Membawa Mpek-Mpek Palembang ke Schiphol

B. Yusnan ds, Wageningen, Agustus 2005

 

Wow…. tak terasa liburan summer tahun ini sudah datang dan saya sudah

siap-siap pulang liburan ke kampung halaman yang hanya dijadwalkan 1

bulan (bulan Juli 2005) karena rencananya sih bulan Agustus sudah mau

mulai thesis.

 

Datang pertama kali ke Belanda dengan tujuan mengambil Master (S2) di

kota Wageningen adalah tujuan utama, tapi karena gue sudah

berkeluarga dan punya anak, tidak bisa tidak liburan harus pulang

kampung nengok keluarga.

 

Karena kampung halaman di Kota Palembang yang terkenal dengan mpek- mpek

dan juga kerupuk, maka banyak temen student di sini yang pesan

makanan itu. Ya…..harus bawa walau bagaimanapun.

 

Membawa mpek-mpek yang ditaburi sagu biar awet dan kerupuk yang

berwarna putih, rupanya tidaklah mudah untuk masuk ke Belanda.

Mungkin ini juga bisa jadi pelajaran bagi warga Indonesia di sini

yang ingin membawa bahan makanan dari Indonesia.

 

Pada saat dari Palembang ke Jakarta, ataupun pada saat pemeriksaan di

Jakarta tujuan Schiphol, hal itu tidaklah sulit karena petugas

airport sudah mengenal makanan yang satu ini.

 

Tapi ketika tiba di Schiphol, pertama saya agak heran di tempat

pengambilan tas, kok tas saya lama sekali keluar……nggak kelihatan di

antara tas-tas yg lain. "Ah… mungkin masih on board, maklum banyak

penumpang," hati saya berkata. Tapi dari situ…..timbul firasat dan

mulai curiga dengan apa yang saya bawa… (karena kata orang kalau bawa

makanan terutama makanan basah, kadang-kadang nggak bisa tembus…..).

Setelah menunggu beberapa lama, muncullah tas saya.

 

Dan rupanya firasat saya memang benar. Ketika saya mengambil tas dan

menuju ke pintu keluar bandara, petugas imigrasi, cewek berkulit

putih, di bandara Schiphol mencegat dan bertanya:

 

Petugas: "Sir, do you have anything to declare?"

Saya jawab: "No."

Petugas: "Can you open your luggage please?"

Saya jawab: "Ok."

 

Dan firasat itu memang benar.

 

Petugas: "What's this?" (sambil menunjuk dan memperhatikan makanan

dalam luggage saya)

Saya: "Oh….it's traditional food from Indonesia."

Petugas: "What is it made from?"

Saya: "It's made from fish"

Petugas: "This food is forbidden….!! It's not allowed to bring this in!"

Saya: "Why, it's for my friends, souvenir."

Petugas: "But this food could spread disease

Dengan tercengang-cengang saya jawab: "Well…. I didn't know that."

 

Bahkan sang petugas juga malah memeriksa yg lain, dibongkar2 semua

barang yg ada di tas dan termasuk tas jinjing!!!

 

Wah ketat amat….? Apa mungkin ada hubungannya dengan bom London?

Dan di dalam hati berkata…. Wah nggak jadi makan mpek-mpek sama

temen2…. bakal disita nih….?

Tapi ntah bagaimana….. dan mungkin setelah melihat raut wajah saya

yang sedih…. (yang memang saya sedih2kan…hehehe..), dia berkata:

 

"Hhmmm…. Ok, this time….you can take this with you, but next time

don't do that any more, it's forbidden….!!"

Dan saya bilang: "Thank you very much" ……emang gue mau ke Belanda lagi bawa mpek2…??

Hehehe..

 

So hati2 kalo bawa makanan……

 

Radio Nederland

 

 

 



=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna

Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM
Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB
SMS di 0818-333582
=================================================================




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke