Ida Arimurti Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak - Anak Pemulung

2007-05-02 Terurut Topik gus kur
Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-Anak Pemulung Cipete
  
   
  Pernah mendengar jargon Pemulung  adalah Pahlawan Lingkungan, kata-kata 
yang jarang terdengar oleh kita  semua. Merekalah yang mengumpulkan dan 
mengolah ulang dengan teknologi  yang sangat sederhana menjadi barang-barang 
bermanfaat dan menjaga agar  lingkungan ini tetap bersih dan bebas dari segala 
polusi. Walaupun  setiap usaha industri dan sejenisnya diperlukan Analisa 
Dampak  Lingkungan (AMDAL) namun tidak sedikit limbah plastik dan bahan-bahan  
anorganik lainnya sulit untuk terurai di alam dan bahkan hingga puluhan  tahun 
bahan-bahan tersebut masih utuh seperti wujud awalnya
  
  


  Sebagian besar pemulung memungut  sampah tersebut untuk kebutuhan hidup 
mereka dengan menjual ke  lapak-lapak pengumpul yang dihitung dalam bentuk 
kiloan sesuai dengan  bentuk aslinya, karena nilai tambah dari bahan yang 
terkumpul tidak  lebih dari harga barang bekas perkiloan. Memahami jumlah 
bahan-bahan  sampah yang terkumpul oleh pemulung cukup besar, diperlukan 
kreatifitas  untuk mengubah bahan sampah tersebut mempunyai nilai tambah yang 
pada  akhirnya mereka para pemulung dapat menambah pendapatan sehari-hari. Di  
pemukiman pemulung itulah, mereka juga ingin belajar cara mendaur ulang  sampah 
agar tak hanya sekedar memungut mainan (plastik padat) dan  kresek (bungkusan 
plastik) lalu mengirimnya ke lapak-lapak dalam  kiloan.
  
Maka di hari Ahad, 29 April 2007 Portalinfaq bekerjasama dengan BNI  Life 
Insurance yang difasilitasi oleh Bina Peduli Dhuafa  menyelenggarakan Workshop 
Daur Ulang sampah. Sebuah ketrampilan  praktis untuk anak-anak pemulung pada 
Komunitas Pemulung perkotaan di  Jl. K.H Muhammad Naim Cipete Utara. Di antara 
gedung-gedung pencakar  langit, rumah-rumah mewah yang angkuh dan keringnya 
empati terhadap  kemiskinan, pemukiman pemulung Cipete seolah-olah 
mengolok-olok  keangkuhan semua itu. Penyelenggaraan ini langsung dilakukan di 
mushola  Baiturrahman berdampingan dengan lokasi mereka tinggal dan tempat  
mereka mengais rezeki diantara limbah industri dan rumah tangga. Ibu  Widi, 
Kresna dan Heni merupakan para pengajar pada hari itu, mereka  bertiga 
merupakan guru dan anak asuh Sekolah Alam Tunas Mulia  Portalinfaq yang 
berlokasi di Bantargebang yang merupakan pusat Tempat  Pembuangan Akhir (TPA) 
sampah se-Jabodetabek.
  

Beberapa kreasi anak-anak Sekolah Alam dari berbagai sampah  yang ada diajarkan 
kepada para pemulung cipete yang berjumlah 20 orang.  Suasana akrab dan ceria 
menyertai workshop tersebut. Acara yang dimulai  pukul 9.30 WIB yang diselingi 
dengan game berakhir hingga masuk sholat  Ashar.
  

Hingga akhir pertemuan peserta workshop dapat mengerjakan  beberapa kreasi 
ketrampilan seperti bunga plastik, keranjang buah,  bingkai foto dan dompet 
yang sangat sederhana. Kami senang sekali bisa  belajar dengan mereka dan 
ketrampilan ini sangatlah praktis dan  bahan-bahannya banyak di sekitar kami, 
ungkap Cecep, salah seorang peserta workshop.
  
  
Kami berharap pengajaran ini dapat bermanfaat bagi mereka dan  kami dengan 
senang dan tangan terbuka untuk datang dan bersama  anak-anak pemulung 
Bantargebang untuk saling belajar ketrampilan, ujar  Ibu Widi selaku trainer 
workshop.
  

Senja pun merenda-renda. Kami semua pulang dengan penuh  keriangan, betapa 
bahagianya kami karena sudah berbagi dan membangun  kebersamaan ini. Mereka pun 
pulang dengan semangat baru, semangat untuk  memperbaiki kehidupannya dan 
semangat untuk merubah nasib-nasibnya.  Semoga ALLAH SWT selalu memberikan 
kekuatan untuk melewati segala  terjalnya kehidupan dan melimpahkan berkah 
kepada mereka yang ingin  selalu merubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Amin 
ya robbal alamin.
  
  


  PortalInfaq
  01-Mei-2007
  
  Cp : Agus Kurniawan
  LAZ Portalinfaq
  Jl. Radio IV No.8A Kebayoran Baru
  Jakarta Selatan
  
  
   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]



Ida Arimurti Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-anak Pemulung

2007-05-01 Terurut Topik Epri Tsaqib
Workshop Daur Ulang Sampah Untuk Anak-Anak Pemulung Cipete
http://www.portalinfaq.org/g02x01_article_view.php?article_id=540


 Pernah mendengar jargon Pemulung adalah Pahlawan Lingkungan, kata-kata 
yang jarang terdengar oleh kita semua. Merekalah yang mengumpulkan dan mengolah 
ulang dengan teknologi yang sangat sederhana menjadi barang-barang bermanfaat 
dan menjaga agar lingkungan ini tetap bersih dan bebas dari segala polusi. 
Walaupun setiap usaha industri dan sejenisnya diperlukan Analisa Dampak 
Lingkungan (AMDAL) namun tidak sedikit limbah plastik dan bahan-bahan anorganik 
lainnya sulit untuk terurai di alam dan bahkan hingga puluhan tahun bahan-bahan 
tersebut masih utuh seperti wujud awalnya


  
 
Sebagian besar pemulung memungut sampah tersebut untuk kebutuhan hidup mereka 
dengan menjual ke lapak-lapak pengumpul yang dihitung dalam bentuk kiloan 
sesuai dengan bentuk aslinya, karena nilai tambah dari bahan yang terkumpul 
tidak lebih dari harga barang bekas perkiloan. Memahami jumlah bahan-bahan 
sampah yang terkumpul oleh pemulung cukup besar, diperlukan kreatifitas untuk 
mengubah bahan sampah tersebut mempunyai nilai tambah yang pada akhirnya mereka 
para pemulung dapat menambah pendapatan sehari-hari. Di pemukiman pemulung 
itulah, mereka juga ingin belajar cara mendaur ulang sampah agar tak hanya 
sekedar memungut mainan (plastik padat) dan kresek (bungkusan plastik) lalu 
mengirimnya ke lapak-lapak dalam kiloan.

 Maka di hari Ahad, 29 April 2007 Portalinfaq bekerjasama dengan BNI Life 
Insurance yang difasilitasi oleh Bina Peduli Dhuafa menyelenggarakan Workshop 
Daur Ulang sampah. Sebuah ketrampilan praktis untuk anak-anak pemulung pada 
Komunitas Pemulung perkotaan di Jl. K.H Muhammad Naim Cipete Utara. Di antara 
gedung-gedung pencakar langit, rumah-rumah mewah yang angkuh dan keringnya 
empati terhadap kemiskinan, pemukiman pemulung Cipete seolah-olah mengolok-olok 
keangkuhan semua itu. Penyelenggaraan ini langsung dilakukan di mushola 
Baiturrahman berdampingan dengan lokasi mereka tinggal dan tempat mereka 
mengais rezeki diantara limbah industri dan rumah tangga. Ibu Widi, Kresna dan 
Heni merupakan para pengajar pada hari itu, mereka bertiga merupakan guru dan 
anak asuh Sekolah Alam Tunas Mulia Portalinfaq yang berlokasi di Bantargebang 
yang merupakan pusat Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah se-Jabodetabek.

 
Beberapa kreasi anak-anak Sekolah Alam dari berbagai sampah yang ada diajarkan 
kepada para pemulung cipete yang berjumlah 20 orang. Suasana akrab dan ceria 
menyertai workshop tersebut. Acara yang dimulai pukul 9.30 WIB yang diselingi 
dengan game berakhir hingga masuk sholat Ashar.

 
Hingga akhir pertemuan peserta workshop dapat mengerjakan beberapa kreasi 
ketrampilan seperti bunga plastik, keranjang buah, bingkai foto dan dompet yang 
sangat sederhana. Kami senang sekali bisa belajar dengan mereka dan 
ketrampilan ini sangatlah praktis dan bahan-bahannya banyak di sekitar kami, 
ungkap Cecep, salah seorang peserta workshop.

  
Kami berharap pengajaran ini dapat bermanfaat bagi mereka dan kami dengan 
senang dan tangan terbuka untuk datang dan bersama anak-anak pemulung 
Bantargebang untuk saling belajar ketrampilan, ujar Ibu Widi selaku trainer 
workshop.

 
Senja pun merenda-renda. Kami semua pulang dengan penuh keriangan, betapa 
bahagianya kami karena sudah berbagi dan membangun kebersamaan ini. Mereka pun 
pulang dengan semangat baru, semangat untuk memperbaiki kehidupannya dan 
semangat untuk merubah nasib-nasibnya. Semoga ALLAH SWT selalu memberikan 
kekuatan untuk melewati segala terjalnya kehidupan dan melimpahkan berkah 
kepada mereka yang ingin selalu merubah hidupnya ke arah yang lebih baik. Amin 
ya robbal alamin.

 
 www.portalinfaq.org 
http://pondokyatim.multiply.com 

   
-
Ahhh...imagining that irresistible new car smell?
 Check outnew cars at Yahoo! Autos.

[Non-text portions of this message have been removed]