Menangis Saja Tak Cukup
   
  Bagaimana reaksi kita saat melihat berita-berita tentang derita orang lain di 
televisi, atau membaca kisah sedih memilukan di surat kabar? tentang jutaan 
anak balita yang kekurangan gizi dan akhirnya menderita gizi buruk dan busung 
lapar di berbagai daerah, tentang bencana banjir dan longsor yang menghancurkan 
ribuan rumah dan ribuan hektar sawah serta ladang, juga menelan korban jiwa, 
tentang orang-orang yang kehilangan Ayah, Ibu, anak, saudara, kerabat dan 
sahabat akibat bencana, termasuk pemandangan sehari-hari di televisi kita 
tentang puluhan desa di banyak wilayah di negeri ini yang kesulitan untuk 
mendapatkan makan? Tak sedikit warga yang kelaparan usai bencana melanda 
kampung mereka. 

Sedihkah kita? menangiskah saat lintasan-lintasan peristiwa itu terpampang di 
layar kaca? atau kita bersikap biasa karena bencana-bencana itu terjadi jauh 
dari rumah kita sendiri. Tak bergeming diri ini untuk turut membantu karena tak 
satu pun saudara dekat, kerabat atau sahabat kita yang termasuk dalam daftar 
korban? 

Mari simak kembali, nyaris semua bencana yang terjadi menimpa saudara-saudara 
kita yang kekurangan. Sebelum bencana, mereka sudah berada dalam kesusahan, 
hidup dalam kemiskinan dan serba kekurangan. Tanpa bencana, mereka pun sudah 
menderita. Dan tiba-tiba bencana datang meluluhlantakkan semua yang mereka 
punya. Sungguh, mereka tak punya apapun selain gubuk atau rumah bilik beratap 
jerami, yang di dalamnya hanya tersedia bahan makanan untuk sehari, tungku api 
pengganti kompor yang tak pernah terbeli, dandang, panci dan wajan yang penuh 
tambalan, teko air yang sudah penyok di setiap sisinya, beberapa buah gelas 
yang bergantian dipakai oleh seluruh anggota keluarga, piring kaleng yang lebih 
mirip wadah untuk kita memberi makan ternak, dan beberapa potong pakaian tak 
layak pakai. 

Hanya itu yang mereka punya. Dan bencana merenggut sedikit harta benda mereka 
dalam waktu sekejap. Jangankan menyelamatkan harta yang tak ternilai itu, 
bahkan menolong anak, Ayah, Ibu, dan saudara pun tak bisa lakukan. Meraka hanya 
bisa berteriak dan melihat anggota keluarga mereka hanyut tersapu badai, sambil 
berharap keajaiban kan datang menyelematkan keluarga terkasih. Tapi, hari dan 
minggu berlalu, tak satu pun yang kembali. 

Hingga hari ini, puluhan ribu korban bencana masih berharap anak-anak mereka 
kembali, Ayah dan Ibu mereka pulang, lengkap dengan baju yang dikenakannya pada 
saat musibah. Tak ada sedikit pun luka membekas di wajah dan tubuh orang-orang 
terkasih itu, seolah bencana tak pernah terjadi. Ada harap mereka kan kembali 
mendekap tubuh-tubuh hangat itu, yang sekian lama tak bersua. Sayangnya, mereka 
hanya bisa menjumpai orang terkasih itu dalam mimpi. Semua yang pergi takkan 
pernah kembali, walau mereka tak pernah berhenti berharap. Hingga detik ini. 

Kita tak kan pernah bisa menghapus air mata mereka, tak pernah sanggup 
menghentikan tangis para korban bencana dan membuat mereka kembali ceria. Namun 
kita masih bisa menangis bersama mereka, hari ini, esok dan sampai kapan pun 
mereka membutuhkan empati kita. 

Tetapi menangis saja tentu tak cukup. Kepedulian kita pasti dapat meringankan 
beban mereka, sedikit mengembalikan kepercayaan para korban bencana bahwa 
mereka tak sendiri. Masih ada "keluarga" dari jauh yang meski tak pernah 
bersua, namun tetap memperhatikan saudaranya. Kitalah keluarga baru mereka 
itu...

                
---------------------------------
Brings words and photos together (easily) with
 PhotoMail  - it's free and works with Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Listen to Internet Radio! Access to your favorite Artists!
Click to listen to LAUNCHcast now!
http://us.click.yahoo.com/_mKGzA/GARHAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke