Re: Ida Arimurti Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner
Mbak ida, saya mo tanya milis apa ya klo soal kue2 kering, soalnya istri saya udah lama juga hobby buat2 kue kering, primadonanya sih bikin kastengels (jenis yang lain ok2 juga). Terus mo coba2 saling tukar info bgm ya? ee kali2 aja ada yg mo beli boleh juga sih.Trims ya mbak ida. Saya tunggu responnya. Salam widhy prasetyo. 'Ida arimurti' [EMAIL PROTECTED] wrote: Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner Sambal Goreng Jengkol by Elly. Puding Tahu by Ayu. Oseng Tauco Hitam by Ophoeng. Odok-odok Jantung Pisang by Restiani Tan. Udang Goreng Telur Asin by Lany. Puding Karamel by Rinda. Rujak Serut by Lila. Rica entog by Rosabela. Itu baru beberapa jenis makanan yang tersedia di meja-meja panjang tempat anggota Natural Cooking Club berkumpul, Gedung Inkoppol, Jl. Tambak, Jakarta Pusat. Semuanya, ada 110 makanan. Hmm.Begitu menggoda selera saya, pagi itu. (Sayang, belum bisa disantap, karena harus menunggu sampai acara makan siang.!) Aneka macam masakan tersebut memang sengaja dibawa oleh masing-masing anggota klub masak dalam acara yang bertajuk NCC-Home-made Food Fiesta ini. Sebelumnya, mereka mendaftarkan terlebih dahulu masakan yang akan dibawa, berikut daftar menu. Ada 80 macam masakan yang terdaftar. Tapi banyak juga yang langsung membawa masakan tanpa mendaftar. Jadi terus bertambah dari daftar yang ada, kata Riana, salah satu pengurus klub tersebut.. Natural Cooking Club berawal dari mailing list yang dirintis oleh Fatmah Bahalwan pada tahun 2003. Dalam perkembangannya, NCC menjadi ajang berkumpul para pecinta kuliner di dunia maya. Di sana, mereka saling bertukar informasi dan berbagi cerita seputar dunia kuliner. Ruangan Inkoppol begitu riuh dipenuhi anggota klub masak itu. Meski didominasi kaum hawa, ada juga beberapa kaum adam yang tergabung dalam kumpulan pecinta masakan ini. Para NCC-ers ini tidak hanya datang dari Jabodetabek saja. Ada juga yang dari Bandung dan Batam. Tetapi anggota NCC juga tersebar di seantero dunia. Mereka, tidak segan datang ke rumah ibu ketua, Fatmah Bahalwan untuk mengikuti cooking class. Kemarin ada yang datang dari Singapura dan Malaysia untuk kursus memasak, ungkap Fatmah. Acara kumpul-kumpul ini sekaligus dijadikan ajang untuk kopi darat bagi sesama anggota milis NCC yang sebelumnya hanya bertemu di dunia maya. Seperti Ophoeng misalnya. Sembari melihat jajaran makanan, ia mencari-cari rica entog. Rica-rica entog mana ya, ujarnya sambil memandangi deretan masakan yang tersedia di meja. Oh, ini dia, kata lelaki yang jago masak ini sembari tersenyum. Kebetulan sang koki pembuat rica-rica berdiri tidak jauh dari tempat Ophoeng. Melihat masakannya tampak dinikmati, Rosabela, lalu mendekat. Ini masakan saya, kata perempuan yang jaug-jauh datang dari Bekasi tersebut. Oh, ini yang namanya Rosa, ujar Ophoeng. Oh, ini Ophoeng, jawabnya. Begitulah awalnya. Dan mereka langsung akrab terlibat pembicaraan soal makanan, yang telah mereka bicarakan di milis. Lain lagi cerita Nia. Perempuan muda ini mengaku awalnya dia tidak bisa memasak sama sekali. Suatu hari, iseng-iseng ia menemukan milis NCC di internet. Tertarik, ia pun mendaftar. Ternyata seru juga bo. Orangnya baik-baik. Lu bisa tanya apa aja. Nggak ada rahasia yang disimpan. Kita kayak keluarga, ungkapnya. Percobaan pertamanya bubur sumsum dan langsung sukses! Tumben, masakan yang kamu buat ini enak, puji ayah Nia. Bokap mana pernah muji bikinan gue sebelumnya, tuturnya riang. Ia baru sadar, bahwa memasak itu nikmat dan menyenangkan. Sekarang, dirinya rajin mencoba-coba resep yang ada di NCC. Tarung Antar Genk Acara kopi darat ini juga dimeriahkan oleh lomba masak antar peserta, dibagi per wilayah anggota klub. Pertarungan diikuti oleh tujuh genk, yakni Bekasi (Makanan Serba Comot), Jakarta Pusat (Aneka sajian Semi Fredo), Bekasi (Makanan Serba Comot), Anti dan Peni (Menghias Kue Taart Tanpa Spuit), Jakarta Timur (Sweet Yellow Kabocha), Cibubur (Burger), Jakarta Utara (Aneka Lolypop) dan Bintaro (Pizza) Tarung antar genk ini juga berlangsung seru. Para anggota NCC, boleh melihat dari dekat saat para peserta mendemonstrasikan kebolehannya mengolah resep masing-masing. Langsung saja, meja-meja peserta dipenuhi oleh NCC-ers. Suasana menjadi lebih meriah, karena supporter genk dari Jakarta Pusat meneriakkan yel-yel untuk menyemangati teman-temannya yang sedang berjuang di arena pertarungan. Heboh..! Selesai lomba, sambil menunggu penjurian, tibalah saat-saat yang dinantikan. Well...apalagi, kalau bukan menyantap 110 jenis menu. Saya nggak mau ketinggalan dong. Setelah agak lama mengantri, akhirnya saya mendapat jatah. Rica-rica entog membayang di pikiran saya. Yup, saya mendapatkannya. Bingung juga memilih
Re: Ida Arimurti Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner
mBa' Ida, Kok ga kasih tau sih acaranya, pasti seru banget ya. Usul gimana kalo mba Ida dengan gerbong Delta nya bikin acara Kuliner seperti ini. Pasti seru deh mba. salam, Huda 'Ida arimurti' [EMAIL PROTECTED] wrote: - We won't tell. Get more on shows you hate to love (and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner
Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner Sambal Goreng Jengkol by Elly. Puding Tahu by Ayu. Oseng Tauco Hitam by Ophoeng. Odok-odok Jantung Pisang by Restiani Tan. Udang Goreng Telur Asin by Lany. Puding Karamel by Rinda. Rujak Serut by Lila. Rica entog by Rosabela. Itu baru beberapa jenis makanan yang tersedia di meja-meja panjang tempat anggota Natural Cooking Club berkumpul, Gedung Inkoppol, Jl. Tambak, Jakarta Pusat. Semuanya, ada 110 makanan. Hmm.Begitu menggoda selera saya, pagi itu. (Sayang, belum bisa disantap, karena harus menunggu sampai acara makan siang.!) Aneka macam masakan tersebut memang sengaja dibawa oleh masing-masing anggota klub masak dalam acara yang bertajuk NCC-Home-made Food Fiesta ini. Sebelumnya, mereka mendaftarkan terlebih dahulu masakan yang akan dibawa, berikut daftar menu. Ada 80 macam masakan yang terdaftar. Tapi banyak juga yang langsung membawa masakan tanpa mendaftar. Jadi terus bertambah dari daftar yang ada, kata Riana, salah satu pengurus klub tersebut.. Natural Cooking Club berawal dari mailing list yang dirintis oleh Fatmah Bahalwan pada tahun 2003. Dalam perkembangannya, NCC menjadi ajang berkumpul para pecinta kuliner di dunia maya. Di sana, mereka saling bertukar informasi dan berbagi cerita seputar dunia kuliner. Ruangan Inkoppol begitu riuh dipenuhi anggota klub masak itu. Meski didominasi kaum hawa, ada juga beberapa kaum adam yang tergabung dalam kumpulan pecinta masakan ini. Para NCC-ers ini tidak hanya datang dari Jabodetabek saja. Ada juga yang dari Bandung dan Batam. Tetapi anggota NCC juga tersebar di seantero dunia. Mereka, tidak segan datang ke rumah ibu ketua, Fatmah Bahalwan untuk mengikuti cooking class. Kemarin ada yang datang dari Singapura dan Malaysia untuk kursus memasak, ungkap Fatmah. Acara kumpul-kumpul ini sekaligus dijadikan ajang untuk kopi darat bagi sesama anggota milis NCC yang sebelumnya hanya bertemu di dunia maya. Seperti Ophoeng misalnya. Sembari melihat jajaran makanan, ia mencari-cari rica entog. Rica-rica entog mana ya, ujarnya sambil memandangi deretan masakan yang tersedia di meja. Oh, ini dia, kata lelaki yang jago masak ini sembari tersenyum. Kebetulan sang koki pembuat rica-rica berdiri tidak jauh dari tempat Ophoeng. Melihat masakannya tampak dinikmati, Rosabela, lalu mendekat. Ini masakan saya, kata perempuan yang jaug-jauh datang dari Bekasi tersebut. Oh, ini yang namanya Rosa, ujar Ophoeng. Oh, ini Ophoeng, jawabnya. Begitulah awalnya. Dan mereka langsung akrab terlibat pembicaraan soal makanan, yang telah mereka bicarakan di milis. Lain lagi cerita Nia. Perempuan muda ini mengaku awalnya dia tidak bisa memasak sama sekali. Suatu hari, iseng-iseng ia menemukan milis NCC di internet. Tertarik, ia pun mendaftar. Ternyata seru juga bo. Orangnya baik-baik. Lu bisa tanya apa aja. Nggak ada rahasia yang disimpan. Kita kayak keluarga, ungkapnya. Percobaan pertamanya bubur sumsum dan langsung sukses! Tumben, masakan yang kamu buat ini enak, puji ayah Nia. Bokap mana pernah muji bikinan gue sebelumnya, tuturnya riang. Ia baru sadar, bahwa memasak itu nikmat dan menyenangkan. Sekarang, dirinya rajin mencoba-coba resep yang ada di NCC. Tarung Antar Genk Acara kopi darat ini juga dimeriahkan oleh lomba masak antar peserta, dibagi per wilayah anggota klub. Pertarungan diikuti oleh tujuh genk, yakni Bekasi (Makanan Serba Comot), Jakarta Pusat (Aneka sajian Semi Fredo), Bekasi (Makanan Serba Comot), Anti dan Peni (Menghias Kue Taart Tanpa Spuit), Jakarta Timur (Sweet Yellow Kabocha), Cibubur (Burger), Jakarta Utara (Aneka Lolypop) dan Bintaro (Pizza) Tarung antar genk ini juga berlangsung seru. Para anggota NCC, boleh melihat dari dekat saat para peserta mendemonstrasikan kebolehannya mengolah resep masing-masing. Langsung saja, meja-meja peserta dipenuhi oleh NCC-ers. Suasana menjadi lebih meriah, karena supporter genk dari Jakarta Pusat meneriakkan yel-yel untuk menyemangati teman-temannya yang sedang berjuang di arena pertarungan. Heboh..! Selesai lomba, sambil menunggu penjurian, tibalah saat-saat yang dinantikan. Well...apalagi, kalau bukan menyantap 110 jenis menu. Saya nggak mau ketinggalan dong. Setelah agak lama mengantri, akhirnya saya mendapat jatah. Rica-rica entog membayang di pikiran saya. Yup, saya mendapatkannya. Bingung juga memilih masakan lainnya diantara puluhan masakan. Akhirnya, pilihan jatuh pada Udang Goreng Telur Asin, Odok-odok jantung pisang, Cumi Kawanua dan Oseng Tauco Hitam. Rica-rica entog buatan Rosa memang enak. Tidak begitu pedas dan sangat empuk. Begitu juga masakan yang lainnya. Sedap. Oseng Tauco Hitam buatan Ophoeng juga mantap. Hanya saja udang gorengnya terlalu pedas buat saya. Masih pengin lagi sih, cuma antrian begitu panjang.. Makanan kecilnya juga enak-enak lho. Saya mencoba cake ragout mayonnaise by Fransiska dan kue lumpur kentang by Murti. Jika ingin mendapatkan 110 resep, jangan khawatir.