Ass Wr Wb.

 

Fyi,

Mohon maaf bila tidak berkenan, 

ini forward email dari milis tetangga agar berhati2
bersikap.

 

-----Original Message-----

From: [EMAIL PROTECTED]
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of
rosihan han

Sent: Wednesday, December 20, 20063:01 PM

To: [EMAIL PROTECTED]

Subject: [THEPERPIKA] Penjelasan AA Gym Tentang
Pernikahan Kedua

 

Penjelasan AA Gym Tentang Pernikahan Kedua

 

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

 

Alhamdulillah, rekan-rekan sekalian. Inilah saat yang
ditunggu-tunggu oleh kita semua. Saya akan
menyampaikan, sesuatu yang sangat sangat penting,
dan...hal yang dianggap akan menjadi hal yang
strategis untuk siapapun yang menginginkan perubahan.

 

Saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya
kepada seluruh civitas santri daarut tauhiid,
andaikata keputusan yang aa ambil ini membuat banyak
ketidaknyamanan. Pertama, ketidaknyamanan perasaan
karena informasi yang kurang jelas. Yang kedua,
ketidaknyamanan...karena mungkin bertentangan dengan
sebagian keyakinan. Yang ketiga, karena akan ada
dampak bagi Daarut Tauhiid, MQ maupun Kopontren.

 

Keputusan berpoligami ini bukan hal yang ringan, saya
sadar sepenuhnya akan dampak (baik dan buruknya). 5
tahun dibahas, prolognya sudah sering dibacakan, apa
gerangan alasannya, mengapa mengambil resiko yang
sangat besar seperti ini? Pertama, kita lihat
bahwa...kata poligami bagi sebagian masyarakat
indonesia masih dianggap sesuatu perilaku yang buruk.
Tidak heran bila ibu-ibu memberi nasihat..."Jangan
berpoligami...!"

 

Apalagi dengan adanya kejadian ini, sms yang...
-sebagian sms yang saya lihat-...ibu-ibu yang begitu
marahnya, sampai mau meludahi, memukul kalau bertemu
AA, buku-buku disobek, potret tidak mau dilihat. Ini
adalah bukan hal yang membuat kita emosi, tapi ini
peta(?tidak terdengar jelas), betapa belum semua orang
bisa siap mendengar kata poligami.

 

Ini menjadi pikiran...shalat jalan, shaum jalan, haji,
umrah...tapi ketika mendengar kata
poligami...tersengat. Menjadi marah, menjadi...ghibah,
seakan ada hukum Allah yang salah. Saya
mengerti...bahwa wanita begitu berat mendengar kata
ini, dan ini manusiawi. Tetapi...manjadi tidak yakin
kepada kebenaran, khususnya yang satu ini, menjadi
memaki, memusuhi...ini yang harus kita bantu perbaiki.

 

Kita lihat juga, pada saat yang sama, pergaulan bebas,
perzinahan, ttm...menjadi...sepertinya bukan sebuah
perilaku buruk, masyarakat makin permissive terhadap
hal ini. Saya sebetulnya menunggu akan ada tokoh yang
berani mengubah paradigma ini, seperti zaman jilbab
dulu.

 

Saudaraku sekalian, sesudah istikharah hampir satu
tahun, maka...walaupun mungkin ada banyak kekurangan
dan kesalahan di dalam pengambilan keputusan ini, saya
memilih untuk melakukannya. Mengapa baru diumumkan
sekarang? seperti halnya sepak bola, karena ini
membutuhkan tim yang tangguh, saya harus menanti saat
tim saya kuat...Teh Ninih, Anak-anak, Orang Tua. Besar
harapan, Allah membuka waktunya, dan Alhamdulillah,
pertolongan Allah...kemarin diberi kesempatan dibuka
waktunya.

 

Satu...hikmahnya, bagi saya pribadi, ini saat yang
paling tepat untuk menguji apakah selama ini saya
menikmati pujian, penghargaan, popularitas,
penghormatan, atau saya berjuang karena ingin sesuatu
yang saya yakini benar. Alhamdulillah, dengan adanya
situasi ini, betapa banyak perhatian dalam aneka
bentuk, caci maki, kutukan, ancaman...dan saya
sependapat seperti yang dikatakan pak Miftah Faridl,
kita harus ikhlas menerima caci maki ini, andai kata
kita benar-benar mau komit. Alhamdulillah...

 

Hikmah yang kedua, inilah kesempatan bagi masyarakat.
Saya ingin tahu, dakwah saya selama ini mengajak orang
komit kepada hukum Allah, aturan Allah, atau baru
komit kepada suka Abdullah Gymnastiar. Kalau dia komit
kepada hukum, berarti tidak ada masalah. Ini hal yang
halal, ini hal yang dibolehkan, bukan dianjurkan...ini
hal yang, juga Rasulullah tidak melarang, sahabat juga
melakukan. Ini hal yang, aturan negara juga memberikan
peluang. Ini bukan kejahatan, ini bukan zina, ini
bukan selingkuh...INI HALAL!! Sesuatu yang halal,
sesuatu yang boleh, tetapi mengapa sebagian orang
sampai seperti itu kata-katanya? Berarti...saya dakwah
belum berhasil membuat orang lebih yakin kepada
kebenaran dari Allah, baru sampai kepada figur AA Gym.
Ini baik hadirin, untuk menguji sampai sejauh mana
efek dakwah.

 

Bagi saya pribadi, ini cobaan yang luar biasa
mantapnya. Ternyata, poligami tidak semudah diucap.
Setiap hari teruji sekali, bagaimana 2 istri ini dari
sudut yang berbeda? belum lagi anak-anak, belum lagi
masyarakat...menguras...AA pemula belum pernah
berpoligami sebelumnya. Guru-guru saya juga jarang
yang berpoligami terbuka. Adayang nasihat diam-diam,
ada yang memberi nasehat bagus...belum juga. Jadi,
untuk terbuka secara nasional, belum ada gurunya. Dan
ini tidak mudah, hadirin. Kalau ada gurunya mungkin
lebih mudah.

 

Tetapi, saya yakin, saya bukan melakukan kejahatan.
Saya tidak melakukan kemaksiatan, ini legal, ini
halal...Bismillah. Hikmahnya, jadi lebih
sungguh-sungguh bergantung kepada ALlah. Kepada siapa
lagi, selain kepada ALLAH? Maha suci ALlah, mudah2an
besok lusa akan nampak karunia ALlah lainnya bagaimana
kita sudah serius menggantungkan kepada Allah.

 

Hikmah untuk istri saya. Adayang bertanya..."AA Gym
kurang apa teh Ninih? Teh Ninih baik, pandai,
sholehah, cantik." Sulit saya mengemukakan...ini
adalah tanda cinta saya kepada istri saya. Saya tahu
istri saya sangat baik, dan saya ingin istri saya
menjadi lebih baik. Saya rindu melihat teh Ninih
menjadi bidadari di sorga kelak...dan saya tahu...saya
adalah salah satu penghalang yang membuat teteh bisa
mencintai Allah sepenuh hati. Siapa suami yang tidak
rindu istrinya menjadi pecinta Allah? Saya pasti
mati...Apa yang bisa dilakukan oleh seorang suami yang
cinta ke istrinya, kecuali ingin menjadi pecinta Allah
yang dapat menjamin dirinya. Tapi, saya susah
menjelaskan ini kepada umum. Saya tahu istri saya akan
sakit. Tetapi seperti yang disuntik vitamin, mungkin
sakit sebentar, besok lusa dia akan lebih kuat. Kalau
saya nanti mati, mudah2an inilah warisan terbaik
sebagai tanda cinta saya kepada istri saya...Saya
percaya betul teteh akan kuat. Ayahnya ulama,
nenek-kakeknya ulama, adik-kakaknya orang-orang yang
terjaga, dia didoakan banyak orang. Saya tahu
bagaimana teteh bangun malam. Saya ingin teteh hanya
mencintai Allah daripada mencintai saya (AA Gym
berbicara sambil menangis). Ini benar hadirin...(pada
bagian ini, terdapat jeda beberapa detik, karena AA
Gym dipeluk oleh seorang koleganya, dan terdengar juga
suara tangisan AA Gym. Sebetulnya, di bagian ini, jika
mendengarkan rekamannya lebih mengharukan daripada
sekedar tulisan di sini. Karena emosinya lebih
terdengar, dan pada beberapa bagian kalimat, AA Gym
berbicara sambil menangis).

 

Susahsaya mengungkapan dengan bahasa umum...

 

Mudah2an besok lusa, cita-cita saya, teteh selama di
bumi ini menjadi ulama wanita, yang benar2 sesuai
perkataan dan perbuatannya. Saya lihat umat terlalu
banyak berkiblat kepada saya, ini tidak sehat. Jarang
ada ulama wanita yang begitu penuh(?). Saya harus
menggeser cinta para muslimah, mungkin lebih tepat
kepada figur seorang ulama wanita. Saya siap menerima
caci maki, saya siap dihina orang, saya siap dijauhi
orang...mudah2an Allah menerima ini sebagai tanda
cinta saya kepada teh Ninih, cinta saya kepada ummat,
untuk mendapat figur yang lebih tepat. Wallahualam,
Allah lah yang Maha Tahu. Hanya waktu yang akan
memberikan bukti ini.

 

Mengapa saya berbuat kejam kepada anak2 saya? Bukan
kejam. Siapa yang lebih mencintai anaknya selain
orangtuanya sendiri? Apakah cinta dengan dibiarkan dia
tidak mengenal kebenaran? Apakah cinta dibiarkan
dengan segala sesuatu yang enak? Saya ingin anak saya
tidak (pernah/terlalu?) mengatakan sesuatu yang salah
tentang hukum Allah. Dia harus mengatakan bahwa ini
adalah hukum Allah. Nggak boleh dicacati hati ini
terhadap kebenaran dari Allah. Tidak mungkin Allah
membolehkan sesuatu yang akan mencelakakan manusia.
Tidak mungkin Allah memberikan aturan yang akan
mencelakakan dan membinasakan, Allah yang paling tahu
tentang manusia.

 

Saya tahu luka hati Gaida, Ghazi dan beraat sekali
bagi saya. Tapi, saya percaya sepenuhnya saya tidak
berbuat jahat. Ini adalah kebenaran yang tidak umum
dilakukan. Alhamdulillah. Dan saya ingin anak-anak
saya kuat, terlatih menghadapi yang sulit. Selama ini
enak, dipuji, dihargai. Mereka akan menghadapi
teman-temannya, lingkungannya. Saya ingin mereka kuat
menjadi anak-anak yang kuat, dan mereka harus belajar
berbagi kebahagiaan dengan yang lain.

 

Alhamdulillah. Tadi pagi sebelum anak-anak pergi ke
sekolah...katakan Anakku untuk bapakmu..."harus kuat
pak, harus kuat..". Anak-anak memberikan dukungan luar
biasa. Saya dapat sms dari gurunya..."Anak-anak AA
kuat dan tegar, di sekolah biasa, walaupun saya tahu
biasanya yang lain terpuruk".

 

Saya percaya pertolongan Allah, bahwa Allah tidak akan
menyia-nyiakan. Untuk daarut tauhiid, inilah saatnya,
saudara lebih banyak bergantung kepada Allah daripada
kepada Abdullah Gymnastiar. Mungkin akan ada penurunan
jumlah jama'ah yang datang, pelatihan, pembeli...kalau
saudara bergantung kepada Abdullah Gymnastiar, inilah
saatnya saudara kecewa. Yang membagi rezeki bukanlah
saya, Allah yang maha kuasa. Kita sudah sering
mengatakan,"suatu saat jangan bergantung kepada AA".
Inilah saatnya. Yang daftar ke MQ Travel ada yang
membatalkan, TIDAK APA-APA, BAGUS!! MEREKA HARUS LURUS
NIATNYA!! Bukan karena AA Gym, HARUS KARENA ALLAH!!.
Tamu ada yang membatalkan datang ke sini..ITU BAGUS!!
Mereka tidak boleh datang karena manusia, mereka harus
datang karena mau mencari ilmu, mencari kebenaran.
Saya tidak melihat kerugian dengan berkurangnya orang
datang, berkurangnya transaksi jual beli, disanalah
keberuntungan dari ALlah, agar kita bener-bener
tauhiid nya lurus.

 

Bagi kaum muslimah, yang takut suaminya menikah lagi,
yang tiba-tiba menjadi benci kepada teh Rini... Teh
Rini hanyalah seorang makhluk yang ditakdirkan oleh
Allah menjadi bagian dari terjadinya ketentuan ini.
Insya Allah, suatu saat mudah2an teh Ninih bisa
menjelaskan apa hikmahnya. Apakah saudara benci kepada
sesama wanita sendiri, dengki sehingga seperti yang
dikatakan pak Miftah Faridl, berbuat sadis...orang
yang berghibah itu orang yang dianggap sadis, karena
seperti memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Ini
ujian keimanan bagi AKhwat. Bagi lelaki, ikhwan di
daarut tauhiid, ini juga ujian keimanan, apakah serta
merta ingin melakukan hal yang sama, padahal tidak
tahu ilmunya?

 

Bagi ummat, ini adalah saatnya, mengetes apakah yang
dicari selama ini hanya sesuatu yang enak, sesuai
dengan seleranya, atau yang dicari yang benar menurut
ALlah SWT. Mengapa begitu marah kepada saya? Karena
tidak sesuai dengan harapannya. Harusnya, ummat
menginginkan saya sesuai dengan harapan Allah, bukan
harapannya. Alhamdulillah, akan ada saatnya sebagian
orang tidak mau mendengar,menjauh, marah...tetapi saya
percaya setiap hati itu adalah dalam genggaman Allah.
Saat ini benci, belum tentu besok akan benci. Saat ini
mencaci, belum tentu besok akan mencaci. Mengapa?
Karena yang menanamkan cinta bukanlah rekayasa kita,
yang menanamkan cinta hanyalah Allah SWT. Insya Allah,
bagi saya tidak ada masalah, dihina, dicaci, dikutuk,
diancam...ini adalah bagian yang belum pernah saya
jalani selama ini.

 

Saudaraku sekalian, ini akan berproses beberapa waktu.
Kalau saudara mengharapkan pertolongan ALlah dan
ikhlas, semuanya menjadi mudah. Kalau saudara
mencintai dunia, mencintai pujian, penghargaan,
bergantung kepada makhluk...inilah saat yang terberat
yang saudara jalani. Barang siapa yang Allah baginya,
Hasbiyallah wa ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'mal
nassir.

 

Saudaraku sekalian, mudah2an kedepan dengan ijin ALlah
akan terbukti, bentuk cinta seorang suami kepada
keluarganya, kepada ummatnya, Insya ALlah. Saya harus
kuat menjaga keikhlasan ini, saudarapun teruji
kesetiaan, cinta kepada AA. Saya tidak berharap agar
rekan2 mencintai, membela saya...Jangankan kepada
rekan2, kepada teh Ninih saja..."Mamah, AA tidak
menuntut mamah melakukan apapun untuk keputusan yang
AA ambil ini". Karena tidak bisa diungkapkan sekarang
hikmahnya. Mudah2an rekan2 memaklumi, memaafkan, dan
siap. Inilah babak baru dalam kehidupan saya, mungkin
satu-dua tahun ini akan latihan mengembangkan
kemampuan. Sebagai penggantinya, mudah2an ibu2
akan...tempat saya digunakan oleh teh Ninih. Mudah2an
akan ada figur ulama lain yang bisa mengisi kekosongan
ini, pada saatnya mudah2an AA Gym yang tampil lebih
layak disebut ulama daripada sekarang ini yang hanya
baru belajar berdakwah biasa. Saya membutuhkan situasi
dimana teruji keikhlasan, teruji kegigihan, konsisten
dalam kebenaran, apakah karena ALlah ataukah karena
mencari kedudukan kepada manusia.

 

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

 

Penjelasan Teh Ninih dan Alasan AA Gym Memilih Teh
Rini

 

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh...

 

Maha suci Allah, yang melembutkan hati-hati kita.
Mudah-mudahan dengan kelembutan hati, Allah menuntun
kita agar kita mudah untuk menerima kebenaran. Terima
kasih AA...saya pribadi merasa bersyukur memiliki
suami yang diberikan karunia yang sangat besar, bisa
mengenal Allah sejak sebelum menikah. Dan
saya...banyak evaluasi untuk saya sebagai istri,
kurang terima kasih saya kepada suami, sehingga dengan
pernikahan 20 tahun, walaupun saya sebagai istri sudah
mulai dikenalkan dengan Allah oleh orang tua, tetapi
untuk langsung bisa mempraktekan, Alhamdulillah,
syariatnya lewat AA. Hakikatnya Allah SWT yang sayang,
Allah memilih AA.

 

Perjalanan 20 tahun menikah penuh dengan liku, kadang
sering tidak setuju dengan apa yang AA lakukan.
Berawal dari bagaimana AA selalu melatih istri untuk
tidak cinta dunia. Sempat terpikir, "Kenapa AA seperti
ini, kok nyiksa istri...?". Tetapi, subhanallah,
dengan kesabaran AA, sebagai suami begitu paham
perasaan istri. Dan 20 tahun kemudian, inilah saatnya,
latihan demi latihan yang luar biasa ujian besar. Di
saat istri sangat cinta kepada suami, karena suami
sedang diuji dengan penghormatan, dan suami juga
selalu memuji istri. Nah, pada saat inilah,
subhanallah, Allah mendatangkan kejadian yang menguji
keikhlasan istri. Maka yang pertama kali, hikmah dari
kejadian ini, "Ya Allah, saya sedang diuji dengan
kemudahan, dengan penghormatan". Dan suami begitu
bangga kepada saya, kadang terucap dalam hati, dalam
pikiran..."inilah saya yang paling hebat, yang bisa
mengantarkan suami saya menjadi hebat seperti
ini"...Allah nggak suka, Allah Maha Cemburu..."Bukan
karena engkau...", bukan karena saya sebagai istri,
tapi Allah yang menuntun, Allah yang memberikan
kekuatan kepada suami. Maka, Allah mendatangkan
seorang wanita yang AA pilih sebagai istrinya.

 

Awalnya, hancurlah sudah perasaan diriku...tapi,
subhanallah, terus minta kepada Allah...oh, ternyata
nggak ada yang hebat, tidak ada yang hebat, yang hebat
hanya Allah. Itulah ujian keikhlasan, sehingga
akhirnya...ketika tahu bahwa AA sudah menikah,
subhanallah, pasti ini ada hikmahnya, pasti ada
hikmahnya. Langsung merujuk apakah ini akan mengikuti
nafsu saya takut kehilangan...kehilangan...nama istri
AA Gym yang hebat, atau merujuk kepada hukum Allah.
Istikharah, sujud, minta tolong, sambil
menangis...dan, subhanallah, ketika hati kita lembut,
itu terasa sekali penghambaan kita kepada Allah, minta
yang terbaik...minta yang terbaik. Dan, Allah
membukakan hati bahwa apa yang dilakukan suami saya
ini adalah sebuah kebenaran. Saya harus berjuang untuk
memanage nafsu...memanage nafsu.

 

Dan, yang kedua, hikmahnya adalah, setelah meyakini
bahwa ini sebuah kebenaran, disinilah benar, bahwa
dengan poligami itu sangat komplit, bagaimana
manajemen qalbu bisa dilatih semuanya. Yang pertama,
bagaimana

 

melatih supaya tidak dengki kepada orang. Di saat ada
orangnya, dengki tidak? padahal hati terusik. Kalau
saya dengki, berarti terhalang saya untuk mendekat
kepada Allah. Kemudian yang kedua, evaluasi untuk
diri. Apakah ini, saya termasuk tamak, tidak mau
berbagi? Padahal selama ini, di hadits, di
Quran...bahwa kita harus mencintai saudara seiman
seperti mencintai diri sendiri. Saya punya suami yang
begitu hebat, sholeh, kaya, cakep...ini orang yang
paling saya cintai, bisa nggak berbagi kepada sesama
muslimah. Ternyata tidak mudah AA...(terdengar audiens
dan Teh Ninih sendiri tersenyum/tertawa
ringan)...ngejungkel(terjungkal) juga yah?
Istilahnya...AA takut sama yang lain. Tapi,
subhanallah, dengan pertolongan Allah, terus diberikan
pemahaman...pemahaman. Berarti saya nggak boleh
mundur, ini kesempatan, harus lulus...harus
lulus...harus bisa.

 

Itu hikmah yang kedua, dan yang terakhir, barangkali
ini satu harapan dari Teteh sebagai...sebagai orang
yang dipilih mendampingi AA dalam berjuang. Di saat
melihat akhwat, perilaku kepada teh Rini khususnya,
sangat beragam. Sampai ada yang ingin menjenggut
katanya kalau ketemu, ingin menjambak, ada yang malah
sampai...disihir aja katanya, A, diguna-guna. Wah,
udah macem-macem. Pokoknya, subhanallah, ini sebuah
pelajaran untuk saya secara pribadi...oh, berarti
sikap wanita itu sangat beragam, dan saya tidak bisa
menuntut akhwat sama, semua legowo, semua
memaafkan...tapi inilah tanggung jawab seorang
pendakwah, seperti apa yang AA tadi sampaikan. Jadi,
maaf sekali...Teteh menghargai sekali yang sayang
kepada teteh mungkin sangat ingin, membalas
lah...kalau itu dikatakan ketidaksukaan, bagaimana
menjadi seorang anak atau santrinya membela gurunya,
untuk supaya tidak sakit. Tapi,
tolong...berperilakulah, perilaku yang baik, karena
walau bagaimanapun teteh sekarang mulai
berfikir...saya bersyukur dan berterima kasih kepada
teh Rini yang menjadi jalan saya bisa evaluasi, sejauh
mana keseriusan(?) saya taat kepada suami, sejauh mana
saya berlatih untuk berbagi, berlatih untuk tidak
dengki, berlatih untuk memaafkan orang yang sepertinya
menyakiti. Seperti itu A, terima kasih.

 

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh.

Alasan AA Gym memilih Teh Rini

Mengapa dipilih Alfarini? Seorang yang baru masuk ke
sini (DT). Saya lebih mendasarkan kepada istikharah,
satu tahun, kurang lebih. Kalau baik, mudahkan...kalau
tidak baik, jangan pernah terjadi. Saya tidak memilih
karena saya mencintai berlebih. Tidak bisa dipungkiri
Alfarini dikaruniai sesuatu yang menarik perhatian,
tetapi .(ada satu kata yang tidak jelas)...sadar, saya
tidak mau hanya karena itu.

 

Nah, rekan-rekan sekalian. Alfarini usianya hari ini
genap 38 tahun. Alfarini, kakeknya adalah...neneknya
adik-kakak dengan orangtuanya pak Habibie. Jadi, ini
lahir di keluarga besar pak Habibie. SD, SMP nya di
Al-Azhar, SMA di Surabaya, kuliah di UNAIR. Yang saya
dengar, memiliki kecerdasan memadai, tanding dengan
teh Ninih yang tidak pernah rangking 2, kecuali
rangking 1 terus. IP nya 3,6. Saya pilih, diantara
hikmahnya adalah karena ketabahan dan kesabarannya
menghadapi situasi-situasi yang sangat berat dalam
kehidupannya. Ibunya sudah stroke, ayahnya sudah uzur,
pikun. Dia harus memikul tanggung jawab atas
keluarganya seorang diri. Sudah janda, anaknya 3,
usianya selisih setahun dengan istri saya. Dan teruji
dalam situasi yang saaangat berat seperti ini, dimana
saya tidak bisa mendampingi teh Rini dihina, dicaci,
dimaki begitu banyak orang, dia harus menghadapinya
seorang diri. Maha Suci Allah, yang membuka sedikit
demi sedikit hikmah.

 

Sahabat saya Hari Sudarsono, yang membangun pesantren
ini dari awal, baru saya tahu bahwa itu adalah saudara
dekatnya, dan beliaulah, Hari Sudarsono lah yang
menceritakan. Jadi, kalau selama ini ada informasi
yang simpang siur, siapakah wanita ini?
Jangan...jangan disisipkan intel dan sebagainya.
Semakin lama, semakin saya kenali, Qiyamul Lailnya,
standarnya adalah jam setengah 2 pagi, jam 2 pagi.
Kesabarannya, alhamdulillah, saya syukuri. Tentu
banyak kekurangan-kekurangan sebagai manusia, tetapi
sesudah ijab qabul, saya sebagai suaminya memikul
tanggung jawab untuk bisa membuat istri saya ini
menjadi bagian dari dakwah ini. Mudah-mudahan Teteh
bisa menjadi Kakak, berikut gurunya. Saya harap
saudara tidak berburuk sangka kepada istri saya yang
kedua ini. Dia adalah bagian dari takdir ini, teteh
akan berubah menjadi lebih baik, insya Allah,
syariatnya hadirnya Rini. Anak-anak saya lebih dekat
dengan Allah, syariatnya dengan hadirnya Alfarini.
Saya bisa belajar untuk terus mengubah diri,
syariatnya adalah ditakdirkannya ada wanita bernama
Alfarini.

 

Kenapa tidak dipilih dari anak Kyai yang sudah jadi?
Mungkin takdir ini membuktikan bahwa menikahi itu
harus bertanggung jawab memperbaiki, maaf,
meningkatkan. Teh Ninih orangtuanya ulama, sudah jadi
dari awal, saya hanya tinggal memoles. Alfarini,
pengetahuan agamanya tidak sebanyak saudara-saudara,
namun banyak juga pengetahuan dan pengalaman lainnya
yang mungkin saudara belum memiliki. (sampai sini,
rekaman terputus...)

 

--------------- sebarkan biar gak jadi fitnah dan
ghibah terus --------------------
__________________________________________________________

 



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke