Ida Arimurti Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak - Anak Pemulung
Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-Anak Pemulung Cipete Pernah mendengar jargon Pemulung adalah Pahlawan Lingkungan, kata-kata yang jarang terdengar oleh kita semua. Merekalah yang mengumpulkan dan mengolah ulang dengan teknologi yang sangat sederhana menjadi barang-barang bermanfaat dan menjaga agar lingkungan ini tetap bersih dan bebas dari segala polusi. Walaupun setiap usaha industri dan sejenisnya diperlukan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) namun tidak sedikit limbah plastik dan bahan-bahan anorganik lainnya sulit untuk terurai di alam dan bahkan hingga puluhan tahun bahan-bahan tersebut masih utuh seperti wujud awalnya Sebagian besar pemulung memungut sampah tersebut untuk kebutuhan hidup mereka dengan menjual ke lapak-lapak pengumpul yang dihitung dalam bentuk kiloan sesuai dengan bentuk aslinya, karena nilai tambah dari bahan yang terkumpul tidak lebih dari harga barang bekas perkiloan. Memahami jumlah bahan-bahan sampah yang terkumpul oleh pemulung cukup besar, diperlukan kreatifitas untuk mengubah bahan sampah tersebut mempunyai nilai tambah yang pada akhirnya mereka para pemulung dapat menambah pendapatan sehari-hari. Di pemukiman pemulung itulah, mereka juga ingin belajar cara mendaur ulang sampah agar tak hanya sekedar memungut mainan (plastik padat) dan kresek (bungkusan plastik) lalu mengirimnya ke lapak-lapak dalam kiloan. Maka di hari Ahad, 29 April 2007 Portalinfaq bekerjasama dengan BNI Life Insurance yang difasilitasi oleh Bina Peduli Dhuafa menyelenggarakan Workshop Daur Ulang sampah. Sebuah ketrampilan praktis untuk anak-anak pemulung pada Komunitas Pemulung perkotaan di Jl. K.H Muhammad Naim Cipete Utara. Di antara gedung-gedung pencakar langit, rumah-rumah mewah yang angkuh dan keringnya empati terhadap kemiskinan, pemukiman pemulung Cipete seolah-olah mengolok-olok keangkuhan semua itu. Penyelenggaraan ini langsung dilakukan di mushola Baiturrahman berdampingan dengan lokasi mereka tinggal dan tempat mereka mengais rezeki diantara limbah industri dan rumah tangga. Ibu Widi, Kresna dan Heni merupakan para pengajar pada hari itu, mereka bertiga merupakan guru dan anak asuh Sekolah Alam Tunas Mulia Portalinfaq yang berlokasi di Bantargebang yang merupakan pusat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah se-Jabodetabek. Beberapa kreasi anak-anak Sekolah Alam dari berbagai sampah yang ada diajarkan kepada para pemulung cipete yang berjumlah 20 orang. Suasana akrab dan ceria menyertai workshop tersebut. Acara yang dimulai pukul 9.30 WIB yang diselingi dengan game berakhir hingga masuk sholat Ashar. Hingga akhir pertemuan peserta workshop dapat mengerjakan beberapa kreasi ketrampilan seperti bunga plastik, keranjang buah, bingkai foto dan dompet yang sangat sederhana. Kami senang sekali bisa belajar dengan mereka dan ketrampilan ini sangatlah praktis dan bahan-bahannya banyak di sekitar kami, ungkap Cecep, salah seorang peserta workshop. Kami berharap pengajaran ini dapat bermanfaat bagi mereka dan kami dengan senang dan tangan terbuka untuk datang dan bersama anak-anak pemulung Bantargebang untuk saling belajar ketrampilan, ujar Ibu Widi selaku trainer workshop. Senja pun merenda-renda. Kami semua pulang dengan penuh keriangan, betapa bahagianya kami karena sudah berbagi dan membangun kebersamaan ini. Mereka pun pulang dengan semangat baru, semangat untuk memperbaiki kehidupannya dan semangat untuk merubah nasib-nasibnya. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan kekuatan untuk melewati segala terjalnya kehidupan dan melimpahkan berkah kepada mereka yang ingin selalu merubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Amin ya robbal alamin. PortalInfaq 01-Mei-2007 Cp : Agus Kurniawan LAZ Portalinfaq Jl. Radio IV No.8A Kebayoran Baru Jakarta Selatan - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-anak Pemulung
Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-Anak Pemulung Cipete http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=540 Pernah mendengar jargon Pemulung adalah Pahlawan Lingkungan, kata-kata yang jarang terdengar oleh kita semua. Merekalah yang mengumpulkan dan mengolah ulang dengan teknologi yang sangat sederhana menjadi barang-barang bermanfaat dan menjaga agar lingkungan ini tetap bersih dan bebas dari segala polusi. Walaupun setiap usaha industri dan sejenisnya diperlukan Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) namun tidak sedikit limbah plastik dan bahan-bahan anorganik lainnya sulit untuk terurai di alam dan bahkan hingga puluhan tahun bahan-bahan tersebut masih utuh seperti wujud awalnya Sebagian besar pemulung memungut sampah tersebut untuk kebutuhan hidup mereka dengan menjual ke lapak-lapak pengumpul yang dihitung dalam bentuk kiloan sesuai dengan bentuk aslinya, karena nilai tambah dari bahan yang terkumpul tidak lebih dari harga barang bekas perkiloan. Memahami jumlah bahan-bahan sampah yang terkumpul oleh pemulung cukup besar, diperlukan kreatifitas untuk mengubah bahan sampah tersebut mempunyai nilai tambah yang pada akhirnya mereka para pemulung dapat menambah pendapatan sehari-hari. Di pemukiman pemulung itulah, mereka juga ingin belajar cara mendaur ulang sampah agar tak hanya sekedar memungut mainan (plastik padat) dan kresek (bungkusan plastik) lalu mengirimnya ke lapak-lapak dalam kiloan. Maka di hari Ahad, 29 April 2007 Portalinfaq bekerjasama dengan BNI Life Insurance yang difasilitasi oleh Bina Peduli Dhuafa menyelenggarakan Workshop Daur Ulang sampah. Sebuah ketrampilan praktis untuk anak-anak pemulung pada Komunitas Pemulung perkotaan di Jl. K.H Muhammad Naim Cipete Utara. Di antara gedung-gedung pencakar langit, rumah-rumah mewah yang angkuh dan keringnya empati terhadap kemiskinan, pemukiman pemulung Cipete seolah-olah mengolok-olok keangkuhan semua itu. Penyelenggaraan ini langsung dilakukan di mushola Baiturrahman berdampingan dengan lokasi mereka tinggal dan tempat mereka mengais rezeki diantara limbah industri dan rumah tangga. Ibu Widi, Kresna dan Heni merupakan para pengajar pada hari itu, mereka bertiga merupakan guru dan anak asuh Sekolah Alam Tunas Mulia Portalinfaq yang berlokasi di Bantargebang yang merupakan pusat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah se-Jabodetabek. Beberapa kreasi anak-anak Sekolah Alam dari berbagai sampah yang ada diajarkan kepada para pemulung cipete yang berjumlah 20 orang. Suasana akrab dan ceria menyertai workshop tersebut. Acara yang dimulai pukul 9.30 WIB yang diselingi dengan game berakhir hingga masuk sholat Ashar. Hingga akhir pertemuan peserta workshop dapat mengerjakan beberapa kreasi ketrampilan seperti bunga plastik, keranjang buah, bingkai foto dan dompet yang sangat sederhana. Kami senang sekali bisa belajar dengan mereka dan ketrampilan ini sangatlah praktis dan bahan-bahannya banyak di sekitar kami, ungkap Cecep, salah seorang peserta workshop. Kami berharap pengajaran ini dapat bermanfaat bagi mereka dan kami dengan senang dan tangan terbuka untuk datang dan bersama anak-anak pemulung Bantargebang untuk saling belajar ketrampilan, ujar Ibu Widi selaku trainer workshop. Senja pun merenda-renda. Kami semua pulang dengan penuh keriangan, betapa bahagianya kami karena sudah berbagi dan membangun kebersamaan ini. Mereka pun pulang dengan semangat baru, semangat untuk memperbaiki kehidupannya dan semangat untuk merubah nasib-nasibnya. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan kekuatan untuk melewati segala terjalnya kehidupan dan melimpahkan berkah kepada mereka yang ingin selalu merubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Amin ya robbal alamin. www.portalinfaq.org http://pondokyatim.multiply.com - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos. [Non-text portions of this message have been removed]