Re: [Ida-Krisna Show] FW: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah - P Marius Williem

2006-05-26 Terurut Topik Sapta Hudaya



Pak Marius
   
  betul pak apa yg anda sampaikan. selama ini saya belajar Islam ga pernah nemu tuh yg namanya kebencian terhadap sesama manusia. yang ada adalah untuk selalu berlaku baik dan adil pada sesama manusia, karna islam itu sendiri adalah Rahmatan lil 'Allamin artinya rahmat bagi semua manusia yang ada di bumi ini baik ituyg islam maupun yang bukan.
   
  salam,
   
  Huda

Marius Williem <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya juga senang sekali membaca email ini, walaupun saya adalah seorang Katolik. Saya juga meyakini Islam adalah sebuah agama yg sangat baik.
   
  Memang kadang dibelokan oleh sekelompok orang yg mengatasnamakan Islam utk berbuat anarkis, dan itu bukan hanya ada di Islam, tapi ada pada semua agama. 

irawan sugito <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  waah,.. saya seneng membaca artikel ini,.. terima kasih Gita,..

Gita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  


May 8, '06 8:52 AM
for everyone

Assalaamu'alaikum wr. wb.



Allaahu akbar!!!  



Hati saya melambung tinggi penuh dengan suka cita dan kebanggaan sebagai
Muslim ketika sebuah grup nasyid melantunkan nada-nada penuh semangat
pada acara Musda DPD PKS Kota Bandung yang diselenggarakan di Pusdai,
Bandung, Ahad (07/05) lalu.  Sebagian karena memang nasyid itu sangat
menggetarkan hati, sebagian lagi karena beberapa jam sebelumnya saya
baru saja dibuat terpana dengan salah satu episode talk show paling
laris di dunia, yaitu The Oprah Winfrey Show.



Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalah
tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.  Ceritanya, selama 30
hari penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak
tinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar'
sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang
seperti yang dipakai oleh orang-orang Arab.  Salah satu misinya adalah
mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri
bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima
diskriminasi oleh orang lain di AS.



Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang
Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal
semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti.  Ia telah berkeliling kota
dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan
orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan.  Bahkan sebagian besar warga
AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak
mendiskriminasikan umat Islam karena mereka yakin betul bahwa semua
Muslim adalah teroris.



Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim
benar-benar menunjukkan sebaliknya.  Ia merasa bahwa keluarga itu sangat
harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia
mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.



Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan
mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan.
Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam
dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan
bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga
bersama mereka, yaitu syetan.  Hal pertama yang dipikirkan oleh sang
lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.
Tapi di hadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia
mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti
demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang
terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas.  Pencabulan, perzinaan,
penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV / AIDS pun
bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apa pun.



...dan saya pun terpana dengan mulut terbuka lebar mendengar
pengakuannya.



Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu
beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak kamera
televisi.  Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat
tema-tema yang kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia
berani menggiring acara talk show tersebut dengan cara yang amat
objektif.



Maka sekarang jelaslah tugas kita semua.  Anda bisa melihat sendiri
betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang.  Oprah telah membuka
jalan bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan
menghancurkan semua asumsi yang salah.  Kalau mereka tidak mau percaya
pada kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan!  Buktikanlah bahwa
umat Islam bukan teroris!  Kita harus membuktikan bahwa kita adalah
sebenar-benarnya umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan
solusi bagi seisi bumi.  Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan
justru menjadi beban.  



Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegang
pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.  Tidak ada petunjuk yang lebih jernih
daripada keduanya.  Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran.  Tidak
peduli ras mana pun, bangsa apa pun, a

Re: [Ida-Krisna Show] FW: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah

2006-05-25 Terurut Topik Marius Williem



Saya juga senang sekali membaca email ini, walaupun saya adalah seorang Katolik. Saya juga meyakini Islam adalah sebuah agama yg sangat baik.
   
  Memang kadang dibelokan oleh sekelompok orang yg mengatasnamakan Islam utk berbuat anarkis, dan itu bukan hanya ada di Islam, tapi ada pada semua agama. 

irawan sugito <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  waah,.. saya seneng membaca artikel ini,.. terima kasih Gita,..

Gita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  


May 8, '06 8:52 AM
for everyone

Assalaamu'alaikum wr. wb.



Allaahu akbar!!!  



Hati saya melambung tinggi penuh dengan suka cita dan kebanggaan sebagai
Muslim ketika sebuah grup nasyid melantunkan nada-nada penuh semangat
pada acara Musda DPD PKS Kota Bandung yang diselenggarakan di Pusdai,
Bandung, Ahad (07/05) lalu.  Sebagian karena memang nasyid itu sangat
menggetarkan hati, sebagian lagi karena beberapa jam sebelumnya saya
baru saja dibuat terpana dengan salah satu episode talk show paling
laris di dunia, yaitu The Oprah Winfrey Show.



Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalah
tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.  Ceritanya, selama 30
hari penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak
tinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar'
sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang
seperti yang dipakai oleh orang-orang Arab.  Salah satu misinya adalah
mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri
bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima
diskriminasi oleh orang lain di AS.



Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang
Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal
semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti.  Ia telah berkeliling kota
dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan
orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan.  Bahkan sebagian besar warga
AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak
mendiskriminasikan umat Islam karena mereka yakin betul bahwa semua
Muslim adalah teroris.



Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim
benar-benar menunjukkan sebaliknya.  Ia merasa bahwa keluarga itu sangat
harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia
mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.



Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan
mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan.
Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam
dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan
bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga
bersama mereka, yaitu syetan.  Hal pertama yang dipikirkan oleh sang
lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.
Tapi di hadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia
mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti
demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang
terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas.  Pencabulan, perzinaan,
penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV / AIDS pun
bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apa pun.



...dan saya pun terpana dengan mulut terbuka lebar mendengar
pengakuannya.



Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu
beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak kamera
televisi.  Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat
tema-tema yang kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia
berani menggiring acara talk show tersebut dengan cara yang amat
objektif.



Maka sekarang jelaslah tugas kita semua.  Anda bisa melihat sendiri
betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang.  Oprah telah membuka
jalan bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan
menghancurkan semua asumsi yang salah.  Kalau mereka tidak mau percaya
pada kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan!  Buktikanlah bahwa
umat Islam bukan teroris!  Kita harus membuktikan bahwa kita adalah
sebenar-benarnya umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan
solusi bagi seisi bumi.  Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan
justru menjadi beban.  



Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegang
pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.  Tidak ada petunjuk yang lebih jernih
daripada keduanya.  Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran.  Tidak
peduli ras mana pun, bangsa apa pun, atau bagaimana pun keadaannya,
kebenaran akan selalu diterima sebagai kebenaran.  Kalau mereka menolak,
mungkin karena mereka belum melihat buktinya.  



Tugas kita sekarang adalah memberi pembuktian!



wassalaamu'alaikum wr. wb.

Sumber : http://akmal.multiply.com/journal/item/231
   



[Non-text portions of this message have been removed]






===

Re: [Ida-Krisna Show] FW: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah

2006-05-12 Terurut Topik irawan sugito



waah,.. saya seneng membaca artikel ini,.. terima kasih Gita,..

Gita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  

 
May 8, '06 8:52 AM
for everyone

Assalaamu'alaikum wr. wb.



Allaahu akbar!!!  



Hati saya melambung tinggi penuh dengan suka cita dan kebanggaan sebagai
Muslim ketika sebuah grup nasyid melantunkan nada-nada penuh semangat
pada acara Musda DPD PKS Kota Bandung yang diselenggarakan di Pusdai,
Bandung, Ahad (07/05) lalu.  Sebagian karena memang nasyid itu sangat
menggetarkan hati, sebagian lagi karena beberapa jam sebelumnya saya
baru saja dibuat terpana dengan salah satu episode talk show paling
laris di dunia, yaitu The Oprah Winfrey Show.



Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalah
tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.  Ceritanya, selama 30
hari penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak
tinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar'
sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang
seperti yang dipakai oleh orang-orang Arab.  Salah satu misinya adalah
mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri
bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima
diskriminasi oleh orang lain di AS.



Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang
Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal
semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti.  Ia telah berkeliling kota
dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan
orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan.  Bahkan sebagian besar warga
AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak
mendiskriminasikan umat Islam karena mereka yakin betul bahwa semua
Muslim adalah teroris.



Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim
benar-benar menunjukkan sebaliknya.  Ia merasa bahwa keluarga itu sangat
harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia
mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.



Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan
mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan.
Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam
dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan
bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga
bersama mereka, yaitu syetan.  Hal pertama yang dipikirkan oleh sang
lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.
Tapi di hadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia
mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti
demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang
terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas.  Pencabulan, perzinaan,
penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV / AIDS pun
bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apa pun.



...dan saya pun terpana dengan mulut terbuka lebar mendengar
pengakuannya.



Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu
beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak kamera
televisi.  Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat
tema-tema yang kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia
berani menggiring acara talk show tersebut dengan cara yang amat
objektif.



Maka sekarang jelaslah tugas kita semua.  Anda bisa melihat sendiri
betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang.  Oprah telah membuka
jalan bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan
menghancurkan semua asumsi yang salah.  Kalau mereka tidak mau percaya
pada kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan!  Buktikanlah bahwa
umat Islam bukan teroris!  Kita harus membuktikan bahwa kita adalah
sebenar-benarnya umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan
solusi bagi seisi bumi.  Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan
justru menjadi beban.  



Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegang
pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.  Tidak ada petunjuk yang lebih jernih
daripada keduanya.  Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran.  Tidak
peduli ras mana pun, bangsa apa pun, atau bagaimana pun keadaannya,
kebenaran akan selalu diterima sebagai kebenaran.  Kalau mereka menolak,
mungkin karena mereka belum melihat buktinya.  



Tugas kita sekarang adalah memberi pembuktian!



wassalaamu'alaikum wr. wb.

Sumber : http://akmal.multiply.com/journal/item/231
   



[Non-text portions of this message have been removed]






=
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.


[Ida-Krisna Show] FW: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah

2006-05-11 Terurut Topik Gita



 

 



From: Silvi Apriyanti 
Sent: Thursday, May 11, 2006 3:15 PM
To: Gita; Rini Suprihatin; Mini Wati; Intan Seruni; Sri Fitriani; Is
Susana
Subject: FW: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah

 

 

 



From: Iwan Setiawan [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, May 11, 2006 2:43 PM
To: Andrawina-Camp
Subject: Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah

 

Bismillah Ar Rahman Ar Rahim 

Assalamu alaikum warahmatullah wabarakatuh 

Pengakuan Kebenaran Islam Pada Acara Oprah
 

May 8, '06 8:52 AM
for everyone

Assalaamu'alaikum wr. wb.

 

Allaahu akbar!!!  

 

Hati saya melambung tinggi penuh dengan suka cita dan kebanggaan sebagai
Muslim ketika sebuah grup nasyid melantunkan nada-nada penuh semangat
pada acara Musda DPD PKS Kota Bandung yang diselenggarakan di Pusdai,
Bandung, Ahad (07/05) lalu.  Sebagian karena memang nasyid itu sangat
menggetarkan hati, sebagian lagi karena beberapa jam sebelumnya saya
baru saja dibuat terpana dengan salah satu episode talk show paling
laris di dunia, yaitu The Oprah Winfrey Show.

 

Dalam episode yang ditayangkan siang itu, fokus pembicaraan adalah
tentang diskriminasi rasialis terhadap umat Islam.  Ceritanya, selama 30
hari penuh, seorang lelaki dari AS yang apriori terhadap Islam diajak
tinggal bersama sebuah keluarga Muslim dan bahkan disuruh 'menyamar'
sebagai seorang Muslim, lengkap dengan janggut dan pakaian gamis panjang
seperti yang dipakai oleh orang-orang Arab.  Salah satu misinya adalah
mengenali kehidupan seorang Muslim yang sebenarnya dan merasakan sendiri
bagaimana rasanya menjadi seorang Muslim yang sering menerima
diskriminasi oleh orang lain di AS.

 

Singkat kata, ia merasakan betul bagaimana pahitnya menjadi seorang
Muslim yang dicurigai hanya lantaran janggut dan baju gamis, padahal
semua tuduhan itu sama sekali tanpa bukti.  Ia telah berkeliling kota
dengan penampilan seperti itu, dan respon instan yang diberikan
orang-orang terhadapnya sangat menyakitkan.  Bahkan sebagian besar warga
AS yang diajaknya bicara secara terang-terangan menolak untuk tidak
mendiskriminasikan umat Islam karena mereka yakin betul bahwa semua
Muslim adalah teroris.

 

Di sisi lain, 30 hari yang dihabiskannya bersama sebuah keluarga Muslim
benar-benar menunjukkan sebaliknya.  Ia merasa bahwa keluarga itu sangat
harmonis, dan meskipun banyak kebiasaan yang tidak dipahaminya, namun ia
mengakui bahwa banyak masalah bisa terpecahkan dengan ajaran Islam.

 

Salah satu bagian yang paling menarik adalah ketika lelaki itu duduk dan
mengobrol bersama istri sang tuan rumah berdua di sebuah ruangan.
Kemudian sang tuan rumah datang dan mengatakan bahwa dalam Islam
dijelaskan bahwa ketika dua orang lawan jenis yang bukan muhrim dan
bukan suami istri berada dalam satu ruangan, maka akan ada pihak ketiga
bersama mereka, yaitu syetan.  Hal pertama yang dipikirkan oleh sang
lelaki non-Muslim tersebut adalah bahwa prinsip ini benar-benar gila.
Tapi di hadapan Oprah dan semua penonton di studio saat itu, akhirnya ia
mengakui bahwa prinsip hubungan antar lawan jenis dalam Islam seperti
demikian itu sepertinya benar-benar bisa mengakhiri banyak masalah yang
terjadi dalam pergaulan di AS yang serba bebas.  Pencabulan, perzinaan,
penyimpangan seksual, perselingkuhan, sampai penyebaran HIV / AIDS pun
bisa dicegah dengan cara ini, lebih efektif daripada cara apa pun.

 

...dan saya pun terpana dengan mulut terbuka lebar mendengar
pengakuannya.

 

Saya tidak pernah menyangka seorang non-Muslim akan dengan begitu
beraninya mengakui kebenaran Islam di hadapan begitu banyak kamera
televisi.  Dan walaupun saya mengakui keberanian Oprah dalam mengangkat
tema-tema yang kontroversial, saya tetap terpana melihat bagaimana ia
berani menggiring acara talk show tersebut dengan cara yang amat
objektif.

 

Maka sekarang jelaslah tugas kita semua.  Anda bisa melihat sendiri
betapa buruknya citra Islam di mata banyak orang.  Oprah telah membuka
jalan bagi syiar Islam, yaitu dengan membuktikan bahwa keteladanan akan
menghancurkan semua asumsi yang salah.  Kalau mereka tidak mau percaya
pada kata-kata, maka buktikanlah dengan perbuatan!  Buktikanlah bahwa
umat Islam bukan teroris!  Kita harus membuktikan bahwa kita adalah
sebenar-benarnya umat terbaik (khairu ummah) yang mampu memberikan
solusi bagi seisi bumi.  Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan
justru menjadi beban.  

 

Dan kita memang mampu memberikan solusi, asalkan kita terus berpegang
pada Al-Qur'an dan Al-Hadits.  Tidak ada petunjuk yang lebih jernih
daripada keduanya.  Sesungguhnya kebenaran adalah kebenaran.  Tidak
peduli ras mana pun, bangsa apa pun, atau bagaimana pun keadaannya,
kebenaran akan selalu diterima sebagai kebenaran.  Kalau mereka menolak,
mungkin karena mereka belum melihat buktinya.  

 

Tugas kita sekarang adalah memberi pembuktian!

 

wassalaamu'alaikum wr. wb.

Sumber : http://akmal.multiply.c