Gempa tektonik yang melanda Sumatera Barat, Selasa (6/3) lalu, tidak hanya menelan korban jiwa. Kini puluhan ribu jiwa menjadi pengungsi di hampir seluruh wilayah Sumatera Barat seperti Kabupaten Tanah Datar, Agam, Bukittinggi, Batu Sangkar, Padang Panjang, Kota Padang, dan lain-lain.
Sejak hari pertama gempa, ACT sudah bergerak melakukan aksi rescue dan relief sekaligus pemetaan lokasi bencana untuk menentukan titik program recovery pasca bencana. Seperti lazim diketahui, bahwa kepedulian dari berbagai pihak seringkali hanya berujung di fase emergency saja. Padahal, korban bencana terus bertahan berbulan-bulan bahkan berbilang tahun pasca bencana. Karenanya, program recovery menjadi mutlak dilakukan sebagai bagian integral dari Total Disaster Management (TDM) yang kerap dilakukan ACT di setiap lokasi bencana. Tim II ACT, yang dipimpin langsung oleh Ahyudin, Direktur Eksekutif ACT, didampingi Efri Syamsul Bahri, Direktur Program ACT, langsung melakukan analisa dan pemetaan guna menentukan program recovery yang tepat di salah satu lokasi yang akan ditentukan kemudian. Menurut Ahyudin, bentuk kepedulian tidak melulu harus berwujud sembako di fase emergency. Sebab di pekan kedua pasca bencana, kebutuhan masyarakat pengungsi sudah berubah dari kebutuhan sembako kepada kebutuhan yang bersifat lebih permanen. "Sembako biasanya akan berlimpah di pekan pertama. Memasuki pekan kedua, pengungsi mulai membutuhkan bantuan yang bersifat permanen, bagus jika kita bisa memperhatikan hal tersebut," ujar Efri Syamsul Bahri. Kebutuhan permanen pasca bencana dimaksud seperti rumah, sekolah, pasar sebagai pusat kegiatan perekonomian masyarakat, pusat kesehatan dan tempat ibadah. Di Sumatera Barat misalnya, masyarakat sangat membutuhkan bantuan infrastruktur seperti disebut diatas. "Jangan biarkan warga terlalu lama tinggal di tenda darurat. Ini hanya akan menimbulkan masalah baru, salah satunya masalah kesehatan," tambah Efri. Sepekan pasca gempa Sumbar, Selasa (13/3), sebuah sekolah darurat enam kelas telah dibangun ACT untuk anak-anak di Nagari Aie Angek, Kabupaten Tanah Datar. "Sekolah-sekolah tidak lagi bisa dipakai. Anak-anak senang bisa sekolah lagi, walau hanya merupakan sekolah darurat," terang Ahyudin di lokasi sekolah darurat. (Gaw) Salurkan Bantuan Anda Melalui ACT di : BCA # 676 030 2021 BSM # 101 000 1114 Mandiri # 128 000 4593 338 Muamalat # 304 0023 015 BII Syariah # 270 2000 256 Permata Syariah # 0971 001 224 CONTACT LINE DI LAPANGAN : Bayu Gawtama : 0815 105 35 424 / 0852 1906 8581 Gandi Purnama : 0813 210 88 441 / 0888 2195 777 ACT HOTLINE : 021- 741 4482 --------------------------------- Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed]