangkali pernah lihat atau dengar? Atau malah tidak pernah lihat, dengar apalagi mampir? Kalau jawaban untuk semua pertanyaan itu Tidak pernah, ya tidak apa-apa. Tapi baiklah! Nasi Uduk Mas Miskun tengah bermetamorfosa dari warung kaki lima ke restoran; naik kelas dari sektor informal ke formal. Beberapa warung Nasi Uduk Mas Miskun kini tidak lagi menempati badan jalan atau trotoar. Di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat misalnya, Mas Miskun telah berbentuk restoran permanen. Di Jalan Percetakan Negara juga begitu, meski yang di kaki lima masih dipertahankan. Haji Amir (45 tahun), sang empunya warung, telah mematenkan merek dagang Nasi Uduk Mas Miskun. Ia juga mulai membenahi cara pengelolaan warung serta sistem keuangan. Ini demi tertib manajemen, administrasi dan keuangan sehingga saat berhubungan dengan orang dari dinas pajak misalnya, tidak ada celah masalah. Soalnya, begitu menjadi sektor formal (legal), Mas Miskun harus bayar pajak. Ketika masih di badan jalan, karena dianggap usaha tidak legal, Haji Amir hanya perlu beri 'upeti' secukupnya kepada petugas keluharan atau kecamatan, tidak ada pajak ini itu. Nah uniknya, meski berupaya naik kelas, Mas Miskun tampak tidak ingin disebut kacang lupa kulit. Fakta bahwa Mas Miskun dulunya merupakan warung kaki lima tidak ingin dihapus begitu saja. Itu terbaca dari slogannya kini, yaitu: rasa restoran, harga kaki lima. Harga semua menu makanan memang masih sama seperti ketika berada di badan jalan, rasa juga begitu. Lha, apanya yang rasa restoran? Haha...sekarang kan orang bisa duduk manis seperti di restoran umumnya. Adem, ada musik, pelayanan lebih baik, tidak lagi panas-panas seperti di kaki lima, kata Haji Amir. Ooo... lebih pada perubahan suasana rupanya. Mas Miskun berawal dari sebuah gerobak dorong. Haji Amir dan istrinya, Aminah, merintis usaha itu sejak tahun 1989 di trotoar Jalan Kramat Raya, persisnya di depan Hotel The Acacia sekarang ini. Setelah gagal mencoba berbagai usaha lain, mereka bertekad berdagang nasi uduk dan ayam goreng. Tak disangka, pengunjung membludak. Nasi uduk yang gurih, ayam goreng yang empuk dan garing, serta sambal goreng yang rasa pedasnya pas ternyata diminati orang. Usaha itu berkembang. Pundi-pundi Amir pun gemerincing terisi rupiah. Dari gerobak dorong ia mendirikan warung tenda dan mempekerjaan seorang karyawan. Tapi jangan bayangkan usaha itu selalu berjalan mulus. Sebagaimana umumnya nasib PKL (pedagang kaki lima) di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia, warung Mas Miskun digusur berkali-kali. Sudah tidak kehitung, ada kali enam kali kami digusur, kata Amir tentang warung tenda yang di Jalan Kramat Raya. Ia bergeming. Jalan terus. Ia jadi tahu banyak cara untuk menghadapai aparat sehingga warungnya bertahan. Tahun 2004 ia tidak bisa lagi mengelak. Pemerintah Kota Jakarta Pusat saat itu punya proyek pembangunan pedestrian senilai Rp 5 miliar di sepanjang Jalan Kramat Raya dan Salemba. Semua PKL, tanpa kecuali, digusur. Namun bagi Haji Amir, penggusuran itu justeru menjadi semacam a blessing in disguise. Dalam kebingungan, ia mendapat tawaran untuk menyewa lahan kosong di Jalan Kramat Raya, persis di belakang lokasi tendanya selama ini. Mas Miskun tinggal mundur sejengkal dari jalan raya lalu menempati lahan privat. Warung pindah tetapi tidak kehilangan pelanggan. Elok nian. Seketika itu, Mas Miskun juga berubah wajah dari kaki lima menjadi sebuah restoran meski dengan meja dan tata ruang seadanya. Dari Jalan Kramat Raya Mas Miskun mengepakkan sayap ke Jalan Percetakan Negara, Pintu Air (Pasar Baru), dan yang terbaru di Jalan Matraman, Jakarta Timur. Di Jakarta Utara Haji Amir sudah menyewa tempat di Kelapa Gading Trade Center namun belum dioperasikan. Di Percetakan Negara, juga mulai dari kaki lima. Ia dekati petugas kelurahan dan kecematan. Semula lancar. Tetapi ancaman penggusuran akhirnya datang juga. Dalam kondisi terancam itu, ia lagi-lagi dapat tawaran untuk mengontrak tempat, persis di seberang lokasi warung tendanya. Saat ini di Percetakan ada dua Mas Miskun yang letaknya berseberangan. Satu di kaki lima. Satu lagi berbentuk restoran di lahan privat. Yang di kaki lima beroperasi dari pukul 17.00 sampai 04.00 pagi. Yang restoran berjualan dengan waktu lebih panjang, dari pukul 08.00 pagi sampai pukul 04.00 pagi hari berikutnya. Menurut Haji Amir, usahanya berkembang karena kepepet atau keterpaksaan . Keterpaksaan itu terjadi berulang. Dari gusuran ke gusuran. Belakangan kasus flu burung merebak. Akibat kasus flu burung, penjualan ayam goreng Mas Miskun anjlok hingga tinggal 40 persen per hari.
Re: Ida Arimurti Mohon Informasinya
Ok. Terimakasih pak. Jamsir - Original Message From: rgear [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 19, 2007 5:11:44 PM Subject: Re: Ida Arimurti Mohon Informasinya coba kontek aja ke IMI pak ... Sekretariat IMI : Jl.Pintu 1 senayan Jakarta 10270 Telp : 62-21-5712032 - 5731102 Fax : 62-21-5712037 Jamsir Sabara [EMAIL PROTECTED] com wrote: Dear All, Mohon informasinya di mana dan apa persyaratan dalam pembuatan SIM Internasional? JS _ _ _ _ __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] - - --- Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Mohon Informasinya
Dear All, Mohon informasinya di mana dan apa persyaratan dalam pembuatan SIM Internasional? JS __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti CD Pendidikan
Mungkin pak. Bagaimana caranya mendapatkan CD itu? Terimakasih banyak pak. Jamsir - Original Message From: Fauzan Joko [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 5, 2007 1:58:13 PM Subject: Re: Ida Arimurti CD Pendidikan apakah yang bapak maksud CD Pendidikan produksi Pesona Edukasi ? - Original Message - From: Jamsir Sabara [EMAIL PROTECTED] com To: Pasar Buku [EMAIL PROTECTED] com; Jaringan Buku jaringanbukuindones [EMAIL PROTECTED] com; Komunitas Historia komunitashistoria@ yahoogroups. com; Ida Krisna idakrisnashow@ yahoogroups. com; Pencinta Buku pencinta-buku@ yahoogroups. com; Buku Islam [EMAIL PROTECTED] ups.com Sent: Wednesday, April 04, 2007 3:13 PM Subject: Ida Arimurti CD Pendidikan Dear All, Saya pernah membaca di Majalah Tempo, edisi tahun lalu ada orang Indonesia yang membuat CD pendidikan untuk Matematika, Fisika, Kimia, dan lain-lain yang tampilan animasinya nya tidak kalah dengan yang ada di National Geographic atau Discovery Channel. Depdiknas berminat, sayangnya harganya anggarannya sangat besar jika diterapkan di seluruh Indonesia. Saya sudah mencari-cari di majalah tempo itu, tapi sayang saya lupa edisi nomor berapa. Jika ada yang punya info itu, mohon disharing, termasuk dimana mendapatkannya dan harganya berapa? Terimakasih atas bantuannya. Jamsir _ _ _ _ _ _ Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase. yahoo.com/ promo-generic- 14795097 [Non-text portions of this message have been removed] = = = = = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = = = = = Yahoo! Groups Links The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti CD Pendidikan
Pak Irsyad, Terimakasih. Jamsir - Original Message From: M Irsyad [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, April 5, 2007 4:02:07 PM Subject: Re: Ida Arimurti CD Pendidikan PT. Pesona Edukasi Harmoni Plaza, Blok F 13-14 Jl. Suryopranoto 2 Jakarta 10130 Phone : 021 - 638 638 75 Fax : 021 - 638 640 75 e-mail: [EMAIL PROTECTED] com website :http://www.pesonaed u.com/ - Original Message - From: Jamsir Sabara To: idakrisnashow@ yahoogroups. com Sent: Thursday, April 05, 2007 2:55 PM Subject: Re: Ida Arimurti CD Pendidikan Mungkin pak. Bagaimana caranya mendapatkan CD itu? Terimakasih banyak pak. Jamsir - Original Message From: Fauzan Joko [EMAIL PROTECTED] indonesia. com To: idakrisnashow@ yahoogroups. com Sent: Thursday, April 5, 2007 1:58:13 PM Subject: Re: Ida Arimurti CD Pendidikan apakah yang bapak maksud CD Pendidikan produksi Pesona Edukasi ? - Original Message - From: Jamsir Sabara [EMAIL PROTECTED] com To: Pasar Buku [EMAIL PROTECTED] com; Jaringan Buku jaringanbukuindone s [EMAIL PROTECTED] com; Komunitas Historia komunitashistoria@ yahoogroups. com; Ida Krisna idakrisnashow@ yahoogroups. com; Pencinta Buku pencinta-buku@ yahoogroups. com; Buku Islam buku-islam@ yahoogro ups.com Sent: Wednesday, April 04, 2007 3:13 PM Subject: Ida Arimurti CD Pendidikan Dear All, Saya pernah membaca di Majalah Tempo, edisi tahun lalu ada orang Indonesia yang membuat CD pendidikan untuk Matematika, Fisika, Kimia, dan lain-lain yang tampilan animasinya nya tidak kalah dengan yang ada di National Geographic atau Discovery Channel. Depdiknas berminat, sayangnya harganya anggarannya sangat besar jika diterapkan di seluruh Indonesia. Saya sudah mencari-cari di majalah tempo itu, tapi sayang saya lupa edisi nomor berapa. Jika ada yang punya info itu, mohon disharing, termasuk dimana mendapatkannya dan harganya berapa? Terimakasih atas bantuannya. Jamsir _ _ _ _ _ _ Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase. yahoo.com/ promo-generic- 14795097 [Non-text portions of this message have been removed] = = = = = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = = = = = Yahoo! Groups Links _ _ _ _ _ _ The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. http://searchmarket ing.yahoo. com/arp/sponsore dsearch_v2. php [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Need Mail bonding? Go to the Yahoo! Mail QA for great tips from Yahoo! Answers users. http://answers.yahoo.com/dir/?link=listsid=396546091 [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti CD Pendidikan
Dear All, Saya pernah membaca di Majalah Tempo, edisi tahun lalu ada orang Indonesia yang membuat CD pendidikan untuk Matematika, Fisika, Kimia, dan lain-lain yang tampilan animasinya nya tidak kalah dengan yang ada di National Geographic atau Discovery Channel. Depdiknas berminat, sayangnya harganya anggarannya sangat besar jika diterapkan di seluruh Indonesia. Saya sudah mencari-cari di majalah tempo itu, tapi sayang saya lupa edisi nomor berapa. Jika ada yang punya info itu, mohon disharing, termasuk dimana mendapatkannya dan harganya berapa? Terimakasih atas bantuannya. Jamsir Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097 [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti OOT: Intel (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 )
Untuk tambahan referensi, buku Mossad juga layak dibaca, tulisan David Lahav. Sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Yang membuat saya surprise adalah, jumlah personnel Mossad jauh lebih kecil dibandingkan dengan KGB atau CIA. Mossad tidak perlu membuka kantor di negara-negara Arab dan negara lain yang bermusuhan dengan Israel. Tapi cukup di Eropa Barat dan Amerika Utara. Kenapa? Di Eropa Barat dan Amerika Utara lah para intelektual dari negara-negara yang bermusuhan dengan Israel akan bersekolah. Di sanalah, secara tidak sadar mereka direkrut oleh Mossad. Untuk dapat informasi dari militer, Mossad punya cara, rekrut mereka saat mengikuti pelatihan di Eropa Barat atau North America. Belum lagi kalau negera-negara tersebut akan membeli senjata. Ada paket dari Mossad. Banyak kisah-kisah menarik dari buku Mossad itu. Dan apakah secara tidak sadar kita telah menjadi agen Mossad? Jamsir - Original Message From: Pandu Ganesa [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Thursday, March 29, 2007 8:36:43 AM Subject: Ida Arimurti OOT: Intel (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 ) Intel--Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia Ken Conboy Penerbit Pustaka Primatama, Jakarta 2007 ISBN: 978-9-793-93015- 2 XIV + 294 halaman Akhir-akhir ini media massa Indonesia--terutama televisi--mempunyai tradisi baru. Setiap kali terjadi peristiwa besar--terutama teror bom--maka sebagai bagian dari kemasan pemberitaannya, stasiun televisi gemar menghadirkan pengamat intelijen untuk melakukan analisa. Manullang, Suripto dan Almarhum Juanda adalah beberapa pengamat intelijen yang sering mengoceh di layar televisi kita. Tapi karena dilakukan dalam durasi yang sangat singkat maka tentu saja ocehan para pengamat intelijen tersebut menjadi terkesan sumir, menjemukan dan acapkali bodoh. Ketika asap ledakan Bom Bali I atau II belum lagi pupus, maka para pengamat intelijen itu sudah mengoceh tentang teori small nuclear bomb. Dan cilakanya sebagai pemirsa kita tak pernah mendapat kesempatan untuk mendengar pertanggung- jawaban mereka, ketika ternyata hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa bom tersebut adalah bom biasa yang berdaya ledak tinggi. Para pengamat intelijen tersebut juga gemar mengaitkan sebuah peristiwa--yang belum lagi diselidiki secara tuntas oleh polisi-- sebagai sebuah konspirasi negara asing untuk memecah-belah Indonesia. Dan cilakanya mereka tak pernah mampu untuk menerangkan secara masuk akal bagaimana cara kerja dan ditil konspirasi tersebut dijalankan. Memang kalau diocehkan hanya secara garis besar, kisah-kisah intelijen akan mejemukan. Kisah-kisah intelijen baru akan menarik kalau dituliskan secara panjang lebar dan dirangkai dalam gaya fiksi. Dan pada kenyataannya kisah-kisah intelijen memang boleh dikatakan sebagai fiksi. Karena sifat operasi intelijen yang serba samar- samar, maka tidak akan pernah ada alat yang bisa mengukur atau memverifikasi apakah kisah-kisah tersebut memang benar demikian. Kita tidak pernah tahu sejauh mana sebenarnya kebenaran yang ada dalam kisah tentang CIA, KGB atau Mossad, yang ditulis oleh mereka yang mengaku dekat atau pernah menjadi bagian dari institusi tersebut. Sebaliknya kita juga cenderung untuk percaya bahwa fiksi The Hunt for The Red October juga mengandung kebenaran. Tapi karena si penulis mampu menghidupkan kisah-kisah tersebut maka tak terlalu perduli lagi terhadap fakta dan kebenaran. Kita hanya menikmati kisah-kisah tersebut. Dan memang demikianlah hakekatnya membaca kisah-kisah intelijen. Berbeda dengan pengamat intelijen seperti Manullang, Suripto atau Juanda, Ken Conboy tidak mengoceh secara sumir di televisi. Ia menuliskan berbagai kasus dan peristiwa yang pernah terjadi dalam dunia intelijen Indonesia dalam uraian-uraian yang rinci, masuk akal dan enak. Buku ini berisi berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi dalam dunia Intelijen Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga tahun 2000- an. Walau pun Ken Conboy hanya bercerita tentang intel melayu, tapi ia mampu membuat kita terpukau seperti ketika membaca kisah-kisah tentang Mossad dalam The Way of Deception. Dalam kisah Durna--misalnya- -Ken Conboy bercerita tentang pertarungan perebutan kekuasaan dalam memanfaatkan intelijen. (Karena ruang geraknya yang serba tertutup maka intelijen selalu memiliki kecenderungan untuk merambah kemana-mana dan gampang dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Kisah-kisah tentang intrik politik dengan memanfaatkan intelijen, kisah-kisah tentang bagaimana seorang kepala negara harus menjinakkan intelijen agar selalu berfihak pada kepentingannya, kisah-kisah deception dsb adalah kisah-kisah intelijen yang menarik untuk dibaca). Dalam Kerajaan Pertapa Ken Conboy bercerita tentang intelijen Indonesia yang tak putus-putusnya menguping dan mengintip gerak- gerik para diplomat Kore Utara. (Sebagaimana diketahui, pada masa Orde Baru isyu tentang komunis adalah sesuatu yang
Ida Arimurti Fw: [al-its] Jawa Pos ~ Radius 3 Km Ambles Lebih Dulu
Email dari tetangga. JS - Forwarded Message From: Hendra Agus Kurniawan [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, March 14, 2007 1:44:41 PM Subject: [al-its] Jawa Pos ~ Radius 3 Km Ambles Lebih Dulu Rabu, 14 Mar 2007, *Radius 3 Km Ambles Lebih Dulu * Semburan Lumpur Porong Sudah Bercampur Batu Rentetan masalah akibat semburan lumpur panas di Kecamatan Porong akan terus berkembang. Sebab, hingga kini semburan lumpur tidak kunjung berhenti. Bahkan, makin banyak muncul titik semburan baru di sekitar semburan utama. Masalah utama yang membayang saat ini adalah amblesnya tanah di sekitar lokasi sumur utama yang menyemburkan lumpur. Jika melihat fenomena pembentukan mud volcano di seluruh dunia, hal itu dipastikan benar-benar terjadi dalam waktu dekat. Geolog dan Kepala Unit Pusat Studi Bencana Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo, yang menyampaikan hal itu. Menurut dia, ada tiga tahap pembentukan sebuah mud volcano. Yakni, fase erupsi air bercampur lumpur (sudah lewat), fase erupsi lumpur bercampur batu (sedang berlangsung) , dan yang terakhir adalah fase penurunan tanah sekitar tempat semburan lumpur yang akhirnya membentuk suatu bentukan akhir dari sebuah gunung lumpur. Setelah nanti semburan berhenti, kata Amien, tanah akan ambles dan bentukan gunung lumpur akan terjadi. Gunung lumpur itu berbentuk lingkaran dengan pusat semburan terletak di tengah. Selama terbentuknya mud volcano, terjadi patahan radial, patahan melingkar, perlipatan, dan pengapitan tanah. Patahan radial dan melingkar akan mengakibatkan amblesan melingkar di sekeliling pusat semburan. Saat ini semburan lumpur di Kecamatan Porong telah memasuki fase erupsi lumpur bercampur batu. Tidak lama lagi, tanah di sekitar pusat semburan pasti ambles, ungkapnya. Pria kelahiran Jogjakarta itu menyatakan, kemungkinan terjadinya fase tidak beruntun. Bisa saja fase kedua dan fase ketiga berlangsung bersamaan. Amien mencontohkan patahnya pipa gas Pertamina pada Desember tahun lalu sebagai salah satu tanda bahwa di lokasi semburan lumpur telah terjadi penurunan tanah. Padahal, jika dilihat kasat mata, fase kedua, yakni erupsi lumpur dan batu, baru saja terjadi. Amien tidak dapat memprediksi berakhirnya fase kedua pembentukan mud volcano yang kini sedang terjadi di Sidoarjo. Dia mengatakan bahwa hal itu bisa berlangsung selama berjuta-juta tahun. Namun, dapat pula hanya beberapa tahun. Mud volcano di Canyonlands National Park dan di bagian barat dataran tinggi Colorado, Utah, Amerika Serikat, membutuhkan waktu berjuta tahun, sedangkan Gunung Lumpur Piparo di Trinidad and Tobago hanya beberapa ratus tahun, jelasnya. Penurunan tanah di Kecamatan Porong saat ini mencapai 5 sentimeter per tahunnya. Pond I (radius sekitar 3 km, Red) akan ambles terlebih dahulu. Sebab, daerah tersebut paling rawan, tuturnya. Jika digambarkan melintang, amblesan tanah tersebut berbentuk menyerupai corong, dengan pusat semburan sebagai titik tengah penurunan tanah. Akibat dari penurunan tanah itu, terjadi retakan dan patahan di beberapa tempat yang bisa memunculkan pusat-pusat semburan baru. Meski volumenya tidak sebesar pusat semburan utama, lahirnya pusat semburan baru itu berpotensi mempercepat penurunan tanah. Amien menyatakan, cara penghentian semburan lumpur dengan bola-bola beton tidak akan berjalan efektif. Sebab, sumbatan di pusat semburan utama justru akan memperbesar semburan di titik-titik baru yang jumlahnya berkembang sangat banyak. Selain itu, upaya tersebut juga terlalu berisiko, baik untuk pekerja maupun masyarakat di sekitar lokasi. Sewaktu-waktu bisa terjadi ledakan gas karena sumbatan tersebut, ungkapnya. Untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk, masyarakat harus berperan aktif. Masyarakat diharapkan segera melapor ke petugas yang berwenang jika melihat tanda-tanda menurunnya tanah. Misalnya, retakan dinding rumah, tidak terbukanya pintu di beberapa rumah akibat posisi tanah telah berubah, atau tergenangnya air di beberapa kawasan yang berdekatan dengan lokasi semburan. Hal itu dimaksudkan agar tim ahli dapat segera memetakan lokasi sehingga dapat segera ditangani. Indrasurya B. Mochtar, ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS yang juga anggota tim pakar Timnas Penanggulangan Lumpur, menyatakan, selain amblesnya tanah, ada dampak lain yang bakal terjadi. Yakni, Surabaya dan Sidoarjo akan terendam air karena aliran sungai tidak lancar akibat sumbatan lumpur. Kalau Sungai Porong tersumbat, seluruh air dari Sungai Brantas akan mengalir ke Surabaya. Bisa dipastikan, Surabaya akan tenggelam, jelasnya. Tersumbatnya Sungai Porong juga akan membuat air sungai meluber ke daerah sekitarnya. Jika hal itu berlangsung terus-menerus dalam jangka waktu lama, Sidoarjo pun menyusul kebanjiran. Anggrahini, dosen Teknik Sipil yang juga anggota tim pakar Timnas Penanggulangan Lumpur, mempertegas pernyataan Indrasurya. Wanita 68 tahun itu mengatakan, dua sungai -Jati Anom dan Juwet- di kawasan