RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI

2007-05-06 Terurut Topik Afriyanto, Rio
Root cause-nya yg hrs diselesaikan.
 
Btw, kalo dibandingkan:
Preman membunuh ayah Arif karena ayah Arif menolak membayar uang
keamanan (Ketidaknormalan-1) yg jumlahnya tinggi (Ketidaknormalan-2)
 
vs
 
Arif membunuh preman yg membunuh ayahnya (bisa dibilang wajar, nyawa
bayar nyawa)
 
Meskipun sama2 membunuh, tetap latar belakang Arif lebih mulia daripada
sang preman.
 
Membunuh ayah arif berarti membunuh:

*   
figur seorang bapak
*   
figur  seorang teladan
*   
figur seorang pemimpin keluarga
*   
figur seorang suami
*   
sosok pencari nafkah keluarga
*   
peluang arif
*   
waktu arif
*   
citra arif
*   
masa depan arif
*   
dll


Btw, Arif masih sekolah sekarang?
 



From: idakrisnashow@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of qa
Sent: Friday, May 04, 2007 11:01 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN
TAPE ULI



Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? 
Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. 
Pahit..

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com
[mailto:idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com ] On Behalf Of Arief Rachman
Hakim
Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
mailto:idakrisnashow%40yahoogroups.com 
Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN
TAPE ULI

Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena
seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya
dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi.

Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED]
mailto:srilestari%40sbcgloba-l.net  menulis:

 Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!!
 anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto?
 kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin?
 Ayo, mba Ida...do something...-..please.-.

 --- In [EMAIL PROTECTED]
idakrisnashow%-40yahoogroups.-com,
 eko tjahyono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Satu ini saya serius  dan cerita ini saya hanya memforward
 dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya
 silahkan klik URL dibawah ini.
 
  http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28
http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28 
 
  Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli
 
  Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian
 Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya
 ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
 berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang
 mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang
 muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu
 ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain
 yang sering saya temui di cerita TV.
 
  Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap
 cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
 benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari
 pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
 Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
 
  Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
 Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya,
 juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
 tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan
 dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat
 kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh?
 Dengan rencana pula?
 
  Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu,
 belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah
 pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah
 itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang
 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di
 telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia
 mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur
 ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
 
  siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang
 ada di tempat itu.
 
  Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh
 ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
 
  Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan
 pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria
 berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
 pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok
 paginya ia digelandang ke kantor polisi.
 
  Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala
 lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum.
 Ternyata sejak di penjara

RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI

2007-05-06 Terurut Topik Harry soetjahjanto
Kalau kita amati kejadian ini : pemicunya adalah kemiskinan dan premanisme yang 
berkembang dinegara ini.  Lalu kita bertanya apakah yang salah dengan Bangsa 
ini ?, kita punya sumber alam yang banyak : minyak, batu bara, hutan dan yang 
penting sumber daya manusia... tapi apa yang kita dapat selama ini, sumber 
daya alam dikelola asing sumber daya manusia mentalnya seperti anggota dewan 
yang sibuk dengan urusan kelompoknya dan pribadi saja.
  Kapan kita punya pemimpin yang merakyat...walahualam, dan dimasa-masa 
yang akan datang akan muncul arif 2 yang lain, kalau kondisi pemerintahan masih 
seperti ini, apalagi dengan visi 2030 yang hanya angan2 kosong bagi rakyat 
jelata, dan semoga kita bisa mengambil makna dari kisah arif ini untuk
  anak-anak kita, jadilah orang tua yang baik.. dan yang penting jangan 
miskin kaya dari korupsi tidak apa-apa, karena dinegara ini koruptor 
tidak ada yang dihukum mati. ..salam.
qa [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik ??? 
Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. 
Pahit..

-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Arief Rachman Hakim
Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE 
ULI

Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena
seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya
dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi.

Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!!
 anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto?
 kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin?
 Ayo, mba Ida...do something...-..please.-.

 --- In [EMAIL PROTECTED] idakrisnashow%-40yahoogroups.-com,
 eko tjahyono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Satu ini saya serius  dan cerita ini saya hanya memforward
 dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya
 silahkan klik URL dibawah ini.
 
  http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28
 
  Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli
 
  Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian
 Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya
 ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
 berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang
 mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang
 muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu
 ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain
 yang sering saya temui di cerita TV.
 
  Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap
 cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
 benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari
 pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
 Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
 
  Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
 Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya,
 juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
 tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan
 dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat
 kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh?
 Dengan rencana pula?
 
  Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu,
 belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah
 pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah
 itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang
 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di
 telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia
 mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur
 ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
 
  siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang
 ada di tempat itu.
 
  Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh
 ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
 
  Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan
 pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria
 berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
 pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok
 paginya ia digelandang ke kantor polisi.
 
  Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala
 lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum.
 Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali
 melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong
 ajaib.
 
  Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan
 siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh
 mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam

Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI

2007-05-03 Terurut Topik Arief Rachman Hakim
Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena
seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya
dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi.

Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan
 anak usia dibawah umur ditahan dipenjara. kemana KPAI? Kak Seto?
 kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin?
 Ayo, mba Ida...do something.please..

 --- In idakrisnashow@yahoogroups.com idakrisnashow%40yahoogroups.com,
 eko tjahyono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Satu ini saya serius  dan cerita ini saya hanya memforward
 dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya
 silahkan klik URL dibawah ini.
 
  http://rgardino.multiply.com/journal/item/28
 
  Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli
 
  Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian
 Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya
 ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
 berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang
 mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang
 muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu
 ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain
 yang sering saya temui di cerita TV.
 
  Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap
 cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
 benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari
 pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
 Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
 
  Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
 Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya,
 juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
 tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan
 dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat
 kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh?
 Dengan rencana pula?
 
  Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu,
 belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah
 pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah
 itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang
 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di
 telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia
 mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur
 ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
 
  siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang
 ada di tempat itu.
 
  Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh
 ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
 
  Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan
 pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria
 berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
 pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok
 paginya ia digelandang ke kantor polisi.
 
  Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala
 lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum.
 Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali
 melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong
 ajaib.
 
  Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan
 siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh
 mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke
 dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia
 berhasil keluar dari penjara.
 
  Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini
 pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh
 waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat
 informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif
 terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan
 tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif
 selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding
 tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara
 itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil
 dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
 
  Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang
 ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah
 solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya
 di dalam kamarnya. Tahu bahwa dirinya sudah diawasi sangat ketat,
 Arif memilih tempat persembunyian paling aman sebelum memutuskan
 untuk kabur. Ruang kepala Lapas menjadi pilihannya. Alasannya jelas,
 karena tidak pernah satu pun penjaga berani memeriksa ruangan ini.
 Ketika tengah malam ia menyelinap keluar dengan menggunakan besi
 pegangan ember untuk membuka pintu dan gembok. Jangan tanya saya
 bagaimana caranya, pokoknya 

RE: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE ULI

2007-05-03 Terurut Topik qa
Bagaimana dengan para PEMBUNUH terselubung dibalik politik  ??? 
Bukannya dipenjara malah dihormati dan disembah masyarakat. 
Pahit..






-Original Message-
From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Arief Rachman Hakim
Sent: Friday, May 04, 2007 9:36 AM
To: idakrisnashow@yahoogroups.com
Subject: Re: Ida Arimurti Re: ADA PEMBUNUH LARI DARI PENJARA MENGGUNAKAN TAPE 
ULI

Mungkin bisa dimintakan keringanan hukuman kepada pemerintah karena
seandainya saja pihak polisi lebih cepat dan tanggap menemukan pelakunya
dibandingkan si Arif, mungkin pembunuhan kedua ini tidak akan terjadi.

Pada tanggal 04/05/07, Tari Sugeng [EMAIL PROTECTED] menulis:

 Kalau ini kejadian sebenarnya, sungguh sangat menyedihkan!-!!!
 anak usia dibawah umur ditahan dipenjara...-.. kemana KPAI? Kak Seto?
 kita diamkan kejadian spt ini menimpa karena 'Arif' anak org miskin?
 Ayo, mba Ida...do something...-..please.-.

 --- In [EMAIL PROTECTED] idakrisnashow%-40yahoogroups.-com,
 eko tjahyono [EMAIL PROTECTED]
 wrote:
 
  Satu ini saya serius  dan cerita ini saya hanya memforward
 dari apa yang saya dapatkan email dinas saya, sedang file aslinya
 silahkan klik URL dibawah ini.
 
  http://rgardino.-multiply.-com/journal/-item/28
 
  Ada pembunuh lari dari penjara menggunakan tape uli
 
  Terus terang, meski sudah beberapa kali mengadakan penelitian
 Kriminal di LP, pengalaman kali ini adalah pengalaman pertama saya
 ngobrol langsung dengan seseorang yang didakwa kasus pembunuhan
 berencana. Dengan jantung dag dig dug, pikiran saya melayang-layang
 mengira-ngira gambaran orang yang akan saya temui. Sudah terbayang
 muka keji hanibal lecter, juga penjahat-penjahat berjenggot palsu
 ala sinetron, dan gambaran-gambaran pembunuh berdarah dingin lain
 yang sering saya temui di cerita TV.
 
  Well, akhirnya setelah menunggu sekian lama berharap-harap
 cemas, salah satu sipir membawa seorang anak kehadapan saya.Yup,
 benar seorang anak berumur 8 tahun. Tingginya tidak lebih dari
 pinggang orang dewasa dengan wajah yang diliputi senyum malu-malu.
 Matanya teduh dengan gerak-gerik yang sopan.
 
  Saya pun membaca berkas kasusnya yang diserahkan oleh sipir itu.
 Sebelum masuk penjara ternyata ia adalah juara kelas di sekolahnya,
 juara menggambar, jago bermain suling, juara mengaji dan azan di
 tingkat kanak-kanak. Kemampuan berhitungnya lumayan menonjol. Bahkan
 dari balik sekolah di dalam penjara pun nilai sekolahnya tercatat
 kedua terbesar tingkat provinsi. Lantas kenapa ia sampai membunuh?
 Dengan rencana pula?
 
  Kasus ini terjadi ketika Arif sebut saja nama anak ini begitu,
 belum genap berusia tujuh tahun. Ayahnya yang berdagang di sebuah
 pasar di daerah bekasi, dihabisi kepala preman yang menguasai daerah
 itu. Latar belakangnya karena si ayah enggan membayar uang
 'keamanan' yang begitu tinggi. Berita ini rupanya sampai di
 telinga Arif. Malam esok harinya setelah ayahnya dikebumikan ia
 mendatangi tempat mangkal preman tersebut. Bermodalkan pisau dapur
 ia menantang orang yang membunuh ayahnya.
 
  siapa yang bunuh ayah saya! teriaknya kepada orang yang
 ada di tempat itu.
 
  Gue terus kenapa? ujar kepala preman yang membunuh
 ayahnya sambil disambut gelak tawa di belakangnya.
 
  Tanpa banyak bicara anak kecil itu sambil melompat menghunuskan
 pisau ke perut si preman. Dan tepat mengenai ulu hatinya, pria
 berbadan besar itu jatuh tersungkur ke tanah. Arif pun langsung lari
 pulang ke rumah setelahnya. Akhirnya selesai sholat subuh esok
 paginya ia digelandang ke kantor polisi.
 
  Arif nih sering bikin repot petugas di Lapas! ujar kepala
 lapas yang ikut menemani saya mewawancarai arif sambil tersenyum.
 Ternyata sejak di penjara dua tahun lalu. Anak ini sudah tiga kali
 melarikan diri dari selnya. Dan caranya pun menurut saya tergolong
 ajaib.
 
  Pelarian pertama dilakukannya dengan cara yang tak terpikirkan
 siapapun. Setiap pagi sampah-sampah dari Lapas itu di jemput oleh
 mobil kebersihan. Sadar akan hal ini, diam-diam Arif menyelinap ke
 dalam salah satu kantung sampah. Hasilnya 1-0 untuk Arif. Ia
 berhasil keluar dari penjara.
 
  Pelarian kedua lebih kreatif lagi. Anak yang doyan baca ini
 pernah membaca artikel tentang fermentasi makanan tape (ingat loh
 waktu wawancara usianya baru 8 tahun). Dari situ ia mendapat
 informasi bahwa tape mengandung hawa panas yang bersifat destruktif
 terhadap benda keras. Kebetulan pula di Lapas anak ini disediakan
 tape uli dua kali dalam seminggu. Setiap disediakan tape, arif
 selalu berpuasa karena jatah tape itu dibalurkannya ke dinding
 tembok sel tahanannya. Hasilnya setelah empat bulan, tembok penjara
 itu menjadi lunak seperti tanah liat. Satu buah lubang berhasil
 dibuatnya. 2-0 untuk arif. Ia keluar penjara ke dua kalinya.
 
  Pelarian ke tiganya dilakukan ala Mission Imposible. Arif yang
 ditugasi membersihkan kamar mandi melihat ember sebagai sebuah
 solusi. Besi yang berfungsi sebagai pegangan ember itu di simpannya
 di dalam kamarnya